25.9 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pelatih Malaysia: Indonesia Layak Juara

Sea Games 2013. Ekspresi pemain Indonesia setelah kalahkan Malaysia.
Sea Games 2013. Ekspresi pemain Indonesia setelah kalahkan Malaysia.

NAYPYIDAW, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia U-23 melaju ke babak final sepak bola SEA Games 2013, lewat drama adu penalti yang berakhir dengan skor 5-4, dalam duel yang digelar di Stadion Zayyarthiri, Naypyidaw, Myanmar, kemarin petang. Kiper Kurnia Meiga menjadi bintang lapangan setelah berhasil memblok dua kali tendangan pemain Malaysia. Kedua tim bermain imbang 1-1 sepanjang 90 menit dan dua kali perpanjangan waktu.

Indonesia mencetak gol terlebih dahulu di menit ke-30 melalui Bayu Gatra. Namun, penyerang Malaysia, Thamil Arasu berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-84.

Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan atas Malaysia di tahun 2011 juga dalam dalam drama adu penalti. Di final Indonesia akan berhadapan dengan Thailand, Sabtu (21/12) mendatang. Hasil ini dipastikan setelah Thailand mengalahkan Singapura dengan skor tipis 1-0.

Dalam sejarah Indonesia pernah mengamankan emas SEA Games terakhir kali di masa Kas Hartadi dkk, ketika Indonesia menang adu penalti lawan Thailand di SEA Games Filipina 1991.

Pelatih Tim Nasional Indonesia, Rahmad Darmawan mengatakan, kunci kemenangan Indonesia atas Malaysia adalah ketangguhan mental para pemain. Mental mereka jauh lebih kokoh dibanding dua tahun lalu.

“Dua tahun lalu ketika diminta mengambil penalti, mereka mengatakan, No, Coach. Sekarang siapa pun pemain siap maju,” kata Rahmad Darmawan, usai pertandingan.

Selain ketangguhan mental, faktor lain yang menjadi kunci kemenangan Indonesia adalah proses recovery para pemain yang relatif cepat. Mereka baru sampai di Nay Pyi Taw Rabu malam lalu. “Hanya punya waktu sehari untuk recovery,” katanya.

Kondisi fisik yang prima, Rahmad melanjutkan, penting untuk menandingi para pemain Malaysia yang memiliki power kuat dan mengandalkan serangan balik cepat. “Kita bisa mengimbangi tim mereka,” katanya.

Indonesia, kata Rahmad, bermain apik pada babak pertama. Mereka menguasai semua lini. Namun, pada babak kedua, penampilan mereka kendor. “Kami memberi ruang pada mereka di babak kedua untuk menekan,” katanya.

Sedangkan, Pelatih Malaysia, Dato Ong Kim Swee, menyatakan tim nasional sepak bola Indonesia layak memenangi medali emas SEA Games setelah mengalahkan tuan rumah Myanmar dan Malaysia.

“Mereka mengalahkan tuan rumah, lalu mengalahkan kami, tentu saja mereka sangat layak jika memenangi turnamen ini,” kata Dato Ong Kim Swee, usai pertandingan.

Dato Ong mengatakan kekalahan Malaysia kali ini bukan karena penampilan mereka buruk. Ia telah menurunkan formasi terbaik, namun performa Indonesia jauh lebih baik. “Kami sudah berjuang, tapi mereka bermain sangat baik,” katanya.

Pertandingan berjalan sepuluh menit, Garuda Muda—julukan Indonesia-memperagakan bola-bola pendek. Hal itu membuat para pemain Malaysia geram dan melakukan pelanggaran-pelanggaran keras terhadap Andik Vermansyah, Ramdhani Lestaluhu dan Manahati Lestusen.

Menit ke-11, Thamil Arasu melepaskan tendangan dari dalam kotak penalti Indonesia. Namun, Kurnia Meiga masih cekatan menangkap bola.

Semenit berselang Indonesia membalas, Fandi Eko melepaskan tendangan kaki kanan dari depan kotak penalti Malaysia. Namun sepakannya belum menemui sasaran.

Pada menit ke-21, Egi Melgiansyah mengeksekusi tendangan bebas dari sebelah kiri pertahanan Malaysia. Dia melepaskan umpan langsung mengarah ke kotak penalti Harimau Malaya. Namun sayang tak ada pemain Indonesia yang menyambut umpan Egi.

Peluang emas Garuda Muda di menit ke-25. Mendapat umpan dari Ramdhani, Yandi Sofyan melepaskan tendangan jarak jauh dengan kaki kanannya. Sayang, sepakannya hanya menyentuh tiang gawang Malaysia bagian atas.

Yandi kembali menjadi ancaman bagi Harimau Malaya. Kali ini tendangan first time Yandi setelah memanfaatkan kemelut di menit ke-28 menyamping tipis di sebelah kanan gawang Izham.

Indonesia mencetak gol di menit ke-30. Bayu Gatra memberikan umpan pendek kepada Fandi Eko yang mengembalikan bola ke Bayu Gatra. Dengan tenang, gelandang Timnas U-23 bernomor punggung 23 itu melepaskan sepakan mendatar. Izham tak bisa menggagalkan sepakan Bayu Gatra.

Enam menit berselang, Yandi kembali melepaskan tendangan jarak jauh. Namun sayangnya, sepakan penyerang Garuda Muda itu masih melambung di atas gawang Izham.

Pada menit ke-41, Malaysia mendapat tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Indonesia. Saarvindran mengeksekusi bola dan melepaskan umpan ke dalam kotak penalti Indonesia. Beruntung ada Manahati yang menggagalkan peluang Harimau Malaya—julukan Malaysia.

Harimau Malaya nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-45+2. Fadli Shas menyontek bola setelah menerima umpan dari tendangan bebas. Beruntung sontekan pemain bernomor empat itu masih tingi di atas gawang Indonesia.

Hingga turun minum, Indonesia unggul 1-0 atas rival abadinya, Malaysia.

Awal babak kedua, pertandingan berjalan keras. Menit ke-48, Yandi mendapat kartu kuning setelah menginjak kaki pemain Malaysia, Azrif.

Pada menit ke-51, Malaysia mendapat peluang. Thamil menyundul bola setelah memanfaatkan umpan lambung Fadli. Satanf sundulan penyerang Malaysia itu masih melebar di sisi kanan gawang Meiga.

Pada menit ke-58, RD menggantikan Egi Melgiansyah yang cedera. Posisi Egi digantikan oleh Nelson Alom.

Yandi mengancam gawang Izham di menit ke-61. Yandi menggiring bola dari sisi kanan pertahanan Malaysia. Dia merangsek masuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tendangan kaki kanan. Namun Izham masih bisa menepis bola.

Menit ke-71, Malaysia mengancam gawang Indonesia. Rozaimi melepaskan tendangan kaki kanan dari dalam kotak penalti Garuda Muda. Tapi Meiga masih cekatan menepis bola.

Dua menit berselang Malaysia kembali menebar ancaman. Nazmi Paiz mengeksekusi tendangan bebas di sisi kanan pertahanan Indonesia.Namun, umpan Nazmi masih bisa digagalkan oleh Alfin Tuasalamony.

Menit ke-77, Malaysia yang tertinggal satu gol mencoba menekan Indonesia. Namun ketangguhan Manahati masih menjadi tembok penghalang bagi para pemain Malaysia.

Tiga menit kemudian, Saarvindran melepaskan tendangan kaki kanan dari dalam kotak penalti Malaysia. Tapi Meiga masih bisa menangkap bola.

Malaysia menyamakan kedudukan di menit ke-84. Thamil Arasu melepaskan tendangan kaki kanan di dalam kotak penalti. Sepakannya berhasil merobek gawang Meiga.

Menit ke-89, Fandi melepaskan umpan lambung di sisi kanan pertahanan Malaysia. Bola berhasil disundul oleh Andik. Namun sundulan mantan pemain Persebaya Surabaya itu belum menemui sasaran.

Hingga 90 menit, pertandingan berjalan imbang 1-1. Partai semifinal ini pun dilanjutkan ke babak tambahan 2×15 menit.

Pada babak tambahan pertama, Garuda Muda mengambil inisiatif serangan. Timnas U-23 membangun serangan dari Andik dan Bayu Gatra.

Tujuh menit babak tambahan pertama, Andik merangsek pertahanan Malaysia dari sisi kanan. Andik melepaskan tendangan mendatar, tapi masih bisa ditangkap olej Izham.

Tiga menit berselang, Alom melepaskan tendangan dari depan kotak penalti Malaysia. Namun sepakannya masih bisa diantisipasi dengan baik oleh Izham.

RD menarik Andik yang mengalami cedera akibat bertabrakan dengan pemain Malaysia. Posisinya digantikan oleh Yohanes Bahabol di menit ke-101.

Babak tambahan pertama berakhir tanpa gol. Skor masih sama kuat 1-1.

Babak tambahan kedua, Indonesia mendapat tendangan sudut di menit ke-108. Pahabol mengeksekusi bola. Namun sayang umpannya dipotong oleh pemain Malaysia.

Menit ke-121, Pahabol melepaskan tendangan jarak jauh dengan kaki kirinya. Namun sepakannya belum menemui sasaran.

Peluang terakhir Indonesia di menit ke-129. Bayu melepaskan umpan dari tendangan bebas di sisi kanan pertahanan Malaysia. Namun Izham berhasil menangkap bola.

Hingga wasit meniup peluit panjang di babak tambahan kedua, skor masih imbang 1-1. Pertandingan pun dilanjutkan ke adu penalti.

>>>Adu Penalti

 

Malaysia: Thamil Arasu tendangannya berhasil ditahan Kurnia Meiga. Indonesia: Alfin berhasil merobek gawang Izham. Malaysia: Tendangan Saad Sahrul ditangkap Meiga. Indonesia: Diego merobek gawang Izham. Malaysia: Nazmi Faiz merobek gawang Meiga. Indonesia: Manahati tendangannya melambung di atas gawang Izham.

Malaysia: Fadli Shas merobek gawang Meiga. Indonesia: Yandi merobek gawang Izham. Malaysia: Rozaimi menjebol gawang Meiga. Indonesia: Pahabol merobek gawang Izham.

 

>> Tetap Fokus

Ketua Badan Tim Nasional, La Nyalla Mattalitti sumringah setelah menyaksikan Timnas Indonesia U-23 berhasil meraih kemenangan atas Malaysia.

“Mitos Indonesia kalah dalam adu penalti lawan Malaysia tidak terbukti. Alhamdulillah mitos yang membuat sirik itu tidak pernah ada,” ucap La Nyalla dalam pesan singkat kepada wartawan.

Menurut La Nyalla, masa suram Kurnia Meiga dan kawan-kawan sudah lewat. Dia pun kian percaya diri dengan kekuatan Garuda Muda.

“Masa kritis Timnas U-23 sudah terlewatkan. Insya Allah medali emas sudah di depan mata. Wajib hukumnya untuk mendapat emas. Saya selaku Ketua BTN yakin Indonesia bisa menang,” dia menegaskan.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI itu juga meminta para penggawa Garuda Muda tetap fokus dan tidak meremehkan lawan yang akan dihadapi di partai final nanti.

“Saya berharap pelatih, ofisial dan pemain tetap fokus untuk merebut medali emas. Jangan sekali-kali meremehkan lawan di final,” pungkasnya. (net/bbs/sor)

Sea Games 2013. Ekspresi pemain Indonesia setelah kalahkan Malaysia.
Sea Games 2013. Ekspresi pemain Indonesia setelah kalahkan Malaysia.

NAYPYIDAW, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia U-23 melaju ke babak final sepak bola SEA Games 2013, lewat drama adu penalti yang berakhir dengan skor 5-4, dalam duel yang digelar di Stadion Zayyarthiri, Naypyidaw, Myanmar, kemarin petang. Kiper Kurnia Meiga menjadi bintang lapangan setelah berhasil memblok dua kali tendangan pemain Malaysia. Kedua tim bermain imbang 1-1 sepanjang 90 menit dan dua kali perpanjangan waktu.

Indonesia mencetak gol terlebih dahulu di menit ke-30 melalui Bayu Gatra. Namun, penyerang Malaysia, Thamil Arasu berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-84.

Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan atas Malaysia di tahun 2011 juga dalam dalam drama adu penalti. Di final Indonesia akan berhadapan dengan Thailand, Sabtu (21/12) mendatang. Hasil ini dipastikan setelah Thailand mengalahkan Singapura dengan skor tipis 1-0.

Dalam sejarah Indonesia pernah mengamankan emas SEA Games terakhir kali di masa Kas Hartadi dkk, ketika Indonesia menang adu penalti lawan Thailand di SEA Games Filipina 1991.

Pelatih Tim Nasional Indonesia, Rahmad Darmawan mengatakan, kunci kemenangan Indonesia atas Malaysia adalah ketangguhan mental para pemain. Mental mereka jauh lebih kokoh dibanding dua tahun lalu.

“Dua tahun lalu ketika diminta mengambil penalti, mereka mengatakan, No, Coach. Sekarang siapa pun pemain siap maju,” kata Rahmad Darmawan, usai pertandingan.

Selain ketangguhan mental, faktor lain yang menjadi kunci kemenangan Indonesia adalah proses recovery para pemain yang relatif cepat. Mereka baru sampai di Nay Pyi Taw Rabu malam lalu. “Hanya punya waktu sehari untuk recovery,” katanya.

Kondisi fisik yang prima, Rahmad melanjutkan, penting untuk menandingi para pemain Malaysia yang memiliki power kuat dan mengandalkan serangan balik cepat. “Kita bisa mengimbangi tim mereka,” katanya.

Indonesia, kata Rahmad, bermain apik pada babak pertama. Mereka menguasai semua lini. Namun, pada babak kedua, penampilan mereka kendor. “Kami memberi ruang pada mereka di babak kedua untuk menekan,” katanya.

Sedangkan, Pelatih Malaysia, Dato Ong Kim Swee, menyatakan tim nasional sepak bola Indonesia layak memenangi medali emas SEA Games setelah mengalahkan tuan rumah Myanmar dan Malaysia.

“Mereka mengalahkan tuan rumah, lalu mengalahkan kami, tentu saja mereka sangat layak jika memenangi turnamen ini,” kata Dato Ong Kim Swee, usai pertandingan.

Dato Ong mengatakan kekalahan Malaysia kali ini bukan karena penampilan mereka buruk. Ia telah menurunkan formasi terbaik, namun performa Indonesia jauh lebih baik. “Kami sudah berjuang, tapi mereka bermain sangat baik,” katanya.

Pertandingan berjalan sepuluh menit, Garuda Muda—julukan Indonesia-memperagakan bola-bola pendek. Hal itu membuat para pemain Malaysia geram dan melakukan pelanggaran-pelanggaran keras terhadap Andik Vermansyah, Ramdhani Lestaluhu dan Manahati Lestusen.

Menit ke-11, Thamil Arasu melepaskan tendangan dari dalam kotak penalti Indonesia. Namun, Kurnia Meiga masih cekatan menangkap bola.

Semenit berselang Indonesia membalas, Fandi Eko melepaskan tendangan kaki kanan dari depan kotak penalti Malaysia. Namun sepakannya belum menemui sasaran.

Pada menit ke-21, Egi Melgiansyah mengeksekusi tendangan bebas dari sebelah kiri pertahanan Malaysia. Dia melepaskan umpan langsung mengarah ke kotak penalti Harimau Malaya. Namun sayang tak ada pemain Indonesia yang menyambut umpan Egi.

Peluang emas Garuda Muda di menit ke-25. Mendapat umpan dari Ramdhani, Yandi Sofyan melepaskan tendangan jarak jauh dengan kaki kanannya. Sayang, sepakannya hanya menyentuh tiang gawang Malaysia bagian atas.

Yandi kembali menjadi ancaman bagi Harimau Malaya. Kali ini tendangan first time Yandi setelah memanfaatkan kemelut di menit ke-28 menyamping tipis di sebelah kanan gawang Izham.

Indonesia mencetak gol di menit ke-30. Bayu Gatra memberikan umpan pendek kepada Fandi Eko yang mengembalikan bola ke Bayu Gatra. Dengan tenang, gelandang Timnas U-23 bernomor punggung 23 itu melepaskan sepakan mendatar. Izham tak bisa menggagalkan sepakan Bayu Gatra.

Enam menit berselang, Yandi kembali melepaskan tendangan jarak jauh. Namun sayangnya, sepakan penyerang Garuda Muda itu masih melambung di atas gawang Izham.

Pada menit ke-41, Malaysia mendapat tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Indonesia. Saarvindran mengeksekusi bola dan melepaskan umpan ke dalam kotak penalti Indonesia. Beruntung ada Manahati yang menggagalkan peluang Harimau Malaya—julukan Malaysia.

Harimau Malaya nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-45+2. Fadli Shas menyontek bola setelah menerima umpan dari tendangan bebas. Beruntung sontekan pemain bernomor empat itu masih tingi di atas gawang Indonesia.

Hingga turun minum, Indonesia unggul 1-0 atas rival abadinya, Malaysia.

Awal babak kedua, pertandingan berjalan keras. Menit ke-48, Yandi mendapat kartu kuning setelah menginjak kaki pemain Malaysia, Azrif.

Pada menit ke-51, Malaysia mendapat peluang. Thamil menyundul bola setelah memanfaatkan umpan lambung Fadli. Satanf sundulan penyerang Malaysia itu masih melebar di sisi kanan gawang Meiga.

Pada menit ke-58, RD menggantikan Egi Melgiansyah yang cedera. Posisi Egi digantikan oleh Nelson Alom.

Yandi mengancam gawang Izham di menit ke-61. Yandi menggiring bola dari sisi kanan pertahanan Malaysia. Dia merangsek masuk ke dalam kotak penalti dan melepaskan tendangan kaki kanan. Namun Izham masih bisa menepis bola.

Menit ke-71, Malaysia mengancam gawang Indonesia. Rozaimi melepaskan tendangan kaki kanan dari dalam kotak penalti Garuda Muda. Tapi Meiga masih cekatan menepis bola.

Dua menit berselang Malaysia kembali menebar ancaman. Nazmi Paiz mengeksekusi tendangan bebas di sisi kanan pertahanan Indonesia.Namun, umpan Nazmi masih bisa digagalkan oleh Alfin Tuasalamony.

Menit ke-77, Malaysia yang tertinggal satu gol mencoba menekan Indonesia. Namun ketangguhan Manahati masih menjadi tembok penghalang bagi para pemain Malaysia.

Tiga menit kemudian, Saarvindran melepaskan tendangan kaki kanan dari dalam kotak penalti Malaysia. Tapi Meiga masih bisa menangkap bola.

Malaysia menyamakan kedudukan di menit ke-84. Thamil Arasu melepaskan tendangan kaki kanan di dalam kotak penalti. Sepakannya berhasil merobek gawang Meiga.

Menit ke-89, Fandi melepaskan umpan lambung di sisi kanan pertahanan Malaysia. Bola berhasil disundul oleh Andik. Namun sundulan mantan pemain Persebaya Surabaya itu belum menemui sasaran.

Hingga 90 menit, pertandingan berjalan imbang 1-1. Partai semifinal ini pun dilanjutkan ke babak tambahan 2×15 menit.

Pada babak tambahan pertama, Garuda Muda mengambil inisiatif serangan. Timnas U-23 membangun serangan dari Andik dan Bayu Gatra.

Tujuh menit babak tambahan pertama, Andik merangsek pertahanan Malaysia dari sisi kanan. Andik melepaskan tendangan mendatar, tapi masih bisa ditangkap olej Izham.

Tiga menit berselang, Alom melepaskan tendangan dari depan kotak penalti Malaysia. Namun sepakannya masih bisa diantisipasi dengan baik oleh Izham.

RD menarik Andik yang mengalami cedera akibat bertabrakan dengan pemain Malaysia. Posisinya digantikan oleh Yohanes Bahabol di menit ke-101.

Babak tambahan pertama berakhir tanpa gol. Skor masih sama kuat 1-1.

Babak tambahan kedua, Indonesia mendapat tendangan sudut di menit ke-108. Pahabol mengeksekusi bola. Namun sayang umpannya dipotong oleh pemain Malaysia.

Menit ke-121, Pahabol melepaskan tendangan jarak jauh dengan kaki kirinya. Namun sepakannya belum menemui sasaran.

Peluang terakhir Indonesia di menit ke-129. Bayu melepaskan umpan dari tendangan bebas di sisi kanan pertahanan Malaysia. Namun Izham berhasil menangkap bola.

Hingga wasit meniup peluit panjang di babak tambahan kedua, skor masih imbang 1-1. Pertandingan pun dilanjutkan ke adu penalti.

>>>Adu Penalti

 

Malaysia: Thamil Arasu tendangannya berhasil ditahan Kurnia Meiga. Indonesia: Alfin berhasil merobek gawang Izham. Malaysia: Tendangan Saad Sahrul ditangkap Meiga. Indonesia: Diego merobek gawang Izham. Malaysia: Nazmi Faiz merobek gawang Meiga. Indonesia: Manahati tendangannya melambung di atas gawang Izham.

Malaysia: Fadli Shas merobek gawang Meiga. Indonesia: Yandi merobek gawang Izham. Malaysia: Rozaimi menjebol gawang Meiga. Indonesia: Pahabol merobek gawang Izham.

 

>> Tetap Fokus

Ketua Badan Tim Nasional, La Nyalla Mattalitti sumringah setelah menyaksikan Timnas Indonesia U-23 berhasil meraih kemenangan atas Malaysia.

“Mitos Indonesia kalah dalam adu penalti lawan Malaysia tidak terbukti. Alhamdulillah mitos yang membuat sirik itu tidak pernah ada,” ucap La Nyalla dalam pesan singkat kepada wartawan.

Menurut La Nyalla, masa suram Kurnia Meiga dan kawan-kawan sudah lewat. Dia pun kian percaya diri dengan kekuatan Garuda Muda.

“Masa kritis Timnas U-23 sudah terlewatkan. Insya Allah medali emas sudah di depan mata. Wajib hukumnya untuk mendapat emas. Saya selaku Ketua BTN yakin Indonesia bisa menang,” dia menegaskan.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI itu juga meminta para penggawa Garuda Muda tetap fokus dan tidak meremehkan lawan yang akan dihadapi di partai final nanti.

“Saya berharap pelatih, ofisial dan pemain tetap fokus untuk merebut medali emas. Jangan sekali-kali meremehkan lawan di final,” pungkasnya. (net/bbs/sor)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/