28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14379

Warga Bertahan Sampai Titik Darah Terakhir

Rencana Eksekusi Tanah Jalan Jati

MEDAN- Puluhan Warga Jalan Jati  Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Medan Timur bersama kuasa hukumnya mendatangi Mapolresta Medan untuk memenuhi undangan. Kehadiran massa di Polresta Medan untuk menyampaikan duduk persoalan sengketa tanah  seluas 70.506,45 meter persegi.

Pertemuan dipimpin Kapolresta Medan Kombes Pol Tagama Sinaga, dihadiri perwakilan Pengandilan Negeri (PN) Medan, Perwakilan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Medan, Perwakilan Kelurahan Pulo Brayan, saksi ahli yang juga guru besar hukum pidana USU Prof DR Syarifuddin Kallo dan perwakilan camat Medan Timur. Pertemuan digelar di Aula Rupatama Mapolresta Medan, Selasa (22/11).

Usai pertemuan perwakilan PN Medan yang dihadiri Juru Sita Abdul Rahman mengatakan pertemuan itu mendengar dari pihak warga dan BPN Kota Medan. “Kami hanya perwakilan dari pihak PN Medan, dari pertemuan akan dilaporkan ke atasan,” ungkapnya. “Saya tidak mau banyak komentar dari permasalahan sengeketa tanah ini biar kami buat laporan ke atasan kami ya,” tambahnya sambil berlalu meninggalkan Mapolresta Medan.

Di tempat yang  sama,  Kuasa Hukum warga, Ida Rumindang Radjagukguk SH mengatakan pihaknya sudah melaporkan duduk permasalahan sebenarnya ke Kapolresta Medan, di wilayah yang disengketakan dari 66 kepala rumah tangga. Di wilayah itu ada sebanyak 52 persil tanah memiliki Sertifikat Hak Milik, sedangkan sisanya sebanyak 14 kepala rumah tangga memiliki sertifikat SK Camat.

“PN Medan jangan mengeksekusi dulu karena warga sudah menyampaikan perlawanan. Setelah ada putusan gugatan warga, silahkan PN Medan mengeksekusi,” ucapnya.

Dia berpendapat, bila PN Medan melakukan eksekusi, pasti melanggar hukum. Karena amar putusan nomor: 113/Pdt.G/2006/PN Mdn tertanggal 1 Maret 2007 bersifat kabur (abscuur liber).

“Dalam amar putusan tidak ada diputuskan tentang tanah terperkara berapa luasnya, letaknya di mana, dan tidak disebutkan batas-batas tanahnya dan berbatasan dengan siapa. Eksekusi tidak ada kekuatan eksekutorial, untuk dilaksanakan secara paksa dengan  bantuan alat-alat negara (Polri),” paparnya. Tapi, itu tetap dibantah pihak PN Medan melalalui surat eksekusi yang kembali disampaikan kepada warga. Sesuai rencana, PN Medan akan melakukan eksekusi kembali, Kamis (24/11) medatang sekitar Pukul 09.00 WIB akan melakukan eksekusi.

Namun, rencana itu tetap ditantang warga, seperti disampaikan seorang pemilik tanah yang akan dieksekusi Pendeta Bunsui Tigor STh, didampingi tim penasehat hukum, Suhamzah Ginting SH MH, kepada Sumut Pos usai mengikuti pertemuan dengan Kapolresta, BPN dan tim eksekusi PN Medan, di Polresta Medan.  “Meski PN Medan ngotot untuk melaksanakan eksekusi di tanah kami. Warga tetap mempertahankan meskipun sampai titik darah kami yang terakhir,” katanya.

Dia menambahkan, dirinya selaku pembina Yayasan Pendidikan Pelita Kasih Methodis Mu En itu menceritakan sejak tahun 1989, tanah yang menjadi lahan yayasan itu sudah memiliki sertifikat hak guna bangunan dengan nomor 391 dan tahun 1996 tanah tersebut sudah berbentuk sertifikat hak milik nomor 407.  Kabag Ops Kompol Yushfi Nasution  mengatakan pihaknya mendengar duduk pemermaslaha dari warga, BPN kota Medan, perwakilan PN Medan dan Pendapat Ahli Prof.dr.syarifundidin kaluh guru besar dari USU. “Kami sudah mendengarkan dari pihak-pihak terkait dalam permaslahan sengketa tanah ini. Tapi sampai sekarang kami belum mengeluarkan surat untuk pengamanan. Jika PN Medan tetap melakukan eksekusi bisa-bisa  saja,” ungkapnya. (gus)

Malaria Incar Ibu Hamil

MEDAN- Malaria pada ibu hamil dan bayi sangat berbahaya, diantaranya dapat menimbulkan komplikasi yaitu demam tinggi, lahir mati, keguguran (aborsi spontan), anemia (kurang darah), bayi berat lahir rendah dan kelahiran prematur. Demikian disampaikan dikatakan Kasi P2P Dinas Kesehatan Sumatera Utara, Sukarni, Selasa (22/11) di ruang kerjanya.
“Malaria ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Waktu nyamuk ini beraktifitas mengigit sejak matahari tenggelam hingga terbit. Malaria juga merupakan penyakit yang berbahaya bagi ibu hamil dan bayi. Bayi berat badan lahir rendah karena malaria, resiko kematiannya lebih tinggi dibanding dengan berat badan normal,” kata Sukarni.

Jumlah ibu hamil yang ditemukan dengan kasus malaria dari 33 kabupaten/kota di Sumut sejak Januari sampai September 2011 sebanyak 442 orang. Kasus tertinggi ditemukan di Nias dengan 256 kasus, Deli Serdang dan Mandailing Natal masing-masing 55 kasus. Namun, kasusnya tidak ditemukan di Medan. Sedangkan jumlah ibu hamil yang diskrening sebanyak 83.827 dari target 115.543.

Untuk itu, katanya, guna pencegahan malaria dilakukan pemberian kelambu yang diprioritaskan kepada ibu hamil agar terhindar dari gigitan nyamuk Anopheles. Sebanyak 361.575 kelambu telah dibagikan dari target 322.900.
Berdasarkan umur, temuan kasus malaria positif yaitu diatas 15 tahun dengan jumlah 5981, dimana pria 3160 dan wanita 2821. Bahkan, sebanyak 121 anak usia 0 – 11 bulan sepanjang Januari hingga September positip malaria. “Laki-laki lebih banyak penderitanya karena lebih banyak beraktifitas di luar rumah,” ujar Sukarni.(mag-11)

Berkas Dugaan Korupsi Polmed Lengkap

MEDAN- Tim Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus)  Polda Sumut sudah melengkapi berkas empat tersangka dugaan korupsi Politeknik Negeri Medan (Polmed) ke Kejaksaan Tinggi Sumut (Kejatisu). Berkas itu sudah dinyatakan lengkap.  Pernyataan itu disampaikan Direktur Reskrimsus Polda Sumut, Kombes Pol Sadono Budi Nugroho kepada Sumut Pos, Selasa (22/11) di Gedung Dit Reskrimsus Polda Sumut.

Dia menyebutkan, berkas empat tersangka Polmed dalam dugaan korupsi pengadaan alat pendidikan dan laboratorium dan bengkel tahun 2010 senilai Rp4,5 miliar sudah mendapat sinyal dari pihak kejaksaan, kalau berkas empat tersangka tersebut sudah lengkap. “Senin ini (28/11) sudah ada balasan dari pihak Kejaksaan berkas empat tersangka tersebut sudah lengkap,” ucapnya.

Dia mengatakan setelah berkas empat tersangka korupsi Polmed dinyatakan lengkap oleh pihak  kejaksaan.  Mereka tinggal melakukan pengiriman tahap dua, yaitu pengiriman tersangka dan barang bukti.

Disingung status Zulkifli Lubis, mantan Direktur Polmed, dalam kasus dugaan korupsi diinstitusi pendidikan tersebut, Sadono mengatakan belum ada bukti keterlibatan Zulkifli. “Begitu hasil penelitian pihak JPU Kejatisu,” terangnya. (mag-5)

Penertiban Terminal Liar Berlanjut ke Jamin Ginting

10 Plang Loket Dicabut

MEDAN- Penertiban terminal liar di kawasan Jalan Jamin Ginting, Selasa (22/11), diduga telah bocor. Pasalnya, ketika tim gabungan yang dipimpin Kanit Dikyasa Satlantas Medan Rosmawati dan Kasi Pengendalian dan Ketertiban Dishub Medan Gunartin Tampubolon melakukan razia, tidak ada armada bus yang ditemukan di loket.

Namun, tim tetap melakukan penertiban dengan menurunkan plang dari masing-masing loket bus yang selama ini telah melanggar izin loket. Sedikitnya, empat loket bus berhasil ditindak diantaranya loket bus BTN, Pas Transport, Karsina Transport dan CV Pulo Samosir.

“Izin loket mereka ada, tapi mereka telah melanggar izin loket karena menjadikan loket sebagai tempat menurunkan dan menaikkan penumpang dan menjadikan loket sebagai pool bus,” kata Rosmawati.

Selain melakukan penertiban di Jalan Jamin Ginting, tim gabungan juga kembali melakukan penyisiran di Jalan Sisingamangaraja. Dalam operasi ini, tim berhasil membongkar enam plang loket usaha angkutan yakni CV Merpati Taxi, KUPJ, CV Mandiri Taxi, Harmoni Transport, Taxi Kita dan Taxi Kita Bersama.

Sementara Kabid Lalulintas Dishub Medan Toga Aruan mengatakan, tim penertiban loket yang menyalahgunakan izin akan ditertibkan bersama Satlantas Medan dan Satpol PP selama 20 hari. “Kita akan terus setiap hari melakukan penertiban. Semalam kita sudah tertibkan loket yang melanggar izin di kawasan SM Raja, hari ini kita lakukan di Jalan Jamin Ginting dan besok akan kita lakukan di Jalan Laksana. Kita ingin mereka melakukan pembenahan sendiri, tidak boleh lagi melakukan pool bus di loketnya. Loket hanya sebagai tempat untuk membeli tiket,” terang Toga.

Dikatakan Toga, penertiban dilakukan tanpa adanya pilih kasih. “Setiap hari kita telah memprogramkan titik mana saja yang akan ditertibkan. Sebenarnya, kita ingin mereka membenahi loketnya sendiri dan jangan menyalahi aturan lagi. Tapi kalau tetap membandel, kita akan kembali menertibkan loket-loket bus yang menjadi pool bus di Jalan SM Raja,” tegas Toga.

Sementara, anggota DPRD Kota Medan meminta Kapolresta dan Wali Kota Medan, dalam menertibkan pool angkutan yang menyalahi aturan harus dibarengi dengan pembenahan Terminal Pinang Baris dan Amplas. Pasalnya, penertiban pool angkutan yang menyalahi aturan ini tidak akan maksimal jika proses pembangunan atau pembenahan Terminal Amplas dan Pinang Baris tidak dilakukan.

“Sebaiknya proses pembangunan atau pembenahan dua terminal resmi dilakukan juga sembari proses penertiban berjalan. Karena apabila tidak, penertiban akan menjadi sia-sia,” kata Sekretaris Komisi D DPRD Medan Muslim Maksum di gedung dewan.

Menurutnya, Pemko Medan harus bisa mempercepat proses pembangunan atau pembenahan Terminal Amplas dan Pinang Baris. Pasalnya, dua terminal itu menjadi penentu dalam mengurangi kemacetan yang disebabkan pool angkutan menyalahi aturan tersebut.

Terminal Amplas dan Pinang Baris, lanjut politisi PKS ini, harus bisa difungsikan sebaik mungkin, sehingga memberikan rasa nyaman dan aman baik kepada perusahaan angkutan maupun konsumen sehingga bersedia masuk ke dua terminal.
“Kalau rasa aman dan nyaman ada di terminal tersebut, tentu perusahaan angkutan dan konsumen tentunya memilih berangkat dan membeli tiket dari terminal, tidak lagi dari pinggir-pinggir jalan seperti sekarang ini,” jelasnya.
Lanjut Muslim, proses penertiban yang diikuti dengan pembangunan dan pembenahan terminal penting untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota ini. Penertiban yang rencananya akan berlangsung 20 hari kedepan, benar-benar membutuhkan keseriusan dari berbagai pihak terutama pengawasannya pasca penertiban.

“Saat ini, lihat dulu bagaimana 20 hari kedepan, tapi pada hari ke-21 harus ada pengawasan ketat agar pool angkutan, kendaraan roda dan becak bermotor (betor) tidak kembali lagi beroperasi. Kalau pengawasannya lemah dan kemacetan kembali tidak bisa diatasi tim gabungan, bagaimana wajah kota Medan ini?. Jadi tim harus serius menanganinya,” ungkapnya.(adl)

Dana TPP Pegawai RSU Pirngadi 2010 Raib

MEDAN- Dana insentif TPP (Tunjangan Perbaikan Penghasilan) bantuan Pemko Medan untuk pegawai RSU Pirngadi Medan untuk 2010 tak jelas keberadaannya. Hingga kini, pegawai RSU Pirngadi Medantidak tahu kalau dana tersebut sudah keluar sejak 2010 karena pegawai hanya menerima untuk tahun 2011 saja.

“Kami belum tahu kalau dana TPP bantuan Pemko Medan keluarnya per Januari 2010. Yang kami terima hanya per Januari 2011 dan itu untuk bulan September, Oktober dan November belum kami terima,” kata R, pegawai yang enggan namanya dikorankan, Selasa (22/11).

Dia menambahkan pegawai hanya mendapatkan dana intensif TPP awal 2011. Namun, ada instansi lain yang kabarnya menerima sejak Januari 2010. “Bila benar, kemana dananya pergi karena kami belum ada menerima sampai saat ini. Apa yang menjadi hak pegawai harusnya diberikan dan jangan ditunda-tunda. Tidak masalah besar atau kecilnya, yang penting itu harus dikeluarkan,” terang wanita berparas cantik, berkaca mata itu diamini tiga pegawai lainnya.

Humas Pemko Medan, Budi Harianto mengaku dana bantuan TPP dari Pemko Medan sudah diserahkan kepada RSU Pirngadi Medan. “Dana tersebut sudah dikeluarkan per Januari 2010. Dirut RSU Pirngadi Medan, Dewi S, saat kami hubungi mengenai penyaluran dana ini tidak diangkat-angkat juga heandpone. Dana TPP tersebut sudah termasuk pegawai kesehatan yang berada dibawah naungan Pemko Medan termasuk itu Puskesmas,”   ujarnya. Menurut dia, dana tersebut merupakan dana tunjangan perbaikan penghasilan untuk para pegawai. “Kalau untuk besar kecilnya jumlah dana itu tidak diketahui pasti karena diberikan berdasarkan pangkat dan golongan karena tidak semua sama,” terangnya. Sementara itu, Dirut RSU Pirngadi Medan, dr Dewi Fauziah S  ketika hendak di temui di ruang kerjanya sedang tidak berada di ruangan. Ketika ditelepon, Dirut RSU Pirngadi Medan pun tidak mengangkatnya. “Maaf, ibu sedang tidak ada diruangan,” kata staf di ruang Dirut tersebut.

Kasubbag Hukum dan Humas RSU Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin menegaskan, dana TPP hanya diterima per Januari 2011. “Per Januari 2010 dananya belum kami terima. Kalau istri saya yang juga pegawai kesehatan di Dinkes Kota Medan memang sudah menerimanya. Saya tidak ada terima padahal saya juga termasuk satu pegawai kesehatan,” tegasnya. (jon)

Kesadaran Nyalakan Lampu Masih Rendah

Razia terhadap pengendara sepeda motor juga berlangsung di hari kedua program tertib lalulintas di Kota Medan, Selasa (22/11). Tim gabungan yang terdiri dari Satlantas Polresta Medan, Dishub Medan dan TNI ini masih menemukan banyak pengendara yang tidak memakai helm dan menyalakan lampu di siang hari. Terbuki, banyaknya pengendara sepeda motor yang ditilang akibat tidak memakai helm dan tidak menyalakan lampu di siang hari.

Hal ini diakui Kasat Lantas Polresta Medan Kompol I Made Ary ketika ditemui wartawan di sela-sela razia. “Razia hari ini kami lakukan ada di beberapa titik seperti di Jalan Sisingamangaraja simpang Al Falah, Jalan Letda Sudjono dan Jalan Jamin Ginting, Jalan Amaliun dan Jalan MT Hariono. Kebanyakkan yang ditindak hari ini yang tidak memakai helm dan tidakn menyalakan lampu,” terang  I I Made Ary.

Lebih lanjut ia mengatakan, razia di hari kedua juga dibagi tiga tim. Disebutkannya, Tim I melakukan penindakakan sebanyak 287 surat tilang, Barang Bukti yang disita 15 unit sepeda motor, 153 lembar SIM dan 119 lembar STNK.
Untuk Tim II berhasil melakukan pembongkaran plang usaha angkutan umum sebanyak 10 lokasi, dimana di jalan jamin ginting 4 lokasi, yaitu CV BTN, CV Transport, CV Karisma Transport dan CV Pulao samosir. Sedangkan untuk di Jalan SM Raja dibongkar enam lokasi yakni di CV Merpati Taxi, KUPJ, CV Mandiri Taxi, Harmoni Transport, Taxi Kita dan Taxi Kita Bersama.

Sedangkan untuk Tim III dilakukan penindakkan sebanyak 109, dengan barang bukti berupa kendaraan roda empat dua unit, sepeda motor 6 unit, SIM 36 lembar dan STNK 49 lembar. Sedangkan untuk seluruh polsek jajaran Polresta Medaan melakukan tindakkan sebanyak 419 set, roda dua yang diamankan sebanyak 20 unit, roda tiga 1 unit, SIM 216 lembar dan STNK 182 lembar.

Sementara itu Zuhari seorang pengendara sepeda motor saat di loaksi razia mengatakan, dirinya ditilang karena tidak menyalakan lampu di siang hari. Sebab selama ini lanjutnya, dirinya tidak mengetahui tentang sosialisasi penyalaan lampu di siang hari tersebut. “Kalau penyalaan lampu di siang hari aku kurang paham, kalau paham tak mungkin aku ditilang,” ucapnya.(gus)

Dimas Tribowo, Pemenang Homestay ke Singapura dan Hongkong Dari Telkomsel

MEDAN – Tinggal di Singapura dan Hongkong selama 2 minggu tanpa mengeluarkan biaya apapun, merupakan sebuah keberuntungan bagi siapapun yang mendapatkan. Siapapun pasti bersedia untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Hal inilah yang dirasa oleh M Dimas Tribowo. Siswa kelas XI SMA Negeri 4 Medan ini mendapatkan kesempatan untuk menghabiskan waktu selama 2 minggu di negeri Singapura dan Hongkong, pada pertengahan Desember mendatang.
Adalah Telkomsel, yang akan memberangkatkan Dimas Tribowo lewat program Homestay ke Singapura dan Hongkong. Telkomsel memberikan beasiswa homestay ke Singapura dan Hongkong selama dua minggu ini bagi anggota Telkomsel School Community (TSC) sebagai bentuk apresiasi kepada pelangan setia Telkomsel khususnya anggota TSC.

Pada kesempatan ini, siswa yang beruntung tidak hanya akan mengikuti kelas yang  dijamin seru, tapi juga berkesempatan mengunjungi langsung beberapa tempat wisata berkelas di Singapura dan Hongkong. Seperti Sentosa Island, Clarke Quay, Jurong Bird Park, Singapore Zoo dan sebagainya. Telkomsel  menanggung biaya beasiswa, akomodasi, transportasi, airport tax, visa plus ditambah uang saku.

Setelah melalui rangkaian tes yang diadakan Telkomsel, akhirnya dari 26 peserta yang mengikuti seleksi homestay ke Singapura dan Hongkong ini, Dimas berhasil menang. “Dari seluruh peserta yang berjumlah 26 orang dari seluruh SMA di Medan dan sekitarnya, akhirnya aku yang terpilih, senangnya luar biasa,” ujar Dimas yang merupakan Ketua OSIS SMA Negeri 4 Medan ini.

Dimas memang termasuk pelajar berprestasi. Berbagai prestasi  diraih pria kelahiran Medan 29 Maret 1995 ini. Seperti juara II Olimpiade Ekonomi Sumbagut pada Februari 2011 yang lalu.  Dimas juga terpilih sebagai salah satu Koordinator Wilayah Forum OSIS Nusantara. “Saya koordinator untuk wilayah Sumut,” tambahnya.

Berbagai prestasi yang diraihnya, bukanlah hal yang mudah. Selain disiplin dan belajar, salah satu yang dilakukannya adalah memanfaatkan fasilitas internet. “Internet sangat penting dalam keseharian saya, karena dapat bersosialisasi dan mengetahui berbagai perkembangan di dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Karena itu, Dimas memutuskan untuk menggunakan provider yang mudah mengakses data, sinyal bagus dan tentu saja murah. “Saya pilih Telkomsel, karena sinyalnya bagus dan tidak banyak gangguan, paket internet nya juga murah, cocok untuk saya yang masih pelajar,” tambahnya.

Untuk komunikasi, sehari –hari Dimas  memakai kartu simPATI dan As. Alasannya juga karena murah, dan banyak paket pilihannya.  Dengan kartu As, hanya dengan Rp 1.500,- puas nelpon 60 menit, mulai pukul 00.00 – 16.59. Dengan Rp 1000, puas 1000 kali SMS keseluruh operator mulai pukul 00.00 – 23.59.  Untuk menikmati serba Rp 1000,-, Dimas mengaktifkannya melalui *100# ok lalu memilih menu yang diinginkan. Karena itu, Dimas tidak berniat ganti kartu.

Sejak bulan Juli yang lalu, Dimas telah bergabung ke TSC. Dimas merasa sangat beruntung ikut bergabung ke TSC. “Banyak manfaat gabung di TSC, salah satunya banyak teman, karena banyak kegiatan yang dapat dilakukan bersama. Misalnya super camp atau camping  bersama,” tambahnya. Disamping itu, sambungnya, anggota TSC juga mendapatkan berbagai penawaran menarik berupa diskon harga spesial untuk  layanan Telkomsel.  Anggota TSC dapat menikmati tarif murah untuk nelpon, SMS, dan internet.  Tersedia pula paket spesial chatting melalui layanan Chatbox (Rp 5.500 per 30 hari), paket hemat internet berkecepatan tinggi TELKOMSEL-Flash (Rp 10.000 untuk 35 MB), serta diskon penggunaan GPRS menjadi Rp 1/ KB.

Sementara itu, Arif, guru pembibing Dimas di SMA N 4 mengatakan bahwa mengikuti TSC ini sangat positif bagi perkembangan siswa. Mengingat banyaknya kegiatan untuk mengembangkan kepribadian dan prestasi siswa. TSC merupakan komunitas sekolah pertama dan terbesar di Indonesia yang kini memiliki lebih dari 9 juta anggota dari sekitar 8.500 sekolah di seluruh Indonesia. Untuk mendaftarkan diri menjadi anggota TSC, cukup dengan kirim SMS ke 2323, ketik SEKOLAH<spasi><School ID>. (*/ram/sih)

KNPI Medan Timur Sosialisasi Bahaya HIV/AIDS

MEDAN – Peran aktif organisasi baik itu organisasi kepemudaan, keagamaan dan semua orang sangat diperlukan dalam mengantisipasi bahaya dari HIV/AIDS dan bahaya dari penggunaan narkoba kepada kalangan pelajar. Menyadari hal tersebut, PK KNPI Medan Timur menggelar sosialisasi bahaya HIV/AIDS di Hotel Royal Perintis, Jalan Perintis Kemerdekaan.

“Sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS dan penggunaan narkoba kepada para pelajar sangat diperlukan. Hal ini agar para pelajar bisa jaga diri dan tidak terlibat akan sex bebas dan penggunaan narkoba dimana mereka merupakan generasi penerus bangsa,” kata Ketua PK KNPI Medan Timur, Amri Tamsan SH, di Hotel Royal Perintis, usai Dialog Interaktif Gerakan Pemahaman & Penanggulangan HIV/AIDS Serta Bahaya Dampak Buruk Narkoba, Sabtu (19/11).

Lebih lanjut, Amri menuturkan, dialog ini diikuti oleh pelajar SLTP, SLTA dan SMK yang ada disekitar Kecamatan Medan Timur. Amri mengatakan, melalui dialog ini diharapkan meningkatkan kesadaran pelajar untuk melakukan kegiatan positif daripada melakukan perbuatan yang dilarang agama. ‘’Dengan dialog interaktif ini, para pelajar mendapatkan pelajaran penting tentang bahayanya penggunaan narkoba sehingga mereka bisa mengantisipasi terjangkit HIV/AIDS. Kita tidak menginginkan para pelajar sekarang terjerumus kedunia narkoba dan terjangkit HIV/AIDS,” sebutnya.

Menurutnya, dialog ini dilakukan juga sehubungan menyambut hari AIDS sedunia awal Desember depan. Kepada para orang tua, Amri menghimbau agar lebih perduli dan memperhatikan setiap gerak-gerik anaknya.

Hal senada diucapkan H M Daud Sagita Putra, tokoh pemuda yang juga ulama di Medan. Diterangkannya, bahwa seseorang bisa terlibat narkoba karena tiga hal. Diantaranya minimnya ilmu pengetahuan tentang bahaya narkoba, pengaruh lingkungan termasuk rumah, dan faktor pendidikan. “Ketiga faktor tadi yang membuat seseorang terjerumus menggunakan narkoba. Maka dari itu, peran aktif dari orang tua sangat diperlukan,” tegasnya.

Miranda (14), salah satu pelajar yang hadir dalam dialog interaktif tersebut mengaku, dirinya sangat senang dengan kegiatan seperti ini karena bisa menambah pengetahuannya tentang bahaya narkoba dan bisa mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam memerangi penyakit HIV/AIDS. “Dialog seperti ini merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berharga dimana saya bisa tahu tentang bahaya narkoba dan mengantisipasi agar tidak terjangkit penyakit yang belum ada obatnya yaitu HIV/AIDS tadi,” pungkasnya.
Sebelum dialog interaktif digelar,  terlebih dahulu dilakukan aksi donor darah yang dibantu oleh PMI Kota Medan. Dialog interaktif tersebut juga dihadiri prakitisi kesehatan Dr Delyuzar, Dr Imelda Ritonga, Kadis Kesehatan Kota Medan yang diwakili Rumondang, tokoh pemuda dan ulama, H M Daud Sagita Putra, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Medan, Ahmad Raja Nasution, Sat Narkoba Polresta Medan, AKP Irianto dan diikuti pelajar yang ada di wilayah Kecamatan Medan Timur. Acara juga diisi dengan tanya jawab dari pelajar kepada para nara sumber. (jon)

DPP Al-Ittihadiyah Tata Aset di Sumut

KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah Dr Martin Roestamy SH didampingi Sekjen Dr H Endin Mujahidin dan sejumlah pengurus DPP Al-Ittihadiyah menggelar silaturahmi dengan pengurus DPW Al-Ittihadiyah di Sekretariat Jalan Gedung Arca Medan, Sabtu (19/11).

Dalam pertemuan ini, Martin melakukan konsolidasi kepengurusan ormas Islam ini di Sumut termasuk memberi perhatian serius terhadap penataan aset-aset yang umumnya berupa sekolah agar mendapatkan sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

‘’Melalui penataan aset dan pengawasan yang dilakukan Badan Wakaf DPP Al-Ittihadiyah diharapkan dapat meningkatkan peran organisasi di Sumut. Kita juga akan tata aset di sekretariat DPW Al-Ittihadiyah yang merupakan aset Al-Ittihadiyah yang harus dipertahankan keberadaannya,’’ kata Martin.

Ia mengatakan, DPW Al-Ittihadiyah harus memasang plank pemberitahuan terhadap berbagai aset-aset sehingga tidak dikuasai pihak lain. ‘’Penataan aset dan wakaf harus dapat segera diselesaikan dimana segera dibentuk tim penataan aset di Sumut yang terdiri dari sembilan pengurus di daerah,’’ ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Martin mendesak pengurus di daerah menggelar majelis taklim yang menggelar kegiatan pengajian rutin setiap minggu yang melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan. ‘’Kita juga akan mengembangkan lembaga pendidikan yang telah ada. Demikian pula dengan kegiatan kursus Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kita juga akan buka pelatihan bagi calon tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di Arab Saudi,’’ tegasnya.  (*/rel/sih)

Pedagang Warkop Harapan Bertahan di Gedung Dewan

Protes Karena tak Dilibatkan

MEDAN- Puluhan pedagang warung kopi (Warkop) Jalan Samanhudi terus bertahan di gedung DPRD Medan. Melihat kondisi itu, Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengimbau agar para pedagang mau datang ke Pemko Medan guna menjelaskan segala permasalahan yang terjadi.

“Bukan begitu cara mereka (pedagang). Mereka datang saja, Kita (Pemko Medan) akan ikut di dalamnya, karena akan difasilitasi,” kata Rahudman di Balai Kota Medan, Selasa (21/11) siang.

Sementara warga yang masih berkumpul di halaman gedung DPRD Medan terus mendesak agar Camat Medan Maimun Said Reza dicopot dari jabatannya. Mereka menduga, Koperasi Serba Usaha (KSU) bersama Camat Medan Maimon sudah melakukan jual beli stan Harapan Square terhadap pedagang baru.

“Stan sudah diperjual belikan oleh Camat Medan Maimon dan KSU, jelas kami sudah keberatan, karena kami sudah dibinasakan dan tidak dilibatkan terhadap stan Harapan Square,” kata Boasa Simanjuntak. Dengan begitu, lanjutnya, mereka sudah membuat surat dengan tiga lampiran yang akan diberikan kepada Wali Kota Medan, Kapolresta Medann
Dirut Bank Sumut dan Camat Medan Maimon. “Hal ini agar Wali Kota Medan menyikapi dengan tegas bahwa unjuk rasa yang dilakukan pedagang bukan karena masalah iuran Rp70 ribu per hari. Tapi, ini bukti pedagang sengaja dibinasakan dan tak dilibatkan dalam rencana pembangunan Harapan Square,” jelasnya.

Menurutnya, ini adalah bentuk konspirasi agar pedagang lama yang berjualan tidak mengisi stan dan diisi oleh pedagang lain yang sanggup membayar Rp70 ribu. “Camat Medan Maimon telah melakukan pembodohan dan pembohongan publik. KSU itu siapa yang bentuk dan untuk siapa? KSU tidak pernah ikut andil dalam pembangunan Harapan Square, yang jelas koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota,” jelasnya.

Camat Medan Maimon, Said Reza menambahkan kalau berdasarkan kesepakatan yang sudah disepakati dengan Komisi C, seluruh pedagang akan ditampung. “Semua pedagang siap ditampung, tetapi itu semuanya urursan dengan Koperasi bukan dengan Camat,” jelasnya singkat.(adl)