26 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14403

Kado Ulang Tahun

Elga Kharisma

JAKARTA- Betapa indahnya ulang tahun ke-18 pembalap sepeda nomor BMX Indonesia Elga Kharisma. Meski ulang tahunnya jatuh pada Senin (14/11), namun Pembalap asal Malang, Jatim tersebut baru mendapatkan kado istimewa kemarin (18/11). Yakni saat dirinya mampu menyabet medali emas setelah mencatat waktu 49,855 detik pada balapan sepeda BMX di Ancol, Jakarta Utara.

Elga sukses mengungguli pembalap Thailand Vipavee Deekaballes dengan selisih waktu 2,122 detik. Sementara medali perunggu direbut Suswanti yang sempat terjatuh pada tanjakan pertama.
Begitu pertandingan berakhir, rona bahagia langsung terpancar di wajahnya. Terutama saat teman-temannya memberikan ucapan selamat serta ketika pengalungan medali.

“Terus terang saya sangat terharu dengan keberhasilan merebut medali emas ini. Ini semua tak lepas dari dukungan teman-teman,” ucap Elga saat ditemui setelah pertandingan kemarin.
Selain Elga, Indonesia juga mendapatkan sekeping emas dari sektor putra. Buamin secara mengejutkan mampu melaju ke tangga juara setelah unggul 0,648 detik dari pembalap andalan Merah Putih lainnya Toni Syarifudin. (ru/jpnn)

4 Anak Afghanistan Tewas Dibom

KABUL- Empat anak di Afghanistan tewas ketika bom meledak diarena bermainnya  di dekat rumahnya. Selain itu, ledakan itu juga mencederai enam orang lainnya. “Empat anak kecil tewas dan enam orang lainnya cedera akibat ledakan bom di pinggir jalan,” ujar juru bicara Gubernur Nangarhar, Ahmad Zia Abdulzai, seperti diberitakan AFP, Jumat (18/11).

Kejadian naas itu terjadi sekitar pukul 09.30 pagi waktu setempat. Atas kejadian itu, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyebut ledakan itu berasal dari mortir bekas perang Afghanistan beberapa tahun yang lalu.  Sebelum invasi militer AS di tahun 2001, di Afghanistan sering terjadi perang saudara. Alat-alat perang yang tersisa dari periode sebelumnya sering menyebabkan kematian dan cedera. Ironisnya anak-anak sering menjadi korban.  (net/jpnn)

Kido/Hendra Optimis Raih Emas

Bulu Tangkis

JAKARTA- Pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan memastikan emas untuk Indonesia dari nomor ganda putra setelah di semifinal, di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (18/11), mengalahkan pasangan Malaysia Goh Shem/Lim Khim Wah.

Emas menjadi milik Indonesia karena di final Kido/Hendra akan menghadapi pemain Indonesia lainnya Bona Septano/Muhammad Ahsan. Dengan demikian Indonesia sudah mendapat dua emas dari cabang bulu tangkis. Sebelumnya, tim putra mendapatkan emas. Melawan pasangan Malaysia, Kido/Hendra harus berjuang keras. Unggul di gim pertama 21-13, juara olimpiade Beijing ini berbalik kalah di gim kedua 17-21.

Di gim ketiga pertandingan mendebarkan penonton. Kido/Hendra sempat tertinggal 6-10, namun pasangan ini mampu membalikkan keadaan setelah merebut delapan angka secara beruntun menjadi 14-10.

Akan tetapi, menjelang laga usai pasangan Malaysia bisa menyamakan kedudukan menjadi 18-18. Beruntung, servis Goh menyangkut di net, sehingga Kido/Hendra unggul 19-18. Dengan servis di tangan Kido/Hendra akhirnya bisa menutup kemenangan 21-19. Smes Kido tak mampu dikembalikan lawan.

Sementara itu Taufik Hidayat gagal menunjukkan hasil yang memuaskan di SEA Games XXVI. Setelah mengalami kekalahan di nomor beregu, Taufik kembali takluk dari lawan yang sama Tanongsak Saesomboonsuk di nomor perorangan, Jumat (18/11) sore.
Kekalahan ini sekaligus menggagalkan final sesama Indonesia yang sebelumnya sudah memastikan satu wakil, Simon Santoso.

Sama seperti bermain di nomor beregu, Taufik kesulitan meredam permainan Tanongsak. Juara Olimpiade Athena ini juga kalah dua gim langsung 14-21, 19-21.(bbs/jpnn)

Syarat Menerbitkan STNK Baru

085372068xxx
Bapak Kadis Pendasu kami mau tanya apakah untuk menerbitkan STNK baru karena STNK lama hilang wajib melunasi tunggakan pajak kenderaan bermotor {PKB} terlebih dahulu? Mohon berikan jawaban berdasarkan aturan perundang-undangan yang diatur. Trima kasih atas jawabannya.

Lunasi Tunggakan
Terimakasih atas pertanyaannya. Untuk menerbitkan STNK baru yang disebabkan kehilangan harus melengkapi syarat berikut: Foto copy BPKB (aslinya dibawa), Foto copy KTP (aslinya dibawa), Pasang iklan di media cetak, radio, dan TV, Surat kehilangan dari polse, Lampiran hasil cek fisik nomor mesin dan rangka dari polsek (jangan lupa dilegalisir di samsat kota/kabupaten), dan BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Bila terdapat tunggakan hendaknya melunasi terlebih dahulu.

H Sjafaruddin SH MM
Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Sumut

Panjat Tebing Juara Umum

PANJAT tebing Indonesia kembali menambah pundi emas di SEA Games 2011 di Palembang. Di hari penutupan lomba panjat tebing di Kompleks Jakabaring Sport City, Palembang kemarin (18/11), Galar Pandu Asmoro dan kawan-kawan berhasil menyumbang dua medali emas.

Itu masing-masing datang dari nomor Speed World Record Men putra dan putri. Untuk sektor putri, merah putih diraih oleh Tita Supita dengan catatan waktu 9,96 detik. Sementara dari sektor pria didonasikan oleh Galar Pandu Asmoro dengan catatn waktu 6,99 detik.

“Ini adalah hasil maksimal dan kerja keras tim. Apalagi,  dua emas terakhir ini sekaligus menggenapkan target kami sebagai juara umum di SEA Games kali ini. Saya berharap, tradisi mendulang banyak emas ini bisa berlanjut di even lainnya,” ujar Galar setelah lomba.  Dalam lomba pamungkas itu, untuk sektor kedua dan ketiga kategori putri masing-masing milik Evi Nelawati yang juga asal Indonesia (16,66 detik), sementara peringkat ketiga punya Singapura atas Ming Xin Judith Sim (17,80 detik)

Dari kategori putra, medali perak juga dikuasai oleh tim merah putih lainnya, Tonny Mamiri dengan catatan waktu 7,12 detik, serta medali perak milik Singapura oleh Wengkit Adriel Choo (7,28 detik). Dengan raihan tersebut, Indonesia telah mendulang 9 medali emas, 5 perak ?dari cabang panjat tebing.

“Sebenarnya kami bisa sapu bersih semua emas di even ini. Sayang, tim putri kami gagal di nomor boulder putri. Itu pun karena jangkauan yang dibuat oleh panitia terlalu jauh, sementara postur tubuh para pemanjat kami rata-rata pendek,” kata pelatih tim panjat tebing Indonesia, Ronald Mamarimbing (dik/jpnn)

Mantan Presiden Filipina Ditangkap Polisi

MANILA- Kepolisian Filipina bergerak cepat untuk menangkap mantan presidennya,  Gloria Arroyo yang tengah dirawat di rumah sakit Manila. Penangkapan Arroyo dilakukan atas perintah pengadilan terkait dugaan kasus korupsi dan kasus kecurangan pemilu tahun 2007.

Begitu mendatangi Arroyo di kamarnya, polisi langsung menyerahkan surat perintah penangkapan. Tapi, kepada para wartawan di rumah sakit, pejabat kepolisian Senior Superintendent James Bucayo mengatakan, Arroyo tetap berada di RS sampai dia cukup sehat untuk ditahan.

“Kami cuma menempatkan polisi yang berjaga di luar kamarnya,” kata Bucayo seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (18/11).
Perintah penangkapan Arroyo disambut pemerintah Filipina.
“Bu Arroyo harus tetap berada di dalam negeri dan menghadapi tuduhan sabotase pemilihan,” kata Menteri Kehakiman Leila de Lima kepada para wartawan di Manila.

Dia menyebutkan, kasus yang menimpanya merupakan implikasi besar, bukan cuma pada integritas sistem pemilihan, namun pada prinsip-prinsip demokrasi. Penangkapan itu merupakan bentuk agar rakyat Filipina mendapatkan keadilan yang sepatutnya diterima.

Selain kasus kecurangan saat pemilihan senat tahun 2007, Arroyo menghadapi berbagai tuduhan lainnya, termasuk korupsi. Arroyo kini berusia 64 tahun itu memimpin Filipina sejak 2001-2010 silam. (net/jpnn)

Poldasu Diam, PLN Pakai Pengacara

MEDAN- Penetapan petugas P2TL menjadi tersangka atas tudingan melanggar pasal 167 ayat 1 Junto Pasal 551 KUHP tidak membuat Serikat Pekerja PLN Sumut diam. Pihak PLN melalui serikat pekerjanya akan menyiapkan penasehat hukum dari Jakarta.

“Kami sudah menyiapkan penasehat hukum dari pusat atau Jakarta. Jika dalam melaksanakan tugas tersebut dinilai melanggar pasal 167 ayat 1 Junto Pasal 551 KUHP, ya kami menunggu proses hukum selanjutnya. Kami tetap menghormati hukum,” ujarnya, Jumat (18/11).

Namun,  dia mengharapkan agar Poldasu fair dalam menerima pengaduan PLN. Selama ini, laporan PLN tentang pencurian listrik belum ditindaklanjuti. Untuk itu, kami meminta agar Poldasu tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum.

“Serikat Pekerja PLN Sumut merasa prihatin dengan penetapan empat petugas P2TL PLN. Padahal, keempatnya sedang menjalankan tugasnya sesuai prosedur. Tapi hanya karena konsumen kami bernama Rudi Hartono Bangun yang kebetulan Ketua DPRD Langkat, polisi malah tidak menjalankan fungsinya sebagai penegak hukum. Buktinya sampai kini pengaduan PLN tidak juga diproses,” tegas Raidir.

Walaupun polisi berusaha menjebloskan empat petugas P2TL PLN Medan, tapi tak membuat PLN gentar dalam menindak pelaku pencurian listrik di wilayah Medan maupun Sumut. “Itu sudah merupakan keputusan Direksi PLN untuk menekan arus listrik susut non teknis yang disebabkan pemakaian tenaga listrik tidak sah. Soalnya banyak sekali temuan terhadap pemakaian arus listrik secara ilegal yang merugikan negara. P2TL akan terus maju,” katanya.

Sementara itu, Poldasu terkesan tidak serius dalam menangani laporan pihak PLN atas temuan Tim P2TL adanya pencurian arus listrik di kediaman Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun, di Komplek Mutiara Indah No 3 di Jalan Kapten Muslim Dalam, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia.

Pasalnya, saat wartawan koran ini mencoba konfirmasi ke Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso yang biasanya berkompeten memberikan keterangan pers kepada wartawan, malah enggan memberikan keterangan perkembangan laporan pihak PLN yang ditangani Subdit Harda, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.

Wartawan koran ini sudah tiga hari berturut-turut berupaya melakukan konfirmasi melalui via telpon, namun Kabid Humas Poldasu enggan menjawab. (mag-5)

Eko Pecahkan Rekor, Jadi Setiadi Dapat Perak

Angkat Besi

Lifter Eko Yuli Irawan mempersembahkan emas pertama cabang angkat besi bagi Indonesia setelah menjuarai kelas senior 62 kg putra di Dempo Hall Jakabaring, Palembang, Jumat (18/11). Pesaing utama Eko untuk merebut emas di kelas 62 kg justru datang dari lifter Indonesia sendiri, yakni Muhammad Hasbi. Pada angkatan clean and jerk pertama, Eko sukses mencapai angkatan 167 kg.

Torehan tersebut kemudian sempat dilewati Hasbi yang mampu mengangkat beban 161 kg. Eko tetap tenang dan sukses kembali memimpin dengan angkatan 166 kg. Angkatan tersebut untuk sementara membawa Eko memimpin sementara.

Hasbi berusaha melewati catatan 166 kg Eko dengan mencoba 167 kg. Sayang, usahanya gagal dan Eko dipastikan sebagai pemenang. Meski begitu, peraih emas SEA Games 2009 tersebut masih berusaha mencapai catatan angkatan hingga 170 kg.

Eko gagal melakukan angkatan 170 kg, tapi lifter kelahiran 24 Juli 1989 tersebut tetap memecahkan rekor atas dirinya sendiri pada SEA Games 2009 dengan total 302 kg. Di Sea Games Laos, rekor Eko adalah total 300 kg. Medali perunggu menjadi milik atlet Vietnam, Nguyen Ngee Trung, dengan total angkatan 272 kg.

“Saya sangat senang, karena target tercapai. Sejauh ini, ini adalah penampilan terbaik saya di SEA Games. Ini adalah rekor ketiga saya di ajang SEA Games. Selanjutnya saya akan fokus olimpiade,” papar Eko usai pertandingan.

Sementara itu Jadi Setiadi, hanya mampu meraih medali perak kelas 56 kilogram (kg) putra di Stadion Angkat Besi Jakabaring, Palembang, Jumat (18/11).

Setelah menyelesaikan angkatan snatch dengan 124 kg, Jadi kemudian berhasil mencapai angkatan jerk 148 kg. Pada usaha pertama angkatan 154 kg, Jadi Setiuadi gagal melakukannya. Baru pada usaha terakhir, Jadi berhasil melakukannya.

Jadi hampir merebut medali emas setelah lifter Vietnam, Tran Le Quoc Toan, gagal melakukan angkatan 153 kg. Namun, Quoc Toan berhasil menaikkan angkatan menjadi 155 kg. Quoc Toan akhirnya menyabet medali emas dengan total angkatan 280 kg. Sedangkan Jadi harus puas dengan medali perak dengan total angkatan 278 kg. Perunggu kembali menjadi milik atlet Vietnam, Thach Kim Tuan, dengan total angkatan 272 kg.

Jadi mengaku, salah satu faktor kegagalannya meraih emas adalah jeda waktu dari angkatan jerk pertama ke kedua yang terlalu lama. Jadi juga mengaku terburu-buru dalam melakukan angkatan. “Saya sudah dingin duluan tadi. Istirahatnya terlalu lama. Di angkatan kedua tadi saya juga terlalu terburu-buru,” ujar Jadi usai pengalungan medali.

Pelatih Jadi, Eddy Santoso, mengaku lamanya jeda tersebut karena strategi jual-beli dalam meningkatkan angkatan beban melawan Vietnam.(bbs/jpnn)

Berobat dalam Tinjauan Syariat Islam

Kita semua adalah makhluk yang lemah dan senantiasa membutuhkan pertolongan Allah. Maka janganlah orang yang sehat dan kuat tertipu dengan kekuatannya, sehingga merasa dirinya bisa melakukan apa saja yang dikehendakinya tanpa memohon pertolongan Rabb-nya. Sebaliknya, jangan pula orang yang tertimpa musibah atau dalam kondisi lemah berputus asa dari rahmat-Nya. Ingatlah bahwa putus asa adalah sifat yang sangat tercela. Orang yang berputus asa sama artinya telah berburuk sangka kepada Rabb-nya, serta menganggap bahwa rahmat Allah l itu sangat sedikit terhadap hamba-hamba-Nya. Allah l telah menyebutkan dalam firman-Nya ketika mengabarkan perkataan Nabi-Nya Ibrahim: “Telah berkata (Ibrahim q): ‘Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-nya, kecuali orang-orang yang sesat’.” (Al-Hijr: 56)

Marilah senantiasa mencontoh akhlak para nabi, yang senantiasa yakin akan pertolongan Allah. Di antaranya Allah sebutkan tentang Nabi-Nya, Ibrahim yang berkata: “Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku.” (Asy-Syu’ara: 80)

Begitu pula tentang Nabi-Nya, Ayyub: “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia berdoa kepada Rabb-Nya: ‘Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang’.” (Al-Anbiya’: 83)

Dalam kehidupannya di dunia, setiap orang tentu sangat mungkin untuk jatuh sakit. Bahkan terkadang dalam satu waktu seseorang bisa terkena beberapa jenis penyakit. Maka perlu kiranya kita ingatkan, bahwa orang yang sedang sakit disyariatkan baginya untuk memerhatikan dua perkara, yaitu:
Yang pertama: Tidak mengucapkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang menunjukkan ketidaksabaran terhadap ketetapan Allah atas dirinya. Namun dia harus bersabar atas ketetapan Allah pada dirinya. Karena kesabaran seorang muslim menandakan keimanan dirinya, sebagaimana disebutkan oleh Nabi n dalam sabdanya:
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang muslim, (karena) sesungguhnya semua urusannya berakibat baik (baginya), dan yang demikian ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang muslim, (yaitu) apabila mendapat nikmat dia bersyukur sehingga akibatnya baik baginya dan apabila tertimpa musibah dia bersabar dan akibatnya (juga) baik baginya.” (HR. Muslim dan yang lainnya)

Begitu pula hendaknya orang yang sakit juga melakukan introspeksi diri dari kesalahan-kesalahannya. Karena musibah yang menimpa seseorang merupakan akibat dari kesalahannya, sebagaimana Allah sebutkan di dalam firman-Nya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy-Syura: 30)

Sehingga dengan kesabarannya dan upaya mengintrospeksi diri tersebut akan menjadi sebab terhapuskan dosa-dosanya.

Adapun perkara kedua yang perlu diperhatikan oleh orang yang sakit adalah berobat dengan pengobatan yang bermanfaat. Tidak boleh baginya untuk mencari bentuk pengobatan yang menyelisihi syariat. Hal ini karena Allah telah menetapkan bahwa segala penyakit itu ada obatnya. Maka hendaknya yang dilakukan adalah berusaha untuk mencari tahu tentang obat atau tatacara pengobatannya, karena tidak setiap orang mengetahuinya.
Al-Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya menyebutkan dalam hadits yang beliau riwayatkan dengan sanadnya melalui jalan sahabat Jabir bin ‘Abdillah, bahwasanya beliau bersabda: “Setiap penyakit ada obatnya, apabila obat penyakit tersebut mengenai (orang yang sakit) maka dia akan sembuh atas izin Allah k.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa orang yang sakit tidak dilarang untuk berobat. Begitu pula berobatnya orang yang sakit tidaklah berarti menentang ketetapan Allah serta tidak pula bertentangan dengan kewajiban bertawakal kepada-Nya. Bahkan orang yang berobat ibarat orang yang berusaha menghilangkan rasa lapar dan hausnya dengan makan dan minum.

Oleh: Al-Ustadz Saifudin Zuhri, Lc.

Tentunya hal tersebut sebagaimana telah kita ketahui bersama merupakan perkara yang tidak terlarang. Bahkan berobat selama menggunakan cara yang tidak bertentangan dengan syariat merupakan salah satu bentuk usaha yang menunjukkan benarnya tawakkal seseorang. Di samping itu, telah menjadi sunnatullah bahwa segala sesuatu telah ditetapkan sebab untuk mendapatkannya. Sehingga justru dengan berobat akan menjadi sebab semakin sempurnanya tauhid seseorang.

Ketahuilah bahwa berobat yang sesuai dengan syariat secara umum bisa dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama adalah berobat dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an atau dengan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi. Yaitu dengan cara dibacakan ayat dan doa tersebut dengan diniatkan untuk mengobati pada bagian yang terkena sakit. Pengobatan cara seperti ini disebut dengan istilah ruqyah. Cara ini, dengan izin Allah, akan menjadi sebab sembuhnya orang yang terkena penyakit. Karena Allah telah memberitakan kepada kita bahwa kalam-Nya adalah obat.

Sebagaimana pula telah disebutkan dalam banyak hadis yang menunjukkan disyariatkannya pengobatan dengan cara ini. Di antaranya disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim t dalam Shahih-nya:
“Bahwasanya Nabi n dahulu apabila terkena sakit beliau membaca untuk (mengobati) dirinya dengan mu’awwidzat (yaitu surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas).” (HR. Muslim)

Adapun cara yang kedua adalah berobat dengan menggunakan pengobatan yang bermanfaat dan diperbolehkan secara syariat. Adapun obat-obatan yang terbuat dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah maka tidak boleh dijadikan sebagai obat. Hal ini sebagaimana disebutkan Nabi dalam sabdanya, ketika ada salah seorang sahabat yaitu Thariq bin Suwaid z menanyakan tentang khamr, yaitu sesuatu yang memabukkan, untuk dijadikan sebagai obat. Maka beliau menjawab:
“Sesungguhnya (khamr) itu bukan obat bahkan (khamr)itu adalah penyakit.” (HR. Muslim)

Termasuk pengobatan yang tidak diperbolehkan adalah pengobatan dengan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan penyakit. Misalnya dengan mengikatkan benang di leher atau di tangan, dengan maksud untuk menghilangkan penyakit yang mengenainya atau untuk mencegah datangnya penyakit. Perbuatan ini bahkan dikategorikan sebagai perbuatan syirik yang bisa mengurangi kesempurnaan iman, bahkan bisa menghilangkannya. Oleh karena itu, apa yang dilakukan sebagian orangtua dengan mengalungkan benang di leher atau di tangan anaknya ketika ingin mengobatinya dari penyakit panas atau yang semisalnya adalah cara pengobatan yang dilarang dalam syariat. Karena benang atau semisalnya yang dikalungkan itu tidak ada kaitannya secara langsung untuk mengurangi atau menghilangkan penyakit. Oleh karena itu disebutkan dalam hadits, bahwa Nabi ketika mendapatkan ada sahabatnya yang mengenakan sejenis logam di lengannya untuk menghilangkan sakit pada lengannya tersebut, beliau n mengatakan:
“Lepaskan dan buanglah (logam yang engkau lingkarkan di tanganmu), karena sesungguhnya (apa yang kamu lingkarkan di tanganmu itu) tidak akan membuat engkau kecuali semakin lemah. Seandainya engkau mati dalam keadaan masih memakainya, sungguh engkau tidak akan mendapatkan keberuntungan selamanya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang dikatakan baik oleh sebagian para ulama)

Akhirnya, marilah kita senantiasa berhati-hati dalam masalah yang berkaitan dengan pengobatan dan tatacaranya. Jangan sampai keinginan untuk mendapatkan kesembuhan baik untuk diri kita, keluarga kita, atau yang lainnya, membuat kita tidak memerhatikan aturan yang telah disyariatkan. Ingatlah bahwa sakit yang menimpa seseorang itu tidaklah seberapa dibandingkan siksa Allah di akhirat kelak. Maka janganlah kita mengorbankan agama kita dengan terjatuh pada pelanggaran dan menyalahi syariat-Nya, terkhusus dalam masalah berobat. Begitu juga dalam masalah yang lainnya. Mudah-mudahan Allah senantiasa menjaga dan menunjuki kita semua ke jalan yang diridhai-Nya. Wallahu a’lamu bish-shawab. Walhamdulillahi rabbil ’alamin.

Oleh: Al-Ustadz Saifudin Zuhri, Lc.

ASEAN Bebas Roaming dan Visa

Kesepakatan 10 Anggota KTT di Bali

NUSA DUA-Koneksivitas sepuluh negara anggota ASEAN menjadi salah satu fokus pembicaraan dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Bali yang dibuka kemarin (17/11).

Di antara kesepakatan yang dihasilkan adalah fasilitas bebas visa serta bebas biaya roaming dalam komunikasi selular berbasis suara dan satelit.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menuturkan, Penghapusan biaya roaming internasional di kawasan ASEAN diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan, sekaligus menarik minat investor asing untuk menanam modal di kawasan ASEAN.

Secara prinsip sudah kami setujui, sekarang akan dibahas teknisnya, terutama yang berkaitan dengan bisnis antaroperator selular,” kata Tifatul ketika ditemui di arena KTT ASEAN, Bali Nusa Convention Center kemarin (17/11).
Dengan fasilitas bebas biaya roaming ASEAN, warga negara Indonesia tidak perlu membayar tarif roaming internasional bila menelepon nomor selular Indonesia maupun nomor telepon selular dari negara ASEAN lain.
Selain program bebas biaya roaming, sepuluh negara anggota ASEAN juga sepakat untuk membebaskan visa kunjungan antarwarga negara ASEAN. Program tersebut genap dilakukan di sepuluh negara di kawasan Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar sepakat untuk membebaskan visa masuk negaranya bagi warga negara ASEAN lain pada awal 2012.

“Laos dan Myanmar menyambut baik, sehingga tahun depan diharapkan sepuluh negara ASEAN sudah bebas visa seluruhnya. Dengan demikian, terjadi mobilitas tinggi antarpenduduk di kawasan ASEAN sehingga memacu pertumbuhan dan perekonomian,” terang Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di arena KTT ASEAN kemarin.
Ke depan, tutur Marty, fasilitas bebas visa antarnegara anggota ASEAN akan dikembangkan menjadi fasilitas visa saat kedatangan (visa on arrival) bagi warga negara lain yang berkunjung ke kawasan ASEAN. “Saat ini sebagian negara sudah menerapkan visa on arrival, ke depan kita harapkan seluruh negara ASEAN menerapkan visa on arrival, sehingga keterhubungan ASEAN akan semakin terwujud,” katanya.

Dalam pidato pembukaan KTT ASEAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan keterhubungan antarnegara dan antarkawasan (ASEAN connectivity) adalah salah satu dari tiga tujuan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-19 di Bali.
“Kita harus memastikan realisasi dari Master Plan on ASEAN Connectivity untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik serta membangun peluang untuk investasi, perdagangan dan penciptaan lapangan pekerjaan. Kita harus memberi kesempatan yang adil bagi warga negara kita untuk mendapatkan keuntungan dari semakin terintegrasinya perekonomian kawasan,” kata presiden.

Pembukaan KTT ASEAN dihadiri sembilan pemimpin kepala negara ASEAN, minus Presiden Filipina Benigno Aquino III yang diwakili Sekretaris Presiden Filipina Ramond Carandang.” Sementara, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra yang sempat dikabarkan tidak hadir karena sedang mengatasi bencana banjir di negaranya, tiba di Bali Kamis pukul 02.00 WITA.

Pemimpin negara ASEAN lain yang hadir dalam pembukaan KTT ASEAN adalah Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung, Perdana Menteri Laos Thingsing Thammavong, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak, Presiden Myanmar Thein Sein, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long.

Keterhubungan ASEAN juga menjadi isu yang dikeluhkan negara-negara yang melakukan kerjasama perdagangan dengan ASEAN. Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Kimihiro Ishikane mencontohkan, saat ini sulit bagi industri otomotif asal Jepang yang berbasis di Thailand untuk mengekspor produk ke Tiongkok dan India melalui jalur darat. Hal ini disebabkan masih belum ada kesepakatan antara Thailand dengan Myanmar dan Laos dalam transportasi antarnegara.

“Saat ini, truk dari Thailand terpaksa berhenti di perbatasan, barang diturunkan, lantas dinaikkan lagi ke truk yang ada di Laos atau Myanmar. Belum lagi prosedur bea cukai yang membutuhkan waktu. Karena itu, kami mendorong konektifitas ASEAN,” terangnya.(noe/fal/iro/jpnn)