ALL OUT: Lorenzo Insigne dan Alvaro Morata siap tampil all out saat Italia bersua Spanyol untuk merebut tiket final Euro 2020.
SUMUTPOS.CO – BABAK semifinal Euro 2020 mempertemukan Italia vs Spanyol, bakal digelar di Wembley Stadium London, Inggris, Rabu (7/7) dini hari WIB. Pemenangnya akan menghadapi Inggris atau Denmark di final.
ALL OUT: Lorenzo Insigne dan Alvaro Morata siap tampil all out saat Italia bersua Spanyol untuk merebut tiket final Euro 2020.
Sebelum melaju ke semifinal, Italia sukses mengalahkan sesama kandidat juara, yakni Belgia. Gli Azzurri menang 2-1 melalui gol-gol Lorenzo Insigne dan Nicolo Barella. Sebelumnya, pasukan Roberto Mancini harus berjuang hingga extra time untuk menaklukkan Austria 2-1 lewat gol-gol Federico Chiesa dan Matteo Pessina.
Sementara Spanyol, sudah dua kali beruntun main hingga extra time untuk menaklukkan lawan-lawannya. Anak-anak asuh Luis Enrique menumbangkan Kroasia 5-3 lewat gol-gol Pablo Sarabia, Cesar Azpilicueta. Ferran Torres, Alvaro Morata, dan Mikel Oyarzabal. Setelah itu, extra time saja tak cukup bagi La Furia Roja untuk menyingkirkan Swiss, dan laga harus berlanjut ke adu penalti, di mana penalti penentu kemenangan dicetak oleh Oyarzabal.
Ini menjadi pertemuan keempat bagi kedua tim secara beruntun di ajang Euro. Pada Euro 2008, Spanyol mendepak Italia di perempatfinal dan kemudian Spanyol menjadi juara.
Pada 2012, Italia kembali bertemu Spanyol di fase grup dengan skor imbang 1-1, dan di final Gli Azzuri kalah 0-4. Empat tahun berselang, gantian Italia menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar.
Saat ini, Italia masih sempurna di Euro 2020, dengan 15 kemenangan dari 15 pertandingan sejak babak kualifikasi. Italia juga tak terkalahkan dalam 32 pertandingan terakhir. Meski begitu, winger Timnas Spanyol, Mikel Oyarzabal, memberi peringatan untuk Italia. Oyarzabal sesumbar bahwa Spanyol bisa mengalahkan tim manapun. “Jika kami bermain seperti yang kami inginkan, kami bisa mengalahkan siapa pun,” kata Oyarzabal seperti dilansir dari Football Italia.
Namun begitu, dia tetap mengakui kehebatan Gli Azzurri. “Italia memiliki pemain hebat dan itu akan menjadi pertandingan yang sangat rumit. Mereka telah menunjukkan level mereka dan kami tahu bahwa mereka berada di momen hebat. Tapi hal yang sama berlaku untuk kami,” lanjut Oyarzabal.
Oyarzabal pun mengakui, mereka sudah mengantisipasi jika pertandingan akan berakhir dengan drama adu penalti. “Kami telah berlatih penalti akhir-akhir ini, dan tim lain juga pasti akan melakukan hal yang sama. Penalti bukanlah undian, ada banyak pekerjaan dibaliknya. Untuk itu kami juga melatih kiper dan penembak penalti,” tandasnya.
Jelang laga nanti, pukulan telak harus diterima Italia. Leonardo Spinazzola yang bermain luar biasa sepanjang turnamen harus absen karena mengalami cedera tendon yang cukup parah kala melawan Belgia. Bukan hanya tidak memperkuat Timnas Italia untuk semifinal EURO 2021 kontra Spanyol, namun bek AS Roma itu diperkirakan akan menepi dari lapangan hijau hingga 6 bulan ke depan.
Kehilangan Spinazzola tentu berpengaruh bagi skuad asuhan Roberto Mancini. Kolaborasinya dengan Lorenzo Insigne di sisi kiri permainan Italia kerap merepotkan pertahanan lawan. Bahkan, Spinazzola 2 kali menyabet gelar man of the match sepanjang Euro 2020 ini.
Tanpa Spinazzola, pelatih Roberto Mancini sebenarnya masih punya Emerson Palmieri yang juga bisa diandalkan di sektor bek kiri. Bek milik Chelsea itu pun juga sudah menjalani pemanasan yang cukup jelang laga semifinal nanti. Total, Emerson telah mendapatkan 100 menit bermain di Euro 2020. Selama 90 menit penuh ia mainkan saat berhadapan dengan Wales, sedangkan 10 menit lain saat menggantikan Spinazzola di laga kontra Belgia.
Akankah duel mereka selesai dalam 2×45 menit? Siapakah yang akan kembali ke Wembley untuk menghadapi Inggris atau Denmark di final nanti? Kita tunggu saja. (bbs/adz)
LAYANI:
Pekerja melayani pelanggan isi ulang oksigen di agen isi ulang oksigen kawasan Joglo Raya, Jakarta, belum lama ini. Permintaan oksigen untuk kebutuhan medis rumahan meningkat 50 persen sejak pandemi Covid-19 mewabah di Jakarta.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Bobby Nasution memastikan ketersediaan tabung oksigen di Kota Medan tersedia dan dalam kondisi aman. Hal itu diungkapkan Bobby, menanggapi fenomena kurangnya tabung oksigen pada sejumlah rumah sakit di beberapa daerah di tanah air.
Ilustrasi.
Saat ditemui di Balai Kota Medan, Bobby mengatakan, ketersediaan tabung oksigen diselaraskannya dengan ketersediaan Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19. Barometernya, jika terjadi peningkatan BOR, tentu ketersediaan tabung oksigen akan dibutuhkan lebih banyak lagi.
“Stok (tabung oksigen) aman, tadi sudah kita cek ke rumah sakit kita, ke rumah sakit swasta, masih aman. Ini berbanding lurus dengan BOR. Kalau BOR meningkat, tentunya kebutuhan meningkat, stok pasti agak dikit menurun. Tapi untuk hari ini stok kita masih banyak di seluruh rumah sakit,” jawab Bobby kepada wartawan, Senin (5/7)n
Didampingi Plt Kadis Kesehatan Kota Medan Syamsul Nasution, Bobby enggan mengomentari kabar kelangkaan dan kenaikan harga tabung oksigen di Pulau Jawa. Baginya yang terpenting, selalu memastikan ketersediaan tabung oksigen pada seluruh rumah sakit di Kota Medan. Ia pun mengaku tidak mau ‘berburu’ oksigen dengan membelinya dalam jumlah yang besar untuk memastikan bahwa ketersediaan tabung gas oksigen di Kota Medan aman.
“Kalau hari ini kita ikut membeli, tentunya ini akan menimbulkan gejolak, makanya kita selalu hitung. Contohnya di RS Pirngadi sebelum Covid stok 100 (tabung), ketika masa covid dinaikan 100 persen jadi 200 tabung,” katanya.
Bobby juga memastikan, dirinya akan terus menghitung ketersediaan tabung oksigen di 60 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Medan. Ia berharap, angka penyebaran virus corona di Medan terus menurun. “Selama ini, stok belum pernah habis, makanya jangan sampai habis. Penghitungan ini di 60 rumah sakit rujukan Covid, stoknya terus dipantau. Bukan hanya oksigen, tapi ruangan juga. Kemarin sempat 75 persen BOR kita, tapi oksigen gak ada kekurangan. Mudah-mudahan BOR kita gak naik lagi,” ujarnya.
Saat ini, ungkap Bobby, penggunaan BOR di Kota Medan masih dalam kondisi stabil, yakni di angka 36 persen. Sedangkan untuk ruang isolasi dan ICU, baru mencapai 46 persen. “Fatality Rate kita hari ini 3,6 persen. Untuk Positivy Rate agak tinggi sekitar 27 persen. Itu jangka waktu 2 minggu terakhir, karena per 2 minggu kita ambil (datanya),” tutupnya. (map)
VAKSIN ANAK: Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada anak saat digelar vaksinasi massal di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (4/7). Saat ini, sebanyak 5 ribu dosis vaksin Covid-19 untuk anak sudah tiba di Sumut, namun pelaksanaannya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 untuk anak dan remaja usia 12-17 tahun, khususnya di Sumatera Utara (Sumut) masih dalam tahap pendataan. Meski begitu, vaksin untuk anak dan remaja sudah diterima sebagian oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).
VAKSIN ANAK: Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada anak saat digelar vaksinasi massal di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (4/7). Saat ini, sebanyak 5 ribu dosis vaksin Covid-19 untuk anak sudah tiba di Sumut, namun pelaksanaannya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
GUBERNUR Sumut Edy Rahmayadi mengaku, sudah mulai mempersiapkan untuk pelaksanaan vaksinasi corona terhadap anak dan remaja. “Sedang kita susun data dan selanjutnya dilaksanakan,” kata Edy saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumut, Medan, Senin (5/7).
Edy menyebut, Pemerintah Pusat telah mendistribusikan sekitar 5.000 vial atau dosis. Akan tetapi, tidak disebutkan berapa jumlah kuota untuk Sumut mengenai vaksinasi anak dan remaja tersebut. “Hari ini sudah masuk vaksinnya sekitar 5.000 dosis. Vaksin ini untuk 50.000 orang terkhusus anak usia 12-17 tahun,” ungkapnya.
Lebih lanjut Edy mengatakan, progres vaksinasi Covid-19 di Sumut cukup baik. Saat ini, Sumut berada pada peringkat tiga besar secara nasional. “Sumut di urutan ketiga dari 34 provinsi yang melakukan vaksinasi Covid-19,” katanya.
Dia menyatakan, target sasaran vaksinasi yang sudah tercapai untuk dewasa sekitar 67 persen. Target tersebut dari sasaran 2,2 juta orang lebih. “Artinya, sekitar 1,2 juta orang dewasa di Sumut sudah divaksin Covid-19. Jumlah ini akan terus ditingkatkan,” pungkasnya.
Tunggu Juknis Pusat
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, vaksinasi anak dan remaja sejauh ini belum dapat ditentukan jadwal pelaksanaannya karena masih menunggu juknis (petunjuk teknis) dari Pemerintah Pusat. “Untuk vaksin anak dan remaja kita belum, karena Jakarta juga baru memulainya tadi. Jadi saat ini kita masih tunggu jadwal dan juga juknisnya dulu,” ucapnya.
Namun begitu, Aris menyampaikan, bisa saja pelaksanaan vaksin remaja ini akan dilangsungkan dalam waktu dekat. Hanya saja, pelaksanaannya tidak perlu terburu-buru sebab vaksinasi bagi usia 18 tahun ke atas juga belum selesai. “Tapi bukan berarti harus nunggu selesai vaksinasi dewasa dulu. Nanti (pelaksanaan) vaksinasi remaja ini bisa sekaligus dilakukan bersama-sama,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, terang Aris, tidak ada perlakuan yang berbeda antara vaksinasi dewasa maupun remaja. Para penerima vaksin remaja juga harus terkontrol kondisi kesehatannya, mulai dari tekanan darah hingga apakah memiliki komorbid. “Sama saja, mau remaja atau dewasa syaratnya sama,” tegasnya.
Aris menyebutkan, angka vaksinasi terhadap petugas publik sudah mencapai 93,66 persen dosis satu (824.008 orang) dari target 879.798 orang. Sedangkan dosis dua, telah mencapai 40,03 persen (352.182 orang). “Untuk lansia, pencapaian vaksin dosis satu 16,74 persen (214.121 orang) dengan target 1.279.182 orang. Sementara dosis dua lansia, capaiannya 7,92 persen (101.334 orang,” papar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut ini.
Terkait vaksinasi terhadap tenaga kesehatan, Aris mengatakan, capaian lebih dari target untuk dosis satu. Dosis dua, sudah di atas 90 persen. “Capaian vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dosis satu 105,17 persen (74.732 orang) dari target 71.058 orang. Sedangkan dosis dua mencapai 95,39 persen (67.783 orang),” bebernya.
Aris mengimbau, kepada masyarakat yang belum divaksin Covid-19 diharapkan datang ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang melayani vaksinasi. Namun, tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. “Bagi masyarakat yang sudah divaksin, tetap juga harus mematuhi protokol kesehatan. Jangan pula karena sudah divaksin menjadi abai dan lalai hingga tertular,” imbaunya.
Mengenai perkembangan kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut), masih terus meningkat. Berdasarkan data dari infosumut.id, tercatat pada Senin (5/7) terjadi penambahan kasus baru positif 135 orang, sembuh 136 orang, meninggal 4 orang, dan kasus konfirmasi aktif berkurang 5 orang. Total kasus positif mencapai 36.980 orang, sembuh 32.881 orang, meninggal 1.208 orang, dan kasus aktif 2.891 orang.
Untuk kabupaten/kota di Sumut penyumbang terbanyak kasus Covid-19, Kota Medan masih menduduki peringkat pertama dengan jumlah kasus positif 18.826 orang, sembuh 16.759 orang, meninggal 586 orang, kasus aktif 1.481 orang. Kemudian Deli Serdang, dengan jumlah positif 5.849 orang, sembuh 5.393 orang, meninggal 188 orang, dan kasus aktif 268 orang. Berikutnya Simalungun, positif 1.139 orang, sembuh 968 orang, meninggal 40 orang, kasus aktif 131 orang. Selanjutnya Karo, positif 1.034 orang, sembuh 821 orang, meninggal 29 orang, kasus aktif mencapai 184 orang.
7 Juli, Medan Launching Vaksin Anak
Pemeritah Kota (Pemko) Medan berkolaborasi dengan Universitas Sumatera Utara (USU) dalam pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 untuk anak-anak dan remasaj usia 12 hingga 17 tahun. Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengaku, Pemko Medan sudah menerima surat dari Kementerian Kesehatan soal vaksinasi anak.
“Oleh karena itu, nanti tanggal 7 Juli, sekalian kegiatan hari keluarga nasional, akan kita launching itu vaksin untuk anak-anak didampingi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),” ungkapnya.
Dijelaskan Bobby, anak yang akan divaksinasi tersebut adalah anak berusia 12 sampai 17 tahun. Untuk itu, pelaksanaan vaksinasi untuk anak haruslah didampingi oleh dokter anak. Namun begitu, lanjut Bobby, Pemko Medan akan mempelajari terlebih dahulu skema atau teknis pelaksanaan vaksinasi massal untuk anak. “Kemungkinan ada bedanya dengan vaksinasi massal orang dewasa. Kita akan buat sedemikian rupa, supaya anak-anak tidak jenuh ataupun takut saat akan divaksin,” pungkasnya.
Terpisah, Rektor USU Dr Muryanto Amin menjelaskan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemko Medan dan sudah ada koordinasi antara USU dengan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution. “Kita memberi dukungan penggunaan tempat dan tenaga kesehatan (Nakes),” ungkap Muryanto kepada wartawan, Senin (5/7).
Muryanto mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tersebut, rencana awalnya akan dilaksanakan pada awal Juli 2021 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan. “Vaksinnya dari Pemko Medan, rencana semula diadakan 7 Juli. Namun, masih dikordinasikan lagi,” jelas Muryanto.
Muryanto sendiri mengungkapkan, pihak USU siap mendukung dan membantu pelaksanaan percepatan penanganan Covid-19. Dengan menyediakan vaksinator dan tempat untuk digunakan sebagai lokasi vaksinasi terhadap anak-anak dan remaja, dengan rentan usia 12 hingga 18 tahun. “USU salah satu titik (lokasi) yang di sebar Pemko Medan. Jumlahnya (anak dan remaja yang akan divaksin) belum tahu saya,” tandas Muryanto.
Poldasu Kejar Target
Sementara, Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengatakan, pihaknya terus melakukan vaksinasi massal di Sumut untuk mencapai target satu juta orang tervaksin dalam sehari. “Kemarin saat menyambut HUT ke-75 Bhayangkara, sudah 71.428 masyarakat Sumut divaksin Covid-19 tahap pertama,” kata Panca melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada Sumut Pos di Medan, Senin (5/7).
Menurutnya, vaksinasi tersebut telah sukses dilaksanakan di Sumut, karena antusias warga yang luar biasa. “Semoga untuk vaksinasi tahap berikutnya juga dapat berjalan sukses,” harapnya.
Dikatakannya, peran Kapolda Sumut dalam menekan penyebaran Covid-19 sangat besar. Kapolda Sumut kerap turun langsung dalam memantau situasi dan kondisi (sikon) di Sumut. “Tempo hari Pak Kapolda Sumut memberikan sanksi kepada dua kolam renang di Deliserdang, karena melanggar protokol kesehatan (Prokes). Kolam renang itu pun diperintahkan di tutup. Kemudian, beberapa tempat hiburan malam, cafe-cafe dan tempat-tempat lainnya di Medan,” urai Hadi.
Bersamaan dengan itu, lanjutnya, Kapolda Sumut juga menindak para pelaku penyelewengan vaksin serta menggagalkan jual beli vaksin secara ilegal, yang melibatkan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sumut. “Pak Kapolda juga memerintahkan Polres jajaran untuk memberikan masker dan sembako secara gratis kepada masyarakat. Ini membuktikan peran pak Kapolda Sumut yang begitu besar terhadap menekan penyebaran virus Covid-19,” pungkasnya. (ris/map/gus/mag-1)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabar bakal tertundanya lagi rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru pada formasi Pemprov Sumut, sangat dikesalkan Forum Honorer Indonesia (FHI) Sumut. Menurut FHI Sumut, jika sampai program ini gagal lagi, tentu dapat menampar wajah Gubernur Edy Rahmayadi, yang begitu konsern dengan dunia pendidikan.
Andi Subakti, Ketua FHI Sumut.
“Hemat kami, Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah Setdaprovsu tidak serius untuk membuka rekrutmen PPPK guru ini. Kinerja mereka sangat tidak becus dalam hal ini, dan seolah telah menampar wajah bapak gubernur kita, yang sangat peduli akan peningkatan SDM guru honorer dan dunia pendidikan Sumut secara umum,” kata Ketua FHI Sumut, Andi Subakti menjawab Sumut Pos, Senin (5/7).
FHI menuding, baik Disdik dan BKD, tidak siap dalam menindaklanjuti keinginan pemerintah pusat yang ingin menghadirkan kesejahteraan dan pemerataan guru di pelosok nusantara, termasuk wilayah Sumut. “Buktinya adalah, kenapa formasi mereka usulkan dan kemudian disetujui Kemenpan RB, lalu sekarang ada alasan ketidakmampuan APBD Sumut. Berarti skema anggaran untuk ini juga tidak mereka persiapkan dengan baik. Karena lucu kita mendengarnya, ketika formasi diusulkan, ada alasan anggaran tidak disiapkan. Padahal itukan harusnya satu paket kajiannya. Dan anggaran untuk itu pun, daerah mendapat bantuan dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Andi menyebut, sebelum mengusulkan kebutuhan formasi ini ke pusat, Pemprovsu tentu sudah melakukan analisis jabatan dan analisis kebutuhan untuk itu. Jadi, sangat lucu jika BKD menyatakan bahwa mereka ingin meminta revisi formasi untuk pengadaan PPPK guru tersebut. “Yang iyanya, provinsi tidak punya uang untuk pengadaan PPPK guru honorer ini. Buktinya tahun lalu pun tidak dibuka untuk PPPK guru ini dari Pemprovsu. Kenapa pemko dan pemkab di Sumut bisa, tetapi pemprov tidak bisa? Ini patut kita pertanyakan kinerja Disdik maupun BKD Sumut. Jangan sampai Pak Gubernur tau masalah ini, tentu beliau akan marah besar,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sumut, Ahmad Hadian. “Kalaulah alasan pemprov terkait kemampuan anggaran, tentu ini bisa dikomunikasikan dengan DPRD Sumut. Jangan sampai formasi yang sudah diberikan itu tidak jadi dibuka pengadaannya tahun ini. Saya kira ruang konsultasi tentang ini cukup terbuka kita lakukan,” katanya.
Permasalahan lain sekaitan ini, lanjutnya, yakni porsi kuota rekrutmen PPPK untuk guru agama, di mana berbanding jauh untuk guru mata pelajaran lainnya. “Sebagai sample di sebuah kabupaten, porsi guru agama itu cuma 19 orang, sementara guru olahraga lebih dari 150 orang. Saya pribadi selaku seorang guru agama sangat prihatin terhadap kenyataan ini. Maka selaku anggota DPRD Sumut, saya mendorong gubernur untuk berkomunikasi kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Agama dan Kemendikbudristek agar segera menambah porsi guru agama pada rekrutmen PPPK ini,” katanya.
Menurutnya, membangun sebuah bangsa tidak bisa hanya melalui pembangunan fisik material semata, namun juga wajib membangun mental spiritualnya, dan itu salah satu ruangnya ada dalam pendidikan agama di sekolah-sekolah. “Saya melihat memang negeri ini tidak serius dalam pembangunan mental spiritual anak bangsa. Faktanya tercermin dari porsi rekrutmen PPPK guru yang akan segera digelar, terlihat disitu dari satu koma sekian juta formasi guru, hanya 27.303 orang porsi guru agama (se Indonesia). Keluhan ini saya dapatkan saat mengadakan reses III tadi malam, di Desa Tanah Rakyat, Kec. Pulau Bandring, Kabupaten Asahan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, Faisal Arif Nasution mengatakan,belum dibukanya penerimaan PPPK Pemprov Sumut hingga kini berkaitan dengan skema penganggaran.”Masih menunggu karena ini terkait dengan skema penganggaran juga. Kami kemarin juga diskusi dengan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), Pak Sekda (Afifi Lubis). Apakah terima tahun ini atau tidak?” katanya menjawab Sumut Pos, Minggu (4/7).
Diterangkan Faisal, penggajian bagi setiap PPPK yang lulus seleksi nantinya, memang dananya bersumber dari APBN. Namun, anggarannya dimasukkan melalui Dana Alokasi Umun (DAU). DAU sendiri merupakan anggaran yang harus dialokasikan pemerintah pusat kepada setiap daerah otonom di Indonesia, termasuk Sumut setiap tahunnya sebagai dana pembangunan. Selain itu, DAU merupakan salah satu komponen belanja pada APBN, serta menjadi salah satu komponen pendapatan pada APBD setiap daerah.
Sehingga, Faisal menilai, masih perlu pembahasan bersama TAPD untuk menyesuaikan dengan program pembangunan Pemprov Sumut yang telah ditetapkan sebelumnya. “Nanti saya mau tanya juga dengan Pak Sekda. Karena ini berkaitan dengan penggajian jugakan,” ujarnya. (prn)
WAWANCARA: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tahun ajaran baru 2021/2022 bakal dimulai pada Senin (12/7), pekan depan. Namun dipastikan, pembelajaran tatap muka (PTM) belum dapat dilakukan. Proses belajar mengajar masih dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau online.
WAWANCARA: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Medan.
Wali Kota Medan, M Bobby Afif Nasution mengatakan, belum dilaksanakannya PTM pada bulan ini, sesuai dengan instruksi Gubsu Edy Rahmayadi yang meminta agar PTM tidak diterapkan bulan ini karena penyebaran Covid-19 di Sumut masih relatif tinggi.
“Sudah saya konfirmasi dari Dinas Pendidikan (Kota Medan), belajar akan dimulai secara daring, tidak ada belajar tatap muka di Bulan Juli ini,” kata Bobby Nasution kepada wartawan di Balai Kota, Senin (5/7).
Dikatakan Bobby, direncanakan PTM akan digelar pada Agustus mendatang. “Atensi dari Bapak Gubernur sudah memerintahkan kita, (belajar) tatap muka dimulai nanti bulan 8 (Agustus). Atas atensi Pak Gubernur itu, kami Pemko Medan mengikuti,” ujarnya.
Namun begitu, terang Bobby, Pemko Medan telah menyiapkan sarana dan prasarana di setiap sekolah di Kota Medan. Hal itu sebagai persiapan, apabila PTM jadi digelar. “Karena kita tidak mungkin grasak-grusuk menyiapkannya. Oleh karena itu kemarin, kita tetap laksanakan simulasi apabila diperkenankan sekolah tatap muka. Kita sedia payung sebelum hujan, kita tidak mau keselamatan anak-anak kita terancam,” terangnya.
Selain itu, Bobby juga menegaskan, jika dirinya telah memberikan instruksi kepada dinas terkait soal penerapan prokes PTM di Kota Medan. Disebutnya, hal itu bukan hanya tanggungjawab Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, tetapi juga harus ada peran dari Dinas Perhubungan. “Kita tidak mau di sekolahnya aman, tapi di angkutan umumnya malah tidak aman dan jadi penyebaran virus. Ini sudah saya intruksikan juga ke dinas perhubungan,” katanya.
Demokrat Dukung Gubsu Tunda PTM
Sementara, DPD Partai Demokrat Sumatera Utara mendukung kebijakan Gubsu Edy Rahmayadi yang kembali menunda pelaksanaan belajar tatap muka yang semula dijadwalkan 12 Juli 2021. “Penundaan ini sangat tepat karena belajar tatap muka di sekolah bisa berpotensi menciptakan kluster baru penyebaran Covid-19. Apalagi saat ini terjadi lonjakan pasien Covid menyusul munculnya varian baru,” kata Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain kepada wartawan, Senin (5/7).
Meski demikian, Dinas Pendidikan dan pihak pengelola sekolah baik negeri maupun swasta diminta memperkuat proses belajar mengajar sistem daring atau online agar mutu pendidikan di Sumut tidak turun. “Sudah setahun lebih anak-anak kita mengikuti belajar sistem daring. Tentu dengan waktu yang sudah cukup lama itu seharusnya para guru dan siswa lebih nyaman menjalaninya dan wajar dinas pendidikan melakukan evaluasi agar semakin baik,” ucapnya
Herri juga berharap seluruh orangtua siswa memberikan perhatian dan pendampingan kepada anaknya agar belajar daring bebar-benar berjalan optimal sehingga anak-anak memahami dan menguasai ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.
“Salah satu yang harus diperhatikan agar belajar daring betul-betul tidak menurunkan mutu pendidikan adalah dengan menggelorakan semangat belajar daring, baik kepada siswa maupun guru. Jangan sampai belajar daring hanya sebagai sebuah rutinitas bekaka,” ucapnya.
Secara khusus, Herri berharap seluruh warga Sumut untuk betul- betul menjalankan protokol kesehatan agar pandemi covid tidak semakin melonjak melainkan menurun sehingga proses belajar tatap muka yang sudah sangat diinginkan oleh banyak fihak bisa dilaksanakan di Sumut.
Awas Learning Loss Gelombang II
Ketua Umum Pengurus Pusat Jaringan Sekolah Digital Indonesia Muhammad Ramli mengingatkan pemerintah, gagalnya PTM dilaksanakan pada bulan ini, berpotensi mengakibatkan terjadinya learning loss gelombang kedua. Untuk itu, dia meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mewaspadainya.
Penundaan PTM ini membuat anak-anak harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ). Padahal, kata Ketua Umum Pengurus Pusat Jaringan Sekolah Digital Indonesia Muhammad Ramli, sebelumnya Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui kegagalan PJJ di Indonesia sehingga terjadi learning loss pada akhir 2020. ’’Dia berharap Januari 2021 PTM bisa kembali digelar agar kondisi learning loss tidak terulang,’’ ujarnya kemarin (4/7).
Namun, dengan kondisi saat ini, Ramli tidak bisa berharap banyak. Sebab, pada Januari PTM tak bisa dilaksanakan secara maksimal. Bahkan, sejumlah uji coba PTM saat ini dihentikan. Terlebih, setelah pelaksanaan PPKM darurat, otomatis sekolah di Jawa-Bali tak bisa menyelenggarakan PTM terbatas. ’’Tantangan akan semakin parah karena serangan kedua Covid-19 ini mulai rentan bagi anak,’’ ungkapnya.
Ramli mengatakan, sebetulnya dampak learning loss tidak akan berhenti sekalipun sekolah dibuka dan diadakan PTM. Apalagi jika tidak ada kebijakan terkait pemulihan kemampuan belajar terlebih dahulu.
Berdasar penelitian Michelle Kaffenberger, dampak learning loss secara global pada peserta didik sangat besar terjadi pada siswa sekolah dasar. Dia menjelaskan bahwa siswa kelas III SD yang melewatkan waktu belajar enam bulan berpotensi kemampuannya tertinggal 1,5 tahun. Kemudian, siswa kelas I SD yang tidak belajar dalam waktu enam bulan akan mengalami ketertinggalan hingga 2,2 tahun. Learning loss juga berdampak panjang sehingga mengakibatkan masalah ekonomi dan sosial di masa depan.
Misalnya, siswa yang kehilangan kesempatan belajar selama 1,5 tahun akan kehilangan pendapatan sebesar 15 persen saat dewasa. Sementara itu, siswa yang kehilangan kesempatan belajar selama 2 tahun akan kehilangan pendapatan sebesar 20 persen saat dewasa.
Untuk mencegah learning loss, Ramli menyarankan para guru masuk ’’bengkel’’. Sebab, salah satu masalah serius PJJ di Indonesia pada awal pandemi adalah guru yang tidak mampu menggunakan teknologi. Setidaknya, ada lebih dari 60 persen guru yang tidak paham teknologi yang kemudian berakibat pada buruknya kualitas PJJ. “Data yang kami miliki, hanya 5,7 persen guru yang memiliki kemampuan dan kreativitas yang baik untuk menyajikan pembelajaran jarak jauh yang menyenangkan dan tetap berkualitas,’’ paparnya.
Sementara itu, 33 persen di antaranya bisa menggunakan teknologi dalam PJJ dengan kualitas seadanya. Karena itu, dia mengusulkan agar Kemendikbudristek menghentikan sementara seluruh proses belajar-mengajar. Tujuannya, yang dilatih dan melatih bisa berkonsentrasi penuh menemukan metode mengajar yang paling efektif secara digital. (map/adz/jpc)
TEWAS:
Dua jasad pria yang ditemukan tergeletak di perkebunan Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Senin, (5/7).
NISEL, SUMUTPOS.CO – Dua mayat ditemukan warga di sekitar areal perkebunan warga di Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Senin, (5/7). Kedua mayat tersebut diduga tewas akibat berkelahi.
TEWAS:
Dua jasad pria yang ditemukan tergeletak di perkebunan Desa Hilinamoniha Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Senin, (5/7).
Adapun kedua korbannya, Dea Harita alias Ama Kendi Harita (58) warga Desa Hilinamoniha, Kecamatan Toma, Nias Selatan, dan Basaeli Loi alias Ama Reli Loi (55) merupakan warga penduduk desa Hiliasi Kecamatan Toma Kabupaten Nias Selatan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Nisel, AKP Iskandar Ginting mengatakan bahwa penemuan mayat awalnya disampaikan kepala desa setempat, Hilinamoniha ke Polres Nisel sekira pukul 05:00 pagi. “Dia menyebutkan bahwa warga menemukan dua mayat Korban di kebun warga,” kata AKP Iskandar.
Setelah menerima informasi tersebut, personel turun ke lokasi penemuan sekira pukul 06:00 WIB untuk olah tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya kedua mayat tersebut dievakuasi ke Puskesmas Toma untuk diotopsi.
“Di antara kedua korban diduga saling serang menggunakan parang, kedua korban mengalami luka-luka di sekujur tubuh akibat sabetan parang yang mengakibatkan keduanya meninggal dunia di TKP,” papar AKP Iskandar Ginting.
Untuk penemuan mayat tersebut terdapat di dua TKP. Korban pertama ditemukan di dekat kendaraannya yang tidak jauh dari kampung tempat tinggal warga. Kemudian mayat berikutnya ditemukan tidak jauh dari mayat pertama. “Hingga kini kita masih melakukan penyelidikan,” pungkas Iskandar. (mag-10/azw)
VONIS:
Sidang vonis terdakwa Dedi Setiawan alias Dedi dalam kasus pembakaran mobil, di Pengadilan Negeri (PN) Medan, beberapa waktu lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) hingga kini belum menerima pelimpahan tahap dua (P-22), tersangka dugaan pelemparan bom molotov ke mobil warga, Kompol Hotma Ambarita dari penyidik Polda Sumut. Alhasil, pihak Kejatisu telah mengembalikan berkas tersangka ke Polda Sumut, walau telah dinyatakan lengkap.
VONIS:
Sidang vonis terdakwa Dedi Setiawan alias Dedi dalam kasus pembakaran mobil, di Pengadilan Negeri (PN) Medan, beberapa waktu lalu.
“Berkasnya sudah dikembalikan, sudah cukup lama itu dikembalikan,” ujar Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sumatera Utara, Sumanggar Siagian, Senin (5/7).
Menurutnya, pihaknya sudah cukup lama menunggu penyerahan tersangka dan barang bukti dari Penyidik Poldasu ke JPU Kejati Sumut, namun tak kunjung dilakukan.
“Sudah kami tunggu, tapi belum ada penyerahan tersangka dan barang bukti dari Penyidik Poldasu. Maka kami kembalikan,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada Sabtu (23/1/2021) lalu, Sumanggar sempat mengatakan berkas perkara tahap I kasus pelemparan bom Molotov ke Mobil Avanza milik Warga, yang diduga dilakukan, Kompol Raja Hotma telah lengkap atau P-21.
“Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumut telah menerbitkan dan menyatakan P21 (berkas perkara lengkap) kepada penyidik Polda Sumut,” kata Sumanggar.
Namun, untuk berkas tahap II, kata Sumanggar pihaknya masih menunggu penyerahan tersangka dan barang bukti dari penyidik Polda Sumut.
“Untuk tahap II, kita menunggu penyerahan tersangka dan barang bukti dari Penyidik Poldasu ke JPU Kejati Sumut,” pungkas Sumanggar.
Padahal, dalam perkara ini terdakwa lainnya yakni Dedi Setiawan pada Selasa (4/5/2020) lalu, telah divonis pidana penjara selama 6 tahun oleh Majelis hakim yang diketuai Mery Dona.
Hakim menilai terdakwa terbukti bersalah melakukan pembakaran terhadap barang melanggar pasal 187 ke-1 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana.
Vonis itu, lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Novrika yang meminta supaya terdakwa dihukum dengan pidana penjara selama 4 tahun.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Novrika dalam dakwaannya Dedi Setiawan alias Dedi menuturkan, perkara yang melibatkan Kompol Raja Hotma Ambarita ini, bermula pada Senin tanggal 27 Januari 2020 lalu sekira pukul 03.00 WIB, saat Dedi Setiawan bersama Kompol Raja Hotma pulang dari Hotel Amaliun.
“Di pertengahan jalan tepatnya, di Jalan Bunga Raya, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Raja Hotma dan Dedi berhenti, lalu Raja Hotma mengatakan “Kau tau mobil putih itu, itu mobil saya” dan Dedi melihat bahwa 1 unit mobil merk Avanza warna putih, sedang terparkir di halaman terbuka di dalam pagar rumah,” urai JPU.
Selanjutnya ungkap JPU, Raja Hotma memberikan 2 buah botol yang berisi minyak pertalite dan 2 potong kain yang telah terlilit pada masing masing botol tersebut sembari mengatakan kepada terdakwa, “Kau Bakar Ban Mobil Itu.”
Atas suruhan Raja Hotma aja tersebut, Dedi pun keluar dari mobil Ford everest dengan membawa 2 botol berisi minyak pertalite yang telah terlilit kain pada masing-masing botol.
Kemudian, Dedi menghidupkan mancis dan membakar potongan kain yang terlilit pada kedua botol yang berisi minyak pertalite tersebut, lalu terdakwa melemparkannya ke arah ban belakang mobil Avanza warna putih tersebut.
Akibatnya, bagian depan mobil terbakar, lalu terdakwa kembali menuju mobil Ford Everest warna Silver yang dikemudikan oleh Raja Hotma kemudian keduanya melarikan diri menuju Pinang Baris.
Sesampainya, di gerbang tol Helvetia Dedi disuruh turun oleh Raja Hotma dan langsung pergi meninggalkan Dedi.
“Di akhir bulan Februari 2020 sekira pukul 21.00 WIB, Dedi melihat berita dari sosial media bahwa Kompol R.H. Ambarita, telah ditangkap oleh pihak kepolisian Polda Sumut dikarenakan melakukan pembakaran terhadap salah satu Hotel yang berada di Samosir,” kata JPU.
Mengetahui hal tersebut, Dedi pun berniat untuk mencari kerja di Dumai, setelah 5 bulan kemudian, pada 7 Juli 2020 sekira pukul 14.00 WIB terdakwa berangkat menuju ke Kabupaten Simalungun menjumpai istrinya.
Setelah itu, pihak petugas mengetahui keberadaan Dedi. Dan pada hari Kamis, tanggal 31 Juli 2020 sekira pukul 05.00 WIB, petugas Polisi pun menangkap dan membawa Dedi ke Kantor Ditreskrimum Polda Sumut untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Akibat perbuatan Dedi dan Raja Hotma tersebut, beberapa bagian body mobil dan ban mobil bagian depan dan belakang sebelah kiri milik saksi korban Irfan Edward tidak dapat dipergunakan lagi dan mengalami kerugian sebesar Rp30 Juta.
Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam Pidana pasal 187 ke-1 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana atau pasal 187 ke-1 Jo Pasal 56 ke-1 KUH Pidana, atau pasal 406 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana, atau pasal 406 ayat (1) Jo Pasal 56 ke-1 KUH Pidana. (man/azw)
TERSANGKA: Pelaku pencurian emas milik keponakannya sendiri saat digiring petugas Polsek Medan Timur ke dalam sel tahanan, Senin (5/7).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Abdul Aziz (40) warga Jalan HM Yamin Gang Lurah Medan Perjuangan nekat mencuri perhiasan emas milik keponakannya sendiri, M Fadli Lubis (26) di rumah Jalan M Yakub Kecamatan Medan Perjuangan sebanyak 30 gram. Akibat ulahnya, sang paman ditangkap petugas Polsek Medan Timur.
TERSANGKA: Pelaku pencurian emas milik keponakannya sendiri saat digiring petugas Polsek Medan Timur ke dalam sel tahanan, Senin (5/7).
Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin menjelaskan, aksi pelaku pencurian tersebut diketahui melalui rekaman kamera pemantau atau CCTV di rumah korbannya yang tak lain keponakan sendiri. Dari rekaman itu, terlihat pelaku masuk ke kamar korban.
“Pelaku beraksi sekitar seminggu yang lalu saat korban dan penghuni rumah pergi. Pelaku berhasil masuk ke rumah dengan cara memanjat dan kemudian lewat jendela,” ujar Arifin didampingi Kanit Reskrim Iptu J Simamora, Senin (5/7).
Setelah berhasil masuk dan berada di ruang tamu, pelaku tak menyadari kalau dirinya terekam kamera CCTV. Pelaku terlihat mondar-mandir di ruang tamu. “Setelah hampir 5 menit mondar-mandir di ruang tamu, pelaku lalu merusak pintu kamar korban dengan tang. Setelah itu, tak lama kemudian keluar kamar dan kabur meninggalkan rumah korban,” jelas Arifin.
Tak berapa lama, korban pulang dan tiba di rumahnya. Korban terkejut melihat pintu kamarnya telah ter buka dan rusak. Selanjutnya, korban mengetahui perhiasan miliknya telah hilang yang disimpan di dalam lemari kamar. “Korban membuka rekaman kamera CCTV lalu menyerahkannya ke polisi,”,” ungkap Arifin.(ris/azw)
Ia menyebutkan, korban lalu memviralkan video aksi pencurian yang di rumahnya ke media sosial (medsos). Setelah viral dan korban melaporkan secara resmi, kemudian diturunkan personel melakukan penyelidikan. “Pelaku kita tangkap tak jauh dari rumahnya pada Minggu (4/7). Pelaku lalu diboyong petugas untuk proses hukum,” sebut dia.
Kepada petugas, pelaku mengakui perbuatannya mencuri perhiasan emas milik korban sebanyak 30 gram. Motif pelaku karena kecanduan narkoba. “Pelaku masih dalam pemeriksaan penyidik. Uang penjualan emas itu digunakan pelaku untuk membeli narkoba,” tandas Arifin. (ris/azw)
SIDANG: Khairiah terdakwa kasus korupsi dana BOS, menjalani sidang dakwaan secara virtual di PN Medan, Senin (5/7).agusman/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Alwashliyah Kedai Sianam Kecamatan Limapuluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Khairiah SPd, disidang di Ruang Cakra 9 Pengadilan Tipikor Medan, Senin (5/7). Dia didakwa melakukan korupsi penggunaan dana bantuan operasional sekolah (BOS), yang mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp244 juta.
SIDANG: Khairiah terdakwa kasus korupsi dana BOS, menjalani sidang dakwaan secara virtual di PN Medan, Senin (5/7).agusman/sumut pos.
Jaksa penuntut umum (JPU) Dhipo Akhmadsyah Sembiring menguraikan dalam dakwaannya, korupsi yang dilakukan terdakwa berawal pada tahun 2018 lalu.
“Terdakwa Khairiah SPd selaku Kepala Madrasah Aliyah Alwashliyah Kedai Sianam menerima dana BOS di tahun 2018 sebesar Rp711.900.000 yang bersumber dari alokasi APBN pada Kementerian Agama tahun 2018,” ujarnya dihadapan Hakim Ketua Mohammad Yusafrihardi Girsang.
Dana itu seyogianya akan dialokasikan untuk beberapa keperluan sekolah, di antaranya pengembangan perpustakaan, kegiatan untuk peserta didik baru serta kegiatan pembelajaran. Namun ternyata, dalam pelaksanaannya terdakwa menyalahgunakan alokasi dana tersebut. Termasuk biaya untuk gaji honorer juga dikurangi terdakwa dari dana BOS tersebut.
“Bahwa pembayaran tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dimana pada SPJ BOS, guru menerima honorer sebesar Rp45.000 per les/jam mengajar. Namun pada kenyataannya guru hanya menerima honor Rp15.000 per les/jam mengajar. Sehingga terjadi selisih pembayaran,” katanya.
Menurut JPU, perbuatan terdakwa secara melawan hukum sebagai orang yang melakukan penyalahgunaan dana BOS tahun anggaran 2018. “Perbuatan terdakwa bertentangan dengan Kementerian Keuangan No.190/PMK/05/2012 tentang tata cara pembayaran dalam rangka pelaksanaan pendapatan anggaran belanja negara serta keputusan Dirjen Pendidikan Islam No 451 tahun 2018 tentang petunjuk teknis bantuan operasional sekolah pada Madrasah,” urai JPU.
JPU melanjutkan, dari penyalahgunaan dana BOS tersebut juga sudah dilakukan audit penghitungan kerugian keuangan negara oleh tim audit Inspektorat Kab. Batubara dengan kerugian sebesar Rp224.050.910.
“Dari penghitungan itu ditemukan, kekurangan pembayaran honorairum guru bulanan sebesar Rp147.780.000, kekurangan pembayaran bulanan kependidikan non guru sebesar Rp73.620.000 dan belanja barang tidak sesuai Rp22.650.910,” sebut JPU.
Atas pebuatannya, terdakwa diancam pidana dalam Pasal 3 jo Pasal 18, ayat 1 huruf B Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Pemberantasan korupsi. (man/azw)
MEDAN, SUMUTPOS.CO– Meningkatnya aktivitas yang dilakukan secara digital di masa pandemi Covid-19, membuat kebutuhan masyarakat akan akses internet pun kian meningkat. Menjawab kebutuhan tersebut, 3 Indonesia hadir dan meluncurkan rangkaian produk dengan Kuota Besar dan Harga Hemat untuk mendukung kebutuhan digital masyarakat di Kota Medan.
Untuk warga Kota Medan dan sekitarnya, 3 Indonesia menghadirkan Perdana Happy dengan beragam pilihan kuota mulai dari 4.5 GB, 9 GB, hingga Happy Unlimited 52 GB yang bisa dengan mudah didapatkan di retailer terdekat, maupun secara online melalui situs resmi perdana.tri.co.id. Dari ragam pilihan kuota tersebut, Perdana Happy 9 GB menjadi favorit pelanggan, dengan harga Rp28.000.
Chief Marketing Officer 3 Indonesia, Dolly Susanto dalam keterangan tertulisnya yg diterima SumutPos.co mengatakan, untuk isi ulang paket Happy, pelanggan juga tidak perlu khawatir karena ada penawaran kuota besar dengan harga hemat mulai dari Rp6.000 yang bisa dibeli melalui aplikasi bima+, *123#, maupun retailer terdekat. Didukung jaringan 4.5G Pro yang luas dan kuat, Perdana dan Isi Ulang Happy bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan digital sehari-hari.
Tak hanya itu, lanjut Dolly, bagi pelanggan baru (dengan masa aktivasi kartu tidak lebih dari 6 bulan) yang setia melakukan isi ulang pulsa, 3 Indonesia juga berikan apresiasi berupa tambahan kuota hingga 260 GB yang bisa digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi kapanpun selama 24 jam. Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, pelanggan cukup melakukan isi ulang pulsa mulai dari Rp5.000.
“Untuk pengisian pulsa mulai Rp5.000, pelanggan akan mendapatkan tambahan kuota 500 MB; untuk pengisian ulang pulsa sebesar Rp20,000, pelanggan akan mendapatkan tambahan kuota 2 GB. Nominal paling tinggi, yaitu untuk pengisian ulang pulsa sebesar Rp100.000, pelanggan akan mendapatkan kuota 10 GB. Menariknya, tambahan kuota ini akan diberikan setiap minggu selama pelanggan melakukan isi ulang pulsa,” ungkapnya.
Dolly Susanto juga mengungkapkan, di tengah kebiasaan baru dalam beraktivitas sosial dan adanya penerapan pembatasan interaksi masyarakat demi mencegah penularan virus COVID-19, kebutuhan akan koneksi internet pun semakin meningkat. “3 Indonesia terus berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan para pelanggannya. Rangkaian program Perdana Happy dan tambahan kuota besar hingga 260 GB ini diharapkan bisa mendukung penuh aktivitas digital para pelanggan, tentunya didukung dengan jaringan kuat dan luas 4.5G Pro pengalaman berinternet pun semakin nyaman dan lancar,” ujarnya.
Untuk informasi lebih lanjut terkait promo 260 GB bisa mengakses tri.co.id/Pulsabundlingkuota. (adz)