30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Silat Sumut Gagal di PON 2016, Dahliana Didesak Mundur

Foto: Zumarli/Sumatera Ekspres Andini, Jatimr (biru) saat lawan Zumidar Oktina, Sumut kelas F/PI cabor silat di Graha Satria Jatinangor Jabar (20/9/2016). Sumut gagal raih emas.
Foto: Zumarli/Sumatera Ekspres
Andini, Jatimr (biru) saat lawan Zumidar Oktina, Sumut kelas F/PI cabor silat di Graha Satria Jatinangor Jabar (20/9/2016). Sumut gagal raih emas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Insan pencak silat Sumatera Utara mengaku kecewa dengan kegagalan meraih emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016. Mereka pun meminta Ketua Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumut, Hj Dahliana mundur dari jabatannya.

Pada PON 2016, atlet pencak silat Sumatera Utara meraih lima medali perunggu. Raihan itu jauh dari target dua emas yang diusung sebelumnya. Bahkan, capaian itu turun dari PON 2012, dimana Sumut mampu meraih satu medali emas.

Menurut mantan Ketua Pengcab IPSI Kota Medan, H Ahmad Arif, hasil di PON 2016 merupakan gambaran kegagalan pembinaan yang dilakukan Pengprov IPSI Sumut dibawah kepemimpinan Hj Dahliana. Dahliana disebutkan harus bertanggungjawab.

“Hasil di PON 2016 kemarin sangat mengecewakan bagi insan silat Sumatera Utara. Dahliana harus sadar diri dan bertanggungjawab. Dia harus mundur kalau memang masih mencintai pencak silat,” tegas Ahmad Arif di Medan, Senin (3/10).

Diungkapkan, Dahliana memang tidak layak lagi menjadi Ketua Pengprov IPSI Sumut. Sebab, Dahliana selama ini disebutkan lebih fokus menjadi pengurus KONI Sumut. “Lebih baik Dahliana fokus mengurusi pengadaan barang-barang di KONI Sumut. Serahkanlah IPSI Sumut itu kepada orang cinta dan bersedia berkorban,” tegasnya.

Anggota DPRD Kota Medan ini menambahkan, masih banyak sosok-sosok yang peduli dan mencintai pencak silat. “Dulu ada Joni Walker yang bersedia memimpin IPSI Sumut, tapi dijegal. Herannya, KONI Sumut turut menjegal. Jadi saya pikir, kegagalan pencak silat di PON 2016 turut andil dari KONI Sumut,” ungkapnya.

Disebutkan, banyak bukti ketidakmampuan Dahliana memimpin IPSI Sumut. Salah satunya adalah sekretariat IPSI Sumut hingga kini tidak jelas. “Dia sudah tiga periode sebagai pengurus IPSI Sumut, tapi hingga kini tidak jelas dimana sekretariat IPSI Sumut. Belum lagi kecurangan dalam beberapa even tingkat Sumut,” sebutnya.

Kekecewaan juga dirasakan mantan atlet nasional, Mangasi Tua Simbolon. Dia mengaku kecewa dengan raihan silat Sumut di PON 2016. “Sebagai insan pencak silat Sumut, saya merasa sangat kecewa dengan raihan di PON 2016 kemarin. Itu menunjukkan pembinaan yang dilakukan selama ini gagal,” katanya.

Wasit lisensi nasional itu menambahkan, selama kepemimpinan Dahliana, prestasi pencak silat mengalami kemunduran. “Sudah tiga periode dia sebagai pengurus IPSI Sumut, tapi hasilnya malah mundur. Di PON 2012 lalu kita meraih satu emas, tapi kali ini hanya lima perunggu,” paparnya.

Mangasi menegaskan, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Dahliana disebutkan harus bertanggungjawab. “Dahliana harus mundur dengan legowo. Hal ini dilakukan agar pencak silat Sumut bisa bangkit kembali. Kalau tetap dengan pengurus saat ini, saya pesimis silat Sumut bisa bangkit kembali,” pungkasnya. (dek)

Foto: Zumarli/Sumatera Ekspres Andini, Jatimr (biru) saat lawan Zumidar Oktina, Sumut kelas F/PI cabor silat di Graha Satria Jatinangor Jabar (20/9/2016). Sumut gagal raih emas.
Foto: Zumarli/Sumatera Ekspres
Andini, Jatimr (biru) saat lawan Zumidar Oktina, Sumut kelas F/PI cabor silat di Graha Satria Jatinangor Jabar (20/9/2016). Sumut gagal raih emas.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Insan pencak silat Sumatera Utara mengaku kecewa dengan kegagalan meraih emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016. Mereka pun meminta Ketua Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumut, Hj Dahliana mundur dari jabatannya.

Pada PON 2016, atlet pencak silat Sumatera Utara meraih lima medali perunggu. Raihan itu jauh dari target dua emas yang diusung sebelumnya. Bahkan, capaian itu turun dari PON 2012, dimana Sumut mampu meraih satu medali emas.

Menurut mantan Ketua Pengcab IPSI Kota Medan, H Ahmad Arif, hasil di PON 2016 merupakan gambaran kegagalan pembinaan yang dilakukan Pengprov IPSI Sumut dibawah kepemimpinan Hj Dahliana. Dahliana disebutkan harus bertanggungjawab.

“Hasil di PON 2016 kemarin sangat mengecewakan bagi insan silat Sumatera Utara. Dahliana harus sadar diri dan bertanggungjawab. Dia harus mundur kalau memang masih mencintai pencak silat,” tegas Ahmad Arif di Medan, Senin (3/10).

Diungkapkan, Dahliana memang tidak layak lagi menjadi Ketua Pengprov IPSI Sumut. Sebab, Dahliana selama ini disebutkan lebih fokus menjadi pengurus KONI Sumut. “Lebih baik Dahliana fokus mengurusi pengadaan barang-barang di KONI Sumut. Serahkanlah IPSI Sumut itu kepada orang cinta dan bersedia berkorban,” tegasnya.

Anggota DPRD Kota Medan ini menambahkan, masih banyak sosok-sosok yang peduli dan mencintai pencak silat. “Dulu ada Joni Walker yang bersedia memimpin IPSI Sumut, tapi dijegal. Herannya, KONI Sumut turut menjegal. Jadi saya pikir, kegagalan pencak silat di PON 2016 turut andil dari KONI Sumut,” ungkapnya.

Disebutkan, banyak bukti ketidakmampuan Dahliana memimpin IPSI Sumut. Salah satunya adalah sekretariat IPSI Sumut hingga kini tidak jelas. “Dia sudah tiga periode sebagai pengurus IPSI Sumut, tapi hingga kini tidak jelas dimana sekretariat IPSI Sumut. Belum lagi kecurangan dalam beberapa even tingkat Sumut,” sebutnya.

Kekecewaan juga dirasakan mantan atlet nasional, Mangasi Tua Simbolon. Dia mengaku kecewa dengan raihan silat Sumut di PON 2016. “Sebagai insan pencak silat Sumut, saya merasa sangat kecewa dengan raihan di PON 2016 kemarin. Itu menunjukkan pembinaan yang dilakukan selama ini gagal,” katanya.

Wasit lisensi nasional itu menambahkan, selama kepemimpinan Dahliana, prestasi pencak silat mengalami kemunduran. “Sudah tiga periode dia sebagai pengurus IPSI Sumut, tapi hasilnya malah mundur. Di PON 2012 lalu kita meraih satu emas, tapi kali ini hanya lima perunggu,” paparnya.

Mangasi menegaskan, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Dahliana disebutkan harus bertanggungjawab. “Dahliana harus mundur dengan legowo. Hal ini dilakukan agar pencak silat Sumut bisa bangkit kembali. Kalau tetap dengan pengurus saat ini, saya pesimis silat Sumut bisa bangkit kembali,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/