30 C
Medan
Monday, September 23, 2024

Panpel PSMS PT LI Belum Bersiap

TAK lebih dari dua pekan mendatang, PSMS akan menjalani dua laga kandang terakhir di putaran pertama Divisi Utama PT LI. Menghadapi Persih Tembilahan, Sabtu (9/3) dan Persisko Tanjabar, Kamis (14/3) di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam. Dan belum terlihat ada tanda-tanda persiapan menatap dua laga itu.

Salah satu yang krusial adalah izin penggunaan stadion dan segala aspek kesiapan. Pasca mundurnya H Saryono hingga kini ketua panpel masih lowong. Sejauh ini tanggung jawab akan dialihkan ke Sekretaris Panpel, Sumardi. Saat dikonfirmasi, Sumardi mengaku belum mengurus perizinan.
“Seharusnya lebih cepat memang lebih baik.  Sampai hari ini belum kita urus. Hasil pertemuan saya dengan ketua umum kemarin, direncanakan Senin 4 Maret mendatang. Nanti pengurusannya sekaligus dua laga, melawan Persih dan Persisko itu,” kata Sumardi.

Namun disinyalir ketiadaan dana menjadi penyebab belum digelarnya persiapan. Setidaknya untuk satu laga dibutuhkan minimal Rp58 juta. Di antaranya untuk sewa stadion sekitar Rp20 juta sisanya untuk  izin kepolisian, termasuk penjamuan tim tamu dan perangkat pertandingan serta honor pegawai.  Sementara dari perbincangan dengan Ketua Umum Indra Sakti Harahap sebelumnya, kondisi kas minim. “Ini masih kita upayakan untuk cari dana,” ujarnya.

Sejauh ini harapan hanya pada dana subsidi dari PT Liga Indonesia dengan cicilan bertahap Rp50 juta per bulan. Itupun belum jelas kapan digelontorkan untuk yang bulan Maret. Selain itu panpel juga tak bisa berbuat banyak karena pemasukan tiket tidak sepadan.

Dari laga pertama saja PSMS hanya meraup Rp14 juta dari penjualan tiket. Jumlah itu menurun pada laga kandang kedua kontra PS Bangka. Karena itu tunggakan-tunggakan masih membayangi. Bisa jadi nantinya laga kandang tidak bisa dihelat.

Tidak hanya soal penghelatan laga yang masih kabur, perjalanan tim menuju hari H juga terseok-seok. Asupan gizi pemain sering terganggu lantaran kerap tidak tersedianya makanan di mess pemain. (don)

TAK lebih dari dua pekan mendatang, PSMS akan menjalani dua laga kandang terakhir di putaran pertama Divisi Utama PT LI. Menghadapi Persih Tembilahan, Sabtu (9/3) dan Persisko Tanjabar, Kamis (14/3) di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam. Dan belum terlihat ada tanda-tanda persiapan menatap dua laga itu.

Salah satu yang krusial adalah izin penggunaan stadion dan segala aspek kesiapan. Pasca mundurnya H Saryono hingga kini ketua panpel masih lowong. Sejauh ini tanggung jawab akan dialihkan ke Sekretaris Panpel, Sumardi. Saat dikonfirmasi, Sumardi mengaku belum mengurus perizinan.
“Seharusnya lebih cepat memang lebih baik.  Sampai hari ini belum kita urus. Hasil pertemuan saya dengan ketua umum kemarin, direncanakan Senin 4 Maret mendatang. Nanti pengurusannya sekaligus dua laga, melawan Persih dan Persisko itu,” kata Sumardi.

Namun disinyalir ketiadaan dana menjadi penyebab belum digelarnya persiapan. Setidaknya untuk satu laga dibutuhkan minimal Rp58 juta. Di antaranya untuk sewa stadion sekitar Rp20 juta sisanya untuk  izin kepolisian, termasuk penjamuan tim tamu dan perangkat pertandingan serta honor pegawai.  Sementara dari perbincangan dengan Ketua Umum Indra Sakti Harahap sebelumnya, kondisi kas minim. “Ini masih kita upayakan untuk cari dana,” ujarnya.

Sejauh ini harapan hanya pada dana subsidi dari PT Liga Indonesia dengan cicilan bertahap Rp50 juta per bulan. Itupun belum jelas kapan digelontorkan untuk yang bulan Maret. Selain itu panpel juga tak bisa berbuat banyak karena pemasukan tiket tidak sepadan.

Dari laga pertama saja PSMS hanya meraup Rp14 juta dari penjualan tiket. Jumlah itu menurun pada laga kandang kedua kontra PS Bangka. Karena itu tunggakan-tunggakan masih membayangi. Bisa jadi nantinya laga kandang tidak bisa dihelat.

Tidak hanya soal penghelatan laga yang masih kabur, perjalanan tim menuju hari H juga terseok-seok. Asupan gizi pemain sering terganggu lantaran kerap tidak tersedianya makanan di mess pemain. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/