25 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15120

Lutfie ‘Big Brothers’ Ternyata Pencuri Sepeda Motor

Dideportasi, Digelandang dari Jakarta

LABUHAN-Salah satu peserta Big Brothers di Trans TV, Luthfie Fahlevy Siahaan, akhirnya dideportasi. Pria bernama asli Boris Simbolon dan asli orang Belawan itu ternyata tersangkut kasus kriminal, pencurian sepeda motor. Saat ini Lutfi tengah diproses di Polsek Medan Labuhan atas laporan Lela Safira (31) warga Pasar VI Helvetia Kecamatan Labuhan Deli. Hingga tadi malam pukul 21.00 WIB, Lutfie masih menjalani pemeriksaan.

Minggu (19/6) sekira pukul 17.00 WIB, Lutfie alias Boris Simbolon tiba di Mapolsekta. Ia mengenakan baju berwarna abu-abu dan jeans biru. Raut wajah Lutfie tampak murung dan terlihat gelisah. Dengan gaya kemayu sambil menyandang tas Big Brothers, ia turun dari mobil kijang Innova hitam dan langsung dibawa petugas Polsekta Labuhan ke ruangan pemeriksaan.

Di ruang pemeriksaan, juru periksa menanyakan soal penggelapan sepeda motor yang dilakukannya. “Tidak ada itu, bohong semuanya,” ujarnya.

Saat wartawan koran ini, melihat dari kaca jendela Lutfie langsung menutup mukanya. Di depan juru periksa, Lutfie tampak mengeluarkan air mata. Dia juga membantah tinggal di Sei Mati. “Saya tinggal di Jakarta, bukan di Sei Mati,” ujarnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Oktavianus mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Lutfie, “Lutfie belum bisa diwawancarai karena dia masih syock berat,”ujarnya.

Lutfie alias Boris Simbolon dikenakan asal 372 jo 378 dengan ancaman hukuman penjara maksimal 4 tahun kurungan penjara. Saat ini Lutfie masih diperiksa oleh Pihak kepolisian Polsek Medan Labuhan untuk melengkapi Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Seorang wanita berseragam hitam dan berlogo Trans TV diketahui ikut membawanya dari Jakarta hingga ke Polsek Labuhan. Wanita yang tidak ingin namanya dipublikasikan itu menceritakan awal mula Lutfie alias Boris Simbolon dibawa ke Polsek Medan Labuhan.

Kepada team Big Brothers Trans TV Lutfie mengaku alumni dari fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Namun, setelah ditelusuri team Big Brothers, ternyata Lutfie bukan tidak tercatat pernah sebagai mahasiswa di Fakultas Kedoketran USU. Dari situlah, Team Big Brothers mulai menelusi siapa Lutfie sebenarnya.

Pada saat didatangi rumah Lutfie yang mengaku di Perumahan Setia Budi Indah (Tasbih), ternyata juga bohong. Akhirnya, Team Big Brothers mencari tahu dimana sebenarnya tempat tinggal Lutfie dan siapa sebenarnya dia.
Setelah melakukan pencarian, akhirnya team Big Brothers Trans TV memperoleh alamat di Jalan Ilyas Gg Gereja Lorong 11 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan.

Ternyata, tidak seperti yang dibayangkan crew Trans TV. Rumah Lutfie hanya rumah yang sederhana yang terbuat dari papan. Selanjutnya, team Big Brothers mengundang dan mengajak orangtuanya, M Simbolon untuk pergi ke Jakarta dan menjumpai Lutfie.

Diluar dugaan sesampainya orangtuanya ke Jakarta. Ternyata, Lutfie tidak mengakui M Simbolon sebagai orangtuanya. Kecurigaan demi kecurigaan yang didapatkan oleh team Big Brothers tersebut membuat team mencari lagi siapa Lutfie sebenarnya.

Saat mendatangi Polsekta Labuhan, yang sebelumnya Team Big Brothers telah mendapatkan informasi bahwa Lutfie pernah meninggalkan masalah di Polsek Labuhan. Selanjutnya Team Big Brothers menemui Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Oktavianus untuk mencari berkas terkait tindak kriminal Lutfie.

Dari berkas diketahui, Lutfie pernah diadukan Lela Safira (31), warga Pasar VI Helvetia Kecamatan Labuhan Deli atas kasus dugaan penggelapan sepeda motor pada 1 Januari 2011. Saat itu meski tak tinggal bersama orangtuanya lagi, namun Lutfie masih berada di Medan.

Selanjutnya, team Big Brothers langsung mengundang AKP Oktavianus dan juru periksa yang menangani kasus tersebut, Bripka GRT Sijabat untuk datang ke Jakarta. Pada Sabtu, (18/6) akhirnya Lutfie dideportasi dari acara Big Brothers dan membawa Lutfie alias Boris Simbolon ke Polsek Mampang Prapatan Jakarta Pusat untuk dilakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian Polsek Medan Labuhan yang sudah menunggu, langsung melakukan pemeriksaan terhadap Lutfie.

“Di mapolsek Mampang Prapatan kami periksa Lutfie sekitar 2 jam. Dia sangat koperatif dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Juper dan dia mengakui perbuatannya,” ujar Bripka GRT Sijabat
Lutfie kemudian dititipkan di sel tahanan Polres Jakarta Selatan. Keesokan harinya, Minggu (19/6) sekitar Pukul 12.10 WIB, pihak kepolisian Polsek Medan Labuhan dan crew Trans TV memboyong Lutfie ke Medan untuk dilakukan pemeriksaan lagi di Polsek Medan Labuhan. Pukul 17.00 WIB, rombongan penjemput Lutfie tiba di Mapolsek Labuhan.

Korban tak Mau Berdamai

Lela Safira (31), korban pencurian sepeda motor yang dilakukan Luthfi, menegaskan dirinya belum ada niat untuk melakukan perdamaian. “Kasihan juga melihat Lutfie ditahan polisi, namun perbuatannya yang membuat saya belum berniat melakukan perdamaian. Biarlah pihak kepolisian yang menindaklanjutinya. Kalau pun ada itikad baik keluarganya, saya akan kembalikan kepada pihak keluarga saya juga,” ujarnya melalui sambungan telepon, kemarin.
Peristiwa pencurian seped motor terjadi saat Lutfie meminjam sepeda motor Honda Revo miliknya, 31 Desember 2010.  “Dia minjam sepeda motorku dengan alasan mau ngambil kue untuk tahun baruan,” ujarnya.
Namun, setelah ditunggu-tunggu. Sepeda motor miliknya tidak juga kembali. Handphone Lutfie juga tidak aktif. “Keesokan harinya, 1 Januari 2011 saya langsung buat laporan ke Polsek Medan Labuhan, namun sebelum membuat laporan,” tandasnya.

Pukul 18.00 WIB, orangtua Lutfie alias Boris Simbolon, M Simbolon mendatangi Polsek Medan Labuhan karena dipanggil pihak kepolisian. Namun, sayangnya orangtua Boris Simbolon tidak bersedia diwawancari. “Saya masih sibuk,” ujarnya meninggalkan Polsek Medan Labuhan.

Sementara itu, saat didatangi ke rumahnya, ibunda Boris Simbolon, M Napitulu, juga enggan berbicara. “Sudah jangan Tanya saya, saya tidak tahu apa-apa. Yang bermasalah kan anak saya,” ujarnya dengan nada tinggi. (mag-11)

Takut Gempa Lagi, Kebaktian di Tenda

MEDAN-Gempa susulan berkekuatan 5,1 Scala Richter (SR), Sabtu (18/6) lalu masih menyisakan trauma bagi warga Dusun IV dan V Desa Simangumban, Kecamatan Simangumban Jae, Kabupaten Tapanuli Utara.

Sumatera Utara masih trauma dengan gempa 5,1 skala richter yang terjadi sore tadi sekitar pukul 18.58 WIB. Mereka pun mendirikan tenda-tenda darurat di pinggir jalan.

Gempa yang melanda Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut), menyebabkan delapan gereja mengalami kerusakan. Kebaktian Minggu (19/6) terpaksa dilaksanakan di tenda-tenda darurat.
Pelaksanaan kebaktian di tenda darurat tersebut, antara lain oleh Jemaat Hurian Kristen Batak Protestan (HKBP) di Desa Sigompulon, Kecamatan Pahae Julu. Ratusan jemaat dari tiga desa melaksanakan ibadah kebaktian dengan sarana seadanya, namun tetap hikmat.

Di dalam khotbahnya, Pendeta Tamba Samosir mengingatkan jemaat agar tetap bersabar memaknai gempa sebagai ujian dari Tuhan. “Gempa ini adalah ujian dari Tuhan. Sebagai hamba-Nya, kita harus saling tolong-menolong meringakan beban sesama korban gempa,” kata pendeta Samosir.

Untuk membantu percepatan pemulihan kondisi korban gempa, Ketua Fraksi PPP Fadly Nurzal meminta Pemprovsu melakukan langkah konkrit. “Cepat tanggapnya Pemprovsu diharapkan dapat meringankan masalah yang dihadapi masyarakat terkena bencana,” kata Fadly.

Proyeksi paling utama  yang harus ditanggulangi Pemprovsu adalah kebutuhan sehari-hari masyarakat di sana. “Seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan. Memang mereka masih tanggung jawab Pemprovsu. Kita jangan mau kalah cepat dibanding pemerintah pusat,” jelas Fadly.

Ketua Fraksi PKS Hidayatullah menjelaskan, pihaknya berharap penanganan awal bencana segera dilakukan. “Setelah seluruh kerusakan terdata, bantuan dari pemerintahan pusat pemprov dan pemkab disinergikan,” ungkapnya.(saz)

Ia berharap, bantuan yang disalurkan dipastikan tak kurang untuk membantu makanan, pengobatan masyarakat pada awal bencana. “Itu harus segera dilaksanakan,” katanya lagi. (saz)

Syamsul Tunggu Kesimpulan Hakim

JAKARTA-Hingga hari ke-24 dirawat di rumah sakit, kondisi Gubernur Sumut nonaktif Syamsul Arifin belum banyak mengalami perubahan. Pihak keluarga masih berkeinginan agar Syamsul bisa dibawa berobat ke RS Gleneagles, Singapura. Hanya saja, hingga kemarin belum juga ada penetapan dari majelis hakim pengadilan tipikor soal diizinkan atau tidak Syamsul dibawa ke Singapura.

Kondisi kesehatan Syamsul tampaknya terus dipersoalkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK). Hal ini terlihat dari langkah JPU yang sudah dua kali menggunakan dokter yang ditunjuknya untuk kepentingan second opinion. Pertama dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kedua, dokter spesialis jantung yang tergabung dalam Perhimpunan Kardiologi Indonesia.

Kedua second opinion dari dokter itu pun belum pernah diketahui publik. Anggota JPU pun selalu bungkam ditanya soal itu. Satu-satunya harapan, menunggu penjelasan langsung dari hakim pengadilan tipikor. “Kita juga menunggu saja bagaimana nanti keputusan majelis hakim. Majelis hakim tentunya nanti merujuk keterangan dokter (second opinion),” terang anggota kuasa hukum Syamsul, Abdul Hakim Siagian, kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin (19/6).
Abdul Hakim berharap, jika nantinya majelis hakim sudah membuat penetapan, misalnya memberikan izin berobat ke Siangpura, sudah tidak ada polemik lagi. “Jika sudah ada penetapan dari hakim yang merujuk keterangan dokter, saya berharap tak ada lagi polemik,” tukasnya. Polemik yang dimaksud sudah tentu sikap JPU yang terkesan masih mengganjal upaya pengobatan Syamsul ke Singapura. Syamsul kini masih dirawat di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, setelah sebelumnya di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, anggota JPU Muhibuddin menjelaskan, pihaknya tidak ada niatan untuk menghalang-halangi upaya pengobatan terdakwa perkara dugaan korupsi APBD Langkat itu. Dikatakan, second opinion diniatkan untuk menjaga jangan sampai ada anggapan majelis hakim mengeluarkan kebijakan yang diskriminatif. Maksudnya, dianggap gampang memberikan izin pengobatan ke luar negeri untuk terdakwa Syamsul.
Terkait agenda sidang, yang biasanya digelar setiap Senin, untuk hari ini (20/6) dipastikan tidak ada sidang. “Karena perpanjangan pembataran diberikan untuk dua minggu,” ujar Abdul Hakim. Seperti diketahui, perpanjangan masa pembantaran dua pekan itu dikeluarkan pada 13 Mei 2011.(sam)

Dideportasi Malaysia, 95 TKI Ditampung di Nunukan

NUNUKAN – Sebanyak 95 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bermasalah dideportasi  pemerintah Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Sabtu (18/6) sekitar pukul 18.00 Wita menggunakan Kapal Motor Labuan Ekspres 5.
Setibanya di pelabuhan, tim Satuan Tugas yang terdiri dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Nasional Perlindungan, Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, Imigrasi, Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Nunukan menjemput kemudian mendata satu per satu para TKI.

“Sebelum didata, TKI akan diberi pengarahan oleh petugas imigrasi serta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi,” kata Jumain, salah seorang tim Satgas dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi kepada Radar Tarakan (grup Sumut Pos) yang ditemui usai pendataan.

Setelah pengarahan dan pendataan, TKI selanjutnya akan dibawa ke penampungan Badan Nasional Perlindungan, Penempatan Tenaga Kerja Indonesia. Di sana mereka akan ditampung dan biaya makanan mereka juga akan dijamin.
“Bagi TKI yang memiliki keluarga, dapat dijamin dan dibawa pulang dengan syarat memberikan fotokopi Kartu Tanda Penduduk,” jelas Jumain.

Kebanyakan para TKI itu berasal dari pulau Sulawesi dan Jawa. Mereka dideportasi setelah tertangkap Polisi Diraja Malaysia karena tidak memiliki dokumen yang lengkap selama bekerja di Malaysia.

“Rata-rata masalah mereka (TKI, red) sama. Tidak memiliki dokumen yang sah,” tandasnya.
Rencananya para TKI yang ditampung di penampungan  Badan Nasional Perlindungan, Penempatan Tenaga Kerja Indonesia akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing.

“Bagi yang ingin bekerja di sini akan kami bantu mencarikan. Demikian juga yang ingin kembali jke Malaysia akan kami arahkan untuk melengkapi dokumen perjalanannya,” kata Jumain.

Menurut salah seorang TKI asal Bulukumba (Sulawesi Selatan), Rusdin (37), ia ke Malaysia menggunakan dokumen  paspor atau secara legal. Namun karena masa belaku paspornya hanya sebulan dan sudah tidak memiliki dana untuk kembali ke Indonesia, ia memilih untuk menetap dan bekerja di Malaysia.
“Awalnya saya ke Malaysia hanya melawat dan setelah mendapat pekerjaan berharap paspor bisa dijamin kompeni (perusahaan, Red.), namun setelah sebulan tidak dijamin juga. Akhirnya paspor saya biarkan begitu saja,” terangnya.(sam/jpnn)

Oposisi Libya Tumpur

Uni Eropa tak Beri Bantuan

TRIPOLI- Konflik antara Pemimpin Libya, Muammar Kadhafi dengan pasukan oposisi segera berakhir. Bukan hanya dikarenakan akan dilangsung pemilu, melainkan pasukan oposisi sudah kehabisan dana untuk menjatuhkan Kadhafi.
Demikian disampaikan Kepala Urusan Perminyakan, Ali Tahouni, Sabtu (18/6) seperti dilansir Rauters. Dalam pernyataannya itu, dia juga menuduh Barat tak memenuhi janji-janjinya untuk memberikan bantuan keuangan yang diperlukan kepada pasukan oposisi.

Komentar-komentarnya muncul, saat terjadi keretakan di aliansi NATO yang melancarkan kampanye pemboman selama tiga bulan melawan Kadhafi.

Oposisi telah memperoleh beberapa hasil dalam perjuangannya selama beberapa pekan terakhir, tapi masih jauh dari menguasai targetnya merebut Tripoli yang menjadi basis kekuatannya. Kendati sudah ada dukungan udara dari aliansi militer yang paling kuat di dunia itu.

“Kami sudah kehabisan segalanya. Ini suatu kegagalan. Negara-negara Barat tidak memahami atau mereka tak peduli. Belum ada yang terwujud. Dan sungguh-sungguh belum ada apa-apa,” kata Tarhouni dalam wawancara dengan Reuters.

Sedikitnya delapan pasukan oposisi tewas dalam pertempuran dekat Nalut, kota di bagian baratdaya Libya, kata satu sumber oposisi ketika para oposisi berusaha maju ke jantung wilayah yang dikuasai pasukan Kadhafi, walaupun NATO memberikan bantuan lewat serangan udara.

Pertempuran berkecamuk di desa Takut, di luar Kota Nalut, Sabtu disusul baku tembak artileri berat dekat kota Zlitan, di sisi lain Tripoli, sementara para pasukan oposisi berusaha menguasai wilayah yang dikuasai pemerintah di sebelah timur kota itu.

Uni Eropa telah menjanjikan bantuan keuangan, AS yang memainkan peran menonjol dalam memberlakukan zona larangan terbang dukungan PBB atas Libya, telah menjanjikan bantuan lebih banyak.
Tarhouni telah memperkirakan para oposisi menghabiskan biaya 100 juta dinar Libya (86 juta dolar AS) per hari. “Saya perkirakan kami segera tak akan memperoduksi minyak lagi. Fasilitass penyulingan tak punya minyak mentah sehingga tak bisa beroperasi,” katanya.

Presiden Dewan Transisi, Mustafa Abdel Jalil dari pihak pasukan oposisi berada di ibu Kota Tunisia pada Sabtu untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat-pejabat pemerintah Tunisia. “Kami telah melampaui tahap itu,” kata Jalil kepada Reuters setelah jumpa pers.

Menteri Pertahanan Jerman, Thomas de Maziere, mengecam operasi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang kontroversial di Libya. Berbicara dengan majalah berita mingguan yang berbasis di Hamburg, Der Spiegel, pada Sabtu, menteri yang negaranya bukan bagian dari perang aliansi militer Barat di Libya, itu mengatakan bahwa perencanaan seluruh misi NATO di negara Afrika Utara itu cupet.

“Tentu saja, ketika anda memulai sesuatu, Anda selalu harus tahu, berapa lama Anda bisa keluar keringat,” kata de Maziere seperti dikutip oleh majalah tersebut.

Jerman berada di bawah tekanan intensif oleh sekutu penting NATO – khususnya AS, Prancis dan Inggris – untuk bergabung dengan misi militer tersebut. Menurut de Maziere, AS sekali lagi meminta bantuan militer Jerman untuk operasi di Libya selama pertemuan NATO awal bulan ini, yang ditolak oleh pihak Berlin. (bbs/jpnn)

Cina Didemo Vietnam

Perebutan Pulau

BEIJING- Perebutan pulau Spratly di Laut Cina Selatan dengan sejumlah negara menimbulkan ketegangan. Terkhusus Filipina, Vietnam dan Cina. Ketiga negara itu menyusun berbagai strategi demi pulau yang menyimpan sumber daya alam.

Munculnya campur tangan Cina, pihak Vietnam kembali berunjuk rasa menentang agresi Cina di Laut Cina Selatan yang dipersengketakan. Sekitar 100 orang berkumpul di luar kedutaan besar Cina memprotes klaim Beijing.
Pemerintah Komunis Cina jarang mengizinkan penduduk berunjuk rasa. Namun, dalam tiga minggu terakhir, setiap hari Minggu demonstrasi dibiarkan terjadi. Hal ini dipandang mewakili kemarahan dan keputusasaan yang dirasakan para pemimpin Vietnam.

Sebelumnya, kedua negara mengakui melakukan latihan militer di Laut Cina Selatan dalam beberapa hari terakhir untuk menggarisbawahi klaimnya, setelah terjadi bentrokan di laut.

Kini, giliran Filipina bersiap-siap mengirim kapal-kapal yang sudah tua, salah satunya dari masa Perang Dunia Kedua  ke daerah sengketa. Seperti Vietnam, Filipina menuduh Cina menyatakan klaim secara agresif.

Semua pihak menyatakan keinginan bagi jalan keluar damai dan Cina menegaskan mereka tidak akan lagi menggunakan kekerasan. Tetapi terjadi peningkatan ketegangan dan tetap ada kekhawatiran akan terjadinya bentrokan.
Cina menyatakan tidak akan menggunakan kekuatan menyelesaikan sengketa batas wilayah maritim  Laut Cina Selatan. Beberapa negara Asia mengklaim wilayah di perairan Laut Cina Selatan, perairan yang mencakup rute pelayaran penting dan mungkin memiliki simpanan minyak dan gas.  ‘’Kami tak akan menggunakan kekuatan atau ancaman kekuatan,’’ kata juru bicara kementerian luar negeri Cina Hong Lei.  (bbc/bbs/jpnn)

Tewas Dianiaya Komandan

Anggota TNI tak Masuk Barak

BATAM- Kekerasan di tubuh TNI kembali terjadi. Kali ini menimpa Prada Agiopan, prajurit TNI Kompi C Batalyon 134 Natuna, Kepulauan Riau Sabtu (18/6). Diduga, pria yang baru berdinas selama dua tahun ini dianiaya oleh komandan kompi dan seniornya selama di barak.

Jenazah lantas dibawa pulang ke Pekanbaru Minggu (19/6). Jasad Agiopan tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru pukul 15.00 WIB. Keluarga pun histeris saat menyambut jenazah.

Keluarga mengeluarkan kata-kata kasar untuk sang komandan. “Komandan kompi harus diseret, perilakunya seperti binatang,” teriak beberapa anggota keluarga, apalagi mereka melihat wajah Agiopan bonyok. Sejumlah anggota TNI mencoba menenangkan keluarga. Di hadapan keluarga, sejumlah anggota TNI dan polisi militer menyebut akan mengusut kasus ini hingga tuntas.

Seperti diketahui, Agiopan beberapa hari tidak masuk barak dengan istilah TNI TK alias tanpa keterangan. Ketika masuk kembali ke barak, diduga komandan kompi C 134 memberi hukuman. Setelah itu, korban diserahkan kepada seniornya dan diduga hukuman pun dilakukan oleh seniornya.

Kadispen TNI AD Brigjen Wiryantoro membenarkan kekerasan yang dilakukan anggota TNI kepada Prada Agiopan. “Diduga yang bersangkutan meninggal karena ada tindakan oleh senior dan komandan kompinya. Tindakan itu berlebihan, tapi sudah kita urus semua,” ujar Wiryantoro.

Menurut Wiryantoro, Prada Agiopan adalah anggota yang sering melakukan pelanggaran disiplin. Kemudian para senior dan komandan kompi memberikan tindakan, namun tindakan tersebut dinilai berlebihan karena menyebabkan Agiopan tewas . “Yang bersangkutan memang sering melakukan tindakan indisipliner, tetapi tetap akan kita proses semua seniornya termasuk komandan kompinya. Ini untuk mengetahui mereka bersalah atau tidak dalam kasus ini,” imbuhnya.

Wiryantoro menambahkan, ada 15 orang senior dan komandan kompi yang akan diperiksa POM TNI di Medan Sumatera Utara terkait kematian Prada Agiopan.

“Sarana transportasi di sana kan terbatas, mungkin Selasa (21/6) mereka sudah sampai di Medan dan akan segera diperiksa,” terangnya. (bbs/net/jpnn)

Sutarman dan Badroedin Menguat

Calon Kabareskrim Baru Segera Diumumkan

JAKARTA- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ito Sumardi segera meninggalkan kursinya karena pensiun. Tongkat komando korps bersemboyan Sidik Sakti Indra Waspada itu akan diganti oleh juniornya.
Sepuluh hari menjelang serah terima jabatan, nama Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman disebut-sebut menguat bakal menggantikan Ito. Sedangkan pengganti Wakabareskrim Irjen Mathius Salempang yang juga pensiun mengarah ke Irjen Badroedin Haiti yang sekarang menjadi staf ahli Kapolri.

“Tinggal dua nama itu, bisa saja saling tukar posisi,” kata seorang perwira di Mabes Polri pada Jawa Pos (grup Sumut Pos) kemarin. Jika tukar posisi, artinya, Badroedin yang jadi Kabareskrim dan Sutarman jadi wakilnya.
Menurut sumber ini, usulan itu sudah sampai di meja Kapolri Jenderal Timur Pradopo.  “Paling lambat akhir pekan ini akan diumumkan, sekitar tanggal 25 atau 26,” tambah perwira senior ini.

Dikonfirmasi soal informasi ini, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar mengaku tidak tahu menahu. “Soal nama-namanya itu ada di Wanjakti,” katanya. Wanjakti singkatan dari Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi yang dipimpin Wakapolri Komjen Nanan Soekarna.

Boy juga tak bisa menjamin kapan secara pasti nama pengganti Ito akan diumumkan ke masyarakat. “Tidak usah terburu-buru, nanti juga tahu,” kata mantan Kapolres Pasuruan, Jawa Timur itu.  Bursa pergantian Kabareskrim selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan komisi III DPR RI.(rdl/nw/jpnn)

Periksa 6 Saksi, Sita 2 Mobil

Bom Lubuklinggau

LUBUKLINGGAU- Polisi telah memeriksa enam orang terkait peledakan bom paket di SM Swalayan, Lubuklinggau. Mereka berstatus sebagai saksi dan sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Keenam orang yang diperiksa sebagai saksi itu yakni Kk dan Hs yang diperiksa di Mapolda Sumsel. Sementara yang diperiksa di Mapolres Lubuklinggau yakni An, Dy, Wh, dan Dd.

Menurut Kapolres Lubuklinggau, AKBP Takwil Ichsan, Minggu (19/6), keenam orang yang telah diperiksa terkait peledakan bom paket di SM Swalayan, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, statusnys masih saksi.
“Belum ke tersangka. Mereka statusnya masih saksi,” ujar Takwil. “Sebelumnya ada empat orang dan hari ini jadi enam orang,” katanya.

Sebelumnya Polres Lubuklinggau telah mengamankan dua unit mobil terkait kasus bom paket Lubuklinggau. Pengamanan kedua mobil tersebut sebagai hasil pengembangan kasus tersebut.

Dua mobil tersebut digunakan untuk membawa paket bom yang telah melukai pemilik SM Swalayan. Mobil tersebut berupa satu unit mobil Xenia warna merah maron dengan Nopol BG 2745. Mobil ini yang digunakan untuk membawa paket dari Sekayu ke Lubuklinggau dengan sopir Dy.

Setibanya di Lubuklinggau paket tersebut dipindahkan ke mobil Avanza BG 2336 HD warna silver yang disopir oleh An untuk mengantar paket ke alamat penerima yaitu pemilik SM Swalayan.(net/jpnn)

Tas Diduga Bom Gegerkan Mal

BINJAI- Pengunjung Binjai Super Mal (BSM) di Jalan Sokerno Hatta, Kecamatan Binjai Timur, digegerkan dengan temuan ransel berwarna biru diduga berisi bom, Minggu (19/6) sekira pukul 12.00 WIB.

Tas ransel itu, ditemukan pertama kali oleh Lusi (22) pekerja di stan Honda. Temuan tas tersebut, sontak membuat pengunjung Mal berhamburan keluar menyelamat diri. Suasana yang semula meriah, berubah mencekam, ketika petugas keamanan Mal, menghubungi pihak keamanan setempat.

Menurut Lusi (22), awalnya dia tidak merasa curiga dengan ransel itu. Tapi, lama kelamaan, ransel itu semakin mencurigakan dan membuatnya resah.

“Sudah berjam-jam kok belum ada yang mengambil. Apa memang tinggal atau sengaja ditinggalkan. Saya pun melaporkan temuannya itu kepada security,” ungkapnya.

Setelah security Mal melaporkan temuan ransel mencurigakan itu, akhirnya petugas Polsek Binjai Timur Bripka W Ginting, datang kelokasi.

Kemudian Ginting menyuruh petugas keamanan Mal untuk mengamankan lokasi. Setelah ditunggu bebarapa jam, ransel yang diduga berisikan bom itu, tak kunjung diambil oleh siapa pun.

“Untuk memastikan apakah ada yang punya atau tidak. Saya membuat pengumuman dari operator. Tetapi, tidak ada pengunjung yang mengambil atau merasa ketinggalan,” ungkap W Ginting.

Karena tidak ada yang mengambil, akhirnya petugas keamanan menyarankan pengunjung untuk keluar dari gedung. kecurigan tas berisi bom pun bertambah. “Karena tidak ada yang mengambil, saya suruh pengunjung keluar atas perintah atasan,” tambahnya.

Ransel diduga bom itu, lantas dilaporkan ke Gegana Brimobdasu, untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan. Sembari menunggu tim Gegana tiba dilokasi, ratusan pengunjung tampak memadati lokasi dan mencoba mengambil foto ransel diduga bom itu. Tak berapa lama, akhirnya tim Gegana tiba dilokasi. Pengunjung diarahkan untuk mudur sampai radius 100 meter.

Setelah tas diduga berisi bom dibawa ke Mako Brimob Binjai, dua siswa pesantren Darul Arafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Fahri Naufal (15) warga Kecamatan Besitang dan Diki Dermawan (15) warga Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, membuat laporan ke Polres Binjai terkait tas mereka yang hilang di Binjai Super Mal. Ternyata, tas tersebut berisi buku pelajaran agama, buku tulis, baju kemeja, baju gamis, pensil dan satu buah CD tentang etika kegiatan pesantren. (dan)