26 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14020

Luncurkan Buku Sosok TD Pardede

Penulis Mariska Lubis Hadir di Medan

MEDAN – Mariska Lubis. Siapa yang tidak kenal dengan  wanita yang khas dengan tulisan seks dan politiknya ini. Pada (25/1) lalu  ia hadir di Medan dalam rangkaian peluncuran  buku ‘Ayahku Inspirasiku (Sepucuk Surat Teruntuk Ayahanda Tercinta TD Pardede’) yang akan launching pada 10 Februari 2012 mendatang dimana dia  menjadi penulisnya.

Mengapa buku ini hadir, menurut perempuan yang juga dosen ini tak lain karena ia merasa terinspirasi dari Indri Pardede anak bungsu TD Pardede.  “Ternyata TD Pardede orang hebat. Ia mengangkat dan mengenalkan Sumatera Utara dengan caranya sendiri, selain mengangkat etnis Batak ia   juga memiliki rasa nasionalisme, tidak membedakan agama apapun,”ujarnya mengenai latar belakang tokoh yang ia tuliskan.

Sebagian besar orang mungkin sudah mengenal Mariska yang tinggal di Bandung Jawa Barat tersebut. Wanita ini sempat dijuluki sebagai ratu seks Indonesia. Buku pertamanya,  dengan judul ‘Wahai Pemimpin Bangsa Belajar Dari Seks Donk!’ sempat jadi perhatian hangat.

“Saya tak pernah meminta pelabelan itu. Namun julukan ratu seks tersebut muncul saat saya menulis buku yang memadukan  unsur seksual dan politik,” terangnya.

Gelar ‘Ratu Seks’ itulah membuat nama Mariska kian mentereng di bisnis aksara. Sebagian orang menghujat karena menganggap ia tidak mempunyai etika dan seni sebagai penulis, dan sebagian lagi mengacungi jempol karena keberaniannya menulis sebuah buku dengan tema ‘seks’ yang notabene masih menjadi hal tabu untuk dibicarakan di Indonesia. Meski demikian, ia tak menyesal. Baginya, seks adalah titik awal kehidupan. Seks adalah anugerah dan rahmat luar biasa yang sudah seharusnya  dihargai.

“Selama ini seks selalu menjadi objek bukan subjek, maka hal itu menjadi sesuatu yang tabu, . Berbeda bila seks itu menjadi subjek karena objeknya kemudian adalah belajar dan belajar. Seks adalah kehidupan. Segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan tidak akan pernah lepas dari seks,” tukasnya.  (mag-11)

Jadikan Anggota Karang Taruna Lebih Mandiri

TEBING TINGGI- Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Tebing Tinggi, Kaharuddin Nasution (25), dianggap calon kuat sebagai Ketua Karang Taruna priode 2012-2017.

Pria kelahiran 13 Juli 1987 dan tinggal di Jalan Persatuan, Kelurahan Pasar Gambir, Kota Tebing Tinggi ini, punya segudang pengalaman organisasi seperti pernah menjadi Ketua Karang Taruna Kelurahan Pasar Gambir tahun 2006-2007. Menjabat sebagai Bendahara Karang Taruna Kecamatan Tebing Tinggi Kota, periode 2009-2010 dan Wakil Ketua Karang Taruna Kecamatan Tebing Tinggi 2010 hingga sekarang, serta Ketua Tagana Kota Tebing Tinggi 2011 sampai saat ini.

“Sosok muda yang paling dibutuhkan untuk menjadi ketua karang taruna periode mendatang, karena sosok mudalah yang saat ini harus diberi kepercayaan bisa memimpin sebuah organisasi seperti karang taruna,” jelas Kaharuddin yang akrab disapa Gaban, kepada Sumut Pos, Jumat (27/1) siang.(mag-3)

Beres di Daerah Baru ke Kementrian BUMN

Lahan Eks PTPN III

Kementerian BUMN belum memberikan keterangan pasti terkait keinginan Pemko Pematangsiantar agar segera melepaskan lahan eks HGU PTPN III Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba seluas 573 hektare, yang akan dijadikan lokasi kota baru.
Menurut Kasubag Publikasi Kementerian BUMN, Rudi Rusli yang ditemui koran ini di kantornya kemarin (27/1), banyak sekali persoalan-persoalan lahan di daerah, yang belum klir, lantas diminta penyelesaiannya di Kementrian yang kini dipimpin Dahlan Iskan itu. “Mestinya harus beres dulu di tingkat daerah, baru ke sini,” ujarnya.

Dia tidak mau memberikan keterangan panjang lebar lantaran yang punya kewenangan memberikan penjelasan hal-hal yang berbau teknis kebijakan itu adalah Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Primer Megananda Daryono. Dahlan Iskan juga tugas ke Surabaya.
Sementara Megananda Daryono belum bisa dimintai keterangan lantaran kemarin sedang tugas ke Bandung. Pertanyaan koran ini via SMS pun tidak dibalas.

Seperti diberitakan, dari 573 hektare lahan eks HGU PTPN III itu, ada puluhan hektar yang sudah digarap dan diduduki warga. Padahal, Pemko Siantar sudah memutuskan, di lahan itu nantinya dibangun pusat pendidikan, kesehatan, perindustrian, perdagangan, bisnis dan lainnya, sebagaimana layaknya sebuah kota.(sam)

Pelabuhan Belawan Bakal Dimodernisasi

MEDAN-Pemerintah pusat telah menyiapkan sedikitnya Rp3 triliun untuk melakukan modernisasi Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok dan tiga pelabuhan besar nasional di Indonesia.

Selain melakukan modernisasi pelabuhan, pemerintah juga menyiapkan sekitar Rp70 triliun lebih untuk membangun highway jalan bukan jalan tol dari Sabang, Aceh, sampai Bandar Lampung guna mendongkrak prekonomian di Sumatera yang masuk koridor 1 dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

“Kita akan membangun seluruh Indonesia dengan enam koridor dalam MP3EI, Sumatera Utara masuk dalam kordidor I dan Papua masuk koridor 6 meliputi Papua, Maluku dan Maluku Utara,”  kata Menko Prekonomian Hatta Radjasa disela-sela acara Penanaman Pohon Mengrove di Sicanang Belawan, Jumat (27/1) siang.

Dalam pembangunan, sambungnya, pihaknya telah menyiapkan pembangunan jalan baru bukan tol berupa highway dari Sabang, Aceh, sampai Bandar Lampung, agar mendorong perekonomian dari Sumatera ke Jawa dengan biaya Rp70 triliun.  “Kita harapkan, bupati dan wali kota berperan di dalamnya untuk masalah lahan,” pinta Hatta.

Dijelaskan Hatta, selain pembangunan jalan highway baru, jugadilakukan modernisasi pelabuhan, seperti pelabuhan Belawan.(adl)
Karena selama ini, waktu sandar kapal sampai dua hari, dan itu terlalu lama.
“Makanya, kita perlu melakukan modernisasi pelabuhan, termasuk Belawan di Medan,” ujarnya.

Hatta juga memaparkan, pada tahun 2014 mendatang, tidak dibenarkan mengespor bahan baku mentah dan harus mengelola sendiri di dalam negeri. Sumatera juga akan menjadi pintu gerbang barat dengan gerbang udara Bandara Kuala Namu dan pintu gerbang laut Kuala Tanjung.

“Kita harus mengolah sendiri bahan baku mentah di dalam negeri. Jadi tidak boleh lagi ekpor bahan baku mentah keluar. Karena dalam Masterplan Percepatan Prekonomian kita, Sumatera khususnya Sumatera Utara ditetapkan menjadi pintu gerbang barat dengan gerbang udara dan gerbang lautnya. Ini akan lebih mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai diharapkan di daerah maupun secara nasional dan Indonesia akan menjadi negara maju di tahun 2025,” tegasnya.(adl)

Oknum PNS Tipu 9 Warga

PAKPAK BHARAT- Tiga oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) diduga telah menipu 9 warga untuk dipekerjakan sebagai montir, Kamis (26/1).

Ketiga oknum PNS itu masing-masing berinisial YB (48) warga Desa Lae Trondi, Kecamatan Salak, Kabupaten Pakpak Bharat, SM (44) warga Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak, Pakpak Bharat, serta AB (23) warga Desa Liang Jering, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi.

Keterangan diperoleh wartawan koran ini, Jumat (27/1), penipuan tersebut berawal dari pelatihan montir di Medan, dengan biaya Rp200 ribu per orang sebagai biaya adimistrasi.

Ke sembilan warga tersebut yakni, Budiman Sinaga, Mestro Situmorang, dan Ruslim Manik, ketiganya warga Desa Salak I, Kecamatan Salak. Kemudian Samuel Manik, Naiko Sampang dan Mahyu Sembiring dan Juprianto Berutu, warda Desa Kecupak II, Kecamatan Pergetteng-getteng Sengkut (PGGS), serta Doma Tumanggor dan Maruli Boangmanalu, warga Desa Boangmanalu, Kecamatan Salak.
Perekrutan terhadap kesembilan warga dimulai bulan Desember 2011 dan pada tanggal 20 Januari 2012, kesembilan korban tersebut diberangkatkan ke Medan.

Sesampainya di Medan, ke sembilan warga tadi, malah dititipkan di Panti Rehabilitasi Narkoba di Tanjung Anom, Kabupaten Deliserdang dan dipaksa mengaku sebagai pecandu narkoba.

Tak terima dengan perlakuan ketiga oknum tadi, salah seorang korban mengadu kepada orangtuanya.
Mengetahui kejadian itu, orangtua korban langsung menelepon
Polres Pakpak Bharat untuk menindaklanjuti praktik penipuan yang dilakukan ketiga oknum dimaksud.

Kapolres Pakpak Bharat AKBP Giueseppe Reinhard Gultom melalui Kasat Reskrim AKP Bonar Silalahi diruang kerjanya, mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan ketiga oknum PNS telah diperiksa di Mapolres Pakpak Bharat. (mag-14)

Berikan Sugesti Positif Pada Anak

Seorang anak dilahirkan memiliki tipikal dan sifat yang berbeda-beda. Ada anak yang bertipikal sangat mudah diatur dan penurut namun tak sedikit anak yang sangat sulit sekali untuk diatur.

MEDAN -Dalam hal ini orang tua harus bijaksana dalam menyikapinya. Salah satu metode yang bisa dicoba dalam mengatasi berbagai persoalan dalam menghadapi pola laku anak adalah dengan teknik hypnoparenting.

Disadari atau tidak, teknik hypnoparenting, sebenarnya bukan hal baru. Orangtua kita dahulunya  boleh jadi sudah mempraktikkannya. Mungkin kita  ingat, dulu, ibu atau nenek  membelai lembut rambut kita  saat kita  merebah di pangkuannya. Lalu, mereka mengucapkan kata-kata berisi harapan sekaligus mendoakan kita agar tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, berbudi atau apapun harapan yang dipanjatkannya.

Wahyudi, SPdI, CI, HR Manager PT ABCo Sugesti Motivatindo Wilayah Sumut  mengatakan, mengasuh dan mendidik anak dengan cinta kasih, merupakan dasar dari teknik hypnoparenting .

Hypnoparenting terdiri dari dua kata yaitu hipnosis yang berarti proses pemasukan informasi ke dalam pikiran  dan parenting yang berarti segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak. Jadi Hypnoparenting adalah cara kita mempetakan dan membuat sistemasi atas segala hal yang berhubungan dengan tugas kita sebagai orangtua ditinjau dari sudut  pandang cara kerja pikiran dan pengaruhnya terhadap masa depan seorang anak.

Hypnoparenting, sebagai teknik pola asuh bekerja langsung pada alam bawah sadar anak. Orang tua dapat menerapkan pola asuh termasuk mendisiplin anak secara mudah tanpa paksaan.  Yang terjadi saat orang tua menggunakan teknik hypnoparenting adalah komunikasi secara mental melalui alam bawah sadar anak (sugesti).

Hal ini dinilai efektif  sebab tindakan dan tingkah laku balita masih sangat banyak dipengaruhi alam bawah sadarnya. Itu sebabnya, ia begitu polos dan spontan, serta mudah di-”program” (diberi sugesti) oleh orang tuanya. Meski demikian, orang tua mesti mengetahui waktu yang tepat untuk memberi sugesti pada anak.
Wahyudi menyebutkan,   ada empat jenis kondisi anak berdasarkan jenis frekwensi gelombang otaknya. . Pertama anak dalam keadaan Beta yaitu dalam kondisi sedang serius.

Kedua dalam  kondisi alpha, yaitu anak sedang dalam keadaan santai. Kemudian,  kondisi  ketiga adalah kondisi theta, dimana anak dalam keadaan  sangat  mengantuk (ketika mulai tertidur). ‘’Pada kondisi Theta ini lah moment paling tepat sugesti diberikan. Sebab pada kondisi antara sadar dan tidak ini, anak akan lebih mudah menyerap pesan apa yang akan kita sampaikan,”ujarnya.

Sementara pada kondisi keempat yang disebut kondisi delta, anak telah tertidur pulas sehingga  sudah tidak bisa menerima pesan. Ditambahkannya, orang tua harus memilih  kata – kata positif dan  menghindari  kata-kata negatif dalam memberikan sugesti.
Seperti, ‘’kamu anak  nakal’, “bandel”, ”  “susah”, dan  sebagainya. ‘’Lebih baik kita mengatakan, ‘’kamu anak manis”, ‘’baik” dan sebagainya,”sebut Wahyudi.

Wahyudi juga mengingatkan, agar anak jangan dibiasakan tertidur  di depan TV atau media lain yang hidup, terutama jika media tersebut memiliki efek negatif.  ‘’Anak akan memasuki kondisi alpha saat tertidur, sehingga apa yang ia dengar dari luar dapat terprogram secara otomatis di alam bawah sadarnya,”sebutnya kepada Sumut Pos (27/1).  Jangan melakukan kekerasan terhadap anak, karena ia akan dengan mudah memprogram kekerasan tersebut di jiwa bawah sadarnya. (sih)

——–

Hindari Kata Negatif

  •  Dalam menjalin komunikasi dengan hypnoparenting,  orang tua harus memilih  kata – kata positif dan  hindari  kata-kata negatif seperti “nakal’, “bandel”, ”“susah”, dan  sebagainya.
  • Gunakan media pendukung untuk melakukan penanaman sugesti  (jika dibutuhkan), misalnya suara musik yang menenangkan, suara lembut ibu dan ayah, suara detak jam, dan sebagainya.
  •  Lakukan kontak tubuh secara lembut, berulang dan monoton  seperti mengusap kepala atau dahi balita, mengusap punggungnya dengan lembut.
  •  Mulailah bicara dengan niat menanamkan sugesti positif, gunakan kalimat afirmasi positif seperti, “Anak manis, mimpilah yang indah dan besok pagi, bangun segar, bersemangat dan sehat.”
  • Lakukan pengulangan secara konsisten, ibu dan ayah melakukan hal sama berulang-ulang, hingga terlihat hasil yang diharapkan.
  •  Jangan membiarkan balita tertidur lelap di depan TV atau media lain yang hidup, terutama jika media tersebut memiliki efek negatif. Anak akan memasuki kondisi alpha saat tertidur, sehingga apa yang ia dengar dari luar dapat terprogram secara otomatis di alam bawah sadarnya.
  •  Hindari bertengkar atau saling melontarkan kalimat negatif di depan anak karena bisa tertanam di jiwa bawah sadar anak, dan kemungkinan berakibat pada kesehatannya.
  • Jangan melakukan kekerasan terhadap anak, karena ia akan dengan mudah memprogram kekerasan tersebut di jiwa bawah sadarnya. (*)

Saya tak Pernah Tergiur Dengan Tawaran Apapun

Polres Binjai Gelar Pertemuan dengan Kelompok Tani

Persoalan lahan eks HGU PTPN 2 Sei Semayang di Kota Binjai, masih terus berlanjut. Penguasaan lahan oleh warga hingga penangkapan warga oleh petugas kepolisian, seakan mewarnai perjalalanan pelik sengketa tanah di Binjai.

Tak hanya penguasaan lahan, kabar pelepasan sejumlah warga penggarap yang sempat ditahan Polres Binjai dengan tebusan uang puluhan juta, juga menjadi topik hangat di masyarakat.

Untuk menjernihkan persoalan sengketa tanah dimaksud, Kapolres Binjai AKBP Musa Tampubolon, menggelar pertemuan dengan kelompok tani, PTPN 2, BPN, dan sejumlah intansi terkait lainnya, Jumat (27/1).

Dalam Pertemuan yang digelar di Lapangan Kancil Mas, Jalan Bejomuna, Kelurahan Timbang Langkat, Kecamatan Binjai Timur itu, Kapolres Binjai mengatakan, Polres tidak pernah memihak kepada siapapun apalagi menerima upeti dari pihak-pihak tertentu terkait sengketa tanah eks HGU PTPN 2.

“Saya dalam hal ini tidak ada memihak kepada siapapun, baik kelompok tani maupun PTPN 2. Saya tidak pernah tergiur dengan setiap tawaran yang ada atau apapun namanya. Jadi saya sarankan, kelompok tani lebih baik berjuang lewat jalur hukum,” saran Musa Tampubolon.

Kapolres juga mengaku, lahan eks HGU PTPN 2 itu, akan dikembalikan ke negara. “Jadi, warga yang tidak punya hak atas lahan eks HGU, tidak usah ikut-ikutan,” tegas AKBP Musa Tampubolon.

Selain itu, AKBP Musa Tampubolon juga mengungkapkan, banyak dari masyarakat atau kelompok tani yang benar-benar memiliki hak, sudah memperjual belikan lahan ini. Meski, masalah lahan ini belum ada penyelesaian yang jelas dari menteri atau intansi terkait.
“Akibatnya, rawan bentrok dan tindak anarkis di atas lahan eks HGU PTPN 2 ini,” ujarnya, seraya mengatakan, kalau ia  tidak menginginkan bentrokan terjadi.

Masih Kapolres, dalam kasus lahan eks HGU PTPN 2 ini, kepolisian hanya berhak dan wajib mengangkat pidananya. “Misalnya, ada warga yang bentrok, berbuat anarkis dan lainnya. Maka, warga itu akan kami tindak sesuai hukum berlaku. Makanya, kalau masih ada perdatanya, silahkan ajukan ke Pengadilan, agar dapat putusan yang inkrah,” ucapnya.

Dikatakan Suyono, salah seorang anggota Poktan, dalam kesempatan itu mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya, soal pemasangan pilar oleh pemerintah terhadap PTPN 2 dan soal Peraturan Pemerintah (PP) nomor 40 tahun 1996, tentang larangan sewa menyewakan lahan eks HGU PTPN 2.

“Kalau memang semuanya belum jelas, kenapa PTPN 2 bisa memasang pilar? Trus, mana lebih tingi PP 40 tahun 1996 dari pada SK 42, 43, dan 44? Kami sudah lelah, hukum tak pernah adil terhadap masyarakat kecil. Buktinya, 14 tahun kami sudah berjuang, tapi sampai sekarang apapun belum ada hasilnya. Malah, warga kami yang menjadi korban saat berjuang,” tegas Suyono mengenang anggotanya yang sempat diamankan Polres Binjai.

Sayangnya, pertanyaan warga kelompok tani ini, tak mendapat jawaban memuaskan dari Pemko Binjai khususnya Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Binjai.

“Saya hanya sampaikan, kalau masalah (sengketa lahan) ini, masih dalam pembahasan. Dan rencananya, pertengahan Februrai ini, akan dipasang pilar batas. Untuk itu, saya harapkan, seluruh Poktan mendukung pemasangan pilar itu, demi proses penyelesaian masalah lahan yang sudah sangat berkepanjangan ini,” ujar Kepala BPN Binjai bermarga Sembiring. (dan)

Motivasi Sadar Lingkungan

Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan (Kadistanla) Medan, Ir Wahid M Si berpendapat penanaman mangrove dengan menghadirkan dua Menko Ekuin dan Menteri Kehutanan merupakan bagian dari memotivasi masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran lingkungan mangrove.

Dia menyebutkan, mangrove yang ditanam dapat menahan abrasi laut, sendimentasi air laut dan sungai. Kemudian, mangrove juga berfungsi sebagai keseimbangan keragaman biota perairan dan habitat perairan.
“Mangrove merupakan sumber tempat perpindahan dan asuhan biota perairan. Kalau untuk Kota Medan secara langsung tak masuk ke dalam kawasan mangrove,” ucapnya.

Wahid membeberkan, dengan adanya hamparan mangrove seluas 1.100 hektar yang dikelola secara swasembada oleh pemerintah dan masyarakat, diharapkan harus dilestarikan.  “Dengan melibatkan 222 kepala keluarga (KK) yang sebagian besar banyak berpenghasilan dari tambak tradisional. Hamparan dimanfaatkan menjadi silfofesering, artinya hutan mangrove tetap lestari dan tambak tetap berjalan yang diharapkan menjadi eko wisata mangrove,” cetusnya. (adl)

Bangun Kebersamaan Melalui Radio

FKUB Medan Luncurkan Siaran Kerukunan Umat Beragama

MEDAN-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan dipimpin Prof Dr H Syahrin Harahap MA menjalin kerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Medan, Jumat (27/1). Kerjasama ini langsung ditindaklanjuti dengan siaran kerukunan umat beragama secara live dengan empat narasumber.

Dalam dialog melalui siaran RRI Pro-1 ini, dihadir Ketua FKUB Kota Medan Prof Dr H Syahrin Harahap MA, Wali Kota Medan diwakili Kepala Kominfo Kota Medan Zulkifli Sitepu, Kepala RRI Medan Drs Rahadian Gingging MK dan Dekan FAI Universitas Cut Nyak Dhien Mariadi. Mereka memberi apresiasi terhadap siaran kerukunan umat beragama yang akan dilaksanakan secara rutin.

‘’Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi roh keberagaman dan kerukunan di Indonesia. Karena pemerintah dan semua lapisan harus memberi perhatian terhadap kerukunan umat beragama di Medan sebagai miniatur Indonesia di mana FKUB dibentuk berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tahun 2006 lalu,’’ jelas Syahrin.

Mantan Rektor Universitas Al-Washliyah (Univa) dan Pembantu Rektor IAIN Sumut ini mengatakan, berkat kerukunan yang terjadi di Medan telah mengantarkan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menerima penghargaan internasional berkaitan dengan kerukunan yang diserahkan di Malaysia.

Ia membandingkan dengan kerukunan masyarakat di beberapa negara sekuler dan negara lain di dunia. ‘’Kerukunan harus betul-betul menjiwai kehidupan masyarakat di Medan melalui radio dapat membantu sosialisasi membangun kerukunan di Medan. Kita sudah menggelar berbagai dialog kerukunan hingga tingkat kelurahan. Kini kita menjadi kerukunan yang lebih intensif melalui udara di RRI sehingga diharapkan lebih banyak masyarakat berperan aktif dalam membangun kerukunan tersebut,’’ kata Syahrin.

Kepala Kominfo Kota Medan Zulkifli Sitepu mengatakan, Wali Kota Medan memberikan dukungan terhadap terciptanya kerukunan umat beragama di Medan. ‘’Pemko Medan memberi apresiasi atas kerjasama FKUB Medan dengan RRI Medan dan RRI Medan bersama Universitas Cut Nyak Dhien sebagai bagian dari kesuksesan pembangunan yang menyeluruh di Kota Medan,’’ katanya.

Ia menambahkan, kerjasama FKUB Kota Medan dengan media massa di Medan dapat terus dijalin sebagai bentuk kemitraan agar masyarakat dapat mengetahui informasi terutama berkaitan dalam membangun kerukunan umat beragama di Medan.

Sebelumnya Kepala RRI Medan Drs Rahadian Gingging MK mengatakan kerjasama dengan FKUB Kota Medan sejalan dengan misi radio yang dipimpinnya dalam membangun karakter bangsa yang jauh lebih sulit dibandingkan mewujudkan peningkatan daya jangkau siaran dan menuju radio berkelas dunia. (dmp)

‘Rahudman’ Itu Rehabilitasi Hutan di Kota Medan

Penanaman pohon mangrove di sepanjang pantai Indonesia sudah mencapai sekitar 9.5000 Km, bahkan sepanjang itu juga telah ditumbuhi mangrove atau sekitar 8 juta hektar.

Demikian disampaikan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan SE MM. Dia memaparkan,  dari 8 juta hektar itu telah berubah fungsi seluas 4 juta hektar menjadi tambak, sedangkan 2,4 juta hektar masih baik dan 11,6 hektar antara hidup dan mati. Dengan begitu lakukanlah penanaman mengrove.

“Dari 8 juta hektar hutan Mangrove yang ada di Indonesia, ternyata separuhnya sudah beralih fungsi, ada yang menjadi tambak dan lain sebagainya. Bahkan ada sekitar 1,2 juta hektar yang sudah kritis namun masih ada hutan bakaunya perlu direhabilitasi,” jelasnya.
Dia mengatakan, mangrove mempunyai keistimewaan yang luar biasa, dan sangat berbeda dengan tumbuhan-tumbuhan lain.

Mangrove perlu dikembangkan pelestariannya karena mangrove dapat menahan angin keras, dan dapat menahan gelombang tsunami. Selain itu, mangrove tempat berkembangnya ikan, udang dan lain sebagainya,
“Buah mangrove dapat dijadikan sirup yang memiliki vitamin C tinggi. Selain itu, dapat dijadikan tepung kue, getah mangrove juga bisa dijadikan bahan membatik dan pohon mangrove adalah arang terbaik dunia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Zulkifli menjelaskan arti dari nama Rahudman itu Rehabilitasi Hutan di Kota Medan. Meski sempat mendapatkan tertawaan namun, sang Wali Kota yang dijuluki wajahnya kontan memerah dan  tersenyumsembari disambut tepuk tangan meriah dari para undangan dan masyarakat. “Kota Medan tak memiliki luas hutan mangrove,  tapi Medan punya potensi pengembangan hutan mangrove sebagai objek wisata,” ujarnya.(adl)