25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

PSIS v PSMS: Misi Menang Tanpa Djanur

Tahun lalu, PSIS dan PSMS berduel tiga kali. Di babak 16 besar, keduanya saling mengalahkan di kandang dan tandang. PSMS menang 3-1 atas PSIS di Medan dan tumbang 1-2 di Semarang. Keduanya bertemu lagi di babak penentuan tiket ke semifinal. Hasilnya PSMS menang 2-1.

Tapi kekuatan PSIS tentu jauh berbeda dari sebelumnya. Kehadiran pelatih asal Italia, Vincenzo Alberto Annese menggantikan Subangkit membuat PSIS kini lebih diperhitungkan. “Jelas jauh berbeda, mereka sekarang bermain dengan kolektivitas yang bagus dan punya pemain-pemain yang bagus. Apalagi sekarang kan ada pemain asingnya,” beber pelatih berlisensi A AFC itu.

Pada laga ini PSMS kemungkinan menerapkan skema yang sama seperti saat membungkam Persija. Trio di depan akan diisi Erwin Ramdani, Wilfried Yessoh dan Frets Butuan. Antoni masih cedera. Sementara Suhandi yang tampil gemilang dengan koleksi dua gol akan kembali menjadi starter. Dua gelandang jangkar masih diberikan kepada Dilshod Sharofetdinov dan Abdul Azis. Kepercayaan akan kembali diberikan kepada Firza Andika di sektor full back kiri dan Roni Fatahillah berduet dengan Reinaldo Lobo. Sementara Jajang Sukmara berada di sektor kanan. Perubahan mencolok ada di bawah mistar, karena Rohim cedera dan harus absen selama 8 pekan. Dhika Bhayangkara pun diplot menggantikan.

Sementara itu PSIS tentu termotivasi meraih kemenangan perdananya. Pun demikian dengan striker asingnya asal Brasil, Bruno Silva yang belum membuka rekening golnya. Namun pelatih PSIS, Vincenzo Alberto Annese tak khawatir akan masalah ini. Ia yakin cepat atau lambat gol itu akan datang dari Bruno Silva. Yang terpenting adalah kontribusi untuk tim secara keseluruhan.

“Tidak ada masalah dengan Bruno yang belum mencetak gol. Selama ini dia berkontribusi untuk tim. Jadi penilaian terhadap performa pemain tidak hanya berdasar gol yang dia cetak, namun lebih ke tim,” tegas Annese seperti dilansir website resmi Liga 1. “Saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri terkait gaya main dan posisinya di lapangan, tapi dengan Bruno dan tim pelatih. Dia mampu bermain menjelajah lapangan meski memang masih perlu banyak belajar,” pungkas Annese. (don)

Tahun lalu, PSIS dan PSMS berduel tiga kali. Di babak 16 besar, keduanya saling mengalahkan di kandang dan tandang. PSMS menang 3-1 atas PSIS di Medan dan tumbang 1-2 di Semarang. Keduanya bertemu lagi di babak penentuan tiket ke semifinal. Hasilnya PSMS menang 2-1.

Tapi kekuatan PSIS tentu jauh berbeda dari sebelumnya. Kehadiran pelatih asal Italia, Vincenzo Alberto Annese menggantikan Subangkit membuat PSIS kini lebih diperhitungkan. “Jelas jauh berbeda, mereka sekarang bermain dengan kolektivitas yang bagus dan punya pemain-pemain yang bagus. Apalagi sekarang kan ada pemain asingnya,” beber pelatih berlisensi A AFC itu.

Pada laga ini PSMS kemungkinan menerapkan skema yang sama seperti saat membungkam Persija. Trio di depan akan diisi Erwin Ramdani, Wilfried Yessoh dan Frets Butuan. Antoni masih cedera. Sementara Suhandi yang tampil gemilang dengan koleksi dua gol akan kembali menjadi starter. Dua gelandang jangkar masih diberikan kepada Dilshod Sharofetdinov dan Abdul Azis. Kepercayaan akan kembali diberikan kepada Firza Andika di sektor full back kiri dan Roni Fatahillah berduet dengan Reinaldo Lobo. Sementara Jajang Sukmara berada di sektor kanan. Perubahan mencolok ada di bawah mistar, karena Rohim cedera dan harus absen selama 8 pekan. Dhika Bhayangkara pun diplot menggantikan.

Sementara itu PSIS tentu termotivasi meraih kemenangan perdananya. Pun demikian dengan striker asingnya asal Brasil, Bruno Silva yang belum membuka rekening golnya. Namun pelatih PSIS, Vincenzo Alberto Annese tak khawatir akan masalah ini. Ia yakin cepat atau lambat gol itu akan datang dari Bruno Silva. Yang terpenting adalah kontribusi untuk tim secara keseluruhan.

“Tidak ada masalah dengan Bruno yang belum mencetak gol. Selama ini dia berkontribusi untuk tim. Jadi penilaian terhadap performa pemain tidak hanya berdasar gol yang dia cetak, namun lebih ke tim,” tegas Annese seperti dilansir website resmi Liga 1. “Saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri terkait gaya main dan posisinya di lapangan, tapi dengan Bruno dan tim pelatih. Dia mampu bermain menjelajah lapangan meski memang masih perlu banyak belajar,” pungkas Annese. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/