26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Klub Pesimistis Kickoff on Time

Suasana team manager seminar di Sultan Hotel terlihat sepi karena lima perwakilan tim absen.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Liga 1, kompetisi sepak bola profesional tanah air tak kunjung mendapatkan kepastian kickoff. Tetapi, PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi, Kamis (1/3), menggelar pertemuan manajer 18 klub peserta, sekaligus untuk seminar jelang musim baru 2018. Bertempat di Hotel Sultan, kawasan Senayan, Jakarta.

Dari 18 klub peserta Liga 1 musim depan, hanya 13 perwakilan yang datang ke acara. Antara lain, PSMS Medan, Bhayangkara FC, PS TIRA, PSIS Semarang, Persela Lamongan, Bali United, Borneo FC, Persipura Jayapura dan Perseru Serui. Sembilan tim tersebut datang diwakili manajer dan asisten manajernya sekaligus.

Sedangkan, Persib Bandung, PSM Makassar, Mitra Kukar dan Arema mengirim perwakilan saja. Adapun 5 klub yang lain tanpa wakil pada hari pertama seminar kemarin. Padahal tujuan kegiatan tersebut untuk melakukan sertifikasi kepada manajer dan asisten manajer. Ini penting, karena bila tidak mengantongi sertifikat dipastikan tidak boleh mendampingi tim di bench pemain.

Persib misalnya, manajer tim, Umuh Muhtar diakui Irfan Suryadireja, asisten manajer mengalami kendala kesehatan. “Beliau minta izin dan mendelegasikan ke saya,” kata Irfan kepada Jawa Pos. Secara teknis, membahas sejumlah agenda. Di antaranya, regulasi Liga 1 2018, tugas pokok dan fungsi manajer dalam pertandingan, juga rencana pengembangan perangkat pertandingan.

Chief Operation Officer (COO) PT. LIB, Tigorshalom Boboy menjelaskan mulai tahun ini, seluruh manajer klub Liga 1 harus bersertifikasi. “Kadang-kadang ada tim manajer tapi dia tidak tahu peraturan sepak bola, ini lebih agar manajer menjadi sosok penengah saat pertandingan, bukan provokator,” terangnya.

Ada konsekuensi logis yang harus diterima klub bila manajer mereka tidak mengantongi sertifikat. Denda Rp.50 juta per pertandingan harus mereka bayar, karena manajer tidak bisa mendampingi di bench pemain. Lebih lanjut, Tigor berharap dengan adanya regulasi baru ini, klub bisa cepat beradaptasi.

“Kalau datang besok, tentu akan kami pertimbangkan (untuk sertifikasi, Red), karena sesinya nggak terlalu padat, karena sebenarnya kami gak mau ini jadi membebani manajer,” bebernya. Terkait, jadwal kickoff  yang masih belum jelas, Tigor mengatakan situasinya sekarang masih menunggu.

Dia menjelaskan kickoff 10 Maret 2018 masih konfirm 90 % berjalan. “Tetapi ada 10 persen faktor lain itu yang masih belum clear,” lanjutnya. Kompetisi 2018 kali ini disiapkan dalam 34 pekan. Namun, mengacu situasi yang ada saat ini, minggu padat (hampir setiap hari ada pertandingan) bakal berlangsung dalam enam pekan.

Sebab, pada Asian Games 2018 kompetisi dipastikan libur, sedangkan Pilkada di sejumlah daerah berpotensi juga mengganggu proses perizinan. Sementara di akhir 2018 ini, Timnas Indonesia dihadapkan pada turnamen bergengsi di Asia Tenggara, AFF Cup. Itu semua menjadi perhatian kami PT. LIB dan juga PSSI sebagai pemegang kebijakan.

Di tempat yang sama, Yandri, sekretaris tim PS TIRA mengaku pesimistis kickoff kompetisi bakal on time. “Karena lagi-lagi, tanggungan musim lalu juga harus beres, PSSI juga sudah berkomitmen,” ujar mantan wasit tersebut. (nap/jpg/dek)

Suasana team manager seminar di Sultan Hotel terlihat sepi karena lima perwakilan tim absen.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO  – Liga 1, kompetisi sepak bola profesional tanah air tak kunjung mendapatkan kepastian kickoff. Tetapi, PT. Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi, Kamis (1/3), menggelar pertemuan manajer 18 klub peserta, sekaligus untuk seminar jelang musim baru 2018. Bertempat di Hotel Sultan, kawasan Senayan, Jakarta.

Dari 18 klub peserta Liga 1 musim depan, hanya 13 perwakilan yang datang ke acara. Antara lain, PSMS Medan, Bhayangkara FC, PS TIRA, PSIS Semarang, Persela Lamongan, Bali United, Borneo FC, Persipura Jayapura dan Perseru Serui. Sembilan tim tersebut datang diwakili manajer dan asisten manajernya sekaligus.

Sedangkan, Persib Bandung, PSM Makassar, Mitra Kukar dan Arema mengirim perwakilan saja. Adapun 5 klub yang lain tanpa wakil pada hari pertama seminar kemarin. Padahal tujuan kegiatan tersebut untuk melakukan sertifikasi kepada manajer dan asisten manajer. Ini penting, karena bila tidak mengantongi sertifikat dipastikan tidak boleh mendampingi tim di bench pemain.

Persib misalnya, manajer tim, Umuh Muhtar diakui Irfan Suryadireja, asisten manajer mengalami kendala kesehatan. “Beliau minta izin dan mendelegasikan ke saya,” kata Irfan kepada Jawa Pos. Secara teknis, membahas sejumlah agenda. Di antaranya, regulasi Liga 1 2018, tugas pokok dan fungsi manajer dalam pertandingan, juga rencana pengembangan perangkat pertandingan.

Chief Operation Officer (COO) PT. LIB, Tigorshalom Boboy menjelaskan mulai tahun ini, seluruh manajer klub Liga 1 harus bersertifikasi. “Kadang-kadang ada tim manajer tapi dia tidak tahu peraturan sepak bola, ini lebih agar manajer menjadi sosok penengah saat pertandingan, bukan provokator,” terangnya.

Ada konsekuensi logis yang harus diterima klub bila manajer mereka tidak mengantongi sertifikat. Denda Rp.50 juta per pertandingan harus mereka bayar, karena manajer tidak bisa mendampingi di bench pemain. Lebih lanjut, Tigor berharap dengan adanya regulasi baru ini, klub bisa cepat beradaptasi.

“Kalau datang besok, tentu akan kami pertimbangkan (untuk sertifikasi, Red), karena sesinya nggak terlalu padat, karena sebenarnya kami gak mau ini jadi membebani manajer,” bebernya. Terkait, jadwal kickoff  yang masih belum jelas, Tigor mengatakan situasinya sekarang masih menunggu.

Dia menjelaskan kickoff 10 Maret 2018 masih konfirm 90 % berjalan. “Tetapi ada 10 persen faktor lain itu yang masih belum clear,” lanjutnya. Kompetisi 2018 kali ini disiapkan dalam 34 pekan. Namun, mengacu situasi yang ada saat ini, minggu padat (hampir setiap hari ada pertandingan) bakal berlangsung dalam enam pekan.

Sebab, pada Asian Games 2018 kompetisi dipastikan libur, sedangkan Pilkada di sejumlah daerah berpotensi juga mengganggu proses perizinan. Sementara di akhir 2018 ini, Timnas Indonesia dihadapkan pada turnamen bergengsi di Asia Tenggara, AFF Cup. Itu semua menjadi perhatian kami PT. LIB dan juga PSSI sebagai pemegang kebijakan.

Di tempat yang sama, Yandri, sekretaris tim PS TIRA mengaku pesimistis kickoff kompetisi bakal on time. “Karena lagi-lagi, tanggungan musim lalu juga harus beres, PSSI juga sudah berkomitmen,” ujar mantan wasit tersebut. (nap/jpg/dek)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/