SUMUTPOS.CO – Musim depan, PSMS Medan akan tampil di Liga 1 usai dapat tiket promosi. Untuk mengarungi liga teratas, Stadion Teladan yang jadi markas (home base) pun mulai direnovasi, agar PSMS tidak numpang ke stadion di Pulau Jawa.
Memang, PSMS gagal meraih juara Liga 2 Indonesia. Namun, lolos ke Liga 1 sebagai runner up Liga 2 sudah membuat gembira warga Medan. Atas keberhasilan PSMS tersebut, Pemko Medan menegaskan akan dukungan penuh tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut. “Kita bersyukur, terima kasih, bangga. PSMS berhasil masuk ke Liga 1. Kita tunggu proses managemen, apa yang dilakukan PSMS, kita support,” kata Wali Kota Medan Dzulmi Eldin kepada wartawan, Rabu (29/11).
Salah satu bentuk dukungan yang ditunjukkan Pemko Medan yakni dengan merenovasi Stadion Teladan agar memenuhi persyaratan menjadi kandang PSMS di Liga 1 musim depan. Salah satu yang menjadi prioritas perbaikan adalah kualitas rumput lapangan. “Stadion Teladan dalam renovasi. Untuk perbaikan (kualitas) rumput targetnya selesai tahun ini. Yang lainnya tahun depan,” kata Dzulmi Eldin.
Sebelumnya, Pemko Medan berencana membangun stadion baru. Namun, rencana tersebut masih terkendala lahan. Sebab, untuk membangun stadion, dibutuhkan lahan yang luas lengkap dengan lokasi parkir. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Setdako Medan, Wiriya Alrahman mengatakan, permasalahan mengapa sampai kini rencana itu belum terealisasi, sebab tanah eks HGU PTPN tidak pernah diberi ke Pemko.
“Kalau di dalam kota mencari tanah untuk bangun stadion, tentu sangat sulit. Setahu saya, rencana itu sudah lama ada. Apalagi Stadion Teladan yang kita miliki saat ini, kapasitasnya sudah tidak memungkinkan lagi,” kata Wiriya kepada Sumut Pos, Senin (27/11).
Setahu dia, adapun lokasi untuk membangun stadion baru tersebut adalah di daerah Kwala Bekala, Deliserdang. “Dulu Pemko Medan itu mintanya di daerah Kwala Bekala, tanahnya PTPN mengarah terus ke selatan sana. Karena prinsipnya eks tanah PTPN masuk ke wilayah Deliserdang. Sebab dulu banyak (tanah eks PTPN) banyak mau dialihkan, makanya Pemko Medan minta,” katanya.
Namun ia menambahkan, sampai sekarang permintaan tersebut belum terealisasi karena lahan eks PTPN itu tidak kunjung diberikan ke Pemko. “Di dalam rencana detail tata ruang kita pun, sampai sekarang belum ada dimasukkan. Sebab pada prinsipnya, kita nggak bisa merencakan di luar tata ruang Kota Medan,” jelas Wiriya.
Saat ini, sebut dia praktis tinggal dua stadion yang bisa dimanfaatkan warga Kota Medan, yakni Teladan dan Kebun Bunga sebagai sarana olahraga. Menurut dia, bagaimana mungkin menghasilkan atlet hebat dan klub bola berprestasi jika Medan cuma miliki dua stadion. “Jadi jalan satu-satunya, bagaimana kita memperbaiki kualitas Stadion Teladan,” katanya.