30 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 3216

LPJU Padam, Medan Makin Rawan Kriminalitas, Dinilai Tak Ada Korelasi dengan Penanganan Covid-19

Foto: Humas TPL Jalan umum di Kecamatan Parmaksian semakin terang karena perbaikan lampu jalan di 54 titik. Perbaikan lampu jalan 54 titik ini merupakan program Pengembangan Masyarakat PT Toba Pulp Lestari, Tbk. di bidang infrastruktur dalam memperbaiki lampu jalan yang rusak di sepanjang jalan di Kecamatan Parmaksian.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KEBIJAKAN Pemko Medan memadamkan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dan lampu-lampu taman selama PPKM darurat, mengundang reaksi dari masyarakat. Sejumlah anggota DPRD Medan pun menentang kebijakan Pemko Medan itu.

Ilustrasi.

Menurut mereka, selain dinilai tidak memiliki korelasi yang kuat dengan penanganan Covid-19, pemadaman LPJU malah berpotensi mengundang tindakan kriminalitas. “Kebijakan memadamkan lampu jalan itu jelas salah, Kota Medan kok dibuat gelap gulita,” kata Anggota Komisi IV DPRD Medan, Hendra DS kepada wartawan, Kamis (15/7).

Menurut Anggota Fraksi HPP (Hanura,PSI,PPP) itu, Pemko Medan cukup mengikuti aturan yang sudah diterapkan pemerintah pusat terkait PPKM darurat. Dalam artian, Pemko Medan tidak perlu menambah-nambah dengan kebijakan lain yang justru menimbulkan masalah baru di tengah masyarakat.

Hal senada dikatakan Anggota Komisi IV lainnya, Dedy Aksyari Nasution. Menurut Dedy, tidak tepat jika lampu jalan dipadamkan meski Kota Medan dalam masa PPKM darurat. Sebab masih ada beberapa masyarakat yang beraktivitas di jalan dengan kepentingan pekerjaan dan bukan untuk berkerumun. “Kalau gelap, bagaimana dengan keselamatan pengendara di malam hari? Jangan malah menambah kasus kriminalitas. Tak usah dipadamkan, cukup petugas merazia yang tidak mematuhi aturan dalam PPKM darurat itu,” kata Dedy.

Seharusnya, lanjut Dedy, Pemko Medan cukup memgambil kebijakan yang wajar-wajar saja, bukan malah memadamkan fasilitas publik seperti lampu jalan secara sengaja. “Mungkin memang dengan karakter orang Medan harus ada terobosan baru, tidak terang jadi malas kumpul-kumpul. Tapi kan kasihan juga dengan yang berkendara di malam hari, karena ada kepentingan tertentu seperti pulang kerja dan lainnya,” tegas Dedy.

Menjawab keluhan itu, kepada Sumut Pos, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan Muhammad Husni mengatakan, Pemko Medan memang sengaja mengambil kebijakan tersebut untuk mengurangi interaksi publik di masa PPKM Darurat berlaku di Kota Medan sejak 12 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang.

Ia menegaskan, tidak ada niat pemerintah untuk mempersulit masyarakat. Sebab langkah penyekatan, pengalihan arus lalu lintas, dan pemadaman lampu jalan merupakan strategi Pemko Medan dalam mengurangi mobilitas masyarakat di malam hari sehingga dapat menurunkan interaksi publik yang diharapkan dapat menurunkan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. “Tujuan Pemko Medan adalah dalam rangka mengurangi interaksi publik,” jawab Husni.

Dijelaskannya, hingga saat ini belum ada kebijakan untuk tidak memadamkan lampu jalan selama PPKM Darurat berlangsung di Kota Medan. “Sambil menunggu kebijakan lanjutan karena target Pemko Medan, PPKM Darurat itu harus ditekan dengan penurunan (penyebaran Covid-19) yang signifikan. Dan untuk itu, butuh dukungan semua pihak untuk taat azas,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sejak Rabu (15/7) malam, ada 21 titik LPJU berikut seluruh lampu taman di Kota yang dipadamkan. Hal itu dilakukan agar mobilitas masyarakat dapat berkurang sehingga dapat mengurangi interaksi. Pemadaman lampu dimulai pada pukul 19.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB.

Pemadaman LPJU dilakukan di kawasan seputaran Lapangan Merdeka, Jalan Zainul Airifin dari Sun Plaza sampai Jalan Dr. Mansur, Jalan Setiabudi, Jalan Ringroad, Jalan Kapten Muslim dari Jalan Setia Luhur sampai lampu merah, Jalan Amir Hamzah.

Selain itu Jalan Adam Malik, Jalan Pandu, Jalan Halat, Jalan HM Joni, Jalan Sisingamangaraja, seputaran Simpang Limun, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Pemuda, Jalan Sakti Lubis, Jalan STM, Jalan Misbah, Jalan Hasanuddin, Jalan Multatuli, Jalan Jamim Ginting mulai dari Simpang Patimura sampai Fly Over, Jalan Karya Wisata dan seluruh taman aktif di Kota Medan. (map)

Literasi Digital Penting Bagi Kebudayaan dan Pariwisata Daerah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Culture Knowledge meeupakan salah satu bentuk dari Literasi Digital Kebudayaan guna pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke dalam banyak bentuk. Tujuan untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.

Hal itu dilakatakan Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia Labuhantu, Muhammad Zen Ajrai SPdi MM dalam paparannya pada Webinar Literasi Digital Labuhanbatu, Kamis (8/7). Dalam sesi Budaya Digital, Zen memaparkan tema Mengenalkan Budaya Indonesia Melalui Literasi Digital.

Disebutkan, dengan adanya internet, mempermudah masyarakat untuk dapat memperoleh beragam informasi dan menjalin komunikasi. “Internet juga dapaet dijadikan sebagai media promosi yang mampu dengan cepat menjangkau seluruh dunia,” ungkapnya.

Webinar Literasi Digital ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital. Kegiatan ini menggunakan platform di 77 kabupaten/kota area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan. Peserta berasal dari PNS, TNI/Polri, orang tua, pelajar, penggiat usaha, pendakwah dan sebagainya.

Ada empat kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam tema. Kegiatan ini turut diikuti Pj Bupati Labuhanbatu, Mulyadi Simatupang Sapi, MSi sebagai keynote speaker.

Dalam sambutannya, Mulyadi Simatupang menjelaskantentang tujuan Literasi Digital. Tujuannya agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing-masing oleh putra-putri daerah melalui digital platform.

Narasumber lainnya, Ahmad Arisandi Tanjung (Jurnalis Sertifikat Muda) membahas mengenai sumber informasi berita palsu dan informasi palsu. Berita palsu umumnya disebarkan menggunakan sarana situs media online yang tidak terdaftar di Dewan Pers. Informasi palsu umumnya disebarkan dengan akun media sosial pribadi. “Verifikasi berita palsu media online dapat dilakukan dengan cara, verifikasi media, struktur penulisan, tidak disajikan berimbang, dan penanganan sengketa,” jelasnya.

Sedangkan pada Sesi Kecakapan Digital, Abdul Hamid Hasan (CEO Digiprener dan Relawan TIK) menjelaskan strategi bisnis melalui media online, bisnis online dapat memperbesar peluang bisnis seseorang dengan jangkauan yang luas, penting untuk mengetahui dimana dan apa yang dilakukan calon pelanggan. Strategi pemasaran efektif untuk kemajuan bisnis online antara lain, riset, gaungkan, online, promosi, dan relasi.

Narasumber terakhir pada sesi Keamanan Digital, DR Siti Nabilah (Praktisi Pendidikan) menjelaskan manfaat internet, diantaranya sebagai sarana mencari informasi, sarana mempermudah mencari referensi, dan lain-lain. Namun, ada juga bahaya pada internet, salah satunya cyberbully. Tentunya peran orang tua sangat penting dalam memberikan pengajaran internet, biasanya orang tua bisa dimulai dari memberikan kepercayaan pada anak, lalu mengedukasi, dan mengontrol.

“Diskusikan dengan anak siapa role model mereka di dunia digital. Jika mendapati anak mengakses konten negatif, coba tengkap perasaannya, cek pemahaman dan lakukan debrif persepsi yang tepat/benar,” sebutnya.

Webinar diakhiri oleh Rifqi Alfiyah (Duta Wisata Bangka Belitung dan Influencer dengan Followers 13,2 ribu). Rifqi menyimpulkan tema yang sudah diangkat dari para narasumber berupa, dengan adanya internet masyarakat dapat memperoleh informasi dan menjalin komunikasi. Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menghindari anak dari bahaya internet dengan cara membangun komunikasi kelekatan. Lakukan riset tren pasar untuk segmentasi pasar yang tepat. Verifikasi media dengan cek nama media online di situs resmi Dewan Pers. (rel/dek)

Kasus Harian Covid di Sumut Nyaris Tembus 900 Orang, Gubsu: Jangan Khawatir!

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KASUS harian covid-19 di Provinsi Sumatera Utara kembali melonjak. Update data Covid Sumut pada Rabu (14/7), menunjukkan pertambahan terkonfirmasi positif sebanyak 896 kasus. Sehingga total terkonfirmasi menjadi 40.653 kasus. Dari jumlah itu, total yang sembuh sebanyak 34.604 orang setelah pada Rabu itu bertambah 165 orang.

Sementara yang meninggal dunia bertambah 12 orang dan totalnya menjadi 1.269 orang. Dan hingga Rabu 14 Juli itu, total pasien Covid aktif di Sumut sebanyak 4.780 orang. Total jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 630.569.

Meskipun pertambahan kasus harian Covid meningkat tajam di Sumut, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyebut hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Dia meminta masyarakat harus tetap tenang. “Kalau tracing (pelacakan) itu ditambah, kasus pasti akan bertambah. Kalau mau rendah, ya nggak usah dilakukan tracing,” kata Edy didampingi Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, menjawab wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Kamis (15/7).

Ia mengatakan ketersediaan ruangan kamar di rumah sakit sejauh ini masih cukup. “Anda tinggal monitor saja di rumah sakit. BOR (bed occupancy rate) ini kita kendalikan,” katanya.

Dan andaikan kamar rumah sakit tidak cukup menampung pasien Covid, Pemprov Sumut, kata Edy, akan menambahnya. “Kalau tak cukup tempat tidur, kita tambah tempat tidur,” katanya.

Dan kalau rumah sakit khususnya di Medan sekitarnya sudah penuh, Edy mengatakan akan menambah rumah sakit. “Karena ada rumah sakit-rumah sakit cadangan yang disiapkan apabila terjadi peningkatan (kasus Covid) yang signifikan.

Demikian juga soal tenaga kesehatan yang menangani Covid, tambah Edy Rahmayadi, masih bisa dikendalikan. Ketersediaan tenaga kesehatan Sumut itu menurutnya dikoordinasikan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan asosiasi tenaga kesehatan lainnya.

Namun ia tetap mengimbau agar masyarakat semakin meningkatkan kepatuhan akan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan mengatur jarak dan menghindari kerumunan.

Terkait penerapan PPKM Darurat di Kota Medan, Edy mengatakan, Pemko Medan telah menyiapkan

bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak kebijakan itu. “Ini akan ada yang menangani. Wali Kota sudah menyiapkan itu (bansos). Karena yang tahu daerahnya, PPKM Darurat inikan khusus di Kota Medan,” kata Edy.

Namun menurutnya, tidak tertutup kemungkinan Pemprov Sumut turut memberikan bantuan kepada masyarakat Sumut. “Sumut melihat dulu. Sumut kan bukan hanya bantu yang di Kota Medan aja, tapi membantu se provinsi,” katanya.

Di samping Pemko Medan, ungkap Edy, bantuan juga akan diberikan oleh pemerintah pusat. Karenanya ia meminta masyarakat agar bersabar. “Pusat juga ada menyiapkan, dari kota juga ada,” ungkapnya.

Pemprov Sumut, imbuh Edy, masih tetap memantau perkembangan kasus Covid ada seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumut. Termasuk pelaksanaan pada beberapa daerah yang masih berstatus PPKM Mikro, tetap akan ditindaklanjuti dengan berbagai koordinasi untuk mempersiapkan skema penanganan di segala aspek. Ia berharap tidak ada lagi masyarakat yang berkerumum demi memutus rantai penularan Covid-19.

Sembari juga melihat progres kesiapan rumah sakit dalam menampung setiap pasien positif Covid-19 di Kota Medan. “PPKM itu apa sih artinya? Penyekatan dan pembatasan. Itu yang dilakukan agar rakyat tidak berkerumun. Kenapa? Karena dengan berkerumun membuat orang terpapar. Itulah yang dilakukan penyekatan-penyekatan. Kita terus memonitor dan memantau rumah sakit, Bed Occupancy Rate (BOR) kita pantau. Kalau tidak cukup kita tambah. Kita ada cadangan apabila ada penambahan signifikan,” pungkasnya.

Sementara, anggota DPRD Sumut, Sugianto Makmur menilai, penambahan angka kasus positif Covid di Indonesia termasuk Sumut yang melampaui India, itu wajar secara keilmuan. “Selama ini angka Covid didapat dari hasil test. Karena keterbatasan alat (tes per hari) dan jumlah orang yang mau ditest, maka jumlah Covid seakan-akan masih rendah. Ketika kemarin dites 4.600 orang ada sekitar 811 orang yang positif. Ini adalah orang-orang yang dites sesuai anjuran WHO, 2.500 orang per hari. Apakah kalau tidak dites lalu yang 811 orang itu tidak positif Covid? Dites atau tidak, mereka memang positif Covid,” katanya.

Sejak awal, politisi PDI Perjuangan ini mengaku sudah mengusulkan agar tes Covid dilakukan secara statistik. Artinya, setiap kelompok masyarakat, berdasarkan kesamaan perilaku, ras, agama, pekerjaan, dan sebagainya diambil samplingnya. “Sebagai contoh, 50 tukang becak disampling di setiap kecamatan di Medan. Bila hasilnya ada lima orang tukang becak yang positif, maka berarti ada 10% tukang becak yang positif Covid. Kalau di Medan ada 100 ribu tukang becak, berarti dari kelompok masyarakat yang berprofesi tukang becak, menyumbangkan angka 10.000 positif Covid. Ini diulang untuk kelompok masyarakat yang lainnya,” ungkapnya.

Tanpa data, menurut legislator asal Binjai-Langkat, semua pihak termasuk masyarakat sulit berperang melawan Covid. Sebab data menyangkut keilmuan. “Kita seperti zaman kemerdekaan, melawan senjata otomatis dengan bambu runcing. Sesudah data Covid secara statistik dengan margin error kecil kita dapatkan, barulah kita lakukan program vaksinasi sebagai alat perang kita terhadap Covid,” sebut Sugianto.

Sementara sampai hari ini, ungkapnya, masyarakat yang mau mendapatkan vaksin masih kesusahan. Seperti Rabu kemarin, ada yang menunggu dari pagi di rumah sakit Bangkatan, Binjai, belum juga mendapatkan vaksin. Ada pula yang sudah berkali-kali ke puskesmas, sesampainya di sana disuruh pulang. “Kalau program vaksin yang dicanangkan gubernur 70%, pelaksanaannya seperti ini, amburadul sekali. Yang paling gawat, ada 5.000 vaksin yang kadaluarsa yang diperuntukkan untuk Madina (Kabupaten Mandailing Natal). Kalau kita masih berkutat dengan PPKM yang sebenarnya adalah lockdown, sebagai alat memerangi Covid19, kita akan gagal. Karena penderita covid dalam areal PPKM tetap saling menularkan. Yang dibatasi adalah keluar masuknya orang. Lalu kegiatan nonesensial juga diminta tutup,” urainya.

Di satu sisi lagi, kata dia, masyarakat tetap harus membeli dan menjual bahan makanan. Lantas apa strategi pemerintah provinsi akan hal ini? “Dalam memerangi Covid19 ini, kita harus cerdas berstrategi. Sesudah semua upaya kita lakukan sesuai dengan akal budi yang kita miliki, kita serahkan dalam doa kepada Sang Pencipta,” pungkasnya. (prn)

Resmi Diizinkan BPOM, Vaksin Pfizer Manjur Lindungi Remaja

BAWA VAKSIN: Petugas kargo membawa vaksin Covid-19 Moderna setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Vaksin Pfizer dengan metode mRNA dari Amerika Serikat akhirnya resmi diizinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA). BPOM menyebutkan, vaksin Covid-19 tersebut manjur untuk remaja dan dewasa.

BAWA VAKSIN: Petugas kargo membawa vaksin Covid-19 Moderna setibanya di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Sedikitnya, sejauh ini sudah lima vaksin yang diizinkan oleh BPOM untuk dipakai di Tanah Air, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan kini Pfizer. “Kami sebagai regulator siap secepatnya merespons mendukung pemerintah sesuai tugas kami agar masyarakat bisa dapat mengakses vaksin Covid-19n

Dikaitkan dengan aspek mutu keamanan dan khasiatnya adalah suatu pritoritas harus dijaga. Aspek data mutu khasiat dan keamanan tetap jadi prioritas kami,” tegas Kepala BPOM, Penny K Lukito secara daring, Kamis (15/7).

Menurut Penny, vaksin Pfizer bisa digunakan untuk remaja 12 tahun ke atas dengan 2 kali suntik rentang 3 minggu. Menurutnya, beberapa kajian sudah dilakukan, dikaitkan dengan apsek keamanan. “Secara umum keamanan ditoleransi dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dengan nyeri lokal, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, sendi dan demam,” katanya.

Penny pelanjutkan, angka efikasi usia 16 tahun ke atas 95,5 persen, dan angka efikaki untuk remaja 100 persen. Nilai imunogenisitas dengan 2 dosis vaksin 3 minggu memberikan respons yang baik.

“Mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin, memenuhi standar mutu vaksin. Vaksin dengan platform mRNA perlu dikawal pendistribusiannya,” ungkapnya.

Vaksin Pfizer juga telah menyiapkan sarana distribusi rantai pendingin sampai pada titik penyuntikan. BPOM juga mengimbau masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi.

“Kami juga mengimbau masyarakat hati-hati dan bijaksana dalam mengakses pengobatan Covid-19 baik itu obat antivirus, antiparasit dan antibiotik sebagai obat keras. Itu harus petunjuk langsung maupun telemedicine, harus dengan resep dokter yang resmi. Masyarakat juga jangan mudah terpengaruh obat tradisional yang klaim cegah Covid-19 tanpa bukti yang jelas,” tegasnya.

1,5 Juta Dosis Moderna Tiba

Sebanyak 1.500.100 dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat (AS) tiba di Indonesia, Kamis (15/7). Ini merupakan tambahan dari tiga juta dosis vaksin yang telah diterima sebelumnya sehingga menggenapkan total donasi vaksin dari AS untuk Indonesia menjadi 4,5 juta dosis.

“Kami berupaya untuk memberikan sebanyak mungkin vaksin yang aman dan efektif sehingga sebanyak mungkin orang Indonesia dapat divaksin secepat mungkin,” ujar Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y Kim, dalam keterangan tertulis.

Kim menegaskan, AS akan berkontribusi untuk membantu mengakhiri pandemi Covid-19 dan membangun kembali dunia yang lebih siap untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons ancaman kesehatan di masa depan, agar semua orang dapat hidup dengan aman dan sehat. “Penting untuk terus diingat, tidak ada satu orang pun yang aman hingga semua orang aman,” tutur Kim.

AS telah memberikan komitmen bersejarah berupa kontribusi senilai USD 4 miliar (sekitar Rp 58 triliun) melalui aliansi vaksin GAVI untuk COVAX Advance Market Commitment (COVAX AMC). Kontribusi AS mendukung pembelian dan pengiriman vaksin Covid-19 untuk 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

Dengan pengiriman terbaru ini, maka Indonesia telah menerima lebih dari 12,7 juta dosis vaksin melalui COVAX AMC, sebuah inisiatif global untuk mendukung akses yang adil terkait distribusi vaksin Covid-19 yang aman dan efektif.

Selain itu, Presiden Joe Biden juga telah berkomitmen untuk menyediakan 80 juta vaksin Covid-19 yang aman dan efektif untuk negara-negara yang memerlukan di seluruh dunia untuk membantu mengakhiri pandemi.

Indonesia akan menerima sebagian dari vaksin tersebut. Rencana Presiden Biden terkait 80 juta dosis yang akan didonasikan ini mencakup lebih dari 23 juta dosis untuk Asia, sebagai upaya untuk menjaga agar kawasan, termasuk Indonesia, dalam kondisi aman.

AS juga memberikan bantuan untuk upaya respons Covid-19 Indonesia yang lebih luas. Hingga Kamis (15/7), AS telah menginvestasikan USD 36 juta (sekitar Rp 522,4 miliar) untuk mendukung upaya Indonesia meningkatkan pelayanan vaksinasi, mempercepat tes dan pelacakan kasus, berbagi informasi faktual, serta meningkatkan kapasitas dan pelayanan fasilitas kesehatan.

Kontribusi AS mencakup lebih dari 1.000 ventilator yang saat ini digunakan di 600 rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia. (jpc)

PPKM Darurat Berdampak pada Perekonomian Masyarakat, Luhut: Jangan Kelamaan, Malah Buat Mati

PENGALIHAN: Sejumlah petugas Dishub dan Polantas berjaga di posko pengalihan arus lalu lintas di depan Taman Ahmad Yani, Jalan Sudirman Medan, Kamis (15/7).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM) Darurat menghentikan secara total beberapa kegiatan di sektor ekonomi. Misalnya, pusat perbelanjaan atau mal dan tempat pariwisata ditutup sementara.

PENGALIHAN: Sejumlah petugas Dishub dan Polantas berjaga di posko pengalihan arus lalu lintas di depan Taman Ahmad Yani, Jalan Sudirman Medan, Kamis (15/7).

Kemudian beberapa sektor esensial dan kritikal pun masih dibatasi dengan beberapa aturan. Hal itu dinilai akan berpengaruh tak hanya pada kegiatan ekonomi masyarakat yang ujungnya pada pendapatan mereka tetapi juga berpengaruh pada upaya pemulihan ekonomi nasional.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang juga menjabat sebagai Koordinator PPKM Darurat wilayah Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah terus mempelajari kebijakan yang diterapkan dan dampak yang ditimbulkan. Melambatnya perputaran roda ekonomi akan mempengaruhi pendapatan dan keberlangsungan hidup masyarakat.

“Tentu ini kita amati dengan cermat, kami ada tim juga yang mengamati sampai berapa jauh kita boleh pergi,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/7).

Luhut mengaku, jika penerapan PPKM Darurat berlangsung lama, maka akan mematikan ekonomi masyarakat. “Istilah saya itu kalau kita bengkokkan sesuatu musti ada batasnya. Kalau bengkok terus, ya patah. Jadi, kita mengamati betul masalah ekonomi ini jangan sampai kelamaan juga, malah buat mati,” tuturnya.

Luhut menyampaikan, mengenai perpanjangan PPKM Darurat akan dikaji berdasarkan data yang ada, evaluasi dari penerapan pertama. “Kemarin Presiden minta saya untuk evaluasi. Saya janji pada Presiden besok atau nanti sore kami akan laporkan cara bertindak apa yang akan dilakukan dengan data-data yang ada. Nanti kita juga bertemu asosiasi guru besar universitas dan minta pendapat mereka juga,” ungkapnya.

Sejauh ini, kata Luhut, pemerintah akan melihat pengendalian Covid-19 dari hasil pembatasan mobilitas masyarakat. Menurutnya, terjadinya lonjakan kasus selama PPKM Darurat disebabkan karena virus sudah mencapai masa inkubasi 14-21 hari. Dengan kata lain, itu merupakan dampak dari longgarnya aktivitas sebelum PPKM Darurat.

“Karena pemahaman kita mengenai varian Delta ini banyak yang tidak paham betul, sudah lihat chart tadi bukan hanya Indonesia saja, banyak negara lain yang juga kena. Ilmu kedokteran belum sampai ke sana, saya selalu tanya teman-teman dokter mengenai ini,” ungkapnya.

Varian Delta Sulit Dikendalikan

Luhut mengakui, virus Covid-19 varian delta sulit dikendalikan. Penularan kasus Covid-19 yang tembus rekor beberapa hari ini juga disebabkan oleh varian delta yang mayoritas menyebar di wilayah Jawa.

Selama PPKM Darurat diterapkan, ada kenaikan hingga 44,51 persen. Penularan varian Delta sendiri sangat cepat dibandingkan varian alfa pada saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan. “Kita semua paham, dari varian Delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan,” ungkapnya.

Namun, kata Luhut, tak hanya menimbulkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Ia menyebut negara-negara seperti Inggirs, Belanda, Amerika Serikat, dan Thailand, mengalami permasalahan yang sama. “Jadi jangan kita melihat Indonesia saja yang kena. Itu Inggris kena, Belanda kena. Perdana Menteri Belanda kemarin minta maaf karena dia menyetujui lepas masker, beberapa waktu lalu yang sekarang naik eksponensial, Malaysia juga masih semua juga. Rusia, Thailand, dan sebagainya. Thailand dan AS sendiri juga mengalami kenaikan yang luar biasa,” bebernya.

Luhut menambahkan, kehadiran varian delta ini merupakan musuh yang berbeda. Namun, pemerintah terus berupaya mengerahkan sumber daya yang ada meskipun tidak mudah. “Kecepatan vaksinasi sangat penting meskipun terpapar kemungkinan meninggal sangat kecil,” pungkasnya. (jpc)

Naik Heli, Walikota Bersama Kapolresta dan Dandim Tinjau Penyekatan

NAIK HELI: Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Kapolrestabes Kombes Riko Sunarko, dan Dandim 0201/BS Letkol Inf Agus Setiandar bersiap menaiki helikopter untuk memantau pelaksanaan pengetatan di posko-posko penyekatan dari udara, Kamis (15/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan melalui tim gabungan mulai melakukan penindakan di posko-posko penyekatan. Sempat mengundang kemacetan, namun secara umum mobilitas masyarakat selama penerapan PPKM Darurat di Kota Medan menurun drastis.

NAIK HELI: Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Kapolrestabes Kombes Riko Sunarko, dan Dandim 0201/BS Letkol Inf Agus Setiandar bersiap menaiki helikopter untuk memantau pelaksanaan pengetatan di posko-posko penyekatan dari udara, Kamis (15/7).

Untuk memantau jalannya pengetatan di posko-posko penyekatan, Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko, dan Dandim 0201/BS Letkol Inf Agus Setiandar, memantau dari udara dengan menggunakan helikopter, Kamis (15/7).

Bobby tiba di Pos Lantas Lapangan Merdeka sekitar pukul 11.00 WIB. Saat di lokasi, ia terlihat berbincang sejenak bersama Dandim 0201/BS dan Kapolrestabes Medan. Usai berbincang sejenak, helikopter tampak mendarat di Lapangan Merdeka Kota Medan.

Bobby bersama Dandim 0201/BS dan Kapolrestabes Medan tampak bergegas ke mobil dinas Wali Kota Medan, mereka pun menuju ke lokasi Lapangan Merdeka. Saat tiba di lokasi, Bobby bersama Agus Setiandar dan Riko Sunarko langsung diarahkan menuju helikopter.

Beberapa menit persiapan, sekitar pukul 11.45 WIB, helikopter milik Polri bernomor registrasi P-3203 itu pun take off dengan lancar dan aman. Usai peninjauan, sekitar pukul 12.30 WIB, Bobby bersama Kapolrestabes Medan dan Dandim 0201/BS tampak mendarat kembali di Lapangan Merdeka.

Kepada wartawan, Bobby menjelaskan, dirinya bersama Kapolrestabes Kota Medan dan Dandim 0201/BS sengaja berkeliling untuk memantau pelaksanaan PPKM Darurat di Kota Medan. Bobby mengatakan, arus lalu lintas di perbatasan Kota Medan tampak berkurang.

“Kita memantau dari udara, ada beberapa titik memang yang ditutup di perbatasan Kota Medan. Antara Kota Medan dan Binjai, Medan dan Deliserdang, tadi itu yang diutamakan kita lihat. Memang kalau dilihat, tadi bisa kita lihat dari udara sudah berkurang jumlah trafficnya,” ucapnya.

Bobby menjelaskan, saat memantau pos penyekatan, terlihat juga ada beberapa titik yang tidak dilakukan penutupan secara ketat. Hal itu karena penyekatan terjadi pada siang hari. “Tadi ada beberapa titik tidak dilakukan penutupan secara ketat,” ujarnya.

Namun begitu, terang Bobby, meski tidak dijaga secara ketat, lalu lintas di titik-titik yang dimaksud juga terlihat sudah mulai berkurang, khususnya di jalur-jalur yang merupakan pintu masuk menuju Kota Medan, yakni dari arah Binjai maupun Deliserdang. “Melihat dari traffic tadi juga memang sudah sangat berkurang, baik dari Binjai, atau pun tadi dari Tuntungan, Deliserdang, yang masuk ke Kota Medan itu sudah berkurang,” tutupnya.

Sementara, Polda Sumut mencatat adanya penurunan mobilisasi masyarakat selama tiga hari pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan. “Kita mencatat untuk grafik kendaraan yang melintas pada 13 Juli 2021 sebanyak 26.495 unit. Jumlah itu menurun sebanyak 20.561 kendaraan pada 14 Juli 2021,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Kamis (15/7).

Menurut Hadi, turunnya jumlah kendaraan karena dilakukan sosialisasi massif dan humanis yang dilakukan TNI/Polri, Satpol PP dan Satgas Covid-19. “Selain itu upaya penyekatan yang dilakukan di sejumlah ruas jalan, baik dari luar kota maupun dalam Kota Medan, sehingga mobilisasi masyarakat berkurang,” ungkapnya.

Dalam hal ini, lanjutnya, untuk penyekatan dilakukan di 31 titik ruas jalan, baik yang dari luar kota maupun dalan Kota Medan. Masyarakat yang bisa melintas di pos penyekatan, yakni sektor esensial dan kritikal dengan kriteria yang sudah ditentukan. “Penyekatan ruas dilaksanakan dari pukul 07.00-00.00 WIB. Tujuannya agar masyarakat yang tidak mempunyai kepentingan mendesak untuk tetap berada di rumah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkasnya.

Sanksi Mulai Diterapkan

Berdasarkan pantauan Sumut Pos di perbatasan Kota Medan-Deliserdang tepatnya di Posko penyekatan Kampung Lalang, Kamis (15/7) pagi, sempat terjadi kemacetan akibat penyekatan. Petugas yang terdiri dari Dishub Kota Medan, Satpol PP, TNI/Polri tampak memeriksa satu persatu pengendara yang masuk dari jalur penyekatan tersebut.

Sekitar Pukul 9.30 WIB, tim gabungan tampak masih memeriksa satu per satu kendaraan yang masuk. Akibatnya, tampak kendaraan berdesakan hingga memenuhi sesak jalan lintas Medan-Binjai, khususnya dari arah Binjai menuju Medan. Hal itu membuat sejumlah pengendara yang datang dari arah Binjai menghentikan kendaraannya di badan jalan. Banyak juga dari para pengendara yang diputarbalik oleh petugas, apalagi untuk pengendara yang tampak melanggar prokes dengan tidak menggunakan masker.

Selain itu, petugas juga melarang masyarakat masuk Kota Medan bila tidak dapat membuktikan dirinya bekerja di sektor essensial maupun kritikal. “Hari ini kita sudah melakukan penindakan, karena kemarin kan 3 hari sudah diberi sosialisasi. Tadi kita berikan berbagai sanksi,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis SSiT MT kepada Sumut Pos, Kamis (15/7).

Dikatakan Iswar, adapun berbagai sanksi yang diberikan, yakni mulai dari menegur, meminta pengendara memutar balik, hingga memberikan sanksi fisik seperti push up. Soal kemacetan yang terjadi, bersama pihak kepolisian, Iswar menyebutkan jika pihaknya telah melakukan sistem buka tutup.

Terpantau pada Pukul 11.00 WIB, jalur penyekatan tersebut tampak sudah lengang. “Sekali lagi kita bukan mau menyulitkan masyarakat, tetapi hanya ingin menekankan kepada masyarakat bahwa saat ini adalah masa PPKM Darurat, kedisiplinan dalam menerapkan prokes harus ditingkatkan, mobilitas yang tidak perlu harus dikurangi, itu demi kebaikan kita semua untuk menekan penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Iswar pun mengatakan, pihaknya bukan hanya melakukan penyekatan di titik-titik perbatasan, melainkan juga melakukan pengalihan arus di dalam kota. “Di 3 hari pertama PPKM Darurat, kita melakukan pengalihan arus lalu lintas di 10 titik. Tapi di hari ke-4 ini, kami bersama pihak kepolisian telah menambah 16 titik untuk pengalihan arus dalam kota,” katanya.

Adapun ke-16 titik tersebut, kata Iswar, yakni Jalan Gajah Mada – Iskandar Muda, Jalan Adam Malik – Tugu Adipura, Istana Maimun, Jalan Sisingamangaraja-Mesjid Raya, Jalan Asia-Pandu, Jalan Sutomo-HM Yamin, Jalan Gaharu-Perintis Kemerdekaan, Jalan Timor-Perintis Kemerdekaan, Jalan Pandu-Sisingamangaraja, Simp Pos-Jamin Ginting, Simp Sei Kambing, Jalan Juanda-Katamso, Jalan Setia Budi-Dr Mansyur, Simpang Sei Batanghari, Putaran Prime One School, dan Putaran Jalan STM.

“Jadi untuk pengalihan arus, total ada 26 titik. Ini kita jaga dan kita minta kepada masyarakat untuk dapat mengurangi mobilitasnya, khususnya untuk hal yang bersifat kurang penting,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Iswar, pihaknya bersama tim gabungan juga turut mendatangi sejumlah perusahaan di Kota Medan untuk memastikan bahwa saat ini semua perusahaan di Kota Medan telah mematuhi PPKM Darurat, khususnya soal penerapan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH).

“Kita keliling terus, sebab jelas aturannya, yang kritikal pekerjanya boleh masuk 100 persen, yang essensial karyawan nya boleh bekerja 50 persen, dan yang nonessensial sama sekali tidak boleh ada yang masuk atau tutup. Jadi selain menyekat di perbatasan, ini juga sangat efektif dalam menekan mobilitas di dalam kota,” pungkasnya.

Banyak Tak Tahu Penyekatan

Di tempat lain, tepatnya di Jalan Brigjen Zein Hamid-Jalan Besar Delitua, tampak masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui perihal penyekatan di masa PPKM Darurat. Pasalnya, terlihat sejumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat terpaksa putar arah untuk menghindari lokasi penyekatan.

Atas hal itu, Lurah Kedai Durian Rizki Hari Adam Lubis, mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemkab Deliserdang, khususnya Kecamatan Delitua agar menyosialisasikan Surat Edaran Wali Kota Medan Nomor 4432/6134 tentang PPKM Darurat Dalam Rangka Menekan Penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Salah satunya, soal penyekatan di Kota Medan dalam rangka mengurangi mobilitas masuk ke Kota Medan. “Senin kemarin pak Camat Delitua dan Pak Camat Medan Johor bersama-sama kita di sini menyosialisasikan surat edaran Wali Kota Medan,” jawabnya, Kamis (15/7).

Dikatakannya, waktu 3 hari untuk menyosialisasikan akan adanya penegasan dari penyekatan di pintu masuk Kota Medan jalur Delitua dirasa sudah cukup. Namun bila masih ada warga yang tidak terima dengan berbagai alasan, menurutnya hal itu masih dalam batas wajar.

“Dan itulah yang kita temui saat ini, masih banyaknya sepeda motor ataupun mobil yang berputar arah dari lokasi penyekatan ini. Kita juga mengimbau masyarakat yang ada di wilayah kita untuk mematuhi surat edaran Wali Kota,” pungkasnya. (map/mag-1)

Mendagri Sudah Terbitkan SK, Bupati Madina dan Labusel Segera Dilantik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Petikan putusan surat keputusan (SK) dari Kementerian Dalam Negeri diketahui akan segera turun untuk pelantikan bupati dan wakil bupati Mandailing Natal dan Labuhanbatu Selatan. Pemprov Sumut melalui Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah menyebut, segera menyesuaikan waktu Gubernur Edy Rahmayadi untuk pelaksanaan pelantikannya.

“Informasi yang kami terima, petikan putusan SK pelantikan kepala daerah Kabupaten Madina dan Kabupaten Labusel hasil Pilkada serentak 2020 ini, akan segera turun dari Mendagri. Jika sudah sampai salinannya, kami akan laporkan ke gubernur untuk tanggal pelantikannya,” kata Kepala Bagian Otda pada Biro Pemerintahan dan Otda Setdaprovsu, Ahmad Rasyid Ritonga menjawab Sumut Pos, Kamis (15/7).

Meski hanya salinan petikan putusan, diakuinya, itu sudah cukup menjadi dasar untuk pelantikan kepala daerah di dua kabupaten tersebut.

“Sekarang konsepnya sudah begitu. Yang asli tetap ada di Kemendagri. Karena nanti salinan putusan itu akan mencakup daerah lain yang akan dilantik juga. Petikan putusan itu yang sedang kita tunggu saat ini,” katanya.

Sementara untuk pelantikan kepala daerah di Kabupaten Labuhan Batu, sejauh ini pihaknya belum menerima informasi resmi dari pihak Mahkamah Konstitusi (MK) maupun Komisi Pemilihan Umum setempat.

“Biasanya dari KPU setempat menyampaikan salinan hasil PSU yang kedua kali di Labuhan Batu itu ke MK. Baru nanti MK mengeluarkan salinan putusan atas hasil PSU di kabupaten tersebut. Jadi kami pun masih menunggu untuk Labuhan Batu ini. Jika sudah akan segera kami proses,” pungkasnya.

Diketahui, prosesi seluruh tahapan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada 2020 di Madina dan Labusel telah rampung dilakukan. Untuk Labusel, sampai kini dipimpin seorang penjabat bupati dari eselon II Pemprov Sumut, yakni Alfi Syahriza, mengingat akhir masa jabatan kepala daerahnya telah selesai pada 17 Februari 2021. Sedangkan jabatan bupati dan wakil bupati Madina periode 2016-2021 baru akan berakhir pada 30 Juni ini.

“Jadi untuk Madina, antisipasinya kita sudah siapkan surat penunjukkan sekda sebagai Plh bupati. Mudah-mudahan tidak terlalu lama turun surat dari Mendagri, jadi bisa secepatnya bupati terpilihnya dilantik,” ungkap Rasyid sebelumnya.

Pilkada Labusel dan Madina yang berlangsung 9 Desember lalu, harus berakhir di MK setelah adanya gugatan sengketa hasil Pilkada. Adapun hasilnya, MK memerintahkan KPU di dua kabupaten itu agar melaksanakan PSU. PSU Pilkada Labusel dilakukan di 16 tempat pemungutan suara (TPS), sedangkan PSU Pilkada Madina digelar di tiga TPS. PSU berlangsung pada Sabtu 24 April 2021.

Hasil PSU Pilkada Labusel dimenangi oleh pasangan Edimin-Ahmad Padly Tanjung. Hasil PSU tersebut kembali digugat ke MK oleh pasangan Hasnah Harahap-Kholil Jufri Harahap. Namun, kali ini MK menolak gugatan tersebut. MK berpendapat bahwa dalil permohonan yang diajukan pemohon soal adanya pelanggaran pemilihan yang terstruktur, sistematis dan masif tidak dapat dibuktikan, sehingga dinilai tidak beralasan demi hukum

Sementara PSU Pilkada Madina, pasangan Jakfar Sukhairi Nasution-Atika Azmi Utammi unggul dari pasangan Dahlan Hasan Nasution-Azwin. Hasil perolehan suara di 3 TPS yang melaksanakan PSU dan 1.005 TPS lainnya, pasangan Jakfar-Atika memeroleh 79.156 suara, dan pasangan Dahlan-Aswin mendapat 79.002 suara. Hasil PSU Pilkada Madina ini pun kembali digugat ke MK. Tetapi pada 3 Juni lalu, MK memutuskan menolak permohonan pasangan Dahlan-Aswin. (prn/ram)

87 Pasien Covid-19 Dirawat di Sibolga

DEPAN: Rumah Sakit Swasta Metta Medika Sibolga tampak dari depan. Rommy/sumut pos.

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Jumlah pasien yang dirawat karena Covid-19 di dua rumah sakit di Kota Sibolga tercatat sebanyak 87 pasien. Hingga Kamis (15/7), sebanyak 64 pasien dirawat di RS Swasta Metta Medika dan 23 orang berada di RSU FL Tobing Sibolga.

DEPAN: Rumah Sakit Swasta Metta Medika Sibolga tampak dari depan. Rommy/sumut pos.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Sibolga, Firmansyah Hulu melalui Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Sri Wahyuni saat dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya mengatakan, laporan yang diterima, angka pasien yang di Rumah Sakit Swasta Metta Medika II Kota Sibolga mencapai angka tertinggi.

Terhitung 14 Juli 2021, sebanyak 64 pasien menjalani perawatan, 40 orang di antaranya berasal dari luar kota Sibolga. Sementara warga Kota Sibolga hanya 24 orang pasien.

Sri Wahyuni merinci, 40 pasien asal luar Kota Sibolga ini, masing-masing 25 orang warga Kabupaten Tapanuli Tengah, 7 orang warga Tapanuli Selatan dan 8 orang lainnya dari Padangsidempuan.

“Jadi total keselurahan data pasien Covid-19 yang dirawat di RS Swasta Metta Medika II Sibolga 64 orang dengan ketersedian tempat tidur di Rumah Sakit Swasta Metta Medika II enam unit ruangan ICU dan 64 unit ruangan isolasi,” terangnya.

Kemudian, pasien yang terpapar Covid-19 di RSU FL Tobing, yang dirawat sebanyak 23 orang. Sembilan di antaranya warga Sibolga, 14 dari luar daerah Kota Sibolga, dengan rincian, Tapanuli Tengah (12), Tapanuli Selatan (1) dan Madina (1).

“Total keseluruhannya pasien yang dirawat di RSUD FL Tobing Kota Sibolga 23 orang, dengan ketersediaan tempat tidur di RSU FL Tobing Kota Sibolga untuk pasien Covid-19 di ICU satu unit, sedangkan di ruang isolasi sebanyak 35 unit,” ucapnya.

Sementara itu sambungnya, pasien terkonfirmasi Covid-19 warga Sibolga yang meninggal dunia sejak tahun 2020 berdasarkan data yang dilaporkan dari kedua rumah sakit tersebut hanya 16 orang. (rom/ram)

Pasien Covid-19 di Dairi Bertambah 43 Orang

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Dairi, Rahmatsyah Munthe.RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Dairi, Rahmatsyah Munthe.RUDY SITANGGANG/7SUMUT POS.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Jumlah warga Dairi terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) terus bertambah. Dalam dua hari terakhir, jumlah kasus baru terpapar Corona bertambah sebanyak 43 orang.

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Dairi, Rahmatsyah Munthe.RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Dairi, Rahmatsyah Munthe.RUDY SITANGGANG/7SUMUT POS.

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Dairi, Rahmat Syah Munthe, membenarkan kasus baru terkonfirmasi positif bertambah. Sesuai data, Rabu (14/7) jumlah terkonfirmasi sebanyak 132 orang, baik yang melakukan isolasi mandiri perawatan di rumah sakit.

“Selasa bertambah positif sebanyak 26 orang dan meninggal sebanyak 1 orang, Rabu sebanyak 17 orang dan meninggal sebanyak 1 orang. Sehingga jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 132 orang,” katanya.

Dijelaskannya, sebaran Covid-19 didominasi di Kecamatan Sidikalang sebanyak 59 orang, Sitinjo sebanyak 17 orang, Silahisabungan sebanyak 12 orang, Sumbul sebanyak 11 orang, Parbuluan sebanyak 9 orang, Siempat Nempu Hulu sebanyak 5 orang, Silima Punggapungga dan Kecamatan Siempat Nempu masing- masing sebanyak 4 orang, Tigalingga sebanyak 3 orang, Siempat Nempu Hilir, Lae Parira dan Kecamatan Tanah Pinem masing- masing sebanyak 2 orang, Berampu dan Gunung Sitember masing- masing sebanyak 1 orang.

Sementara jumlah akumulasi terkonfirmasi positif sejak awal pandemi sebanyak 727 orang, sembuh sebanyak 544 orang dan meninggal dunia sebanyak 45 orang.

“Oleh karena itu, masyarakat Dairi diimbau untuk meningkatkan disiplin menjalankan protokol kesehatan (Prokes). Agar penyebaran pandemi dapat diminimalisir,” ujarnya. (rud/ram)

Seleksi Lima Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Wabup Nisel: Tidak Ada Titipan

SELEKSI: Wabup Nias Selatan, Firman Giawa saat menyampaikan sambutan saat pembukaan seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) di Aula kantor Bupati Nisel, Jalan Arah Sorake KM. 5 Telukdalam. Kab. Nisel. Kamis (15/7).

NIAS SELATAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Nias Selatan melaksanakan seleksi terbuka 5 (lima) jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP), di Aula Kantor Bupati, Jalan Arah Sorake Km 5 Teluk Dalam, Kamis (15/7).

SELEKSI: Wabup Nias Selatan, Firman Giawa saat menyampaikan sambutan saat pembukaan seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) di Aula kantor Bupati Nisel, Jalan Arah Sorake KM. 5 Telukdalam. Kab. Nisel. Kamis (15/7).

Seleksi JPTP tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Nias Selatan, Firman Giawa, dan dihadiri oleh Kepala Kantor Regional VI BKN Medan, Aidu Tauhid, Sekretaris Daerah, Ikhtiar Duha, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala BKD, Anarota Ndruru, dan 23 PNS peserta seleksi JPTP.

Adapun JPTP yang diseleksi yakni jabatan Asisten Administrasi Umum, Kepala Bappeda, Kepala Badan Kesbangpol, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Sekretaris DPRD Kabupaten Nias Selatan.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Firman Giawa mempersilahkan para peserta untuk mengikuti ujian dengan bekal pengalaman yang sudah dimiliki selama ini.

“Kepada peserta kami sampaikan silahkan ikuti ujian. Tidak ada yang dititip, hasil seleksi nantinya yang akan menentukan,” ujarnya.

Kemudian Wabup Nisel mengatakan bahwa dirinya bersama Sekda sudah merasakan bagaimana mengikuti seleksi seperti yang diikuti oleh 23 PNS.

“Saya tahu apa yang ada dalam hati bapak atau ibu. Mungkin dalam hati bapak/ibu kalau boleh secepatnya selesai ujian,” ucap Firman Giawa untuk menyemangati para peserta seleksi JPTP.

Mengakhiri arahannya, Firman Giawa mengimbau seluruh peserta seleksi terbuka JPTP agar tetap menjaga kesehatan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Saya harapkan, jangan ada peserta yang jatuh sakit, bekali diri anda dengan berdoa kepada Tuhan sehingga dapat mengikuti seleksi dari awal sampai akhir sesuai tahapan yang disiapkan oleh Panitia,” tutupnya.

Menyikapi pelaksanaan seleksi terbuka JPTP tersebut, Kepala Kantor Regional VI BKN Medan, Aidu Tauhid melalui sambutannya menyatakan seleksi JPTP merupakan salah satu syarat untuk menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.

“Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pengisian Jabatan Tinggi Secara Terbuka dan Kompetitif Di Lingkungan Instansi Pemerintah,” ujar Tauhid. (mag-10/ram)