27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Perkosa & Bunuh Bocah SD Residivis Didor 7 Kali

Irsan alias Ican

PALEMBANG, SUMUTPOS.CO – Pelaku pembunuhan NF (8) siswi kelas II SD akhirnya diringkus polisi. Karena berupaya melawan, pria yang baru tiga hari bebas itu pun 7 kali ditembak.

Ketujuhnya disarangkan polisi di kaki kanan sebanyak 4 peluru dan tiga di kaki kiri. Pria bernama Irsan alias Ican (32) itu pun hanya bisa tertunduk di ruang Unit Pidkor Polresta Palembang, sambil sesekali merintih kesakitan.

Dia mengaku telah melakukan kekerasan seksual dan menghabisi nyawa NF pada 19 Mei sore. Kata pria dengan badan penuh tato itu, dia khilaf.

“Sebenarnya, aku dendam sama ibu korban yang sekarang di Batam. Dia sering mengejek dan menghina aku,” ujar warga Jalan Ki Merogan, Kertapati itu seperti dilansir Sumatera Ekspres (grup POSMETRO).

Di hari kejadian, dia ke tempat neneknya, Jumilah, di Jl Ki Merogan, Lorong Aman dan bertemu korban yang sedang main petak umpet dengan teman-temannya.

Dia minta korban membeli rokok, tapi NF tidak mau. Rasa kesal itu berbuat pikiran jahat llau memanggil korban ke dalam rumah neneknya. Di dalam kamar, korban diperkosa sebanyak 2 kali.

“Mulutnya aku bekap supaya suaranya tidak kedengaran orang,” cetusnya. Usai kejadian, takut perbuatannya diketahui sang nenek, korban pun dicekik hingga tewas. “Setelah itu aku keluar dan An masuk ke dalam. Dia “melakukan itu” juga dengan anak itu, tapi memang aku tidak lihat,” bebernya.

Setelah An keluar dari kamar, tersangka kembali masuk untuk mengikat dan memasukkan korban ke dalam karung yang sudah disiapkannya. Karung berisi jasad korban itu disimpannya di bawah tempat tidur.

“Rencananya akan saya buang di Sungai Musi dekat Jembatan Musi II. Tapi keburu ketahuan,” sambungnya. Setelah jasad korban ditemukan warga, tersangka mengaku kabur ke kawasan Pasar Induk Jakabaring. “Aku belum pernah pulang ke rumah itu sejak kejadian. Aku di pasar terus,” ungkapnya.

Selama bersembunyi dari kejaran polisi, Ican tak pernah tenang. Bahkan selama tiga hari buron, setiap malam yang dilaluinya tak sedetik pun bisa nyenyak tidur.

Selain dikejar polisi, dia sering dihantui arwah korban. Beberapa kejadian membuat dirinya merasa ketakutan dan bikin merinding. Suatu malam saat tidur, wajah tersangka terasa dingin karena ditiup.

“Waktu tidur, wajah aku ditiupnya. Pokoknya dihantui terus,” beber tersangka.(jpg)

Irsan alias Ican

PALEMBANG, SUMUTPOS.CO – Pelaku pembunuhan NF (8) siswi kelas II SD akhirnya diringkus polisi. Karena berupaya melawan, pria yang baru tiga hari bebas itu pun 7 kali ditembak.

Ketujuhnya disarangkan polisi di kaki kanan sebanyak 4 peluru dan tiga di kaki kiri. Pria bernama Irsan alias Ican (32) itu pun hanya bisa tertunduk di ruang Unit Pidkor Polresta Palembang, sambil sesekali merintih kesakitan.

Dia mengaku telah melakukan kekerasan seksual dan menghabisi nyawa NF pada 19 Mei sore. Kata pria dengan badan penuh tato itu, dia khilaf.

“Sebenarnya, aku dendam sama ibu korban yang sekarang di Batam. Dia sering mengejek dan menghina aku,” ujar warga Jalan Ki Merogan, Kertapati itu seperti dilansir Sumatera Ekspres (grup POSMETRO).

Di hari kejadian, dia ke tempat neneknya, Jumilah, di Jl Ki Merogan, Lorong Aman dan bertemu korban yang sedang main petak umpet dengan teman-temannya.

Dia minta korban membeli rokok, tapi NF tidak mau. Rasa kesal itu berbuat pikiran jahat llau memanggil korban ke dalam rumah neneknya. Di dalam kamar, korban diperkosa sebanyak 2 kali.

“Mulutnya aku bekap supaya suaranya tidak kedengaran orang,” cetusnya. Usai kejadian, takut perbuatannya diketahui sang nenek, korban pun dicekik hingga tewas. “Setelah itu aku keluar dan An masuk ke dalam. Dia “melakukan itu” juga dengan anak itu, tapi memang aku tidak lihat,” bebernya.

Setelah An keluar dari kamar, tersangka kembali masuk untuk mengikat dan memasukkan korban ke dalam karung yang sudah disiapkannya. Karung berisi jasad korban itu disimpannya di bawah tempat tidur.

“Rencananya akan saya buang di Sungai Musi dekat Jembatan Musi II. Tapi keburu ketahuan,” sambungnya. Setelah jasad korban ditemukan warga, tersangka mengaku kabur ke kawasan Pasar Induk Jakabaring. “Aku belum pernah pulang ke rumah itu sejak kejadian. Aku di pasar terus,” ungkapnya.

Selama bersembunyi dari kejaran polisi, Ican tak pernah tenang. Bahkan selama tiga hari buron, setiap malam yang dilaluinya tak sedetik pun bisa nyenyak tidur.

Selain dikejar polisi, dia sering dihantui arwah korban. Beberapa kejadian membuat dirinya merasa ketakutan dan bikin merinding. Suatu malam saat tidur, wajah tersangka terasa dingin karena ditiup.

“Waktu tidur, wajah aku ditiupnya. Pokoknya dihantui terus,” beber tersangka.(jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/