30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Pasar Tradisional adalah Lumbung Kehidupan

Ratusan pedagang kaki lima di kawasan pusat perbelanjaan Deli Mas dan di Jalan T Rajamuda Pasar II, Lubuk Pakam, Deliserdang, dan Pasar Lama Perbaungan, Serdang Bedagai, antusias menyambut kehadiran Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Gus Irawan Pasaribu dan pasangannya Soekirman, belum lama ini.  

PEDULI EKONOMI KERAKYATAN: Gus Irawan Pasaribu berjalan  antara lapak-lapak pedagang  Pasar Tradisional Lubuk Pakam, Deliserdang. Keseriusan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan mengharuskan mereka berkunjung  pasar-pasar  ada  Sumut.
PEDULI EKONOMI KERAKYATAN: Gus Irawan Pasaribu berjalan di antara lapak-lapak pedagang di Pasar Tradisional Lubuk Pakam, Deliserdang. Keseriusan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan mengharuskan mereka berkunjung ke pasar-pasar yang ada di Sumut.

Lelah para pedagang yang sudah berjualan sejak pagi hari seperti terlupakan, saat Gus hadir dan menyapa mereka. Gus menerima pelukan dari sejumlah pedagang yang selama ini mengenalnya hanya dari pembicaraan dengan teman mereka yang sudah menjadi debitur program Kredit Sumut Sejahtera dari Bank Sumut.

“Kami tahunya Gus yang menciptakan program kredit mikro itu. Kawan kami banyak yang sudah bisa beli sepeda motor, karena usahanya berjalan setelah dapat kredit mikro itu. Kami harap Gus memimpin Sumut, dan program itu bisa terus berjalan dan berkembang. Kalau Pak Soekirman, wakil bupati di Serdang Bedagai ‘kan. Dia juga temannya wong cilik,” ujar A Marbun, pedagang ayam potong.

Gus juga terlihat akrab dengan pedagang pisang yang sudah lanjut usia dan memborong pisang dagangannya. Setelah itu Gus menyempatkan diri singgah ke rumah mantan anggota DPR RI yang juga sesepuh Muhammadiyah, Agusman Sutan Basa. Saat bertemu dengan Gus, Agusman Sutan Basa yang juga dikenal sebagai politisi senior Partai Golkar Sumatera Utara itu tak mampu menyembunyikan keharuannnya.

“Saya terkejut dengan kedatangan Gus. Dia ini orang luar biasa bekerja untuk Sumut. Bank Sumut itu adalah salah satu mahakarya Gus untuk daerah ini,” kata Agusman.

Kediaman Agusman memang berada di kawasan Pasar Lubuk Pakam. Menurutnya, masyarakat saat ini mengalami kesulitan yang luar biasa dari sisi ekonomi.

Setiap hari, Agusman mengaku melihat langsung bagaimana pedagang kecil berjuang di pasar yang sesak untuk memenuhi nafkah keseharian. “Sudah susah begitu pun terkadang harus berhadapan dengan aparat yang kejam. Digusur dan segala macam. Gus harus bisa memberikan solusi untuk masyarakat kita yang seperti ini. Jumlahnya sangat banyak di Sumut,” bebernya.

Gus menegaskan, dia dan Soekirman bertekad mengangkat derajat masyarakat kecil di Sumut yang selama ini memang termarjinalkan.
“Itu tidak bisa dibantah. Masyarakat langsung merasakannya. Ini merupakan tugas besar untuk dicarikan solusi secepatnya,” pungkasnya.

Keseriusan GusMan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan mengharuskan mereka berkunjung ke pasar-pasar yang ada di Sumut. Berbaur bersama pedagang, mendengarkan apa persoalan di akar rumput, sehingga kebijakan soal rakyat itu benar-benar berangkat dari fakta yang ada di lapangan.
“Salah satunya pasar tradisional ini. Lihat saja, pasar tradisional ini merupakan lumbung bagi kehidupan masyarakat kita,” ujar Gus saat berdiskusi dengan pedagang Pajak Lama Perbaungan. (*)

Ratusan pedagang kaki lima di kawasan pusat perbelanjaan Deli Mas dan di Jalan T Rajamuda Pasar II, Lubuk Pakam, Deliserdang, dan Pasar Lama Perbaungan, Serdang Bedagai, antusias menyambut kehadiran Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) Gus Irawan Pasaribu dan pasangannya Soekirman, belum lama ini.  

PEDULI EKONOMI KERAKYATAN: Gus Irawan Pasaribu berjalan  antara lapak-lapak pedagang  Pasar Tradisional Lubuk Pakam, Deliserdang. Keseriusan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan mengharuskan mereka berkunjung  pasar-pasar  ada  Sumut.
PEDULI EKONOMI KERAKYATAN: Gus Irawan Pasaribu berjalan di antara lapak-lapak pedagang di Pasar Tradisional Lubuk Pakam, Deliserdang. Keseriusan Gus Irawan Pasaribu-Soekirman untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan mengharuskan mereka berkunjung ke pasar-pasar yang ada di Sumut.

Lelah para pedagang yang sudah berjualan sejak pagi hari seperti terlupakan, saat Gus hadir dan menyapa mereka. Gus menerima pelukan dari sejumlah pedagang yang selama ini mengenalnya hanya dari pembicaraan dengan teman mereka yang sudah menjadi debitur program Kredit Sumut Sejahtera dari Bank Sumut.

“Kami tahunya Gus yang menciptakan program kredit mikro itu. Kawan kami banyak yang sudah bisa beli sepeda motor, karena usahanya berjalan setelah dapat kredit mikro itu. Kami harap Gus memimpin Sumut, dan program itu bisa terus berjalan dan berkembang. Kalau Pak Soekirman, wakil bupati di Serdang Bedagai ‘kan. Dia juga temannya wong cilik,” ujar A Marbun, pedagang ayam potong.

Gus juga terlihat akrab dengan pedagang pisang yang sudah lanjut usia dan memborong pisang dagangannya. Setelah itu Gus menyempatkan diri singgah ke rumah mantan anggota DPR RI yang juga sesepuh Muhammadiyah, Agusman Sutan Basa. Saat bertemu dengan Gus, Agusman Sutan Basa yang juga dikenal sebagai politisi senior Partai Golkar Sumatera Utara itu tak mampu menyembunyikan keharuannnya.

“Saya terkejut dengan kedatangan Gus. Dia ini orang luar biasa bekerja untuk Sumut. Bank Sumut itu adalah salah satu mahakarya Gus untuk daerah ini,” kata Agusman.

Kediaman Agusman memang berada di kawasan Pasar Lubuk Pakam. Menurutnya, masyarakat saat ini mengalami kesulitan yang luar biasa dari sisi ekonomi.

Setiap hari, Agusman mengaku melihat langsung bagaimana pedagang kecil berjuang di pasar yang sesak untuk memenuhi nafkah keseharian. “Sudah susah begitu pun terkadang harus berhadapan dengan aparat yang kejam. Digusur dan segala macam. Gus harus bisa memberikan solusi untuk masyarakat kita yang seperti ini. Jumlahnya sangat banyak di Sumut,” bebernya.

Gus menegaskan, dia dan Soekirman bertekad mengangkat derajat masyarakat kecil di Sumut yang selama ini memang termarjinalkan.
“Itu tidak bisa dibantah. Masyarakat langsung merasakannya. Ini merupakan tugas besar untuk dicarikan solusi secepatnya,” pungkasnya.

Keseriusan GusMan untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan mengharuskan mereka berkunjung ke pasar-pasar yang ada di Sumut. Berbaur bersama pedagang, mendengarkan apa persoalan di akar rumput, sehingga kebijakan soal rakyat itu benar-benar berangkat dari fakta yang ada di lapangan.
“Salah satunya pasar tradisional ini. Lihat saja, pasar tradisional ini merupakan lumbung bagi kehidupan masyarakat kita,” ujar Gus saat berdiskusi dengan pedagang Pajak Lama Perbaungan. (*)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

Terpopuler

Artikel Terbaru

/