25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Berton-ton Narkoba Lolos Tanah Air, BNN Sibuk Mencari

Foto: Ricardo/JPNN Kepala BNN Komjen (Pol) Budi Waseso saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (4/2).
Foto: Ricardo/JPNN
Kepala BNN Komjen (Pol) Budi Waseso saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (4/2).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan, ada berton-ton narkotika yang sudah masuk ke dalam Indonesia. BNN saat ini terus menelurusi narkotika yang masih disimpan tersebut.

“Sebagai info, jumlah narkotika di negara kita yang sudah masuk berton-ton. Itu hasil penelusuran intelijen. Hanya keberadaannya masih kita cari,” ujar Komjen Buwas di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (27/5).

Buwas menambahkan, pada 2015, BNN beserta Polri berhasil mendapatkan 6 ton sabu. Jumlah itu dapat menyelamatkan 30 jiwa warga negara. Namun, ia menyebut, ada sebanyak 30 ton lainnya yang berhasil lolos. Narkotika tersebut disimpan oleh para bandar narkoba. Bahkan, mereka kerja sama dengan segenap elemen.

“Mereka kerja sama dengan elemen masyarakat dan oknum. Barangnya keluar jika hanya ada pemesanan. Hal ini jadi ancaman kita ke depan yang luar biasa,” ujarnya setelah acara pemusnahan barang bukti narkoba.

Saat ini, menurut Buwas, narkotika yang paling banyak beredar ialah jenis sabu dan ekstasi. Ia mengakui, memang ada jenis baru tapi jumlahnya masih sedikit. Ke semua barang tersebut datang dari luar negeri, terbanyak dari Tiongkok.

“Ngga ada yang buatan dalam negeri, kecuali dikelola dan dirakit di sini. Semua produknya itu dari luar, termasuk sabu cair. Sabu cair itu nanti diolah (di sini) jadi kristal,” kata Buwas.

BNN menurut Buwas juga sudah menjalani kerja sama dengan negara tetangga untuk mencegah peredaran narkotika. Termasuk bekerja sama dengan Rusia untuk dapat mendeteksi jenis heroin.

Sementara itu, Tim Satuan Narkoba Polresta Medan, menggeledah rumah terduga bandar narkoba di Jalan Masjid Taufik, Kecamatan Medan Perjuangan. Polisi menyita paket sabu, namun tidak berhasil menangkap bandar narkoba yang diduga lebih dulu kabur dari lokasi.

Penggerebekan yang dilakukan Jumat (27/5) sore, dipimpin Kasat Narkoba Polresta Medan Kompol Boy J Situmorang. Penggerebekan ini melibatkan ratusan personel polisi yang menyisir rumah-rumah di wilayah tersebut.

Salah satu rumah yang digeledah merupakan kediaman terduga bandar narkoba berinisial E. Di situ petugas menemukan sejumlah paket sabu. Namun dalam polisi tidak menemukan terduga bandar narkoba yang dimaksud.

“Dalam penggerebekan kali ini, kita menemukan paket sabu, ratusan bungkus kecil untuk sabu, alat isap sabu dan timbangan elektrik,” kata Boy.

Polisi saat ini melakukan pengejaran terhadap E, terduga bandar narkoba. (bbs)

Foto: Ricardo/JPNN Kepala BNN Komjen (Pol) Budi Waseso saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (4/2).
Foto: Ricardo/JPNN
Kepala BNN Komjen (Pol) Budi Waseso saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Ruang Rapat Komisi III DPR, Jakarta, Kamis (4/2).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan, ada berton-ton narkotika yang sudah masuk ke dalam Indonesia. BNN saat ini terus menelurusi narkotika yang masih disimpan tersebut.

“Sebagai info, jumlah narkotika di negara kita yang sudah masuk berton-ton. Itu hasil penelusuran intelijen. Hanya keberadaannya masih kita cari,” ujar Komjen Buwas di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (27/5).

Buwas menambahkan, pada 2015, BNN beserta Polri berhasil mendapatkan 6 ton sabu. Jumlah itu dapat menyelamatkan 30 jiwa warga negara. Namun, ia menyebut, ada sebanyak 30 ton lainnya yang berhasil lolos. Narkotika tersebut disimpan oleh para bandar narkoba. Bahkan, mereka kerja sama dengan segenap elemen.

“Mereka kerja sama dengan elemen masyarakat dan oknum. Barangnya keluar jika hanya ada pemesanan. Hal ini jadi ancaman kita ke depan yang luar biasa,” ujarnya setelah acara pemusnahan barang bukti narkoba.

Saat ini, menurut Buwas, narkotika yang paling banyak beredar ialah jenis sabu dan ekstasi. Ia mengakui, memang ada jenis baru tapi jumlahnya masih sedikit. Ke semua barang tersebut datang dari luar negeri, terbanyak dari Tiongkok.

“Ngga ada yang buatan dalam negeri, kecuali dikelola dan dirakit di sini. Semua produknya itu dari luar, termasuk sabu cair. Sabu cair itu nanti diolah (di sini) jadi kristal,” kata Buwas.

BNN menurut Buwas juga sudah menjalani kerja sama dengan negara tetangga untuk mencegah peredaran narkotika. Termasuk bekerja sama dengan Rusia untuk dapat mendeteksi jenis heroin.

Sementara itu, Tim Satuan Narkoba Polresta Medan, menggeledah rumah terduga bandar narkoba di Jalan Masjid Taufik, Kecamatan Medan Perjuangan. Polisi menyita paket sabu, namun tidak berhasil menangkap bandar narkoba yang diduga lebih dulu kabur dari lokasi.

Penggerebekan yang dilakukan Jumat (27/5) sore, dipimpin Kasat Narkoba Polresta Medan Kompol Boy J Situmorang. Penggerebekan ini melibatkan ratusan personel polisi yang menyisir rumah-rumah di wilayah tersebut.

Salah satu rumah yang digeledah merupakan kediaman terduga bandar narkoba berinisial E. Di situ petugas menemukan sejumlah paket sabu. Namun dalam polisi tidak menemukan terduga bandar narkoba yang dimaksud.

“Dalam penggerebekan kali ini, kita menemukan paket sabu, ratusan bungkus kecil untuk sabu, alat isap sabu dan timbangan elektrik,” kata Boy.

Polisi saat ini melakukan pengejaran terhadap E, terduga bandar narkoba. (bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/