SUMUTPOS.CO – Cukup banyak yang tak menduga jika dua tempat di semifinal akan dihuni Liverpool dan AS Roma. Pasalnya, dua kekuatan itu sudah lama hilang dari Eropa. Khususnya Liverpool yang baru kembali ke Liga Champions tahun ini setelah empat tahun absen. Namun kini salah satu dari keduanya dipastikan akan lolos ke final dan akan saling jegal di Anfield, Rabu (25/4) dini hari.
Kedua tim ini telah menghentak Eropa pada perempat final sebelumnya. Liverpool sukses menyingkirkan Manchester City dengan agregat skor 5-1. Sementara itu, tim AS Roma ini menciptakan sejarah dengan bangkit kembali secara menakjubkan. Mereka kalah 4-1 pada leg pertama di Barcelona, namun menang 3-0 di kandang untuk menyingkirkan Barcelona dari ajang Liga Champions musim ini.
Poin utama yang perlu dipertimbangkan di sini adalah rekor kandang Liverpool di semua kompetisi musim ini. Mereka belum pernah kalah di Liga Champions musim ini serta di Liga Inggris dan rata-rata telah mencetak 2,6 gol per game dalam 23 pertandingan.
Roma di sisi lain memiliki masalah melawan tim yang lebih baik saat tandang, baik di Eropa maupun Italia. Mereka hanya memenangkan 1 dari 15 tandang terkininya di Liga Champions dan mereka kebobolan 2,4 gol per pertandingan selama periode tersebut.
Meskipun memiliki kualitas yang mumpuni, namun Salah merasa sulit untuk bertemu dengan mantan klubnya tersebut. Ia mengaku masih sering berhubungan dengan mantan rekan setimnya hingga saat ini.
Mohamed Salah menjadi sorotan pada laga ini. Bukan hanya soal performanya yang baru saja menobatkannya menjadi pemain terbaik FA tahun ini, tetapi juga karena Salah adalah eks pemain AS Roma.
“Setiap hari saya berbicara dengan para pemain. Kemarin, saya berbicara dengan (Francesco) Totti,” ujar Salah kepada Sky Sport.
“Ini tidak mudah. Saya mencintai klub dan kota itu, dan saya tahu mereka menyukai saya. Maka dari itu, ini tidak akan menjadi mudah untuk saya,” lanjutnya. “Saya tahu mereka, kami bermain bersama selama dua tahun. Mereka tahu gaya bermain saya. Ini tidak akan menjadi laga yang mudah sama sekali,” tandasnya.
Selama di Roma, Salah menjadi salah satu senjata utama kala masih ditukangi oleh Luciano Spalletti. Catatannya pun tak kalah impresif, dengan total koleksi 65 penampilan serta 29 gol dalam dua musim.
Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco mengatakan kualitas Salah sudah tak perlu diperdebatkan. Namun dengan statusnya sebagai eks pemain AS Roma, tentunya menjadi keuntungan untuk mereka mengetahui bagaimana cara menghentikan pemain Mesir itu. “Saya tak perlu diberi tahu oleh mereka. Kualitasnya sudah sangat jelas,” ujar pria berumur 48 tahun tersebut dilansir dari Football Italia.