26 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Fernando Edianto, Menjadi Profesional Lewat Karate

Fernando Edianto (tengah) saat bertanding pada PON 2016 lalu.

SUMUTPOS.CO – Di antara sederet karateka muda Sumatera Utara, mencuat nama Fernando Edianto. Pemain yang turut masuk kontingen Sumut pada PON 2016 lalu ini bisa diperhitungkan menjadi salah satu calon karateka nasional.

Fernanda Edianto (19) merupakan seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara angkatan 2016 yang menggeluti dunia bela diri karate sejak ia duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar. Pemuda kelahiran Jakarta, 8 April 1998 ini mengaku awalnya tidak tertarik sama sekali dengan karate.

Berkat orangtuanya yang mendafatrkan Fernanda ke ekstrakurikuler karate di sekolahnya, akhirnya Fernanda terjun ke dunia karate dan berhasil meraih prestasi pertamanya dengan menduduki juara 1 serta mendapatkan medali emas pada saat ia masih duduk di Sekolah Dasar.

Pemuda yang akrab disapa Nanda ini tidak menjadi cepat puas setelah meraih prestasi peramanya itu. Nanda bertekad untuk terus berlatih dengan giat dan disiplin untuk mendapatkan prestasi-prestasi yang lebih membanggakan lagi. Dari prestasi perdananya itu juga membuat sang ayah yang awalnya hanya sedikit mendukungnya dalam menekuni dunia karate, kini membuat sang ayah menjadi sangat mendukungnya untuk terus berlatih demi mendapatkan prestasi-prestasi yang lebih gemilang lagi dari ilmu bela diri karate.

Kini hasil berlatih kerasnya dibayar manis dengan sederet prestasi-prestasinya yang membanggakan dalam ilmu bela diri karate. Fernanda yang kini sudah memakai sabuk coklat atau sabuk tertinggi nomor dua setelah sabuk hitam ini sudah pernah mengikuti pertandingan-pertandingan dari ajang ilmu bela diri karate baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Untuk pertandingan tingkat Nasional, salah satu prestasi membanggakan Fernanda adalah berhasil meraih juara 1 di Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri pada tahun 2015 yang diselenggarakan di kota kembang Bandung, Jawa Barat. Sementara untuk pertandingan tingkat Internasional, Fernanda berhasil meraih juara 1 di ajang Thailand Open Karate Championship 2016 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand.

Pemuda yang mengagumi atlit karate asal Sulawesi Selatan Faisal Zainuddin ini meraih prestasi terbarunya yaitu Juara 3 Pekan Olahraga Nasiona XIX 2016 (PON) yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. Fernanda juga menjadi atlet termuda yang telah berhasil mengikuti PON karena batas usia untuk mengikuti ajang olahraga tersebut adalah atlit berusia 18 tahun.

Faktor usia tidak membuat Fernanda menjadi down untuk berjuang. Ia tetap optimis serta berusha keras agar memenangkan pertandingan tingkat Nasional yang bergengsi tersebut. Hasil kerja kerasnya di dalam pagelaran PON tersebut menjadikan Fernanda sebagai atlet karate pertama yang berhasil menghadiahi medali untuk Sumatera Utara. Hal ini tentu sangat membuat dirinya serta orang-orang disekitarnya sangat bangga akan prestasi tersebut. (rel/don)

Fernando Edianto (tengah) saat bertanding pada PON 2016 lalu.

SUMUTPOS.CO – Di antara sederet karateka muda Sumatera Utara, mencuat nama Fernando Edianto. Pemain yang turut masuk kontingen Sumut pada PON 2016 lalu ini bisa diperhitungkan menjadi salah satu calon karateka nasional.

Fernanda Edianto (19) merupakan seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara angkatan 2016 yang menggeluti dunia bela diri karate sejak ia duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar. Pemuda kelahiran Jakarta, 8 April 1998 ini mengaku awalnya tidak tertarik sama sekali dengan karate.

Berkat orangtuanya yang mendafatrkan Fernanda ke ekstrakurikuler karate di sekolahnya, akhirnya Fernanda terjun ke dunia karate dan berhasil meraih prestasi pertamanya dengan menduduki juara 1 serta mendapatkan medali emas pada saat ia masih duduk di Sekolah Dasar.

Pemuda yang akrab disapa Nanda ini tidak menjadi cepat puas setelah meraih prestasi peramanya itu. Nanda bertekad untuk terus berlatih dengan giat dan disiplin untuk mendapatkan prestasi-prestasi yang lebih membanggakan lagi. Dari prestasi perdananya itu juga membuat sang ayah yang awalnya hanya sedikit mendukungnya dalam menekuni dunia karate, kini membuat sang ayah menjadi sangat mendukungnya untuk terus berlatih demi mendapatkan prestasi-prestasi yang lebih gemilang lagi dari ilmu bela diri karate.

Kini hasil berlatih kerasnya dibayar manis dengan sederet prestasi-prestasinya yang membanggakan dalam ilmu bela diri karate. Fernanda yang kini sudah memakai sabuk coklat atau sabuk tertinggi nomor dua setelah sabuk hitam ini sudah pernah mengikuti pertandingan-pertandingan dari ajang ilmu bela diri karate baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Untuk pertandingan tingkat Nasional, salah satu prestasi membanggakan Fernanda adalah berhasil meraih juara 1 di Kejuaraan Nasional Karate Piala Kapolri pada tahun 2015 yang diselenggarakan di kota kembang Bandung, Jawa Barat. Sementara untuk pertandingan tingkat Internasional, Fernanda berhasil meraih juara 1 di ajang Thailand Open Karate Championship 2016 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand.

Pemuda yang mengagumi atlit karate asal Sulawesi Selatan Faisal Zainuddin ini meraih prestasi terbarunya yaitu Juara 3 Pekan Olahraga Nasiona XIX 2016 (PON) yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat. Fernanda juga menjadi atlet termuda yang telah berhasil mengikuti PON karena batas usia untuk mengikuti ajang olahraga tersebut adalah atlit berusia 18 tahun.

Faktor usia tidak membuat Fernanda menjadi down untuk berjuang. Ia tetap optimis serta berusha keras agar memenangkan pertandingan tingkat Nasional yang bergengsi tersebut. Hasil kerja kerasnya di dalam pagelaran PON tersebut menjadikan Fernanda sebagai atlet karate pertama yang berhasil menghadiahi medali untuk Sumatera Utara. Hal ini tentu sangat membuat dirinya serta orang-orang disekitarnya sangat bangga akan prestasi tersebut. (rel/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru