26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Maradona Indonesia Telah Tiada

Zulkarnain Lubis saat bermain bola di tingkat veteran.

SUMUTPOS.CO – Sepak bola Indonesia berduka. Salah satu bakat terbaik yang pernah lahir, Zulkarnain Lubis menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pertamina, Pali, Sumatera Selatan, Jumat (11/5). Pemain yang semasa aktif bermain berjuluk Maradona Indonesia itu meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan.

Zulkarnain kabarnya pergi ke Palembang untuk mengurus persiapan Piala AFC sepak bola Wanita di stadion Bumi Sriwijaya. Namun tiba-tiba mengalami serangan Jantung di Mess Pali dan meninggal usai 30 menit dirawat di RS Pertamina.

Semasa kariernya sebagai pemain, pria kelahiran Binjai itu pernah memperkuat PSKB Binjai, PSMS Medan, Krama Yudha Tiga Berlian, dan Mercu Buana Medan. Tentunya tim nasional Indonesia pada 1982-1987. Salah satu prestasi terbaiknya membawa timnas semifinalis Asian games 1986.

Selain itu Zulkarnain juga nyaris membawa Merah Putih lolos ke Piala Dunia 1986. Sayangnya, kalah agregat 1-6 saat play off lawan Korea Selatan.

Zulkarnain memang akan selalu dikenang karena skill olah bolanya yang ciamik. Persis Maradona. Julukan itu hadir saat Zulkarnain membawa Kramayuda Tiga Berlian menjadi peringkat ketiga Liga Champions Asia.

Salah satu rekan setimnya di Mercu Buana, Amrustian tak memungkiri kehebatan Zulkarnain di masa jayanya. “Kalau ada orang yang dilahirkan untuk jadi pemain bola. Itulah dia. Soalnya dia males latihan, tapi saat bertanding orang akan kagum dengan kemampuannya,” kata Amrustian.

Menurut pemain yang membawa PSMS juara Perserikatan tahun 1983 dan 1985 ini, Zulkarnain adalah sosok yang ramah. “Tapi yang namanya pemain hebat ya adalah bandal-bandalnya sedikit. Maradona saja seperti itu. Saya pikir belum ada pemain di zaman sekarang ini yang bisa seperti dia kemampuan sepakbolanya. Luar biasa dia. Pantaslah julukan Maradona Indonesia untuk dia,” tambahnya.

Zulkarnain Lubis saat bermain bola di tingkat veteran.

SUMUTPOS.CO – Sepak bola Indonesia berduka. Salah satu bakat terbaik yang pernah lahir, Zulkarnain Lubis menghembuskan nafas terakhirnya di RS Pertamina, Pali, Sumatera Selatan, Jumat (11/5). Pemain yang semasa aktif bermain berjuluk Maradona Indonesia itu meninggalkan kenangan yang sulit dilupakan.

Zulkarnain kabarnya pergi ke Palembang untuk mengurus persiapan Piala AFC sepak bola Wanita di stadion Bumi Sriwijaya. Namun tiba-tiba mengalami serangan Jantung di Mess Pali dan meninggal usai 30 menit dirawat di RS Pertamina.

Semasa kariernya sebagai pemain, pria kelahiran Binjai itu pernah memperkuat PSKB Binjai, PSMS Medan, Krama Yudha Tiga Berlian, dan Mercu Buana Medan. Tentunya tim nasional Indonesia pada 1982-1987. Salah satu prestasi terbaiknya membawa timnas semifinalis Asian games 1986.

Selain itu Zulkarnain juga nyaris membawa Merah Putih lolos ke Piala Dunia 1986. Sayangnya, kalah agregat 1-6 saat play off lawan Korea Selatan.

Zulkarnain memang akan selalu dikenang karena skill olah bolanya yang ciamik. Persis Maradona. Julukan itu hadir saat Zulkarnain membawa Kramayuda Tiga Berlian menjadi peringkat ketiga Liga Champions Asia.

Salah satu rekan setimnya di Mercu Buana, Amrustian tak memungkiri kehebatan Zulkarnain di masa jayanya. “Kalau ada orang yang dilahirkan untuk jadi pemain bola. Itulah dia. Soalnya dia males latihan, tapi saat bertanding orang akan kagum dengan kemampuannya,” kata Amrustian.

Menurut pemain yang membawa PSMS juara Perserikatan tahun 1983 dan 1985 ini, Zulkarnain adalah sosok yang ramah. “Tapi yang namanya pemain hebat ya adalah bandal-bandalnya sedikit. Maradona saja seperti itu. Saya pikir belum ada pemain di zaman sekarang ini yang bisa seperti dia kemampuan sepakbolanya. Luar biasa dia. Pantaslah julukan Maradona Indonesia untuk dia,” tambahnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/