27 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15137

Dalam Lingkar Bahasa

Prof DR Robert Sibarani MS

Sekali memulai sesuatu, maka harus diselesaikan. Demikian prinsip Prof Dr Robert Sibarani MS
yang pernah tercatat sebagai Guru Besar termuda Pulau Sumatera 2001 silam.

Tak dapat dipungkiri pentingnya arti pendidikan bagi kelanjutan masa depan seseorang. Segenap daya upaya pun akan dikerahkan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya. Hal itu juga yang dirasakan pria kelahiran Laguboti Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) Sumatera Utara 47 tahun lalu ini. Setelah menamatkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA), dirinya melanjutkan pendidikan di Sastra Daerah Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) Universitas Sumatera Utara (USU).

Sesuai pandangan masyarakat awam waktu itu, kuliah menjadi penentu untuk mendapatkan pekerjaan, studi yang dipilih pun sangat berpengaruh. Tak heran selain studi eksak, studi ekonomi, hukum, dan keguruan menjadi pilihan paling besar. Alasannya jelas, yaitu lapangan pekerjaan yang sudah pasti. Dan di sinilah Robert muda menghadapi dilema. Dengan pilihan studi linguistik (ilmu yang mempelajari bahasa dan kajian-kajiannya) yang belum memiliki gambaran jelas akan lapangan pekerjaan.

“Waktu itu kami yang satu angkatan bingung juga mau ke mana setelah tamat. Tapi karena sudah masuk ya saya berpikir harus diselesaikan. Tidak mungkin sebuah studi dibuka kalau tidak memiliki prospek yang baik pula,” ucap Robert yang ditemui di Kantor Departemen Sastra Daerah FIB USU, beberapa waktu lalu.

Suami dari Dra Peninna Simanjuntak MS ini pun membuktikannya. Dia pun mantap hidup dalam lingkar ilmu bahasa. Ya, setelah menamatkan studi dalam tempo empat tahun, setahun kemudian 1987 dirinya diterima sebagai dosen di almamaternya. Setidaknya masa depan sudah tidak lagi menjadi pertanyaan. Cukup kah? Tentu tidak. Sebagai putra Batak, Robert pun memiliki tanggung jawab untuk kebahagiaan keluarga.

Untuk itu, dengan program beasiswa yang ada, dirinya melanjutkan studi di Universitas Padjajaran Bandung dengan konsentrasi ke filologi; ilmu yang mempelajari naskah klasik. Di universitas yang sama pula Robert menyelesaikan doktoralnya dengan disertasi berjudul Konjungsi Bahasa Batak Toba, Sebuah Kajian Struktur dan Semantik sebelum akhirnya menunaikan program Postdoktornya di Universitas Hamburg Jerman. Pengabdian yang terus menerus lalu mengantar dirinya menjadi Guru Besar dengan Surat Keputusan dari Presiden Megawati Soekarno Putri kala itu.
Dirinya pun dipercaya menjadi Rektor di Universitas Darma Agung untuk dua periode. Robert aktif di beberapa kegiatan di antaranya Ketua LPPM USU, Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Sumut. Begitu juga tidak sedikit pemikirannya dituangkan lewat tulisan seperti Antropologi Linguistik Hubungan Bahasa dan Budaya dalam Batak Toba yang baru diterbitkan.

Pengabdian tadi dilanjutkan dengan mendirikan Institut Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (IPMI) di Jalan Ayahanda No.43 D-C Medan. Lewat lembaga tersebut dirinya pun seolah menjawab kekhawatiran masyarakat dengan lima studi yang ditawarkan. Yaitu Bahasa Inggris, Sekretaris, Industri Kreatif/Industri Budaya, Pariwisata dan Perhotelan, dan Bimbingan Studi/Bimbingan Test. “Pemberdayaan masyarakat terbatas akses ke kota. Untuk itu perlu diberdayakan, baik oleh diri sendiri juga pihak luar,” bebernya. (jul)

Jejak Schweizer Nati

AALBORG-Dua kali main, dua kali pula meraih kemenangan atas lawan-lawannya. Yang pertama mempermalukan tuan rumah Denmark dengan skor 1-0, selanjutnya kemarin (15/6) mengalahkan Islandia dengan skor 2-1.
Dengan hasil itu maka Schwizer Nati (julukan Swiss) lolos ke babak semifinal Euro U-21, sebab enam poin yang telah dikumpulkan tim ini mustahil dilewati tim lain.

Pada pertandingan kemarin keunggulan Swiss sudah tercipta pada detik ke-38. Umpan Xherdan Shaqiri dengan mantap diselesaikan Fabian Frei.

Swiss memperoleh peluang menggandakan keunggulan, tetapi beruntung kiper Islandia Haraldur Bjornsson mampu mementahkan peluang Shaqiri dan Mario Gavranovic.

Lima menit sebelum jeda, Innocent Emeghara memperbesar keunggulan Swiss dengan tendangan kaki kiri yang gagal diantisipasi Bjornsson.

Terkait hasil ini kapten tim Islandia Bjarni Vidarsson mengatakan bahwa timnya tidak siap menghadapi serangan yang dibangun pemain Swiss. “Semuanya berlangsung begitu cepat, bahkan ketika wasit meniup pluit panjang tanda pertandingan berakhir, kami masih merasa berada dalam tekanan mereka (Swiss, Red),” bilang Vidarsson.
Ya, gol cepat Swiss yang dicetak Fabian Frei  memperlihatkan betapa tidak siapnya lini pertahanan Islandia menghadapi  arus serangan Swiss. “Kami telah lakukan segala cara untuk menghentikan mereka. Namun mereka terlalu kuat untuk kami hadapi,” bilang Vidarsson.

Sementara itu di tempat terpisah pelatih Swiss Pierluigi Tami mengatakan sukses yang diraih timnya pada pertandingan kemarin tak terlepas dari peran gelandang  Granit Xhaka.

Meski tak mencetak gol, namun Tami mengatakan bahwa suplai bola yang diberi pemain berusia 18 tahun itu membuat striker Schweizer Nati merasa dimanjakan.

“Kami bermain sangat baik. Hasrat untuk mencetak gol sudah ada sejak kami memasuki lapangan, hingga akhirnya kami membobol gawang mereka sebayak dua kali. Dua gol ini berkat andil Xhaka Jadi, meski mereka (Islandia, Red) terus mengepung pertahanan kami pada babak kedua, kami tetap mampu menerapkan pertahanan yang kokoh,” bilang Tami.

Terkait pujian yang dilontarkan sang  pelatih, Xhaka mengaku senang dan semakin termotivasi untuk melakukan sapu bersih pada pertandingan tersisa menghadapi Belarusia.
“Apa yang terjadi kini membuat kami berkonsentrasi menatap babak semifinal. Ini sebuah keuntungan ,” pungkas Xhaka. (jun)

Denmark Buka Peluang

Denmark U-21 membuka harapan untuk bersaing memperebutkan tiket ke semifinal Piala Eropa U-21. Harapan tuan rumah terbuka setelah mengalahkan Belarus dengan skor 2-1 dalam pertandingan Grup A di Stadion NRGi Park, Rabu (15/6) dinihari WIB.

Denmark menunjukkan tanda-tanda kebangkitannya. Setelah tertinggal lebih dulu, mereka mampu mengejar ketinggalannya dan berbalik memenangkan laga.

Kemenangan itu memang tak mengubah posisi Denmark yang kini mengantungi tiga poin. Sama dengan perolehan poin Belarus, namun Denmark kalah dalam selisih gol.

Meski demikian, Denmark berpeluang lolos ke semi-final. Pada laga terakhir, Minggu (19/6), Denmark akan menghadapi Islandia yang dipastikan tersingkir. Sementara, Belarus berjibaku dengan Swiss yang menduduki puncak klasemen. Swiss sendiri hanya butuh hasil imbang untuk meraih tiket ke semi-final.

Denmark yang tampil di kandang sendiri kembali mengawali pertandingan dengan kurang meyakinkan. Berbeda dengan Belarus yang bermain impresif seperti saat menghadapi Islandia. Kemenangan 2-0 di laga pertama menjadikan mereka lebih percaya diri.

Belarus unggul lebih dulu melalui Dmitri Baga di menit ke-20, sebelum akhirnya dibalas dengan dua gol lewat aksi Ericksen (22’) dan Jorgensen (71’). (bbs/jpnn)

Pemain Meksiko Tak Terbukti Gunakan Doping

LOS ANGELES-Setelah sempat terbukti positif menggunakan clenbuterol, zat yang dilarang penggunaannya dalam olahraga, lima pemain Meksiko yang diduga doping lolos dari tes kedua dengan hasil negatif.

Diungkapkan otoritas sepakbola Meksiko, Rabu (15/6), hasil tes yang dilakukan di laboratorium Universitas Los Angeles, California pada 10 Juni menunjukkan hasil negatif, di mana tidak ada kandungan zat terlarang itu di darah lima pemain Meksiko, termasuk di antaranya kiper Guillermo Ochoa dan bek PSV Eindhoven Francisco Rodriguez.
Hasil tes ini nantinya akan disertakan dalam sampel pertama yang diambil yang membuktikan kelima pemain tersebut, tiga di antaranya adalah Edgar Duenas, Christian bermudez dan Antonio Naelson, terbukti doping.

Harapannya, hasil tes tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk membuat keputusan mengenai masa depan kelima pemain tersebut. (net/jpnn)

Khawatirkan Abu, Argentina tanpa Messi

BUENOS AIRES-Presiden Asosiasi Sepakbola Argentina Julio Grondona menyatakan jadwal Copa America bisa berubah jika abu vulkanik terus mengacaukan jadwal penerbangan di Amerika Latin.

Argentina akan membuka turnamen tersebut lawan Bolivia di La Plata pada 1 Juli, dan final akan berlangsung di Buenos Aires pada 24 Juli, dan hampir semua penerbangan di Argentina dan Uruguay dibatalkan Selasa (14/6).
“Kami mengamati hal ini dengan seksama, dan tentu saja semua tim tak siap untuk pergi ke Buenos Aires sekarang. Turnamen dimulai pada 1 Juli dan kami berharap, dalam lima atau enam hari, masalah abu ini sudah selesai,” ujar Grondona.

Badan sepakbola Amerika Latin Conmebol membuat rencana darurat dengan menerbangkan tim peserta, yang terdiri dari sepuluh tim Amerika Latin ditambah dua tim tamu Meksiko dan Kosta Rika, ke Asuncion, Paraguay, dan kemudian masuk Argentina lewat jalur darat.

Final Copa Libertadores antara tuan rumah Penarol dan Santos hampir saja batal akibat penundaan penerbangan, namun akhirnya Santos berhasil mendarat di Montevideo.

Selain itu, masalah abu vulkanik ini juga membuat Conmebol menunda undian Copa Sudamericana karena perwakilan klub kesulitan untuk hadir di Paraguay.

Sementara itu di tempat terpisah pelatih Argentina Sergio Batista mengatakan bahwa pihaknya sedang menyiapkan strategi khusus untuk bila Lionel Messi tidak bermain.

Messi sendiri sejatinya menjadi pilihan utama Batista untuk mengisi lini depan Argentina. Tapi ia juga melihat ada kemungkinan lain bermain tanpa pemain Barcelona itu.

“Rencananya adalah melihat siapa pemain yang bisa menempati posisi Messi. Kami punya pemain seperti Gonzalo Higuain, kami ingin melatihnya untuk tidak hanya bisa berada di kotak penalti,” kata Batista, Rabu (15/6).
“Ia tidak akan sama karena mereka memiliki karakter yang berbeda, tapi saya ingin semua tahu kami bermain dengan cara seperti ini bila Messi tidak bermain.”

“Rencana utama kami adalah bertahan dengan taktik bermain empat pemain belakang, tiga di tengah dan tiga di depan, dan tidak berubah, mungkin hanya ada pemain penghubung, tapi itulah rencana kami, tanpa merendahkan siapa pun lawan kami,” tandas Batista. (bbs/jpnn)

Kaka Tolak Timnas

RIO DE JAINERO-Brasil mungkin tak akan diperkuat Kaka saat berlaga di ajang Copa America. Gelandang serang milik Real Madrid itu meminta dirinya dicoret dari daftar skuad Samba.

Keinginan Kaka untuk absen di Copa Amerika dikonfirmasi oleh pelatih timnas Brasil, Mano Menezes. Kaka secara pribadi telah berbicara dengan Menezes dan meminta dirinya tak disertakan berangkat ke Argentina, tempat Copa Amerika digelar tahun ini.

Bukan tanpa alasan kalau Kaka tak ingin berpartisipasi membela negaranya. Seperti dikutip dari AP, mantan pemain terbaik dunia itu ingin memanfaatkan libur kompetisi liga untuk fokus memulihkan cedera yang sempat memaksanya naik meja operasi di awal musim lalu.

Tak disebutkan apakah Menezes mengambulkan perminyaan pemainnya itu. Namun disaat bersamaan dia juga memastikan kalau Marcelo tak dipanggil ke skuad Brasil karena dia juga meminta diizinkan untuk tidak bermain dengan alasan cedera yang ternyata tidak benar-benar dia derita. (net/jpnn)

Final Rivalitas Lawas

penarol vs santos

ONTEVIDEO – Copa Libertadores 2011 memasuki partai final. Jagoan Uruguay Penarol dan Santos dari Brazil akan memperebutkan predikat tim terbaik Amerika Latin. Leg pertama dimainkan di kandang Penarol, Estadio Centenario, pagi ini WIB (16/6). Sedangkan leg kedua dihelat di Sao Paulo pekan depan (22/6).

Bentrok Penarol versus Santos seolah membangkitkan memori di awal-awal perhelatan Copa Libertadores. Itu karena kedua tim merupakan juara empat edisi awal. Penarol memenangi dua edisi perdana (1960-1961), sedangkan Santos berjaya di dua edisi setelah itu (1962-1963).

Yang menjadi catatan penting, sukses Santos pada 1962 dicapai setelah mengandaskan perlawanan Penarol lewat perjuangan sengit. Kedua tim saling mengalahkan di kandang lawan sehingga untuk menentukan pemenang harus dilakukan laga di tempat netral.

Santos akhirnya menang 3-0 dalam laga di Estadio Monumental, Buenos Aires. Namun, setelah sukses itu, Peixe- sebutan Santos – tidak pernah lagi meraih juara. Beda dengan Penarol yang menambah tiga gelar. Koleksi lima gelar Penarol hanya kalah dari dua klub Argentina, masing-masing Independiente (7 gelar) dan Boca Juniors (6 gelar).
“Senang rasanya kembali ke final,” ungkap Diego Aguirre, pelatih Penarol, kepada Fox Sports.

Sebagai catatan, kali terakhir Penarol berlaga di edisi puncak adalah pada 1987 dan menuntaskannya sebagai juara. Dan, sukses kala itu diraih dengan Aguirre tercatat sebagai penggawa Penarol. “Kami adalah raksasa tidur. Kami memiliki pelatih juara dan bermain di kandang sendiri. Jadi, tidak ada alasan bagi kami tidak menyelesaikan leg pertama dengan hasil positif,” ungkap striker Penarol Alejandro Martinuccio.

Selain faktor yang disebutkan Martinuccio, ada alasan lain Penarol lebih di atas angin dibandingkan Santos. Yakni dari komposisi pemain yang bisa ditampilkan. Jika tuan rumah bisa tampil full team, Santos kehilangan beberapa pemain pilarnya, Playmaker Paulo Henrique Ganso absen karena cedera otot betis kanan. Pemain yang digadang sebagai pengganti Kaka di timnas Brazil itu direncanakan baru turun di leg kedua. Tim tamu juga tidak bisa memainkan defender sekaligus kapten tim Edu Dracena karena skors.

Meski kehilangan Ganso dan Edu, Santos masih memiliki senjata lain. Pelatih Santos Muricy Ramalho, sepertinya, bakal mengandalkan kolaborasi dua penggawa timnas Brazil lainnya, Neymar dan Blumer Elano, untuk setidaknya mencuri gol di Centenario. “Gol di kandang lawan sangat penting. Apalagi ini pertandingan final,” jelas Ramalho kepada Associated Press.

Selain target mencuri gol, Ramalho berharap agar timnya tidak kecolongan gol di leg pertama. Sebagai pengganti Edu, Ramalho telah memilih Bruno Rodrigo. (dns/jpnn)

 

Perang Bintang Mundur

JAKARTA- Perhelatan Perang Bintang 2011 dipastikan mundur. Dijadwalkan bakal dihelat 26 Juni, PT Liga Indonesia (PT LI) akhirnya akan menggebernya pada 29 Juni mendatang di Stadion Mandala, Jayapura.
“Ini memang permintaan sponsor,” terang Manajer IT dan Komunikasi PT LI Azwan Karim kemarin (15/6). PT LI memang tak punya pilihan lain untuk menolak permintaan sponsor. Pasalnya, jika tetap memaksakan bakal digeber 26 Juni, pertandingan tersebut akan bentrok dengan partai final kejuaraan bulutangkis Indonesia Open 2011 di Istora Senayan Jakarta.

Meski memundurkan jadwal pertandingan, namun PT LI tak akan mengubah susunan pemain. Mereka akan tetap menyaring 64 pemain yang saat ini menjadi nominasi menjadi 18 pilar saja. Nama-nama tersebut nantinya akan dipilih sesuai dengan pesan singkat yang dikirimkan para pecinta sepakbola Indonesia.

Nantinya, para pemain pilihan tersebut bakal bertanding kontra Persipura Jayapura yang notabene merupakan juara Indonesia Super League (ISL) 2010/ 2011. Tahun lalu, para pemain bintang itu bentrok kontra Arema Indonesia di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Azwan menambahkan, pengunduran jadwal tersebut tak akan berefek banyak terhadap persiapan. Apalagi, laga tersebut sebenarnya tak mengandung unsur kompetisi karena hanya bersifat entertainment seperti musim lalu.
“Pada 17 Juni nanti, jersey dan ofisial akan kami rilis. Saat ini kami terus memantau perkembangan dukungan terhadap pemain,” tegas Azwan.  (ru/jpnn)

KONI Medan Berikan Uang Saku

HASRAT  untuk membangkitkan motivasi pemain sepak bola Sumut yang akan bertanding pada babak Pra PON di Aceh 22-26 Juni nanti diusung oleh Ketua KONI Medan Drs Zulhifzi Lubis.

Pria yang akrab disapa Opung Ladon itu kemarin (15/6) mengatakan bahwa para pemain dan pelatih yang berasal dari Medan akan mendapat uang dari KONI Medan.

“Jangan dilihat dari jumlahnya, tapi lihatlah bahwa apa yang kami lakukan sebagai bentuk perhatian kepada para pemain dan pelatih untuk melakukan yang terbaik saat berlaga pada babak Pra PON nanti,” bilang pria yang menjabat sebagai Penasehat Tim Pra PON Sumut.

Selanjutnya Opung Ladon juga berharap agar apa yang dilakukan pihaknya ini menggugah KONI tingkat dua lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Saat ini di dalam tim Pra PON Sumut terdapat tujuh pemain yang berasal dari Kota Medan. Selain mereka, ketiga pelatih juga merupakan warga Kota Medan.

“Kepada para pemain yang akan menerima uang saku bisa mengambilnya di Sekretariat KONI Medan di Kompleks Stadion Teladan Medan, pada hari Jum’at (17/6),” pungkas Opung. (jun)

Kegagalan Tahun 2007 Lecut Motivasi Pemain

Bentuk Manejer Bersama

MEDAN-Kegagalan tim sepak bola Sumut berlaga pada Pekan Olahraga Nasional  (PON) XVII lalu merupakan cerita pahit yang tak ingin diulangi pengurus PSSI Sumut sekarang ini.

Berkaca pada kegagalan di atas, segenap pengurus PSSI Sumut menyadari jika soliditas tim merupakan syarat mutlak jika ingin berlaga pada PON XVIII Riau mendatang.

“Merupakan sebuah kecelakaan jika Sumut sampai tak lolos lagi pada PON mendatang. Kegagalan yang terjadi pada tahun 2007 hendaknya menjadi pelajaran dan menambah motivasi untuk melakukan yang terbaik saat berlaga pada babak Pra PON yang berlangsung di Aceh nanti,” bilang Firdaus, penasehat tim sepak bola Sumut, kemarin (15/6).
Karena hal tersebut di atas, Plt Ketua PSSI Sumut H Idrus Junaidi mengeluarkan SK bernomor  006/PSSI-SUMUT/VI/2011 tentang perubahan SK manajemen tim Pra PON PSSI Sumut. Dalam surat itu tertera jika tim sepak bola Sumut dimanejeri tiga orang yakni Dr. H.M. Nur Rasyid, M. Achyar, dan Drs H. Azzam Nasution MAP.
“Kami sampaikan jika pengurus harian menyepakati keputusan membentuk manajer bersama, yang mana hampir semua yang ada di dalamnya adalah pengurus PSSI Sumut,” ujar Idrus Junaidi, Plt Ketua PSSI Sumut.

Selanjutnya Dr HM Nur Rasyid menjabarkan jika tim sepak bola Sumut merupakan hasil seleksi Porwilsu yang berlangsung 15-25 Juni 2010. Selanjutnya seluruh pemain pertama kali melakoni latihan pada 25 Juli 2010 di Stadion Teladan Medan.

“Tim ini berisikan pemain terbaik dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumut. Sejauh ini tim telah berlatih sekitar 11 bulan dengan menorehkan hasil 17 kali menang, 4 kali imbang dan sekali kalah. Tim ini juga sukses menjadi juara pada Piala Bank Sumut dan juara Inalum Cup. Jadi persiapannya sudah cukup matang,” ungkap pria yang akrab disapa Dr Mamad ini.

Sementara itu pelatih tim sepak bola Pra PON Sumut Rudi Saari menegaskan jika pihaknya optimis mampu melewati hadangan Sumbar dan Aceh. “Bukan bermaksud memandang enteng Kepri, tapi dari dulu pesaing kita di Pulau Sumatera memang Aceh dan Sumbar,” beber pria yang pernah sukses mengantarkan PSMS dua kali menjuarai Piala Emas Bang Yos (PEBY)itu.

Selanjutnya Rudi berharap dukungan dan do’a masyarakat Sumut demi suksesnya tim sepak bola Sumut pada babak Pra PON. “Bagaimanapun juga mereka adalah duta masyarakarat Sumatera Utara. Jadi mari sama-sama kita dukung,” imbuh Rudi lagi.

Rencananya, tim sepak bola Sumut akan dilepas pada hari Sabtu (18/5) di Stadion Teladan Medan oleh Gubsu dan Ketua KONI Sumut. “Kami berharap agar insan sepak bola di Sumut bersedia meluangkan waktunya pada acara itu guna menambah motivasi pemain,” harap Rudi. (jun)