27 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 13999

Satpam Tidur, Mio Digondol Maling

TEBING TINGGI-  Seorang pekerja roti Kacang di Kompleks Perumahan Citra Harapan, Jalan Sisingamangeraja, Kota Tebing Tinggi, Thio Bum Chei (52) warga Jalan Sudirman, Pajak Mini, kehilangan sepeda motor Yamaha Mio warna merah BK 6027 VAG.

Nasib naas buruh pabrik roti itu, Senin (30/1) sekira pukul 11.30 WIB. Ketika itu, korban hendak istirahat makan siang. Tiba-tiba, sepeda motor yang biasanya terparkir sudah tidak ada, padahal posisinya dalam keadaan dikunci setang.

Sementara Andi (32), security perumahan tidak mengetahui siapa yang mencuri sepeda motor milik pekerja roti kacang, dia menjelaskan banyaknya penghuni kompleks yang bebas keluar masuk, bahkan semua kenderaan dan warga lainnya juga bebas masuk ke dalam kompleks.

Begitu mendapat laporan, Polres Tebingtinggi mendapat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, terlihat kompleks perumahan dilengkapi dengan CCTV, hanya saja CCTV rusak.  (mag-3)

Taman Hutan Kota jadi Tempat Mesum

TEBING TINGGI- Pembangunan Taman Hutan Kota yang menghabiskan biaya sebesar Rp3,5 miliar tak terurus dan malam hari dijadikan lokasi pacaran hingga berbuat mesum. Hal itu diakibatkan taman tersebut dan dijaga oleh petugas taman.

Amatan wartawan, Senin (30/1) taman yang telah selesai dibangun tersebut, pada proses pengerjaannya di pagari seng sekeliling lokasi oleh kontraktornya. Tapi, beberapa minggu lalu, seng pagar telah dibuka sehingga bangunan jadi jelas terbuka.

“Kondisinya jadi rentan rusak, dan dijadikan tempat mejeng muda-mudi, hal itu akibat taman tersebut tidak ada penjaganya,” kata warga di sekitar lokasi taman, Hasan Damanik.

Dia menyebutkan, bila malam Kamis dan Minggu, banyak remaja datang berpasang-pasangan masuk ke dalam taman tanpa ada larangan.
Kadis Kebersihan dan Pertamanan Pemko Tebing Tinggi, Syaiful Fahri mengatakan proses pembangunan taman hutan kota tidak pernah dikoordinasikan ke Pemko Tebing Tinggi. Bahkan, saat bangunan selesai belum ada serah terima dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sumut  ke Pemko Tebingtinggi. (mag-3)

Tertangkap Judi, Warga Minta Kepala Desa Mundur

SERGAI- Pasca digrebek polisi terkait lokasi perjudian di Desa Pematang Cermai, Minggu (29/1) kamarin. Polisi menemukan kepala desa tersebut ikut dalam permainan judi. Hal tersebut membuat warga berang.

Seperti diutarakan,  tokoh masyarakat di desa tersebut,  Munanilpa S Pd kepada Sumut Pos, Senin (30/1). Dia mengatakan warga sudah lama menginginkan Kepala Desa Pematang Cermai yang dijabat, Gokar Silalahi agar segera mengundurkan diri, karena dinilai gagal membangun desa. Selain ikut ditangkap dalam penggrebekan judi, ada anggaran dana desa (ADD) tidak jelas penggunaannya.

Minan menyebukan, sebelumnya warga sudah marah kepada kepala desa dan sempat merusak fasilitas kantor. Hal itu diakibatkan pengadaan lampu jalan yang sampai sekarang belum rampung.

Ungkapan itu, didengar warga lainnya dan meminta kepala desa tersebut segera di pecat, karena belum tuntas masalah anggaran dana desa (ADD) pada tahun 2010 dan 2011 yang tidak mampu di pertanggungjawabkannya.

Kepada Sumut Pos, Golkar Silalahi saat menjalani pemeriksaan di Polsek Tanjung Beringin mengatakan dirinya akan segera mengambil langkah, jika sudah tidak ada lagi masalah di kepolisian, dirinya akan mengumpulkan warga desanya, dan semua keputusan nanti ada di tangan warga.
“Saya siap menerima apa yang di inginkan warga, mengundurkan diri juga saya siap,” ungkapnya.

Bupati Serdang Bedagai H.T Erry Nuradi ketika diminta tanggapannya di Aula Sultan Serdang menegaskan, Pemkab Sergai menyerahkan persoalan tersebut ke penegak hukum, jika warga tidak menginginkan Golkar Silalahi menjadi kepala desa, sebaiknya kepala desa mengambil sikap, karena intinya kepala desa dipilih oleh warga.

Saat disinggung mengenai masalah ADD, Erry menyatakan, hal tersebut akan ditindak lanjuti Inspektorat dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMD) untuk memprosesnya. (mag-16)

Formasi Raja Isa Lucu

MEDAN- Dari tujuh pertandingan yang sudah dilakoni PSMS di ISL, hanya tujuh gol yang bisa diusahakan. Tentu itu bukan catatan membanggakan. Posisi striker di PSMS pun disorot. Bahkan mungkin saja posisi pelatih turut jadi sorotan, karena PSMS juga baru satu kali menang.

Dari tujuh gol itu, hanya dua gol yang tercipta dari kaki striker Osas Saha. Sisanya dua dari second striker Zulkarnain, dan masing-masing satu dari second striker Arie Supriatna, gelandang serang Luis Alejandro Pena dan bek Sasa Zecevic.

Namun jika hal itu ditanyakan kepada pelatih Raja Isa, pelatih asal Malaysia itu dengan entengnya selalu menyalahkan pemain. Dia selalu bilang skuadnya minim pengalaman.

Raja isa saat ini memfokuskan diri untuk menghadapi empat laga tandang yang bakal dilakoni. Ia berpendapat, hal ini pastinya sangat membutuhkan kondisi fisik pemain yang prima. “Mereka harus menjaga kondisi tubuh serta gizi. Pemai bola tak perlu datang ke mall, karena itu akan menghabiskan banyak energi,” ungkapnya, Senin (30/1).

Namun, menanggapi paceklik gol di skuadnya, eks pelatih Persipura Jayapura ini juga tak menampik penyelesaian akhir yang sangat buruk kerap diperagakan pemain. “Dari peluang yang terus kita dapatkan di sepanjang pertandingan yang sudah kita lalui. Harusnya dari tujuh pertandingan kita sudah bisa mengoleksi 20 gol,” tuturnya.

Lalu adakah upaya menambah striker?  “Jika kemampuan dana kita memadai, kita perlu striker tambahan. Namun, itu buka wewenang saya selaku pelatih. Saya hanya melatih pemain yang ada. Tapi jika saya diberikan kesempatan dan dana memang ada, saya akan memilih striker yang tepat untuk PSMS,” ujarnya.

Tapi, saat ditanya tipikal striker seperti apa sebenarnya diperlukan PSMS, Raja Isa tak melanjutkan tanggapannya.
Menurut striker andalan PSMS Mervelius Ikpefua Osas Saha, sebagai seorang striker ia hanya bisa mengikuti instruksi pelatih. Namun, ia tak menampik formasi dan strategi yang dibangun pelatih PSMS Raja Isa sangat lucu. “Kenapa kita selalu menerapkan satu striker di depan, itu sangat lucu. Dan di dunia mana pun tak ada yang seperti itu,” katanya.

Namun, Saha juga mengakui formasi saat ini juga merupakan formasi terbaik yang diterapkan Raja Isa. “Tapi hal ini pula yang menyebabkan kontribusi bola tak dapat dimaksimalkan. Tak sedikit pula assist yang saya berikan tak mampu diselesaikan dengan baik. Jika anda terus menyaksikan pertandingan PSMS, anda pasti tahu berapa kali umpan saya tak dimanfaatkan dengan baik,” tandasnya. (saz)

Gaji Gaston Belum Beres

STRIKER PSMS musim lalu, Gaston Castano yang menyumbang banyak gol untuk PSMS, masih belum dituntaskan gajinya oleh manajemen di bawah komando Idris SE musim lalu.

Manajemen terdahulu masih menahan gajinya selama tiga bulan yang sesuai perjanjian kontrak dengan tim berjuluk Ayam Kinantan itu. Gaston menjadi satu-satunya pemain yang belum beres soal gaji di PSMS.

Ini terjadi, karena Gaston yang kini berseragam Persegres Gresik, ngotot manajemen harus membayar tiga bulan gaji walau kompetisi sudah berakhir pada Mei 2011. Pemain-pemain lainnya, mengambil jalan tengah dengan sepakat mengurangi satu bulan gaji tersisa. Jadi ada yang tiga bulan hanya dibayar dua bulan, dan yang dua bulan setuju hanya dibayar satu bulan.

Gara-gara ini, Gaston menyerahkan persoalan tunggakan gajinya ke Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). “Ya sampai sekarang belum dibayar. Saya sudah serahkan ke APPI, masih dalam proses,” ungkap Gaston, Senin (30/1).

CEO PSMS, Idris SE membantah tudingan ini sembari bilang Gaston yang masih berhutang.  (saz)

Asa si Pembunuh Raksasa

MIRANDA DE EBRO- Copa del Rey musim ini menyita perhatian publik Spanyol, bahkan mungkin di Eropa dan dunia. Bukan tentang tersingkirnya juara bertahan Real Madrid dari musuh abadinya, Barcelona.  Melainkan sepak terjang sensasional klub giant killer (pembunuh raksasa) bernama CD Mirandes.
Klub dari Segunda Division B (kasta ketiga kompetisi di Spanyol) tersebut, secara mengejutkan menembus semifinal. Sebelum Mirandes, hanya ada dua klub Segunda Division B yang mampu melakukannya. Yakni, Deportivo Logrono pada 1931 dan Figueres sepuluh tahun lalu.

Dalam perjalanan ke semifinal, Mirandes yang sebagian pemainnya berstatus amatir itu mengeliminasi tiga klub Liga Primera. Yakni Villarreal, Racing Santander, dan Espanyol. Kini, di empat besar, Mirandes akan kembali berhadapan dengan wakil kasta teratas(Liga Primera), Athletic Bilbao. Leg pertama dimainkan di Estadio Anduva, kandang Mirandes, dini hari nanti WIB.

Bilbao saat ini menempati peringkat keenam di Liga Primera atau masih satu setrip dibawah Espanyol yang disingkirkan Mirandes di perempat final. Tapi, Los Leones “ sebutan Bilbao “ punya sejarah bagus di Copa del Rey. Bilbao telah mengoleksi 23 gelar atau hanya kalah dua gelar dari Barcelona.
Bilbao juga klub yang punya kebijakan unik, yakni hanya merekrut pemain asal kawasan Basque. Tapi, itu bukan berarti materi pemain Bilbao tidak tangguh. Klub yang musim ini lolos ke babak 32 besar Europa League tersebut memiliki dua penggawa timnas Spanyol kala memenangi Piala Dunia 2010, masing-masing Fernando Llorete dan Javi Martinez, serta kapten Spanyol kala memenangi Euro U-21 tahun lalu, Ander Herrera.

Jangan lupakan pula, Bilbao kini ditangani Marcelo Bielsa, pelatih asal Argentina yang pernah membawa negerinya memenangi medali emas Olimpiade 2004. Di Piala Dunia 2010, Bielsa yang pernah menangani Espanyol pada 1998 tersebut meloloskan Cile ke babak 16 besar.
“Sebuah tim yang mencapai semi final di ajang ini bukan klub sembarangan,” kata Bielsa kepada AS.

Salah satu pemain Mirandes yang berbahaya adalah Pablo Infante. Penyerang sayap 31 tahun itu merupakan top scorer Copa del Rey dengan tujuh gol. Infante sekaligus top scorer sepanjang masa klub dengan 120 gol. “Kami tahu Bilbao lebih favorit. Boleh dibilang, peluang untuk kedua tim adalah 99 persen milik mereka dan satu persen milik kami,” kata Infante merendah kepada harian lokal Deia.
“Namun, kami memiliki asa dan antusiasme,” imbuhnya. (dns/bas/jpnn)

Off White Tetap Digemari

Tren Gaun Pengantin 2012

Meski pilihan warna pada gaun pengantin saat ini kian beragam, tetapi agaknya, gaun pengantin berwarna putih atau off white tetap digemari, termasuk gaun berekor panjang. Gaun pengantin model ini  sepertinya tak lekang dimakan zaman.

MEDAN- Seperti koleksi yang dipamerkan Monica Bridal House dan Photo Studio pada Wedding Fashion Show di Atrium Thamrin Plaza (29/1).  Ada 24 busana pengantin yang ditampilkan oleh 7 model.  Selain menampilkan gaun dengan warna – warga terang, Monica Bridal House dan Photo Studio juga menawarkan rancangan dengan warna putih.

“Bagi banyak orang pernikahan merupakan salah satu fase terpenting dalam kehidupan. Karena itulah memilih gaun pengantin yang tepat adalah hal yang wajib dilakukan untuk melengkapi moment penting tersebut,” ujar Monica pemilik Monica Bridal House dan Photo Studio.

Disebutkannya, kalau tadinya kita hanya mengenal gaun pengantin dengan warna putih dan mengembang di bagian bawah, tapi kini, gaun pengantin menghadirkan aneka warna. Mulai dari pink, krem, soft blue, hingga hijau. Busana pengantin modern pun tak melulu mengembang. Ada beberapa model yang menyesuaikan lekuk tubuh. Tidak bisa dipungkiri keindahan gaun pengantin yang tepat akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan.

“Untuk itulah pelaku fashion hadir, dengan memberikan pencerahan tren dan model terbaru agar calon pengantin dimudahkan memilih baju terbaik saat akan melangsungkan hajatan mereka,” terang Monica pada wartawan koran ini. ( mag- 11)

Tersangka Memiliki Niat Membunuh 10 Orang Lagi

Puas Membunuh Kakak Ipar

Masih ingat tersangka Adi (35), pria  yang mengaku oknum TNI AU tega membunuh kakak iparnya sendiri, Ellida Hasibuan di Hotel Bukit Hijau pada 27 Desember 2011 lalu. Uniknya, setelah ditangkap tersangka berniat membunuh 10 orang lagi.

Rusdi NasUtion, Medan

Pasca ditangkapnya, Adi oleh petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut pada 19 Januari 2012 lalu. Tak ada rasa penyesalan sedikit pun. Bahkan, pembunuhan tersebut dilakukan untuk melampiaskan rasa sakit hatinya.

Dalam aksinya, tersangka tidak hanya melakukan pembunuhan terhadap kakak iparnya. Melainkan, saat pelariannya masih ada seorang janda yang dirampok dengan cara menganiayanya hingga pingsan dan melucuti seluruh perhiasannya serta membawa kabur sepeda motornya.

Aksi kejahatan tersangka kepada sang janda beranak enam dan memiliki tujuh cucu itu terbongkar setelah petugas Reserse Polres Padang Sidimpuan mendatangi Mapolda Sumut, Kemarin (30/1). Petugas Reserse Polres Padang Sidimpuan datang bersama pelapor (korban) Misniati (50), warga Jalan Imam Bonjol Gang Mesjid, Kecamatan AEK Tampang, Padang Sidempuan.

Pada saat kedatangan itu, kejahatan tersangka terungkap. Dari keterangan, Misniati di Mapolda Sumut, korban dan tersangka dikenalkan oleh tetangganya yang sudah dianggap sebagai adik. Perkenalan itu terjadi pada 16 Januari 2012. Misniati yang berprofesi sebagai tukang kredit,  pada 16 Januari 2011 lalu mendatangi rumah Rostini di Jalan Tuan Syek Gang Swadaya, Kecamatan Padang Sidimpuan Batunadua,.
“Saya ditelepon Rostini, tetangga saya. Dibilangnya ada anggota TNI AU yang ingin berkenalan dengan saya. Kata Rostini, tersangka penasaran dengan saya karena tetangga saya menyimpan nama saya di handphone dengan nama Mamak Cantik,” ujarnya.

Di rumah Rostini yang telah dianggap adik kandungnya, Misniati dan tersangka akhirnya berkenalan. Tapi, Misniati merasa heran dan aneh karena ada seorang TNI yang mau berkenalan dengannya yang hanya sebagai tukang kredit.

Setelah berkenalan, tersangka meminta kepada korban untuk menunjukkan rumahnya. Pada saat itu Misniati hanya bisa menurut.

Sesampainya di rumah tersebut, Adi langsung beraksi. Dengan memukul pundak Misniati, Adi meminta kunci sepeda motor Yamaha Vision milik korban. Setelah mendapatkan kunci motor,  Misniati mengaku seperti kena hipnotis, tak bisa berbuat apa-apa. Begitu juga saat tersangka menyuruhnya melepaskan dua cicin berlian dan gelang emas yang dikenakannya. Selain perhiasan, sebelum pergi tersangka juga meminta Hp Nokia 73 milik Misniati.
Bagaimana pengakuan tersangka? Saat disinggung kebenaran atas laporan Misniati, Adi mengakuinya. Tapi dia membantah mengaku oknum TNI saat berkenalan, apalagi menggunakan hipnotis dalam aksi kejahatannya. “Tidak ada saya ngaku TNI. Hipnotis juga tidak,” kata Adi sambil matanya menatap Misniati. “Jangan bohong kau,” sahut Misniati kepada Adi.

Setelah membawa harta korban, dia langsung kabur dan menjual perhiasan tersebu. Uang hasil kejahatannya dipergunakan untuk bekal pergi ke Medan dengan mengendarai sepeda motor milik Misniati. Saat tiba di Medan pada 19 Januari 2012, tersangka ditangkap polisi.
Di tengah wawancara itu, tersangka mengaku ada niata bakal membunuh 10 orang lagi. Bahkan, orang-orang yang akan dibunuhnya merupakan orang-orang yang tidak dikenal sama sekali.

“Saya mau bunuh 10 orang lagi. Ya, korbannya nanti mungkin teman sesama tahanan atau korban lain yang saya cari setelah saya keluar dari penjara,” kata Adi di hadapan polisi.

Saat ditanya kembali siapa saja yang menjadi target korban pembunuhannya , Adi tidak mau merinci, targetnya adalah orang yang membuatnya sakit hati.  “Dendam itu harus dilampiaskan. Bila tidak batin saya tak puas. Waktu saya bunuh ipar saya, rasanya plong. Saya puas, saya tak menyesal,” ungkapnya.

Kenapa harus bunuh 10 orang? Adi menjabab, “Saya hanya bunuh 10 orang, tidak mau lebih,” tegasnya.

Kasubdit II Ditreskrimum Poldasu AKBP Andre Stiawan yang melihat temuan baru kejahatan tersangka berencana akan melakukan bebas tampung (Bestam). “Setelah menyelesaikan hukuman atas kasus pembunuhannya, tersangka menjalani hukuman kasus di Padang Sidempuan,” ujarnya.(*)

Kendalikan Perilaku Shopaholic

MEDAN – Perilaku konsumtif wanita lebih tinggi dari pada kaum pria. Konsumtif merupakan keinginan seseorang untuk mengkonsumsi barang- barang yang kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Pada umumnya, kebiasaan konsumtif ini didasari oleh faktor gengsi.
Direktur Biro Psikologi PERSONA, Irna Minauli mengatakan pengendalian diri sangat penting. Banyak orang merasa tidak puas, iri, dan ingin mendapat sesuatu dengan cara yang mudah. Jika dilihat secara psikologi, perilaku shopaholic ini dianggap tidak wajar. Karena seorang wanita yang tidak dapat mengendalikan perilaku konsumtifnya adalah ciri orang yang merasa tidak bahagia.

“Memang perilaku shopaholic ini lebih rentan pada wanita. Namun wanita yang memiliki pola perilaku konsumtif ini karena merasa tidak bahagia dalam hidupnya dan dirinya sendiri. Sehingga untuk mencari pelarian, mereka membeli barang-barang yang sebenarnya tidak begitu penting untuk mendapat kepuasan tersendiri,” kata Irna, Senin (30/1).

Menurutnya, perilaku itu merupakan kompensasi dari rasa tidak bahagia tersebut. Seorang wanita yang memiliki sifat shopaholic ini ingin terlihat menonjol dan mendapat perhatian lebih dari orang lain. Mereka tidak mampu membedakan mana yang merupakan kebutuhan dan yang mana keinginan.
Ditambahkannya, meskipun seseorang memiliki materi yang lebih, namun kebahagiaan bukanlah bersumber dari materi tersebut. “Seorang wanita kelas atas atau memiliki uang yang banyak belum tentu merasa bahagia. Karena mungkin saja hubungan dalam keluarga atau pasangannya kurang harmonis sehingga mengakibatkan dia berperilaku shopaholic,” jelasnya.

Selain itu, katanya, kelompok usia remaja sangat potensial berperilaku shopaholic. Alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. “Remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut -ikutan teman, tidak realistis,dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Dikalangan remaja yang memiliki orang tua dengan kelas ekonomi yang cukup berada, terutama di kota-kota besar, mall sudah menjadi rumah kedua. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat mengikuti mode yang beredar,” ucapnya.

Padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga membuat para remaja merasa tidak puas dengan apa yang dimilikinya. “Wanita senang berbelanja produk fashion untuk menunjang penampilannya sehingga tanpa disadari cenderung konsumtif. Apalagi bagi wanita karier yang dituntut untuk tampil lebih menarik dengan penampilannya karena akan lebih dihargai, popular dan menunjang kariernya,” terangnya.

Untuk itu, lanjutnya, orangtua harus mengajarkan kecerdasan finansial pada anaknya sejak kecil. “Perilaku konsumtif ini juga berhubungan dengan pola asuh keluarganya. Solusinya, anak-anak harus diajarkan untuk menggunakan uangnya secara cermat dan mampu memanajemen keuangannya dari kecil. Ini sangat penting dilakukan, agar anak-anak tau untuk mengelola keuangannya dan tidak terpengaruh untuk berperilaku konsumtif,” bebernya. (mag-11)

Efek Psikologi Pembatasan Subsidi

Program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi rencananya akan dilakukan pemerintah mulai 2013. Kebijakan itu dikhawatirkan berpotensi menyebabkan kelangkaan. Apa tanggapan warga? Berikut wawancara wartawan Harian Sumut Pos, Ari Sisworo dengann
Direktur Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen, Farid Wajdi.

Apa dampak yang akan terjadi?
Kebijakan pemerintah yang baru akan dimulai 2012 ini, dikhawatirkan berpotensi menyebabkan kelangkaan. Di berbagai daerah baik di Sumut dan Medan. walaupun pemberlakuannya masih di beberapa daerah di luar Sumut dan Medan. Kelangkaan itu terjadi, disebabkan aksi borong BBM bersubsidi itu.

Apa yang harus dilakukan pemerintah?
Pemerintah harus membuat langkah antisipasi dengan perencanaan yang matang. Termasuk kampanye dan edukasi jangan sampai pembatasan subsidi justru membuat masyarakat memborong premium seperti yang terjadi penaikan harga BBM.

Apa latar belakang terjadinya kelangkaan?
Potensi kelangkaan BBM dimulai dari aksi masyarakat ramai-ramai membeli BBM sebanyak-banyaknya sehingga stok BBM di SPBU menjadi langka. Tetapi penjual eceran di sebelah SPBU malah punya stok BBM yang dijual dengan harga lebih mahal. Dengan kata lain, pembatasan subsidi potensial dan rawan penyalahgunaan.

Masalahnya pembatasan subsidi BBM sangat tidak familiar di masyarakat. Pengalaman selama ini pembatasan subsidi bakal dibarengi dengan aksi borong. Dengan kata lain tanpa edukasi, dalam jangka panjang, terutama jika harga minyak justru cenderung naik. Subsidi minyak memang akan melangit dan menggerogoti keuangan pemerintah. Tidak cukup pemerintah membuat jawaban kesannya begitu logis: mengurangi atau bahkan menghapus subsidi BBM.

Kesan yang muncul, jawaban ini adalah jawaban mau enaknya sendiri, membebankan tanggungjawab pemerintah kepada masyarakat. Apalagi, di mana-mana, tugas pemerintah adalah memberi subsidi (kata lain dari fasilitas dan kemudahan) kepada rakyatnya.

Apa solusinya?
Cuma memang subsidi itu harus tepat sasaran. Tidak jatuh ke tangan yang bukan berhak seperti yang ada selama ini. Dipastikan buntut pembatasan larangan itu, bakal berdampak pada mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat bermuara pada potensi inflasi dan turunnya daya beli masyarakat.
Terlalu banyak pil pahit yang harus ditelan terkait dengan upaya  mengubah paradigma efisiensi energi di masyarakat. Apalagi hampir dalam setiap kebijakan itu selalu dilakukan secara instan dan premature, sehingga tidak ada proses edukasi energi yang tidak terbaharukan itu. Memang ada unsur ketidakadilan dalam subsidi BBM.

Orang kaya menggunakan BBM lebih banyak dari orang miskin. Ketidakadilan itu harus dikoreksi. Tapi, haruskah dengan menghapus seluruh subsidi? Bukankah ada cara lain: kenakan pajak yang lebih besar kepada orang kaya, pada mobil yang dipakai dan setiap perangkat elektronik mereka. Mengingat jumlah orang miskin jauh lebih banyak dari orang kaya, mana lebih masuk akal: menarik pajak orang kaya atau mendistribusikan subsidi langsung kepada orang miskin.

Mengapa pemerintah tidak belajar dari kegagapan kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji. Selama ini proses edukasi dan sosialisasi serta pelaksanaan konversi sangat singkat akibatnya banyak dari masyarakat yang belum paham sesuai dengan prosedur keselamatan yang telah disosialisasikan.

Bagaimana efek psikologis yang akan terjadi?
Terlalu, banyak kebijakan energi yang dibarengi dengan katup pengaman yang tidak pas, sehingga muncul kontroversi dan ekses yang tidak dikehendaki. Karena pemerintah harus mewaspadai pembatasan BBM bersudsidi.  Masalah lain yang akan timbul adalah akan timbulnya gejolak atau gesekan sosial yang juga dipicu dari harga BBM.

Psikologi ekonomi social sangat mudah diaduk-aduk lewat isu pencabutan subsidi. Begitu subsidi dicabut, harga komoditas publik bergerak naik. Selama ini ekses isu penaikan BBM, selalu disambut dengan penaikan komoditas publik non-BBM. Goncangan psikologi ekonomi yang tidak memilikitali temali dengan BBM justru lebih terasa eksesnya.

Terakhir, pemerintah semestinya tetap konsisten menjalankan program penghematan energi. Aturan hemat energi harus benar-benar diterapkan. Dalam urusan ini pun, pemerintah tampak kurang konsisten. Program penghematan energi yang digembar-gemborkan kini seolah-olah tidak terdengar lagi. Sejumlah negara sudah menerapkan pola penghematan BBM. Sayangnya lagi, di Indonesia, kendati telah lama didengungkan penghematan BBM, realisasinya tidak pernah tuntas. Ketika harga minyak turun, upaya menghemat BBM pun berlalu.(*)