29 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 15308

Kejatisu Intens Usut Korupsi Dana Bansos

MEDAN-Penyelidikan dugaan penyelewengan dana sosial di Biro Bina Sosial (Binsos) Pempropsu senilai Rp215,17 miliar masih terus bergulir di bagian Tindak Pidana Khusus (Pidsus) di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu).
“Kita masih terus melakukan penyelidikan. Tidak tertutup kemungkinan ada tersangka lain, pasca ditahannya mantan gubernur (Syamsul Arifin),” kata Kasi Penkum Kejatisu Edi Irsan Tarigan di kantornya di Jalan AH Nasution Medan, Selasa (10/5).

Untuk menelusuri dugaan keterlibatan pejabat di Biro Bansos, penyidik Pidsus sudah memanggil dan memeriksa beberapa pejabat  diantaranya pejabat Kabiro Keuangan, M Syafii, Selasa (10/5). Yang bersangkutan dimintai keterangannya soal aliran dana di Bansos.

“Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi. Pemeriksaan yang bersangkutan untuk dimintai keterangan soal aliran dana kemana saja yang mereka salurkan. Ia diperiksa sebagai saksi Kita juga akan terus telusuri dugaan penyelewengan anggaran di Biro Bansos Pempropsu,” tegas Tarigan.

Dalam kasus ini, sambung Tarigan, belum ada yang dijadikan tersangka. Selain penyidikan yang dilakukan KPK. “Status pemeriksaan bisa saja berubah. Apabila ada bukti yang kita temukan keterlibatan pejabat itu.Makanya kita akan terus telusuri. Pejabat itu juga bisa dipanggil kembali untuk dimintai keterangan lanjutan,” tegas Edi Tarigan menutup pembicaraan.

Sementara itu, data yang didapat wartawan koran ini dari Kejatisu, Kamis (12/5), dugaan korupsi itu antara lain:
Biro Bansos Sumut yang terindikasi permainan bantuan dan pemotongan bantuan sosial TA 2009 sebesar Rp140.142.500.000 belum dapat dipertanggungjawabkan oleh penerima bantuan diantaranya minimal sebesar Rp140.142.500.000. Belum dipertanggungjawabkan oleh penerima bantuan diantaranya minimal sebesar Rp10.789.032.500 tidak diyakini kewajarannya dan terdapat sisa dana belanja hibah yang terlambat disetoor ke kas daerah sebesar Rp8.789.611.335 diantaranya:

A.Bantuan Sosial sebesar Rp140.142.500 belum dipertanggungjawabkan

B.Pemberian bantuan sosial minimal sebesar Rp10.789.032.500 tidak diyakini kewajarannya karena indikasi pemberian paket bantuan yang tidak sesuai kewenangan sebesar Rp4.035.532.500 tidak terkendali dan berpotensi disalahgunakan.

Pemberian bantuan sosial yang terindikasi disalahgunakan sebesar Rp2.558.500.000 terdiri dari pemberian bantuan sosial lebih dari satu kali untuk yayasan yang sama sebesar Rp690.000.000

Pencairan bantuan sosial dengan alamat tidak jelas sebesar Rp800.000.000
Penggunaan dokumen yang terindikasi tidak sah untuk kelengkapan persyarakatan pencairan bantuan sosial sebesar Rp750.000.000

Terdapat potongan atas pencairan dana bantuan sosial yang terindikasi sebagai penyimpangan mekanisme tata cara pencairan dana Bansos sebesar Rp38.500.000

Bantuan sosial yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi pengurus yayasan sebesar Rp280.000.000
Pemberian bantuan sosial lebih dari satu kali untuk yayasan yang sama sebesar Rp2.325.000.000
Pencairan bantuan sosial dengan alamat tidak jelas sebesar Rp1.200.000.000
Penggunaan dokumen yang terindikasi tidak sah untuk kelengkapan persyaratan pencairan bantuan sosial sebesar Rp550.000.000

Bantuan sosial yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi pengurus yayasan sebesar Rp120.000.000
Sisa dana hibah kepada KONI Sumut Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp8.789.611.335 (Rp16.000.000-Rp7.210.380.665) tidak disetorkan ke kas daerah. 805.676.407 tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara memeriksa M Syafii, selain itu juga mantan Asisten IV Pem­provsu, Asrin Naim, juga turut diperiksa. Pemeriksaan terhadap pejabat struktural di Pemprovsu. Pemeriksaan dalam kaspasitas pengumpulan bahan keterangan terkait adanya dugaan penyimpangan dana sosial di Biro Binsos Sumut.
Pe­meriksaan Biro Binsos Sumut dengan kasus yang sedang dihadapi Gubernur Sumatera Utara non aktif, Syamsul Ari­fin. Namun tidak secara menyeluruh, dari total Rp215,17 miliar yang diduga diselewengkan, melainkan sebesar Rp10,7 miliar, yang diduga kuat digunakan mantan Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin untuk menutupi kebocoran kas APBD Langkat tahun 2000-2007.

Kasus ini juga telah diusut KPK. Pada Juni tahun 2010, KPK pernah mengobok-obok kantor Gubernur. Saat itu tim KPK menyita sejumlah dokumen, termasuk sekoper besar proposal dan CPU dari Biro Binsos dan Biro Keuangan. Kemudian pada awal tahun ini, KPK sempat meminjam ruangan di BPK RI Perwakilan Sumut, Jalan Imam Bonjol, untuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pejabat Pemprovsu. Kajatisu yang lama, Sution Usman adji pernah mengatakan, dalam kasus ini mereka telah berkordinasi dengan KPK. Kajatisu hanya mengusut pejabat di Pemprov, sedangkan yang melibatkan Syamsul Arifin, tetap ditangani KPK. (Rud)

Butuh Ratusan Pejabat Eselon

Peluang di Balik Pembentukan 3 Provinsi Baru

JAKARTA-Pembentukan tiga provinsi yang dibingkai dengan tajuk pemekaran tidak hanya ditunggu para politisi. Pasalnya, selain bakal menyediakan ratusan kursi DPRD provinsi, jika tiga provinsi hasil pemekaran Sumut terwujud juga akan ada ratusan jabatan eselon yang harus diisi.

Kabag Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Tumpak Hutabarat membuat hitung-hitungan kasar. Misalkan Pemprov Tapanuli (Protap), Sumatera Tenggara (Sumtra), dan Provinsi Kepulauan Nias (Kepni) masing-masing punya 20 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), maka di tiga pemprov baru ada 60 jabatan eselon II, yakni kepala dinas atau setingkatnya.

Lantas berapa perkiraan jumlah jabatan eselon III di tiga provinsi baru itu nanti? Tumpak mengatakan, biasanya jumlahnya dua hingga tiga kali lipat jabatan eselon II-nya. Katakanlah dua kali lipatnya, maka akan ada 120 jabatan eselon III.

“Untuk eselon IV, juga tinggal mengalikan dua kali atau tiga kalinya. Ini belum termasuk jabatan eselon I, yakni sekdaprov. Otomatis kan bakal ada tiga sekdaprov,” terang Tumpak Hutabarat kepada koran ini, kemarin (12/5).
Bagaimana mekanisme pengisiannya? Tumpak menjelaskan, untuk PNS yang akan menjadi pegawai biasa di kantor pemprov, biasanya diambilkan dari PNS dari pemkab/pemko yang masuk provinsi baru itu. “Bisa juga PNS pindahan dari daerah lain. Misal saya ingin pindah ke Protap, bisa saja itu,” terangnya.

Sementara, untuk jabatan eselon, bisa diambilkan dari pemkab/pemko di provinsi tersebut, dari Pemprov Sumut sebagai induk, dari pusat, atau bahkan dari provinsi tetangga, misal Sumbar. Namun, lanjutnya, mekanisme pengisiannya tetap berdasarkan aturan yakni dari PNS yang sudah memenuhi syarat kepangkatan dalam jabatan. “Setelah melalui proses assessment center, hasilnya menjadi bahan pertimbangan bagi Baperjakat yang dibentuk penjabat gubernur di provinsi hasil pemekaran itu,” terangnya.

Lantaran jumlah kebutuhan jabatan eselon untuk calon tiga provinsi itu cukup besar, Tumpak menyarankan agar DPRD Sumut dan Plt Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho sejak sekarang sudah memperhatikan masalah ini.  Harus sudah dirancang secara pasti, berapa jabatan eselon yang akan ada dan berapa SDM yang memenuhi syarat untuk bisa menduduki jabatan itu.

“Bahkan kalau perlu, hal itu menjadi salah satu pertimbangan untuk menyetujui atau tidak pembentukan ketiga provinsi itu,” harapnya. (sam)

Perang Mental

PSMS vs PSAP

TENGGARONG-PSMS Medan dan PSAP Sigli memulai pertarungan babak 8 besar untuk meraih tiket promosi ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia di Stadion Aji Imbut Madya Tenggarong. Bermain ditempat netral kedua tim akan beradu mental untuk bisa meraih poin.

Asisten Pelatih PSMS Medan, Edi Saputra menjelaskan, babak 8 besar merupakan momentum PSMS untuk kembali naik kasta ke kompetisi tertinggi Indonesia. Ia dan pasukannya ingin membuktikan kepada warga Medan bahwa mereka bisa mengembalikan kejayaan PSMS seperti masa silam. Edi juga yakin kekuatan timnya lini per lini sudah terbukti dengan masuk ke babak 8 besar termasuk mental. Edi pun berani memasang target menyapu bersih semua laga. “Tidak ada pilihan kecuali menang. Di saat menyerang ya kita menyerang, tapi tidak lupa kami juga harus fokus bertahan,” ujarnya.
Sementara, Pelatih PSAP Sigli, Anwar yang mengatakan telah mengetahui kelebihan serta kekurangan PSMS Medan. Pasalnya anak asuhnya sudah dua kali bertemu di babak kualifikasi Grup 1. “Saya mengantongi kekuatan PSMS Medan, mereka kalah di kandang kami, tapi di kandang PSMS kami kalah,” urai Anwar.

Namun, dari serangkaian pertemuan tersebut, Anwar mengaku kekurangan PSAP sudah dibenahi jauh hari. Dikatakannya, secara menyeluruh kondisi tim siap mental menghadapi Ayam Kinantan. “Saya sudah kenal karakter pemain PSMS, mudah-mudahan anak-anak siap dan bekerja keras di lapangan sesuai instruksi pelatih,” paparnya. (ede/obi/jpnn)

Bulan Madu Dinikmati Bersama Keempat Anak

Hasbullah-Nuraida, Peserta Nikah Massal yang Beruntung Menginap di Hotel Bintang Lima

Hasbullah dan Nuraida sama sekali tak pernah berpikir berbulan madu di hotel bintang lima. Bagimana tidak, untuk makan sehari-hari saja mereka kesulitan. Kini, ketika mendapat kesempatan untuk menikmati hal itu, eh, mereka sudah memiliki empat anak.

Bagus Syahputra, Medan

Begitulah, bak mendapat durian runtuh, Hasbullah dan Nuraida mendapat kesempatan berbulan madu di Harmes Palace Hotel Medan, Rabu (11/5). Menariknya, kesempatan itu didapat setelah mereka melakukan nikah massal  yang dilaksanakan oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Satuan Bisnis Unit (SBU) III Sumbagut yang bekerja sama dengan Rumah Zakat Indonesia Wilyah Sumut. Dan, kesempatan itu didapat setelah usia pernikahan mereka mencapai enam tahun lebih.

“Sangat senang, tapi anak-anak juga ikut bersama kita berdua” ungkap Nuraida sambil tersenyum. Selain mendapatkan voucher menginap satu malam di Harmes Palace Hotel Nuraida dan Hasbullah juga mendapatkan satu perangkat alat salat, rice cooker, dan jam dinding yang diberikan pihak penyelenggara
Ketika disambangi Sumut Pos, Nuraida tidak bisa menutupi kebahagiaanya meraih momen tersebut. Meski hanya menginap semalam, warga Jalan Menteng VII Gang Remaja Medan Amplas ini biasanya tinggal di rumah kontrakkan yang berukuran 4 X 10 meter. Ruang sempit yang uang sewa per bulannya sebesar Rp200 ribu. “Anak kami senang menginap di hotel, AC-nya sangat dingin. Kami pun dijamu makan malam dan sarapan pagi seperti tamu istimewa. Dan, sekitar pukul 08.00 WIB kami berajak dari hotel untuk pulang ke rumah karena saya harus bekerja begitu juga suami saya,” bebernya.

Ya, Nuraida dan suaminya memang bukan dari keluarga yang berada. Sang suami, Hasbullah pekerjaannya tidak tetap. Dia bekerja sebagai buruh bangunan dan supir angkot. Per harinya dia hanya berpenghasilan Rp20 ribu hingga Rp25 ribu. Tentu saja penghasilan sang suami tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena itulah, Nuraidah dia juga ikut bekerja untuk menambah penghasilan dengan menjadi tukang cuci serta menyetrika baju di rumah orang. “Sementara tahun ini anak saya nomor satu sudah mulai sekolah sehingga perlu biaya,” ungkap perempuan pemilik kulit kuning langsat itu.

Lalu, Nuraida pun menceritakan soal pernikahannya yang tertunda selama enam tahun lebih. Sejatinya tak tertunda, mereka telah menikah siri. Dikatakan tertunda hanya karena pernikahan mereka tak tercatat. Nuraida dan Hasbullah menikah siri di Tanjung Balai. Hal itu mereka lakukan karena tidak mendapatkan restu dari orangtua sehingga keduanya nekat nikah siri pada 2005 silam. “Kami diberitahu oleh petugas kelurahan bahwa ada nikah massal gratis, untuk buku nikah sudah bisa diambil KUA setempat. Eh, dapat hadiah nginap di hotel pula,” ungkap Nuraida sambil kembali tersenyum.

Kebahagian Nuraida tadi langsung disambut gembira General Manajer PT Perusahaan Gas Negara, Cahyo Triyogo.  “Ya, kita dari pihak panitia memang memberikan tiga paket bagi tiga pasangan yang beruntung untuk menginap di Harmes Palace Hotel selama satu malam. Ya, hitung-hitung untuk bulan madu mereka,” jelas Cahyo.

Cahyo pun berharap di waktu ke depan mereka terus menggelar kegiatan seperti ini lagi. Bagaimanapun kegiatan ini sangat membantu mereka yang tak mampu. “Ya, ini memang acara tahunan kita,” tambahnya.
Selain Hasbullah dan Nuraida, dua pasangan lain yang merasakan kebahagian yang sama adalah Ongku Siregar dan Nurhadisa, serta Ridho dan Susilawati. (*)

Blak-blakan Kalau Dibayar

Mulan Jameela sudah kembali muncul di publik. Dia juga sudah berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan media tentang kabar kelahiran anak ketiganya. Tetapi, Mulan tidak pernah membenarkan atau menyanggah berita tersebut. Jawabannya selalu mengambang.

Ahmad Dhani selaku bos Mulan di Republik Cinta Management kembali ditanyai tentang kebenaran kabar tersebut. Komentar Dhani tentang Mulan sejauh ini memang terkesan tidak membenarkan kabar itu. Dia menegaskan bahwa penyanyinya tersebut menghilang untuk menyelesaikan album.

“Yang seperti itu nanti menjadi tradisi. Untuk menyelesaikan album harus mendekam di studio.
Itu akan jadi tradisi,” tegasnya saat ditemui di KFC Kemang Rabu malam (11/5).

Digosipkan, menurut Dhani, adalah hal yang biasa dialami artis. Termasuk Mulan. Mengenai benar atau tidaknya gosip tersebut, tidak ada yang terlalu peduli. “Benar ya boleh, tidak ya boleh. Terserah,” katanya.

Yang terpenting bagi penyanyi adalah lagu. Itulah yang kemudian diucapkan oleh pria kelahiran Surabaya tersebut. Segencar apa pun pemberitaannya, kalau lagu dan suaranya tidak enak, dia tidak akan bisa berbuat banyak di dunia hiburan.

Jadi, kalaupun ada gosip yang menimpa Dhani ataupun artis-artisnya, itu sama sekali tidak menguntungkan dirinya. Tentang benar atau tidaknya Mulan melahirkan anak ketiga, Dhani justru menantang. Dia mau bicara blak-blakan kalau ada yang berani membayar.

“Ya, kalau ada yang berani bayar, saya mau ngomong blak-blakan. Kalian (media) kan dapat duit dari hal ini, harus sama-sama untung dong. Masak production house-nya saja yang untung, artisnya juga mau untung dong. Masalah benar atau tidak (hamil), bergantung negosiasinya,” tantang Dhani.

Sementara itu, Mulan yang malam itu juga tampil di acara yang sama masih tetap pada pendiriannya. Dia tidak perlu mengklarifikasi atau menjelaskan apa pun. “Ditanggapi dengan ikhlas saja. Hidup kan tidak melulu bahagia. Ada rasa nggak enaknya juga. Aku jalani saja karena pekerjaan aku berhubungan sama media,” ujar Mulan. (jan/c10/ayi/jpnn)

Inalum Belum Menggeliat

JAKARTA-Meski sejumlah pejabat pemerintah pusat sudah berkali-kali memastikan kontrak pengelolaan  PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) oleh Nippon Asahan Alumunium (NAA) bakal diputus pada 2013, namun hingga kemarin (12/5) belum ada progres penting terkait rencana tersebut. Belum juga ada tanda-tanda masuk ke tahap pengalihan pengelolaan.

“Sampai sekarang belum ke masa peralihan, meski sikap pemerintah yang didukung bulat DPR sudah jelas, yakni kita ambil alih sepenuhnya,” ujar anggota Komisi VII DPR Satya W Yudha kepada koran ini di Jakarta, kemarin (12/5).
Politisi dari Partai Golkar yang intens mengikuti perkembangan rencana pengambilalihan Inalum itu menjelaskan, tim negosiasi yang dibentuk pemerintah RI masih pada tahap melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan pihak NAA.  “Karena di setiap menjelang akhir kontrak, selalu banyak hal yang harus dibicarakan untuk diselesaikan,” ujarnya tanpa menyebutkan apa saja poin yang harus dibereskan sebelum 2013 itu.

Dia hanya mengatakan, pada tahapan yang sekarang sedang berjalan, tidak ada hal yang krusial. Alasannya, sikap pemerintah dan DPR sudah jelas bahwa tidak akan memperpanjang kontrak. “Yang penting posisi kita sudah jelas,” tegas anggota komisi di DPR yang membidangi masalah energi itu.

Dijelaskan juga, pemerintah juga belum pernah menyodorkan formula kepemilikan saham Inalum pasca 2013 ke DPR. “Karena memang belum waktunya. Kalau sudah dikuasai nasional sepenuhnya, barulah nanti kita bicarakan, misalnya berapa porsi saham daerah,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Para senator di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut berupaya agar pemerintah pusat sudi memberikan golden share pengelolaan  PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) kepada Pemprov Sumut dan 10 kabupaten/kota yang ada di sekitar danau Toba.  Desakan ini sudah disampaikan DPD asal Sumut langsung ke Ketua Tim Negosiasi, MS Hidayat.

Hanya saja, MS Hidayat yang juga menteri perindustrian itu belum memberikan jawaban. “MS Hidayat selaku ketua tim negosiasi mengatakan, saat ini tim masih konsentrasi pada proses pengambilalihan Inalum oleh pemerintah,” ujar anggota DPD asal Sumut, Rahmat Shah, kepada koran ini, 19 April 2011.

Ke-10 bupati/walikota yang disertai Pansus Inalum DPRD Sumut itu menyampaikan keinginan agar Pemprov Sumut dan 10 kabupaten/kota memperoleh golden share atau porsi saham PT Inalum pasca- take over.  Ke-10 pemkab/kota itu terdiri tujuh kabupaten/kota yang bersentuhan langsung dengan kawasan Danau Toba, yakni Taput, Tobasa, Samosir, Humbahas, Simalungun, Karo, dan Dairi. Sedang tiga kabupaten/kota di bagian hilir yakni Asahan, Batubara, dan Kota Tanjung Balai.

Yang dimaksud golden share adalah pembagian keuntungan tanpa harus menyetor modal alias saham kosong.  Model golden share, pemda mendapat jatah keuntungan secara rutin, yang besarnya ditentukan berdasarkan persentase tertentu. Dalam pengelolaan migas misalnya, golden share dituntut daerah yang menjadi lokasi eksplorasi dan eksploitasi, lantaran biasanya daerah tak mampu  menyetorkan modal dalam bentuk “participating interest” (PI), yang jumlahnya hingga 10 persen. (sam)

Penarik Betor Ditikam 9 Liang

MEDAN-Penarik becak bermotor, Paiman (60), warga Jalan Pertahanan, Gang Saudara, Dusun III, Desa Patumbak II, Deli Serdang di temukan warga terbaring meraung kesakitan. Di tubuhnya terdapat luka tusuk sembilan liang . Dia mengerang di areal kuburan Cina di Jalan Kongsi, Dusun IV, Desa Mariendal I, Patumbak, Kamis (12/5) sekitar pukul 19.30 WIB.

Warga langsung melaporkan kejadian itu ke Kepala Dusun IV, Desa Mariendal I, Saman. Kadus langsung melapor ke Kepala Pos Polisi (Kapos) Jalan Kongsi, Aiptu Rinto Kusnaedi dan meneruskan ke Polsek Patumbak.
Korban lalu diboyong ke RSU Hidayah, Kedai Durian. Namun, karena kondisi korban kritis pihak rumah sakit merujuknya ke RS Sembiring, di Jalan Besar Delitua guna. “Saat saya temukan, korban sudah kritis dengan bersimbah darah di pinggir jalan, “ ujar Rinto yang ditemui di rumah sakit.

Di ruang ICU diektahui, korban terkena tusukan di punggung belakang sebanyak 3 liang, di bawah ketiak kiri 2 liang, dada kiri 2 liang, dada kanan 1 liang dan perut kanan atas 1 liang.

Pasalnya, becak bermotor milik korban yang sering digunakannya untuk mencari nafkah tidak ada di lokasi kejadian. “Mungkin warga saya ini menjadi korban perampokan,” ucap Saptono, Kades Patumbak II.
Kanit Reskrim Polsekta Patumbak, AKP Parulian Samosir mengaku, polisi masih melakukan penyelidikan.(adl)

Mengerikan, Harus Dipublikasikan

Dua Legislator AS Lihat Foto Jenazah Osama

WASHINGTON – Kepala sebelah kiri Osama bin Laden, tepatnya mulai mata hingga menembus telinga, bolong. Bahkan, bagian otak yang tercecer. Semuanya disebabkan peluru yang ditembakkan dari jarak dekat, mungkin lewat mata dahulu, baru ke telinga atau sebaliknya.

Itulah kondisi mengerikan Osama setelah tewas karena ditembak pasukan Navy Seal Amerika Serikat (AS) di kediamannya di Abbottabad, Pakistan, pada 1 Mei lalu.

Semuanya terekam dalam total 15 foto. Sembilan gambar di antaranya diambil di tempat penggerebekan di Abbottabad dan tiga foto lagi dijepret saat Osama dimandikan di USS Vinson, sebelum dikuburkan di Laut Arab, tiga foto lain merupakan foto lama sebagai pembanding.

James Infahoe, senator Republik, orang luar pertama di luar semua aparat keamanan yang terlibat Operasi Geronimo dan pejabat tertentu di pemerintahan Presiden Barack Obama yang menyaksikan foto-foto tersebut di markas CIA di Langley.

Sebelumnya, Obama memang menolak merilis foto jenazah pemimpin Al Qaeda dengan alasan keamanan nasional.  “Banyak orang di luar sana bilang ingin melihat foto-foto (jenazah Osama) itu. Saya hanya bisa bilang, itu benar dia. Dia sudah tewas. Namanya tinggal sejarah,” kata Infahoe kepada CNN seperti dikutip Daily Mail.

“Tentu saja foto-foto itu mengerikan karena diambil persis setelah penyergapan,” lanjut anggota Komite Intelijen dan Militer Senat tersebut. Kendati demikian, Infahoe mendesak foto jenazah dipublikasikan, sebab ada dua foto yang layak dipublikasikan.

Politikus kedua yang menjadi saksi kematian Osama adalah Devin Nunes, berasal dari Republik, dia membahas secara detail apa yang dilihatnya. “Yang pasti, dia (Osama, Red) memang tewas,” katanya.

Selasa lalu (10/5) CIA memang menawari para anggota DPR dan Senat AS yang membidangi intelijen dan militer untuk menyaksikan foto-foto Osama. Infahoe adalah orang pertama yang memanfaatkan penawaran itu. Hari ini, rencananya, dua politikus senat lain, Kirsten Gillibrand dan Pete King, juga mengikuti langkah Infahoe dan Nunes.
Namun, tidak semua senator tertarik kepada penawaran CIA tersebut. Harry Reid, ketua Faksi Demokrat di senat, adalah salah seorang di antaranya. “Saya tak mau melihatnya,” katanya kepada The Daily Caller.

Reid percaya sepenuhnya bahwa Osama memang telah tewas. Jadi, dia tak perlu melihat foto-foto jenazah lelaki kelahiran Jeddah, Arab Saudi, tersebut untuk membuktikannya. Pekan lalu, bahkan dia menyebut desakan untuk merilis foto-foto itu sebagai sesuatu yang tak wajar.

Menurut para pakar hukum tata negara di AS, selama foto-foto itu masih berada di tangan militer (badan intelijen seperti CIA termasuk di dalamnya), mereka tak punya pilihan lain, selain harus merilisnya. Tapi, lain ceritanya kalau foto-foto tersebut sudah diserahkan kepada badan eksekutif, yang kewenangannya tak diatur dalam Undang-Undang Kebebasan Informasi. (c11/ttg/jpnn)

Bantah Kematian Kadhafi Muncul di TV

TRIPOLI – Setelah disebut-sebut telah mati saat adanya penyerangan NATO di kompleks perumahannya, untuk pertama kalinya setelah kabar itu, Presiden Libya, Muamar Kadhafi  muncul di televisi, Selasa (12/5) dini hari.

Namun, kemunculan Kadhafi di televisi ternyata mengundang pesawat tempur NATO kembali menyerang kompleks kediaman tokoh 68 tahun itu di kawasan Bab al-Aziziyah, Tripoli. Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan itu.
“Tiga orang tewas di sini dan tiga lainnya tewas di tempat lain. Sedangkan 10 lainnya terluka,” kata seorang pejabat Kadhafi sambil menunjukkan lokasi penemuan tiga korban tewas di ruas jalan terdekat dengan kawasan Bab al-Aziziyah. Tiga korban tewas itu tergeletak tanpa nyawa di dekat tumpukan karung berisi pasir untuk perlindungan.
Pejabat yang minta dirahasiakan namanya itu mengklaim bahwa seluruh korban tewas adalah warga sipil. Tetapi, media asing yang diajak berkeliling Bab al-Aziziyah untuk melihat dampak serangan NATO tidak bisa mengonfirmasi kebenaran keterangan tersebut. Sebab, tentara Libya yang loyal kepada Kadhafi tak selalu memakai seragam militer.
NATO sengaja melancarkan serangan ke kompleks kediaman Kadhafi hanya beberapa jam setelah televisi Libya menayangkan gambar pemimpin yang berjuluk The Brotherly Leader itu. Dalam tayangan itu, Kadhafi terlihat sedang memimpin pertemuan. Yang hadir saat itu adalah sejumlah kepala suku. Tidak jelas apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Kondisinya terlihat sangat prima.

Menurut seorang pejabat Libya lain, pertemuan Kadhafi dan para kepala suku itu terjadi pada Rabu malam (11/5) waktu setempat. “Tayangan itu direkam pukul 19.30 waktu setempat (sekitar pukul 00.30 WIB kemarin),” katanya. Tak lama, rekaman itu ditayangkan stasiun televisi nasional Libya. Beberapa jam kemudian, NATO melancarkan serangan ke Bab al-Aziziyah.

Empat ledakan mengawali serangan NATO pada pagi buta. Dalam hitungan detik, jet tempur NATO melepaskan tembakan gencar ke Bab al-Aziziyah. Asap putih langsung mengepul ke udara. Warga di sekitar kompleks panik. Baku tembak pasukan Kadhafi dan NATO pecah.

Dari markasnya di Brussels, Belgia, NATO kemarin membenarkan serangan tersebut. “Pesawat udara NATO melancarkan 46 serangan di Tripoli. Termasuk menggempur empat gudang amunisi, empat pos komando, dan fasilitas pengendali serangan terhadap oposisi,” terang NATO. Selain itu, NATO melancarkan dua serangan rudal ke Tripoli dan satu serangan ke Misrata.   Seketika itu, oposisi Libya merebut Misrata dari tangan pasukan Kadhafi. (ap/afp/bbc/hep/dwi/jpnn)

Hewan Terpapar Radiasi Dimusnahkan

TOKYO – Gempa dan tsunami yang mengguncang Jepang sudah dua bulan berlalu. Meski masih dalam tahap siaga krisis nuklir, sejak awal pekan ini warga Fukushima yang tinggal tak jauh dari reaktor nekat menengok rumah mereka dalam zona steril. Termasuk menilik hewan ternak masing-masing.

Kemarin (12/5) Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yukio Edano merilis kebijakan pemerintah tentang ternak warga Fukushima. Karena terlalu lama berada di kawasan terpapar radiasi, ribuan ternak milik warga itu akan dimusnahkan.
“Kami telah memerintahkan pemerintah setempat untuk memusnahkan seluruh ternak yang berada dalam zona 20 kilometer dari reaktor,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dia juga minta maaf kepada para pemilik ternak yang susah payah merawat hewan-hewan piaraan mereka.

Kabarnya, sapi yang masih bertahan hidup dan segera dimusnahkan mencapai 10.000 ekor. Sebagai ganti rugi, pemerintah pusat akan memberikan kompensasi kepada para peternak di zona steril tersebut.

Menurut Edano, langkah tersebut sengaja diambil untuk menghentikan aktivitas warga di dalam zona steril. Sebab, zona 20 km dari PLTN Fukushima Dai-ichi yang dikelola TEPCO itu harus dikosongkan selama krisis nuklir. Sejauh ini, pemerintahan Perdana Menteri (PM) Naoto Kan belum mencabut status bahaya nuklir yang ditetapkan di Prefektur Fukushima pasca gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu. (afp/hep/dwi/jpnn)