25.9 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Paket Misterius Gegerkan Nusantara

Geger penemuan paket yang dikira bom juga terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, kemarin (19/3). Selain di Medan, Sumatera Utara, paket misterius yang membuat sibuk kepolisian tersebut juga ditemukan di Tuban, Kediri di Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Jogjakarta, Sulawesi Utara dan wilayah Indonesia lainnya.

Paket misterius di Kabupaten Kediri diterima pengurus Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Cabang Kecamatan Kepung. Paket tersebut diterima seorang petugas di GPdI yang berlokasi di Desa Damarwulan. Dari kurir yang mengirimkannya, paket disebutkan berisi buku. Kecurigaan muncul karena tidak tertera identitas lengkap pengirimnya. Akhirnya pihak gereja memilih melaporkan ke polisi karena khawatir isinya bom.
Paket itu akhirnya diledakkan oleh tim penjinak bom Kompi I Sat Brimob Detasemen C Polda Jatim. “Sudah diledakan tadi di Lapangan Desa Gadungan Puncu sekitar 7 kilometer dari gereja,” kata Kapolsek Kepung AKP Heri Siswoko, kemarin.

Menurut dia, setelah diledakan akhirnya diketahui apabila isi paket yang sempat dicurigai berisi bom oleh pengurus gereja itu ternyata berisi buku. “Isinya buku kerohanian, sekitar 10 buku,” katanya.

Di Tuban, sebuah paket tanpa identitas yang diserahkan seorang pengendara sepeda motor tak dikenal membuat trauma pemilik toko Toko Makmur Jaya, Sabtu (19/3) siang. Lily, karyawan toko dan Alwi, pemilik toko ketakutan dan langsung menelepon polisi di Polres Tuban.

Polisi yang menerima laporan, langsung menerjunkan tim yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Budi Santoso. Setelah melalui berbagai protap, akhirnya paket berukuran 50 cm x 40 cm tersebut dibuka. Dan ternyata isinya hanya brosur produk kasur, sprei dan benner sprei.

AKP Budi Santoso mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus teror ini dan menyelidiki siapa pengirim paket tersebut. “Masalah ini tetap ditindaklanjuti sesuai aturan hukum,” tegas Budi Santoso, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Warga Jalan Mahakam I, Kebayoran Baru Jakarta Selatan juga menerima sebuah paket mencurigakan, kemarin. Paket yang dikirimkan ke sebuah rumah di depan Hotel Gran Mahakam itu mencurigakan karena tidak terdapat nama pengirim. Setelah diledakkan oleh Tim Gegana, paket itu ternyata berisi sepatu. “Akhirnya diledakkan oleh Gegana setelah itu diketahui paket itu berisi satu pasang sepatu perempuan ditujukan untuk pemilik rumah Ibu Gaby,” kata Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Irsan.

Irsyad mengatakan, awalnya penerima paket mengaku tidak pernah memesan sepatu. Namun setelah diingat-ingat, sepatu itu ternyata dikirim dari rekanan toko di Grand Indonesia, tempat dia memesan sepatu.
“Tapi salahnya dikirim tanpa konfirmasi makanya dia curiga, karena kan memang sedang marak ada teror,” kata Irsan.

Gegana yang memeriksa paket tersebut meledakkan paket karena saat diperiksa, metal detector berbunyi. “Mungkin karena mengandung logam, akhirnya diledakkan,” kata Irsan.

Sehari sebelumnya, Jumat (18/03) sampai pukul 19.00 WIB saja, seidaknya delapan terror bom ditemukan di Jakarta. Memang tidak seluruh benda mencurigakan itu terbukti bom. Sejumlah pengamat berpendapat teror ini dilakukan secara sistematis oleh kelompok yang sama. Berikut ini lokasi paket mencurigakan yang diduga bom di sekitar Jakarta itu (selengkapnya lihat grafis). Sebelumnya empat bom buku dikirim dan ditujukan kepada Ulil Absar Abdalla di Kantor KBR 68H Utan Kayu, Kepala BNN Gories Mere di kantor BNN, Ketua PP Japto Soerjosoemarno dan musikus Ahmad Dhani yang menerima bom buku. (bbs/net)

Geger penemuan paket yang dikira bom juga terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, kemarin (19/3). Selain di Medan, Sumatera Utara, paket misterius yang membuat sibuk kepolisian tersebut juga ditemukan di Tuban, Kediri di Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Jogjakarta, Sulawesi Utara dan wilayah Indonesia lainnya.

Paket misterius di Kabupaten Kediri diterima pengurus Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Cabang Kecamatan Kepung. Paket tersebut diterima seorang petugas di GPdI yang berlokasi di Desa Damarwulan. Dari kurir yang mengirimkannya, paket disebutkan berisi buku. Kecurigaan muncul karena tidak tertera identitas lengkap pengirimnya. Akhirnya pihak gereja memilih melaporkan ke polisi karena khawatir isinya bom.
Paket itu akhirnya diledakkan oleh tim penjinak bom Kompi I Sat Brimob Detasemen C Polda Jatim. “Sudah diledakan tadi di Lapangan Desa Gadungan Puncu sekitar 7 kilometer dari gereja,” kata Kapolsek Kepung AKP Heri Siswoko, kemarin.

Menurut dia, setelah diledakan akhirnya diketahui apabila isi paket yang sempat dicurigai berisi bom oleh pengurus gereja itu ternyata berisi buku. “Isinya buku kerohanian, sekitar 10 buku,” katanya.

Di Tuban, sebuah paket tanpa identitas yang diserahkan seorang pengendara sepeda motor tak dikenal membuat trauma pemilik toko Toko Makmur Jaya, Sabtu (19/3) siang. Lily, karyawan toko dan Alwi, pemilik toko ketakutan dan langsung menelepon polisi di Polres Tuban.

Polisi yang menerima laporan, langsung menerjunkan tim yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Budi Santoso. Setelah melalui berbagai protap, akhirnya paket berukuran 50 cm x 40 cm tersebut dibuka. Dan ternyata isinya hanya brosur produk kasur, sprei dan benner sprei.

AKP Budi Santoso mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus teror ini dan menyelidiki siapa pengirim paket tersebut. “Masalah ini tetap ditindaklanjuti sesuai aturan hukum,” tegas Budi Santoso, saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Warga Jalan Mahakam I, Kebayoran Baru Jakarta Selatan juga menerima sebuah paket mencurigakan, kemarin. Paket yang dikirimkan ke sebuah rumah di depan Hotel Gran Mahakam itu mencurigakan karena tidak terdapat nama pengirim. Setelah diledakkan oleh Tim Gegana, paket itu ternyata berisi sepatu. “Akhirnya diledakkan oleh Gegana setelah itu diketahui paket itu berisi satu pasang sepatu perempuan ditujukan untuk pemilik rumah Ibu Gaby,” kata Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Irsan.

Irsyad mengatakan, awalnya penerima paket mengaku tidak pernah memesan sepatu. Namun setelah diingat-ingat, sepatu itu ternyata dikirim dari rekanan toko di Grand Indonesia, tempat dia memesan sepatu.
“Tapi salahnya dikirim tanpa konfirmasi makanya dia curiga, karena kan memang sedang marak ada teror,” kata Irsan.

Gegana yang memeriksa paket tersebut meledakkan paket karena saat diperiksa, metal detector berbunyi. “Mungkin karena mengandung logam, akhirnya diledakkan,” kata Irsan.

Sehari sebelumnya, Jumat (18/03) sampai pukul 19.00 WIB saja, seidaknya delapan terror bom ditemukan di Jakarta. Memang tidak seluruh benda mencurigakan itu terbukti bom. Sejumlah pengamat berpendapat teror ini dilakukan secara sistematis oleh kelompok yang sama. Berikut ini lokasi paket mencurigakan yang diduga bom di sekitar Jakarta itu (selengkapnya lihat grafis). Sebelumnya empat bom buku dikirim dan ditujukan kepada Ulil Absar Abdalla di Kantor KBR 68H Utan Kayu, Kepala BNN Gories Mere di kantor BNN, Ketua PP Japto Soerjosoemarno dan musikus Ahmad Dhani yang menerima bom buku. (bbs/net)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/