26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14006

Perampokan di Langkat, Polisi Selidiki CCTV

LANGKAT- Polres Langkat memburu empat kawanan perampok Rp20 juta serta satu laptop di toko material milik Hansen di Jalan Jend Sudirman Stabat, Sabtu (28/1) petang.

Dalam aksinya, pelaku sempat mengeluarkan benda berbentuk senjata api (senpi).

“Sampai sejauh ini, belum ada perkembangan berarti, namun kita tetap berusaha melakukan sesuatu yang terbaik. Karena lokasi kejadian (panglong) memiliki CCTV, maka kita akan hadirkan teknisinya,” kata Kapolsek Stabat AKP Zulkarnain, Minggu (29/1).
Kapolsek menambahkan, menghadirkan teknisi CCTV guna mengetahui kronologis peristiwa dimaksud sekaligus menekankan pihaknya tidak akan main-main dengan penanganan kasus apalagi pelakunya.

Masih terkait kasus dimaksud, Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Aldi S juga menegaskan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap kawanan pelaku yang dinilai nekat.

Seperti diketahui, Sabtu (28/1) petang kemarin, kawanan perampok dalam aksinya diketahui menggunakan benda berbentuk senjata api (senpi). Hingga kini, belum diketahui persis apakah benda dimaksud benar adanya atau mainan. Namun, menurut informasi diperoleh korban juga ditodongkan senjata tajam (sajam) sesaat pelaku memulai aksinya.

Peristiwa mengagetkan, dari informasi beredar, diawali penyaruan para pelaku terkesan hendak memesan ataupun membeli bahan material di panglong tersebut dengan menggunakan dua sepeda motor. Tiga diantara kawanan (salah satunya mengawasi keadaan di luar ruang kasir) masuk menemui istri Hansen di meja kasir.

Setelah yakin keadaan mendukung melakukan aksi, tanpa basa-basi salah seorang kawanan mengeluarkan sajam sekaligus menodongkannya ke pemilik toko.

Hasan (32) anak korban, yang ada di lokasi tak mau ambil resiko, permintaan uang kawanan itu seketika dipenuhi. Tak sampai disitu, sebelum berhanjak kawanan menyambar satu laptop merk Toshiba milik Hasan.

Kawanan pun mengeluarkan benda mirip senpi ketika korban berupaya meneriaki dan mengejarnya, sampai batas halaman panglong. Seketika, segenap pekerja panglong sadar dan mencoba memberikan bantuan dengan melempari kawanan.(mag-4)

Main Judi, Oknum Kades Ditangkap

SERGAI- Perilaku Golkar Silalahi (42) Kades Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai, tak pantas ditiru.

Pasalnya, sebagai pemimpin di tingkat desa, Golkar malah  mengajak warganya bermain judi. Alhasil, Golkar pun digerebek dan diamankan petugas kepolisian saat bermain judi di Dusun V Penggatalan, Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai, Minggu (29/1).

Keterangan diperoleh Sumut Pos di Polsek Tanjung beringin menyebutkan, saat penggerebekan berlangsung, personel Polsek Tanjung Beringin dipimpin Kanit Reskrim  Aiptu Ismaya, berhasil menangkap Kades Pematang Cermai (Golkar silalahi-red) yang sedang asik bermain judi jenis leng bersama barang bukti 2 set kartu joker, di sertai uang tunai Rp142 ribu.

Di ruang pemeriksaan Polsek Tanjung Beringin, Golkar silalahi enggan berkomentar.  ketika dmintai tanggapan soal kasus perjudian yang menimpanya. Dirinya hanya tertunduk diam dan lari menghindar karena malu.

Kapolres Serdang Bedagai AKBP Arif Budiman, melalui Kasubag Humas Polres Sergai AKP ZN Siregar kepada Sumut Pos mengatakan, tersangka ditangkap di sebuah rumah yang di kerab dipergunakan sebagai lokasi perjudian dan sudah menjadi sorotan warga setempat.
“Bersama masyarakat, kita menggerebek lokasi tersebut, terlihat beberapa warga bermain judi, termasuk kepala desanya namun sebagaian melarikan diri,” kata ZN Siregar.

Kini, tersangka bersama barang bukti 2 set kartu joker dan uang tunai sebesar Rp142 ribu sudah diamankan di Polsek Tanjung Beringin, untuk selanjutnya masih diproses.(mag-16)

Pekerja PT WDM Ditangkap Polisi

TEBING TINGGI- Berkedok menjual produk kepada pemesan dengan memberikan kupon berhadiah, tiga pekerja PT Wahana Dewata Mandiri (WDM) ditangkap polisi di Jalan Bahbolon, Kelurahan Durian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Minggu (29/1).

Ketiga tersangka masing-masing, Razali Hasibuan (32) penduduk Perumahan Purnawirawan, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Muhammad Rifai Sitorus (27) warga Simpang Pekong, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebingtinggi dan Izhar Bangun (34) warga Jalan Prof Dr Hamka, Kota Tebing Tinggi. Dari tangan ketiga pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa, empat buah kupon undian gratis berhadiah milik PT WDM, lima buah kotak bubuk teh wangi dan dua bungkus plastik kecil bubuk kopi, sepuluh lembar kwitansi bukti penyetoran pemesanan dan uang senilai Rp987 ribu.
Menurut keterangan tiga tersangka, mereka baru empat hari melakukan bisnis tersebut atas suruhan RS, warga Jalan Bahbolon, Kota Tebingtinggi.
Modus yang dilakukan adalah menjual produk teh wangi dan bubuk kopi yang dibungkus plastik, yang harganya tergantung dengan pemesan.
“Untuk empat angka tebakan, satu kotak teh wangi dijual Rp25.000, tiga angka tebakan dijual dengan harga Rp10.000 dan untuk dua angka tebakan dijual dengan harga Rp1.000,” jelas Izhar Bangun saat dikonfirmasi.

Lanjutnya, untuk hadiah empat nomor tebakan, bisa berupa mobil dan sepeda motor, tebakan tiga angka berhadiah seperti televisi dan dua angka hadiah hiburan berbentuk setrika dan barang-barang elektronik lainnya.

“Apabila kita lihat melalui internet dengan menekan PT WDM sore hari muncul nomor tebakan pemesan, maka kita langsung datang ke rumah pemesan untuk memberikan stiker penggatian barang, apabila pemesan tidak mau hadiah berbentuk barang, maka bisa diganti dengan uang tunai sesuai hasil yang tertera dikupon undian,”bebernya.

Sementara tiga tersangka yang kini ditahan dalam Rumah Tahanan Polres Tebing Tinggi mengelak tuduhan yang disebutkan pihak kepolisian terhadap mereka. Soalnya, kegiatan penjualan produk PT WDM ini sudah dilengkapi dengan izin dari Kementrian Sosial Republik Indonesia dan hadiah yang diberikan bukan berbentuk uang tetapi berbentuk barang. “Kalau ini jenis judi, kami tidak mau melakukannya,” kilah tersangka.

Terpisah, Kapolres Tebing Tinggi AKBP Andi Rian Djajadi melalui telepon selulernya menyatakan, perbuatan para pelaku sah bentuk judi.(mag-3)
, dengan modus menjual produk tetapi memberikan kupon berhadiah kepada pemesan.

“Kini, tiga tersangka masih ditahan di sel Mapolres Tebingtinggi guna pengusutan lebih lanjut,” jelas Andi.  Sementara itu di Kabupaten Langkat, Satreskrim Polres Langkat unit VC/Judi Sila meringkus dua penjual kupon judi togel di warung kopi, Jalan Pelabuhan Lingkungan I, Kelurahan Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan, Langkat, Sabtu (28/1) petang.

Dicky alias Liki (31) penduduk setempat diringkus beserta barang bukti 1 blok kupon angka tebakan, selembar rekap, selembar karbon dan uang tunai Rp72 ribu.

Sementara itu, Zulham alias Zul (43) masih warga yang sama, turut diamankan karena miliki 1 blok kupon kosong, pulpen, selembar kertas karbon dan uang tunai Rp65 ribu.

Selanjutnya, di tempat terpisah masih hari yang sama, Sabtu (28/1) malam, Kanit Jahtanras Iptu T Siahaan meringkus Sayuti (56) bandar dadu kopyok kawasan Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai.

Polisi saat mengamankan warga Desa Suka Damai Timur, Kecamatan Hinai itu, turut mengamankan lapak dadu, tiga mata dadu dan uang tunai senilai Rp1 juta lebih.

Kasat Reskrim Polres Langkat AKP Aldi S, melalui Kanit VC/Judisila Iptu Juriadi, dihubungi Minggu (29/1) menjelaskan, pihaknya menerima informasi kedua lokasi dimaksud berlangsung permainan judi. Guna pemberantasan, petugas menyaru ikut permainan ilegal tersebut sekaligus mengamankan para pelaku.

“Informasi warga kita sahuti, terlebih dahulu melakukan pengintaian sekaligus penyamaran guna mengamankan para pelaku tersebut,” singkat Juriadi. (mag-3/mag-4)

Neraka dari ‘Manajemen Musyrik’

Manufacturing Hope 2

Manufacturing hope tentu juga harus dilakukan untuk bandara-bandara kita. Selain mencarikan jalan keluar untuk hotel-hotel yang ada di Bali, selama mengikuti KTT ASEAN saya berkunjung ke pelabuhan perikanan Benoa, melihat aset-aset BUMN yang tidak produktif di Bali dan diajak melihat proyek Bandara Ngurah Rai yang baru.

Oleh: Dahlan Iskan

Tanpa dilakukan survei pun semua orang sudah tahu betapa tidak memuaskannya Bandara Internasional Ngurah Rai itu. Semua orang ngomel, mencela, dan mencaci maki sesaknya, ruwetnya, dan buruknya. Bandara itu memang tidak mampu menanggung beban yang sudah empat kali lebih besar daripada kapasitasnya.

Memang, PT Angkasapura I, BUMN yang mengelola bandara tersebut, sudah mulai membangun terminal yang baru. Tapi, terminal baru itu baru akan selesai paling cepat dua tahun lagi.

Berarti selama dua tahun ke depan keluhan dari publik masih akan sangat nyaring. Bahkan, keluhan itu akan bertambah-tambah karena di lokasi yang sama bakal banyak kesibukan proyek. Bongkar sana, bongkar sini. Pindah sana, pindah sini. Membangun terminal baru di lokasi terminal yang masih dipakai tentu sangat repot. Lebih enak membangun terminal baru di lokasi yang baru sama sekali.

Menghadapi persoalan yang begitu stres, hanya hope-lah yang bisa di-manufacture! Karena itu, memajang maket bandara baru tersebut besar-besar di ruang tunggu atau di tempat-tempat strategis lainnya menjadi penting. Saya berharap, penumpang yang ngomel-ngomel itu bisa melihat gambar bandara baru yang lebih lapang dan lebih indah. Perhatian penumpang harus dicuri agar tidak lagi selalu merasakan sumpeknya keadaan sekarang, melainkan diajak merasakan mimpi masa depan baru yang segera datang itu.

Demikian juga, PT Angkasapura II yang mengelola Bandara Soekarno-Hatta harus membantu manufacturing hope itu. Caranya, ikut membantu memasangkan maket bandara baru Ngurah Rai di lokasi Bandara Soekarno-Hatta. Bahkan, maket baru Bandara Soekarno-Hatta sendiri juga harus lebih banyak ditampilkan secara atraktif.

Tentu, sambil menunggu yang baru itu, bandara yang ada harus tetap diperhatikan. Mungkin memang tidak perlu membuang uang terlalu banyak untuk sesuatu yang dalam dua tahun ke depan akan dibongkar. Tapi, tanpa membuat bandara yang ada ini lebih baik, orang pun akan kehilangan harapan bahwa bandara yang baru itu kelak bakal mengalami nasib tak terurus yang sama. Itulah sebabnya, khusus Bandara Soekarno-Hatta, manajemen Angkasapura II akan melakukan survei persepsi publik yang bakal dilakukan oleh lembaga survei yang kredibel dan independen.
***

Manufacturing hope kelihatannya juga harus lebih banyak diproduksi untuk industri rekayasa. PT Dirgantara Indonesia (pembuatan pesawat), PT PAL Surabaya (pembuatan kapal), PT Bharata Surabaya (mesin-mesin), PT Boma Bisma Indra Surabaya-Pasuruan (mesin-mesin), PT INKA (pembuatan kereta api), dan banyak lagi industri jenis itu sangat memerlukannya.

Semua BUMN di bidang ini sulitnya bukan main. Kesulitan yang sudah berlangsung begitu lama. Di barisan ini termasuk Dok Perkapalan IKI Makassar, Dok Perkapalan Koja Bahari Jakarta, dan industri sejenis, yang menjadi anak perusahaan BUMN seperti jasa produksi milik PLN dan perbengkelan di lingkungan BUMN lainnya. Beberapa di antaranya bahkan sangat-sangat parah. PT PAL, misalnya, sudah terlalu lama merah dalam skala kerugian yang triliunan rupiah.

PT IKI Makassar idem ditto. Sudah dua tahun perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia Timur itu tidak mampu membayar gaji karyawan. Perusahaan tersebut terjerumus ketika menerima order pembuatan kapal penangkap ikan modern sebanyak 40 unit, tapi dibatalkan pemerintah di tengah jalan. Kini 14 kapal ikan yang sudah telanjur jadi itu mengapung mubazir begitu saja. Sudah lebih dari sepuluh tahun kapal-kapal modern itu berjajar menganggur.

Bahan-bahan kapal yang belum jadi pun sudah menjadi besi tua dan berserakan memenuhi kawasan galangan kapal itu. Peralatan produksinya juga sudah menganggur bertahun-tahun. Salah satu di antaranya bisa membuat ngiler siapa pun: crane 150 ton! Dok Perkapalan Surabaya yang ordernya begitu banyak dan sibuk saja hanya punya crane terbesar 50 ton!

Dulu, sekitar 15 tahun yang lalu, saya pernah mengkritik pemerintah di bidang itu. Saya menulis di media mengapa nasib industri rekayasa kita begitu jelek. Mengapa kita impor permesinan bertriliun-triliun setiap tahun, tapi industri rekayasa di dalam negeri telantar berat. Bahkan, tokoh sekaliber B.J. Habibie pun tidak berhasil mengatasinya.

Waktu itu saya sudah membayangkan alangkah hebatnya Indonesia kalau semua potensi tersebut disatukan dalam koordinasi yang utuh. Kalau saja ada kesatuan di dalamnya, kita bisa memproduksi pabrik apa pun, alat apa pun, dan kendaraan apa pun. Pembangkit listrik, pabrik gula, pabrik kelapa sawit, pesawat, kapal, kereta, motor, mobil, dan apalagi sepeda, semua bisa dibuat di dalam negeri.

Sebagai orang yang kala itu sering mengunjungi pabrik-pabrik sejenis di Tiongkok, saya selalu mengeluh: alangkah lebih modernnya peralatan yang dimiliki pabrik-pabrik kita jika dibandingkan dengan pabrik-pabrik yang saya kunjungi itu. Peralatan yang dimiliki PT Bharata, misalnya, jauh lebih modern daripada yang saya lihat di Tiongkok saat itu. Ahli pesawat dari Eropa mengagumi modernnya peralatan di PT Dirgantara Indonesia.
Kini, dalam posisi saya yang baru ini, saya tidak bisa lagi hanya mengkritik. Tanggung jawab itu kini ditumpukkan di pundak saya. Saya tidak boleh lupa bahwa saya pernah mengkritik pemerintah.

Saya tidak boleh mencari kambing hitam untuk menghindarkan diri dari tanggung jawab. Tentu saya juga menyadari bahwa saya bukanlah seorang yang genius seperti Pak Habibie. Saya hanya mengandalkan hasil dari manufacturing hope.

Tidak mudah perusahaan yang sudah mengalami kemerosotan yang panjang bisa bangkit kembali. Karena itu, saya harus menghargai dan memuji upaya yang dilakukan manajemen PT Dirgantara Indonesia (DI) belakangan ini. Rasanya, untuk bidang ini, DI akan bangkit yang pertama.

Thanks to kesungguhan Presiden SBY yang telah menginstruksikan pengadaan seluruh keperluan militer dilakukan di dalam negeri. Kecuali peralatan sekelas tank Leopard, helikopter Apache, atau kapal selam yang memang belum bisa dibuat sendiri. Pesawat tempur sekelas F-16 Block 52 pun, tekad Presiden SBY tegas: harus diproduksi di dalam negeri meski harus bekerja sama dengan pihak luar.Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga sangat serius dalam mengontrol pelaksanaan instruksi presiden itu.

Maka, PT DI kelihatannya segera mentas. Kegiatan jangka pendek, menengah, dan panjangnya sudah tertata. Dalam waktu pendek ini, sampai dua tahun ke depan, pekerjaannya sudah sangat banyak: membuat pesawat militer CN-295 dalam jumlah yang besar. Order ini akan berkelanjutan menjadi program jangka menengah karena PT DI juga sekaligus diberi hak keagenan untuk Asia Pasifik. Sedangkan jangka panjangnya, PT DI memproduksi pesawat tempur setara Block 52 bekerja sama dengan Korea Selatan.

Adanya kebijakan yang tegas dari Presiden SBY, komitmen pembinaan yang kuat dari Kementerian Pertahanan, kapabilitas personel PT DI yang unggul (terbukti satu bagian dari sayap pesawat Airbus 380 yang gagah dan menarik itu ternyata selalu diproduksi di PT DI), dan fokus manajemen dalam melayani keperluan Kementerian Pertahanan adalah kunci awal bangkitnya industri pesawat PT DI.

Instruksi Presiden SBY itu juga berlaku untuk PT Pindad. Maka, kebangkitan serupa juga akan terjadi untuk PT Pindad. Semoga juga di PT Dahana. Karean itu, tidak ada jalan lain bagi PT PAL untuk tidak mengikuti jejak PT DI. Kalau saja PT PAL fokus melayani keperluan pembuatan dan perawatan kapal-kapal militer nasibnya akan lebih baik.

Apalagi, anggaran untuk peralatan militer kini semakin besar. Menyerap semaksimal mungkin anggaran militer itu saja sudah akan bisa menghidupi. Dengan syarat, pelayanan kepada keperluan militer itu sangat memuaskan: mutunya dan waktu penyelesaiannya.

Lupakan dulu menggarap kapal niaga yang ternyata merugikan PT PAL begitu besar. Lupakan menggarap bisnis-bisnis lain, apalagi sampai menjadi kontraktor EPC seperti yang dilakukan selama ini. Semua itu hanya mengganggu kefokusan manajemen dan merusak suasana kebatinan jajaran PT PAL sendiri. Memang ada alasan ilmiah untuk mengerjakan banyak hal itu.

Misalnya untuk memanfaatkan idle capacity. Tapi, godaan memanfaatkan idle capacity itu bisa membuat orang tidak fokus. Dalam bahasa agama, “tidak fokus” berarti “tidak mengesakan”. “Tidak mengesakan” berarti “tidak bertauhid”. “Tidak bertauhid” berarti “musyrik”. Memanfaatkan idle capacity di satu pihak sangat ilmiah, di pihak lain bisa juga berarti godaan terhadap fokus. Saya sering mengistilahkannya “godaan untuk berbuat musyrik”. Padahal, orang musyrik itu masuk neraka. Nerakanya perusahaan adalah negative  cash flow, rugi, dan akhirnya bangkrut.

Kalaupun PT PAL kelak sudah fokus menekuni keperluan militer, tapi masih juga rugi, negara tidak akan terlalu menyesal. Tapi, kerugian PT PAL karena menggarap kapal niaga asing sangatlah menyakitkan. Apalagi, kerugian itu menjadi beban negara. Rugi untuk memperkuat militer kita masih bisa dianggap sebagai pengabdian kepada negara. Tapi, rugi karena menggarap kapal niaga asing dan kemudian minta uang kepada negara sama sekali tidak bisa dimengerti.

Hanya kepada orang-orang yang bisa fokuslah saya banyak berharap. Hanya di tangan pimpinan-pimpinan yang fokuslah BUMN bisa bangkit. (*)

Penulis adalah Menteri Negara BUMN

Tuduhan Korupsi kepada Mantan Bupati Simalungun Dinilai Keliru

Polres Simalungun Dituding Tidak Profesional

Tuduhan korupsi APBD Simalungun tahun 2006 senilai Rp1,3 miliar terhadap mantan Bupati HT Zulkarnain Damanik, sangat tidak berdasar bahkan terkesan keliru.

Pernyataan itu disampaikan penasehat hukum Zulkarnain Damanik, Sarles Gultom, SH MH kepada wartawan, Minggu (29/1).
Dia juga menilai, Polres Simalungun tidak professional karena uang yang sudah dikembalikan jauh sebelum adanya laporan pengaduan ke Polres Simalungun, dijadikan kerugian negara. Bahkan, orang  yang sebenarnya menikmati uang justru tidak diperiksa.

“Tuduhan korupsi kepada Mantan Bupati Simalungun Zulkarnain Damanik sangat tidak berdasar dan terkesan keliru. Masa uang yang sudah dikembalikan kepada kas Pemkab justru dijadikan kerugian negara. Ironisnya, yang sebenarnya menikmati uang tidak diperiksa. Ada apa ini? “ tanya Sarles Gultom SH MH dari kantor Pengacara Sarles Gultom SH MH & Rekan.

Jadi, kata Sarles, tuduhan korupsi senilai Rp1,3 miliar seperti yang dituduhkan tidak benar.

Sarles Gultom memberikan alasan tentang kekeliruan dan ketidak profesionalan oknum penyidik dalam menangani kasus itu antara lain, tersangka Sugiarti (51) sebagai pemegang kas pada masa Bupati sebelumnya (John Hugo Silalahi, red) sudah ada laporan Inspektorat Simalungun kepada Polisi tentang ketekoran kas Rp1,2 miliar.

Kemudian, setelah polisi melakukan penyelidikan, ditemukan ketekoran hanya Rp885 juta dan itu beban Sugiarti yang kini sedang ditangani Kejari Simalungun setelah dilimpahkan Polres Simalungun.

Selanjutnya, setelah Bupati Simalungun di jabat Zulkarnain Damanik, Sugiarti masih tetap  sebagai pemegang kas sejak Desember 2005 sampai 20 Februari 2006 dan terjadi lagi ketekoran kas yang menurut polisi Rp529.654.658,00.

“Jadi dugaan korupsi Rp1.3 miliar itu bukan tanggung jawab Zulkarnain Damanik. Karena semasa Bupati John Hugo sudah terjadi ketekoran kas Rp885 juta. Sedangkan dugaan kepada Zulkarnain Damanik hanya Rp529.654,658,” jelas Sarles Gultom.

Jadi, lanjutnya, rincian uang Rp529.654.658 digunakan  antara lain, Rp100.408.750 dari Rekening Kas Daerah Nomor AC-2873 tangal 15 Februari 2006 dengan menggunakan cek No CG 788417 diberikan untuk CV Cail Utama. Selanjutnya, Rp130.355.729 dari Rekening Kas Daerah Nomor AC-3230
dengan menggunakan cek No CG 724329 tanggal 20 Februari  2006 diberikan kepada Swiss F Damanik.

Ternyata, saat diperlihatkan pada pemeriksaan di Polres Simalungun, Rabu (15/2), Zulkarnain Damanik menyatakan tidak pernah menandatangani kedua cek tersebut pada bagian belakang. Apalagi Sugiarti sebagai pemegang kas sudah diberhentikan tanggal 20 Februari 2006 dan itu tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan.

“Secara logika, mana mungkin bupati menandatangani cek pada saat pemegang kas itu diberhentikan. Kalaupun ada dana akan dicairkan tentu kepada pemegang kas yang baru,” jelas Sarles Gultom.

Selanjutnya, kata Sarles Gultom, untuk CV Cair Utama tidak pernah ada karena anggaran saat itu belum ada proyek yang dikerjakan. Sehingga, terindikasi kuat terjadi pemalsuan. Kemudian, Cek kepada Swis Damanik yang saat itu sebagai bendahara rutin dinas PU seharusnya ditandatangani Sekda Sariama Saragih. Bukan tanda tangan bupati.

Hal lain sebagai kejanggalan adalah tentang panjar kerja Rp887.662.727 yang sudah dicairkan tahun 2005. Namun yang ditampung dalam APBD 2006 hanya  Rp588.762.568. Sehingga terjadi kekurangan sebesar Rp298.890.259 dan uang itu sudah dikembalikan  ke kas daerah tanggal 29 Desember 2006 oleh 37 orang pejabat terkait sebesar Rp225.654.284,95 melalui Romauli Damanik sebagai pemegang  kas Dinas Pendapatan Simalungun.
Sedangkan sisanya Rp72.642. 385,02  belum dikembalikan 11 orang pejabat lain dan pengumpulnya adalah kewajiban kepala dinas Pendapatan sebagai pengguna anggaran. Bukan tugas bupati, sesuai UU No I /2004. Tentang perbendaharaan Negara yang menyatakan bahwa kepala satuan kerja bertanggungjawab atas peñatausahaan keuangan  di satuan kerjaya.

“Seharusnya, yang 11 orang itu diperiksa mengapa mereka belum mengembalikan uang itu sampai saat ini. Jadi, yang bertanggung jawab bukan Zulkarnaen Damanik melainkan tanggung jawab Kadispenda dan ke 11 orang tersebut,” jelas Sarles Gultom
Ke 11 pejabat yang belum mengembalikan dana Rp72.642. 385,02 adalah Elmi Sipayung Rp2.013.497,50, Rosmianna Damanik Rp2.013.502,40, Pandapotan Sirait  Rp2.013.502,40, Jasmen Siallagan  Rp2.013.502,40, Arar PM Purba Rp2.982.967,00,Sy Siregar  Rp  4.474.450,00, Yetti Supiah Rp900,00, Parasian Samosir  Rp26.846.699,00.

Kemudian, Krisman Damanik Rp7.414.834,00, Hamonangan Sihaloho  Rp6.960.255,16 dan Cyrus Lubis Rp6.960.255,16, jumlahnya Rp72.642.365,02.
Sementara, mantan Kabid Investigasi Badan Pemeriksaan Keuangan Propvinsi Sumut, Waben Damanik yang menjabat sejak 2005 sampai 2009 mengatakan, permasalahan anggaran yang ditujukan kepada Zulkarnain Damanik sebenarnya sudah dipertanggungjwabkan tahun 2007 melalui laporan Pertanggungjawaban Bupati. “Kalau sudah dipertanggungjawabkan tahun 2007 dan dananya sudah digunakan Pemkab, kok dipermasalahkan lagi?” jelas Waben Damanik.(ndi)

Uang Prajabatan Tidak Dipulangkan

087867552xxx

Kepada Bapak anggota dewan Deli Serdang tolong kami uang prajabatan kami sampai sekarang tidak dipulangkan, padahal sudah cukup lama kami selesai prajabatan. Sementara uang itu kami utang agar kami bisa ikut prajabatan kemana lagi kami harus mengadu? Kejam kali, coy.

Akan Dicek

Terimakasih untuk informasinya. Kami akan cek kembali proses pembayaran uang prajabatan untuk memastikan semua berjalan dengan benar. Pasalnya Pemkab Deli Serdang sudah melakukan pembayaran uang prajabatan di awal 2011 ini.

Drs Umar Sitorus
Kabid Humas Dinas Infokom Deli Serdang

Car Free Day, 2 Minggu Sekali

Pemko Medan kembali menggelar car free day, Minggu (29/1) pukul 06.00- pukul10.00 WIB.

Acara digelar di Jalan Sudirman, tepatnya di depan rumah dinas Wali Kota Medan, Jalan Imam Bonjol, Jalan A Rivai, Jalan H Misbah, Jalan Selamet Riadi, Jalan Linggar Jati, Jalan Suryo, Jalan Balai Kota, Jalan Juanda
dan Jalan Cik Ditiro.

Acara yang dihadiri ribuan masyarakat Kota Medan itu dimulai dengan senam bersama Wali Kota Medan, Rahudman Harahap dan Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, kemudian dilanjutkan fun bike yang diikuti berbagai komunitas sepeda, mulai dari sepeda onthel, fixie, BMX dan lainnya. Acara fun bike dilepas langsung oleh Wali Kota Medan Rahudman Harahap.

Selain itu, acara juga diisi dengan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari Palang Merah Indonesia (PMI) Medan, layanan internet gratis dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dan atraksi dari beberapa komunitas olahraga, salah satunya sepatu roda.
Wali Kota Medan Rahudman Harahap menuturkan pemerintah akan mengggelar car free day selama dua minggu sekali untuk memasyarakatkan kegiatan yang berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Kalau sebulan sekali terlalu lama. Kalau bicara olahraga, sebenarnya pun harus tiap hari tapi karena sifatnya dikoordinir, jadi saya rasa bisa dua minggu sekali,” kata Rahudman.

Diharapkannya, seluruh masyarakat Kota Medan mencintai acara ini sehingga lebih meriah. Selain itu, kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan rasa cinta olahraga.

“Sebagai pemerintah, kami sudah berupaya memfasilitasi dengan menggelar acara ini. Sengaja dibuat di seputaran Jalan Jenderal Sudirman yang penuh dengan pepohonan sehingga diharapkan bisa mendorong mengurangi polusi udara. Kami akan terus mengevaluasi berapa tinggi polusi di kota ini,” ucapnya.

Ke depan, lanjut Rahudman, masyarakat harus mengenal lebih luas lagi makna car free day karena acara ini bukan acara Pemko, tetapi acara masyarakat.
“Ini diadakan untuk masyarakat Kota Medan. Jadi masyarakat hendaknya lebih berpartisipasi. Kami harap masyarakat memiliki rasa kepemilikan terhadap acara ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Medan, Anas Hasibuan menambahkan ke depan acara car free day ini akan dikemas lebih meriah lagi dengan merangkul seluruh sponsor.

“Jadi diharapkan masyarakat memanfaatkan momen ini. Kami terima kasih kepada masyarakat yang hadir dan minta maaf kepada masyarakat lainnya karena penutupann jalan untuk mensukseskan acara ini,” katanya.
Menurutnya, Pemko Medan melalui Dispora Medan akan berupaya menggelar acara ini selama dua minggu sekali. Dengan olahraga bersama, masyarakat akan lebih sehat sehingga bisa melaksanakan proses pembangunan lebih baik lagi. (adl)

Dua Kubu Geng Motor Beraksi Lagi, 3 ABG Terluka

Rumah Warga Dilempari

MEDAN-Geng motor semakin menjadi-jadi. Minggu (29/1) dini hari, kawanan geng motor menganiaya pengendara sepeda motor yang hendak mengantarkan korban kecelakaan lalulintas di Jalan Pahlawan.

Akibatnya, tiga anak baru gede (ABG) yang masih berstatus pelajar mengalami luka-luka dan terpaksa dilarikan ke RS dr Pirngadi Medan.
Ketiga ABG itu masing-masing Teja Gunawan (18), warga Marendal, Wendi (19), warga Perumnas Mandala dan Andreas (18), warga Perumnas Mandala.
Seorang rekan korban Beni (18) mengatakan, kejadian bermula saat mereka ingin mengantarkan rekan mereka David (18), warga Jalan Jermal ke RS dr Pirngadi karena mengalami kecelakaan lalulintas di Jalan Garuda Mandala.

David dibawa ke RS dr Pirngadi dengan ambulans milik RS Muhammadiyah dan rekan-rekannya yang lain mengikuti ambulans dari belakang dengan mengendarai sepeda motor. Namun, saat melintas di simpang Jalan Pahlawan, sekelompok pemuda mengendarai sepeda motor melempari mereka hingga berjatuhan dari sepeda motornya. Beruntung, ambulans yang mengangkut rekan mereka lolos dari lemparan.
Tak hanya itu saja, kawanan geng motor tersebut menganiaya mereka dan memukuli mereka dengan batu. Beberapa rekannya termasuk dirinya berhasil meloloskan diri. Namun ketiga temannya dianiaya. Mereka juga melarikan sebuah sepeda motor Smash BK 6279 UP, dompet berisi SIM, STNK serta uang Rp300.000 milik M Taufiq.

Aksi geng motor tersebut baru berhenti ketika M Taufiq, Beni dan Andika kembali membawa rekan-rekan mereka yang lain. Geng motor lari ke arah Jalan Letda Sudjono. Sempat terjadi aksi saling lempar antara geng motor dengan para korban yang telah membawa massa.
Puluhan personel dari Polsek Percut Seituan turun ke lokasi guna mengamankan. Kondisi korban yang tergeletak dan penuh darah akhirnya dibawa rekan-rekan korban bersama polisi ke RS dr Pirngadi. Ketiga korban mengalami luka serius di bagian kepala, wajah dan kaki akibat hantaman batu dan kayu.

Kanit Reskrim Percut Sei Tuan AKP Faidir Chaniago mengatakan sudah mengamankan seorang anggota geng motor.
“Kita masih melakukan pengembangan,” terangnya.

Sementara di Jalan Madio Utomo, Medan Perjuangan, Minggu (29/1) dini hari pukul 02.30 WIB, dua kubu kawanan geng motor terlibat saling lempar. Akibatnya rumah warga menjadi sasaran. Dua warga menjadi korban dan terpaksa harus dirawat di rumah sakit terdekat.
MP Hutapea (53), seorang warga mengaku, mereka sedang lelap tidur tiba-tiba terbangun karena mendengar suara lemparan batu.  Dia dan sejumlah warga lainnya pun berkeluaran dari rumah masing-masing. “Saat semua warga di sini keluar dari rumah masing-masing, kami melihat dua kelompok geng motor sedang perang batu,” katanya.

MP Hutapea mengaku, langsung melapor kepada polisi. Tak beberapa lama kemudian polisi tiba di lokasi. “Mereka para anggota geng motor itu bukan warga sekitar Jalan Madio Utomo melainkan warga luar. Warga di sini juga menjadi korban,” pungkasnya.
Kanit Sabhara Polsekta Percut Seituan, AKP Bazoka mengaku, pihaknya mengamankan belasan anggota geng motor dan selanjutnya diserahkan ke Mapolsekta Medan Timur.
“Kesemuanya diserahkan ke Mapolsekta Medan Timur karena lokasinya di wilayah hukum Polsekta Medan Timur dan berbatasan dengan wilayah hukum Polsekta Percut Seituan. Warga yang luka-luka ada dua orang dan kini sedang dirawat di rumah sakit terdekat,” jelasnya.

Kapolsekta Medan Timur, Kompol Patar Silalahi SIK mengatakan, polisi juga mengamankan batu dari saku dan tangan para anggota geng motor beserta sepeda motor mereka. Mereka akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bobby (18), salah satu anggota geng motor yang diamankan polisi mengatakan, mereka semula diserang anggota geng motor lain dan melarikan diri ke arah Jalan Madio Utomo. Dijelaskan pria berambut gondrong itu mereka langsung membalasnya.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengaku aksi geng motor yang kembali meresahkan masyarakat, khususnya di Kota Medan harus ditanggapi dengan serius.

Pemko Medan bersama Polresta Medan akan mengambil langkah tegas dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Dijelaskannya, beberapa langkah tersebut seperti mensosialisasikan kepada masyarakat bagaimana membawa kendaraan bermotor yang baik.
Sedangkan untuk pelajar di Kota Medan, Pemko Medan terus melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah.

“Bila ada pelajar terlibat geng motor, kita lakukan pembinaan kepada mereka. Langkah awalnya kepala sekolah akan kita suruh melakukan penyuluhan,” cetusnya.

Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengaku,  polisi akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap aksi geng motor yang belakangan ini semkin meresahkan masyarakat.

“Saya meminta kepada masyarakat ikut membantu. Jangan sampai antara masyarakat dengan masyarakat ikut di dalamnya,” bebernya.(adl/jon/cr-1/smg)

Cegah Jajanan Berbahaya

Kasus keracunan makanan dan jajanan terus terjadi. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Kesuma Ramadhan dengan Dosen Sosiolog Unimed, Muhammad Iqbal.

Apakah tanggapan Anda soal terulangnya kembali keracunan yang dialami siswa sekolah?
Jika instansi terkait seperti sekolah, dinas kesehatan,pendidikan dan pihak  lainnya melakukan pengawasan dengan baik dan benar maka ini tidak akan terjadi. Selain itu sosialisasi juga tidak berjalan secara berkala dan bersifat formalitas.

Bagaimana pengawasan dan sosialisasi yang efektif dilakukan?
Selama ini bentuk pengawasan dan sosialisasi dilakukan hanya di beberapa sekolah saja sebagai sampel. Sementara pengambilan sampel tidak cukup mewakili semua sekolah terutama sekolah-sekolah yang berada di daerah pinggiran sehingga dinyatakan aman. Seharusnya semua sekolah diperiksa secara berkala mengenai standar higienis dan keamanan jajanan sekolah.

Bagaimana langkah pengawasan dan sosialisasi?
Selama ini peran lembaga kita lebih banyak beraksi setelah kejadian. Namun antisipasi untuk mencegahnya tidak bisa dilakukan.

Apa langkah mengantisipasi jajanan sekolah yang membahayakan?
Jadi tidak hanya sosialisasi saja, dalam hal ini juga perlu imbauan dari sekolah untuk menertibkan pedagang di pinggiran sekolah.
Selain itu harusnya ada kontrol kualiti yang dilakukan seluruh instansi terkait, bisa saja dengan membuat tim untuk penentuan kualitas dan harga jajanan.
Selama ini banyak anak-anak yang memilih jajan di luar sekolah ketimbang di kantin karena harga yang lebih tinggi.

Untuk itu pihak sekolah jangan pernah lelah mengawasi anak-anak untuk jajan diluar sekolah.

Selain itu peran pengawasan dari orang tua juga harus dilakukan semisal membawakan makanan yang sehat dari rumah bagi anak-anak sehingga anak-anak tidak akan lagi jajan di sekolah dan pastinya akan lebih terlindungi dari zat berbahaya. (*)

Tuah Simeone

Osasuna vs Atletico

PAMPLONA-Sejak pertama kali diperkenalkan sebagai allenatore Atletico Madrid menggantikan Gregorio Monzano di  Vecente Calderon pada 27 Desember lalu, perlahan tapi pasti Diego Simeone, mantan gelandang timnas Argentina mulai menemukan cara bagaimana mendongkrak performa Los Rojibalncos (julukan Atletico Madrid).

Betapa tidak, ini bisa dilihat pada dua pertandingan terakhir yang mereka lakoni ketika menghadapi Villareal dan Real Sociedad.

Pada pertandingan itu Rojiblancos menang 3-0 atas Villareal serta sukses mencuri kemenangan di markas Real Sociedad dengan skor 4-0.
“Kami merasa cocok dengan strategi yang diterapkannya. Karenanya, ketika pertama kali dia datang ke sini, kami begitu bersemangat menyambutnya. Dia sangat mengenal karakter tim ini,” bilang Adrian, striker Atletico Madrid tentang Simeone yang pernah menjadi pujaan publik Vicente Calderon.
Bukan hanya Adrian, ternyata Radamel Falcao pun mengakui bahwa kedatangan Simeone ke Rojiblancos membuat penampilannya semakin meningkat.
Sejauh ini Dalcao telah mencetak 14 gol pada musim ini.  Falcao tampil gemilang di awal musim, namun sempat kesulitan mencetak gol menjelang Natal. Akhirnya, perfoma bagus itu kembali seiring kedatangan Simeone. “ Dia (Simeone, Red)  tahu saya sejak di River Plate. Ia tahu bagaimana cara mengeluarkan kemampuan terbaik saya,” ujar Falcao kepada AS.

Dengan kondisi seperti sekarang ini, tak ayal Atletico akan menjadi lawan berbahaya bagi Osasuna di Stadion  Reyno de Navarra, Pamplona, dini hari nanti.

Osasuna yang kini mengumpulkan poin 27 hasil dari 19 pertandingan yang telah dilakoni, memang unggul satu angka dari Atletico yang menempati peringkat kedelapan dengan poin 26.

“Kami tak ingin disalip oleh sebuah tim yang secara langsung menjadi seteru. Terlebih, kami juga memiliki ambisi untuk dapat bersaing ke zona Eropa. Jadi, meski mereka kedatangan pelatih hebat, jangan harap bisa mengalahkan kami,” bilang Alvaro Cejudo, pemain Osasuna.
Cejudo boleh optimis, namun dia juga harus berkaca pada fakta yang tatkala kedua tim bertemu di Reyno de Nevarra. Saat itu tuan rumah Osasuna dipermalukand engan skor  2-3.

Tig gol tim tamu seluruhanya dicetak gelandang Diego (39’, 61’ dan 63’) sedangkan gol untuk tuan rumah dilesakkan Kike Sola (31′) dan Javad Nekounam (80’).

Timbul pertanyaan, apakah Atletico kembali mengalahkan tuan rumah Osasuna, atau justru Osasuna yang meraih kemenangan di hadapan pendukungnya? Sama-sama kita tunggu jawabannya dini hari nanti. (jun)