30 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Jangan Panik!

Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja LATIHAN:  Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl (kiri) didampingi asisten Wolfgang Pikal memimpin latihan anak asuhnya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta, Senin (8/9).

SUMUTPOS.CO  — Alfred Riedl memastikan bahwa mental tim besutannya tidak terganggu usai dibantai oleh Thailand 2-4 dalam pertandingan perdana Piala AFF 2016 di Philippine Sports Stadium, dua hari lalu. Pelatih asal Austria ini bahkan mengubar motivasi tinggi bahwa mereka akan berusaha keras untuk bisa mendapat satu tiket ke babak semifinal.

Caranya, lanjut Riedl, Boaz Solossa dan kawan-kawan diyakini bisa memborong dua kemenangan di laga terakhir. Masing-masing saat melawan tuan rumah Filipina, besok (22/11) serta Singapura tiga hari kemudian. Pertimbagannya, mereka masih mampu mengimbangi Thailand yang sangat superior dan favorit juara di even itu.

“Kami optimistis bisa melakukannya (meraih kemenangan, Red) di dua laga itu,” kata Riedl sesusai latihan ringan di lapangan Xavier Scholl, San Juan, Metro Manila, pagi kemarin (21/11). “Filipina dan Singapura sepertinya memiiki kualitas yang tidak sama dengan Thailand. Sedikit lebih mudah,” tambahnya.

Apa yang dikatakan oleh Riedl tersebut tidak keliru. Sebab, meski menggunakan banyak pemain naturalisasi, performa tim dengan julukan Azkals atau anjing jalanan itu tidak begitu meyakinkan di laga perdana. Buktinya, mereka hanya bisa bermain imbang tanpa gol saat melawan Singapura yang hanya bermain dengan sepuluh pemain.

Dari analisa rekaman pertandingan yang disaksikan oleh Riedl, dia menyebutkan bahwa, Filipina bermain dengan lebih banyak mengandalkan fisik. “Keunggulan lawan hanya di postur tubuh yang tinggi. Itu mungkin yang akan mempersulit kami. Tapi, saya yakin kami mempunyai peluang untuk memenangi pertandingan itu,” ujarnya.

Hanya saja, sejumlah pemain pilar Garuda, julukan Timnas, masih terlihat bermasalah dengan kebugaran. Evan Dimas Darmono misalnya,  meski sudah latihan secara normal, mantan kapten Timnas U-19 itu masih terlihat lesu. Evan diketahui memiliki masalah dengan saluran pencernaan.

Selain itu, winger super afresif Rizky Pora yang tampil prima di laga perdana, juga terlihat latihan terpisah dari tim dengan hanya diberikan program latihan ringan. Ketika istirahat di samping lapangan, paha bagian kiri pemain Barito Putera FC itu juga dikonpres dengan es.

Namun, Riedl mengungkapkan bahwa apa yang terjadi kepada dua pemain pilar tersebut bukan masalah serius. “Rizky mengalami benturan, di paha kaki kirinya. Tapi, tak ada masalah besar. Dia akan lebih baik saat pertandingan kedua nanti. Dia merupakan salah satu pemain yang mungkin akan menjadi starter,” tegasnya.

Sementara itu,  berada di juru kunci klasemen sementara grup A Piala AFF 2016 tidak lantas membuat para pemain Indonesia panik. Sebaliknya, mereka termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam pertandingan kedua nanti. Semua pemain bahkan memiliki spirit yang sama untuk memborong poin penuh dalam dua laga terakhir.

Selain untuk mengejar kemenangan, para pemain juga berambisi untuk membalas kekalahan 0-4 yang dialami oleh Indonesia dari Filipina di Piala AFF dua tahun lalu. “Filipina memang bukan lawan yang mudah. Tapi, kami akan berkerja keras, bahkan jauh lebih keras dibandingkan saat melawan Thailand. Menang menjadi harga mati,” kata Boaz Solossa, sang kapten Timnas.

Sementara itu Filipina menargetkan kemenangan atas Indonesia. “Lawan Indonesia, kemenangan jadi harga mati. Kami harus menang lawan mereka. Kesempatan saya sangat besar, sama seperti lainnya,” kata Pelatih Filipina, Thomas Dooley, dikutip laman resmi Piala AFF.

Dooley sendiri sudah memikirkan masak-masak mengenai strategi laga nanti. Dia punya senjata rahasia untuk meredam permainan Skuat Garuda. “Kami berharap Indonesia bermain sedikit lebih ofensif. Kami harus bisa memanfaatkan serangan balik dan lebih terkonsentrasi,” papar dia. (ben/jpnn/don)

Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja LATIHAN:  Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl (kiri) didampingi asisten Wolfgang Pikal memimpin latihan anak asuhnya di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta, Senin (8/9).

SUMUTPOS.CO  — Alfred Riedl memastikan bahwa mental tim besutannya tidak terganggu usai dibantai oleh Thailand 2-4 dalam pertandingan perdana Piala AFF 2016 di Philippine Sports Stadium, dua hari lalu. Pelatih asal Austria ini bahkan mengubar motivasi tinggi bahwa mereka akan berusaha keras untuk bisa mendapat satu tiket ke babak semifinal.

Caranya, lanjut Riedl, Boaz Solossa dan kawan-kawan diyakini bisa memborong dua kemenangan di laga terakhir. Masing-masing saat melawan tuan rumah Filipina, besok (22/11) serta Singapura tiga hari kemudian. Pertimbagannya, mereka masih mampu mengimbangi Thailand yang sangat superior dan favorit juara di even itu.

“Kami optimistis bisa melakukannya (meraih kemenangan, Red) di dua laga itu,” kata Riedl sesusai latihan ringan di lapangan Xavier Scholl, San Juan, Metro Manila, pagi kemarin (21/11). “Filipina dan Singapura sepertinya memiiki kualitas yang tidak sama dengan Thailand. Sedikit lebih mudah,” tambahnya.

Apa yang dikatakan oleh Riedl tersebut tidak keliru. Sebab, meski menggunakan banyak pemain naturalisasi, performa tim dengan julukan Azkals atau anjing jalanan itu tidak begitu meyakinkan di laga perdana. Buktinya, mereka hanya bisa bermain imbang tanpa gol saat melawan Singapura yang hanya bermain dengan sepuluh pemain.

Dari analisa rekaman pertandingan yang disaksikan oleh Riedl, dia menyebutkan bahwa, Filipina bermain dengan lebih banyak mengandalkan fisik. “Keunggulan lawan hanya di postur tubuh yang tinggi. Itu mungkin yang akan mempersulit kami. Tapi, saya yakin kami mempunyai peluang untuk memenangi pertandingan itu,” ujarnya.

Hanya saja, sejumlah pemain pilar Garuda, julukan Timnas, masih terlihat bermasalah dengan kebugaran. Evan Dimas Darmono misalnya,  meski sudah latihan secara normal, mantan kapten Timnas U-19 itu masih terlihat lesu. Evan diketahui memiliki masalah dengan saluran pencernaan.

Selain itu, winger super afresif Rizky Pora yang tampil prima di laga perdana, juga terlihat latihan terpisah dari tim dengan hanya diberikan program latihan ringan. Ketika istirahat di samping lapangan, paha bagian kiri pemain Barito Putera FC itu juga dikonpres dengan es.

Namun, Riedl mengungkapkan bahwa apa yang terjadi kepada dua pemain pilar tersebut bukan masalah serius. “Rizky mengalami benturan, di paha kaki kirinya. Tapi, tak ada masalah besar. Dia akan lebih baik saat pertandingan kedua nanti. Dia merupakan salah satu pemain yang mungkin akan menjadi starter,” tegasnya.

Sementara itu,  berada di juru kunci klasemen sementara grup A Piala AFF 2016 tidak lantas membuat para pemain Indonesia panik. Sebaliknya, mereka termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam pertandingan kedua nanti. Semua pemain bahkan memiliki spirit yang sama untuk memborong poin penuh dalam dua laga terakhir.

Selain untuk mengejar kemenangan, para pemain juga berambisi untuk membalas kekalahan 0-4 yang dialami oleh Indonesia dari Filipina di Piala AFF dua tahun lalu. “Filipina memang bukan lawan yang mudah. Tapi, kami akan berkerja keras, bahkan jauh lebih keras dibandingkan saat melawan Thailand. Menang menjadi harga mati,” kata Boaz Solossa, sang kapten Timnas.

Sementara itu Filipina menargetkan kemenangan atas Indonesia. “Lawan Indonesia, kemenangan jadi harga mati. Kami harus menang lawan mereka. Kesempatan saya sangat besar, sama seperti lainnya,” kata Pelatih Filipina, Thomas Dooley, dikutip laman resmi Piala AFF.

Dooley sendiri sudah memikirkan masak-masak mengenai strategi laga nanti. Dia punya senjata rahasia untuk meredam permainan Skuat Garuda. “Kami berharap Indonesia bermain sedikit lebih ofensif. Kami harus bisa memanfaatkan serangan balik dan lebih terkonsentrasi,” papar dia. (ben/jpnn/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/