24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14153

Cabor Terkendala Perlengkapan

JAKARTA-Kemenpora akhirnya memanggil KONI, KOI, dan cabang olahraga (cabor) yang diproyeksikan tampil di Olimpiade London 2012. Dalam Pertemuan tersebut, cabor diminta secara langsung untuk memperbaiki prestasi Indonesia di ajang olahraga terbesar sejagat tersebut.

“Kami berharap tradisi emas terjaga. Bukan hanya mempertahankan satu emas yang didapat, tapi kalau bisa menambahnya,” kata pelaksana harian Sekretaris menteri pemuda dan olahraga (Plh Sesmenpora) Djoko Pekik Irianto di ruang rapat lantai III kemenpora, kemarin (4/1).

Ya, Djoko yang mewakili Menpora Andi Mallarangeng menegaskan jika pihaknya berharap ada tambahan sehingga perolahan emas Indonesia bisa mencapai dua atau tiga keping. Target tersebut berarti memperbaiki torehan Indonesia pada Olimpiade Beijing 2008 lalu yang mendapat satu emas, satu perak ,dan satu perunggu.
Dengan tambahan emas tersebut, Kemenpora berharap rangking Indoensia di klasemen akhir perolehan medali Olimpiade bisa terdongkrak pula.

“Tugas cabor adalah bagaimana  Indonesia yang sekarang berada di rangking 42 dunia pada 2008, bisa ke rangking 35-an dunia,” tutur lelaki berkumis tersebut.

Karena itu, pihaknya meminta kepada Program Indonesia emas (Prima)agar segera memulai program pelatnas untuk Olimpade paling lambat pada akhir Januari ini. Tujuannya, agar persiapan yang dilakukan oleh para atlet bisa maksimal sehingga 50 atlet bisa lolos ke Olimpiade.

Sejauh ini, belum banyak atlet yang memastikan lolos kualifikasi Olimpiade. Bebrapa diantaranya adalah Renang (empat atlet), angkat besi (5 nomor), dan Panahan (satu nomor). Sedangkan, untuk bulu tangkis sampai saat ini masih belum bisa dipastikan jumlah yang lolos karena menunggu rangking akhir pada 3 Mei mendatang.

Tak hanya ingin ditodong oleh pemerintah. Cabor-cabor juga memaparkan beberapa kendala terkait persiapan yang dihadapi selama ini. Yang terparah adalah dari panahan. Cabang olahraga yang menyumbangkan medali pertama sepanjang keikutsertaan Indoensia di Olimpiade itu kekurangan peralatan. (aam/jpnn)

Dojang Happy Taekwondo Club Gelar Out bond

MEDAN- Dojang Happy Taekwondo Club  menggelar acara Out Bound di Pantai Sri Mersing, Serdang Bedagai pada Minggu (1/1).

Menurut ketua Dojang Happy Taekwondo Club Drs. Muhammad Rifa’i, MPd didampingi Sekretarisnya Ir Trijayadi kepada Sumut Pos di Sekretariat Dojang Happy Taekwondo Club Jalan Purwosari Kompleks DPRD SU Medan, Rabu (4/1), tujuan dilakukan out bound kepada anak-anak asuhnya semata untuk penyegaran, sekaligus meningkatkan silaturrahmi di antara para orang tua, atlet dan pengurus.

“Kegiatan out bound ini merupakan program kerja yang dilakukan setiap tahunnya,” bilang Rifai, yang juga Dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN-Sumut itu.

Selanjutnya Rifai juga berharap agar pada tahun 2012 anak asuhnya  dapat lebih berkonsentrasi menghadapi berbagai even di tingkat Sumatera Utara maupun ditingkat Nasional.

“Kami tetap berharap agar kesuksesan yang diraih seorang taekwondoin dari dojang ini mampu memotivasi taekwondoin lainnya,” harap Rifai.

Hal senada juga diungkapkan Muhammad Said, salah satu pelatih. Bahkan menurut Said, kegiatan out bound yang dilakukan pihaknya ini mampu menghilangkan rasa jenuh yang selama ini dirasakan taekwondoin saat berlatih. (omi)

Festival Sepak Bola SSB Rajawali Diikuti 66 Tim

MEDAN-Dalam rangka menyemarakkan HUT ke-III, SSB Rajawali akan menggelar festival  sepak bola U-12 dan U-14 yang akan berlangsung di Lapangan Sepak Bola SSB Rajawali Jalan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli  pada 7 Januari 2012 mendatang.

Ketua Umum SSB Rajawali H Eko Ariawan, Rabu (4/12) mengatakan bahwa bergulirnya festival kali ini bertujuan mencari bibit pemain andal. Selain itu, even ini juga bertujuan untuk menjalin silaturahmi sesama para SSB yang ada di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan.

Dari hasil technical meeting yang berlangsung Minggu (1/1)  lalu  diketahui jika even ini diikuti sebanyak 66 tim, yang terdiri dari 36 tim berlaga di kelompok U-12, sementara di kelompok U-14 diikuti sebanyak 30 tim.
Adapun pembagian grup untuk usia 12 yakni di grup A ditempati, SSB Rajawali A, SSB Mabar Putra, SSB Sejati Pratama. Di grup B ditempati SSB Supra Pasifik, SSB Sampali Putra A, SSB Tandem Putra. Di grup C ditempati SSB Gumarang, SSB Medan Utra, SSB Tunas Jati A.

Selanjutnya pada grup D ditempati SSB Rajawali D, SSB  Mayang Putra, SSB Karisma Biru. Pada grup E diduduki SSB  Kompas, SSB Putra Family, SSB Surya Putra Sampali A. Di grup F ditempati SSB Rajawali B, SSB Sempizan, SSB Sinar Sakti.

Di grup G ditempati SSB Sampali Putra B, SSB  Kurnia, SSB Karisma Hijau. Di grup H ditempati SSB Rajawali C, SSB Generasi Kosek dan SSB  Mandiri. Di grup I ditempati SSB Garuda Putra, SSB Patriot A, SSB Bangun Jaya. Di grup J ditempati SSB Surya Putra Sampali B, SSB Porsabi, SSB Patriot B. Di grup K ditempati SSB Dispora Binjai, SSB Harapan Bangsa, SSB Bintang Raya. Di grup L ditempati SSB Agas Binjai, SSB Torpedo, SSB Tunas Jati B.

Sementara pembagian grup di U-14 untuk di grup A ditempati SSB RajawaliA, SSB Porsabi dan SSB Bumi Serdang Damai. Grup B ditempati SSB  Generasi Kosek, SSB Hamparan Permata dan SSB Supra Pasifik. Di Grup C diduduki SSB Surya Putra Sampali, SSB Gumarang dan SSB Kurnia.

Grup D ditempati SSB Bangun Jaya, SSB Sinar Sakti, dan SSB Kurnia. Grup E ditempati SSB  Rajawali B, SSB Garuda Putra, dan SSB Karisma Hijau. Grup F diduduki SSB Portis, SSB Mandiri dan SSB Dispora Binjai.
Grup G ditempati SSB Sempizen, SSB Cikal Garuda B dan SSB Putra Vespa. Pool H ditempati SSB Rajawalai C, SSB Cikal Garuda A, SSB Surya Putra Marendal. Grup I ditempati SSB Gumarang B, SSB Medan Utara dan SSB Sejati Pratama. Grup J ditempati SSB Cemara Putra Sampali, SSB Karisma Biru, SSB Kenari Utama dan SSB  Kompas.(omi)

Klub Bulu Tangkis Nanda Putra Utama Diresmikan

Camat Labuhan Deli Dedi Maswardi S Sos MSi meresmikan klub bulu tangkis  “Nanda Putra Utama BC” di Jalan Utama, Dusun X, Desa Helvetia, Labuhan Deli, beberapa hari lalu.

Dedi mengharapkan agar setelah diresmikannya lapangan bulu tangkis itu terjalin silaturrahmi yang lebih erat di antara warga sehingga meningkatkan kemajuan dan keamanan lingkungan, terutama di Desa Helvetia dan Desa Manunggal yang berdampingan.

Dia juga berharap, di lapangan bulu tangkis Nanda Putra Utama ini terlahir pebulu tangkis andal yang dapat mengharumkan nama Kecamatan Labuhan Deli di tingkat daerah maupun nasional.

“Kita bangga dan salut kepada tokoh masyarakat Bapak Hasaidin Daulay yang telah secara ikhlas memprakarsai dan membiayai berdirinya klub bulu tangkis dengan menyiapkan sarana dan segala prasarana,” katanya.

Mengakhiri sambutannya, Dedi Maswardi membuka tirai papan nama Nanda Putra Utama BC di dampingi tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Deli Serdang Drs Hasaidin Daulay bersama Kepala Desa Helvetia, pimpinan Sinar Husni Dr H Syoufi Rijal Husni, Ketua Panitia Tupon YS dan pengurus klub Nanda Putra Utama BC Edy Suyanto, Goleng Irawadi, Juhari dan lainnya.

Sementara itu Hasaidin Daulay selaku Pembina Nanda Putra Utama BC dalam sambutannya menyampaikan, para pemain dan pengurus yang berjumlah 37 orang pada umumnya pemain pemula dan berbagai tingkatan usia bahkan dalam waktu dekat akan juga turut bermain atau berlatih para kaum ibu dan remaja putri.

“Kita sengaja membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat yang berminat karena olah raga terbukti mampu membuat kita menjadi lebih sehat,” kata Hasaidin.

Hasaidin juga mengimbau agar para pengurus tetap kompak dan bersatu, selain tetap berlatih secara rutin dan kontiniu. “Jangan cuma satu atau dua bulan saja ramai, lalu bulan ketiga lapangan sudah kosong. Jangan sia-siakan fasilitas yang ada,” katanya.

Sementara Ketua Panitia Tupon YS yang juga Kepala Dusun X Desa Helvetia menyampaikan, berdirinya klub badminton ini atas prakarsa Bapak Hasaidin Daulay untuk menyahuti permintaan warga Dusun X Desa Helvetia dan Dusun I Desa Manunggal.

“Alhamdulillah, kehadiran sarana olahraga ini sangat bermanfaat bagi warga dan sangat membantu kami para aparat pemerintahan. Ini merupakan salah satu sarana olahraga multi fungsi. Di samping untuk berolahraga, di sini kita juga dapat mempererat silaturahmi. Hal ini merupakan wujud kepedulian Bapak Hasaidin Daulay terhadap pembinaan olahraga dan kerukunan masyarakat. Untuk itu, atas nama masyarakat kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Hasaidin,” katanya. (ade)

Nazaruddin Muntah Lihat Rosa Menangis

Saksi pun Batal Bersaksi

JAKARTA- Sidang lanjutan kasus suap wisma atlet dengan terdakwa Muhammad Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), kemarin (4/1), berjalan bak sebuah drama sinetron. Saat sidang berlangsung, tiba-tiba mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu mengeluh sakit dan harus dibopong keluar ruang sidang. Di luar, Nazaruddin muntah-muntah dan majelis hakim pun memutuskan untuk menunda sidang hingga minggu depan.

Padahal saat itu Mindo Rosalina Manulang, terpidana kasus yang sama sedang duduk di depan majelis hakim untuk memberikan keterangan sebagai saksi. Kondisi Rosalina tidak kalah menyedihkan. Pasalnya sebelum memberikan keterangan, mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri itu menangis sesenggukan sebelum memberikan keterangan.
Rosalina beralasan bahwa dirinya menangis lantaran sudah sembilan bulan tidak pernah bertemu mantan bosnya itu. Dia pun kaget saat melihat bahwa Nazaruddin yang duduk di depannya itu semakin kurus. “Maaf yang mulia saya minta waktu,” katanya sesenggukan sambil terus mengusap air mata yang terus mengalir.

Setelah kondisi Rosalina semakin tenang, hakim pun mulai menanyai identitasnya. Dia pun menjawabnya dengan terbata-bata. Mungkin tangisan Rosalina itu sangat mempengaruhi Nazaruddin. Bagaimana tidak, tiba-tiba salah satu kuasa hukum Nazaruddin meminta izin kepada majelis hakim untuk menunda sidang beberapa saat.
“Mohon maaf yang mulia, terdakwa sekarang ingin muntah,” kata Rusfinus.

Nazaruddin terlihat pucat. Para kuasa hukumnya yang terdiri dari Elza Syarief, Hotman Paris Hutapea, Juniver Girsang dan lainnya langsung sigap membopong kliennya itu menuju keluar ruang sidang. Nazaruddin akhirnya muntah di dalam kamar mandi gedung tipikor.

Hotman beralasan bahwa penyakit maag yang selama ini diderita kliennya kambuh. Dia juga mengatakan bahwa Nazaruddin mengalami kecapekan. Untuk memastikan kondisi kesehatan suami Neneng Sri Wahyuni itu, KPK menerjunkan dokternya, Johannes Hutabarat untuk mengecek kesehatan Nazaruddin yang sedang istirahat di ruang tunggu pengadilan.

Ternyata benar, seusai memeriksa Nazaruddin, kepada majelis hakim Johannes mengungkapkan bahwa terdakwa saat itu mengalami kelelahan akibat kurang tidur. Penyakit maag yang kambuh juga semakin memperparah kondisi Nazaruddin. Tak hanya itu menurut Johannes, tensi darah terdakwa juga tergolong tinggi. Dia pun menyarankan agar Nazaruddin diberi waktu untuk beristirahat. “Kalau sidang diteruskan, saya kawatir akan mengganggu kesehatan terdakwa,” kata Johannes.  Majelis hakim pun berembuk sejenak sebelum memtuskan apakah sidang dilanjutkan atau ditunda. (kuh/dim/jpnn)

Bagi-bagi Kacamata Baca

Nizar Shihab

Masa reses DPR dimanfaatkan maksimal oleh anggota DPR untuk menyapa para konstituennya di daerah pemilihan (dapil). Beragam cara anggota DPR mengisi acara resesnya, tak terkecuali Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nizar Shihab.
Nizar Shihab, politikus Partai Demokrat ini berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan I. Saat dihubungi adik kandung intelektual muslim M Quraish Shihab ini mengaku tengah bersama konstituennya. “Saya sedang bersama konstituen,” kata Nizar.

Ketika ditanya apa saja yang ia lakukan saat bersama konstituen, anggota Dewan Pembina DPP Partai Demokrat ini mengatakan saat ini memiliki koperasi binaan di dapil Sulsel I. Koperasi tersebut, kata Nizar, menjadi media penyambung komunikasi dan aksinya di konstituen.  “Seperti membagi kacamata baca untuk masyarakat sekitar 150 buah. Ini manfaatnya terutama mereka yang kesulitan membaca, termasuk yang berprofesi penjahit,” urai Nizar.

Kendati demikian, Nizar mengatakan terjadi pergeseran cara pandang konstituen terhadap anggota DPR. Dia menyebut, konstituen selalu berpikiran anggota DPR pasti ada uang. “Kesan yang muncul di konstituen anggota DPR selalu ada duit. Sedangkan konstituen susah. Ini yang ditemui di saat reses,” ungkap Nizar.

Nizar mengaku risau dengan situasi yang ditemui di lapangan. Pragmatisme dan kesan transaksional sulit ditampik dalam hubungan anggota DPR dan konstituen. “Ini mengerikan. Tidak malu lagi meminta uang untuk kepentingan pribadi. Kalau kepentingan masyarakat banyak, memang itu tugas anggota dewan,” papar Nizar. Oleh karenanya, terkait pembahasan revisi UU Pemilu, Nizar berpendapat ada baiknya sistem pemilu dikembalikan pada sistem proporsional tertutup. (net/jpnn)

Laporan Keuangan Dishub tak Beres

Realisasi Anggaran Pemko Medan Cuma 87,54 Persen

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap marah-marah kepada beberapa Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) ketika mempimpin rapat evaluasi anggaran di jajaran Pemko Medan, Rabu (4/1). Pemicu ketidakpuasan Rahudman, karena beberapa SKPD tidak beres membuat laporan keuangan.

“Rahudman marah-marah dengan beberapa SKPD, karena masih banyak SKPD yang laporan keuangannya masih belum beres. Padahal, begitu tanggal 31 Desember, kas harus tidak ada nilainya,” kata seorang sumber di Balai Kota.
Dijelaskannya, beberapa SKPD yang dimarahi Wali Kota Medan adalah Kadis Pendidikan, Kadis Bina Marga dan yang paling tidak beres Kadis Perhubungan. “Diantara ketiga kadis yang dimarahi Pak Wali, hanya Kadis Perhubungan yang tidak bisa membereskan laporan keungannya. Di situ membuat Pak Wali marah besar dengan Kadis Perhubungan,” ujarnya.

Diketahui, setelah tutup buku anggaran 2011, serapan anggaran Pemko Medan secara keseluruhan hanya mencapai 87,54 persen. Sisa anggaran 2011 akan menjadi Silpa untuk anggaran 2012.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang dikonfirmasi wartawan koran ini usai melakukan rapat, mengakui ada beberapa  SKPD yang masih minim realisasi serapan anggarannya. Menurutnya, kalau secara akumulasi realiasasi anggaran memang melebihi target. “Seperti Dinas Perhubungan, pendapatan sangat minim dari target yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk pendapatan dari Dinas Pertanian dan Keluatan (Distanla) itu harus ditambah pendapatan dari tambak yang ada di Medan. Ke depan harus didata ulang, berapa tambak yang ada di Medan,” kata Rahudman.

Sejauh ini, lanjut Rahudman, masih ada SKPD yang belum bisa merealisasikan penerimaan APBD dengan maksimal. “Di sinilah tadi kita evaluasi, ada dinas yang belum bisa merealisasikan penerimaan, apa masalahnya, anggaran belanja kendalanya di mana,” cetus Rahudman.

Ketika disinggung, apakah Wali Kota cukup puas dengan kinerja SKPD yang dipimpinnya terkait realiasi anggaran dan  penerimaan anggaran, Rahudman justeru enggan berkomentar. “Itu tak usahlah ditanya, itu sudah domain saya,” ujarnya dengan berlalu yang menunjuk ke Sekda agar wawancara.

Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri menuturkan, realisasi anggaran tahun 2011 hanya mencapai 87,54 persen. “Selebihnya itu ada anggaran karena sisa tender, anggaran yang digunakan untuk efisiensi mungkin juga karena adanya kesalahan perhitungan, dan keseluruhan sisanya akan menjadi silpa yang bisa digunakan untuk anggaran tahun ini,” jelas Syaiful.

Dijelaskannya, sisa anggaran tahun 2011 ini disebabkan adanya efisiensi dalam implementasi pendapatan, selain itu karena disebabkan adanya faktor internal dan eksternal. Ada beberapa SKPD yang memang realisasi anggarannya dinilai belum maksimal. Namun, Syaiful belum tidak bisa merincinya.

“Memang ada beberapa itu. Seperti Dishub itu ada kekurangan penerimaan, makanya pak Wali minta supaya di data kembali, itu karena faktor pendataan, Disperindag juga karena adanya factor peraturan yang menyatakan ada PAD yang tidak bisa lagi dikutip Disperindag, begitu juga BLH mungkin karena datanya belum lengkap,” terang Syaiful.

Pengamat anggaran di Sumut, Elfenda Ananda menyebutkan, tingginya silpa anggaran jelas akan berdampak bagi pemerintah dan masyarkaat. Menurutnya, Silpa yang disebabkan efisiensi anggaran memang wajar saja. Namun, nilai wajarnya juga hanya 5 persen dari nilai APBD. Artinya, kalau efisiensi anggaran mencapai di atas 5 persen, ini juga sudah terjadi perencanaan anggaran yang salah.

“Nilai wajar efisiensi anggaran itu 5 persen, kalau di atas itu berarti ada perencanaan yang salah. Memang perencanaan itu tidak bisa sesuai dengan harga riilnya 100 persen. Kalau sesuai dengan harga riilnya berarti itu juga tidak benar. Namun, yang bisa ditolerir kesenjangan harga yang dianggarkan dengan harga riil itu hanya 5 persen,” terang Elfenda.
Sedangkan, silpa yang disebabkan adanya upaya mark up dijelaskannya, hal ini juga pernah terjadi di Kabupaten Batubara. “Kasus kabupaten Batubara pernah mengendapkan anggaran untuk dibungakan sehingga menjadi silpa, ini merupakan satu upaya untuk me mark up anggaran,” sebut Elfenda.

Banyaknya silpa ini kata Elfenda tentu memiliki efek domino terutama untuk perekonomian, social dan politik. Dampak perekonomian disebutkan Elfenda, jika anggaran lambat terealisasi, maka pembangunan juga lambat dan perekonomian tak berjalan dengan baik. “Dampak social tentunya masyarakat yang seharusnya bisa menikmati pembangunan di awal tahun terpaksa baru bisa menikmatinya di akhir tahun,” katanya.

Begitu juga akan berdampak politik bagi pemerintah. “Ini akan menjadi citra buruk bagi pemerintah yang berkuasa. Masyarakat akan terus bertanya kapan realisasi pembangunan jalan dan lainnya. Kalau masyarakat terus bertanya tentu semakin lama akan mencuatkan krisis kepercayaan terhadap pemerintahan,” tegas Elfenda.(adl)

Urus e-KTP Tak Perlu Pulang Kampung

JAKARTA- Ini kabar baik bagi para perantau atau pun anak kos yang belum mengurus pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Mereka yang ber-KTP daerah asal, tak perlu repot-repot pulang kampung untuk mengurus e-KTP.
Ini merupakan ketentuan teranyar, yang dikeluarkan Mendagri Gamawan Fauzi, yang dituangkan dalam bentuk Surat Edaran (SE) tertanggal 30 Desember 2011, ditujukan kepada seluruh gubernur dan bupati/wali kota. “Misalnya anak kos, tak perlu pulang kampung. Masukkan saja nama ke KK (Kartu Keluarga)-nya ibu kos, urus saja e-KTP di tempat itu,” terang Gamawan Fauzi di press room Kemendagri, Rabu (4/1).

Dalam SE diatur mekanismenya. Yakni, penduduk wajib KTP itu lapor ke petugas pelayanan pembuatan e-KTP  dengan membawa Surat Keterangan dari Ketua RT/RW yang diketahui oleh lurah/kades yang menyatakan penduduk dimaksud berdomisili secara riil di lingkunagn RT/RW setempat.

Ketentuannya, bagi penduduk yang sudah punya Nomor Induk Kependudukan (NIK) di daerah asal, maka NIK-nya diambil dari NIK yang lama itu. Bagi yang belum punya NIK, harus mengisi formulir biodata penduduk.
Disebutkan juga bahwa di KK yang ‘ditumpangi’ warga pendatang itu, satu KK boleh ada warga yang tidak punya hubungan darah.  Bila e-KTP sudah diproses, database penduduk yang tercatat di daerah asalnya, harus dihapus. (sam)

Dewan Minta Kadishub Medan Mundur

Traffic Light Padam

Ketidakseriusan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan dalam menyikapi kondisi traffic light di Kota Medan, membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan geram. Pasalnya, anggaran yang sudah disetujui oleh angota Dewan sebesar Rp741.728.500 dari APBD tahun 2011 untuk perawatan 153 traffic light tidak kunjung dilakukan.

“Apa alasannya sehingga traffic light di Kota Medan masih banyak yang rusak, seharusnya Dishub menyediakan peralatan untuk melakukan perawatan terhadap traffic light,” kata angota Komisi D DPRD Medan, Irwan Sihombing kepada Sumut Pos, Rabu (4/1) siang. Dikatakanya, Dishub jangan bermain-main dengan anggaran RAPBD 2011 yang merupakan uang rakyat untuk dikerjakan yang sifatnya untuk memberikan pelayanan kepadamasyarakat. “Jangan sampai anggaran untuk perawatan traffict light dialihkan ke hal yang lain. Itu sudah melanggar undang-undang. Dishub harus tegas kemana saja anggaran tersebut digunakan,” ujar Irwan.

Menurutnya, Kepala Dinas Perhubungan Medan Syarif Armasyah Lubis alias Bob memang tidak siap dalam menggunakan anggaran yang diharuskan sudah selesai pada tahun 2011 kemarin. “Dari awal saya sudah bisa menebak kalau Kadishubnya si Armansyah memang tidak siap menjadi Kadis karena tidak mengerti dengan penggunaan anggaran. Sebaiknya Kadishub mundur saja,” pintanya.

Dijelaskannya, DPRD Medan yang sudah mensyahkan anggaran yang sudah dibuat oleh Dishub Medan untuk perawatan traffict light harus benar-benar dilaksanakan. “Itu anggaran yang sudah disyahkan oleh dewan adalah uang rakyat. Jadi harus benar-benar dilaksanakan agar masyarakat bisa menikmati pelayanan yang sudah diberikan. Sekali lagi saya ingatkan, jangan sampai anggaran tersebut digunakan ke bidang lain. Karena akan kita periksa kepala Dishub dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Medan,” ucapnya lagi sembari menambahkan akan melakukan pemanggilan terhadap Kadishub dalam waktu dekat.

Sementara Kadishub Medan Syarif Armansyah Lubis saat akan ditemui usai rapat Anggaran bersama Wali Kota Medan di Balai Kota, dia berusaha menghindari wartawan. Sejak keluar dari ruang rapat I, Armansyah mengintip-ngintip melihat wartawan dan berusaha mengelak dari kejaran wartawan.

Ketika wartawan sedang wawancara dengan Wali Kota Medan, Armansyah memanfaatkannya untuk meninggalkan Balai Kota Medan dengan terburu-buru turun dari tangga dan langsung menuju mobil pribadinya yang sudah ditungu oleh supirnya.

Untuk bisa melakukan konfirmasi mengenai anggaran yang sudah berjalan di tahun 2011 terhadap perawatan traffict light di Kota Medan, Armansyah juga tidak mau mengangkat telepon selulernya yang sudah dihubungi berkali-kali. Di SMS pun Armansyah juga tidak mau membalasnya.(adl)

30 Kelurahan Miskin Jadi Prioritas Pemko

Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan memfokuskan pembangunan di 30 kelurahan miskin di Kota Medan. Seperti apa dan apa saja program pemko lainnya di 2012? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Kepala Bappeda Kota Medan Zulkarnain, Rabu (4/1).

Apa saja program yang menjadi prioritas Pemko Medan di 2012?
Program-program yang kita fokuskan di 2012 mendatang lebih kepada dampak sosial ekonomi masyarakat. Salah satunya, program penanggulangan kemiskinan yang secara khusus kita alokasikan di 2012 ini dengan anggaran puluhan miliar. Karena itu merupakan isu pembangunan yang paling pokok setiap daerah. Di 2012, kita akan lebih terintegrasi dan terpadu pada seluruh program-program lintas SKPD.

Apa saja yang utama dari program itu?
Program penanggulangan kemiskinan, akan difokuskan pada 30 kelurahan dari 151 kelurahan di Kota Medan yang masih tergolong miskin. Sebagian besar kelurahan tersebut berada di bagian Utara Kota Medan. Caranya, dengan melakukan pembenahan terhadap kawasan pemukiman kelompok masyarakat miskin dan meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan berbagai pelatihan UMKM.

Selain itu apa lagi?
Masalah infrastruktur juga menjadi prioritas. Salah satunya dengan memperhatikan perbaikan dan rehabilitasi saluran drainase yang dianggarkan pada APBD 2012 sebesar Rp170 miliar. Hal itu dilakukan mengingat sejumlah persoalan seperti genangan air saat musim penghujan turun merupakan masalah yang cukup serius. Kalau untuk infrastruktur jalan sudah baik dan akan menjadi perhatian Pemko di tahun 2012. Karena mayoritas jalan kota saat ini sangat baik dari sebelumnya. Tujuan kita yang utama di 2012 adalah meningkatkan kualitas jaringan drainase di Kota Medan agar dapat menurunkan intensitas genangan air di beberapa titik teratasi dengan baik.

Apakah cuma kemiskinan dan drainase saja yang menjadi fokus pemko?
Pembangunan yang dilakukan Pemko Medan tidak hanya terfokus pada persoalan isu kemiskinan dan drainase saja, namun juga permasalahan kesehatan seperti pelayanan kesehatan, pelayanan publik sampai masalah gizi kurang dan gizi buruk.

Jadi tidak hanya itu, kita juga memfokuskan pembangunan di 2012. Sampai pelayanan kesehatan di Puskesmas maupun pelayanan publik lain. Di sinilah kita mengharapkan peran serta masyarakat yang lebih luas dalam bersama-sama membangun Kota Medan menuju kota metropolitan.(*)