25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 3220

Warga Tebingtinggi Diimbau Tak ke Medan

IMBAU: Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi, Iptu Agus Arianto ketika memberikan imbauan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke Medan. Sopian/sumut pos.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso melalui Kasubbag Humas, Iptu Agus Arianto, mengimbau agar masyarakat tidak bepergian ke luar kota terutama ke Medan, yang sedang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 12-20 Juli mendatang.

IMBAU: Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi, Iptu Agus Arianto ketika memberikan imbauan agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke Medan. Sopian/sumut pos.

Sesuai petunjuk dari pusat menyatakan, mulai hari ini Senin tanggal 12 Juli 2021 pukul 00.00 WIB telah dimulai Operasi Aman Nusa II, adapun dasar pelaksanaan Operasi Aman Nusa II adalah Kepres Nomor 9 tahun 2020 tentang perubahan atas Kepres Nomor 7 tahun tentang gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.

“Instruksi Mendagri Nomor 20 tahun 2021 tentang perubahan Instruksi Mendagri Nomor 17 tahun 2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro dan mengoptimalkan posko penanganan Covid -19 di tingkat desa dan kelurahan untuk pengendalian penyebaran Covid-19,” jelas Iptu Agus Arianto di ruangan kerjanya, Selasa (13/7).

Diharapkan Iptu Agus, masyarakat Kota Tebingtinggi diminta jangan melakukan perjalanan menuju Kota Medan jika tidak dengan kepentingan yang sangat mendadak, karena apabila tidak bisa menunjukkan surat surat penting yang menunjang perjalanan akan diputar balikan oleh petugas yang melakukan penyekatan.

“Maka kami imbau tetap di rumah dan tidak melakukan perjalanan keluar kota. Mari sama sama kita memerangi Covid-19 agar penyebarannya bisa ditekan dan tidak semangkin meluas,” paparnya.

Diimbau juga kepada masyarakat untuk selalui mematuhi protokol kesehatan dimana warga harus selalau mematuhi 5M, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, rajin mencuci tangan dan menghindari mobilitas warga. (ian/han)

Optimalkan Penanganan Covid-19, Forkopimda Labuhanbatu Rakor Pelaksanaan PPKM Mikro

RAKOR: Forkopimda Labuhanbatu menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi, dalam PPKM Mikro dan pengoptimalan Posko Penanganan Covid-19 . FAJAR DAME/SUMUT POS.

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Labuhanbatu menggelar rapat kordinasi dengan sejumlah instansi dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan pengoptimalan Posko Penanganan Covid-19 guna menegakkan Testing, Tracing, dan Treatment di tingkat kelurahan / Desa dan lingkungan/dusun, di Aula Yanfiter Mapolres Labuhanbatu, Selasa(13/7).

RAKOR: Forkopimda Labuhanbatu menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi, dalam PPKM Mikro dan pengoptimalan Posko Penanganan Covid-19 . FAJAR DAME/SUMUT POS.

Hal ini dalam rangka pencegahan, pengendalian, dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Labuhanbatu Raya atau Wilayah Hukum Polres Labuhanbatu.

Dikesempatan itu, Pj Bupati Labuhanbatu Mulyadi Simatupang mengimbau seluruh element masyarakat agar dapat menyesuaikan peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Saling bekerjasama dan saling membantu untuk menerapkan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat maupun untuk diri sendiri.

Sedangkan Kapolres Labuhanbatu, AKBP Deni Kurniawan mengatakan rapat untuk menyamakan visi dan misi dalam menangani penyebaran virus corona di Labuhanbatu Raya

“Kita harapkan untuk terus menyosialisasikan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19,” ucapnya.

Terpisah, Kabag Ops Polres Labuhanbatu Kompol Marluddin menjelaskan, sejak 2 bulan lalu pihaknya sudah sempat membuat 5 titik lokasi pos PAM.

“Dari hasil pendirian pos PAM tersebut, mendapat hasil yang sangat baik dalam mengurangi penyebaran Covid-19 di Labuhanbatu Raya,” jelasnya.

Untuk data pasien positif Covid 19 di Labuhanbatu Raya, Kompol Marluddin menjelaskan, sebanyak 1.820 pasien terdata positif terpapar Covid-19.

“Terkait data pasien meninggal dunia Covid-19 untuk Labuhanbatu Induk nihil, Labura menurun dan Labusel naik turun,” urainya.

Sesuai peritah Kapolres Labuhanbatu, sambungnya, dalam penjemputan vaksin harus disertai pengawalan dan pengamanan dari personel Polres Labuhanbatu dan personel Kodim 0209/LB.

“Kami juga mendata pendistribusian vaksin di Wilkum Polres Labuhanbatu untuk mengetahui kemana saja vaksin tersebut disalurkan. Saat ini Polres Labuhanbatu sedang melaksanakan giat gerai vaksin presisi. Begitu juga dengan Polsek Kota Pinang juga sampai saat ini masih melaksanakan gerai vaksin presisi, kami harap Kadis Kesehatan Labusel berkoordinasi dengan Kapolsek Kota Pinang untuk menambah tenaga vaksinator,” pesannya. Dia juga memapaparkan, Polres Labuhanbatu dan Polsek jajaran setiap hari tetap melaksanakan operasi yustisi sesuai perintah Kapolres Labuhanbatu dan perintah Kapolda Sumut. “Polres Labuhanbatu dan Instansi terkait juga sudah melaksanakan apel penambahan tenaga vaksinator. Kita juga sudah mendata persediaan oksigen dan obat obatan antibiotik di apotik apotik yang berada di wilkum Polres Labuhanbatu,” tandasnya.

Di akhir laporannya, Kompol Marluddin rekomendasikan pada rapat tersebut untuk melaksanakan penyemprotan disinfektan pada zona merah dan orange yang dilakukan TNI-Polri dan instansi terkait lainnya. (fdh/han)

160 Warga Binaan Lapas Gunungsitoli Dapat Asimilasi

BERSAMA: Kepala Lapas Kelas II B Gunungsitoli, Soetopo Berutu bersama tiga warga binaan yang baru mendapatkan program Asimilasi.

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Menindaklanjuti Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI nomor 24 Tahun 2021 tentang syarat dan tata cara pemberian asimilasi, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II B Gunungsitoli kembali memberikan asimilasi terhadap tiga orang warga binaan. Hingga saat ini, sudah 60 warga binaan Lapas Gunungsitoli mendapat program yang berkaitan dengan upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 tersebut.

BERSAMA: Kepala Lapas Kelas II B Gunungsitoli, Soetopo Berutu bersama tiga warga binaan yang baru mendapatkan program Asimilasi.

“Pada Sabtu 10 Juli 2021, Lapas kelas II B Gunungsitoli kembali mengeluarkan 3 orang warga binaan untuk menjalani asimilasi mandiri di rumah,” ungkap Kepala Lapas kelas II B Gunungsitoli, Soetopo Berutu kepada Sumut Pos, di Lapas Kelas II B Gunungsitoli, Jalan Dolok Martimbang Desa Hilina’a Gunungsitoli. Selasa (13/7).

“Dengan demikian sampai saat ini total warga binaan dan terpidana anak yang sudah bebas bersyarat hingga saat ini sebanyak 160 orang,” sambungnya.

Soetopo menerangkan, program asimilasi diberikan kepada narapidana berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 24 tahun 2021 perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 32 tahun 2020 tentang syarat dan tata cara pemberian asimilasi, pembebasan bersyarat, cuti menjelang bebas dan cuti bersyarat bagi narapidana dan anak.

“Asimilasi ini juga berkaitan dengan upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19,” terangnya.

Soetopo menyebutkan, narapidana yang dapat mengusulkan program asimilasi mandiri adalah warga binaan yang sudah menjalani hukumannya mencapai dua per tiga, sementara untuk terpidana anak, setengah masa pidana telah dijalani sampai dengan 31 Desember 2021.

“Tentu warga binaan terlebih dahulu mengajukan surat permohonan diserta surat jaminan dari keluarga dan diketahui kepala desa domisili warga binaan,” sebutnya.

Lebih lanjut dijelaskan Soetopo, bila syarat administrasi sudah dipenuhi maka dibentuk tim. Kemudian tim ini melakukan pengecekan kelengkapan dokumen termasuk pengajuan pembuatan penelitian kemasyarakatan oleh tim Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Sibolga.

“Bila berkas dinyatakan lengkap maka diusulkan untuk sidang tim pengamat pemasyarakatan. Selanjutnya pengusulannya diteruskan ke Dirjend Pemasyarakatan Kemenkum HAM RI di Jakarta untuk mendapatkan persetujuan,” ungkapnya.

“Seluruh proses pengeluaran asimilasi ini dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi data base Pemasyarakatan,” sambungnya.

Soetopo Berutu berpesan kepada para warga binaan yang sedang menjalani Asimilasi, baik pembebasan bersyarat maupun cuti bersyarat supaya integrasi sehingga benar-benar dapat membantu pemerintah mengatasi Covid-19.

“Bagi warga binaan yang sedang menjalani Asimilasi tetap diwajibkan melaksanakan prokes 6 M yakni : Memakai masker, Menjaga kebersihan tangan, Menjaga jarak, Mengurangi mobilitas, Menjauhi kerumunan, Melakukan vaksinasi,” pungkasnya.

“Mari dukung program pemerintah ini agar kita semua selamat dari pandemi Covid-19 yang sedang menghantui dan mengancam jiwa kita,” tambahnya.

Soetopo menegaskan bagi warga binaan yang sedang menjalani Asimilasi, baik pembebasan bersyarat maupun cuti bersyarat, jika tidak patuh akan dikenakan sanksi, bahkan bisa berupa pencabutan hak Asimilasi mandiri ini. (adl/han)

Bupati Karo Tinjau Kesiapan PTM Terbatas di Sekolah

ARAHAN: Bupati Karo Cory, Seriwaty Sebayang didampingi Kadis Pendidikan, Dr Eddi Surianta Surbakti, MPd, memberikan pengarahan rencana dan simulasi PTM di SMP Negeri 1 Juhar, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo.solideo/sumut pos.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Cory Seriwaty Sebayang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo Dr Eddi Surianta Surbakti, MPd, serta Forkopincam Juhar meninjau dan memberikan pengarahan rencana dan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas tahun ajaran 2021/2022 di SMP Negeri 1 Juhar, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Kamis (8/7).

ARAHAN: Bupati Karo Cory, Seriwaty Sebayang didampingi Kadis Pendidikan, Dr Eddi Surianta Surbakti, MPd, memberikan pengarahan rencana dan simulasi PTM di SMP Negeri 1 Juhar, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo.solideo/sumut pos.

Dalam peta sebaran pandemi Covid-19 Kabupaten Karo, Juhar masuk zona hijau Covid -19. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka uji coba kesiapan sekolah terkait Pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Selain itu, evaluasi mengarah pada kesehatan dan keselamatan siswa serta kesiapan standar protokol kesehatan, baik kesiapan sekolah maupun kesiapan siswa sendiri.

Menurut Cory S Sebayang, jika semua pihak konsisten dan disiplin menjalankan protokol kesehatan secara ketat, termasuk kesiapan sekolah betul-betul siap dengan standar prokes Covid-19, PTM terbatas bisa berlangsung aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah, keluarga, dan masyarakat sekitar, ujarnya saat memberi arahan.

Namun demikian, imbuh Bupati, ini (pengecekan kesiapan dan simulasi) masih langkah awal.

“Tadi saat simulasi, kita lihat betapa semangatnya anak-anak kita. Mereka rindu bersekolah kembali, itu kita apresiasi. Ingat, yang penting, protokol kesehatan wajib dijalankan dengan penuh disiplin dan tanggungjawab untuk mempercepat memutus mata rantai penyebaran wabah pandemi di seluruh Kabupaten Karo,” tegasnya.

Terkait tahun ajaran baru, menurutnya kondisi yang ada saat ini masih fluktuatif sehingga tetap masih memungkinkan untuk dilakukan PTM dengan terlebih dahulu tetap melakukan koordinasi dengan Satgas Covid Kabupaten Karo dengan melihat zona atau angka penurunan Covid-19, sebut Cory S Sebayang.

Sementara Eddi Surianta Surbakti mengatakan, evaluasi dan pengecekan fisik terlebih dahulu ke seluruh sekolah yang ada di jajarannya, merupakan langkah awal persiapan PTM terbatas. “Boleh tidaknya, belum diputuskan, nanti pasti dirapatkan lagi dengan Satgas dan Pemkab Karo bersama Forkopimda,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan.

Dia menyebutkan, jauh-jauh hari memang pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh sekolah untuk mempersiapkan seluruh fasilitas dengan standar protokol kesehatan. “Memang sudah kita minta, dan kita lihat semua mengatakan sudah siap. Tapi untuk anak-anak kita, kan enggak mau kita coba-coba, makanya kita cek dulu agar pasti seperti apa persiapan yang telah dilakukan,” tuturnya.

Pria berkacamata ini menjelaskan, melihat surat edaran dari empat menteri terkait rencana belajar tatap muka terbatas memang pihaknya sudah melakukan beberapa persiapan. Dirinya menyebutkan, dari surat edaran tersebut walaupun pembelajaran sudah bisa dilakukan, namun tetap harus mendapatkan persetujuan dari orangtua siswa dan pemerintah daerah.

Pada prinsipnya, kami sudah siap, tapi semuanya sangat tergantung pada keputusan Satgas Covid-19 Kabupaten Karo. “Bagaimanapun kami tunduk instruksi Presiden bahwa Satgas Covid-19 Kabupaten Karo, Provinsi Sumut dan Nasional yang menentukan boleh tidaknya kegiatan PTM bisa dilakukan,” sebut dia. (deo/han)

Cegah Penyebaran Covid-19 di Kota Binjai, Besok, Petugas Pos Sekat Binjai Lakukan Penindakan

DIWAWANCARAI: Kanit Turjawali Polres Binjai, Ipda Fajar Prabowo saat diwawancarai di Pos Sekat Simpang Megawati.Teddy Akbari.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Petugas di Pos Sekat Satlantas Polres Binjai pada Kamis (15/7), akan melakukan penindakan terhadap kendaraan masyarakat yang keluar dan masuk Kota Binjai, jika tidak tercatat sebagai pekerja sektor esential dan kritikal.

DIWAWANCARAI: Kanit Turjawali Polres Binjai, Ipda Fajar Prabowo saat diwawancarai di Pos Sekat Simpang Megawati.Teddy Akbari.

“Kita akan melaksanakan penindakan kendaraan masyarakat yang tidak bekerja pada sektor kritikal dan esential pada hari Kamis,” ujar Kepala Unit Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli Satlantas Polres Binjai, Ipda Fajar Prabowo ketika ditemui di Pos Sekat Simpang Megawati, Jalan Medan-Binjai, Binjai Timur, Selasa (13/7).

Adapun yang dimaksud pekerja sektor esential, yakni keuangan dan perbankan, pasar modal, teknologi informasi dan komunikasi, kemudian perhotelan non penanganan karantina Covid-19 serta terakhir lndustri orientasi ekspor.

Sementara pekerja sektor kritikal, yakni kesehatan, keamanan dan ketertiban masyarakat, penanganan bencana, energi, logistik tranportasi dan distribusi untuk kebutuhan pokok masyarakat.

Selanjutnya, makanan dan minuman serta penunjangnya, pupuk dan petrokimia, semen dan bahan bangunan, obyek vital nasional, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik, air dan pengolahan sampah).

Fajar menambahkan, bila masyarakat mencoba untuk melintas dan tidak menunjukkan surat ataupun keterangan perihal dua sektor itu, jangan coba-coba dapat lewat. Sebab, petugas akan langsung meminta penguna jalan putar balik.

Menurutnya, semua ini dilakukan sebagaimana aturan pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19. “Kegiatan akan dilakukan sampai 20 Juli mendatang. Nantinya warga dari Kota Binjai ke Kota Medan, tidak dapat menunjukkan surat akan diminta putar balik,” serunya.

Ia berharap, masyarakat dapat mengerti dan memahami bagaimana aturan ini dilakukan. Ini dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan seluruh masyarakat. Sebab, di beberapa daerah, wabah virus tidak terkendali. Sudah banyak yang menjadi korban, bahkan sampai meninggal dunia.

“Untuk masyarakat, dapat mematuhi peraturan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu PPKM Darurat. Kami berharap kepada masyarakat, dapat mematuhi aturan PPKM yang sudah diterapkan oleh pemerintah,” terangnya.

Sejauh ini, Satlantas Polres Kota Binjai telah mendirikan dua pos penyekatan, guna mengawasi keluar masuknya masyarakat dari satu daerah. Satu Pos lagi ada di pintu keluar Jalan Tol Medan-Binjai.

“Kami mendirikan pos penyekatan untuk membantu Kota Medan. Untuk menghalau dan mengurangi bepergian ke Kota Medan,” tukasnya. (ted)

Calon Ketua PWI H Farianda Silaturahim ke PWI Labura

SILATURAHIM : Calon Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik (kanan berkaos putih) saat menjelaskan tentang program yang akan dilakukannya jika terpilih pada konfercab mendatang saat bersilaturahim dengan anggota PWI Labura di RM Status Quo, Senin.

LABURA, SUMUTPOS.CO – Calon Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut H Farianda Putra Sinik bersilaturahim dengan anggota PWI Labuhanbatu Utara, Senin (12/7).

SILATURAHIM : Calon Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik (kanan berkaos putih) saat menjelaskan tentang program yang akan dilakukannya jika terpilih pada konfercab mendatang saat bersilaturahim dengan anggota PWI Labura di RM Status Quo, Senin.

Dalam pertemuan yang dilaksanakan di RM Status Quo Puluraja tersebut, putra tokoh pers Sumut Ibrahim Sinik secara ringkas menyebutkan, selain untuk memenuhi amanah orangtuanya, juga berkeinginan memberikan sumbangsih terhadap organisasi wartawan tertua tersebut.

‘’Saya ingin mewujudkan keinginan orangtua. Niat menjadi ketua PWI adalah ibadah,” jelas Pemimpin Redaksi Harian Medan Pos yang pada kesempatan itu didampingi mantan Ketua PWI Sumut, Drs Syahrir dan Pemred SUMUT24 Rianto Ahgly.

Farianda menjelaskan, secara garis besar dirinya memiliki tiga program yaitu meningkatkan SDM wartawan, memberikan perlindungan hukum dan meningkatkan kesejahteraan wartawan. Untuk merealisasikan ketiga program itu, dirinya sudah menyusun sejumlah langkah kongkrit. ‘’Ada sejumlah langkah kongkrit yang sudah dipersiapkan jika saya dipercaya dan dipilih menjadi Ketua PWI Sumut,” ujarnya sambil membeberkan sebagian kecil langkah yang ingin dibuatnya seperti membentuk LBH PWI Sumut, mengaktifkan koperasi wartawan dan pembekalan terhadap anggota PWI.

Dasar itulah antara lain yang mendorong dirinya dan tim untuk turun ke daerah, sehingga dapat menyerap langsung aspirasi para anggota PWI yang ada. “Saya tidak akan membedakan anggota PWI di Sumut, di daerah atau bahkan tempat yang jauh,” janjinya.

Dalam pertemuan tersebut diselingi tanya jawab dan sharing informasi terkait ke-PWI-an dan harapan ke depan. Salah seorang anggota PWI Labura mengapresiasi langkah yang diambil Farianda mengunjungi dan bersilaturahmi dengan daerah. Seingat saya inilah pertama kali ada seorang calon Ketua PWI Sumut yang turun menjemput aspirasi anggota ke daerah. Kami sangat mengapresiasi langkah ini,” ujar anggota PWI yang sudah merasakan lebih dari empat ketua PWI Sumut. (rel/sih)

Subiatik Kembali Laporkan Suami ke Gubsu, DPRD Sumut, dan Partai Golkar

LAPOR: Subiatik bersama Ketua DPD GN-GAK HAM Budianto menyerahkan berkas laporan atau pengaduan ke Sekretariat DPD Partai Golkar Sumut Jalan Wahid Hasyim Medan, Selasa (13/7).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Subiatik, istri oknum anggota DPRD Deliserdang, terus berupaya mencari keadilan atas perbuatan suaminya dan oknum guru yang diduga sebagai pelakor (perebut laki/suami orang).

LAPOR: Subiatik bersama Ketua DPD GN-GAK HAM Budianto menyerahkan berkas laporan atau pengaduan ke Sekretariat DPD Partai Golkar Sumut Jalan Wahid Hasyim Medan, Selasa (13/7).

Dia mendatangi kantor DPRD Sumut, Kantor Gubsu, Kantor Dinas Pendidikan Sumut hingga Kantor DPD Partai Golkar Sumut untuk melaporkan suaminya berinisial R dan oknum guru berinial M, Selasa (13/7).

Subiatik yang saat itu didampingi kuasa hukumnya yang juga Ketua DPD Gerakan Nasional Penegak Hak Asasi Manusia (GN-GAK HAM), Budianto, mendesak Gubsu melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Ketua Golkar Sumut, agar segera memecat R dari anggota dewan dan M dari guru SMA Negeri di Hamparanperak. Dalam laporan yang ditandatangani Subiatik dan Budianto disebutkan, suaminya R telah mentalak tiga secara syariat Islam, tapi secara hukum negara Subiatik masih sah sebagai istri R.

Disebutkan, laporan terhadap R dan M karena keduanya telah melakukan pelanggaran HAM dan kode etik dan moral. Sebelumnya, Subiatik dan Budianto menjelaskan, mereka telah memberi peluang atau waktu untuk berdamai secara kekeluargaan. Namun R tidak merespon dan tak menanggapinya, diduga atas pengaruh M.

“Maka kami sudah bertekad bulat melanjutkan masalah ini ke ranah hukum, karena bukti-bukti pelanggaran hukum dan HAM yang dilakukan R dan M. Kami sudah bertekad mendesak agar R dipecat dan diganti dari DPRD Deliserdang, begitu juga M dipecat sebagai guru PNS di SMA Negeri. Jika tidak direspon, kami akan melakukan demontrasi ke Kantor Disdik Sumut hingga Kantor Partai Golkar Sumut untuk mendesak secapat mungkin agar permasalahan R dan M ini ditindak tegas dan dipecat,” tandas Budianto. (rel/adz)

100 Ribu Vaksin Sinovac Tiba di KNIA

Kawal: Personel Sat Brimob Polda Sumut dilengkapi senjata saat mengawal vaksin Sinovac yang tiba di KNIA, Selasa (13/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 6 koli berisi 100.000 dosis vaksin Sinovac tiba di Terminal Cargo Bandara International Kuala Namu (KNIA), Deliserdang, pada pukul 10.05 WIB, Selasa (13/7) dengan menggunakan pesawat Garuda GA-182.

Kawal: Personel Sat Brimob Polda Sumut dilengkapi senjata saat mengawal vaksin Sinovac yang tiba di KNIA, Selasa (13/7).

Vaksin Sinovac tersebut langsung dikawal ketat Personel Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) bersenjata lengkap dan langsung bergerak menuju Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Pemerintahan Provinsi (Dinkes Pemprovsu), di Jalan HM Yamin Medan.

Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut, Kompol Heriyono mengatakann

pengawalan tersebut dipimpin oleh Kanit 3 Subden Wanteror Detasemen Gegana Iptu Laurensius Siahaan.

Vaksin Sinovac, lanjutnya, tiba di Gudang Farmasi Dinkes Pemprov Sumut pada pukul 11.20 WIB, dan diterima oleh Damhuri selaku pembantu pengurus barang Gudang Farmasi Dinkes Pemprovsu.

“Vaksin tersebut akan didata oleh pihak Dinkes Sumut dan selanjutnya akan didistribusikan ke daerah-daerah yang akan menerima vaksinasi sesuai dengan instruksi oleh Pemerintah Pusat agar masyarakat mendapatkan vaksinasi sebagai antibody pencegahan Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, dari Jakarta, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sesuai rencana, para tenaga kesehatan bakal disuntik vaksin Covid-19 dosis ketiga pada pekan ini. “Kita sudah mengeluarkan policy bahwa rencananya mulai minggu ini kita akan memberikan suntikan ketiga, booster, tapi ini hanya untuk para tenaga kesehatan, karena ini sensitif sekali juga,” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7).

Budi menjelaskan, vaksin Moderna tersebut nantinya diprioritaskan hanya untuk tenaga kesehatan yang divaksinasi. Sementara untuk masyarakat umum masih belum bisa dilakukan. “Dosisnya ini rakyat belum semuanya punya, jadi kita berikan ini hanya untuk tenaga kesehatan dulu, supaya mereka bisa kita proteksi agar mereka bisa tahan menghadapi gelombang ini,” katanya.

Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berharap vaksin Moderna yang bakal diberikan ke tenaga kesehatan bisa memberikan proteksi bagi mereka yang bertugas di garda terdepan saat pandemi Covid-19. “Kita sudah hitung walaupun dengan suntikan ketiga yang akan kita berikan, vaksinnya Moderna untuk para tenaga kesehatan, itu booster,” ungkapnya.

Diketahui, Menkes Budi Gunadi Sadik mengungkapkan pemerintah Indonesia telah menerima 3.000.060 dosis vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, Moderna, pada Minggu (11/7). Budi mengatakan, vaksin Moderna ini akan digunakan untuk vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Budi mengatakan, vaksinasi dosis ketiga diberikan lantaran tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa dalam menghadapi pandemi Covid-19 gelombang kedua di tanah air. Sama seperti vaksin mRNA lainnya, kata Budi, Moderna terbukti cukup ampuh menekan laju penularan virus Corona, khususnya di Amerika Serikat. Vaksin tersebut memiliki efikasi dan perlindungan yang tinggi. Ke depan, Pemerintah AS masih akan mengirimkan vaksin Moderna secara bertahap, sehingga total vaksin yang bakal diperoleh RI dari Negeri Paman Sam itu sejumlah 4.500.160 dosis. (mag-1/jpg)

NB: Teks Foto: Kawal: Personel Sat Brimob Polda Sumut mengawal vaksin Sinovac yang tiba di KNIA dengan bersenjata lengkap, Selasa (13/7). Sumut Pos/ ist

Gubsu Tetapkan PPKM Perketat di Kota Sibolga

ARAHAN: Gubsu, Edy Rahmayadi bersama Pandam I/BB Mayjen TNI Hassanudin dan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, meninjau kesiapan RSUD FL Tobing Sibolga, Selasa (13/7). Hal itu dilakukan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperketat di Kota Sibolga.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bersama Kapolda Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanudin, melakukan kunjungan kerjanya dan memantau PPKM Mikro ke Kota Sibolga, Selasa (13/7).

ARAHAN: Gubsu, Edy Rahmayadi bersama Pandam I/BB Mayjen TNI Hassanudin dan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, meninjau kesiapan RSUD FL Tobing Sibolga, Selasa (13/7). Hal itu dilakukan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperketat di Kota Sibolga.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di hadapan wartawan mengatakan, untuk saat ini Kota Sibolga masuk dalam PPKM Mikro dalam pengawasan ketat.

“Setelah saya melihat kodisi hari ini (kemarin,Red) secara langsung semua telah clear, adapun status Kota Sibolga dinyatakan salah satu Kota di Sumut yang termaksud dalam PPKM Mikro diperketat, dikarenakan jumlah tingkat BOR meningkat dan jumlah yang meninggal dunia perminggu juga mengalami peningkatan, serta harus perlu dilakukan perawatan,” ujar Gubsu didampingi Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Arsyad Lubis.

Tetapi setelah langasung melihat kodisi di lapangan, sambung Gubernur, pasien yang sakit berdasarkan BOR dan yang meninggal dunia ternyata tidak hanya warga Kota Sibolga, namun pasisen yang terpapar Covid-19 berasal dari luar Kota Sibolga seperti, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan dan Madina, sehingga Kota Sibolga diperlakukan PPKM Mikro Perketat.

“Dari hasil kunjungan kita ini, 28 rumah sakit yang berada di Sumut harus mempersiapkan, walapun tidak semua rumah sakit dijadikan rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Untuk itu mulai dari Madina, Tapsel dan Kota Sidempuan harus mempersiapkanya,” terangnya.

Sesuai dengan instruksi kementerian, kata Edi, 30 persen rumah sakit yang berada di daerah harus melayani pasisen yang terpapar covid-19, baik swasta maupun negri.

Sebelumnya, dalam kunjungannya, Gubsu bersama rombongan melintasi perbatasan antara Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Sibolga, setelah mendarat menggunakan helikopter di GOR Pandan. Beberapa titik posko penyekatan diberlakukan guna mengendalikan laju mobilitas masyarakat masuk ke kota ini.

Berdasarkan data yang disampaikan Direktur RSUD FL Tobing Kota Sibolga, Hotma Nauli Hutagalung, lanjut Gubernur, bahwa tingginya angka BOR di Sibolga karena pasien (Covid-19) yang dirawat, juga diisi oleh warga dari kabupaten lain. Untuk itu, ia berharap setiap daerah bisa merawat warganya sendiri.

“Memang itu tidak boleh ditolak (pasien dari daerah lain), lakukan apa yang bisa anda lakukan. Kita akan dorong agar setiap daerah harus bisa merawat warganya masing-masing agar di Sibolga tidak meledak angkanya (penumpukan pasien Covid-19 di satu daerah),” ungkap Edy Rahmayadi, saat mengunjungi RSUD FL Tobing Sibolga.

Dengan begitu, Edy berharap, seluruh warga bisa disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ada, dengan tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga jarak interaksi. Termasuk, peran Forkopimda bersama unsur masyarakat mencegah penularan Covid-19.

Sementara Direktur RSUD FL Tobing Sibolga, Hotma Nauli Hutagalung menyampaikan, saat ini ada 23 orang pasien Covid-19 dirawat. Adapun kapasitas sebanyak 18 ruangan, dengan jumlah 35 tempat tidur. Sehingga angka BOR berada pada posisi 66%.

“Rencana kita akan tambah lagi Pak, sebanyak 12 tempat tidur, sehingga menjadi 47 tempat tidur. Untuk ICU kita ada satu unit,” kata Hotma Nauli kepada Gubsu.

Senada dengan itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengingatkan kepada seluruh warga agar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Sehingga, upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 bisa maksimal.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah titik lokasi perbatasan Sibolga-Tapteng, sejumlah petugas telah menyiapkan posko PPKM yang diperketat. Dengan rincian di antaranya pembatasan transportasi umum, jam buka rumah makan, pusat perbelanjaan, dan lainnya sesuai instruksi pemerintah pusat.

Turut mendampingi Gubernur dan rombongan di antaranya Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan, Wakil Walikota Sibolga Pantas Lumbangaol, Bupati Tapteng Bahtiar Sibarani, Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul, serta unsur Forkopimda dan pejabat setempat.

Kota Medan Berjalan Normal

Aktivitas masyarakat di Medan berjalan normal pada hari kedua penerapan PPKM darurat, Selasa (13/7). Warga tetap datang untuk bekerja meski sejumlah titik dilakukan penyebaran. Dari pantauan di lapangan terlihat aktivitas masyarakat lalu lalang kendaraan seperti mobil, sepeda motor, angkutan kota dan pejalan kaki saat melintas di simpang empat Lapangan Merdeka adanya posko penyekatan PPKM Darurat Covid – 19 dan simpang empat Jalan Palang Merah menuju Pasar Ikan Medan berjalan normal.

Di salah satu pusat perdagangan kain dan pakaian jadi itu sangat ramai melakukan transaksi jual – beli untuk membeli kebutuhan keluarga. Sejumlah masyarakat juga tidak risau dengan adanya pos-poe penyekatan yang dijaga aparat kepolisian.

Namun pada malam hari, kondisi lalu lintas di jalan raya Kota Medan terlihat sepi. Bahkan, kendaraan yang melintas seperti tidak ada hambatan apa pun. Terlihat aktivitas lalu lalang kendaraan seperti mobil, sepeda motor dan angkutan lainnya saat melintas di Jalan Suprapto simpang Jalan Imam Bonjol Medan, tidak begitu padat dan cendrung sepi, di mana sebelum dilakukannya penyekatan kondisi jalanan pada malam hari cukup ramai bahkan padat.

Begitu juga kondisi di Jalan Pemuda simpang Palang Merah Medan, terlihat cukup sepi setelah dilakukan penyekatan oleh personel gabungan dari Polda Sumut, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub), kendaraan yang melintas bisa dihitung dengan jari.

“Kita lakukan sosialisasi penyekatan sejumlah ruas jalan di Kota Medan di masa PPKM Darurat. Ya, kondisinya sekira Pukul 22.00 samapai 23.00 WIB jalanan sudah sepi,” kata Kanit PJR Ditlantas Polda Sumut, Iptu Iswadi.

Menurutnya, penyekatan yang dilakukan untuk membatasi mobilisasi warga Kota Medan di tengah pandemi Covid-19 yang angka penyebarannya terus mengalami peningkatan.

Diketahui, 15 titik penyekatan dan pengalihan arus lalu lintas diberlakukan selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan. “Penyekatan dimulai hari ini. Namun begitu untuk prosesnya masih dilakukan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Iptu Iswadi.

Berikut 15 ruas jalan Kota Medan yang disekat, Jalan Sudirman simpang Jalan Diponegoro, Jalan Suprapto simpang Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro simpang Jalan Zainul Arifin, Jalan MH Yamin simpang Jalan Merak Jingga (Tugu 66).

Kemudian, Jalan Pemuda simpang Jalan Palang Merah, Jalan Brigjen Katamso simpang Jalan Alfalah, Jalan Gatot Subroto simpang Manhattan, Jalan Jamin Ginting simpang Kampus USU, Jalan SM Raja Simpang Indogrosir, Jalan HM Yamin simpang Aksara.

Berikutnya, pos penyekatan/pemeriksaan Rivera (Jalan SM Raja), Pos Penyekatan Simpang Titi Kuning (Jalan Delitua), Pos Kampung Lalang (Jalan Gatot Subroto sebelum jembatan), Pos Titi Sewa Tembung (Jalan Letda Sujono) dan Pos Penyekatan Simpang Tuntungan Jalan Jamin Ginting. (prn/mag-1)

Positif Covid-19 di Sumut Meroket

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penambahan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) meroket atau meningkat drastis. Tak tanggung-tanggung, penambahan kasus baru positif mencapai angka 811 orang. Penambahan kasus baru positif yang melonjak siginifikan, berdasarkan laporan media harian tanggal 13 Juli 2021 milik Kemenkes RI yang disampaikan oleh BNPB.

Atas penambahan itu, total kasus konfirmasi di Sumut pun kini melejit dari 38.946 menjadi 39.757 orang. Jumlah ini mencatatkan Sumut menjadi Provinsi terbanyak kesembilan yang melaporkan penambahan kasus baru Covid-19 di tanah air.

Untuk angka kesembuhan, Sumut memperoleh penambahan 203 kasus. Dengan penambahan tersebut, akumulasi kesembuhan menjadi 34.441 orang, Sedangkan untuk kasus baru kematian bertambah 10 orang, sehingga akumulasinya menjadi 1.257 kasus dari 1.247 kasus.

Dari data tersebut, maka saat ini kasus aktif Covid-19 di Sumut mengalami peningkatan tajam menjadi 4.059 orang. Terkait peningkatan kasus baru Covid-19 yang meroket tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah enggan berkomentar. Namun mengamini angka penambahan tersebut dari Kemenkes RI yang disampaikan oleh BNPB.

Namun hal berbeda justru terjadi di Kota Medan. Pemko Medan mengklaim, bahwa dalam dua minggu terakhir, telah terjadi penurunan positivity rate Covid-19 di Kota Medan. Sebelumnya, angka positivity rate Covid-19 berada di angka 30,01 persen, namun kini angka telah menurun menjadi 27 persen dengan jumlah testing sebanyak 800 per hari.

“Penurunan positivity rate ini memang belum terlalu siginifikan, namun menunjukkan bahwa beberapa kasus di Kota Medan sudah bisa dikatakan terkendali,” ungkap Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat menjadi narasumber dalam talk show ‘Ruang Publik’ KBR yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI serta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (13/7) secara daring dari rumah dinasnya.

Positivity rate, kata Bobby, merupakan rasio jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 berbanding dengan total tes atau pemeriksaan suatu wilayah. Dalam talk show yang juga menghadirkan narasumber Staf Khusus III Menteri BUMN dan Koordinator Komunikasi Publik KPCPEN, Arya Sinulingga itu, Bobby Nasution juga menyampaikan perkembangan vaksinasi di Medan.

Dari 2,5 juta lebih penduduk Medan, kata Bobby, yang menjadi target vaksinasi sebanyak 1,9 juta. Hingga kini, target tersebut sudah tercapai sebesar 50,01 persen.”Sebelumnya target kita 1,4 juta penduduk, namun dengan bertambahnya segmen yang bisa divaksin, maka target pun bertambah menjadi 1,9 juta,” ucap Bobby Nasution.

Bobby juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian BUMN yang telah memilih Kota Medan dalam menyelenggarakan vaksinasi massal, yakni di eks Bandara Polonia.

Sebelumnya hingga sampai sekarang, lanjut Bobby Nasution, Pemko Medan juga melaksanakan vaksinasi di eks Bandara Polonia, baik secara langsung di tempat maupun dengan cara drive thru. “Sebelumnya kita targetkan maksimal 2.000 dosis per hari, namun saat Kementerian BUMN turun ke lapangan target bisa sampai ke 5.000 per hari,” ungkap Bobby.

Tembus 47 Ribu Sehari

Secara nasional, situasi Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor lagi. Selasa (13/7) kembali menyentuh rekor tertinggi yakni 47.899 sehari. Angka itu lebih tinggi dari kemarin, Senin (12/7) dengan 40.427 kasus. Dari angka tersebut, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta. Kini total sudah 2.615.529 orang terinfeksi Covid-19.

Kasus Covid-19 di DKI Jakarta menyumbang rekor tertinggi yakni 12.182 kasus. Angka kematian dalam sehari ada 864 jiwa. Angka itu masih lebih rendah dari Minggu (11/7) yakni 1.004 jiwa, Rabu (7/7) yakni 1.040 jiwa. Namun lebih tinggi dari Selasa (6/7) 728 jiwa. Senin (5/7) yakni 558 jiwa. Lebih tinggi dari Minggu (4/7) yakni 555 jiwa dalam sehari. Jumat (2) 539 jiwa meninggal dunia. Lalu Kamis (1/7) sebanyak 504 jiwa.

Ada 4 provinsi mencatat kematian tertinggi. Jawa Timur 179 jiwa. Jawa Tengah 169 jiwa. Jawa Barat 144 jiwa. DKI Jakarta 80 jiwa. Kasus aktif juga naik drastis dalam sehari 26.912 kasus. Ini adalah rekor tertinggi. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 407.709 orang.

Ada 227.083 spesimen yang diperiksa. Dan ada total 159.354 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 30,06 persen.Sebaran positif harian tertinggi terjadi di DKI Jakarta 12.182 kasus. Jawa Barat 7.192 kasus. Jawa Timur 6.269 kasus. Banten 4.016 kasus. Jawa Tengah 3.270 kasus.

Pasien sembuh harian bertambah 20.123 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di DKI Jakarta sebanyak 4.571 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 2.139.601 orang. Sudah 510 kabupaten kota terdampak Covid-19. Tak ada satu pun provinsi di bawah 10 kasus. Dan tak ada satu pun provinsi dengan nol kasus.

Menkes: Jangan Panik

Angka penularan Covid-19 di tanah air terus mengalami lonjakan tajam. Bahkan per Selasa (13/7) ini Indonesia mencapai rekor tertinggi dengan angka penularan sebanyak 47.899 kasus. Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tingginya angka penularan yang terkonfirmasi tersebut lantaran pemerintah menaikan jumlah testing. “Bapak, ibu lihat hari ini. Pasti ada lonjakan testing, mungkin juga akan ada lonjakan kasus konfirmasi (Covid-19),” ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (13/7).

Budi menjelaskan, di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini pemerintah mengencarkan testing sebanyak 400 ribu. “Jadi target 400 ribu waktu PPKM Darurat itu sudah dipasang dan kita udah bagi ke semua kota atau kabupaten harus naik ke arah sini,” katanya.

Oleh sebab itu, Budi meminta masyarakat dan anggota dewan tidak perlu panik dengan kenaikan angka penularan Covid-19 tersebut. Itu lantaran angka testing yang pemerintah naikkan.”Jadi saya bisa jelaskan belum semua data (Covid-19-Red) masuk. Saya terbuka bila masih banyak data yang belum masuk. Nah sekarang kita dorong supaya angkanya masuk. Jadi bapak ibu akan lihat lonjakannya. Tidak perlu panik terutama teman-teman media,” ungkapnya.

Budi memaparkan, pemerintah tidak menutup-nutupi angka penularan kasus Covid-19 ini. Sehingga semuanya dilakukan secara transparan mungkin.”Kita bisa respon lebih baik identifikasi orangnya mana, kita lacak dan kita masukan. Dari pada kita nutup-nutupin supaya kelihatan baik tapi nanti meledak,” tuturnya.

“Ini yang akan kita bereskan, nah mungkin bapak ibu mungkin beberapa hari ini akan ada lonjakan tapi itu bukan baru, tapi karena memang sebelumnya enggak terlaporkan saja, tapi sekarang jadi terlaporkan,” pungkasnya.

Gejala Psikologis Meningkat

Sementara itu, pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir dua tahun telah memberikan banyak dampak yang besar bagi masyarakat. Bahkan di bidang kesehatan sendiri, selain berpengaruh kepada kondisi fisik seseorang, pandemi Covid-19 juga sedikit banyak telah berpengaruh kepada aspek psikologis.

Dokter spesialis kejiwaan FK USU, Dr dr Elmeida Effendy MKed KJ SpKJ (K) menyatakan, meski peningkatan gangguan kejiwaan belum dapat dipastikan akibat pandemi, namun gejala atau simtomatik psikologis yang dikeluhkan oleh kebanyakan orang memang bertambah. “Hal itu seperti kecemasan, depresi, rasa panik, rasa tidak nyaman, tidak ingin melakukan apapun, apatis hingga kecenderungan melukai diri,” ungkapnya.

Menurut Elmeida, peningkatan simtomatik psikologis ini bahkan mencapai sekitar 10-30 persen. Biasanya, ujar dia, karena orang mulai merasa bosan dan uring-uringan dengan kecemasan yang terus bertambah di saat pandemi ini.

Di tengah masyarakat, rasa bosan, cemas dan apatis ini memang sangat begitu nyata terlihat. Misalkan saja, ada sekelompok orang yang begitu paranoidnya dengan Covid-19, sehingga sangat betul-betul menjaga kontak dengan orang lain dan selalu melakukan disinfkesi diri setelah terlibat kontak dengan lawan bicara. Namun ada juga yang sama sekali tidak peduli dengan pandemi yang sedang terjadi. Terlebih, untuk menggunakan masker saja, sekelompok orang ini juga enggan melakukannya.

Selain itu, ada juga sekelompok orang yang hanya menjalankan protokol kesehatan dengan seadanya saja. Misalkan, dia rutin menggunakan masker dan melaksanakan protokol kesehatan. Akan tetapi, saat berkumpul bersama teman atau kerabat, masker itu malah dibuka.

Diungkapkan Elmeida, untuk menghindari terjadinya simtomatik psikologis saat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini, dapat dimulai dengan rasa syukur masih diberikan nikmat kesehatan. Kemudian berupaya meningkatkan kegiatan dan hubungan keluarga dalam rumah, hingga membuat aktivitas menarik yang bisa dilakukan di dalam rumah. “Selain itu manfaatkan juga teknologi untuk berkomunikasi agar kecemasan, depresi, rasa panik, rasa tidak nyaman, tidak ingin melakukan apapun, apatis hingga kecenderungan melukai diri ini dapat dihindari,” pungkasnya. (ris/map/jpg)