31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Mabes Polri Fokus Pengamanan Pemilu di 4 Daerah, Sumut Masuk Wilayah Rawan

.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mabes Polri akan menyiapkan penambahan personel pengamanan Pemilu 2019 di Sumatera Utara, Yogyakarta, Solo, dan Sulawesi Selatan. Pengamanan dipertebal karena keempat wilayah tersebut dinilai rawan.

“Ada empat daerah yang jadi prioritas sasaran pengamanan legislatif. Pertama Sumut, kedua Jogja, Solo, dan Sulsel. Empat daerah ini jadi titik fokus pengamanann

Empat ini akan di-backup pengamanan Mabes Polri,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di sela rapat pimpinan (rapim) Polri 2019 di gedung Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/1).

Dedi menuturkan, potensi kerawanan di pemilu diprediksi muncul karena partai-partai politik akan bersaing guna melewati syarat ambang batas parlemen. “Bukan hanya fokus pengamanan Pilpres (pemilihan presiden), tapi justru tingkat kerawanan tinggi adalah Pileg (pemilu legislatif). Karena antarparpol bersaing dalam menentukan kuota dan parliamentary threshold 4 persen,” ujarnya.

Kerawanan yang dimaksud, jelas Dedi, adalah gesekan antarpendukung caleg. Potensi kerawanan tersebut berdasarkan analisis intelijen Polri dari pengalaman yang sudah dilewati saat masa pileg. Dedi menuturkan pendukung caleg biasanya lebih militan ketimbang pendukung capres.

“Tidak tertutup kemungkinan juga akan terjadi gesekan para pendukung tiap caleg maupun partai politik. Ini perlu diantisipasi secara masif,” imbuh Dedi.

Pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 memang menjadi bahasan utama Polri dalam rapim Polri tahun ini. Sementara Polda Sumut sendiri sudah melakukan pemetaan wilayah rawan jelang Pemilu 2019. Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, telah memerintahkan jajaran Polres hingga Polsek untuk memfokuskan pada wilayah yang rawan konflik. “Kita petakan daerah Aman, Rawan 1, Rawan 2, tentu pola pengamanan berbeda. Masing masing kapolres sudah menginventarisir,” ujar Agus, Jumat (25/1) pekan lalu.

Agus mengungkapkan, pihaknya telah mencatat wilayah yang rawan konflik antar pendukung calon anggota legislatif. Potensi konflik bukan hanya bisa terjadi antar partai tapi juga dari sesama internal partai. “Utamanya Dapil Pileg DPR RI karena mereka lintas. Tentunya gesekan ini bukan hanya inter parpol dan juga antar parpol oleh karena daerah perebutan Pilegnya cukup tinggi,” tutur Agus.

Dalam pengamanan ini, Agus mengatakan Polda Sumut mengacu pada arahan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melalui Operasi Mantap Brata 2018-2019.

Operasi ini menjadi salah satu cara mewaspadai segala kemungkinan yang dapat terjadi. Pihak Polri juga dibantu oleh TNI serta pemuka agama setempat. (bbs/adz)

.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mabes Polri akan menyiapkan penambahan personel pengamanan Pemilu 2019 di Sumatera Utara, Yogyakarta, Solo, dan Sulawesi Selatan. Pengamanan dipertebal karena keempat wilayah tersebut dinilai rawan.

“Ada empat daerah yang jadi prioritas sasaran pengamanan legislatif. Pertama Sumut, kedua Jogja, Solo, dan Sulsel. Empat daerah ini jadi titik fokus pengamanann

Empat ini akan di-backup pengamanan Mabes Polri,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di sela rapat pimpinan (rapim) Polri 2019 di gedung Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/1).

Dedi menuturkan, potensi kerawanan di pemilu diprediksi muncul karena partai-partai politik akan bersaing guna melewati syarat ambang batas parlemen. “Bukan hanya fokus pengamanan Pilpres (pemilihan presiden), tapi justru tingkat kerawanan tinggi adalah Pileg (pemilu legislatif). Karena antarparpol bersaing dalam menentukan kuota dan parliamentary threshold 4 persen,” ujarnya.

Kerawanan yang dimaksud, jelas Dedi, adalah gesekan antarpendukung caleg. Potensi kerawanan tersebut berdasarkan analisis intelijen Polri dari pengalaman yang sudah dilewati saat masa pileg. Dedi menuturkan pendukung caleg biasanya lebih militan ketimbang pendukung capres.

“Tidak tertutup kemungkinan juga akan terjadi gesekan para pendukung tiap caleg maupun partai politik. Ini perlu diantisipasi secara masif,” imbuh Dedi.

Pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 memang menjadi bahasan utama Polri dalam rapim Polri tahun ini. Sementara Polda Sumut sendiri sudah melakukan pemetaan wilayah rawan jelang Pemilu 2019. Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto, telah memerintahkan jajaran Polres hingga Polsek untuk memfokuskan pada wilayah yang rawan konflik. “Kita petakan daerah Aman, Rawan 1, Rawan 2, tentu pola pengamanan berbeda. Masing masing kapolres sudah menginventarisir,” ujar Agus, Jumat (25/1) pekan lalu.

Agus mengungkapkan, pihaknya telah mencatat wilayah yang rawan konflik antar pendukung calon anggota legislatif. Potensi konflik bukan hanya bisa terjadi antar partai tapi juga dari sesama internal partai. “Utamanya Dapil Pileg DPR RI karena mereka lintas. Tentunya gesekan ini bukan hanya inter parpol dan juga antar parpol oleh karena daerah perebutan Pilegnya cukup tinggi,” tutur Agus.

Dalam pengamanan ini, Agus mengatakan Polda Sumut mengacu pada arahan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melalui Operasi Mantap Brata 2018-2019.

Operasi ini menjadi salah satu cara mewaspadai segala kemungkinan yang dapat terjadi. Pihak Polri juga dibantu oleh TNI serta pemuka agama setempat. (bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/