25.6 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Mahfud: Bukan Pengalihan Isu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mohammad Mahfud MD tidak percaya kalau teror bom buku yang akhir-akhir ini marak terjadi di Indonesia merupakan pengalihan isu.

“Saya sama sekali tidak percaya kalau teror bom buku itu merupakan satu upaya untuk pengalihan isu. Apalagi berkaitan dengan masalah WikiLeaks,” terang Mahfud setelah meresmikan Pusat Kajian dan Studi Konstitusi Unversitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), di UMSU Kampus Jalan Muchtar Basri Medan, Sabtu (19/3).

Menurutnya, teror bom buku tersebut bekerja menurut isunya sendiri. Jika kemudian isunya berubah, hal itu karena adanya persepsi yang muncul di masyarakat akibat pemberitaan-pemberitaan dari media.

“Kalau saya melihat sama sekali tidak ada kaitannya teror bom buku itu dengan pengalihan isu terkait Wikileaks. Wikileaks dan teror bom buku itu juga merupakan persoalan sendiri. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan adanya pengalihan isu,” kata Mahfud.

Untuk itu, Mahfud mengimbau masyarakat untuk bersabar dan menunggu Polri membongkar kasus teror bom buku tersebut. ”Saya percaya dengan kemampuan yang dimiliki Polri, kasus tersebut pasti dapat segera di bongkar,” ujarnya.
Seperti halnya kasus teroris yang semua pelakunya bisa ditangkap. Demikian juga dengan kasus mutilasi, padahal kaki korban sudah terpisah dari kepala, dan kepala sudah berada di tempat lain. ”Yakinlah polisi bisa mengungkap semua itu. Polisi kita itu hebat, jadi saya kira polisi bisa mengungkap itu semua,” tutur Mahfud. (saz)

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mohammad Mahfud MD tidak percaya kalau teror bom buku yang akhir-akhir ini marak terjadi di Indonesia merupakan pengalihan isu.

“Saya sama sekali tidak percaya kalau teror bom buku itu merupakan satu upaya untuk pengalihan isu. Apalagi berkaitan dengan masalah WikiLeaks,” terang Mahfud setelah meresmikan Pusat Kajian dan Studi Konstitusi Unversitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), di UMSU Kampus Jalan Muchtar Basri Medan, Sabtu (19/3).

Menurutnya, teror bom buku tersebut bekerja menurut isunya sendiri. Jika kemudian isunya berubah, hal itu karena adanya persepsi yang muncul di masyarakat akibat pemberitaan-pemberitaan dari media.

“Kalau saya melihat sama sekali tidak ada kaitannya teror bom buku itu dengan pengalihan isu terkait Wikileaks. Wikileaks dan teror bom buku itu juga merupakan persoalan sendiri. Jadi jangan dikait-kaitkan dengan adanya pengalihan isu,” kata Mahfud.

Untuk itu, Mahfud mengimbau masyarakat untuk bersabar dan menunggu Polri membongkar kasus teror bom buku tersebut. ”Saya percaya dengan kemampuan yang dimiliki Polri, kasus tersebut pasti dapat segera di bongkar,” ujarnya.
Seperti halnya kasus teroris yang semua pelakunya bisa ditangkap. Demikian juga dengan kasus mutilasi, padahal kaki korban sudah terpisah dari kepala, dan kepala sudah berada di tempat lain. ”Yakinlah polisi bisa mengungkap semua itu. Polisi kita itu hebat, jadi saya kira polisi bisa mengungkap itu semua,” tutur Mahfud. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/