27 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14887

Nazaruddin Terlena di Kota Telenovela

Pakai Paspor Palsu Keluaran Imigrasi Polonia Medan

JAKARTA- Drama pelarian mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin berakhir juga. Dia ditangkap di kota yang terkenal sebagai lokasi syuting telenovela, Cartagena, Kolombia, setelah meninggalkan Indonesia sejak Mei 2011. Tersangka kasus suap wisma atlet Palembang Sea Games itu ditangkap polisi Kolumbia Minggu dinihari pukul 2 pagi atau sekitar pukul 14.00 WIB. Dia ditangkap mengenakan kaos hitam dan celana jeans.

Tadi malam waktu Indonesia, posisi terakhir Nazaruddin sudah berada di Bogota , ibukota Kolumbia. “Sekarang berada dalam pengawasan Interpol dan petugas KBRI juga ada disana,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Jakarta semalam.

Tim Polri pemburu Nazaruddin yang selama ini sudah standby di Dominika, juga sudah bergeser menuju Bogota untuk bergabung dengan Interpol dan petugas KBRI. “Tim yang menyusul dari Jakarta sudah berangkat tadi pagi (Senin 8/8),” jelas Anton.

Kabar pertama tertangkapnya Nazaruddin disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto dalam jumpa pers di Istana Negara kemarin (8/8).

Dia menjelaskan jika konfirmasi tertangkapnya Nazaruddin setelah Dubes RI di Kolombia Michael Manufandu menyampaikan aksi yang dilakukan polisi Kolumbia dan Interpol kepada Menlu Marty Natalegawa.

“Hasi penyelidikan di Cartagena, identik dengan yang kita sebut sebagai Nazaruddin,” kata Menko Polhukam Djoko Suyanto di Kantor Presiden. Dia juga menyebut penangkapan itu dilakukan pada saat yang tepat.

Lebih lanjut Djoko menjelaskan jika selama ini Nazaruddin sulit ditangkap karena menggunakan identitas palsu di paspor. Dalam paspornya, dia menggunakan nama M. Syarifuddin. Dia yakin tangkapan itu tidak salah karena Dubes RI sudah berangkat ke Cartagena dari Bogota, ibu kota Kolombia dan bertemu Nazaruddin.

Dari pertemuan itu, Djoko mengatakan jika secara fisik identik dengan apa yang selama ini disebut Nazaruddin. Mantan Panglima TNI itu mengatakan Nazaruddin langsung dibawa ke Bogota.

Djoko menjelaskan, kabar penangkapan Nazaruddin itu sudah dilaporkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, SBY berpesan untuk menjaga keselamatan Nazaruddin. “(Pesan) kedua, yang bersangkutan bisa dibawa ke tanah air untuk dilakukan proses hukum,” sambung Djoko yang didampingi Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Terpisah, Duta Besar RI untuk Kolombia Michael Manufandu menceritakan proses penangkapan Nazaruddin, di Cartagena, Kolombia. Tertangkap M Nazaruddin tidak lepas dari kecerobohannya dalam menggunakan paspor. Polisi Kolombia mencurigai paspor M Syarifuddin yang dipegangnya selama kabur dari Indonesia. Setelah digelandang ke kantor polisi setempat, diketahui bahwa pria tangkapan polisi Kolombia itu adalah buronan Interpol.

Melalui sambungan telepon dia menjelaskan, paspor yang dipakai Nazaruddin palsu yang dikeluarkan kantor imigrasi Polonia, Medan,Sumatera Utara. Sebab, di paspor hijau tersebut foto dan nama yang digunakan tidak identik dengan M Nazaruddin. Wajah yang ada dalam foto tersebut berbeda jauh dengan politisi asal Kabupaten Simalungun itu.
Jika Nazaruddin tidak melawan saat ditangkap. Namun, bukan berarti pria tersebut pasrah begitu saja. “Dia mengaku namanya Syarifuddin,” katanya.

Michael menjelaskan saat ditangkap Nazaruddin sedang duduk-duduk sendiri di sebuah cafe di pinggir jalan. Nazaruddin saat itu sedang makan dan didekati oleh polisi Kolumbia. “Yang jelas dia mengaku menjalankan puasa, saya sempat membelikan makanan untuk buka puasa setelah tertangkap,” kata dubes Michael.
Bisa jadi saat ditangkap oleh polisi lokal Kolumbia, Nazaruddin sedang menikmati makan sahurnya. Yang jelas, saat itu dia sendirian.

Polisi Kolombia memberi kabar kepada pihaknya terkait penangkapan itu. Kabar itu ditanggapi dengan langsung terbang ke kota pantai itu. “Disana, Nazaruddin tidak diborgol,” jelasnya.

Michael menjelaskan wajah Nazaruddin saat itu tampak pucat. “Mungkin saja karena sedang berpuasa,” katanya. Nazaruddin menitipkan tas pribadi miliknya ke dubes Michael. “Sampai saat ini belum saya buka,” katanya.
Tas itu diduga berisi barang-barang pribadi Nazaruddin termasuk sejumlah bukti yang sempat disampaikannya pada media. “Untuk membukanya harus ada saksi dan sekarang status dia masih di tangan Interpol,” kata dubes Michael.
Meski hingga tadi malam, orang itu masih kukuh bernama Syafruddin, Michael tetap yakin jika yang dihadapinya adalah Nazaruddin. Apalagi, wajah pria tersebut kerap nongol diberbagai media massa. Namun, dia tidak mempermasalahkan hal itu karena dia ingin Nazaruddin tetap kooperatif dengan kedutaan. “Karena itu, identitas palsu Nazaruddin tidak terlalu dikorek,” tuturnya.

Dari pemeriksaan paspor M. Syafruddin terlihat jika sebelum mendarat di Kolombia yang bersangkutan pernah ke Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja, Jerman, Karibia dan Kolombia.

Terpisah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga ikut girang dengan tertangkapnya Nazaruddin. Sebab, hal itu mengakhiri penyelidikan yang selama ini dilakukan oleh berbagai pihak. Apalagi, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan jika pihaknya sebenarnya sudah menanti tertangkapnya Nazaruddin. “Sejak minggu lalu sudah kami deteksi,” katanya.

Informasi yang di dapat KPK, polisi Kolombia sudah telah mengawasi gerak-gerik Nazaruddin di Kartagena sejak Jum’at (5/8). Johan mengatakan polisi setempat menangkap Nazaruddin setelah melihat red notice yang dikeluarkan KPK beberapa waktu lalu. “Setelah memastikan itu Nazaruddin baru dilakukan penangkapan lantas melapor ke pemerintah Indonesia,” urainya.

Kadivhumas Polri Irjen Anton Bachrul Alam menjelaskan rute pelarian Nazaruddin. Setelah terbang ke Singapura 22 Mei 2011, Nazar sempat tinggal satu bulan di negeri Singa itu.

Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK Nazaruddin mencoba mengecoh ketika keluar dari Singapura. “Seolah-olah dia ke Kuala Lumpur (Malaysia), tetapi sebenarnya ke Vietnam,” kata Anton di Mabes Polri, kemarin.
Dari Vietnam, kata Anton, Nazaruddin pindah ke Kamboja. Dengan pesawat sewaan, Nazaruddin lalu menuju Bogota, Kolombia, dengan transit terlebih dulu di Madrid, Spanyol, dan Dominika. “Dari Bogota baru ke Cartagena,” katanya.
Nazaruddin, lanjut Anton, diketahui menggunakan paspor palsu dengan nama Syarifuddin ketika transit di Dominika. Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo, kata dia, lalu mengirimkan surat kepada kantor Interpol Pusat di Perancis untuk membantu penangkapan di Kolombia. Data itu dilengkapi juga dengan sidik jari. “Hasil terakhir yang kami terima match. Cocok. Jadi, yang bersangkutan benar Nazaruddin,” ujarnya.

Di bagian lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampaknya ikut lega dengan tertangkapnya Nazaruddin. Dia mengapresiasi kerja Polri dan KPK yang bekerja sama dengan Interpol. Sebagai tindak lanjut, SBY telah meminta Kapolri untuk memberikan perlindungan kepada Nazaruddin.

“Jangan sampai ada apa-apa dengan yang bersangkutan, mengingat barang kali banya orang yang tidak nyaman dengan tertangkapnya yang bersangkutan (Nazaruddin, Red),” kata SBY usai acara buka bersama dengan jajaran TNI di Mabes TNI, Cilangkap, tadi malam.

Dia mengharapkan, setelah dibawa pulang ke tanah air dan ditangani oleh KPK, perkara tersebut bisa menjadi lebih terang. Prosesnya juga berjalan secara transparan, akuntabel, dan objektif. “Karena kita juga ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi atas dugaan kejahatan yang dilakukan Nazaruddin yang ditangani oleh KPK,” kata SBY.
“Saya berharap Nazaruddin bisa membuka selengkap-lengkapnya, siapapun, dari partai manapun. Kalaupun itu ada kaitan dengan apa yang dilakukan, demi tegaknya kebenaran dan keadilan mesti di buka,” sambungnya.
Termasuk juga jika Nazaruddin memiliki informasi yang berkaitan dengan Partai Demokrat, SBY berharap bisa dijelaskan kepada Dewan Kehormatan PD. Jika memang ada pelanggaran etika yang dilakukan oleh kader PD, sanksi akan dijatuhkan.

Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah penyelamatan untuk melindungi Nazaruddin. “Justru itu sedang disiapkan (langkahnya),” katanya lantas menyebutkan, secepatnya Nazaruddin akan dibawa pulang ke Indonesia.(fal/dim/rdl)

Jalan-jalan ke 5 Negara

Dari Singapura Nazaruddin mengecoh ke Kuala Lumpur padahal dia berada di Vietnam. Dari Vietnam ke Kamboja. Dari Kamboja menggunakan pesawat carter menuju Bogota melalui Madrid (Spanyol), Dominika. Dari Bogota baru ke Cartagena.

Berikut lika-liku pelarian Nazaruddin selama ini:

Senin, 23 Mei 2011
Diberhentikan dari Bendahara Umum Partai Demokrat (PD). Beberapa jam sebelum pengumuman pemecatannya, Nazaruddin sudah kabur ke Singapura. Dikabarkan sempat ke China, Vietnam, Kamboja dan Malaysia.

Kamis, 30 Juni 2011
KPK menetapkan Nazaruddin menjadi tersangka kasus suap wisma atlet di Kemenpora.

Selasa, 5 Juli 2011
Kementerian Luar Negeri Singapura menegaskan Nazaruddin tak ada di Singapura.

Rabu, 6 Juli 2011
Dikabarkan tertangkap di Filipina, ternyata informasinya nihil. Dua foto Nazaruddin dipajang di situs www.interpol.int.

Jumat, 22 Juli 2011
Muncul di Metro TV dalam rekaman gambar sedang berbincang-bincang dengan aktivis media sosial Iwan Pilliang.

Sabtu, 23 Juli 2011
Berdasarkan laporan polisi, mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut ada di Argentina.

Minggu, 31 Juli 2011
Nazaruddin digerebek interpol dan polisi Indonesia, Minggu (31/7). Namun, Nazaruddin sudah berpindah tempat.

Kamis-Jumat, 4-5 Agustus 2011
Tim gabungan KPK, Menkum HAM, Mabes Polri, Interpol, mendapat laporan adanya dugaan paspor palsu dengan menggunakan foto mirip Nazaruddin di Kolombia. Tim bergerak.

Minggu, 7 Agustus 2011
Pria dengan paspor palsu M Syahruddin ditangkap Interpol saat meninggalkan Kota Cartagena, Kolombia. Dubes RI di Bogota berkoordinasi dengan Kemlu di Jakarta.

21.00-22.00 WIB
Menlu melapor kepada Menko Polhukam Djoko Suyanto.

Senin, 8 Agustus 2011
Pukul 14.30 WIB
Djoko Suyanto berbicara pada pers di Istana Presiden, memberitahukan kabar penangkapan Nazaruddin. Tim gabungan memverifikasi penangkapan Nazaruddin.

Ajudan Wakapolres Jadi Saksi

Sebelum Diculik, Sempat BBM-an dengan Sri Wahyuni

MEDAN-Teka-teki siapa pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap Sri Wahyuni Simangunsong, seorang karyawati Bank BRI Syariah di Medan, hingga saat ini belum terkuak. Padahal polisi mengaku sudah memintai keterangan beberapa orang saksi yang berasal dari rekan-rekan maupun orang-orang dekat korban.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumatera Utara Kombes Pol Heru Prakoso mengatakan
personel Polisi Wanita (Polwan) Polresta Medan yang disinyalir merupakan Ajudan Waka Polresta Medan akan dimintai keterangan sebagai saksi.

Polwan tersebut merupakan orang yang berbalas-balasan Blackberry Messenger (BBM) dan Short Message Service (SMS) ketika korban Sri Wahyuni Simangunsong (26) dalam kondisi diculik. “Polwan yang sempat BBM dan SMS-an dengan korban, ketika diculik juga akan dimintai keterangannya. Selain itu pula, polisi juga mengharapkan CCTV di salah satu ATM di Tanah Karo yang dicurigai, sebagai tempat penarikan uang milik korban ketika terjadinya penculikan,” terang Heru di Mapolda Sumut, Senin (8/8).

Saat ditanya siapa polisi dari Satlantas Polresta Medan yang menilang korban tersebut, Heru mengaku belum mengetahuinya.

Heru Prakoso mengatakan, Polda sudah membentuk tim gabungan dari personel Polresta Medan, Polres Karo dan Polres Samosir. “Tim sudah dibentuk, dan diback up tim dari Reserse Kriminal Umum (Reskrimum). Sejauh ini tim masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Dalam kasus ini, sebelum korban diculik terlebih dulu korban ditilang. Namun akhirnya hanya diberi teguran saja. Yang menilang adalah polisi dari Satlantas Polresta Medan. Ini akan juga dimintai keterangan,” terang Heru.

Seperti diketahui, pekan lalu Sri Wahyuni menjadi korban penculikan oleh seseorang yang berakhir dengan peristiwa pembunuhan. Korban akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa di kawasan hutan Pangururan. Hingga saat ini, polisi masih mencari pelakunya.

Hingga kemarin, penyidikan Polresta Medan masih memburu pelaku penculikan, perampokan dan pembunuhan Sri Wahyuni ke daerah Kabanjahe.

Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga saat dihubungi membenarkan hal tersebut. Selain itu, hasil pemeriksaan Tim Forensik RSU dr Pirngadi Medan terhadap korban telah diserahkan ke penyidik. Tagam mengungkapkan, di tubuh korban terdapat tanda benturan benda tumpul di kepala bagian kanan, tanda gagal bernafas dan luka-luka memar sekejur tubuh.

Ditanyakan tanda kekerasan seksual, Tagam belum berani memastikan hal tersebut. “Saya akan lakukan kordinasi terlebih dahulu, kalau ada masalah itu saya belum pastikan. Jangan menduga yang macam-macam, kasihan keluarga korban yang masih berduka,” ucapnya.

Penyidik polisi juga masih kesulitan menemukan mobil Kijang Innova BK 1356 JH beserta barang-barang korban lainnya. “Belum ada, kita belum menemukan mobil korban dan barang-barang lainnya. Sabar ya, kita sedang menelusuri hal ini. Beri kami waktu untuk mengungkapnya. Serta doanya terhadap kasus ini akan terungkap secepatnya pelakunya,” tandasnya.

Kasat Reskrim Polresta Medan AKP Yoris Marzuki enggan mengangkat telpon saku dan membalas pesan singkat yang dikirim ke ponselnya. Sementara Kanit Jahtanras Polresta Medan AKP Yudi Prianto yang dihubungi mengatakan, dia sedang berada di luar kota. “Coba hubungi Kasat Mas. Soalnya saya sudah beberapa hari di luar kota,” ucapnya melalui ponselnya.(ari/mag-7)

Pejabat BNI Dipanggil Jaksa

MEDAN-Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara kembali memanggil ulang para pejabat di lingkungan Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Pemuda Medan, guna dimintai keterangan soal kucuran kredit yang diduga menyalahi Standard Operasional Prosedur (SOP) kepada PT Bahari Dwi Kencana.

‘’Ya pejabat BNI bisa dipanggil kembali dalam rangka klarifikasi
soal SOP kucuran dana pada PT Bahari Dwi Kencana yang menyalahi prosedur. Yang jelas kalau pun pemanggilan terhadap BNI harus pajabat yang berkompeten,’’ ujar  Kasi Pidsus Kejatisu, Mansyur SH kepada wartawan, Senin (9/8).
Apakah Direktur BNI Cabang Jalan Pemuda Medan juga akan dipanggil? Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejatisu ini tak menampik.

“Biasa saja. Ini kan dalam rangka klarifikasi. Soal kucuran dana tersebut pejabat-pejabat yang terkait di lingkungan BNI pasti tahu,’’ ujar Mansyur.

Mansyur menyatakan tidak tertutup kemungkinan beberapa saksi yang telah dipanggil dijadikan tersangka. ‘’Bisa saja dijadikan tersangka, apabila dari hasil penyidikan ditemukan terlibat dalam pengucuran dana tersebut. Namun kita tidak mau berandai-andai, kita melakukan penetapan tersangka berdasarkan hasil penyidikan dan fakta,’’ tegas Mansyur.

Sejauh ini, sambungnya, belum ada pihak BNI yang dijadikan tersangka. Begitu juga dengan Direktur PT Bahari Dwi Kencana Boy Hermansyah. Boy Hermansyah sendiri belum ditetapkan sebagai tersangka, karena yang bersangkutan hingga saat ini masih belum juga datang memenuhi panggilan penyidik Kejatisu.

Penyidikan penyalahgunaan SOP penyaluran kredit di Bank BNI Cabang Pemuda Medan senilai Rp129 miliar, masih berlangsung di Kejatisu. Selain telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak BNI Cabang Pemuda Medan, juga masih memburu Direktur PT Bahari Dwi Kencana, Boy Hermasyah.

Penyimpangan SOP itu terjadi karena PT Bahari Dwi Kencana tidak melengkapi persyaratan sebagaimana mestinya tetapi oknum pejabat bank tersebut meloloskan pegajuan kredit. Meski telah melampirkan beberapa persyaratan, yakni laporan keuangan perusahaan, laporan aprasial dan laporan lainnya, penyidik menduga proses dan izin kelengkapannya tidak benar. Akan tetapi permohonan kredit tersebut tetap diproses serta dianalisa pada Sentra Kredit Menengah (SKM) BNI 46 Wilayah Medan.

Proses selanjutnya maka pihak BNI mengeluarkan Memorandum Analisa Kredit (MAK), pada MAK tersebut menyebutkan bahwa permohonan pinjaman wajar dipertimbangkan, maka tahap berikutnya permohonan pemimjaman dikirim ke PT BNI 46 Pusat di Jakarta.
Setelah pengajuan diproses pada BNI 46 Pusat di Jakarta, pihak Bank menyetujui permohonan kredit Rp129 miliar, dari pengajuan permohonan pemimjaman Rp133 miliar. Kredit baru bisa dikucurkan kalau semua persyaratan sudah dipenuhi PT Bahari Dwi Kencana.
Tetapi berdasarkan fakta yang diperoleh, pencairan permohonan pinjaman sudah dikucurkan Rp118 miliar yang dikeluarkan pada Desember 2010 lalu dengan kontrak perjanjian pembayaran selama 59 bulan. Sedangkan seluruh persyaratan belum dipenuhi perusahaan yang bergerak dalam usaha pengelolaan kelapa sawit itu.
Tim penyidik menemukan sejumlah tandatangan Boy Hermansyah selaku Direktur PT Bahari Dwi Kencana dan Komisaris PT Bahari Dwi Kencan Ir JSL serta pejabat BNI 46. Pihak penyidik Intel Kejatisu sendiri sudah memanggil dan memeriksa 8 orang dari PT Bahari Dwi Kencana maupun pihak BNI 46 Cabang Medan.(rud)

Satu Tersangka Ditahan Tipikor Polda

Dugaan Korupsi Polmed Rp4,5 M

MEDAN- Akhirnya, secara resmi Tipikor Polda Sumut menahan seorang tersangka kasus dugaan korupsi Politeknik Medan (Polmed). Penahanan terhadap tersangka korupsi proyek pengadaan alat peraga laboratorium Teknik Elektro Politeknik Negeri Medan (Polmed) senilai Rp4,5 miliar, dibenarkan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Sumut Kombes Pol Sadono Budi Nugroho yang dikonfirmasi Sumut Pos melalui seluler, Senin (8/8) malam.

“Benar, ada satu tersangka yang telah kita tahan terkait dugaan korupsi Pomed tersebut,” ungkapnya.
Saat ditanya siapa nama atau inisial tersangka yang telah ditahan itu, Sadono enggan menyebutkannya dan langsung menutup teleponnya. “Nanti ya, saya sedang diskusi,” jawabnya sembari menutup telepon.
Sementara, hasil penelusuran Sumut Pos, tersangka dimaksud berinisial H.

Sebelumnya, Rabu (3/8), di Mapolda Sumut, Kombes Pol Sadono menuturkan, pada pekan Tipikor Polda Sumut akan menetapkan tiga nama sebagai tersangka resmi kasus tersebut.

Diketahui, dalam kasus dugaan korupsi Polmed tersebut, ditemukan adanya kejanggalan pada proses tender pengadaan alat laboratorium, pendidikan bengkel jurusan elektro Polmed tersebut. Dimana, pemenang tender CV Karya Medika tidak melakukan tugasnya melaksanakan proyek. Panitia juga dinilai melanggar Keputusan Presiden RI nomor 80 tahun 1983.
Untuk diketahui pula, dalam kasus ini sejumlah saksi sudah dimintai keterangan salah satunya adalah Direktur Polmed Zulkfili Lubis (ZL), dua panitia serta rekanan proyek. Sedangkan, hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Sumut menyatakan, proyek ini mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp2,1 miliar dari total Rp4,5 miliar yang dianggarkan.

Dalam kasus ini, penyidik menilai telah terjadi pelanggaran dan menyiapkan pasal 2 ayat 1 sub pasal 3 sub pasal 11 lebih sub pasal 12 huruf a dan b UU RI No 31 tahun 1999 perubahan UU Nomor 20 Tahun 2001, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.(ari)

Ada Asa di Pantai Barat Sumatera

Gerak Aktif Haji Anif di Madina (1)

Perjalanan ini sepertinya begitu lengkap. Bagaimana tidak, perjalanan ini harus dilalui dengan penerbangan selama lima puluh lima menit, menaiki kapal motor selama dua jam serta ditambah total perjalanan darat satu jam lebih. Menariknya, setelah terbang dan mengarungi laut terbentang serta melaju di jalan berdebu, kami tetap saja di Sumatera Utara.

Ya, wartawan Sumut Pos, Ramadhan Batubara, mendapat kesempatan mengikuti rombongan Haji Anif n
ke beberapa kawasan di Kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal itu, 29 Juli hingga 7 Agustus. Berangkat dari Bandara Polonia, pukul 10.00 pagi Jumat (29/7) Merpati pun terbang tinggi melewati gugusan Bukit Barisan. Lepas lima puluh lima menit, pesawat mendarat di Bandara Ferdinand Lumbantobing, Pinang Sori, Tapanuli Tengah. Jalur darat pun setelah itu ditempuh agar tiba di Sibolga. Dari kota ini rombongan istirahat sejenak sembari makan siang di Rumah Makan Pak Nas di Jalan Brigjen Katamso Sibolga.

Saat makan, pandangan Haji Anif berulang kali mengarah ke semua rombongan yang terdiri dua belas orang dari Medan plus beberapa orang yang menjemput di Pinang Sori. Dua belas orang dari Medan tak lain adalah tim dari Haji Anif yang akan membagi sedekah dan zakat di Kecamatan Muara Batang Gadis jelang Ramadan. “Ayo makan yang banyak, perjalanan kita masih jauh,” ucapnya sembari mengoyak ikan bakar di hadapannya, mencelupkannya ke sambal merah, dan langsung menyantap. Mantap.

Benar saja, setelah itu rombongan menaiki kapal cepat KM Anugerah menuju Madina. Menurut keterangan sang kapten kapal, perjalanan akan ditempuh kurang lebih dua jam. Jika pakai boat, bisa sampai lima jam.

Dan, Sibolga ditinggalkan. Semakin lama semakin jauh. Lalu, hilang. Pemandangan kini hanya terpaku pada laut luas dan pulau-pulau kecil. Sesekali terlihat perahu nelayan melaju pelan. Mereka melambaikan tangan sambil tertawa lebar. KM Anugerah terus melaju dengan cepat. Sial, telepon genggam mulai rawan sinyal.

Selang dua jam, Desa Tabuyung yang dituju terlihat. Kubah masjid berwarna hijau langsung mengucapkan selamat datang. Barisan kapal nelayan tertata di pinggir dermaga. KM Anugerah mulai mengurangi kecepatan, perlahan memasuki muara, menuju dermaga. Kapal merapat. Haji Anif mendarat. Warga dan pejabat kecamatan sudah menunggu, terlihat juga anggota dari Polsek Muara Batang Gadis, Koramil, tokoh masyarakat setempat, dan sebagainya.

Usai mendapat ramah tamah penyambutan, Haji Anif langsung masuk mobil jemputan yang sudah menunggu. Tiga mobil langsung meluncur membelah barisan kelapa sawit milik PT Anugerah Langkat Makmur (PT ALAM), lintasan bergelombang dan belum diaspal. Debu berkeliaran kemana suka. Rombongan tiba di rumah milik Haji Anif; sebuah rumah panggung di antara pantai dan Jalan Lintas Pantai Barat Sumatera, tepatnya di Desa Salasiak. Sebuah rumah yang oleh warga sekitar disebut sebagai Rumah Gadang.

Selang sehari, satu karung beras seberat 10 kilogram, dua kilo minyak goreng, dua kilo gula, satu kotak mie instan, dan satu botol sirup dibagikan. Tua-muda di lima desa di Muara Batang Gadis memegang kupon, mengantre giliran menerima sedekah sembako dari Haji Anif.

Begitulah suasana yang tergambar pada hari pertama pembagian sembako. Sejak pagi tim pembagi serta Sumut Pos berkonsentrasi di sebuah madrasah yang ada di Desa Tabuyung. Desa ini sebelumnya sempat diluluhlantakan oleh dua tsunami. Kali pertama saat tsunami Aceh 2004 lalu, kejadian ini merenggut satu nyawa warga dan membuat arah sekian ratus rumah berubah arah. Yang terdahsyat adalah pada tsunami Nias 2005 lalu, selain menewaskan satu orang warga juga, rumah-rumah di bibir pantai hancur. Tercatat ratusan rumah tidak bisa dihuni lagi.

“Ya, saat tsunami itu kami lari ke bukit, rumah hancur. Saat (tsunami) Nias, kami sampai dua minggu bertahan di bukit,” terang Budi Chaniago (40) sembari mengatakan bantuan pertama kali datang ke lokasi pengungsi adalah dari Haji Anif. “Bapak (Haji Anif, Red) cukup perhatian pada kami. Lihat saja sekarang,” sambungnya.
Menariknya, lokasi tempat pembagian sembako adalah sekolah milik Haji Anif. Madrasah ini diresmikan oleh wakil presiden saat itu, Hamzah Haz. “Terus terang, kami bangga ketika Pak Anif peduli pada kami,” timpal H Sitompul warga yang lain.

Di Tabuyung, sembako yang disedekahkan berjumlah 699 paket. Selain Tabuyung, di Singkuang diberikan 497 paket, di Rantau Panjang 300 paket, Batu Mundom 82 paket, dan Sikapas 40 paket. “Saya bahagia jika apa yang saya lakukan bisa bermanfaat bagi orang lain. Kita hidup dan berusaha di sini bersama masyarakat, jadi selagi mampu saya akan berbuat maksimal untuk khalayak,” ungkap Haji Anif.

Selain sedekah, kakek 25 cucu ini juga memberikan zakat kepada setiap kepala keluar (KK) di kawasan tersebut. Namun, ketika ditanya soal jumlah angka yang digelontorkannya, ayah dari sembilan anak ini menghindar. “Sudahlah, hal itu bukan untuk digemborkan,” elaknya.

Ternyata, pembagian sembako tidak bisa diselesaikan dalam sehari. Tercatat, sejak Sabtu (30/7) hingga Rabu (3/8), tim pembagi harus bolak-balik ke lokasi pembagian. Meski tidak mengikuti semua kegiatan pembagian, Haji Anif yang kini telah berusia tujuh puluh tahun lebih itu juga diperas keringat dan konsentrasinya. Bagaimana tidak, setiap hari, tamu yang berkunjung ke kediamannya di Salasiak nyaris tak berhenti. Di beberapa hari, Haji Anif malah harus menerima tamu hingga pukul dua belas malam. Tamu yang hadir pun beragam, terlihat pejabat kecamatan, tokoh masyarakat, hingga warga biasa seakan tak henti mengisi ruang tamu di rumah tersebut. “Banyak hal yang bisa dibicarakan dengan Bapak. Karena itu, warga selalu mengambil kesempatan ketika Bapak datang,” ungkap Haji Ishak Buyung, tokoh masyarakat Tabuyung.

Haji Ishak pun bercerita kalau kehadiran Haji Anif patut disyukuri. Pasalnya, sebagai pengusaha yang lahan usahanya ada di kawasan mereka, Haji Anif cenderung sangat peduli dengan warga sekitar. “Tidak seperti pengusaha sebelumnya. Tabuyung sama sekali tak tersentuh. Lihat Bapak, setiap tahun dia melakukan ini (sedekah dan zakat),” tambah Haji Ishak.

Kehadiran Haji Anif, tambah Haji Ishak, cukup membantu perkembangan kualitas warga Tabuyung. Pasalnya, selain mendirikan beberapa sekolah (dari madrasah hingga Sekolah Menengah Kejuruan), pembangunan rumah sakit (sedang proses), masjid raya (sedang proses), Haji Anif pun tidak segan memberikan beasiswa bagi warga  kurang mampu dan berprestasi untuk sekolah ke luar daerah seperti ke Medan.

“Dulu, desa ini memang sangat terpencil. Satu-satunya jalur kemari hanya lewat laut,” ungkap Sugeng (50).
Sugeng yang mantan pekerja Hak Pengusahaan Hutan (HPH) PT Kayu Lapis Indonesia dan kini bergabung dengan PT Alam ini menceritakan kalau perubahan memang cukup nyata. “Jangankan sinyal handphone, listrik saja dulu belum masuk,” ketus lelaki asal Karang Anyar, Jawa Tengah, itu. (bersambung)

Ramadan Takut Gemuk

Sri Siti Annisa

Bulan Ramadan merupakan bulan kebanggaan bagi seluruh umat Islam. “Bangga dan senang lihat masjid ramai didatangi umat Islam,” ujar Sri Siti Annisa, pemenang Lomba Busana Muslim Kota Medan 2010.

Anak ke-4 dari 5 bersaudara ini pun sangat menyukai tarawih berjamaah di masjid.

“Dengan tarawih kita bisa lebih mengenal saudara lain, kalau hari biasakan jarang jumpa atau tidak saling kenal,” ujar cewek yang biasa disapa Icha ini.

Dara yang lahir di Medan 6 Juli 1996 ini pun senang melihat banyaknya jajanan berbuka selama Ramadan. “Di jalanan banyak yang jual berbagai macam makanan berbuka. Senang saja lihatnya walaupun gak beli, takut gemuk,” ujar siswi SMA Dharmawangsa ini.

Terkait dengan makanan saat Ramadan, gadis yang tinggal di Jalan Pimpinan ini selalu meminta masakan tertentu kepada sang mama saat sahur maupun berbuka,”Kebiasaan lapar mata, jadi kalau hanya lapar mata kan tidak mubazir,” ujar nya. (mag-9)

Optimis, 2014 Medan Dipimpin Orang Bersih

Sahur Bersama Wakil Ketua DPRD Kota Medan, Ikrimah Hamidy

Memasuki seminggu Ramadan, tim ‘Sahur Bersama Tokoh Harian Sumut Pos’ pun berkesempatan untuk sahur bersama Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Ikrimah Hamidy Lubis. Kesunyian Senin (8/8) subuh itu pun menjadi saksi perjalanan penuh canda.

INDRA JULI, Medan

Dengan kawalan forejders, tim tiba di sebuah rumah satu lantai berwarna putih dibatasi pagar coklat. Tampak satu unit mobil Toyota Inova dengan nomor polisi BK 1638 K terparkir di garasi yang terbuka.
Beberapa buah mangga bergantungan dari dahan yang terjulur keluar. Satu buah bahkan terjatuh seakan salam selamat datang kepada rombongan.

Tak menunggu lama, terdengar suara pintu terbuka disusul oleh Ikhrimah mengenakan baju koko lengan pendek putih dan celana keeper hitam. Membuka kan gerbang dan menyalami seluruhn rombongan sebelum mempersilahkan masuk dengan senyum dan dalam suasana bersahabat. Tak ada jarak seperti pada wakil-wakil rakyat kebanyakan.

Tampak deretan tanaman bonsai di pekarangan tertata dengan apik. Dipadu dengan beberapa jenis perdu dilengkapi dengan air terjun mini. Dua kursi santai dari kayu di beranda dan kokok ayam kampong yang bertengger di antara cabang pohon mangga juga dari arah belakang rumah membawa nuansa kesederhanaan ala pedesaan.

“Saya memang suka ngebonsai, dari dulu malah. Hanya satu yang saya beli, selebihnya saya buat sendiri. Saya juga senang mendengar suara ayam kampung, apalagi kalau lagi berkokok pagi itu. Bantu membangunkan. Di belakang masih ada tiga ekor ayam kampung,” tutur Ikhrimah.

Pembicaraan singkat tadi berlanjut ke ruang tamu yang terasa begitu Islami. Kaligrafi dapat dilihat di dinding, jam dinding, juga di ruang keluarga dimana terdapat juga lemari berisi buku-buku keislaman. Tak lupa foto bersama keluarga tercinta terpajang di situ.

Dengan lepas, Ikhrimah bertutur mengenai keluarga dan kampung halaman di masa kecil sebelum berangkat ke Kota Medan dan bekerja sebagai guru.

Pukul 04.30 WIB, tampak putra kedua Ahmad Hilmy Lubis (7) keluar dari kamar yang disusul putri ke empat Khaulah Asy Syifa Lubis (3). Dibantu keduanya, Ikhrimah menyiapkan menu berbuka yang juga memperlihatkan kesederhanaan. Teh manis yang diletakkan di atas nampan, diikuti nasi putih di dalam nampan aluminium. Begitu juga dengan lauk seperti telur dadar, udang, ikan asin, dengan buah jeruk dan buah kurma sebagai penutup.
“Tidak ada yang special. Yang penting enak dimakan. Paling telur dadar. Sebenarnya ada dibuat tadi malam, tapi dihabisin sama anak-anak. Ya tinggal ini saja yang ada,” tutur sang istri Dessy Irawaty usai mempersiapkan menu sahur di ruang makan.

Setelah putra sulungnya Abdul Haqi Alfaruqi (8) bergabung, sahur keluarga itu pun dimulai dalam ketenangan. Setiap suap makanan yang dihantar masuk ke dalam mulut selalu dilambari ucapan syukur yang tampak dari cara masing-masing anggota keluarga menikmatinya.

Pria berkulit hitam manis ini lalu bergabung dengan tim yang tengah menikmati segarnya udara di beranda. Penjelasan beberapa koleksi yang ada pun berlanjut menjadi diskusi ringan dengan topic yang berkembang. Dari prinsip yang dijalankan juga keinginannya untuk kembali mengajar siswa di sekolah. Bagaimana Ikhrimah selalu berusaha menjalankan tugas dan perannya sebaik mungkin untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Seperti dalam memastikan produk legislasi yang ada memang menjadi jalan bagi kemakmuran masyarakat Kota Medan. Meskipun semua itu masih menemui hambatan pada Peraturan Daerah (Perda) yang masih belum optimal. Salah satunya pengembangan UMKM yang dapat dilakukan dengan menyediakan ruang di pasar-pasar modern seperti mall dan plaza yang tersebar di Kota Medan.

“Semua itu butuh payung hukum juga pengawasan anggaran yang sebenarnya sudah ada meskipun masih lemah (kalau tidak mau dibilang tidak ada, Red). Tingkat pendidikan dan kekuatan ekonomi masyarakat juga sangat menentukan. Karena dalam satu artikel yang pernah saya baca, kondisi kita saat ini disebut seperti Jepang pada 1965,” paparnya.
Begitu pun, mantan Ketua KAMMI Sumut ini optimis akan terwujudnya Kota Medan yang lebih baik. Sesuai dengan keyakinannya akan siklus hidup yang didukung dengan kesadaran masyarakat Kota Medan dalam memilih pemimpinnya pada Pilkada di masa yang akan datang. Sosok pemimpin yang tidak dikenal dari jumlah uang yang disebar pada Pilkada melainkan dari kontribusi terhadap kebutuhan utama masyarakatnya.
“2014 itu akan menjadi masa transisi menuju Kota Medan yang lebih bersih. Karena untuk dua periode ke depan saya yakin akan lahir tokoh-tokoh muda yang tidak terkontaminasi dengan system yang ada saat ini. Karena bagaimana pun masyarakat juga sudah mulai sadar akan sosok pemimpin yang mereka inginkan,” pungkasnya.
Kumandang azan pun mengakhiri pembicaraan untuk bersama melaksanakan salat di masjid yang terletak tak jauh dari kediaman Ikrimah. (*)

Kerusuhan Menjalar ke Pinggiran London

Lebih dari 160 Orang Ditangkap

LONDON – Ketegangan terus menyelimuti London menyusul kerusuhan pada Sabtu malam (6/8) lalu. Bahkan, kerusuhan berlanjut pada Minggu malam (7/8). Kepolisian Metro London (Scotland Yard) telah mengamankan lebih dari 160 orang, Senin (8/8) karena terlibat berbagai aksi anarkis di itu.  Kerusuhan yang dipicu tewasnya Mark Duggan setelah terlibat baku tembak dengan polisi itu memaksa Menteri Dalam Negeri Theresia May mempersingkat liburannya.

‘’Isu lokal yang semula melandasi peristiwa itu ternyata sudah bergeser menjadi kejahatan terorganisasi,’’ terang Wakil Asisten Komisioner Scotland Yard Steve Kavanagh kemarin.

Kini target utama polisi adalah para penjarah. Aparat keamanan memburu para pemuda yang menyerang petugas serta membakar kendaraan milik polisi. Tapi, untuk mendapatkan para pelaku bukan hal mudah. Ketika beraksi, para pelaku memakai topi dan penutup wajah. Sebagian di antaranya mengenakan masker gas.

‘’Aksi anarkistis warga yang ditujukan kepada petugas itu benar-benar membuat kami syok,’’ kata Christine Jones, komandan kepolisian setempat.

Akibat insiden kerusuhan terburuk di Inggris dalam satu dekade ini, tidak kurang dari 35 polisi terluka. Tiga di antaranya menjadi korban setelah ditabrak mobil saat mengejar pelaku penjarahan di timur laut London.

Dibandingkan dengan Sabtu malam setempat, kerusuhan di London, khususnya Tottenham, Minggu malam lalu tidak terlalu parah. Sebab, tak ada lagi gerombolan massa bersenjata yang menyerang polisi seperti pada malam sebelumnya. Hanya, penjarahan terus berlanjut. Bahkan, menyebar sampai ke Enfield di sebelah utara London dan Walthamstow di kawasan timur laut. Di dua lokasi itu, penjarahan melibatkan sedikitnya 30 pemuda.

Sedangkan di kawasan Oxford Circus, berada di pusat Kota London, tak kurang dari 50 pemuda terlibat aksi penjarahan dan perusakan fasilitas umum. ‘’Jumlah penjahat yang meniru aksi kejahatan sebelumnya bertambah dan menyebar luas ke luar Tottenham hingga ke ibu kota,’’ papar Jones.

Aksi anarkistis itu membuat warga Kota Brixton, yang berjarak sekitar 16 kilometer dari London, khawatir dan waswas.  Apalagi, kawasan itu menjadi saksi bisu kerusuhan hebat yang melanda Inggris 1980-an dan 1990an. ‘’Tottenham hanya menjadi alasan untuk melancarkan aksi anarkistis seperti yang menimpa kami di sini,’’ tutur Williams Falade, manajer sebuah pusat kebugaran di Brixton yang menutup tempat usahanya kemarin.

Menteri Dalam Negeri Theresa May yang sedang menikmati libur musim panasnya langsung kembali ke London. Mewakili Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron, dia mengecam aksi kerusuhan pada Sabtu dan Minggu malam sempat membumi hanguskan sebagian wilayah ibu kota. (ap/afp/rtr/bbc/hep/dwi/jpnn)

Massa Diprovokasi Via Twitter

Aksi kerusuhan yang berujung kepada pembakaran dan penjarahan di Tottenham, London, Inggris, masih berlanjut. Sejumlah massa itu terkumpul berkat ajakan dan provokasi dari akun jejaring sosial Twitter. Demikian disampaikan Kepolisian metropolitan London, seperti dilansir dari laman BBC pada Senin (8/8), banyak petugas yang diserang dan mobil-mobil polisi yang dirusak. Titik-titik perusakan antara lain berada di Brixton, Watham Forest, Einfield, Walthamstow, dan daerah lain di London.

Paraic O’Brien, seorang wartawan mengatakan penjarahan dilakukan, begitu merajalela di Brixton. Toko dibakar dan dijarah, serta banyak mobil-mobil dirusak. Menurut seorang saksi mata lainnya, Tottenham masih mencekam. Bangunan terbakar, ditambah suara deru helikopter polisi di atas, membuat suasana semakin mencekam.  Laman Aljazeera menggambarkan situasi persis seperti zona perang. Semakin melebarnya intensitas kerusuhan turut dipengaruhi pemberitaan yang menyebar di situs jejaring sosial Twitter. (net/jpnn)

Yingluck Resmi PM Thailand, Oposisi Intip Kesalahan

BANGKOK- Pemerintah Thailand punya Perdana Menteri (PM) baru, Yingluck Shinawarta. Tapi, kepemimpinan itu akan banyak menghadapi tantangan dari kelompok oposisi.

Yingluck Shinawarta (44) selain berparas cantik dan masih muda, Raja Thailand Bhumibol Adulyadej juga telah mengesahkan kepemimpinan Yingluck sebagai pemimpin di negara berpenduduk sekitar 64 juta jiwa itu, Senin (8/8).
Dengan demikian, Yingluck resmi menjabat sebagai PM wanita pertama di Thailand. Pengesahan pihak kerajaan terhadap Yingluck sebagai PM Thailand itu berlangsung di Markas Besar Partai Pheu Thai, Senin (8/8) sore waktu setempat.
Dalam upacara pengesahan itu, Yingluck kembali menegaskan komitmennya untuk bekerja keras mewujudkan rekonsiliasi nasional di negara yang selama lima tahun terakhir ini penuh dengan ketegangan politik.

Sementara itu, sejumlah analis politik yakin kaum oposisi tidak akan menyerang Yingluck dalam waktu dekat ini. Mereka akan menunggu sampai Yingluck berbuat kesalahan.

“Yingluck menang telak sehingga kaum oposisi tak akan menurunkannya sekarang,  ini tidak mungkin,” kata Prof Somjai Phagaphasvivat dari Universitas Thammasat di Bangkok

Dia menyarankan Yingluck bisa membuktikan kepemimpinannya, membuat program pembangunan yang meningkatkan perekonomian rakyat Thailand.

Sedangkan pemerintah Indonesia mengucapkan selamat kepada Thailand atas terpilihnya Yingluck Shinawatra men.
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Thailand yang baru terpilih itu. (bbs/jpnn)

Wanita Asal Jatim Dimutilasi di Malaysia

KUALA LUMPUR- Seorang wanita Indonesia berinisial ST ditemukan tewas. Jasad wanita itu dibungkus dalam plastik hitam dan terpotong-potong menjadi 10 bagian. Tak jauh dari tubuh ST ditemukan jenazah seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dalam kondisi tubuh utuh.

Jasad ST ditemukan seorang petugas kebersihan di Apartemen Astaria, Taman Kosas, Ampang Selangor Malaysia.
“Kami baru mendapat informasi resmi tentang penemuan jasad ST dari pihak berwenang Malaysia hari ini,” ujar Atase Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kuala Lumpur, Suryana Sastradiredja, Senin (8/8).

Data yang diperoleh KBRI dari kepolisian Malaysia menerangkan ST beralamat di RT. 11 RW. 1 Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. “KBRI sudah menghubungi camat setempat, tapi kesulitan karena nama desanya tidak ada,” ujar Suryana.

Kepastian nama dan alamat ST diketahui pihak berwenang setelah melakukan pemeriksaan sidik jari. Data Pihak imigrasi Malaysia menunjukkan ST pernah ditahan pada 2008 karena kasus imigrasi (ilegal). Tapi, akhir 2008 ST dipulangkan ke Indonesia setelah ditahan sekitar 8 bulan. “Ternyata yang bersangkutan kembali ke Malaysia,” ucapnya.

Pihak berkuasa Malaysia belum memastikan keterkaitan anak berusia 5 tahun yang juga ditemukan meninggal di samping ST. “Masih dilakukan test DNA. Pihak kepolisian Malaysia memperkirakan hasilnya diketahui dalam lima hari lagi” kata Suryana.

Kini, jasad ST disimpan di kamar mayat Rumah Sakit Universiti Kebangsaan Malaysia di daerah Cheras. (net/jpnn)