33.9 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Suporter Nyalakan Flare, PSMS Didenda Rp10 Juta

Akibat suporter menyalakan flare saat laga PSMS kontra PSBL Langsa, Sabtu (21/5) lalu, PSMS Medan didenda Rp10 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) Indonesia Soccer Championship (ISC).
Akibat suporter menyalakan flare saat laga PSMS kontra PSBL Langsa, Sabtu (21/5) lalu, PSMS Medan didenda Rp10 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) Indonesia Soccer Championship (ISC).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan harus menerima kenyataan pahit berupa sanksi denda Rp10 juta dari Komisi Disiplin (Komdis) Indonesia Soccer Championship (ISC). Sanksi itu diberikan akibat suporter menyalakan flare saat laga PSMS kontra PSBL Langsa, Sabtu (21/5) lalu.

Menurut Ketua Panpel pertandingan PSMS, Julius Raja, bahwa pemberitahuan akan denda tersebut sudah disampaikan pihak ISC kepada tuan rumah PSMS. Dia juga mengakui, bahwa dalam pertandingan yang dimaksud suporter menyalakan flare dan kembang api di tribun utara dan juga selatan.

“Kita selaku pihak penyelenggara di Medan memang mengakui hal tersebut. Namun kita sudah klarifikasi, bahwa penggunaan flare dan kembang api yang dimaksud dinyalakan pada saat pertandingan usai, bukan pada saat laga berjalan,” ucap Raja di Medan, Selasa (6/7).

Dikatakannya, penggunaan benda-benda terlarang itu sebenarnya tidak mengganggu jalannya pertandingan karena dilakukan setelah wasit meniup peluit panjang. Namun dia juga tak menampik bahwa itu juga sebagai bagian dari pelanggaran disiplin.

“Kita tetap akui, kita melanggarnya. Dan kita juga sudah jelaskan terkait hal tersebut kepada pengawas pertandingan (PP). Makanya denda Rp10 Juta, bukan Rp 50 Juta andai itu dilakukan saat pertandingan berjalan. Ya itu pastinya dilakukan suporter sebagai bentuk kegembiraan karena PSMS kemarin kan menang,” sambungny.

Lebih lanjut, King mengatakan pelanggaran tersebut yang dilakukan suporter di Medan terkait pasal 61, 69, dan 70 kode disiplin ISC. Dia menjelaskan, pasal-pasal tersebut dikenakan karena berhubugan dengan tidak bisa mengendalikan suporter. “Sanksi juga merujuk pada pasal ke 60 b dan e komdis ISC karena panitia dinilai tidak selektif dengan meloloskan benda seperti flare dan kembang api itu masuk ke stadion,” ujarnya.

Untuk itu, Julius yang juga sebagai Wakil Ketua PSMS meminta kerja sama kepada semua elemen, terkhusus suporter agar menjaga setiap pertandingan di Medan untuk tidak membawa benda-benda yang dilarang. “Kita sebagai panitia pastinya akan terus berupaya maksimal agar kejadian itu tidak terulang lagi. Kita harap semua berprilaku baik demi menciptakan suasana tertib saat laga maupun setelahnya,” tambahnya.

“Nantinya kita juga akan tempatkan petugas keamanan untuk duduk bersama suporter. Karena kita harus benar antisipasi kejadian itu, jangan sampai kita terkena partai usiran di luar kandang, atau bermain tanpa suporter,” pungkasnya.

PSMS sendiri baru akan menjalani laga kandang dalam lanjutan ISC-B pada 17 Juli mendatang menghadapi PS Bangka di Stadion Teladan Medan. Saat ini, PSMS masih bertengger di posisi 4 Grup 1 dengan mengumpulkan 7 poin. Persiraja berada di puncak dengan 13 poin, diikuti PS Bangka 10 poin serta Persebo Musi Raya 8 poin. (don)

Akibat suporter menyalakan flare saat laga PSMS kontra PSBL Langsa, Sabtu (21/5) lalu, PSMS Medan didenda Rp10 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) Indonesia Soccer Championship (ISC).
Akibat suporter menyalakan flare saat laga PSMS kontra PSBL Langsa, Sabtu (21/5) lalu, PSMS Medan didenda Rp10 juta oleh Komisi Disiplin (Komdis) Indonesia Soccer Championship (ISC).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan harus menerima kenyataan pahit berupa sanksi denda Rp10 juta dari Komisi Disiplin (Komdis) Indonesia Soccer Championship (ISC). Sanksi itu diberikan akibat suporter menyalakan flare saat laga PSMS kontra PSBL Langsa, Sabtu (21/5) lalu.

Menurut Ketua Panpel pertandingan PSMS, Julius Raja, bahwa pemberitahuan akan denda tersebut sudah disampaikan pihak ISC kepada tuan rumah PSMS. Dia juga mengakui, bahwa dalam pertandingan yang dimaksud suporter menyalakan flare dan kembang api di tribun utara dan juga selatan.

“Kita selaku pihak penyelenggara di Medan memang mengakui hal tersebut. Namun kita sudah klarifikasi, bahwa penggunaan flare dan kembang api yang dimaksud dinyalakan pada saat pertandingan usai, bukan pada saat laga berjalan,” ucap Raja di Medan, Selasa (6/7).

Dikatakannya, penggunaan benda-benda terlarang itu sebenarnya tidak mengganggu jalannya pertandingan karena dilakukan setelah wasit meniup peluit panjang. Namun dia juga tak menampik bahwa itu juga sebagai bagian dari pelanggaran disiplin.

“Kita tetap akui, kita melanggarnya. Dan kita juga sudah jelaskan terkait hal tersebut kepada pengawas pertandingan (PP). Makanya denda Rp10 Juta, bukan Rp 50 Juta andai itu dilakukan saat pertandingan berjalan. Ya itu pastinya dilakukan suporter sebagai bentuk kegembiraan karena PSMS kemarin kan menang,” sambungny.

Lebih lanjut, King mengatakan pelanggaran tersebut yang dilakukan suporter di Medan terkait pasal 61, 69, dan 70 kode disiplin ISC. Dia menjelaskan, pasal-pasal tersebut dikenakan karena berhubugan dengan tidak bisa mengendalikan suporter. “Sanksi juga merujuk pada pasal ke 60 b dan e komdis ISC karena panitia dinilai tidak selektif dengan meloloskan benda seperti flare dan kembang api itu masuk ke stadion,” ujarnya.

Untuk itu, Julius yang juga sebagai Wakil Ketua PSMS meminta kerja sama kepada semua elemen, terkhusus suporter agar menjaga setiap pertandingan di Medan untuk tidak membawa benda-benda yang dilarang. “Kita sebagai panitia pastinya akan terus berupaya maksimal agar kejadian itu tidak terulang lagi. Kita harap semua berprilaku baik demi menciptakan suasana tertib saat laga maupun setelahnya,” tambahnya.

“Nantinya kita juga akan tempatkan petugas keamanan untuk duduk bersama suporter. Karena kita harus benar antisipasi kejadian itu, jangan sampai kita terkena partai usiran di luar kandang, atau bermain tanpa suporter,” pungkasnya.

PSMS sendiri baru akan menjalani laga kandang dalam lanjutan ISC-B pada 17 Juli mendatang menghadapi PS Bangka di Stadion Teladan Medan. Saat ini, PSMS masih bertengger di posisi 4 Grup 1 dengan mengumpulkan 7 poin. Persiraja berada di puncak dengan 13 poin, diikuti PS Bangka 10 poin serta Persebo Musi Raya 8 poin. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/