26.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Kaji Ulang Kesiapan Riau di ISG 2013

JAKARTA-Pemerintah pusat dan Pemprov Riau, Rabu (8/5), menggelar rapat persiapan pelaskanaan Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013. Isu penting dalam pembahasan ini adalah opsi perubahan tuan rumah dari Riau ke Jakarta. Hasil rapat menyatakan panitia mengkaji ulang kesiapan Riau untuk menggelar even tersebut.

Rapat koordinasi tingkat menteri ini dipimpin langsung Menko Kesra Agung Laksono. Selain itu juga diikuti Menpora Roy Suryo, Menkominfo Tifatul Simbiring, dan Menag Suryadharma Ali. Selain itu rapat ini juga diikuti Gubernur Riau Rusli Zainal. Rapat tingkat menteri ini berlangsung tertutup untuk media.

Usai rapat Agung Laksono, Roy Suryo, dan Rusli Zainal menggelar konferensi pers. Dalam paparannya, Agung mengatakan, jika rapat memutuskan pelaksanaan ISG ditunda dari Juni menjadi akhir September nanti. “Itu yang sudah final. Selanjutnya opsi memindah tuan rumah dari Riau ke Jakarta belum ditetapkan,” katanya.

Agung mengatakan bagaimanapun juga ISG III 2013 harus terlaksana, sebab amanah dari anggota OKI. Menteri Partai Golkar itu juga mengatakan, pemerintah pusat tetap menghargai masyarakat Riau yang tentunya mengharapkan even negara-negara anggota OKI itu digelar di sana. Tapi ia menegaskan aspek kesiapan panitia setempat juga tidak boleh diabaikan.

Agung mengatakan, dalam waktu dekat tim dari Jakarta akan melakukan tinjauan langsung ke Riau. “Kita bersama-sama akan pastikan bagaimana persiapan Riau untuk menyelenggarakan ISG,” tandasnya.

Jika hasil peninjauan itu berkesimpulan Riau siap, maka pemerintah pusat tidak bisa memaksakan memindahnya ke Jakarta. Sebaliknya jika kesiapan di Riau jelek, otomatis tuan rumah ISG langsung digeser ke Jakarta. Diperkirkan keputusan keluar bulan depan.

Roy Suryo menerangkan urusan penganggaran ISG III 2013. Ia mengatakan, jika pemerintah pusat sudah mengunci pemberian alokasi anggaran senilai Rp200 miliar. Ia mengakui sempat ada masukan dari panitia supaya anggaran ditambah lagi sekitar Rp55 miliar, tapi Kemenpora tidak menyetujuinya. “Sudah tidak bisa ditambahi lagi, termasuk juga dari APBN-P 2013. Kalau dari APBD-P Riau kami pasrahkan ke daerah,” jelasnya.

Selain urusan anggaran, Roy juga meluruskan kabar jika opsi memindah gelaran ISG III 2013 dari Riau ke Jakarta adalah gagasan pihaknya. “Itu tidak benar. Saya masih pegang rekaman rapat dua minggu lalu. Allah SWT juga mendengarkan rapat itu,” kata Roy.
Ia menjelaskan jika opsi memindah ISG III 2013 dari Riau ke Jakarta justru keluar dari delegasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau. “Mereka tidak mau ISG di Riau dibuka dengan doa tapi berujung di KPK (ada dugaan korupsi, red),” tandasnya.

Sementara Gubernur Riau Rusli Zainal, me-ngatakan, kesiapan pelaksanaan ISG III 2013 di Riau mencapai 97 persen. Untuk urusan penye-gelan Stadion Utama Riau oleh konsorsium (KSO), Rusli mengatakan sudah hampir rampung. “Sebentar lagi beres, tinggal pembahasan administrasi,” katanya. (wan/jpnn)

JAKARTA-Pemerintah pusat dan Pemprov Riau, Rabu (8/5), menggelar rapat persiapan pelaskanaan Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013. Isu penting dalam pembahasan ini adalah opsi perubahan tuan rumah dari Riau ke Jakarta. Hasil rapat menyatakan panitia mengkaji ulang kesiapan Riau untuk menggelar even tersebut.

Rapat koordinasi tingkat menteri ini dipimpin langsung Menko Kesra Agung Laksono. Selain itu juga diikuti Menpora Roy Suryo, Menkominfo Tifatul Simbiring, dan Menag Suryadharma Ali. Selain itu rapat ini juga diikuti Gubernur Riau Rusli Zainal. Rapat tingkat menteri ini berlangsung tertutup untuk media.

Usai rapat Agung Laksono, Roy Suryo, dan Rusli Zainal menggelar konferensi pers. Dalam paparannya, Agung mengatakan, jika rapat memutuskan pelaksanaan ISG ditunda dari Juni menjadi akhir September nanti. “Itu yang sudah final. Selanjutnya opsi memindah tuan rumah dari Riau ke Jakarta belum ditetapkan,” katanya.

Agung mengatakan bagaimanapun juga ISG III 2013 harus terlaksana, sebab amanah dari anggota OKI. Menteri Partai Golkar itu juga mengatakan, pemerintah pusat tetap menghargai masyarakat Riau yang tentunya mengharapkan even negara-negara anggota OKI itu digelar di sana. Tapi ia menegaskan aspek kesiapan panitia setempat juga tidak boleh diabaikan.

Agung mengatakan, dalam waktu dekat tim dari Jakarta akan melakukan tinjauan langsung ke Riau. “Kita bersama-sama akan pastikan bagaimana persiapan Riau untuk menyelenggarakan ISG,” tandasnya.

Jika hasil peninjauan itu berkesimpulan Riau siap, maka pemerintah pusat tidak bisa memaksakan memindahnya ke Jakarta. Sebaliknya jika kesiapan di Riau jelek, otomatis tuan rumah ISG langsung digeser ke Jakarta. Diperkirkan keputusan keluar bulan depan.

Roy Suryo menerangkan urusan penganggaran ISG III 2013. Ia mengatakan, jika pemerintah pusat sudah mengunci pemberian alokasi anggaran senilai Rp200 miliar. Ia mengakui sempat ada masukan dari panitia supaya anggaran ditambah lagi sekitar Rp55 miliar, tapi Kemenpora tidak menyetujuinya. “Sudah tidak bisa ditambahi lagi, termasuk juga dari APBN-P 2013. Kalau dari APBD-P Riau kami pasrahkan ke daerah,” jelasnya.

Selain urusan anggaran, Roy juga meluruskan kabar jika opsi memindah gelaran ISG III 2013 dari Riau ke Jakarta adalah gagasan pihaknya. “Itu tidak benar. Saya masih pegang rekaman rapat dua minggu lalu. Allah SWT juga mendengarkan rapat itu,” kata Roy.
Ia menjelaskan jika opsi memindah ISG III 2013 dari Riau ke Jakarta justru keluar dari delegasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau. “Mereka tidak mau ISG di Riau dibuka dengan doa tapi berujung di KPK (ada dugaan korupsi, red),” tandasnya.

Sementara Gubernur Riau Rusli Zainal, me-ngatakan, kesiapan pelaksanaan ISG III 2013 di Riau mencapai 97 persen. Untuk urusan penye-gelan Stadion Utama Riau oleh konsorsium (KSO), Rusli mengatakan sudah hampir rampung. “Sebentar lagi beres, tinggal pembahasan administrasi,” katanya. (wan/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/