30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Atlet Sumut Terancam Gagal Ikut TAFISA

Foto: Istimewa Sejumlah atlet Sumut dari beberapa cabor di bawah Federasi Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia (FORMI) Sumut, melakukan audiensi ke Disporasu, Senin (3/10).
Foto: Istimewa
Sejumlah atlet Sumut dari beberapa cabor di bawah Federasi Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia (FORMI) Sumut, melakukan audiensi ke Disporasu, Senin (3/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Atlet Sumatera Utara dipastikan tak mendapatkan dukungan yang setimpal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) untuk mengikuti The Association For International Sport for All (TAFISA) World Games. Mereka pun terancam untuk berangkat, karena TAFISA tinggal hitungan hari yakni, 6-12 Oktober di Ancol, Jakarta.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut tak mengeluarkan anggaran yang layak bagi atlet Sumut mengikuti ajang yang merupakan Olimpiade-nya olahraga rekreasi dan masyarakat. Hal itu terungkap saat para atlet Sumut dari beberapa cabor di bawah Federasi Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia (FORMI) Sumut melakukan audiensi ke Disporasu, Senin (3/10).

Kadisporasu, H Baharuddin Siagian didampingi Kasi Olahraga Rekreasi Mazrinal Nasution dan Kabid Sarana dan Prasarana, Sujamrat Amro mengatakan, anggaran untuk FORMI sendiri tidak ditampung. Mereka beralasan ketidakjelasan kepengurusan FORMI saat ini yang telah didemisioner. “Memang benar setiap tahunnya ada anggaran untuk FORMI itu, tapi tahun ini tidak ditampung karena kepengurusan belum pasti,” ucapnya.

Meski demikian, Bahar mengaku tetap ingin atlet Sumut berlaga dalam ajang tersebut. Dia sebelumnya juga menyayangkan kondisi dalam tubuh FORMI Sumut sehingga macetnya anggaran.

“Kita hanya bisa siapkan bantuan seadanya, sebanyak Rp 5 juta untuk membantu keseluruhan. Tapi kita janji kepada atlet yang meraih medali emas nantinya, akan diberi reward yang layak. Saya akan bicarakan ini kepada Gubsu,” sambungnya sembari berharap FORMI Sumut segera mengadakan musda.

Pernyataan Kadisporasu tersebut ditanggapi serius oleh perwakilan cabor seperti atlet freestyle football Sumut, Ilham Harahap dan Christopel Naibaho. Menurut mereka bantuan yang dikeluarkan tentunya tidak mampu mengatasi karena ada puluhan atlet yang ingin berangkat, termasuk atlet sepeda BMX, break dance, airsoftgun dan lainnya.

“Bagaimana mungkin kita bisa raih prestasi, jika berangkat saja tidak? Kan sama saja bohong. Padahal salah satu atlet kami dipercaya jadi jurinya di TAFISA ini bersama undangan dari Negara Irlandia. Kan malu rasanya, kalau sempat kami tidak ikut main padahal jurinya dari Sumut ini. Belum laga lagi BMX ini ikut demo di acara pembukaan TAFISA, kan miris rasanya,” ucap Ilham.

“Okelah anggaran tidak bisa diturunkan lagi, tapi masa gak bisa dimasukkan dalam rencana kerja agar dananya bisa dialihkan? Kalau memang tidak ada jalan, sama aja kan kami tidak dianggap. Padahal kami bawa nama Sumut ke sana,” tutupnya.

Ketua FORMI Sumut terpilih, yakni Jamilah Aziz bersikukuh bahwa kepengurusannya saat ini telah diakui oleh PB FORMI. Hal tersebut dibuktikannya melalui surat mandat dari pusat dengan nomor:08/SM/FORMINAS/VIII/2016, 31 Agustus kemarin.

“Kita berterimakasih kepada Disporasu telah menerima audiensi. Begitu juga bantuannya, kami pastinya mensyukuri itu. Sesuai arahan Kadisporasu, kami akan perbaiki SK ini agar lebih jelas, sekali pun itu bila mengadakan musda lagi,” terangnya.(don/dek)

Foto: Istimewa Sejumlah atlet Sumut dari beberapa cabor di bawah Federasi Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia (FORMI) Sumut, melakukan audiensi ke Disporasu, Senin (3/10).
Foto: Istimewa
Sejumlah atlet Sumut dari beberapa cabor di bawah Federasi Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia (FORMI) Sumut, melakukan audiensi ke Disporasu, Senin (3/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Atlet Sumatera Utara dipastikan tak mendapatkan dukungan yang setimpal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) untuk mengikuti The Association For International Sport for All (TAFISA) World Games. Mereka pun terancam untuk berangkat, karena TAFISA tinggal hitungan hari yakni, 6-12 Oktober di Ancol, Jakarta.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut tak mengeluarkan anggaran yang layak bagi atlet Sumut mengikuti ajang yang merupakan Olimpiade-nya olahraga rekreasi dan masyarakat. Hal itu terungkap saat para atlet Sumut dari beberapa cabor di bawah Federasi Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia (FORMI) Sumut melakukan audiensi ke Disporasu, Senin (3/10).

Kadisporasu, H Baharuddin Siagian didampingi Kasi Olahraga Rekreasi Mazrinal Nasution dan Kabid Sarana dan Prasarana, Sujamrat Amro mengatakan, anggaran untuk FORMI sendiri tidak ditampung. Mereka beralasan ketidakjelasan kepengurusan FORMI saat ini yang telah didemisioner. “Memang benar setiap tahunnya ada anggaran untuk FORMI itu, tapi tahun ini tidak ditampung karena kepengurusan belum pasti,” ucapnya.

Meski demikian, Bahar mengaku tetap ingin atlet Sumut berlaga dalam ajang tersebut. Dia sebelumnya juga menyayangkan kondisi dalam tubuh FORMI Sumut sehingga macetnya anggaran.

“Kita hanya bisa siapkan bantuan seadanya, sebanyak Rp 5 juta untuk membantu keseluruhan. Tapi kita janji kepada atlet yang meraih medali emas nantinya, akan diberi reward yang layak. Saya akan bicarakan ini kepada Gubsu,” sambungnya sembari berharap FORMI Sumut segera mengadakan musda.

Pernyataan Kadisporasu tersebut ditanggapi serius oleh perwakilan cabor seperti atlet freestyle football Sumut, Ilham Harahap dan Christopel Naibaho. Menurut mereka bantuan yang dikeluarkan tentunya tidak mampu mengatasi karena ada puluhan atlet yang ingin berangkat, termasuk atlet sepeda BMX, break dance, airsoftgun dan lainnya.

“Bagaimana mungkin kita bisa raih prestasi, jika berangkat saja tidak? Kan sama saja bohong. Padahal salah satu atlet kami dipercaya jadi jurinya di TAFISA ini bersama undangan dari Negara Irlandia. Kan malu rasanya, kalau sempat kami tidak ikut main padahal jurinya dari Sumut ini. Belum laga lagi BMX ini ikut demo di acara pembukaan TAFISA, kan miris rasanya,” ucap Ilham.

“Okelah anggaran tidak bisa diturunkan lagi, tapi masa gak bisa dimasukkan dalam rencana kerja agar dananya bisa dialihkan? Kalau memang tidak ada jalan, sama aja kan kami tidak dianggap. Padahal kami bawa nama Sumut ke sana,” tutupnya.

Ketua FORMI Sumut terpilih, yakni Jamilah Aziz bersikukuh bahwa kepengurusannya saat ini telah diakui oleh PB FORMI. Hal tersebut dibuktikannya melalui surat mandat dari pusat dengan nomor:08/SM/FORMINAS/VIII/2016, 31 Agustus kemarin.

“Kita berterimakasih kepada Disporasu telah menerima audiensi. Begitu juga bantuannya, kami pastinya mensyukuri itu. Sesuai arahan Kadisporasu, kami akan perbaiki SK ini agar lebih jelas, sekali pun itu bila mengadakan musda lagi,” terangnya.(don/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/