UNJUKRASA:
Aliansi Umat dan Organisasi Masyarakat Islam (AL-UOIS) Labuhanbatu saat berunjukrasa untuk meminta penutupan tempat hiburan malam yang beroperasi ilegal.
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Untuk menekan angka penyebaran Covid-19, Aliansi Umat dan Organisasi Masyarakat Islam (AL-UOIS) Labuhanbatu meminta seluruh tempat hiburan malam yang beroperasi ilegal ditutup.
UNJUKRASA:
Aliansi Umat dan Organisasi Masyarakat Islam (AL-UOIS) Labuhanbatu saat berunjukrasa untuk meminta penutupan tempat hiburan malam yang beroperasi ilegal.
Aspirasi itu mereka sampaikan dengan berunjukrasa dan menyurati Pemkab Labubanbatu, Jumat(2/7). “Atas dasar desakkan masyarakat dan umat Islam Labuhanbatu. Merespon keberadaan tempat hiburan malam, seperti diskotik dan karaoke malam yang sangat meresahkan,” kata Kordinator lapangan AL UOIS Labuhanbatu, Teguh.
Kata dia, Pemkab dan Kepolisian harus menutup lokasi-lokasi hiburan malam. Alasannya, ketika pemerintah menekankan penerapan protokol kesehatan (Prokes) penanganan Covid-19, disaat bersamaan lokasi hiburan malam beroperasi tanpa Prokes.
“Pemerintah mendesak masyarakat luas mematuhi Prokes. Tapi hiburan malam dibiarkan beroperasi yang potensial menjadi tempat klaster penyebaran Covid-19,” ujarnya. Selain itu, kata dia, lokasi-lokasi hiburan malam melanggar nilai-nilai agama, nilai-nilai kearifan lokal, serta undang-undang yang berlaku yang ada di Kabupaten Labuhanbatu.
“Izin dan penutupan tempat hiburan malam yang sangat meresahkan tersebut adalah tanggung jawab Pemkab Labuhanbatu,” tegasnya.
Mendengar aspirasi masyarakat itu, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu merespon dengan menyurati Kapolres Labuhanbatu. Berdasarkan surat bermomor : 005/2453/Pem/2021, Sekretariat Daerah bakal menggelar rapat. “Menindaklanjuti surat AL-UOIS Labuhanbatu Nomor :01/SP/IV/AU/2021, tanggal 30 Juni 2021, akan diadakan rapat Senin, 5 Juli 2021 untuk pembahasan tindaklanjut penutupan hiburan malam,” tulis Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Labuhanbatu, Sarimpunan Ritonga. (fdh)
LANTIK: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan melantik dua pejabat di lingkungan Pemko Tebingtinggi.
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengambil sumpah janji saat melantik 2 pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Tebingtinggi, Rabu (30/6) malam di ruang kerja Balai Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi.
LANTIK: Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan melantik dua pejabat di lingkungan Pemko Tebingtinggi.
Kedua pejabat yang dilantik pada malam hari itu, adalah Manahan Guntur Harahap selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi menggantikan Syaprin Efendi Harahap yang telah memasuki masa purna bakti, dan Herry Barus sebagai Kabid Pendapatan BPKPD Kota (Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah) yang sebelumnya masih kosong.
Pengambilan sumpah janji pada pelantikan Jabatan Tinggi Pratama dan Jabatan Administrator di lingkungan Pemerintah Kota Tebingtinggi sesuai Surat Keputusan Wali Kota Tebingtinggi No. 821.22/897 Tahun 2021 tanggal 29 Juni 2021.
Umar Zunaidi mengatakan, pelantikan pada malam hari memang tidak lazim. Tapi hal tersebut dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan yang mana pejabat lama telah memasuki masa purna tugas, dan pelantikan telah mendapat persetujuan dari Komite Aparatur Sipil Negara (KASN).
“Kami ingin nyatakan tidak lazim diadakan pelantikan pada malam hari, tapi hal ini karena ada kekosongan jabatan, masuk Purna Bakti. SK (Surat Keputusan) penempatan Pejabat baru telah mendapat persetujuan dan rekomendasi dari Komite Aparatur Sipil Negara (KASN),” jelas Umar.
Umar berpesan, agar kedua pejabat yang dilantik dapat menata dan meningkatkan kinerja dengan penataan dan menggali potensi yang ada sehingga pendapatan daerah semakin meningkat.
“Kepada Kadis Perhubungan yang baru, perlunya penaatan di Dinas Perhubungan, antara lain meningkatkan tarif retribusi parkir sehingga bisa mencapai target, penanganan dan penataan lalu lintas menjadi prioritas dan harus kita lakukan sebaik-baiknya,” pesan Umar.
Umar juga menyatakan kepada Kabid Pendapatan, agar menggali semua potensi yang ada dan secara cermat adanya perubahan peningkatan, agar berkoordinasi kepada Kepala BPKPD, hal meningkatkan pendapatan bagi Pemko Tebingtinggi.
Wali Kota Umar Zunaidi juga mengimbau agar kedua pejabat yang dilantik mengimplementasikan dalam tugas pekerjaan sesuai dengan Fakta Integritas. (ian/han)
ANTUSIAS: Masyarakat Kota Binjai antusias saat mengikuti vaksinasi massal yang digelar Kejari Kota Binjai bersama Pemko Binjai di Gedung Olahraga Jalan Jambi, Binjai Selatan, Jumat (2/7).
TEDDY AKBARI/SUMUT POS.
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Binjai bersama Pemko Binjai menggelar vaksinasi massal kepada masyarakat di Gedung Olahraga, Jalan Jambi, Binjai Selatan, Jumat (2/7).
ANTUSIAS: Masyarakat Kota Binjai antusias saat mengikuti vaksinasi massal yang digelar Kejari Kota Binjai bersama Pemko Binjai di Gedung Olahraga Jalan Jambi, Binjai Selatan, Jumat (2/7).
TEDDY AKBARI/SUMUT POS.
Vaksinasi ini dimaksudkan mengantisipasi penyebaran dan penularan Covid-19 di Kota Binjai, sekaligus untuk menyambut Hari Bhakti Adhyaksa ke-61 tahun.
Kepala Kejari Kota Binjai, M Husein Admaja menjelaskan, pihaknya bersama Pemko Binjai akan melakukan vaksinasi terhadap 2.000 orang yang merupakan masyarakat Kota Binjai.
Menurut rencana, kegiatan ini dilakukan selama 2 hari, dengan target sejuta vaksin disuntikkan kepada masyarakat.
“Hari ini terakhir (Jumat, red),” ungkap Husein.
Husein pun mengapresiasi masyarakat Kota Binjai yang datang dengan semangat ke GOR, untuk divaksin. “Akan tercapai sasaran 2.000 orang yang divaksin. Melihat antusias masyarakat Binjai yang demikian semangat untuk divaksin, ini sangat menggembirakan,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, kesadaran masyarakat untuk ikut vaksinasi sudah mulai meningkat. Artinya, menurut Husein, ke depan program nasional, yakni seluruh masyarakat Indonesia sudah divaksin, bakal segera tercapai.
“Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan, agar tercapai sasaran secara nasional. Kami berharap, seluruh masyarakat di Binjai dapat segera divaksin, dan mencapai target nasional,” kata Husein lagi.
Terpisah, Wali Kota Binjai H Amir Hamzah, mengaku siap mendukung program vaksinasi.
“Insya Allah kita sukseskan program dengan target 1 juta orang per hari di seluruh Indonesia. Apalagi vaksinator sudah semakin bertambah. Semoga target ini tercapai,” harapnya. (ted/saz)
TANDA TANGAN: Bupati Deliserdang Ashari Tambunan tanda tangani prasasti peresmian Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah, Jumat (2/7).
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, meresmikan Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah di halaman masjid tersebut, Komplek Perkantoran Pemkab Deliserdang, Jumat (2/7) pagi. Peresmian yang turut disaksikan Sultan Serdang T Achmad Tala’a bersama T Mira Sinar ini, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ashari Tambunan.
TANDA TANGAN: Bupati Deliserdang Ashari Tambunan tanda tangani prasasti peresmian Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah, Jumat (2/7).
Acara tersebut juga dihadiri Ketua TP PKK Deliserdang Yunita Ashari Tambunan, Dandim 0204/DS Letkol Kav Jackie Yudhantara, Kajari Jabal Nur, Ketua Pengadilan Agama Lubukpakam M Kasim, Anggota DPRD Deliserdang Rakhmadsyah, Sekdakab Darwin Zein bersama staf ahli, asisten, para kepala OPD, mewakili Forkopimda Deliserdang lainnya, Ketua MUI Arifin Marpaung, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para ketua ormas Islam.
Pada kesempatan itu, Ashari juga mengukuhkan Badan Pengelola Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah Periode 2020-2023, yang terdiri dari Ketua Khairum Rizal, Wakil Agus Muliono, Khairul Anwar, Herry Lubis, Sekretaris dan Wakil Sekretaris Surya Putra, Edi Sundowo, Bendahara Syarifuddin Lubis, serta berbagai bidang lainnya.
Ashari dalam sambutannya, mengatakan, peran masjid bukan hanya sebagai tempat beribadah, melainkan juga sebagai tempat pusat kegiatan umat Islam, yang akan memancarkan cahaya Islam, menyebarkan nilai-nilai persatuan, kasih sayang antar sesama, persaudaraan, dan kerukunan umat yang merupakan nilai-nilai ajaran Islam.
“Kami berharap masjid ini akan menjadi pusat kegiatan umat di dalam mempererat ukhuwah Islamiyah, yang bersama-sama memakmurkannya. Kemudian menjadikan masjid ini sebagai tempat pusat pembelajaran kajian ilmu Islam, serta tempat wisata religi,” ungkap Ashari.
Masjid ini dinamai dengan nama seorang Sultan Serdang, yakni Sultan Thaf Sinar Basarsyah. “Beliau adalah Sultan Serdang ketiga dalam tahta mahkota Kesultanan Serdang masa pemerintahan 1817-1850. Seorang yang berpegang teguh pada adat Melayu dan berlandaskan Islam. Sikapnya yang lemah lembut, sopan, adil, dan warak (alim), membuat ba-nyak orang pedalaman ikut masuk Melayu (Islam). Di masa pemerintahan Beliau, Negeri Serdang mengalami kemajuan dan dikenal sampai ke luar negeri. Tuanku Thaf Sinar Basarsyah juga banyak mendirikan masjid-masjid dan beberapa madrasah. Jasa-jasa Beliau inilah yang perlu diingat dan diteladani,” imbau Ashari.
Ashari juga menjabarkan, pada ornamen-ornamen Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah sangat khas dengan kebudayaan Melayu. Satu di antaranya dapat dilihat dari atapnya yang berbentuk payung, sering dipakai saat upacara adat Melayu, yang memiliki arti menaungi semua golongan. Dengan begitu, lanjutnya, dapat diartikan masjid ini sebagai simbol tempat ibadah yang menaungi seluruh umat Muslim. Masjid ini menjadi simbol keislaman yang ramah, moderat, dan menjadi pilar keberagaman Kabupaten Deliserdang pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
“Kami bersyukur dan menyampaikan penghargaan serta terima kasih kepada keluarga Kesultanan Serdang, yang telah berkenan menghadiri sekaligus memberi izin dan restu nama Sultan Thaf Sinar Basarsyah menjadi nama Masjid Agung Deliserdang ini. Peresmian ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Jadi ke-75 Deliserdang. Semoga dengan adanya masjid ini, dapat mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang religius, damai, dan sejahtera, sejalan dengan visi misi Pemkab Deliserdang, yang maju sejahtera dengan masyarakatnya yang religius dan rukun dalam kebhinekaan. Mari makmurkan masjid ini sebagai tonggak baru bagi peningkatan kualitas umat,” harapnya.
Sultan Serdang, Tengku Achmad Tala’a Syariful Alamsyah, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi serta terima kasih kepada Pemkab Deliserdang, khususnya Bupati Deliserdang, yang telah mewujudkan keinginan masyarakat Kabupaten Deliserdang untuk memiliki Masjid Agung.
“Ini merupakan ikon baru Deliserdang yang sudah terkenal sampai ke Jakarta, sekaligus dijadikan destinasi wisata religi. Masjid ini memiliki arsitektur yang unik, dan ini sudah dimiliki masyarakat Deliserdang akibat kegigihan Bapak Bupati. Kiranya ini menjadi ladang amal ibadah bagi Pak Bupati,” tuturnya.
Achmad juga menjelaskan, Tengku Thaf Sinar Basarsyah tidak hanya milik masyarakat adat Kesultanan Serdang, tapi milik umat Islam di Kabupaten Deliserdang. Karena di zamannya didirikan masjid pertama di Kabupaten Deliserdang, dan masjid itu bisa dilihat di Desa Serdang, Kecamatan Beringin.
Ketua Panitia Pembangunan Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah, Khairum Rizal dalam laporannya menjelaskan, di akhir 1985, di lokasi ini berdiri Masjid Al Ikhlas yang dibangun oleh Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, dan diresmikan pada 26 Maret 1986 oleh Gubernur Sumut Almarhum Letjend TNI (Purn) Kaharuddin Nasution. Pada 2015, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan, menggagas agar Masjid Al Ikhlas direvitalisasi dengan membangun masjid yang baru, agar dapat menampung jamaah lebih banyak, dan berfungsi bukan hanya sebagai tempat salat saja, tapi juga untuk kegiatan-kegiatan ibadah lainnya.
Pembangunan Masjid Agung ini dimulai sejak Tahun Anggaran 2017 dan 2018, dibiayai oleh APBD Kabupaten Deliserdang. Kemudian pada 2019 dan 2020, dilanjutkan dengan penyempurnaan bangunan masjid, seperti perluasan tanah untuk parkir, pembuatan taman, serta air mancur. Bangunan Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah berada di atas lahan seluas 16.307 meter persegi, atau 1,6 hektare. Dan bangunan masjid yang memiliki luas 5.864 meter persegi ini, dapat menampung sedikitnya 1.600 jamaah. (mag-12/saz)
BERSAMA: Bupati Karo Cory S Sebayang bersama Pengurus Daerah KNPI Kabupaten Karo dan Panitia Musda usai audiensi di Kantor Bupati Karo, Kamis (1/7).SOLIDEO/SUMUT POS.
KARO, SUMUTPOS.CO – Karetaker Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Karo, dan Panitia Musyawarah Daerah (Musda), beraudiensi ke Bupati Karo Cory S Sebayang dan Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting di Kantor Bupati Karo, Kamis (1/7) lalu. Pertemuan ini diadakan dalam rangka memantapkan persiapan konsolidasi pemuda di Kabupaten Karo, dalam Musda KNPI Kabupaten Karo, yang akan digelar pada 8 Juli mendatang.
BERSAMA: Bupati Karo Cory S Sebayang bersama Pengurus Daerah KNPI Kabupaten Karo dan Panitia Musda usai audiensi di Kantor Bupati Karo, Kamis (1/7).SOLIDEO/SUMUT POS.
Ketua Panitia Musda KNPI Kabupaten Karo Alvi Anbri, yang didampingi Sekretaris Panitia Jono S Brahmana, dan Bendahara Panitia Fredy Ginting Munthe, mengatakan, untuk mempersiapkan kegiatan tersebut, pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan Pemkab Karo, dan seluruh OKP yang ada di Kabupaten Karo.
“Kami selaku Panitia Musda KNPI Karo, mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam pertemuan pemuda Karo nanti, dalam wadah Musda yang akan digelar pada 8 Juli,” ungkap Alvi.
Audiensi ini juga dihadiri perwakilan OKP, Ian Fredy Ginting (DPD IPK Karo), Juwita Manda Sari (Fatayat NU Karo), dan Fransiskus Surbakti (Pemuda Katolik Karo), beserta dukungan OKP lainnya. Namun dibatasi dalam pertemuan kali ini, mengingat situasi pandemi yang saat ini di Kabupaten Karo sedang mengalami peningkatan kasus.
Sementara itu, Ketua Karetaker DPD KNPI Kabupaten Karo, Santino Kedaulatan Putra Sinulingga menjelaskan, kehadiran mereka di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Karo, sebagai bagian dari tugas Karetaker untuk menjelaskan tugas dan wewenangnya, sebagaimana yang dicantumkan dalam SK.
“Kami, Karetaker memiliki tanggung jawab dan tugas untuk menyelenggarakan Musda, seperti yang tertuang dalam SK pengangkatan kami,” jelas Putra.
Mendengar penjelasan Karetaker dan Panitia Musda, Bupati Karo Cory S Sebayang mengajak tim untuk merangkul semua OKP yang ada di bawah naungan KNPI Kabupaten Karo, serta menyampaikan apresiasinya kepada Karetaker dan Panitia Musda yang sigap bersedia dan melakukan tugas-tugasnya sebagaimana arahan dari DPD KNPI Sumut.
“Pada prinsipnya, kami sebagai Pemkab Karo, mendukung kegiatan Musda KNPI. Dan berharap ke depannya KNPI sebagai wadah berhimpunnya OKP, dapat memberikan teladan bagi para pemuda di Karo ini,” harapnya.
Dia juga mengingatkan tentang peran pemuda dalam menjaga kekondusifan dan toleransi di Kabupaten Karo. “Saya juga berharap, melalui KNPI ini, kaum muda Karo dapat mengasah kreativitasnya,” imbuh Cory. (deo/saz)
TAK GENTAR: Oleksandr Zinchenko dkk tak gentar menghadapi Inggris yang dimotori Harry Kane, Minggu (4/7) dini hari WIB.
SUMUTPOS.CO – TIMNAS Ukraina akan berhadapan dengan Timnas Inggris di babak perempat final Euro 2020, Minggu (4/7) dini harin Pertandingan ini akan digelar di Stadio Olimpico, Roma. Pemenangnya akan melawan Republik Ceko atau Denmark di semifinal.
Perjalanan Ukraina di turnamen ini cukup berliku. Tim besutan Andriy Shevchenko itu kalah 2-3 dari Belanda, menang 2-1 atas tim debutan Makedonia Utara, dan kalah 0-1 dari Austria di Grup C. Mereka menjadi satu dari empat peringkat tiga terbaik dan lolos ke fase knockout pertamanya.
Di babak 16 besar, Ukraina mengalahkan Swedia 2-1 lewat extra time. Andriy Yarmolenko dan Roman Yaremchuk, yang masing-masing mengukir dua gol di fase grup, tidak mencetak gol di laga ini. Gol-gol Ukraina ke gawang Swedia diciptakan oleh Oleksandr Zinchenko dan Artem Dovbyk.
Sementara itu, Inggris bisa dibilang cukup konsisten dalam perjalanan mereka. Di fase grup, pasukan Gareth Southgate menang 1-0 atas Kroasia, imbang 0-0 dengan Skotlandia, dan menang 1-0 atas Republik Ceko. Setelah itu, gol-gol Raheem Sterling dan Harry Kane memberi Three Lions kemenangan 2-0 atas Jerman di babak 16 besar.
Tiga dari empat gol yang dicetak Inggris di Euro 2020 sejauh ini diciptakan oleh Sterling. Dialah salah satu tumpuan utama Inggris dalam laga kontra Ukraina nanti.
Keempat pertandingan Three Lions, dari fase grup hingga babak 16 besar, semuanya dimainkan di Wembley, London. Namun saat melawan Ukraina nanti, mereka akan bermain di Kota Roma, Italia.
Menghadapi Inggris, yang sedang oke, tak membuat Ukraina takut. Shevchencko menilai Inggris bukannya tak ada peluang untuk dikalahkan.
“Inggris adalah tim yang hebat, mereka memiliki bangku cadangan yang seimbang, staf pelatih yang luar biasa, dan kami sepenuhnya menyadari betapa sulitnya pertandingan ini,” kata Shevchenko usai mengalahkan Swedia.
“Saya melihat semua tiga pertandingan grup mereka, bukan cuma kemenangan atas Jerman. Mereka sangat sulit untuk dilawan, tetapi kekuatan mereka seharusnya tidak membuat kami takut. Itu harus memotivasi kami, karena segala sesuatu mungkin terjadi dalam sepakbola seperti dalam kehidupan. Kami akan bermain sepenuh hati untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada penggemar kami,” katanya.
Inggris sendiri cukup unggul dari Ukraina dalam urusan head-to-head. Dari 7 penampilan sejak tahun 2000, Inggris mengemas 4 kemenangan, 2 kali imbang, dan sekali kalah.
Ukraina dan Inggris baru sekali bertemu di putaran final Euro, yakni di fase grup Euro 2012. Waktu itu, Inggris menang 1-0 lewat gol tunggal Wayne Rooney. Bagaimanakah hasil akhir pertemuan mereka kali ini?(bbs)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PEMKO Medan melalui Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, bertindak cepat menyikapi terpaparnya 18 penghuni Rumah Tahfiz Alquran di Kelurahan Tanjunggusta, Medan Helvetia, Kota Medan. Satgas Covid-19 Kota Medan langsung melakukan tracing ke Rumah Tahfiz tersebut, dan hasilnya ada belasan penghuni rumah Tahfiz yang positif Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan Mardohar Tambunan mengatakan, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 ke lingkungan sekitar, langsung dilakukan isolasi. “Iya memang itu diketahui dari hasil tracing petugas kami.
makanya dapat 18 orang (positif Covid). Lalu kebijakan yang diambil, supaya tidak memperparah penyebaran, maka langsung dilakukan isolasi,” kata Mardohar kepada Sumut Pos, Jumat (2/7).
Namun begitu, Mardohar mengatakan, hingga saat ini kondisi Covid-19 di Kota Medan masih dalam kawasan zona orange, meskipun data dari Satgas Provinsi Sumut menyatakan, Kota Medan kembali masuk ke zona merah. “Setahu saya, kita masih zona orange,” jawabnya.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Medan itu pun meminta kepada masyarakat Kota Medan, untuk memanfaatkan secara maksimal pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar Pemko Medan pada sejumlah lokasi di Kota Medan, termasuk yang di gelar Pemko Medan bekerjasama dengan Kementerian BUMN.
“Ayo kita manfaatkan pelaksanaan vaksinasi ini, gratis. Ini demi kebaikan kita bersama, supaya penyebaran pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Bagi yang sudah divaksin, tetap jaga protokol kesehatan dengan menerapkan 5M,” tandasnya.
Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Medan, Afif Abdillah meminta Satgas Covid-19 Kota Medan untuk turut memperhatikan kondisi rumah-rumah tahfiz, panti-panti sosial, sampai kepada sejumlah pesantren yang ada di Kota Medan. Sebab bila tidak diperhatikan secara serius, tempat-tempat tersebut dapat menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Afif menegaskan, Satgas Covid-19 tingkat kecamatan memiliki tanggungjawab dalam mengawasi penerapan prokes hingga mengawasi dan memberikan imbauan kepada para tenaga pengajar dan siapapun yang bekerja atau tinggal di lokasi rumah tahfiz ataupun panti-panti sosial termasuk panti asuhan, agar tidak melakukan perjalanan ke luar kota dalam kondisi seperti saat ini.
“Dan dalan kesehariannya beraktivitas, mereka juga harus mematuhi prokes. Kalau tidak begitu, kasihan nanti anak-anak panti, anak-anak pesantren, mereka yang tidak tahu apa-apa bisa kena (Covid-19). Ya persis seperti yang terjadi di Tanjung Gusta ini,” kata Afif.
Seharusnya, lanjut Afif, mereka tetap bisa beraktivitas, tinggal dan belajar di rumah Tahfiz tersebut apabila tidak ada yang terpapar Covid-19. Namun karena adanya salah seorang tenaga pengajar yang positif Covid-19, mereka ikut terpapar dan saat ini harus diisolasi di RS. “Kita harap ini menjadi pelajaran bagi Satgas Covid-19, khususnya mereka yang di kecamatan agar lebih memperhatikan jalannya prokes dan pelaku perjalanan. Kepada pengurus rumah tahfiz, pesantren, dan panti sosial kita juga minta untuk tidak dulu melakukan perjalanan ke luar kota. Ini demi kebaikan kita bersama,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 18 orang, mulai dari santriwati hingga tenaga pengajar di sebuah Rumah Tahfiz di Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, terpapar Covid-19. Alhasil, para santriwati dan guru yang terppar Covid-19 dibawa ke Rumah Sakit Royal Prima untuk menjalani isolasi pasien Covid-19 pada Kamis (1/7).
Camat Medan Helvetia, Andi Siregar membenarkan hal ini. Ia mengatakan, meskipun terdapat 18 orang yang dinyatakan positif Covid-19, namun lingkungan tempat Rumah Tahfiz tersebut tidak menjalani isolasi lingkungan. “Iya benar, ada 18 orang yang positif. Tapi bukan isolasi lingkungan. Karena kalau isolasi lingkungan itukan yang terpapar lebih dari lima rumah dalam satu lingkungan,” jawab Andi.
Dikatakan Andi, Rumah Tahfiz ini sejenis rumah yang menampung para penghafal Al Quran perempuan. Menurutnya, kronologi awal terjadinya klaster Rumah Tahfiz ini dikarenakan adanya salah seorang guru di rumah Tahfiz tersebut yang baru saja pulang dari luar kota dan merasa kurang sehat dengan gejala yang menjurus kepada penularan Covid-19.
“Awalnya memang kebetulan ada guru mereka baru melakukan perjalanan dari Solo. Kemudian sampai ke Medan, pergi lagi ke Tapsel, pulang dari Tapsel dia rasa tidak enak badan. Jadi dia swab di USU total ada tiga orang mereka yang swab. Ternyata tiga orang yang melakukan swab itu positif. Sekitar Hari minggu kami dapat kabar,” ungkap Andi.
Setelah diketahui hasil tiga orang tersebut positif, Andi menuturkan pihak kecamatan langsung melakukan tracing berupa tes PCR yang dilakukan ke 24 santriwati. “Nah setelah itu langsung lah kami lakukan tracing, karena itu hari libur, kami lakukan tes PCR hari Senin. Itu ada 24 orang diswab, dari situ dapat hasil bahwa 18 orang positif. Itu Tes PCR di Puskesmas Helvetia,” katanya.
Andi mengatakan, dari total 18 yang dinyatakan positif Covid-19, tak hanya santriwati, namun juga ada guru tahfiz yang terpapar. Setelah mendapatkan kabar ada 18 orang yang positif, Andi mengaku pihaknya langsung melaporkan ke Wali Kota Medan. “Kami kan dapat hasil hari Senin kemarin tes nya, hasilnya kami laporkan ke Pak Wali, rupanya sudah 18 (orang terpapar Covid-19). Jadi pak Wali sekalian meninjau,” tuturnya.
Awalnya, kata Andi, 18 santriwati dan guru tersebut menolak dilakukan isolasi di rumah sakit. Sementara, kondisi Rumah Tahfiz tersebut tidak layak sebagai tempat isolasi mandiri. “Awalnya mereka itu tidak mau diisolasi di tempat lain. Sementara di asrama itu tidak memungkinkan tempatnya. Karena dia hanya rumah, tiga kamar, kemudian anak-anak itu ada 30 orang sama guru-gurunya. Tadi dibujuk pak wali dan forkopimda kecamatan, ada kapolsek, danramus, Kapus, karena kami dari kemarin sudah membujuk mereka supaya mau isolasi mandiri. Baru tadi tergerak mereka mau diisolasi. Ke Rumah Sakit Royal Prima,” tambahnya.
Sementara, jelas Andi, sisa enam orang santriwati yang hasil PCR nya negatif, sudah diungsikan ke rumah tahfiz cabang yang ada di Kabupaten Deliserdang. “Sisa enam orang yang hasil PCR nya negatif mereka diungsikan dulu ke Rumah Tahfiz mereka di Deliserdang. Diungsikan lah mereka ke sana, dan setelah mereka keluar, tadi disemprot (rumah tahfiznya),” jelasnya.
Andi mengatakan, tracing lanjutan masih terus dilakukan bagi seluruh warga setempat untuk melacak klaster. “Masyarakat sekitar pun sudah di tracing oleh pihak kecamatan. Kita tinggal tunggu hasil, semoga hasilnya baik,” pungkasnya. (map)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sehari menjelang pelaksanaan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Pulau Jawa dan Bali, kasus Covid-19 mencapai rekor tertinggi, Jumat (2/7). Kasus harian bertambah 25.830 dalam sehari. Angka ini mencapai rekor yang tertinggi sepanjang pandemi Covid-19 sejak Maret 2020. Kini total sudah 2.228.938 orang terinfeksi Covid-19. Kasus tersebut membuat Indonesia menjadi negara dengan kasus harian tertinggi di dunia.
Berdasarkan data Worldometers, Jumat (2/7), Indonesia menjadi negara yang tertinggi di dunia dengan kasus harian terbanyak. Bahkan India mampu menurunkan kasus sangat rendah padahal sebelumnya negara ini sempat dilanda tsunami Covid-19 akibat varian Delta.
Rusia bertambah 23.218 kasus, India 4.314 kasus, Iran 13.836 kasus, Meksiko 6.081 kasus, Filipina 6.192 kasus, Malaysia 6.982 kasus, Pakistan 1.277 kasus, dan Indonesia tertinggi dengan 25.830 kasus. Dari angka tersebut, kasus terbanyak terjadi di DKI Jakarta. Sementara Jawa Tengah menyumbang angka kematian terbanyak.
Kasus tersebut memecahkan rekor Kamis (1/7) yakni 24.836 orang. Rabu (30/6) 21.807 orang, Sabtu (26/6) yakni 21.095 kasus sehari. Lalu memecahkan rekor Kamis (24/6) 20.574 sehari. Kasus Covid-19 sempat mencapai puncaknya pada Januari 2021 dengan kasus 12 ribu sehari sebelum beredarnya varian Delta. Kasus aktif juga naik drastis yakni 13.713 kasus. Jumlah pasien aktif kini sebanyak 267.539 orang.
Ada 153.608 spesimen yang diperiksa. Dan ada total 102.765 orang yang diperiksa dengan metode TCM, PCR, dan antigen. Angka positivity rate mencapai 25,14 persen. Sebaran positif harian tertinggi terjadi di DKI Jakarta 9.399 kasus. Jawa Barat 4.920 kasus. Jawa Tengah 2.538 kasus. Jawa Timur 1.388 kasus. Jogjakarta 922 kasus.
Pasien sembuh harian bertambah 11.578 orang. Paling banyak kasus sembuh terjadi di DKI Jakarta sebanyak 5.038 orang. Dan total angka kesembuhan saat ini sebanyak 1.901.865 orang.
Paling fenomenal terjadi pada angka kematian. Dalam sehari, ada 539 jiwa meninggal dunia. Angka kematian ini tertinggi selama pandemi, mengalahkan rekor pada Kamis (1/7) kemarin, sebanyak 504 jiwa.
Angka kematian juga mencapai rekor tertinggi selama pandemi seiring dengan angka ketersediaan tempat tidur (BOR) di RS yang semakin penuh. Jawa Tengah mencatatkan rekor kematian paling tinggi sebanyak 220 jiwa sehari. Mengalahkan rekor kemarin di provinsi itu, yakni 180 jiwa. Angka kematian tak bisa dibendung sebab pasien sulit mendapatkan layanan fasilitas kesehatan karena BOR RS kian penuh.
Salah satunya, dialami oleh warga Beji, Depok, yang sulit mencari rumah sakit di Depok untuk persalinan istrinya. Pria yang tak disebutkan namanya ini, merupakan pasien Covid-19 bersama istrinya. Mereka berdua sedang isolasi mandiri di kontrakan.
Namun karena sang istri sedang hamil tua dan mendadak kontraksi, sang suami berusaha mencari ambulans dan juga rumah sakit untuk persalinan sang istri. Namun tak ada satupun RS di Depok yang menerimanya. Bahkan sang istri terpaksa dibawa menggunakan taksi online. Akhirnya mereka bisa mendapatkan pelayanan RS di Jakarta Timur dengan susah payah.
Menyambut PPKM darurat, Juru Bicara Vaksinasi dan Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, penegakkan aturan dan implementasi di lapangan saat PPKM darurat nanti adalah yang akan menentukan kebijakan tersebut akan efektif. Sehingga angka kasus Covid-19 diharapkan bisa turun dan ditekan dalam 2 pekan ke depan.
Kepada JawaPos.com, Nadia juga membenarkan bahwa mencari RS saat ini kian sulit. “Coba ke RS Covid ya. Semua RS penuh. Tapi coba saja langsung ke emergency lebih baik daripada menunggu di rumah memang susah mencari rumah sakit saat ini,” kata Nadia. (jpc)
MEDAN, SUMUTPOS.CO- Aksi Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) yang melakukan penggeledahan salah satu kantor bank BUMN di Medan dinilai kurang elegan. Pasalnya, dalam penggeledahan tersebut Kejatisu membawa polisi bersenjata lengkap, layaknya penangkapan teroris.
Pengamat ekonomi dan perbankan dari Universitas Sumatera Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo mengatakan, penggeledahan institusi untuk kasus hukum memang dapat dilakukan oleh pihak Kejaksaan, karena memang itu merupakan kewenangan Kejaksaan. Namun jika penggeledahan dilakukan dengan membawa polisi bersenjata lengkap, akan membuat nasabah bank tidak nyaman.
“Hal ini mengingat bank adalah sebuah institusi layanan masyarakat, (penggeledahan) dapat membuat nasabah bank menjadi tidak nyaman,” tutur Ario saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).
Ario menyarankan, seharusnya dalam penangangan kasus, aparatur hukum melakukannya dengan tenang tanpa menimbulkan kegaduhan. Apalagi institusi perbankan merupakan lembaga yang terkait erat dengan kepercayaan masyarakat.
“Sehingga Jangan sampai kemudian masyarakat pun memberikan penilaian yang kurang baik karena perilaku tersebut. Rasanya yang perlu ditinjau bukan dari etika bisnisnya, karena etika bisnis itu menyangkut layanan perusahaan kepada pelanggannya. Tetapi ini menyangkut standard operating procedur (SOP) dari Kejaksaan apabila melakukan penyidikan dengan mendatangi kantor ataupun pihak yang menjadi terdakwa dalam sebuah kasus. Apakah memang boleh dilakukan demikian?” katanya.
Menurut Ario, akan lebih etis jika penyidik datang ke bank dengan cara yang lebih elegan. “Tidak harus khawatir akan terjadi tindakan perlawanan atau melarikan diri sehingga harus dilakukan tindakan represif,” tandas Ario.
Sebelumnya, Kasi Penkum Kejatisu Sumanggar Siagian kepada wartawan membenarkan adanya aktivitas Tim Penyidik Pidana Khsusus di bank plat merah tersebut. Penggeledahan, sebut Sumanggar, dilakukan terkait dugaan tindak pidana korupsi pada pemberian dan pelaksanaan fasilitas kredit modal kerja (KMK).
“Penggeledahan tersebut dilakukan untuk mencari dokumen yang dibutuhkan oleh tim penyidik dalam menemukan alat bukti. Terkait dokumen-dokumen yang disita oleh tim penyidik Pidsus Kejati Sumut sedang dilakukan penelitian,” ujarnya. (adz)
ISOLASI: Petugas kesehatan memasuki area isolasi mandiri untuk melakukan pendataan warga yang terpapar Covid-19 di Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali, Kamis (1/7). Mulai hari ini, pemerintah memberlakukan PPKM Darurat di Jawa dan Bali. Kebijakan ini menurut Gubsu Edy Rahmayadi, belum perlu diterapkan di Sumut.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) masih mengkhawatirkan. Pasalnya, kasus baru harian masih berada di atas angka 100 orang lebih. Namun begitu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menegaskan, Provinsi Sumut belum perlu pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat seperti yang di Pulau Jawa dan Bali. Edy lebih memilih memberlakukan penyekatan di lokasi-lokasi penting.
ISOLASI: Petugas kesehatan memasuki area isolasi mandiri untuk melakukan pendataan warga yang terpapar Covid-19 di Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar, Bali, Kamis (1/7). Mulai hari ini, pemerintah memberlakukan PPKM Darurat di Jawa dan Bali. Kebijakan ini menurut Gubsu Edy Rahmayadi, belum perlu diterapkan di Sumut.
“Ya kita kan masih tidak perlu darurat. Tapi tetap melakukan penyekatan tempat-tempat yang penting, itu yang paling utama,” kata Edy Rahmayadi, menjawab wartawan di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (2/7).
Selain lebih mengutamakan penyekatan, satu hal lain yang penting menurutnya adalah kesadaran masyarakat.
“Tapi yang lebih utama lagi kita menyadari bahwa kita harus tetap waspada dan ikuti protokol kesehatan,” pungkasnya.
Menyikapi ini, Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Sumut, Hendro Susanto mengatakan, pihaknya akan mendorong penerapan PPKM Darurat di Sumut, jika berdasarkan asesmen Sumut masuk kategori untuk itu. “Tentu bila hasil kajiannya menunjukkan harus melakukan itu, kita akan mendukung penuh agar itu diterapkan, sebab ini bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di provinsi kita,” katanya.
Namun yang terpenting, kata Hendro, saat ini Pemprovsu melalui Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, perlu didorong untuk melakukan berbagai langkah strategis menekan penyebaran pandemi Corona. “Seperti peningkatan kapasitas BOR dan SDM kita, ini yang terpenting. Sebab kita tentu tidak mau kalau sampai kejadian pasien membeludak hingga dirawat di luar rumah sakit seperti di Bekasi itu. Langkah-langkah antisipasi ini yang mesti disiapkan,” katanya.
Ia menambahkan, program vaksinasi juga mesti digenjot sehingga target untuk mencapai kekebalan tubuh komunal, mampu diimplementasikan. Misalnya untuk pelayan publik, kategori lanjut usia, remaja, dan anak-anak.
PPKM Mikro Perlu Dikaji
Sementara, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro yang diterapkan, khususnya di Sumatera Utara (Sumut), dinilai perlu dikaji lagi. Menurut ahli kesehatan dari Universitas Sumatera Utara, Destanul Aulia, penerapan kebijakan tersebut tentunya penuh pertimbangan karena persoalan logistik dan ini akan menjadi masalah.
WAWANCARA: Gubsu Edy Rahmayadi menjawab wartawan usai memimpin rapat internal organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemprovsu, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu, Jumat (2/7).
Akan tetapi, penerapan peraturan yang dilakukan pemerintah selama ini belum ada metode yang tepat dan efektif dalam mencegah serta memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Hingga saat ini kita memang belum bisa menemukan metode yang pas dan efektif serta efisien dari peraturan atau regulasi yang dibuat dalam rangka mencegah Covid-19. Banyak sudah yang dilakukan seperti larangan mudik, PPKM, dan banyak lagi sebelumnya itu tidak dikaji secara sistematik. Karena itu, mana pola yang menunjukkan efektif dalam pencegahan Covid-19 itu belum ditemukan,” ujar Destanul yang juga ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Sumut, Jumat (2/7).
Kata Destanul, Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dapat bekerjasama dengan organisasi profesi yang mempunyai banyak ahli, sehingga bisa didapatkan pola yang lebih efektif dan efisien. “Kita berharap Satgas Covid-19 bisa bekerjasama dengan para ahli kesehatan karena pertimbangan-pertimbangan variabel cukup banyak,” cetusnya.
Destanul mengungkapkan, selain aspek logistik masyarakat, ada lagi hal perlu dipertimbangkan yakni aspek kebiasaan, adat, budaya, dan etnis. Perbedaan ini polanya tidak harus seragam, tetapi bisa dilakukan sesuai karakteristik daerah. “Nah, aspek logistik itu sangat dekat hubungannya dengan ekonomi. Di satu sisi kita mengurangi aktivitas, operasional, tapi kita juga mempertimbangkan ekonomi. Karena, sebagian masyarakat kita ada yang mencari nafkah pada malam hari. Ini harus menjadi pertimbangan. Misalnya, ada insentif atau hal lain yang bisa diberikan kepada masyarakat tersebut,” sebut dia.
Diakui Destanul, memang pada dasarnya semua peraturan pada masa pandemi ini yang diberlakukan oleh pemerintah adalah untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat. Namun, semua peraturan yang diberlakukan itu sebaiknya diperhatikan penegakannya, pengawasan serta implementasinya.
“Dari segi kesehatan masyarakat jelas peraturan ini ada pengaruhnya karena kita akan membatasi aktivitas atau pergerakan atau mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain. Dengan mengurangi jam aktivitas, berarti akan mengurangi penyebaran Covid-19 yang sekarang ini kurvanya kembali menunjukkan peningkatan. Hanya saja yang perlu menjadi perhatian adalah penegakan, pengawasan, serta implementasi dari peraturan tersebut,”pungkasnya.
Diketahui, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kembali memperpanjang PPKM Berbasis Mikro di 10 kabupaten dan kota selama 14 hari, mulai 22 Juni sampai 5 Juli 2021. Adapun 10 daerah tersebut adalah Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Langkat, Karo dan Dairi.
Perpanjangan PPKM Mikro itu berdasarkan Instruksi Gubernur Sumut Nomor 188.54/25/INST/2021 tanggal 21 Juni 2021. Instruksi gubernur tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM Mikro dan mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan.
Kadis Kominfo Sumut, Irman Oemar mengatakan, PPKM Mikro dilaksanakan melalui koordinasi yang melibatkan Ketua RT/RW, Kepala Desa hingga tokoh masyarakat dan lainnya dengan membentuk atau mengoptimalkan posko yang ada di tingkat desa. PPKM Mikro dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan PPKM di kabupaten dan kota. “Bupati dan wali kota juga diminta agar mengantisipasi potensi kerumunan yang mungkin terjadi selama PPKM di daerah masing-masing. Baik itu yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi, maupun kegiatan yang lain dapat melanggar protokol kesehatan,” jelasnya.
Selama pelaksanaan PPKM Mikro, kegiatan perkantoran atau tempat kerja pada zona merah harus menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 75 persen dan Work From Office (WFO) 25 persen. Di luar zona merah pemberlakukan WFH sebesar 50 persen dan WFO 50 persen.
Untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada kabupaten/kota yang berada di zona merah dilaksanakan secara daring (online). Di luar itu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan pengaturan teknis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
Pusat perbelanjaan, mal dan pusat perdagangan batas operasionalnya sampai pukul 20.00 WIB dengan pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 25 persen dan menerapkan protokol kesehatan ketat. Untuk tempat hiburan lainnya, seperti klub malam, diskotik, pub atau musik hidup, karaoke umum dan keluarga, bar atau rumah minum, griya pijat, spa, bola gelinding, bola sodok, mandi uap, seluncur dan area permainan ketangkasan serta lainnya, jam operasionalnya dibatasi sampai pukul 20.00 WIB dengan pembatasan kapasitas pengunjung sebesar 50 persen dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sementara itu, berdasarkan data update Covid-19 di situs infosumut.id, tercatat pada Jumat (2/7) terjadi penambahan kasus baru positif sebanyak 119 orang sehingga totalnya menjadi 36.564 orang. Sedangkan angka kesembuhan bertambah 137 orang, akumulasi menjadi 32.463 orang. Untuk meninggal dunia bertambah 3 orang, total menjadi 1.197 orang.
Daerah penyumbang terbanyak kasus Covid-19 di Sumut, ada empat yaitu Medan 18.556 orang positif, 16.544 orang sembuh, dan 584 orang meninggal. Kemudian disusul Deliserdang 5.764 orang positif, 5.295 orang sembuh, dan 183 orang meninggal. Selanjutnya, Simalungun 1.139 orang positif, 943 orang sembuh, dan 37 orang meninggal. Terakhir, Karo 1.034 orang positif, 821 orang sembuh, dan 29 orang meninggal.
Plt Kadis Kesehatan Sumut, dr Aris Yudhariansyah menuturkan, perkembangan Covid-19 Sumut tetap harus disadari bahwa masih berada pada masa pandemi. Dengan masih adanya ditemukan penderita positif yang baru setiap harinya, maka tetap dibutuhkan kewaspadaan dan konsistensi untuk melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
“Diimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” ujarnya. (prn/ris)