25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14965

H Anif Shah Bangun Gedung di Kampus USU

MEDAN-H Anif Shah kembali menunjukkan kepeduli di dunia pendidikan. Anif memberikan bantuan pembangunan gedung kuliah bersama H Anif di kampus Universitas USU Medan. Berawal dari perbincangan dengan putranya, Musa Rajeck Shah alias Ijeck, H Anif Shah tergugah membantu pemenuhan pembangunan gedung belajar di Universitas Sumatera Utara (USU).

Demikian disampaikan Purek IV USU Prof Ningrum Natasya Sirait dalam sambutannya pada acara peletakan batu pertama gedung bersama H Anif, Sabtu (23/7).

“Proyek pembangunan ini berawal dari perbincangan dengan Ijeck mengenai kebutuhan USU terhadap fasilitas gedung untuk memenuhi jumlah mahasiswa USU yang sangat banyak. Perbincangan itu ditanggapi dan kami tidakmenyangka akhirnya orang tua Ijeck, H.Anif mau membiayai sepenuhnya pembangunan sebuah gedung berlantai dua. Dan ini menjadi motivasi buat kami untuk membangun USU yang lebih baik dengan dukungan dari berbagai pihak,” ucapnya.
Pada 2012 proyek pembangunan ditargetkan selesai bersamaan dengan ulang tahun USU yang ke 60.

Dalam kesempatan yang sama, Plt Gubsu Gatot Pujonugroho ST menganggap, bantuan seperti ini sangat diperlukan demi sebuah kemajuan di perguruan tinggi khusunya negeri, mengingat masih terbatasnya dana pemerintah.
“Namun demikian jika USU ingin mendapatkan dana APBD gak ada salahnya menyamaikan hal ini kepada anggota DPRDSU yang bertepatan hadir pada acara ini seperti H Ajib Shah. Karena kalaupun kita mengusulkan yang layak menentukan atau tidaknya pastinya anggota DPRDSU,” ucapnya.

Gatot juga memberikan apresiasi yang tinggi atas proyek pembangunan gedung bersama tersebut demi menunjang kualitas perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara, yang saat ini masih jauh tertinggal dengan beberapa perguruan tinggi di Pulau Jawa.

“Sekarang ini masih banyak orang Sumut mau kuliah ke pulau Jawa dengan bantuan seperti ini diharapkan kampus USU terus meningkatkan kualitas ke level yang bisa dibanggakan. Selian itu kedepannya perlu juga dilakukan kerjasama dengan dunia usaha dan industri sehingga ada percepatan pembangunan di Sumut tak hanya dari segi dunia pendidikan namun berbagai bidang lainnya,” ungkapnya.

Rektor USU Prof Syahril Pasaribu dalam sambutannya mengakui, dengan dibangunnya gedung pendidikan besama H.Anif Shah ini sangat membantu pihak kampus dalam menyelesaikan masalah lahan. Yang sebelumnya pernah menjadi masalah karena digunakan sebagai pajak (USU) yang dalam peraturan, disebutkan tidak diperkenankan adanya pajak yang terkesan liar di dalam sebuah perguruan tinggi.

“Bantuan gedung ini sangat membantu USU menampung mahasiswa, karena diperkirakan pada 2020 jumlah mahasiswa mencapai 60 ribu orang,” terangnya.

Disinggung biaya pembangunan gedung, H Anif enggan merinci besaran biaya bangunan yang direncanakan akan berdiri setinggi dua lantai itu. “Kita siapkan berapapun biaya yang nantinya diperlukan dalam proses pembangunan itu nantinya dan kemungkinan kita juga akan siapkan dana untuk memenuhi isi gedung ini. Ini amal untuk akhirat dan dunia pendidikan, kapan negara ini bisa maju kalau orangnya bodoh-bodoh karena terbatas fasilitas. Untuk itu kita harapkan pengusaha lain juga bisa termotivasi membangun,” ungkap Anif yang bersyukur pada usia 73 tahun masih bisa berbuat amal.(uma)

Ini Tahun Bekerja

Sabai Morscheck

Gadis cantik berkulit putih itu mengangguk setuju ketika guru kesenian meminta dia hadir untuk casting yang diadakan sebuah Production House di sekolah mereka, Mahatma Gandhi School, Bali. Si gadis yang bernama Sabai Morscheck tersebut sebenarnya tak terlalu tertarik mengikuti casting.

Apalagi pesertanya, yang juga teman-teman sekolahnya, begitu banyak. Sabai merasa tidak yakin bisa lolos. Ternyata perkiraannya meleset. Di antara puluhan peserta casting, justru Sabai yang terpilih.

“Sama pihak PH, aku disuruh ke Jakarta untuk syuting sinetron. Karena kesempatan sudah di tangan, ya udah dicoba saja,” ujar dara kelahiran Padang, 22 tahun silam, tersebut.

Debut sinetronnya berjudul Sweet Seventeen tayang pada 2004. Sinema layar gelas tersebut menjadi awal perjalanan karirnya di bidang entertainment. Awal yang boleh jadi kurang mengenakkan. Sebab, Sabai yang saat itu masih kelas 2 SMA harus cuti dua bulan untuk syuting kejar tayang. Ketika akhirnya masuk sekolah, Sabai harus menjalani sendiri karena teman-teman lain sudah liburan. “Aku ujian sendiri,” kenang gadis yang wajahnya sering disebut mirip Luna Maya tersebut lantas tertawa.

Dunia hiburan memang menggiurkan. Itu pula yang membuat gadis berdarah Jerman tersebut berniat terjun di sana. Terlebih lagi, keluarga memberikan dukungan besar. Tamat SMA, Sabai memutuskan pindah ke Jakarta untuk memudahkan mobilitasnya di entertainment. Tetapi, dia membuat satu standar. Boleh bekerja di bidang hiburan, namun sekolah tetap harus menjadi prioritas utama.

Pada akhirnya Sabai memang tidak terlalu ngoyo. Mulai 2004 sampai 2011, Sabai baru terlibat lima produksi film. Jika dibandingkan dengan teman-teman satu angkatannya, judul sinetron dan FTV yang dibintanginya juga masih kalah banyak. “Aku hanya mau ambil pekerjaan saat jeda kuliah saja. Di waktu selain itu, aku nggak mau,” tegas alumnus Universitas Pelita Harapan tersebut.

Sabai pernah merasakan pengalaman berat gara-gara mengombinasikan kuliah dan syuting film Sang Dewi. Pemilik rambut panjang itu menyatakan mati-matian menjalankan dua kewajiban tersebut secara bersamaan. Sebab, waktu syuting dan kuliah saling berkejar-kejaran.

Pulang syuting dini hari, dia hanya sempat beristirahat sebentar dan langsung lanjut kuliah keesokannya. Pada waktu jeda syuting, Sabai tak bisa rehat karena harus mengerjakan tugas kuliah. Ke kampus, dia hanya menyerahkan tugas, setelah itu harus balik lagi ke lokasi syuting. “Saat itu tugas lagi banyak-banyaknya. Aku sampai nggak tidur tiga hari,” ujarnya.

Sekarang Sabai sudah tenang. Akhir tahun lalu, dia sudah mengenakan toga dan merayakan kelulusan dari jurusan desain grafis serta menyandang gelar sarjana seni. Kedisiplinannya dalam menjalankan skala prioritas membuatnya lulus tepat pada tahun keempat.

Sekarang adalah tahun kebangkitan karir keartisan Sabai. Dia sudah bersiap fokus ke ranah hiburan. Seperti kata pepatah, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Setelah lulus, justru banyak pekerjaan yang datang. Terutama tawaran membintangi FTV. Salah satunya FTV Insting Nathalie yang tayang Senin (25/7) di RCTI. Mandat sebagai host sebuah acara musik juga dipercayakan kepadanya.

Meski tahun ini sudah ditetapkannya sebagai tahun untuk bekerja, rupanya Sabai tak terlalu memaksa diri sendiri. Tak ada target berapa judul film yang harus diambilnya atau target banyaknya sinetron dan FTV yang harus dibintanginya. “Aku nyantai aja sih. Yang penting, semua pekerjaan dijalankan dengan hati,” tutupnya. (ign/c7/ayi)

Mosi Pesimis Bermunculan

PT Inalum

MEDAN-Arah persiapan pengambil alihan saham PT Inalum dari konsorsium perusahaan Jepang (NAA, Red) oleh Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko di Sumut masih belum jelas. Anggota Pansus PT Inalum DPRD Sumut Zulkarnaen menjelaskan, terlalu dini jika Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko di sekitar Danau Toba sudah merumuskan berbagai rekomendasi kepada pemerintah pusat dalam pengelolaan PT Inalum pasca terlepas dari NAA 2013 mendatang.
“Seharusnya kita lebih dulu terfokus memastikan apakah pada 2013 mendatang kita memang bisa mengambil alih perusahan ini. Itu yang terpenting daripada harus membahas pembagian saham,” tegasnya, Minggu (24/7).
Lebih lanjut Zulkarnaen mengutarakan, Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemkon  harus terus mendorong Pemerintah Pusat dalam pengambil alihan PT Inlaum ini dari konsorsium perusahaan Jepang tersebut. “Ya, tentunya seluruh masyarakat Sumut berharap Pemerintah Pusat bisa memastikan atau memberikan kepastian apakah perusahaan tersbut memang benar-benar bisa kita ambil alih atau tidak. Jangan sampai keputusan itu nanti pada akhirnya malah tidak jadi,” katanya lagi.

Kader PKS ini juga berpendapat, Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko jangan terlalu sibuk mengurusi pembagian saham perusahaan, yang akhirnya bisa menyebabkan perselisihan. “Kita tau sendiri pemerintahan di Indonesia jika sudah menyangkut pembagian hak, semuanya merasa yang paling berhak. Nah, ini nantinya akan menimbulkan perselisihan dan menyebabkan gagalnya perusahaan tersebut dikelola dengan baik,” tutur Zularnaen.

Sementara itu, Anggota Pansus PT Inalum yang lain dari DPRD Sumut Amsal menjelaskan, tentunya hingga saat ini bermunculan mosi-mosi pesimis mengenai kemampuan Indonesia khusunya Sumut dalam mengelola PT Inalum pada 2013 mendatang. “Namun perlu diketahui, secara umum kita sudah mendapatkan komitmen pemerintah pusat tentang pengambil alihan perusahaan ini pada 2013 mendatang,” ungkapnya.

Tapi, lanjutnya, Pemprovsu bersama 10 Pemkab/Pemko harus tetap waspada. “Pada proses yang berlangsung ini, bisa saja Pemerintah Pusat tiba-tiba berubah arah dan mengambil kebijakan yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat Sumut. Ini harus kita antisipasi sebelumnya,” kata Amsal.

Di kesempatan berbeda, Pengamat Ekonomi Sumut Jhon Tafbu Ritonga menuturkan, mosi pesimis yang disampaikan banyak kalangan di Sumut merupakan satu cambuk bagi Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko. “Mereka harus bekerja taktis, atau malah mungkin Tim Pansus, Pemprovsu dan 10 Pemkab/Pemko tak faham permasalahan yang diselesaikan. Ini berkaitan dengan UUD 1945 Pasal 33 Tentang Kesejahteraan Sosial yang pada ayat tiga dinyatakan, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” tegasnya.

Lebih lanjut Tafbu menerangkan, jika akhirnya PT Inalum tak bisa dikuasai Indonesia, maka pengangguran akan bertambah dan menambah orang miskin. “Alternatif lain, dilanjutkan Pemerintah Pusat membeli saham Jepang yang berdampak Sumut hanya bisa gigit jari. Atau, perusahaan aluminiumnya ditutup PLTA-nya digunakan untuk menambah daya listrik PLN yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat, tapi tetap berdampak PHK bagi ribuan karyawan,” katanya.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, tim perumus dalam mensukseskan pengelolaan PT Inalum pada 2013 mendatang masih jalan di tempat. Pasalnya tim perumus, yang baru dibentuk pada Jumat (15/7) lalu dan diketuai Kepala Bapeda Sumut bersama 10 Pemkab/Pemko, masih diproses dalam tahap pembahasan konsep rekomendasi.

Rekomendasi ini nantinya dipersiapkan untuk diajukan ke pemerintah pusat, yang sebelumnya harus diparipurnakan. Dan rekomendasi ini harus sudah ada paling lambat Agustus 2011 mendatang. (saz)

Kena Petir, KA Cina Tabrakan

Ratusan Luka-luka, 35 Orang Tewas

SHUANGYU-  Cina bergerak cepat menyikapi kecelakaan dahsyat kereta api (KA) peluru di wilayah timur,  negeri berpenduduk terbanyak di dunia itu pada Sabtu malam lalu (23/7). Minggu (24/7) tiga pejabat senior di perusahaan KA Cina biro Shanghai dipecat. Selain itu, evaluasi menyeluruh terkait keamanan.

Penyebab kecelakaan yang mengakibatkan 35 orang tewas dan 210 lainnya luka-luka itu, Kementerian  KA Cina, sebagaimana dilansir Xinhua, menyatakan peristiwa itu dipicu kerusakan sistem listrik akibat tersambar petir.
Dua orang di antara 35 korban tewas merupakan warga negara asing, tapi belum diketahui dari negara mana. “Rasanya seperti ada gempa bumi. Kami terjebak satu jam di gerbong setelah kecelakaan,” kata seorang penumpang kepada AFP.
Menurut rilis resmi Kementerian KA Cina sebagaimana dikutip Associated Press, KA cepat yang pertama, D3115, yang berangkat dari Hangzhou mogok ketika sampai Shuangyu, di pinggiran Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, Cina Timur. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui berapa lama D3115 mogok sebelum diseruduk kereta cepat kedua yang berangkat dari Beijing.

Dua KA cepat Cina generasi pertama berkecepatan 170 kilometer per jam itu tujuan ke Fuzhou, Provinsi Fujian, yang berada di Cina Timur.

Akibat tubrukan itu, empat gerbong kereta kedua terjatuh dari viaduk tempat rel kereta berada yang tingginya 20-30 meter. Sedangkan dua gerbong kereta pertama rusak berat.

Sisa gerbong yang masih berada di rel sudah dievakuasi.  Itulah kecelakaan kereta terburuk di Cina sejak April 2008. Ketika itu, sebuah KA tujuan Beijing, Qingdao rusak dan menghantam kereta di depannya. Akibatnya, 72 orang tewas  dan 416 terluka.

Kecelakaan di Shuangyu itu sekaligus mencoreng reputasi Cina terkait ambisi besar mereka dalam program perkeretaapian. Hingga akhir 2010, Negeri Panda itu telah membangun jaringan KA cepat total jarak 8.368 kilometer.
Jarak itu ditargetkan meningkat 13 ribu kilometer hingga 2012 dan 16 ribu hingga 2020.

Bulan lalu Cina meluncurkan KA ekspres jurusan Beijing-Shanghai yang proyeknya menelan biaya Rp280,5 triliun. Tapi, tak lama berselang masalah menerpa, mesin rusak hingga ketidakteraturan jadwal.

Februari lalu, Liu Zhijun dicopot dari kursi menteri kereta api setelah diduga kuat melakukan korupsi. Dia digantikan Sheng Guangzu yang kini juga menjadi sasaran cemooh di internet dan media gara-gara kecelakan di Shuangyu Sabtu lalu.

Menurut AFP, kereta api cepat di Cina dibuat berdasar teknologi yang diadopsi dari Jepang, Prancis, dan Jerman. Tapi, tiga negara itu belakangan memprotes keras karena Beijing justru berusaha menawarkan kereta api produk mereka ke negara-negara di Amerika Latin dan Timur Tengah. Padahal, sesuai dengan kesepakatan semula, teknologi yang diadopsi hanya boleh digunakan di Cina. (c4/ttg/jpnn)

Pengebom di Norwegia Anti Islam

OSLO- Pelaku pengeboman di Oslo dan penembakan brutal di Pulau Utoya, Norwegia sudah diketahui. Aksi brutal yang menewaskan 92 orang sudah diketahui, dia adalah Anders Behring Breivik. Pelaku itu disebut sebagai seorang anti Islam.
Diketahuinya pelaku itu, spontan mematahkan spekulasi yang beredar tentang aksi teror itu didalangi kelompok militan Islam. Sebab, Breivik, seperti dilansir Bloomberg, Wakil Kepala Kepolisian Oslo Roger Andresen menjelaskan pemuda itu tak memiliki catatan tindak pidana apapun selama ini.

Breivik merupakan seorang Kristen fundamentalis yang memiliki pandangan politik kanan dan anti-Islam. Pada 1999 sampai 2004, dia menjadi anggota Progress Party, partai anti-imigran yang kini merupakan partai terbesar kedua di Norwegia.

Juru bicara partai, Mazyar Keshvari, dalam surat elektroniknya mengatakan Breivik tercatat sebagai anggota gerakan pemuda Partai Progress pada periode 1997-2007. Dia pernah menjadi wakil ketua di satu kegiatan lokal partai itu di Oslo.
Terungkap di halaman Facebook-nya, Breivik pernah mengenyam sekolah bisnis di barat Oslo. Dia memiliki sebuah peternakan di kota kecil Rena, yang dinamai Breivik Geofarm. Direktur perusahaan pertanian Felleskjoepet, Jan Kollsgaard, mengatakan Breivik sempat membeli pupuk sebanyak 6 ton, pada Mei lalu.(bbs/jpnn)

Loyalis Militer Mesir Serang Massa Demo

KAIRO-Revolusi rakyat berhasil menjatuhkan Presiden Hosni Mubarak pada 11 Februari lalu ternyata belum membawa perubahan signifikan di Mesir. Konflik horizontal yang berakibat bentrok berdarah kembali meletus di Kairo antara para demonstran yang me nuntut perubahan politik dan kubu yang loyal terhadap dewan militer.

Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah penguasa militer berjanji untuk mewujudkan demokrasi di Mesir pada Sabtu (23/7) sore lalu. Demonstran pro reformasi bergerak dari Lapangan Tahrir menuju markas SCAF (Dewan Tinggi Militer, penguasa Mesir saat ini). Langkah mereka dihadang tentara  yang memblokade jalan menuju markas SCAF dengan memasang kawat berduri.

Tiba-tiba, massa diserang para loyalis militer. Kubu pro militer melemparkan  batu, kerikil, dan botol ke arah demonstran di Distrik Abassiyah, Kairo tak jauh dari markas SCAF.  Bom molotov juga dilemparkan ke arah pengunjuk rasa akibatnya membakar seorang. Lusinan lainnya terluka.

Pasukan keamanan dan polisi anti huru-hara menembakkan gas air mata. Tujuannya untuk membubarkan dan memisah dua kubu pengunjuk rasa itu.

Kementerian Kesehatan Mesir melaporkan, 231 orang luka dalam bentrok dua kubu itu. Sebagian besar korban adalah massa pro demokrasi. Bahkan, 39 orang luka-luka dan dibawa ke rumah sakit. “Kami minta mereka membiarkan kami (loyalis militer) pergi, tetapi mereka menolak,” ujar aktivis pro reformasi, Wael Abbas.
Penguasa SCAF Jenderal Mohamed Hussein Tantawi berusaha mendinginkan keadaan. Dia memuji keberanian pemuda yang melengserkan Mubarak pada Februari lalu. Tantawi berjanji mewujudkan negara demokrasi di Mesir.
“Kami akan lapangkan jalan menuju terbentuknya pilar negara demokrasi yang mendukung kebebasan dan hak warga lewat pemilu parlemen yang bebas, jujur, dan adil. Kami juga akan siapkan konstitusi baru dan mengadakan pemilihan presiden secara langsung,”paparnya. (afp/ap/cak/dwi/jpnn)

Pemerintah Jerman Bantu Pemberontak Libya Rp1,2 T

BERLIN – Pemerintah Jerman memberikan pinjaman hingga 100 juta euro setara Rp1.2 triliun untuk pasukan oposisi (pemberontak, red) yang menginginkan pemimpin Limbya, Muammar Kadhafi mundur.

Seperti dilansir harian Frankfurter Allgemeine Zeitung, Minggu (24/7). Dalam laporan surat kabar itu, Berlin berharap menutup kredit dari beberapa aset Libya yang dibekukan di Jerman, diperkirakan lebih dari tujuh miliar euro, sebagai akibat sanksi PBB dan Uni Eropa. Kementerian luar negeri Jerman mengatakan, pinjaman itu akan dialokasikan untuk tujuan sipil dan kemanusiaan.

Dia menambahkan kredit itu ditujukan untuk memperkuat Dewan Transisi Nasional sebagai wakil yang sah rakyat Libya. Keputusan untuk menawarkan pinjaman kepada kelompok pemberontak Libya itu dibuat setelah inisiatif Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle.

Jerman mendukung pembekuan aset-aset di PBB untuk manfaat pemberontak Benghazi Libya. Tapi Cina dan Rusia masih langkah itu. Jerman diketahui menolak memainkan peran militer langsung dalam operasi NATO yang didukung PBB.  (bbs/jpnn)

Seminggu, 3 Heli Militer Thailand Jatuh

BANGKOK- Helikopter militer Thailand pengangkut jenazah di Provinsi Phetchaburi, barat daya Bangkok, Thailand jatuh. Dalam seminggu ini, ada tiga heli milik militer yang jatuh di wilayah tersebut.

Heli Black Hwak berjenis Bell 212 itu jatuh dalam misi search and rescue (SAR). Akibatnya, tiga personel militer tewas dan seorang lainnya luka-luka. “Ada dua pilot dan dua teknisi di dalam heli itu. Seorang terluka dan tiga lainnya tewas,” ujar juru bicara militer Thailand, Kolonel Sunsern Kaewkumnerd seperti dilansir AFP, Minggu (24/7).
Kaewkumnerd menambahkan penyebab jatuhnya heli itu belum jelas dan masih diselidiki. Heli itu terbang dari Bangkok ke Petchaburi pada Sabtu (16/7) lalu masih mengangkut para jasad korban jatuhnya heli Black Hawk yang terjadi Selasa (19/7) lalu.

Dengan demikian, kecelakaan kali ini adalah kecelakaan heli ketiga dalam seminggu. Kecelakaan pertama heli berjenis Huey, Sabtu (16/7) menewaskan 5 tentara. Kemudian kecelakaan kedua, heli Black Hawk yang dikirimkan untuk misi SAR kecelakaan heli Huey itu jatuh pada wilayah yang sama, menewaskan 8 tentara dan seorang kamerawan TV. (bbs/jpnn)

Thailand-Kamboja Patuhi Keputusan MI

DENPASAR – Thailand dan Kamboja sepakat mematuhi keputusan Mahkamah Internasional  (MI) meminta keduanya menarik pasukan dari wilayah sengketa kompleks Kuil Preah Vihear. Kedua negara itu bertekat menyelesaikan masalah secara damai dengan keterlibatan Indonesia sebagai Ketua ASEAN.

“Ini menegaskan keberhasilan forum ini untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan tercapainya perdamaian,” ujar Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa ketika ditemui di Nusa Dua Bali yang berakhir, Sabtu (23/7) lalu.
Dia menyebutkan, pernyataan itu merupakan satu hasil penting pertemuan di Nusa Dua, Bali. Sedangkan persoalan-persoalan tekhnis yang lebih kongkrit bakal dibicarakan dalam tingkat bilateral maupun multilateral.

Konflik antara kedua negara itu sudah berlangsung sejak lama. Pengadilan Internasional PBB tahun 1962 lalu, sudah memutuskan Kuil Preah Vihear yang berusia sekitar 900 tahun menjadi milik Kamboja. Tapi, wilayah sekitar kuil yang luasnya mencapai hampir 4000 meter per segi itu masih dipersengketakan.  April 2011 lalu, terjadi pertempuran yang menewaskan 18 orang.  (bbs/jpnn)

Sambut Ramadan, PKS Medan Area Pawai

Menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan 1432 Hijriyah, DPC PKS Medan Area menggelar pawai, Sabtu (23/7). Sebagai titik kumpul, sekretariat DPC PKS Medan Area Jalan Amaliun Nomor 181 Medan.

Ratusan peserta pawai terdiri dari pengurus, kader dan simpatisan yang didominasi kaum ibu dan anak-anak ini terlihat antusias mengikuti pawai ini. Sebelum melakukan pawai, mereka juga membagi-bagikan brosur dan jadwal imsakiah kepada pengendara yang melintas di depan sekretariat DPC.

Dalam pawai ini, peserta dewasa berjalan kaki. Sedangkan peserta anak-anak dinaikkan ke becak dayung. Adapun rute yang ditempuh yakni Jalan Amalun, Jalan Laksana, Jalan Halat, Jalan Ismailiyah dan kembali lagi ke sekretariat DPC PKS Medan Area di Jalan Amaliun Medan.

“Selain sebagai syiar Islam, melalui pawai ini kita juga mengajak umat Muslim di Kecamatan Medan Area untuk bergembira menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan 1432 Hijriyah,” ungkap Ketua DPC PKS Medan Area Lukmanul Hakim, di sela-sela persiapan pawai.

Menurutnya, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk lebih mempererat tali silaturahim dan kebersamaan antar pengurus, kader dan simpatisan serta masyarakat di Kecamatan Medan Area. Lukman juga mengaku gembira melihat antusias peserta dalam kegiatan ini.

Lebih lanjut Lukman mengungkapkan, selain mengelar pawai, mereka juga melakukan gotong royong bersama masyarakat membersihkan masjid.

“Kegiatan bersih masjid ini kita laksanakan dua hari, Sabtu (23/7) dan Minggu (24/7). Gotong royong ini kita maksudkan agar pada Ramadan nanti umat Muslim merasa lebih nyaman melaksanakan ibadah di masjid. Apalagi selama Ramadan, aktivitas kita lebih banyak dilakukan di masjid,” ungkapnya.
Adapun masjid-masjid yang mereka bersihkan diantaranya Masjid Ikhwaniyah di Jalan Utama Gang Tertib, Masjid Silaturahim di Kelurahan Sukaramai 2 dan Musala Muslimin di Jalan Utama Gang Ampera 3. (*/ade)