26 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 15126

Bawa Ketamine 2 Kg, Warga Cina Ditangkap

TANGERANG- Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta kembali menangkap pelaku penyelundupan narkoba melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pelaku adalah WN Cina yang merupakan mantan manajer di sebuah tempat hiburan di Jakarta.

Pelaku adalah CFU (57) yang dibekuk di Terminal 2D, Kamis (16/6) sekitar pukul 20.00 WIB. Dia datang menumpang China Airways dengan nomor penerbangan CI-679 rute Hongkong-Jakarta dan membawa kristal putih yang diduga Ketamine HCL sebanyak 2 kg.

Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Iyan Rubiyanto mengatakan, modus yang dilakukan CFU adalah ketamine dibungkus plastik dan dimasukkan dalam kemasan makanan merek “Strawberry Pie” dan di tempat kacamata ditemukan methampetamine (sabu) sebanyak 6 gram serta ganja 1 gram.
“Total barang bukti jika dirupiahkan sekitar Rp2 miliar, termasuk ganjanya,” ujar Iyan saat menggelar jumpa pers di gedung kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (17/6).

Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Reynhard Silitonga mengatakan, seusai ditangkap petugas Bea dan Cukai, pihaknya langsung melakukan pengembangan.(net/jpnn)

Paskah Suzetta Hanya Divonis 16 Bulan

JAKARTA- Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) nampaknya setengah hati menghukum para politisi yang terlibat kasus suap cek perjalanan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom. Meskipun divonis bersalah, para politisi Partai Golkar rata-rata hanya dihukum 16 bulan penjara.

Salah satunya terdakwa yang kemarin (17/6) menjalani sidang vonis adalah Paskah Suzetta. Mantan anggota Komisi IX DPR periode 2004-2009 yang juga mantan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional itu hanya divonis 16 bulan.

Padahal, sebelumnya jaksa penuntut umum (JPU) menuntut  agar majelis mengganjar dengan hukuman 2,5 tahun penjara. Bahkan tuntutan Paskah lebih berat enam bulan dibanding koleganya yang didakwa dalam satu berkas.
“Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 11 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, yaitu menerima imbalan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004,” ucap ketua majelis hakim Suwidya saat membacakan surat putusan kemarin (17/6).

Hakim ternyata juga memvonis kolega Paskah di Partai Golkar dengan masa hukuman yang sama. Mereka adalah Ahmad Hafiz Zawawi, Marthin Bria Sera, Bobby Suhardiman, dan Anthony Zeidra Abidin. Selain hukuman penjara lima politisi Golkar itu juga dikenakan denda sebesar Rp50 juta subsider tiga bulan penjara.
Majelis hakim menganggap para terdakwa kurang berhati-hati saat menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR sampai-sampai menerima cek perjalanan yang dimaksudkan sebagai pelicin dalam pemenangan Miranda sebagai DGS BI.

Hal itu, kata Suwidya telah mencoreng citra penyelenggara negara, khususnya citra DPR RI. Nah, hal itulah yang digunakan majelis hakim sebagai pertimbangan yang memberatkan para terdakwa.
“Hal-hal yang meringankan, terdakwa bersikap sopan dan kooperatif serta telah menyesali perbuatannya,” tutur Suwidya.

Setelah mendengar vonis hakim, Paskah, Ahmad dan Marthin menyatakan pikir-pikir dalam apakah akan mengajukan banding atau tidak. Sedangkan Bobby dan Anthony mengaku menerima vonis hakim tersebut. Selain Paskah Cs, kemarin para politisi Partai Golkar yang lain juga menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor dalam kasus yang sama. Mereka adalah Asep Ruchimat, TM Nurlif, Baharudin Aritonang, Reza Kamarullah dan Hengky Baramuli. Majelis hakim menghukum mereka dengan hukuman 16 bulan penjara sekaligus denda Rp50 juta subsider tiga bulan penjara.(kuh/jpnn)

Lagi, Kejagung Sita 2 Mobil

Dugaan Korupsi Dana Pemkab Batubara

JAKARTA- Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali melakukan penyitaan aset terkait kasus dugaan korupsi dana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batubara, Sumatera Utara. Ada dua mobil yang disita penyidik Kejagung dari para tersangka.

“Inilah hasil kerja kami, ada 6 mobil. Itu disita dari orang-orang itu (para tersangka-red),” ujar Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Jasman Panjaitan di Gedung Bundar Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Jumat (17/6).

Dua mobil yang disita penyidik Jampidsus Kejagung dari tersangka Rachman Hakim dkk tersebut kini berada di halaman Gedung Bundar Kejagung. Kedua mobil tersebut, yakni Honda Freed warna hitam dengan nopol B 1586 SOB dan Daihatsu Xenia warna hitam dengan nopol B 1130 SKM.

Dengan demikian, total ada 6 mobil yang telah disita oleh Kejagung dalam kasus dugaan korupsi dana Pemkab Batubara. Sebelumnya, Kejaksaan juga telah menyita 4 buah mobil dari Rachman Hakim yang merupakan Direktur Utama PT Pacific Fortune Management.

Keempat mobil yang disita tersebut yakni Toyota Fortuner dengan nopol B 1954 PJA, Honda Freed dengan nopol B 1071 UKQ, Honda CRV dengan nopol B 805 PFM, dan Toyota Vellfire dengan nopol B 494 QW. Mobil-mobil tersebut diduga dibeli dari hasil penggelapan dana kas daerah Pemkab Batubara ini.(net/jpnn)

Nazaruddin ‘Nyanyi’ Lagi

JAKARTA- Nazaruddin mulai mengeluarkan ‘nyanyian’ baru dari Singapura. Dalam pesan singkatnya, kepada sebuah media massa, dia menuding anggota Badan Anggaran Angelina Sondakh, I Wayan Koster, dan Mirwan Amir yang bermain dalam penganggaran proyek wisma atlet SEA Games yang bernilai Rp191 miliar.

“Yang bermain anggaran di Seskemenpora itu Ibu Angelina dan Pak Wayan Koster serta pemimpin Badan Anggaran, Pak Mirwan Amir, bukan saya,” demikian pengakuan Nazaruddin, seperti dimuat di media massa itu, kemarin (17/6).
Nazaruddin juga menyatakan, dia akan membuka semuanya karena tak ingin difitnah dan menjadi bagian dari apa yang disebutnya sebagai rekayasa. Menurut anggota Komisi VII DPR ini, Angelina sudah menyampaikan seluruh fakta kepada Tim Pencari Fakta (TPF) PD, di antaranya Jafar Hafsah, Max Sopacua, Benny K Harman, Edi Sitanggang, dan Ruhut Sitompul.

Uang yang diduga suap, kata Nazaruddin, berasal dari Wayan Koster dan Angelina, yang kemudian diserahkan kepada Mirwan Amir. “Sama Mirwan Amir dibagi-bagi kepada pimpinan Banggar (Badan Anggaran). Itu penjelasan dia (Angelina) di depam tim TPF,” ujarnya.

Sementara itu, anggota TPF yang juga Jubir PD Ruhut Sitompul langsung membantah pernyataan Nazaruddin itu. Dia menegaskan, tidak pernah mengetahui adanya kesaksian Angelina Sondakh yang menyebut ada aliran uang ke Wakil Ketua Badan Anggaran, Mirwan Amir dan anggota Badan Anggaran I Wayan Koster sebagaimana disebutkan oleh Nazaruddin.

Ruhut sebelumnya disebut-sebut juga oleh M Nazaruddin mengetahui hal tersebut. “Saya tidak ikut pertemuannya jadi mana saya tahu,” elaknya.
Sementara itu Partai Demokrat buru-buru menyatakan siap memberi bantuan hukum kepada Nazaruddin jika tba di Indonesia.(dil/jpnn)

Desa Sanggaran Belum Dialiri Listrik

DOLOKSANGGUL- Manager Ranting PLN Doloksanggul, Rialsen Tambunan mengaku, Desa Sanggaran II, Kabupaten Humbahas, hingga sekarang belum dialiri listrik. Hal itu disebabkan belum dibukanya akses jalan ke desa itu.
“Bukan desa itu saja yang belum tersentuh aliran listrik, namun masih ada beberapa dusun lagi,” kata Rialsen Tambunan, Jumat (17/6), pada kegiatan gerakan sehari sejuta sambungan (Grass) tahap 2 di Humbahas.
Gerakan ini bertujuan untuk menuntaskan pelanggan dalam daftar pemohon antrean. Dimana, kegiatan ini secara serentak dilaksanakan pada 17 Juni hingga 29 Juni mendatang.

Dia juga mengakui, pihaknya telah menyelesaikan seluruh daftar tunggu pelanggan PLN di daerah itu. Hanya saja, di wilayah kerja PLN Ranting Doloksanggul, masih banyak dusun dan desa yang sama sekali belum tersambung aliran listrik akibat belum dibukanya akses jalan maupun akses tiang listrik.

Dia berharap, agar pelanggan pemohon sambungan segera menyampaikan usulan sambungan ke PLN Ranting Doloksanggul paling lambat 29 Juni 2011 mendatang.

”Program Grass tahap 2 ini dimulai 17 Juni dan berakhir 29 Juni. Gerakan Grass ini tidak gratis, biaya sambungan sama seperti tarif biasa yang ditetapkan PLN,” ujar Rialsen.

Dari data sementara yang dimiliki PLN Ranting Doloksanggul, desa yang belum memiliki sambungan listrik adalah Desa Sanggaran II dan sejumlah dusun diseluruh kecamatan wilayah kerja PLN Ranting Doloksanggul.(hsl/smg)

Kakek 70 Tahun Terkapar Ditikam

Ratusan Warga Namu Tembis Bentrok

BINJAI- Ratusan warga Namu Tembis, Kecamatan Binjai Selatan, saling baku hantam, Jumat (17/6) sekitar pukul 18.00 WIB. Akibat bentrokan itu, Bagai Ginting (70), terkapar bersimbah darah setelah mendapat tikaman dari warga lainnya.

Bentrok antar warga itu, belum diketahui apa penyebabnya. Untungnya, nyawa kakek lima anak ini, dapat segara diselamatkan warga, dengan membawanya ke Rumah Sakit Artha Medica, Jalan Samanhudi, Kecamatan Binjai Kota.
Menurut Timo Tius Sembiring (30) warga Namu tembis kepada Sumut Pos mengatakan, peristiwa itu dipicu persoalan keluarga.

Dijelaskan Timi Tius, sebelum kejadian, sepupunya bernama Leo, menerima SMS dari salah seorang warga Namu Temis, berisi “Ise sila ikut perang kalak tembis, bunuh sa, bolang mu terpaksa ikut”.
“Siapa orang Tembis yang nggak ikut perang, orang Tembis yang akan membunuh, kakek mu juga terpaksa ikut,” kata Timi mengartikan pesan singkat yang diterima sepupunya itu.

Lebih jauh dijelaskan Timo, sebelum mendapat SMS itu, persoalan ini disebabkan ayahnya mengurus lahan eks HGU PTPN 2 yang sudah ditanami keluarga mereka. Namun, warga Namu Tembis, banyak yang tidak terima dan memaksa mereka pergi dari kampung itu. “Inilah mungkin persoalan awal terjadinya bentrok,” ujarnya.

Terkait korban penikaman, Timi mengatakan, korban merupakan orang yang pertama kali menyerang keluarganya untuk dibunuh. “Ayah saya mau dibunuh korban. Tapi korban ditikam warga yang ingin menolong orangtua saya. Siapa yang menikam, saya juga tidak tahu. Warga Tembis juga banyak yang ingin membunuh keluarga saya dengan tombak, arit dan parang,” kata Timo.

Terpisah, Bagai Ginting saat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Artha Medica mengatakan, bentrok itu terjadi disebabkan persoalan lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 Sei Semayang.
“Ini sebenarnya gara-gara lahan PTPN 2 itu. Saya juga tidak tahu pasti, kenapa saya jadi sasaran. Lagian, saya tidak ada andil dalam lahan PTPN 2 itu,” terang Bagai.

Menurut Ucok Ginting, warga Namu Tembis saat ditemui di RS Artha Medica menjelaskan, kejadian ini sudah mulai memanas sejak pukul 14.30 WIB. Tapi baru terjadi pukul 18.00 WIB.

“Siang menjelang sore itu, kami didatangi sejumlah pemuda dari kampung sebelah. Saat itu, mereka mengancam warga kampung kami dengan senjata tajam yang mereka bawa,” ungkapnya.

Selain itu, kata Ucok, pengancam itu disebabkan warga Namu Tembis tidak pernah ikut menggarap lahan eks HGU PTPN 2 Sei Semayang. Sehingga, sekelompok pemuda ini marah dan melakukan penyerangan. “Mereka marah karena kami tidak pernah ikut menggarap lahan eks HGU PTPN 2 itu,” pungkasnya.

Kapolsek Binjai selatan AKP Kamaluddin, saat dikonfirmasi mengatakan, ada sekitar 4 orang warga Tembis membuat laporan ke Polres Binjai. “Kita belum ada mengamankan pelaku. Kita tunggu saja hasil keterangan saksi yang membuat laporan. Mudah-mudahan, saksi mengenali siapa yang melakukan penikaman itu. Sejauh ini, kita masih melakukan penyelidikan,” ungkapnya.

Masih Ucok, ketika sekelompok pemuda tadi menyerang kampungnya, mereka pontang-panting melarikan diri. “Ngeri kalilah bang. Mereka datang membawa parang panjang. Alahasil, bapak (Bagai, Red) ini yang jadi korban,” tandasnya.

Kapolsek Binjai selatan AKP Kamaluddin, saat dikonfirmasi mengatakan, ada sekitar 4 orang warga Tembis membuat laporan ke Polres Binjai.

“Kita belum ada mengamankan pelaku. Kita tunggu saja hasil keterangan saksi yang membuat laporan. Mudah-mudahan, saksi mengenali siapa yang melakukan penikaman itu. Sejauh ini, kita masih melakukan penyelidikan,” ungkapnya.(dan)

Tak Berhenti Mengejar Ilmu

Isma Padli Arya Pulungan SAg SH

Sebagai anggota dewan, Isma Padli Arya Pulungan SAg SH tetap melihat pentingnya arti pendidikan. Setelah menamatkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN), pria yang selalu tampil sportif ini pun memusatkan perhatian di bidang hukum.

Menjadi anggota dewan ini hanya sebuah peran. Seperti peran lainnya kita lakoni saja
sembari menyiapkan langkah ke depan,” ucap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRDSU) dari Partai Golkar dari daerah pemilihan (dapil) V Labuhan Batu ini yang ditemui di Perpustakaan Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Jalan Gedung Arca Medan, Jumat (16/6).

Keberadaannya sore itu sehubungan dengan kuliah yang diikutinya untuk menyelesaikan studi Magister Ilmu Hukum di UMSU. Saat berita ini diturunkan Isma (panggilan akrabnya) tengah menyelesaikan semester tiga yang merupakan semester akhir. Direncanakan November ini dirinya pun menyandang gelar master di bidang hukum.

Pentingnya pendidikan bagi Isma sudah diperlihatkan sejak menamatkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Meskipun untuk itu pria kelahiran Dolok Masihul 40 tahun silam ini harus merasakan beratnya sebuah perjuangan. Keadaan yang bertolak belakang dengan kehidupan kecilnya yang selalu dimanja. “Ayah saya itu dulu toke getah tapi usahanya tumpur waktu saya mau tamat SMA. Jadi waktu saya bilang mau kuliah, orangtua jual tanah yang harganya waktu itu juga pas-pasan lah,” kenangnya.

Kehidupan dengan biaya seadanya sempat dijalani beberapa lama. Dengan keahliannya sebagai kori Al Quran, Isma pun mendiami Masjid Al-Amin di Lingkungan II Mabar Hilir hingga menamatkan kuliah di IAIN (1995). Kemampuan bersosialisasi yang diperoleh dari aktivitas di organisasi kepemudaan dan politik pula membuat Isma diterima baik di lingkungan barunya. Bahkan, perayaan wisuda dirinya dibuat melebihi kemeriahan pesta pernikahan.

Tidak puas dengan gelar yang ada, suami dari Yeni Sriwahyuni Rangkuti SPd MA ini kembali menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Alwashliyah. Untuk menamatkan studinya itu, dirinya terjun sebagai jurnalis dan bergabung dengan Sinar Medan 1999-2003.

Sembari menunaikan kewajibannya, ayah dari Rizqy Himmawan Ardya Pulungan dan Fadlan Yuhri Ardya Pulungan ini tak mau berhenti mengejar ilmu pengetahuan. Pasca Sarjana Ilmu Hukum di UMSU pun diambil yang akan diterapkan untuk kemajuan Universitas Alwashliyah sebagai almamaternya.

Di samping ilmu pengetahuan formal, Isma juga menaruh perhatian di sektor informal khususnya organisasi kepemudaan juga politik. Hal itu bahkan sudah dilakoni sejak menjadi mahasiswa di IAIN. Beberapa jabatan pun pernah diembannya seperti Ketua Himpunan Mahasiswa Alwashliyah komisariat IAIN, Cabang Medan, hingga Wilayah Sumatera Utara.  “Cara bersosialisasi yang hanya bisa didapatkan dari pengalaman. Maka dari itu, jangan pernah berhenti untuk belajar,” pesannya. (jul)

Kerahkan Semua Potensi

Dengan pengetahuan yang dimiliki, Isma menjawab semua tantangan dengan pembuktian. Bagaimana daerah yang sama sekali asing seolah merupakan kampung kelahirannya. “Prinsipnya kalau emas, di manapun dicampakkan akan tetap menjadi emas. Tinggal bagaimana kita berusaha menjadi bermanfaat di tengah-tengah lingkungan yang baru tadi,” bebernya.

Demikianlah Isma menjadi pemenang pada Pilkada 2009 lalu dengan daerah pemilihan V, Labuhan Batu. Perjuangannya yang total pun mengalahkan 11 pesaing untuk memperebutkan satu kursi yang disiapkan. Pendekatan persuasif melalui kegiatan keagamaan membuatnya unggul dari para pesaing yang merupakan putra daerah Labuhan Batu itu sendiri.

“Saya memang kerahkan semua potensi yang ada. Waktu itu ikon yang saya pakai ‘Simpati’ singkatan dari Sama Isma Pas di Hati. Lebih mudah dan gampang diingat masyarakat. Di samping itu saya juga aktif di kegiatan-kegiatan masjid,” kenangnya.

Isma yang tidak memungkiri datang dari kondisi susah paham betul arti sebuah kepercayaan. Hal itu yang dibuktikan dan coba terus diperjuangkan kepada konstituen pada Pilkada 2009 lalu. “Ketika itu saya berjanji kalau najil masjid, bilal masjid, dan guru ngaji harus mendapat santunan dari APBD. Sekarang baru Kabupaten Labuhan Batu Utara yang terwujud. Masih ada Labuhan Batu Selatan dan Labuhan Batu Induk,” tekad Isma. (jul)

Bripka Mardingot Ngomel di Sel Polres Karo

KARO- Pasca ditahan di sel Mapolres Tanah Karo, terkait kasus judi togel, Bripka Mardingot Manihuruk, mengomel di sel tahanan, Jumat (17/6), saat dijenguk istri dan dua anaknya.

Kedatangan ibu bhayangkari Sinta Uli br Sihombing (39),  beserta  putra-putrinya, Andri Nikolis Manihuruk (15) dan Nadya Boru Manihuruk (9), juga diwarnai isak tangis keluarga tersebut.

Bahkan, Mardingot begitu emosional ketika melihat anak bungsunya, Nadya Boru Manihuruk menjenguk dirinya didalam sel. Kekesalan Mardingot, dipicu kegagalannya membelikan hadiah kenaikan kelas buat putri kesayangannya karena terjerat kasus judi.

“Sabar nak, janji bapak akan bapak tepati nanti.  Bapak belum punya uang, karena uang bapak belum diberikan atasan, semua buang badan,” rintih Mardingot berlinang air mata.

Kesal dengan nasib yang diterimanya, Mardingot spontan mengucapkan nama-nama sejumlah perwira Polres Tanah Karo yang tersangkut kasus uang karangan bunga yang bermuara pada kasus judi togel. Sejumlah perwira yang disebutkan Mardingot berinisial AKP HA dan Ipda MYS.

Selain masalah judi togel tadi, Bripka Mardingot juga membeber kasus perdamaian tahanan kasus curanmor yang meninggal di Mapolres tanah karo beberapa waktu lalu. Menurutnya, terjadi kejanggalan dalam perdaiaman tersebut. Dimana, uang perdamaian yang diserahkan kepada oknum perwira berinisial Ipda Osc, tidak diserahkan kepada keluarga korban sesuai kesepakatan sebelumnya.

Parahnya lagi, sambung Mardingot, pada Kamis (16/6) kemarin, mereka tidak diberi jatah makan malam. Mereka baru mendapat makan malam Jumat (17/6) dinihari sekira pukul 02.00 WIB.

Sementara, Kapolres Tanah Karo AKBP Ig Agung Prasetyoko, dalam temu persnya mengatakan, pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan secara internal, terkait keterlibatan oknum kepolisian dalam kasus judi tersebut.
“Jika ada anggota lain yang terlibat, akan kita proses sesuai ketentuan yang berlaku. Penyelidikan  tidak sampai disini saja,” tegasnya. (wan)

Relokasi PKL Nyaris Ricuh

LUBUK PAKAM- Penertiban 8 lapak pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sultan Serdang, Kelurahan Lubuk Pakam Pekan, Kecamatan Lubuk Pakam, Deliserdang, menuai perlawanan dari para pedagang, Jumat (17/6) sekira pukul 10.30 WIB.

Petugas gabungan trantib Kecamatan Lubuk Pakam dan Sat Pol PP Pemkab Deliserdang, yang hendak membongkar lapak PKL dihalangi para pedagang. Akibatnya, perdebatan antara Ketua Pedagang Depan Delimas M Banjarnahor dengan Camat Lubuk Pakam Citra Effendi Capah tidak bisa dielakan.

Citra Effendi Capah menjelaskan, sebelum penertiban hari ini dilaksanakan, pihaknya sudah menyurati maupun berupaya dialog dengan pedagang. Diperoleh kesepakatan agar delapan pedagang yang berada di depan Plaza Delimas bersedia direlokasi ke Jalan Sultan Hasanuddin (Pasar 3).

Dengan ketentuan, pihak Kecamatan Lubuk Pakam yang mengatur tempat pedagang yang direlokasi dengan pedagang lama di Jalan Sultan Hasanuddin, agar tidak terjadi bentrok fisik.

Namun, saat akan dilakukan penertiban, ternyata lapak kosong yang ada di Jalan Sultan Hasanuddin hanya 6 meter, sehingga hanya bisa ditempati 3 pedagang saja. Sedangkan 5 pedagang relokasi lainnya, belum ditemukan lapaknya. Hal inilah yang membuat pedagang geram.

“Coba Pak Camat lihat, mana tempatnya, masak cuma 2 meter satu orang, jadi yang lain mau dikemanakan,” ucap Banjarnahor.

Mendengar keberatan pedagang tersebut, Camat Lubuk Pakam emosi dan  mengatakan, sudah ada 2 lokasi yang disiapkan untuk delapan pedagang, masing-masing lapak diisi 4 pedagang.
Meski diwarnai debat kusir, relokasi akhirnya berhasil dilakukan, PKL yang merasa kurang puas, melontarkan perkataan caci maki kepada petugas Sat Pol PP dan Camat Lubuk Pakam. Namun, seluruh bangunan kios berhasil dibongkar dan barang dagangan pedagang berhasil dipindahkan dengan menggunakan mobil pick up yang telah disediakan pihak kecamatan.(btr)

9 Rumah Disapu Puting Beliung

BINJAI-Angin putting beliung, kembali menyapu rumah warga di Kecamatan Binjai Utara, Jumat (17/6) sekitar pukul 18.30 WIB.  Akibat bencana alam ini, sedikitnya 9 rumah warga rusak. Sembilan rumah warga itu yakni, rumah M Ikhfar Siregar (44), Darmadi (60), Juli Fadmi (53), Iswandi Sinaga (56), Hasanuddin Sembiring (39), keempatnya warga JalanAbdul Halim Hasan.

Sementara, empat rumah warga lainnya, Irwansyah (42), Ucok Piliang (40), M Ridwan (54), Darwain Armaya (53), keempat warga Jalan Manggis, Binjai Barat. Camat Binjai Barat Abdulah Raini dan Kapolsek Binjai Barat AKP Man Purba, lansung turun ke lokasi kejadian, mendata korban terkena musibah.(dan)