24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 3239

Perawat RSUD Pirngadi Dilatih Komunikasi Efektif

LAYANI: Perawat di RSUD dr Pirngadi Medan saat melayani pasien yang datang ke rumah sakit pelat merah tersebut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan diberikan pelatihan komunikasi efektif. Pelatihan bertujuan agar para perawat mampu memberikan edukasi kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien secara efektif.

LAYANI: Perawat di RSUD dr Pirngadi Medan saat melayani pasien yang datang ke rumah sakit pelat merah tersebut.

Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin mengatakan, pelatihan ini sangat penting diberikan, karena pekerja rumah sakit terutama perawat, harus tahu cara memberikan informasi yang efektif. Sebab, terkadang dengan komunikasi yang tidak baik bisa membuat persepsi berbeda. Pelatihan tersebut juga bertujuan agar mereka mampu menjadi health edukator, paham cara dan proses melakukan edukasi di rumah sakit.

“Sebenarnya yang dikerjakan sudah benar namun karena komunikasi tidak pas, maka akan ada yang merasa dongkol dan tidak diperdulikan atau tidak dilayani. Jadi, inilah pentingnya pelatihan tersebut. Pelatihan ini juga untuk penyegaran para pekerja yang ada di rumah sakit ini,” ungkap Edison, Minggu (4/7).

Menurut Edison, melalui materi yang disampaikan, etika dalam kesehatan sangat penting. Kalau sudah beretika, dipastian tentunya perawat dan pekerja memiliki norma.

“Etika merupakan gambaran seseorang. Jika tidak beretika, maka dia sudah tidak memiliki norma. Sebaliknya, kalau sudah memiliki norma otomatis dalam menjalankan tugasnya dengan disiplin,” tuturnya.

Dia mengaku, para perawat dan pekerja sangat antusias mengikuti pelatihan, meskipun sebenarnya sudah mengetahui semua yang telah disampaikan sebelumnya. Kegiatan ini hanya satu cara mengingatkan kembali ilmu yang telah dimiliki mereka sebelumnya.

“Harapannya, tentu ke depan image RSUD dr Pirngadi menjadi lebih baik melalui cara berkomunikasi yang dilakukan oleh perawat dan pekerja kepada pasien maupun keluarga pasien,” harap Edison.

Kabag Umum RSUD dr Pirngadi Medan, Indah Kemala juga mengatakan, perawat harus bisa memberikan informasi yang baik kepada pasien sejak pasien masuk, dirawat hingga sembuh. Karena, dengan informasi yang baik tentang beban pasien akan menjadi lebih ringan.

“Jadi perawat harus bisa memberi informasi ke pasien tentang apa penyakitnya, obatnya dan juga apa yang harus dilakukan pasien. Ini bisa membantu pasien meskipun apa yang dilakukan perawat itu tidak sedetail yang dilakukan dokter,” jelas Indah, yang juga menjadi pemateri pelatihan tersebut.

Indah mengaku, memberikan materi tentang perfomance, di mana para perawat khususnya harus memiliki tampilan yang baik, segar, dan bahasa yang baik.

“Saya tekankan kepada para peserta, perawat itu harus berpenampilan yang baik, rapi, cantik dan indah. Ini penting agar pasien juga bisa cepat sembuh. Secara psikologi, seseorang yang bisa membereskan tubuhnya mulai bertata pakaian, bisa menjadi ukuran bahwasanya dia bisa merawat pasien. Merawat dirinya saja mampu apalagi merawat orang lain (pasien). Kami juga mengajarkan cara berkomunikasi dengan pasien dan pengunjung rumah sakit,” ujarnya.

Dia menuturkan, pelatihan ini tidak berhenti di situ, karena pihak rumah sakit telah membentuk tim evaluasi yang memonitor apa hasil kegiatan komunikasi efektif tersebut.

“Ada 2 ruangan contoh yakni ruangan IGD dan Asoka. Dan 2 ruangan itu menjadi pilot projects. Artinya, ada penilaian mulai tampilan, cara berbicara, dan lainnya, sehingga akan ada punishman dan reward,” kata Indah lagi.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya sebuah video yang menunjukkan keributan di satu rumah sakit Kota Medan viral di media sosial. Belakangan diketahui terjadi di RSUD dr Pirngadi Medan. Dalam video tersebut, terdengar suara seorang pria yang mengambil video memarahi petugas medis yang diduga lalai merawat ibunya yang sedang kritis. Dalam video berdurasi 56 detik tersebut, keluarga pasien menuduh perawat memberikan tabung oksigen kosong hingga sang ibu akhirnya meninggal dunia. Pasien masuk pada 19 Mei dengan diagnosa diabetes dan TB. Setelah melewati perawatan selama sepekan, pasien meninggal dunia pada 26 Mei malam.

Di samping itu, rumah sakit milik Pemko Medan ini, juga diterpa kabar viral di media sosial terkait tudingan diduga menetapkan diagnosis Covid-19 terhadap bayi perempuan bernama Khayra Hanifah Al Maghfirah. Namun, kabar tersebut dibantah pihak rumah sakit. (ris/saz)

Klaim Program Masjid Mandiri Mampu Tinggkatkan Perekonomian Syariah, Pemko Medan Segera Bangun Islamic Centre

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan terus menggalakkan program Masjid Mandiri di Kota Medan. Program tersebut disebut mampu meningkatkan perekonomian umat dengan sistem perekonomian syariah yang dikelola masjid.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution saat mengikuti Salat Subuh berjamaah bersama Wakil Gubernur Sumut Musa Rajeckshah di Masjid Al Hikmah, Jalan Kiwi, Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Sabtu (3/7) lalu.

Dalam kesempatan itu, Bobby pun mengatakan, Pemko Medan telah memiliki program Masjid Mandiri.

“Pada 2 minggu setelah dilantik, saya mengumpulkan pejabat di Pemko Medan, saya menceritakan bagaimana cara untuk memakmurkan Masjid. Dan Alhamdulillah, sekarang kami (Pemko Medan) punya program Masjid Mandiri,” ungkap Bobby.

Bobby juga menjelaskan, seyogianya masjid bukan hanya sebagai tempat atau rumah ibadah bagi umat Islam. Tapi, juga harus dapat berperan besar untuk memulihkan perekonomian umat dan membangun peradaban. Untuk itu, program Masjid Mandiri yang diterapkan Pemko Medan diharapkan bisa menggerakan perekonomian syariah yang bertujuan mengayomi dan meningkatkan perekonomian umat.

Dia juga menjelaskan, dalam menuju program Masjid Mandiri, Pemko Medan menerapkan 16 kriteria yang harus dipenuhi masjid. Di antaranya, masjid harus memiliki koperasi. Untuk lahan, masjid harus memiliki legalitas lahan yang jelas berupa serfikat lahan maupun bangunan.

“Untuk menuju ke 16 poin ini, perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak,” jelas Bobby.

Namun begitu, Bobby berjanji, Pemko Medan tidak hanya akan menunggu dan membiarkan pihak masjid untuk mengurusnya semua kriteria itu sendiri, agar dapat memanfaatkan program Masjid Mandiri yang dimaksud.

“Pemko Medan akan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan masjid, seperti membantu mengurus sertifikat masjid ke BPN serta pengurusan adminsitarsi lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumut H Musa Rajekshah, memberikan apresiasi kepada Bobby yang memiliki perhatian kepada kemakmuran masjid di Sumut, khususnya Kota Medan.

Ijeck, sapaan karib Musa Rajekshah, pun berharap agar Pemko Medan dapat terus bersinergi dengan Pemprov Sumut dalam memberikan perhatian kepada para pengurus masjid, hafiz, maupun imam-imam masjid.

“Mudah-mudahan dengan program Masjid Mandiri di Medan, insya Allah bisa memakmurkan masjid, juga ulama-ulamanya,” harapnya.

Persiapkan Pembangunan Islamic Centre

Tak cuma program Masjid Mandiri, dalam kesempatan itu, Bobby juga mengungkapkan, Pemko Medan tengah melakukan sejumlah persiapan untuk membangun Islamic Center. Namun menurutnya, saat ini Pemko Medan bukan hanya akan berfokus kepada rencana pembangunan fisik, tapi kepada sistem.

“Membangun Islamic Center bukan hanya fisiknya, namun juga sistemnya, organisasi, dan juga pergerakan peradaban di dalamnya,” kata Bobby.

Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Benny Iskandar mengatakan, Pemko Medan tengah berusaha untuk melakukan pembangunan fisik Islamic Centre Kota Medan. Hanya saja, Pemko Medan masih akan meninjau berbagai pertimbangan. Menurutnya, satu masalah belum terealisasinya pembangunan Islamic Centre Kota Medan adalah terkait luas lahan. Awalnya, pasa masa kepemimpinan Wali Kota Medan sebelum-sebelumnya, rencana pembangunan Islamis Centre Kota Medan membutuhkan lahan seluas 42 hektare, sedangkan lahan yang ada saat ini baru tersedia lebih kurang 22 hektare.

“Kalau ikut rencana lama, maka kita harus siapkan kekurangan lahannya. Kalau misalnya lahan yang 22 hektare itu sudah cukup, maka sudah tidak ada masalah. Untuk itu, saat ini Pak Wali sedang meminta pendapat dari para ulama. Apakah tetap mau pakai rencana lama (42 hektare), atau justru lahan yang 22 hektare saat ini dinilai sudah cukup,” ujar Benny, Minggu (4/7).

Benny menjelaskan, tak cuma soal itu, Pemko Medan juga terkendala soal dana atau anggaran dalam membangun Islamic Centre Kota Medan di 2021 ini.

“Lalu kita juga terkendala soal pembiayaannya. Kalau anggaran, jelas di APBD tahun ini tidak ada dianggarkan, dan itu butuh anggaran yang cukup besar,” jelasnya.

Namun begitu, Benny menegaskan, Wali Kota Medan telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pembangunan Islamic Centre.

“Untuk Islamic Centre, itu sudah dimintakan anggaran ke Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan Kementerian Agama. Untuk itu, kemungkinan pembangunannya dilakukan di 2022,” pungkasnya. (map/saz)

Semarakkan HUT ke-75 Bhayangkara, Polsek Medan Baru Gelar Syukuran

SYUKURAN: Polsek Medan Baru saat menggelar syukuran dalam menyemarakkan HUT ke-75 Bhayangkara, Sabtu (3/7). Isimewa/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Bhayangkara, Polsek Medan Baru menggelar syukuran. Hal ini sekaligus dilakukan dalam merayakan seorang personelnya yang mendapat Korps Raport kenaikan pangkat setingkat pada Juli 2021. Polisi tersebut merupakan personel termuda yang bertugas di Mapolsek Medan Baru.

SYUKURAN: Polsek Medan Baru saat menggelar syukuran dalam menyemarakkan HUT ke-75 Bhayangkara, Sabtu (3/7). Istimewa/sumu tpos.

Hal itu disampaikan Kapolsek Medan Baru Kompol Aris Wibowo, diwakili Wakapolsek Medan Baru AKP Ully Lubis, Sabtu (3/7) lalu

Ully mengucapkan rasa syukurnya, sebab personelnya mendapatkan kenaikan pangkat. Ucapan selamat pun diberikannya secara langsung kepada personelnya tersebut. Namun, dia enggan menyebutkan nama anggotanya itu.

“Tugas ke depannya sebagai seorang anggota Polri semakin banyak, hingga saya harus mengingatkan kepada seluruh personel, agar tetap menjaga kesehatan dan keselamatan dalam menjalankan tugas sehari-hari. Serta makin tetap lebih mendekatkan diri kepada masyarakat,” ungkap Ully.

Ully pun memberikan potongan nasi tumpeng kepada personel yang mendapatkan naik pangkat dan juga kue ulang tahun personel yang berulang tahun, tepat pada HUT Bhayangkara, yakni 1 Juli 2021. Dia berharap, agar para personel Polsek Medan Baru lebih meningkatkan kinerjanya, serta terapkan Presisi Kapolri, dalam menghadapi masyarakat dan mematuhi protokol kesehatan (prokes).

“Saat menerapkan aturan dan kedisiplinan terhadap masyarakat Medan, jangan sampai personel melanggar aturan tersebut. Tunjukkan sebagai garda terdepan mematuhi prokes, terutama menggunakan masker, agar masyarakat mau mengikuti tanpa ada tindakan tegas,” pungkasnya. (mag-1/saz)

Langgar PPKM Mikro, Satgas Covid-19 Segel Lokasi Usaha Lagi, Cafe Tak Terdaftar Wajib Pajak Kembali Ditemukan

SEGEL: Satgas Covid-19 Kota Medan saat menyegel lokasi usaha yang melanggar PPKM Mikro, Ssabtu (3/7).istimewa/sumu tpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan dan tim gabungan Polri dan TNI, kembali melakukan patroli protokol kesehatan (prokes) guna menegakkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kota Medan yang tertera dalam Surat Edaran (SE) No: 440/5352, tentang PPKM Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Kota Medan, Sabtu (3/7) lalu.

SEGEL: Satgas Covid-19 Kota Medan saat menyegel lokasi usaha yang melanggar PPKM Mikro, Ssabtu (3/7).istimewa/sumu tpos.

Dalam patroli itu, Satgas Pemko Medan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Pariwisata (Dispar), Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemko Medan, mendapati masih adanya aktivitas yang berjalan di satu warung kopi atau cafe, Bey’s Coffee di Jalan Teladan Medan, Sabtu.

“Padahal saat tim ke sana, saat itu sudah menunjukkan jam 10 malam. Sesuai aturan, jam 8 kan sudah harus berhenti beroperasi,” ungkap Kepala SatPol PP Kota Medan, Muhammad Sofyan, Minggu (4/7).

Di tempat itu, lanjut Sofyan, tak cuma menemukan pelanggaran waktu operasional, tapi petugas juga menemukan terjadinya pelanggaran prokes. Tim gabungan pun mengimbau pengunjung untuk membubarkan diri, dan meminta pemilik cafe untuk menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

“Artinya, jika pengelola melanggar ketentuan waktu operasional dan tidak menerapkan prokes lagi, maka akan dilakukan tindakan yang lebih tegas, akan kami segel,” tegasnya lagi.

Selain melanggar ketentuan PPKM Mikro dan prokes, belakangan pengelola Bey’s Coffee juga diketahui belum mendaftarkan usahanya ke BPPRD Kota Medan. Alasannya, usahanya baru 3 hari beroperasi.

Petugas pun meminta agar pengelola segera mengurus kewajibannya sebagai Wajib Pajak Restoran. Selain itu, pengelola juga diminta menandatangani Berita Acara Pendataan (BAP) Pajak Restoran. Sofyan diwakili Kasi Bina Potensi Masyarakat Satpol PP Kota Medan, Irwanto menegaskan, penegakan PPKM Mikro dilakukan guna memutus mata rantai Covid-19.

“Sesuai SE No: 440/5352 tertanggal 23 Juni 2021, kegiatan usaha layanan makan dan minum di tempat dibatasi sampai pukul 20.00 WIB. Langkah ini dilakukan guna menekan sekaligus memutus rantai penyebaran Covid-19 di Medan,” jelasnya.

Tak cuma Bey’s Coffee, Satgas Covid-19 Kota Medan juga menemukan pelanggaran PPKM Mikro pada Suara Coffee & Space yang berlokasi di Jalan Karsa Nomor 6, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Sabtu.

Saat itu, tim gabungan menemukan pengelola usaha kuliner tersebut tetap melanggar ketentuan PPKM Mikro dan prokes. Di samping itu, usaha ini tidak terdaftar sebagai wajib pajak.

Padahal pada patroli sebelumnya, Tim Satgas telah memberikan peringatan kepada pengelola usaha kuliner itu. Namun peringatan diabaikan, pelanggaran PPKM Mikro dan prokes tetap terjadi. Saat tiba di lokasi, tim gabungan menyaksikan cafe tersebut masih beroperasi, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB.

Saat itu juga, petugas pun meminta para pengunjung cafe agar membubarkan diri setelah membayar pesanannya. Selanjutnya, petugas meminta karyawan memanggil pemilik cafe. Namun saat itu, karyawan mengatakan, pemilik cafe tidak berada di tempat. Selanjutnya, Irwanto pun meminta karyawan tersebut menelepon pemilik cafe. Setelah telepon tersambung, Irwanto menegaskan kepada pemilik, usahanya harus disegel, karena telah melanggar batas waktu operasional dan tidak menerapkan prokes. Atas hal itu, pemilik usaha memohon diberikan kesempatan. Namun permintaan itu ditolak, karena memang sebelumnya tim gabungan sudah pernah memberikan peringatan.

Selanjutnya, dalam sambungan telepon itu, Irwanto meminta pemilik untuk menunjuk penanggung jawab agar menandatangani Berita Acara Penyegelan (BAP). Kepada penanggung jawab yang ditunjuk, Irwanto mengatakan, cafe tersebut disegel selama 14 hari ke depan.

“Itu artinya tidak boleh ada aktivitas apa pun di cafe tersebut selama 14 hari. Kami juga memasang stiker, garis polisi pamong praja, dan spanduk penyegelan. Kami harap jangan sampai dirusak, karena itu bisa mengarah kepada tindakan pidana,” tegasnya.

Usai penandatanganan BAP, dilanjutkan pula dengan penandatanganan Berita Acara Pendataan (BAP) Pajak Restoran oleh penanggung jawab cafe tersebut. Ini artinya, penanggung jawab cafe tersebut diwajibkan segera mendaftarkan usahanya sebagai wajib pajak ke BPPRD Kota Medan. Setelah penandatanganan 2 BAP itu, barulah kemudian dilakukan penempelan stiker penyegelan di pintu masuk dan pintu keluar cafe, pemasangan garis polisi pamong praja di pintu masuk, dan pemasangan spanduk di pagar cafe. (map/saz)

TPA Terjun Terapkan Sistem Bio Teknologi, Ubah Status Medan Kota Terjorok

LAUNCHING: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat melaunching pilot project penanggulangan dan penanganan sampah domestik di TPA Terjun, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (3/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sistem ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah di TPA Terjun. Dengan demikian, diharapkan mampu membawa Kota Medan keluar dari predikat kota terjorok.

LAUNCHING: Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat melaunching pilot project penanggulangan dan penanganan sampah domestik di TPA Terjun, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (3/7).

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rahman, Wali Kota Binjai T Amir Hamzah, Bupati Serdangbedagai Darma Wijaya, Wakil Bupati Serdangbedagai Adlin Umar Tambunan, Bupati Karo Corry Sriwati Sebayang, dan mewakili Bupati Deliserdang, serta mewakili Bupati Langkat.

Dalam kesempatan itu, Bobby menjelaskan, selama ini, TPA Terjun menggunakan sistem open dumping, sehingga Kota Medan mendapatkan status kota terjorok dari Kementerian Lingkungan Hidup. Untuk mengubah status ini, Pemko Medan dengan sigap melakukan pengolahan sampah dengan menggunakan teknologi Alfimer.

“Kami menargetkan Medan tak lagi menjadi satu kota terjorok di Indonesia. Hal ini dengan mengubah sistem pengelolaan TPA yang selama ini menggunakan sistem open dumping, menjadi sistem sanitary landfill. Dengan begitu, Medan tidak lagi menjadi kota terjorok di 2024 mendatang,” ungkap Bobby.

Selain itu, untuk mengubah status kota terjorok yang ada, Pemko Medan juga berkomitmen menyiapkan 50 hektare lahan TPA regional baru di Talunkenas, Kabupaten Deliserdang. TPA baru ini, nantinya bakal memakai sistem sanitary landfill.

“Artinya, bersama Pemprov Sumut dan Deliserdang, Pemko Medan telah menyiapkan lahan untuk TPA regional. Kami harapkan segera terealisasi untuk mengatasi permasalahan sampah di Medan ini,” tutur Bobby.

Menurut Bobby, saat ini Pemko Medan terus berupaya dalam mengatasi masalah TPA Terjun yang tak bisa diubah sistem pengelolaannya dari open dumping ke sanitary landfill. Untuk itu, satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan sistem bio teknologi. Diharapkan dengan teknologi ini, penanggulangan dan pengubahan sampah baru dapat dilakukan dengan biaya murah, ramah lingkungan, teknik sederhana, dan sistem permesinan yang sangat terjangkau.

“Permasalahan di TPA Terjun sudah terlanjur pakai open dumping harus juga bisa diselesaikan. Ini enggak boleh ditinggalkan masalah tanpa ada solusinya. Jadi hari ini (Sabtu), bagaimana penyelesaian penumpukan yang hari ini ada, bisa dikurangi tahun ke tahun, waktu ke waktu, untuk pemanfaatan yang lebih ekonomis bagi masyarakat ke depan, seperti mengubah sampah menjadi pupuk dan cairan sejenis disinfektan,” jelasnya.

Sebelumnya, Muhammad Yani dari PT Mitra Biosis Ekoteknik (MBE), sebagai pihak yang melakukan pilot projects penanggulangan dan penanganan sampah domestik di TPA Terjun, menjelaskan manfaat proyek pengolahan sampah dengan menggunakan teknologi Alfimer, karena telah menggunakan gabungan bio teknologi upstream yang diinvensi dan diinovasi oleh One Biosyis, demi mengurai masalah sampah domestic dengan sistem yang lebih efektif, murah, ramah lingkungan, dan mudah guna. Kemudian dengan teknologi tersebut, pengguna teknologi bisa mendapatkan energi alternatif dengan lebih murah dan optimum untuk memproduksi listrik dan bahan bakar.

“Pengelolaan sampah dengan teknologi Alfimer ini akan menghilangkan TPA dan terkelola sampah baru serta teratasinya masalah sampah liar. Di sektor kesehatan, lingkungan bersih di sekeliling lokasi TPA dan TPS liar, serta mengurangi risiko penyakit,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan, Muhammad Husni menjelaskan, program ini adalah konsep penanggulangan sampah pada sumbernya.

Pasalnya saat ini TPA Kota Medan hanya ada satu, yakni TPA Terjun, dengan luas 4 hektare yang dapat dikelola secara optimal. Artinya, jika tidak dilakukan upaya pengelolaan sampah dengan baik di TPA Terjun, maka TPA dikhawatirkan tidak akan mampu menampung sampah dalam 2 sampai 4 tahun ke depan.

“Sambil menunggu TPA regional, kita melakukan upaya pemprosesan dan pengolahan sampah di TPA Terjun. Pengolahan sampah yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Alfimer. Teknologi ini dipilih karena telah menggunakan sistem bio teknologi untuk penanggulangan dan pengubahan sampah baru dengan biaya murah, ramah lingkungan, teknik sederhana, dan sistem permesinan yang sangat terjangkau,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, pengolahan sampah dengan menggunakan sistem bio teknologi ini mampu mengurangi lebih dari 50 persen volume sampah yang diolah dalam 7 sampai 14 hari. Artinya, hal ini akan sangat signifikan karena area lahan TPA Terjun yang padat saat ini dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lebih lama dan hampir tanpa batas. Di samping itu, teknologi ini sebagai solusi hijau, ramah lingkungan dan akan membantu dalam mengingkatkan perlindungan lingkungan secara signifikan.

Husni menjelaskan, proses pengolahan sampah menjadi pupuk dengan menggunakan sistem bio teknologi memakan waktu 7-8 hari. Dengan menggunakan sistem ini, maka dapat dihasilkan 14 ton pupuk, dari 2 ton sampah.

“Sistem bio teknologi merupakan yang paling efisien dari pengolahan sampah. Proyek ini juga merupakan hasil kerja sama Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan dengan MBE selaku pemegang teknologi, Primer Koperasi Pengelola Sampah (PKPS), serta Universitas Sumatera Utara (USU), yang diharapkan dapat membantu membuat studi kelayakan dan naskah akademik,” tutur Husni.

Husni juga mengatakan, teknologi Alfimer ini sudah digunakan di sejumlah negara, seperti Thailand, Malaysia, Fiji, Kamboja, dan India.

Selain di TPA Terjun, lanjutnya, uji coba penggunaan sistem bio teknologi juga akan dilakukan di Pasar Induk Laucih dan Taman Cadika. Di sana, semua sampah-sampah pemotongan pohon akan dijadikan pupuk melalui sistem bio teknologi. Dan ke depan, TPA Namobintang akan dikelola PKPS.

“Kita berharap nantinya pengolahan sampah sudah berbasis pada pengolahan dari hulu dan hilirnya,” pungkasnya. (map/saz)

Selama Sepekan, Sumut dan Aceh Diguncang 46 Kali Gempa

Ilustrasi Gempa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pusat Gempa Regional (PGR) I, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan mencatat terjadinya 46 kali kejadian gempa bumi di wilayah Sumatera Utara dan Aceh sepekan terakhir atau periode 25 Juni hingga 2 Juli 2021.

Ilustrasi Gempa

Staf analisa PGR 1 Chichi Nurhafizah di Medan, Sabtu (2/7) menjelaskan, berdasarkan kekuatan gempa bumi yang terjadi sepekan terakhir, kekuatan Magnitudo dibawah 4.0 sebanyak 45 kejadian dan Magnitudo di atas 4.0 sekali kejadian.

Untuk kedalaman gempa bumi yang terjadi sepekan ini, dikategorikan kedalam gempa dangkal sebanyak 44 kejadian dan menengah dua kali kejadian.

Sementara, peneliti Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Marzuki Sinambela, menjelaskan, kejadian gempa bumi selama sepekan ini tersebar di daerah subduksi, megathrust, outerrise, dan beberapa segmen sesar yakni Renun, Aceh Central, Betee A, Angkola dan aktivitas kegempaan Samosir yang belum terindetifikasi sumbernya.

Hasil analisa PGR 1, menggambarkan dominasi kegempaan terjadi di darat sebanyak 33 kejadian dan di laut 13 kejadian. Secara umum, dari hasil analisa aktivitas sumber kegempaan selama sepekan sangat didominasi oleh aktivitas seismik di Samosir sebanyak 17 kejadian dengan sumber yang masih diteliti hingga saat ini atau sering disebut dengan (unidentified Samosir).

“Dari total 46 kejadian gempa bumi, tidak ada kejadian gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat,” sebutnya. (ant/ram)

Sukseskan Vaksinasi Massal, Polres Palas Antar-Jemput ke Desa

JEMPUT: Personel Polres Palas dibantu petugas Satpol PP Palas dan anggota Koramil 08 Barumun, saat melakukan proses penjemputan masyarakat peserta Vaksinasi Covid-19, di Desa Sayur Matua, Kecamatan Barumun, Sabtu (3/7/2021).ant/SUMUT POS.

PADANG LAWAS, SUMUTPOS.CO – Demi sukseskan kegiatan program  Vaksinasi Covid -19 massal, Polres  Padang Lawas ( Palas) bekerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan Palas, dibantu aggota Makoramil 08 Barumun dan petugas Satpol PP Palas, menyediakan layanan mobilisasi proses antar jemput bagi warga peserta yang tidak memiliki kenderaan bermotor atau kenderaan lainnya untuk mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 tersebut, ke sejumlah desa di Kecamatan Barumun, Sabtu (3/7).

JEMPUT: Personel Polres Palas dibantu petugas Satpol PP Palas dan anggota Koramil 08 Barumun, saat melakukan proses penjemputan masyarakat peserta Vaksinasi Covid-19, di Desa Sayur Matua, Kecamatan Barumun, Sabtu (3/7/2021).ant/SUMUT POS.

Kabag Ops Polres Palas Kompol Aswin Noor mengatakan, kegiatan Vaksinasi Covid-19 ini adalah lanjutan kegiatan Vaksinasi massal yang digelar pihaknya beberapa waktu lalu ( tanggal 24 -28 Juni 2021).

Kegiatan Vaksinasi massal tahap pertama bagi para peserta ini, digelar pihaknya secara serentak di tujuh tempat, di Kabupaten Palas. Antara lain, di Puskesmas Tanjung Botung, Lapangan Merdeka Sibuhuan, Puskesmas Pasar Latong, Kecamatan Lubuk Barumun, Puskemas Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun,  Puskemas Batang Bulu, Kecamatan Barumun Selatan, Puskesmas Padang Garugur, Kecamatan Aek Nabara Barumun dan di Puskemas Gading, Kecamatan Barumun Barat.

Terkait pelaksanaan Vaksinasi massal Covid-19 yang berlangsung selama satu hari ini, Kabag Ops mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pihaknya untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Termasuk kepada tim vaksinator dari Dinas Kesehatan Palas, anggota TNI AD dari sejumlah Makoramil di Palas, serta para Petugas Satpol PP Palas dan seluruh peserta kegiatan Vaksinasi Covid-19 tersebut. 

“Kiranya melalui kegiatan Vakasinasi massal ini, kita semua bersama seluruh masyarakat Palas kedepan dapat terhindar dari ancaman wabah Covid-19”.tutur Kompol Aswin, didampingi Kasat Reskrim Polres Palas AKP Aman Putra B SH kepada wartawan, disela – sela kegiatannya saat melakukan monitoring Vaksinasi massal Covid-19 ini, di lokasi bangunan sementara Puskesmas, Desa Tanjung Botung, Kecamatan Barumun.

Dikesempatan ini sebelumnya Kompol Aswin mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Padang Lawas, termasuk para peserta kegiatan Vaksinasi massal Covid-19 tersebut, supaya tetap menerapkan aturan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari – hari . (ant/ram)

Poldasu Tambah Bhabinkamtibmas di Danau Toba

TOBA, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menyiapkan tim pengamanan Destinasi Wisata Danau Toba. Hal ini bertujuan mendorong percepatan kawasan Danau Toba sebagai Destinasi Wisata Dunia yang telah dicanangkan Pemerintah.

Hal itu dikatakan Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak dalam rapat kerja (raker) bersama Direktur Utama Badan Pelaksana Otarita Danau Toba (BPODT) Jimmy Panjaitan dan Direktur Umum Bambang Cahyo di Sipisa Kaldera, Sabtu (3/7).

“Bentuk pengamanan yang dilakukan dengan menempatkan Polisi Pariwisata, penguatan personel, sarana prasarana Polisi Perairan dan Brimob serta penambahan Bhabinkamtibmas di objek-objek wisata kawasan Danau Toba yang luasnya meliputi delapan kabupaten,” katanya.

Turut hadir dalam rapat kerja itu, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dr Dadang Hartanto, Irwasda, Karo Ops, dan para Direktur Operasioal, Dansat Brimob, serta para Kapolres wilayah Danau Toba.

Dia menambahkan, Polda Sumut telah membangun Pos Polisi Pariwisata Ajibata, helipad dan penambahan sarpras lainnya di kawasan wisata Danau Toba. Selain itu juga mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) bersama masyarakat mendukung program Pemerintah.

“Diharapkan dengan dibentuknya sistim pengamanan yang kuat dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Danau Toba, sehingga tetap merasa aman dan nyaman tanpa adanya gangguan,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otarita Danau Toba (BPODT) Jimmy Panjaitan menyambut baik langkah Polda Sumut dalam mempersiapkan sistim pengamanan di kawasan Wisata Danau Toba tersebut. Bahkan Jimy memaparkan secara detail rencana pengembangan Pariwisata Kawasan Danau Toba.

“Saling bersinergi akan mempercepat pembangunan kawasan pariwisata ini menuju pariwisata dunia,” ujarnya. (mag-1/ram)

Kasus Covid-19 di Dairi Mulai Menurun

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Dairi, Rahmatsyah Munthe. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Penyebaran Coronavirus Disiase 2019 (Covid-19) di Kabupaten Dairi mulai menurun. Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, hingga Sabtu (3/7) jumlah warga terpapar Covid-19 tinggal 39 orang dan kontak erat 134 orang.

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Dairi, Rahmatsyah Munthe. RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

Ketua Bidang Komunikasi Publik Covid-19 Dairi, Rahmatsyah Munthe, Minggu (4/7) para pasien Covid-19 saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Sidikalang serta isolasi mandiri dirumah.

Rahmatsyah mengatakan, penurunan itu karena kesadaran masyarakat semakin tinggi mengikuti protokol kesehatan (Prokes) sesuai imbauan pemerintah.

“Pengetatan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui penegakan instruksi Bupati Dairi tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Skala Mikro, seperti peniadaan pelaksanaan pesta adat, pembatasan waktu buka restoran, rumah makan serta cafe juga cukup berhasil menekan angka penularan,” ucap Rahmatsyah.

Dipaparkan, penyebaran virus corona terdapat di 9 Kecamatan. Kecamatan Sidikalang masih tetap tertinggi penyumbang warga tertular corona yakni sebanyak 19 orang, disusul kecamatan Silahisabungan dan Sitinjo masing-masing 4 orang. Selanjutnya kecamatan Tanah Pinem 3 orang, kecamatan Gunung Sitember, Parbuluan, Siempat Nempu Hilir dan Sumbul masing-masing 2 orang serta Lae Parira 1 orang.

Rahmatsyah menambahkan, Satgas Penanganan Covid-19 tetap mengimbau masyarakat tetap mematuhi prokes 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. (rud/ram)

Digerebek Emak-emak, Judi Tembak Ikan Bubar

Ilustrasi.

DOLOK MASIHUL, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga mayoritas ibu-ibu dari sejumlah organisasi masyarakat tergabung dalam wadah ELMAB (Elemen Masyarakat Bersatu) menggerebek lokasi judi tembak ikan di Bisnis Centre, Kelurahan Pekan, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdangbedagai, Sabtu (3/7).

Ilustrasi.

“Seperti halnya praktik perjudian di Serdang Bedagai terutama di kawasan Dolok Masihul dan sekitarnya semakin marak dan menjadi-jadi diiringi peredaran gelap narkoba, yang sudah sangat meresahkan penduduk di kawasan Dolok Masihul Sergai,” ujar salah seorang warga. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dolok Masihul, Ustz H Syahrul Nasution, Minggu (4/7), mengatakan, praktik judi tembak ikan berkedok ketangkasan di lokasi Kompleks Bisnis Centre itu meski sudah berulang kali diingatkan tetap tidak peduli.

Sementara itu salah seorang perwakilan organisasi Al Hidayah, Rosilawati mengaku warga Dolok Masihul yang selama ini hidup nyaman tentram merasa terusik dengan maraknya judi dan narkoba yang sangat meresahkan warga Kelurahan Pekan Dolok Masihul Sergai.

“Keresahan para kaum ibu disebabkan keberadaan judi tembak ikan banyak para suami anak dan menantu kami yang terlibat perjudian, ehingga tidak jarang pula terjadi pertengkaran di rumah tangga mereka,” katanya.

Pihak Polsek Dolok Masihul yang mendengar kabar aksi unjuk rasa spontan itu langsung turun ke lokasi dipimpin Kapolsek AKP Khairul guna mengamankan situasi dan meredakan emosi warga yang mulai memanas. Selanjutnya, pihak kepolisian juga membawa alat perjudian berupa meja judi dan mesin permainan ketangkasan ke Polres Serdangbedagai.

Kapolres Serdangbedagai, AKBP Robin Simatupang mengatakan, pihaknya tetap komit memberantas perjudian dan peredaran gelap narkoba.

“Laporkan jika ada anggota yang terlibat atau membackingnya, akan saya tindak tegas. Tugas kami memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,””tegas Kapolres.(bbs)