SUMUTPOS.CO – PSMS Medan masih harus berburu pemain asing kuota Asia. Itu setelah David Mawutor Gordon dipastikan gagal untuk direkrut. Padahal pemain yang berposisi gelandang bertahan itu sudah didaftarkan mengikuti Piala Presiden 2018.
Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman mengatakan eks gelandang klub Liga Tarjikistan, Istiqlol Dushanbe itu bermasalah dengan paspornya. Pasalnya dia punya dua paspor yakni Ghana, negara asalnya, dan Tajikistan.
“Tadinya kami sudah hampir fix tambahan dua pemain asing. Satu David dari Tarjikistan dan Satu lagi dari Pantai Gading. Namun, kelihatannya di saat-saat akhir David gagal karena dia dipanggil timnas Ghana dan dipersoalkan naturalisasi Tarjikistannya,” kata Djanur, sapaan akrab Djadjang, saat dihubungi Selasa (16/1).
David bermain di Liga Tajikistan sejak 2013, dan kemudian ditawari naturalisasi timnas Tajikistan. Alasannya cukup beralasan. Tahun 2016, David menyabet gelar gelandang terbaik dan pemain asing terbaik liga itu.
Jika menyambut tawaran federasi, rencananya pemain berpostur 181 cm itu akan membuat debut pada Maret 2018 mendatang pada kualifikasi Piala Asia 2019. Namun itu bisa batal jika ternyata Ghana juga menginginkannya.
Jika David gagal, tak demikian dengan satu pemain lainnya yakni asal Pantai Gading, Kisito Wilfried Yessoh. Eks striker Al Ahli ini disebutkan akan datang, Rabu (17/1) besok. “Wilfred ini rencananya datang Rabu sore. Mudah-mudahan dia datang tidak ada kendala,” beber pelatih berusia 53 tahun ini.
Dengan sudah ditutupnya pendaftaran Piala Presiden, Djanur tak mau buru-buru mencari pemain pengganti untuk slot Asia.“Untuk Piala Presiden memang sudah ditutup pendaftaran pemain. Sehingga kami punya waktu mencari pemain Asia ini pelan – pelan, karena diproyeksikan untuk kompetisi nanti,” tambah eks pelatih Persib itu.
SUMUTPOS.CO – PSMS Medan masih harus berburu pemain asing kuota Asia. Itu setelah David Mawutor Gordon dipastikan gagal untuk direkrut. Padahal pemain yang berposisi gelandang bertahan itu sudah didaftarkan mengikuti Piala Presiden 2018.
Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman mengatakan eks gelandang klub Liga Tarjikistan, Istiqlol Dushanbe itu bermasalah dengan paspornya. Pasalnya dia punya dua paspor yakni Ghana, negara asalnya, dan Tajikistan.
“Tadinya kami sudah hampir fix tambahan dua pemain asing. Satu David dari Tarjikistan dan Satu lagi dari Pantai Gading. Namun, kelihatannya di saat-saat akhir David gagal karena dia dipanggil timnas Ghana dan dipersoalkan naturalisasi Tarjikistannya,” kata Djanur, sapaan akrab Djadjang, saat dihubungi Selasa (16/1).
David bermain di Liga Tajikistan sejak 2013, dan kemudian ditawari naturalisasi timnas Tajikistan. Alasannya cukup beralasan. Tahun 2016, David menyabet gelar gelandang terbaik dan pemain asing terbaik liga itu.
Jika menyambut tawaran federasi, rencananya pemain berpostur 181 cm itu akan membuat debut pada Maret 2018 mendatang pada kualifikasi Piala Asia 2019. Namun itu bisa batal jika ternyata Ghana juga menginginkannya.
Jika David gagal, tak demikian dengan satu pemain lainnya yakni asal Pantai Gading, Kisito Wilfried Yessoh. Eks striker Al Ahli ini disebutkan akan datang, Rabu (17/1) besok. “Wilfred ini rencananya datang Rabu sore. Mudah-mudahan dia datang tidak ada kendala,” beber pelatih berusia 53 tahun ini.
Dengan sudah ditutupnya pendaftaran Piala Presiden, Djanur tak mau buru-buru mencari pemain pengganti untuk slot Asia.“Untuk Piala Presiden memang sudah ditutup pendaftaran pemain. Sehingga kami punya waktu mencari pemain Asia ini pelan – pelan, karena diproyeksikan untuk kompetisi nanti,” tambah eks pelatih Persib itu.