26 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 15638

Hari Ini, Sertijab 16 Pati Polri

JAKARTA- Setelah batal dihelat pekan lalu, Mabes Polri akan melakukan upacara serah terima jabatan (sertijab) 16 perwira tinggi (pati) Polri hari ini (13/3). Sejumlah Kapolda di wilayah strategis akan berganti.
Juga, jabatan penting porsi jenderal bintang tiga, yakni Inspektur Pengawasan Umum, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan, dan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol).

“Besok (hari ini, Red) pukul tujuh pagi,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Boy Rafli Amar kemarin (13/3). Sertijab akan dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Boy memastikan acara itu tidak akan tertunda lagi seperti Kamis (10/3) lalu. Saat itu, acara yang sudah dijadwalkan tiba-tiba batal karena Kapolri dipanggil presiden SBY.

Boy juga membantah adanya isu perubahan ulang posisi sejumlah jenderal dalam telegram rahasia STR/171/III/2011 yang mengakibatkan penundaan acara itu. “Tidak ada itu,” katanya. Kapolda yang akan diganti diantaranya Kapolda Jatim Irjen Badrodin Haiti dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Oegroseno.
Badrodin ditarik jadi Koordinator Staf Ahli Kapolri dan Oegroseno jadi Kepala Lembaga Pendidikan Polri. Jatim akan dipimpin Brigjen Untung S Radjab yang juga asli Surabaya. Untung Radjab pernah bertugas sebagai Kapolda DI Jogjakarta dan Kapolda Kalsel.

Secara terpisah, pengamat kepolisian Dr Bambang Widodo Umar menilai penundaan serah terima jabatan hingga dua pekan sejak TR keluar (tanggal 1 Maret) berdampak pada kinerja. “Selama dua Minggu itu, kinerja di pos-pos yang akan diganti tentu terpengaruh,” katanya.

Karena itu, sejak dilantik hari ini, pati Polri itu harus segera melakukan terobosan. “Masyarakat menunggu prestasi mereka. Kinerja kepolisian hari-hari ini terkesan stagnan,” kata alumnus Akpol 1971 itu.
Direktur Eksekutif Indonesia Police Watch, Neta Sanusi Pane juga berpendapat sama. “Harus segera tancap gas. Banyak program reformasi kepolisian yang belum sukses,” kata Neta.

Penulis buku jangan Bosan Kritik Polri itu berharap dalam bulan pertama para perwira tinggi bertugas ada gebrakan istimewa. “Kita menunggu prestasi para jenderal yang dipilih oleh Nanan Soekrana ini,” katanya.(rdl/iro/jpnn)

Tujuh Tahun Puasa Politik

Hampir tujuh tahun berselang sejak 2004, KH Salahudin Wahid atau yang akrab dikenal Gus Solah, tidak pernah terlibat langsung dalam panggung politik praktis.

Selain sebagai sekertaris tokoh lintas agama, Gus Solah lebih aktif menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur.

Melihat kegaduhan politik di antara partai koalisi pemerintahan, Gus Solah terkesan tidak mau ikut terlalu dalam. Apalagi menganalisa problematika koalisi sekarang ini.
“Terserah (keputusan koalisi, red), yang penting segera selesai,” katanya saat dijumpai di Maarif Institute di Jakarta, baru-baru ini.

Dia tidak ingin terjebak pada polemik akan adanya resuffle kabinet yang merupakan imbas dari rapuhnya koalisi partai politik pendukung pemerintahan SBY-Boediono. Gus Solah hanya melihat dari sisi kinerja yang tidak akan pernah maksimal jika hanya sibuk pada problem tersebut.

“Menteri-Menteri yang di sorot jadinya nggak kerja-kerja. Minggu ini harus tuntas,” katanya.(net/jpnn)

Mobil Terseret Kereta Api 150 Meter, Dua Tewas

LUBUK PAKAM- Kecelakaan di perlintasan kereta api (KA) kembali terjadi. Minggu (13/3), KA Kelas Eksekutif Sei Bilah menyeruduk kijang kapsul warna hitam mengenakan nopol dinas (warna merah) BB 158 F, di Desa Tumpatan Pasar Sore Kecamatan Beringin, sekitar pukul 15.30 WIB.

Akibat peritiswa ini pengemudi mobil Ali Usman (53) warga Desa Kampung Sepiah, Kota Padang Sidimpuan Huta Inambaru dan Yusliati Hasibuan alias Kocik (56), warga Desa Napo Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan tewas. Sementara Teti Dahlia (51) warga Gang Nuri III Jalan Sudirman Kelurahan Sadabuan Kota Padang Sidimpuan mengalami luka–luka.

Peristiwa naas itu terjadi saat ketiganya melintas di perlintasan KA  yang ada di Desa Tumpatan Pasar Sore. Sementara KA Sei Bilah melanju dengan kecepatan tinggi datang dari arah Medan menuju Tanjung Balai.
Diduga Ali Usman pengemudi kijang kapsul tidak memperhatikan pintu perlintasan KA yang tidak ada diberi plang tersebut. Padahal, KA Sei Bilah melaju dengan kecepatan tinggi, dan menubruk sebelah kanan bodi kendaraan dinas itu dan menyeretnya hingga 150 meter dari lokasi kejadian.

“Terdengar suara benturan keras. Dan mobilnya terseret sampai kereta apinya berhenti,” bilang Anik (45) warga setempat yang menyaksikan peristiwa maut itu.

Untuk melepaskan kijang kapsul itu dari serudukan KA, warga sempat berteriak kepada masinis KA. Setelah berhenti warga secara spontan mengeluarkan ketiga korban dari dalam kendaraannya. Selanjutnya kendaraan korban didorong dari badan rel kereta api, menuju pesawahan milik warga.

“Baru kali ini kejadian yang tragis. Kendaraannya terseret 150 meter dari simpang perlintasan kereta api,” tambah wanita berbadan bongsor itu.

Lalu warga melaporkan perisitiwa itu kepada petugas kepolisian. Selanjutnya korban dilarikan ke RUS Daerah Deli Serdang di Lubuk Pakam untuk mendapat pertolongan medis.

Setelah mendapat pemeriksaan dari tim medis RSU Daerah Deli Serdang, kedua jenazah diboyong keluarganya ke Desa Napa Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan untuk dikebumikan.

Informasi yang diperoleh ketiga korban itu adalah tamu undangan pesta pernikahan Nurmoncot Harahap yang beralamat di Dusun Bina Karya Desa Pasar Sore Kebun Kelapa Kecamatan Biringin. Malam sebelumnya ketiganya sempat menginap di sana. Kemudian ketiga korban hendak pergi kerumah sudaranya ke Desa Skip Kecamatan Lubuk Pakam mengambil pakaian pesta. Saat hendak mengambil pakaian kecelakan maut terjadi.

“Polisi sudah mendatangi TKP dan menolong korban,” ujar Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Heri Subiansaori, melalui telepon. (btr/adl)

Kenalkan Tugas Polisi

TEBING TINGGI- Puluhan siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Terpadu Permata Hati, Jalan Thamrin Kota Tebing Tinggi mengunjungi kantor Sat Lantas Polres Tebing Tinggi, Sabtu (12/3).

Dalam kunjungannya, anak-anak diajarkan mengenal polisi dan cara menyeberang jalan lewati zebra cross. Lalu ada meteri pembuatan surat izin mengemudi (SIM) dan melihat-lihat kendaraan bermotor yang rusak akibat tabrakan.
Kasat Lantas Polres Tebing Tinggi, AKP Juliani Prihatini SIK mengatakan, kegiatan anak-anak ini bertujuan agar anak-anak lebih dekat lagi dengan polisi serta membudayakan tertib lalulintas.

“Dengan tertib lalulintas maka anak-anak akan mematuhi rambu-rambu lalulintas,” ungkap Juliani Prihatini.
Kepala TK Permata Hati , Sinung mengatakan, kunjungan ke Sat Lantas ini merupakan kegiatan ektrakurikuler. (mag-3)
di luar jam belajar.(mag-3)

Pembunuh Guru SD Ditangkap

TARUTUNG- Tim Reserse Polres Taput serta Polsek Adiankoting  berhasil  menangkap  pelaku pembunuhan Herlinda Br Situmeang  (guru SD Parlobu lobuan 28/2), Kasrim Situmeang (17) warga Mardinding II Torhonas Desa Pardomuan Nauli Kecamatan Adiankoting, Sabtu (12/3) di Desa Torhonas Kecamatan Adiankoting.

Penangkapan dipimpin, Kasat Reskrim Polres Taput AKP Josua Tampubolon, setelah selama kurang lebih 10 hari melakukan penyelidikan serta beberapa kali melakukan uji labfor terhadap barang bukti yang ditemukan berupa darah pelaku dikuku korban.

Selain itu, tim juga melakukan pemancingan terhadap pelaku dengan cara menyadap serta menghubungi nomor ponsel si korban yang dicuri oleh tersangka. Karena tersangka setelah mendapat ponsel korban, selalu memised call nomor nomor yang termemori. Kapolres Taput AKBP IKG Wijatmika, mengatakan pengungkapan kasus pembunuhan bermotif perampokan ini memakan waktu,  serta menguras energi yang banyak dan tak jarang anggota yang turut terlibat di dalam pengusutan harus pulang balik ke lokasi kejadian untuk meneliti. Kasrim Situmeang mengaku menyesal atas perbuatanya itu. Ia mengakui, belakangan ini dia sering bermimpi, bahwa korban datang membayang-bayangi kehidupannya. (adl/smg)

5 Honorer Sat Pol PP Diamankan

BINJAI- Lima honorer Sat Pol PP Binjai diamankan Polres Binjai, pasca pengerusakan Balai Kota dan Pos Jaga Sat Pol PP Binjai, beberapa waktu lalu.

Informasi yang dihimpun, Minggu (13/3), sehari pasca kerjadian, Polres Binjai langsung memburu pelaku pengerusakan. Jumat (11/3) petugas berhasil mengamankan satu persatu honorer Pol PP dan akhirnya berhasil mengamankan 5 orang honorer Pol PP.

Pantawan wartawan koran ini di Polres Binjai, tiga unit mobil Sat Pol PP diamankan sebagai barang bukti, pengeruskan yang dilakukan ratusan honorer Pol PP, saat mengamuk setelah tak menerima gaji selama tiga bulan.
Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP Ronni Bonic SIK, saat dikonfirmasi terkait diamankannya lima honorer Pol PP membenarkannya.  “Iya memang benar, kita sudah mengamankan lima honorer Pol PP terkait pengerusakan Balai Kota dan Kantor Pol PP.  Untuk saat ini, kelimanya masih terus menjalani pemeriksaan,” ungkap Ronni.(dan)

Abang Beradik Dipasung 15 Tahun

LAGUBOTI- Abang adik, Charles Haro (36) dan Benny Haro (34) saat pulang merantau menderita penyakit jiwa dan dipasung selama 15 tahun di dalam sebuah rumah gubuk di Dusun Lumban Haro Desa Simatibung, Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir, Minggu (13/3).

T Sianipar (57) ibu keduanya melakukan hal itu karena penyakit yang dideritanya. Soalnya kalau dibiarkan keluyuran bisa mengganggu warga sekitar dan membuat malu.

Pihak keluarga sendiri pun sudah mengusahakan kesembuhanya. Membawanya berobat kesana kemari. Namun tidak lekas sembuh dan susah disembuhkan. Sampai saat ini keluarga tidak ada biaya lagi untuk membawa keduanya berobat. Ditotal biaya yang sudah dihabiskan mencapai Rp100 juta termasuk menjual sawah, kerbau, dan masih banyak lagi dililit utang.

Hal inilah menjadi alasan kedua abang-adik penderita penyakit jiwa ini dipasung di dalam sebuah rumah gubuk dekat rumahnya.

Kepala Desa Simatibung L Hutahaean saat di temui METRO TAPANULI (Grup Sumut Pos) di rumahnya menjelaskan, perangkap desa sangat prihatin, dan Semoga ada bantuan ularan tangan untuk keduanya agar penyakit aneh itu bisa disembuhkan.(mag-01/smg)

Rumah Ketua PAC PDI-P Dibakar

TEBING TINGGI– Rumah milik Ketua PAC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sipispis Alinson Damanik (48) ludes terbakar, Minggu (13/3) sekira pukul 02.30 WIB. Diduga rumah yang beralamat di Kampung Nagori II, Desa Tinokah, Serdang Bedagai ini dibakar oleh orang tak dikenal.

Sebelum kejadian, teman-teman Alinson sudah mengingatkan agar jangan menempati rumah tersebut, karena ada informasi lawan bisnisnya.

Alinson menduga, mungkin ada orang yang iri dengan bisnisnya selama ini. Bisnis yang dikelola seperti ternak ayam, tangkahan pasir, doorsmeer, agen getah dan warung kopi sekaligus rumah yang ditinggalinya. ”Saya curiga melihat rumah saya terbakar. Pasalnya api mulai terbakar dari bawah bukan dari atas rumah,” ujar Alinson lagi. Kapolres Tebing Tinggi, AKBP Robert Haryanto Watratan mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan fakta-fakta di lapangan.(mag-3)

Anggota Dewan Ditangkap Berjudi

KARO- Anggota DPRD  Karo asal Partai Indonesia Sejahtera (PIS) berinisial AS, diciduk polisi  terkait kasus judi togel. Kejadian ini berawal saat anggota Reskrim Polres Tanah Karo, melakukan penggerebekan di salah satu warung, di kawasan Simpang Enam Kabanjahe, Rabu (9/3).

Saat penggerebekan, AS  tengah membahas nomor judi togel. Naasnya lagi,  pria yang  sebelumnya bertugas di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karo ini, tertangkap tangan memegang secarik kertas yang berisi sejumlah angka-angka. Merasa memiliki bukti awal, polisi selanjutnya menggiring AS, ke Polres Tanah Karo  guna menjalani  pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu,  juru tulis (jurtul) yang sebelumnya menjadi target polisi, berhasil melarikan diri.

Kapolres Tanah Karo, AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Minggu (13/3) malam, mengakui jika pihaknya sebelumnya mengamankan seorang anggota DPRD Kabupaten Karo periode 2010-2015. Orang nomor satu di jajaran Polres Tanah Karo ini mengaku, pihaknya akan melakukan proses hukum lebih lanjut, terkait tertangkapnya AS. Meski demikian, Kapolres tidak menampik jika  oknum anggota DPRD itu tidak ditahan sehubungan dengan jabatan yang disandang.(wan)

Penertiban Betor di Kota Medan, Harusnya Ada Solusi

Upaya penertiban terhadap para penarik Becak Bermotor (Betor), khususnya yang berada di inti kota oleh Kepala Dinas Perhubungan Medan Syarif Armansyah Lubis alias Bob, ditentang para penarik Betor.
Hal tersebut diungkapkan seorang penarik becak yang biasa mangkal di seputaran Jalan Imam Bonjol Medan yang mengaku bernama Andre yang ditemui Sumut Pos, Minggu (13/3).

Menurut pria kelahiran 1979 ini, kebijakan penertiban itu sama sekali tidak mempertimbangkan masa depan para penarik becak. Dalam artian, jika memang harus ada penertiban, sebaiknya juga ada solusi yang ditawarkan.
“Kami siap kalau mau ditertibkan, tapi harus ada juga solusinya. Apa mau Dinas Perhubungan itu memberi makan kami semua setiap hari? Pasti nggak mau orang itu kan,” katanya.

Lebih lanjut pria yang telah lebih dari lima tahun menjadi penarik Betor ini mengungkapkan, solusi lain yang mungkin bisa diberikan Dishub Medan misalnya, memberi lokasi lain yang memang bisa memberi pendapatan bagi mereka.

“Alhamdulillah saya setiap hari bisa dapat Rp60 ribu sampai Rp70 ribu. Itu sudah termasuk makan, uang minyak dan rokok. Kalau memang mau dipindahkan, kami berharap lokasi yang baru minimal bisa memberikan penghasilan yang sama bagi kami,” tegasnya.Ditambahkannya, dirinya dan bersama 25 teman penarik Betor lainnya, hanya pasrah jika memang tidak ada solusi yang diberikan oleh Dinas Perhubungan Medan. “Ya, kalau memang mau ditertibkan tapi tidak disertai solusi, mau bagaimana lagi Bang. Itu lah memang pemimpin-pemimpin kita, nggak pernah memikirkan nasib rakyatnya. Mungkin lebih baik, Kadisnya diganti sama Kadis yang lebih punya perasaan sama kami Bang,” keluhnya.

Sementara, Yetno seorang penarik betor lainnya di lokasi yang sama, juga menyatakan hal senada. Dirinya hanya pasrah kalau memang harus ditertibkan. “Kami ini cuma orang miskin. Nggak bisa melawan pemerintah. Pasrah saja lah,” katanya singkat.

Sebelumnya, Dishub telah melakukan penindakan betor yang melanggar memasuki wilayah bebas betor seperti di Jalan Sudirman, Jalan Diponegoro, Imam Bonjol, dan Jalan Palang Merah.

Selain itu, betor yang berasal dari luar kota Medan tapi beroperasi di Kota Medan serta betor yang ilegal (berplat hitam) juga ditindak. “Kita berharap dengan penindakan ini jumlah betor akan jauh berkurang dan akan beroperasi secara tertib tanpa menganggu lalulintas lainnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Medan Syarif Armansyah Lubis belum lama ini.

Dia menjelaskan berdasarkan data yang diperoleh Dinas Perhubungan sejak menjabat beberapa minggu sudah menindak sebanyak 40 betor.

Armansyah mengaku, saat ini meskipun belum maksimal tapi sejumlah persimpangan sudah kelihatan lancar dimana staf Dinas Perhubungan Kota Medan secara energik dan penuh semangat melakukan pengaturan lalulintas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.(ari)