RAPID TEST: Petugas kesehatan melakukan rapid test kepada para tamu yang menghadiri pesta di Jambur.solideo/sumut pos.
KARO, SUMUTPOS.CO – Meski kasus positif Covid-19 terus bertambah, namun kondisi ini tak membuat masyarakat Kabupaten Karo taat protokol kesehatan. Penerapan 5 M juga makin memudar. Hal ini juga yang memaksa Satuan Gugus Tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Karo terus meningkatkan sosialisasi ke masyarakat.
RAPID TEST: Petugas kesehatan melakukan rapid test kepada para tamu yang menghadiri pesta di Jambur.solideo/sumut pos.
Selain sosialisasi, sanksi dan teguran langsung juga mulai sering diberlakukan. Jumat (28/5), Bupati Karo Cory S Sebayang didampingi Forkopimda Karo, Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto , Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo SH SIK , Ketua DPRD Kabupaten Karo Iriani Br Tarigan, Kadis Kesehatan drg Irna Sabrina , Kasatpol PP Hendrik Tarigan sidak mendadak ke Jambur Dalihan Natolu dan Jambur Adil Makmur Kabanjahe. Di lokasi didapati pesta tanpa penerapan protokol kesehatan.
Karena itu pengelola jambur dan pihak yang menggelar pesta langsung dipanggil untuk ditegur. Hal ini diakui Kapolres AKBP Yustinus Setyo SH SIK. “Kita tadi sudah memanggil pihak jambur dan tuan rumah ke Polres Tanah Karo untuk meminta keterangan terkait kerumunan dan melanggar protokol kesehatan,” katanya.
Karena itu, kedepannya dia menegaskan masyarakat kususnya pengelola jambur agar tetap mengedepankan protokol kesehatan. Apalagi saat ini kasus COVID-19 terus bertambah di Kabupaten Karo.
“Jadi kami imbau kepada masyarakat supaya tetap mematuhi protokol kesehatan jika mau melakukan kegiatan pesta adat, jangan nanti gara gara satu orang yang terpapar, satu gedung ini harus diisolasi,”tegasnya
Hal senada dikatakan Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto. “Untuk kegiatan hari ini, kita bersama Satuan Gugus Tugas Kabupaten Karo melaksanakan sidak mendadak ke jambur. Tadi kita bersama Dinas Kesehatan sudah mengambil sampel mendadak dengan secara acak kepada tamu undangan dengan cara rapid test. Ada tadi bekisar 10 oranglah di rapid test, dan setelah keluar tadi hasilnya, ke 10 tamu undangan tersebut hasilnya negatif. Jadi saya harapa kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap bahaya Covid-19 dan tetap mematuhi Protokol Kesehatan ,” ucapnya.
Kasatpol PP Hendrik Tarigan saat di konfirmasi wartawan terkait kerumunan di saat melakukan kegiatan pesta yang menimbulkan kerumunan menyampaikan ,” kita berharap dan selalu menghimbau kepada pemilik balai desa/gedung agar tetap mematuhi standar protokol kesehatan.
“Sebagai contoh, Jika kapasitas jambur/Balai desa itu sebanyak 1000 orang, pihak pengelola agar menyediakan tempat bagi 500 orang, satu tikar bagi tamu undangan cukup 5 orang saja,”ujar Tarigan.
Tertanggal hari ini dan kedepannya kita sudah menyiapkan rapid test di pintu/gerbang balai desa/gedung, jika nantinya ada salah satu tamu undangan yang reaktif, pesta tersebut dapat dibubarkan.
“Jadi harapan saya kepada masyarakat Kabupaten Karo jika melakukan kegiatan pesta agar tetap mematuhi protokol kesehatan,”pungkasnya. diamini Kadiskes Kabupaten Karo Irna Meliala. (deo)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bagi masyarakat yang ingin mendaftar menjadi calon aparatur sipil negara (CASN) 2021, harus bersabar dulu. Pasalnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menunda pendaftaran CASN 2021 yang sebelumnya direncanakan dibuka mulai hari ini, 31 Mei 2021. Alasannya, pemerintah masih butuh penyesuaian untuk melaksanakan rekrutmen CASN tersebut.
Ilustrasi.
Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan, Baginda Siregar yang dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (30/5) petang, membenarkan penundaan pendaftaran CASN tersebut. “Besok (hari ini, Red) belum ada, belum buka (pendaftaran),” kata Baginda Siregar.
Menurutnya, kebijakan penundaan tersebut bukan hanya terjadi di lingkungan Pemko Medan, melainkan berlaku di seluruh Indonesia karena merupakan kebijakan pemerintah pusat. “Kalau info yang saya dapat ya memang ditunda, termasuklah kita Pemko Medan. Apa alasannya, ya kita belum tahu, belum dapat infonya,” ujarnya.
Baginda Siregar juga mengaku belum dapat memastikan sampai kapan penundaan ini dilakukan. “Belum tahu, kita juga belum dapat info sampai kapan ditunda,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemko Medan akan membuka pendaftaran penerimaan CPNS dan PPPK 2021 pada hari ini, Senin (31/5). Hal ini berdasarkan surat keputusan Kemenpan RB, di mana Pemko Medan mendapatkan kuota 2.527 formasi untuk mengisi kebutuhan CPNS dan PPPK di Pemko Medan. Menurut Kepala BKDPSDM Kota Medan, Muslim Harahap, dari 2.527 formasi yang akan dibuka, 2.324 diantaranya untuk PPPK dan 203 formasi lainnya untuk CPNS.
Dikatakan Muslim, dari 2.324 formasi PPPK, 2.276 di antaranya untuk tenaga guru, dan sisanya 48 formasi ditujukan untuk tenaga kesehatan. “Sedangkan untuk CPNS, 203 formasi itu untuk tenaga teknis. Tapi walaupun tenaga teknis, tenaga teknisnya untuk ditempatkan di rumah sakit. Artinya, tenaga teknisnya juga untuk ditempatkan di bidang kesehatan,” ujarnya.
Muslim menuturkan, saat ini kebutuhan akan tenaga guru dan tenaga kesehatan menjadi prioritas bagi Pemko Mesan. Hal itu pun dilihat dan direspon secara langsung oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenpan RB dengan memberikan formasi untuk tenaga guru dalam jumlah besar melalui jalur PPPK, yakni sebanyak 2.276 formasi. “Kita ini sangat butuh tenaga guru, mayoritas yang kita butuhkan itu untuk tenaga guru SD, sisanya untuk guru SMP sederajat,” tuturnya.
Sedangkan untuk tenaga kesehatan, formasi tersebut juga sangat dibutuhkan, khususnya dalam situasi pandemi Covid-19 yang membutuhkan tenaga-tenaga kesehatan profesional di faskes-faskes yang ada untuk menangani penyebaran Covid-19. “Jadi untuk tenaga kesehatan, dari jalur PPPK itu dibuka sebanyak 48 formasi, itu rata-rata untuk perawat. Sedangkan untuk CPNS, tenaga teknisnya untuk ditugaskan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit,” ungkapnya.
Belum Dibuka
Sementara, BKN melalui akun Instagram @bkngoidofficial menepis kabar kalau pendaftaran rekrutmen CASN2021 akan dibuka hari ini, Senin (31/5). Dijelaskan dalam postingan tersebut, pada 31 Mei 2021, rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) 2021 belum dibuka.
“Banyak sekali yang bertanya apakah pada 31 Mei 2021 akan ada pembukaan rekrutmen CPNS 2021 dan PPPK 2021? Ditegaskan pada tanggal itu rekrutmen belum dibuka,” tulis akun tersebut yang dikutip JawaPos.com, Minggu (30/5).
Terkait hal itu, Kepala BKN Bima Haria Wibisana pun mengeluarkan Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 4761/B-Kp.03/SD/K/2021 tentang Pengadaan CPNS dan PPPK non-Guru Tahun 2021. Dijelaskan bahwa masih butuh penyesuaian untuk melaksanakan rekrutmen CASN 2021.
“Mengingat masih terdapat beberapa peraturan pengadaan CPNS, PPPK non-Guru dan PPPK Guru tahun 2021 yang belum ditetapkan oleh pemerintah, serta masih adanya usulan revisi penetapan kebutuhan (formasi) oleh beberapa instansi, maka jadwal pelaksanaan seleksi akan diinformasikan lebih lanjut,” kata Bima dalam SE tersebut.
Adapun poin-poin yang perlu dilakukan penetapan terlebih dahulu antara lain, pertama; Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dimohon menyiapkan rencana kegiatan dan anggaran pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS serta Seleksi Kompetensi PPPK non-Guru Tahun 2021 sesuai dengan penetapan kebutuhan (formasi) yang tersedia.
Kedua, Seleksi Kompetensi PPPK Guru Tahun 2021 dibebankan pada anggaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Ketiga, setiap Instansi Pusat dan Daerah membuat surat usulan mengenai penunjukan Admin Instansi baik CPNS dan/atau PPPK yang ditujukan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara c.q Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian.
Surat usulan tersebut ditandatangani minimal oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi pengadaan kepegawaian ataupun Ketua Panitia Seleksi Pengadaan Instansi.
Keempat, setiap Instansi Pusat dan Daerah wajib membentuk Tim Panitia Seleksi Pengadaan Instansi, Petugas Verifikasi, Petunjuk Teknis Verifikasi, Petugas Helpdesk Instansi dan Pengumuman persyaratan pendaftaran seleksi Instansi masing-masing.
Kelima, untuk mengurangi pergerakan peserta seleksi dalam rangka pencegahan penularan Covid-19, khusus PPK Instansi Daerah diharapkan untuk menyiapkan titik lokasi seleksi mandiri di daerah masing-masing atau cost-sharing dengan wilayah sekitarnya.
Penyiapan titik lokasi seleksi ini meliputi pengadaan infrastruktur pendukung pelaksanaan seleksi, antara lain tempat/gedung, komputer client, jaringan komputer dan internet, genset, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan seleksi (termasuk sarana prasarana pelaksanaan protokol kesehatan), serta berkordinasi dengan Satgas COVID-19 setempat untuk memperolch izin pelaksanaan seleksi di titik lokasi tersebut.
Spesifikasi komputer client, jaringan komputer dan internet serta sarana prasarana untuk pelaksanaan seleksi tercantum dalam Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2021 tentang Prosedur Penyelenggaraan Seleksi Dengan Metode Computer Assisted Test BKN.
Keenam, instansi Pusat dan Daerah yang telah merencanakan titik lokasi seleksi mandiri/cost-sharing, diharapkan mengajukan usulan titik lokasi tersebut. Surat usulan ini paling sedikit memuat informasi tentang Nama Gedung/Tempat Lokasi ujian, Alamat lokasi ujian, Kabupaten atau Kota lokasi ujian tersebut berada, Jumlah ruangan yang akan digunakan ujian, Jumlah PC per ruangan yang akan digunakan ujian dan Jumlah Sesi yang akan diadakan per hari, di mana jumlah sesi yang diadakan dalam satu hari pada satu lokasi ujian maksimal adalah 3 sesi.
Ketujuh, Instansi Pusat dan Instansi Daerah yang akan menggunakan titik lokasi BKN Pusat/Kantor Regional/Unit Penyelenggara Teknis BKN sebagai titik lokasi Ujian di luar titik lokasi ujian mandirinya, wajib mengajukan usulan titik lokasi BKN yang akan digunakan. Pengajuan surat tersebut paling lambat tanggal 4 Juni 2021, ditujukan kepada Kepala BKN melalui Kepala Pusat Pengembangan Sistem Seleksi untuk Instansi Pusat, dan Kepala Kantor Regional BKN setempat untuk Instansi Daerah.(map/jpc)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 7.272 PNS dinyatakan tidak aktif lagi sejak 2016. Keputusan itu sesuai Surat Kepala BKN Nomor K 26-30/V 2-1/99 tentang Tindak Lanjut e-PUPNS tanggal 5 Januari 2016.
SUBSIDI: Ilustrasi subsidi gaji dari pemerintah. Sebanyak 670.068 data pekerja Sumut sudah tervalidasi untuk menerima subsidi tersebut.
“Jadi, dari 97 ribu PNS misterius, tersisa data 7.272 PNS yang dinyatakan tidak aktif lagi dan telah dibekukan,” kata Plt Karo Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono di Jakarta, Minggu (30/5).
Pembekuan ini, lanjutnya, berupa gaji serta tunjangan. Sejak 2016 7.272 PNS yang tidak aktif itu tidak lagi digaji dan dibayarkan pensiunnyan
Pada Kickoff Meeting Pemutakhiran Data Mandiri (PDM) ASN dan Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) Non-ASN yang berlangsung Senin, 24 Mei 2021, Kepala BKN Bima Haria Wibisana menjelaskan bahwa pendataan ulang PNS atau PUPNS sudah dilakukan pada 2003 dan 2015.
Berdasarkan hasil PUPNS yang dilakukan pada September sampai Desember 2015, BKN sudah merilis penjelasan mengenai 97 ribu PNS yang tidak mengikuti PUPNS. “Itu disebabkan beragam kondisi, mulai dari kesulitan akses melakukan pendaftaran ulang, status mutasi, meninggal, berhenti dan sejenisnya yang tidak dilaporkan instansi ke BKN,” terang Paryono.
Hasil temuan data-data tersebut menurut Paryono, sudah ditindaklanjuti BKN sejak 2015 dengan mengeluarkan Surat Kepala BKN Nomor K 26-30/V 2-1/99 tentang Tindak Lanjut e-PUPNS tanggal 5 Januari 2016. Melalui surat tersebut, BKN telah mengirimkan daftar PNS yang belum mendaftar e-PUPNS kepada instansi masing-masing, termasuk PNS yang belum menyampaikan berkas atau dokumen pada saat melakukan e-PUPNS. Selain itu, instansi juga diminta menyampaikan daftar nama PNS yang akan melakukan pendaftaran susulan e-PUPNS 2015.
“Enam tahun berselang, yakni di 2021 ini BKN kembali melakukan pemutakhiran data mulai Juli–Desember 2021 mendatang,” terang Paryono. Untuk prosedur pelaksanaan pemutakhiran, BKN sudah menerbitkan Keputusan Kepala BKN Nomor 87 Tahun 2021 tentang Pemutakhiran Data Mandiri ASN dan PPT Non ASN Secara Elektronik Tahun 2021 tanggal 10 Mei 2021. (esy/jpnn)
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan Mardohar Tambunan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lantaran terinfeksi Covid-19, seorang Warga Negara (WN) Jepang di Medan meninggal dunia dalam masa isolasi mandiri, Minggu (30/5) siang. Informasi yang didapatkan, WN Jepang tersebut bernama Katsumi Narita (84) yang tinggal di komplek ruko NCC Blok C Jalan Setia Budi, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Selayang.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan Mardohar Tambunan.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Medan Mardohar Tambunan yang dikonfirmasi membenarkan kabar adanya WN Jepang yang meninggal akibat Covid-19 tersebut. Namun Mardohar masih enggan memberikan keterangan, lantaran masih belum mendapatkan data yang detail atas kejadian itu.
“Tapi ini proses penguburannya sedang berjalan. Data lengkapnya aku belum dapat, (tapi) Konjen Jepang sudah turun tangan,” ungkapnya.
Senada, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi juga membenarkan kejadian ini. Aris mengaku, bahwasanya pasca meninggal, almarhum langsung dibawa ke RS Adam Malik untuk dilakukan pemulasaran dan dikebumikan di TPU Covid-19 di Simalingkar. “Tadi siang meninggalnya. Saat ini sudah dikebumikan setelah dilakukan pemulasaran protokol Covid-19,” jelasnya.
Aris menyebutkan, peristiwa meninggalnya ini juga langsung dilaporkan oleh pihak Konjen Jepangn
ke Posko Satgas Covid-19. Almarhum sendiri diketahui terpapar Covid-19 sejak tanggal 25 Mei 2021. “Jadi saat sedang melakukan isolasi mandiri di rumahnya,” sebutnya.
Disinggung apakah almarhum sudah lama tinggal di Medan, Aris juga tidak menampiknya. Sebab diketahui, dia telah memiliki izin tinggal tetap dari Kemenkumham. “Sepertinya ini menjadi kasus pertama warga negara asing yang meninggal karena Covid-19 di Sumut,” pungkasnya. (dtc)
PAPARAN: Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Gubsu Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution mendengarkan paparan tentang proyek pembangunan jalur layang kereta api Medan-Binjai, Sabtu (29/5).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan, ternyata masih komit untuk membangun infrastruktur Lintas Rel Terpadu (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Medan. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengaku sengaja datang ke Kota Medan guna melihat secara langsung kondisi ibukota Provinsi Sumatera Utara itu, agar rencana tersebut dapat segera terwujud.
PAPARAN: Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Gubsu Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Bobby Nasution mendengarkan paparan tentang proyek pembangunan jalur layang kereta api Medan-Binjai, Sabtu (29/5).
BUDI Karya mengaku sudah berdiskusi dengan Gubernur Sumut, Edi Rahmayadi dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution tentang hal itu. Sebab, keberadaan transportasi massal dapat dijadikan sebagai angkutan masa depan di Kota Medan sekaligus untuk mengurai kemacetan yang terjadi selama ini.
“Saya sebagai seorang yang konsen tentang angkutan massal, tentunya keinginan tersebut luar biasa. Malah di kesempatan ini, saya sampaikan bahas kereta api adalah masa depan Kota Medan,” kata Budi Karya saat meninjau Stasiun Kereta Api Medan, Sabtu (29/5).
Budi Karya juga mengatakan, perlintasan kereta api di Stasiun Kereta Api yang saat ini hanya 2 track akan ditambah 4 track, menjadi 6 track. Sehingga nantinya, ada track yang disiapkan menuju Binjai dan Belawan. Dengan demikian, masyarakat dari Binjai dan Belawan bisa langsung menuju ke Bandara Kualanamu dan menjadikan kereta api sebagai salah satu pilihan masyarakat untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.
“Kita memang sedang merencanakan LRT dan memilih Medan sebagai salah satu pilihan untuk dikembangkan selain Bandung. Kami akan finalisasi, tentu membangun LRT harus komplementari dengan jalur kereta yang ada. Tetapi ada jurusan lain, sehingga antar kota, LRT dengan kereta api itu saling melengkapi. Dalam waktu dekat ini, Pak Wali Kota sudah membuat surat kepada kami agar BRT ditingkatkan,” kata Budi Karya.
Diterangkan Budi, dalam mengembangkan LRT ini, pihaknya telah menjalin berbagai kerja sama untuk mewujudkannya, termasuk dengan World Bank (Bank Dunia). Kabar baiknya, Bank Dunia telah menunjuk Kota Medan sebagai salah satu kota mengembangkan alat transportasi tersebut.”Kami akan finalisasi ini. Tentu membangun LRT harus complementary dengan jalur kereta yang ada. Sehingga antarmoda LRT dengan kereta api itu saling melengkapi,” terangnya.
Sejauh ini, Indonesia sudah memiliki 2 LRT yang telah beroperasi, yakni LRT Palembang dan LRT Jakarta. Sementara itu, LRT Jabodebek sampai saat ini masih dalam tahap konstruksi.
Budi Karya pun mengucapkan terimakasihnya kepada Gubernur, Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution atas atensi dan kerjasa manya. “Semoga cita-cita kita untuk menjadikan angkutan massal menjadi angkutan utama jadi suatu kebanggaan dan dapat terwujud,” ungkapnya.
Diketahui, Lintas Rel Terpadu atau Light Rapid Transit disingkat LRT adalah salah satu sistem Kereta Api Penumpang yang beroperasi di kawasan perkotaan yang konstruksinya ringan dan bisa berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, disebut juga trem. Kereta api ringan banyak digunakan diberbagai negara di Eropa dan telah mengalami modernisasi, antara lain dengan otomatisasi, sehingga dapat dioperasikan tanpa masinis, bisa beroperasi pada lintasan khusus, penggunaan lantai yang rendah (sekitar 30 cm) yang disebut sebagai Low floor LRT untuk mempermudah naik turun penumpang.
Sementara, untuk keberadaan BRT yang kini sudah berjalan di Kota Medan, Budi mengaku akan diupayakan pemberian tambahan bus. Hal ini mengingat informasi dari Wali Kota Medan, Bobby Nasution bahwa arus penumpang dari Belawan ke pusat kota cukup padat. “Karenanya saya sengaja melihat fakta yang ada di sini. Karena kami tadi diskusi, kalau hari biasa ini katanya macet sekali,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menhub Budi tak sungkan memuji antusias kedua pemimpin daerah tersebut untuk menjadikan angkutan massal sebagai angkutan masa depan. “Jadi mereka adalah orang yang konsen tentang angkutan massal, itu luar biasa sekali,” tuturnya.
Terkait pembangunan transportasi massal, Gubsu Edy Rahmayadi menyebutkan hal itu sangat penting, karena setiap tahun pertambahan penduduk mencapai 0,3 persen, di mana saat ini jumlahnya di Sumut sekitar 15 juta jiwa. Jika dilihat dari data, kawasan Medan-Binjai-Deliserdang-Karo (Mebidangro) mecapai 5,6 juta jiwa.
“Kalau kita lihat di kawasan Mebidangro jumlahnya padat. Jika semua pakai mobil pribadi, ini (lalulintas) bisa stagnan. Karena itu kami terus sampaikan kepada bapak menteri perhubungan (permohonan pembangunan fasilitas transportasi massal),” katanya didampingi Kadishub Sumut Alfi Syahriza, Kadis Kominfo Irman Oemar dan pejabat lainnya.
Meskipun memahami bahwa pembangunan dimaksud membutuhkan biaya yang tidak sedikit, Edy berkeyakinan bahwa memang transportasi massal merupakan jawaban akan keinginan rakyat, dengan suasana yang bersih dan nyaman untuk ditumpangi. Dengan begitu, kendaraan umum menjadi pilihan utama untuk beraktivitas.
Senada dengan itu, Wali Kota, Bobby Nasution menyambut baik kedatangan Menhub RI ke Medan. Pihaknya berharap transportasi umum di tempatnya bisa difungsikan dengan optimal. Karena itu mereka akan menyelaraskan program pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, terutama untuk pembangunan sarana transportasi massal.
“Kami berharap, tentunya transportasi umum di Kota Medan ini akan lebih bisa kita fungsikan dan optimalkan. Tadi sudah disampaikan Bapak Menteri bagaimana Kementerian Perhubungan akan ada banyak program yang akan dibangun di Kota Medan dan Sumut. Oleh karena itu kami menyambut baik dan berterimakasih, tentunya segala program ini akan kami selaraskan dan akan kami jalankan dengan program Pemko Medan,” kata Bobby Nasution.
Selanjutnya, Bobby Nasution juga berkomitmen untuk mengajak seluruh masyarakat Kota Medan agar menggunakan transportasi massal. Bahkan, akan diterapkan beberapa kebijakan seperti penertiban parkir guna mengurangi pemakaian alat transportasi pribadi. “Kami yakini ini akan mensupport bagaimana pembangunan yang dilakukan nanti dapat memperbaiki fasilitas perkertaapian dan fasilitas BRT yang saat ini sudah ada di Kota Medan agar dapat berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Selain itu, Bobby Nasution juga menambahkan, pengoptimalan ini akan terus diimbangi dengan kebijakan-kebijakan agar masyarakat Kota Medan bisa lebih menikmati pembangunan dan bisa menikmati transportasi massal. Terkhusus transportasi massal, Pemko Medan akan berupaya mengurangi kemacetan di Kota Medan secar signifikan.
“Tadi sudah saya sampaikan kepada Bapak Menteri agar kiranya simpangan sempadan antara kereta api dan pengguna lalu lintas lainnya seperti roda dua dan roda empat ini bisa diatasi, agar kiranya kemacetan di Kota Medan akibat simpangan sempadan berkurang dengan optimal. Kami berharap kunjungan Pak Menteri kesini membawa keberkahan bagi masyarakat Kota Medan,” ungkapnya.
Bobby berkomitmen, Pemko Medan akan menyelaraskan program-program yang ada pada pemerintah pusat dengan program Pemko Medan.
Pantuan awak media, di hadapan Menhub, Gubsu, dan Wali Kota Medan, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, juga menyampaikan ekpose tentang Proyek Pembangunan Jalur Layang Kereta Api Medan-Binjai.
Zulfikri menyebutkan, lingkup pekerjaan merupakan pembangunan elevated track sepanjang 3,3 km, pembangunan jalur ganda at-grade sepanjang 3,5 km, pembangunan 2 stasiun baru, pengembangan Elevated Emplasmen Medan Tahap II, dan pembangunan Sistem Persinyalan dan Telekomunikasi.
Outcome dari proyek ini, adalah untuk meningkatkan aksebilitas dan mobilitas angkutan perkotaan Mebidang dengan mengurangi kemacetan pada lintas Medan-Binjai, khususnya pada 5 perlintasan yakni Jalan Prof HM Yamin, Perintis Kemerdekaan, Putri Hijau, Adam Malik, dan Sekip Medan. (prn/map)
JELASKAN: Camat Medan Johor Zul Fachri Ahmadi menjelaskan kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution, Kapolda Sumut dan Pangdam I/BB saat meninjau lingkungan yang diisolasi, Jumat (28/5) malam.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penerapan isolasi terhadap warga Lingkungan VII, Kelurahan Gedung Johor, Medan Johor, dan Lingkungan X, Kelurahan Tanjungsari, Medan Selayang, dilakukan secara ketat.
JELASKAN: Camat Medan Johor Zul Fachri Ahmadi menjelaskan kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution, Kapolda Sumut dan Pangdam I/BB saat meninjau lingkungan yang diisolasi, Jumat (28/5) malam.
Hal ini dimaksudkan agar tidak ada masyarakat yang masuk atau yang keluar dari wilayah itu secara bebas, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Diketahui, saat ini ada tiga lokasi dari dua lingkungan yang diisolasi itu, yakni Jalan Eka Rasmi, Perumahan Bumi Johor Sejahtera, dan Perumahan Springfil Eka Rasmi (via Jalan Karya Wisata), Kecamatan Medan Johor, dan Jalan Eka Rasmi, Simpang Jalan Pipa, yang keduanya berada di Kecamatan Medan Johor. Dan lokasi ketiga, di Jalan Bunga Wijaya Kesuma, Pasar IV, Kelurahan Tanjungsari, Medan Selayang.
Camat Medan Johor, Zul Fachri Ahmadi mengatakan, pihaknya masih melakukan isolasi kepada warga di Lingkungan VII, Kelurahan Gedung Johor. Sesuai dengan aturan yang berlaku, isolasi dilakukan sejak pukul 19.00 hingga 06.00 WIB setiap harinya. “Alhamdulillah isolasi berlangsung dengan baik, masyarakat bisa mengikuti aturan yang berlaku. Kita lakukan isolasi lingkungan sejak pukul 19.00 hingga pukul 06.00 WIB, lingkungan yang diisolasi juga sudah ditinjau langsung oleh Pak Wali Kota, Jumat (28/5) malam,” kata Zul Fachri kepada Sumut Pos, Minggu (30/5).
Dikatakan Zul, belum ada perubahan tentang jadwal isolasi yang akan berlangsung, yakni akan dilakukan selama 7 hari sejak Jumat (28/5) malam. Zul Fachri juga menerangkan, jika yang diizinkan masuk ke kawasan yang diisolasi di Kecamatan Medan Johor hanyalah warga Lingkungan VII. Sedangkan warga setempat yang ingin keluar, akan dipastikan kebutuhannya. “Yang pasti ada posko 24 jam dan di posko itu ada petugas kesehatan. Kalau memang diragukan, bisa langsung lakukan tes,” ucapnya.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan MKes, membantah jika isolasi lingkungan di Kelurahan X, Kelurahan Tanjungsari, Medan Selayang, tidak lagi dilakukan, melainkan diganti dengan isolasi untuk warga yang terpapar saja. Mardohar mengaku, belum mengetahui adanya aturan baru yang menyebutkan bahwa lingkungan yang diisolasi sudah bebas dan dapat dilalui pada jam isolasi, yakni sejak pukul 19.00 hingga 06.00 WIB.
Mardohar mengatakan, sejauh ini belum ada keputusan yang berubah karena masih sesuai dengan keputusan yang diberikan oleh Wali Kota dan Sekda Kota Medan. “Saya enggak bisa ngomong. Karena Itu keputusan Pak Wali langsung keputusannya. Karena saya sampai sekarang juga tidak ada mengatakan itu sudah dibebaskan petutupannya atau belum. Atau itu cuma penyekatan cuma yang Covid saja,” jawab Mardohar, Sabtu (29/5).
Dengan demikian, Mardohar menegaskan, isolasi lingkungan yang disebutkan Wali Kota Medan tersebut harusnya masih berlaku karena daerah tersebut merupakan zona merah penyebaran Covid-19.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution telah melakukan peninjauan ke lokasi-lokasi yang dilakukan isolasi pada Jumat (28/5) malam. Saat itu, Bobby hadir bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Hassanudin, Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Dandim 0201/BS Kol. Inf Agus Setiandar, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, Sekda Kota Medan Ir. Wiriya Alrahman, dan pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemko Medan.
Saat itu, Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak menegaskan, isolasi yang dilakukan harus diawasi secara ketat. “Saya sudah perintahkan seluruh personel menutup akses jalan ke lingkungan warga yang terpapar Covid-19 dan selalu melakukan pengawasan secara ketat,” kata Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.
Menurut Kapolda, penutupan akses ke lingkungan itu agar masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa menjalani isolasi mandiri dengan baik selama 14 hari. Terhadap masyarakat yang terpapar Covid-19, Panca meminta tim kesehatan agar melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin serta warga tidak diperbolehkan keluar dari tempat isolasi mandiri (rumah) dalam waktu 14 hari.
“Kepada warga yang terpapar Covid-19 agar tetap patuhi protokol kesehatan (Prokes). Selalu konsumsi vitamin dan gunakan masker apabila keluar dari rumah. Pastikan tidak ada lagi kegiatan masyarakat di atas pukul 21.00 WIB,” imbaunya.
Panca meminta kepada personel yang bertugas untuk melakukan tracing atau wawancara kepada masyarakat yang terpapar Covid-19 dengan mempertanyakan kemana saja yang bersangkutan pergi. Sehingga penyebaran Covid-19 dapat dicegah. “Kita harus bekerja bersama dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 tersebut,” tegasnya.
Sementara Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution juga menegaskan, peninjauan tersebut dilakukan guna memastikan isolasi lingkungan berjalan efektif sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Medan, khususnya di lingkungan tersebut.
Isolasi ini memang harus diberlakukan, mengingat jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 di 2 lingkungan tersebut mencapai total 26 orang dari total 13 rumah. Rinciannya, 14 orang dari 6 rumah di Lingkungan VII, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, dan 12 orang dari 7 rumah di lingkungan X, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang.
Dalam peninjauan tersebut, Bobby Nasution mengatakan, isolasi tersebut merupakan isolasi yang pertama sekali dilakukan di Kota Medan. “Karena ini yang pertama kali dilakukan di Kota Medan, jadi kita lihat persiapanya seperti apa. Apakah ada kekurangan, yang mana kekuranganya harus segera cepat kita perbaiki,” tegasnya.
Bobby juga memastikan, selama menjalani isolasi mandiri, para pasien yang terpapar Covid-19 akan mendapatkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari Pemko Medan. “Kita akan sediakan makanannya mulai dari sarapan, makan siang dan makan malam. Ditambah vitamin dan obat-obatan yang dibutuhkan oleh pasien yang terpapar covid-19,” ujar Wali Kota Medan.
Selain itu, Pemko Medan juga akan melakukan rapid antigen dan tracing di tempat-tempat pasien melakukan aktivitasnya sehari-hari, salah satunya di tempat pasien bekerja. “Kita tadi sudah menanyakan dimana tempat pasien bekerja dan siapa yang terakhir kontak erat dengan pasien itu akan kita tracing,” ujar Wali Kota.
Tak cuma itu Bobby juga dapat memastikan, jika kondisi kesehatan pasien akan terus dipantau. Artinya apabila pasien mengalami gejala, maka akan segera di bawa ke rumah sakit untuk segera diberikan perawatan. “Kita lihat kondisinya, kalau memang tanpa gejala dan tempatnya memungkinkan, kita anjurkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Tapi apabila ada gejala, akan kita rawat di rumah sakit,” katanya.
Terakhir, Bobby berharap agar upaya yang dilakukan Pemko Medan ini dapat menurunkan angka penyebaran covid-19 di Kota Medan. Bobby juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan mendukung keputusan yang diambil Pemko Medan tersebut.
Terpisah, Anggota Komisi I DPRD Medan Mulia Syahputra Nasution, menyebutkan kebijakan isolasi lingkungan yang dilakukan Pemko Medan di Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Selayang, merupakan langkah yang tepat untuk memutuskan penularan Covid-19.
Wakil Rakyat dari Dapil Medan 5 yang meliputi Kecamatan Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Sunggal, Medan Maimun, dan Medan Polonia itu menyebutkan, upaya ini dapat menekan dan memutuskan mata rantai penularan virus Covid-19. “Saya pikir itu merupakan langkah yang tepat, karena sebagai upaya memutuskan mata rantai Covid-19 yang dilakukan Pemko Medan,” jelas politisi partai Gerindra tersebut.
Diterangkannya, isolasi lingkungan itu juga merupakan upaya penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien Covid-19 (treatment). “Untuk makanan dan obat-obatan juga telah disediakan oleh Pemko, ini harus kita dukung,” terangnya.
Namun, Mulia juga menyayangkan masih adanya masyarakat saat ini, khususnya di kawasan Medan Johor yang masih menganggap biasa Covid-19. Padahal, Medan Johor saat ini berstatus zona merah. “Saya berharap masyarakat harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Langkah pemerintah ini sudah tepat, yakni menjaga kita (dari virus) supaya tidak menyebar, tetapi kita juga harus menjaga diri dan komitmen menerapkan protokol kesehatan tersebut,” imbaunya.
Sebab, pemerintah telah berupaya maksimal untuk melakukan penanganan penyebaran serta pencegahan Covid-19. Untuk itu, masyarakat sebaiknya ikut menjaga diri serta keluarga dari virus tersebut. “Jangan sampai seperti di India terjadinya tsunami Covid-19. Saya yakin kita mampu menjaga diri, setelah itu bersama-sama menjaga orang lain agar tidak terjadi penularan. Caranya dengan menerapkan protokol kesehatan,” tambahnya.
Mulia juga mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan adanya isolasi lingkungan, demikian juga dengan warga yang terpapar Covid-19. Sebab, Covid-19 bukan lah aib.
Diminta tanggapannya tentang adanya lokasi permainan anak-anak di Jalan Karya Wisata, tepatnya di samping Taman Cadika yang terkesan mengundang keramaian, Mulia mengatakan hal itu pernah ditindak oleh pihak kecamatan Medan Johor dengan membubarkannya karena beroperasi di atas batas jam operasional.
“Tapi saat ini pengelolanya sudah mematuhi apa yang diintruksikan oleh Wali Kota Medan. Begitupun, kita harapkan semua pihak dapat mematuhi protokol kesehatan agar penularan Covid-19 bisa dihentikan,” pungkasnya.
USU Batasi Aktivitas Kampus
Terpisah, Universitas Sumatera Utara (USU) juga melakukan pembatasan aktivitas terhadap dosen dan pegawai di lingkungan kampus di Jalan Dr Mansyur, Kota Medan. Hal itu, berdasarkan Surat Edaran Nomor 6015/UN5.1.R/SDM2021. Yang dikeluarkan 28 Mei 2021 dan ditandatangani Rektor USU, Dr Muryanto Amin.
“Iya benar (surat edaran tersebut),” kata Kepala Humas, Promosi, dan Protokoler USU, Amalia Meutia MPsi, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (30/5).
Surat edaran Rektor USU, bertujuan untuk pembatasan kegiatan dan upaya pencegahan peningkatan dan penyebaran Covid-19 di lingkungan USU. “Memberlakukan pembatasan kegiatan di lingkungan USU mulai tanggal 2 Juni 2021 sampai dengan 30 Juni 2021,” sebut dalam petikan surat edaran itu.
Kemudian, Surat Edaran itu juga menyebutkan, seluruh pimpinan satuan kerja di lingkungan USU wajib menerapkan sistem Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO) dengan ketentuan maksimal 50 persen dari jumlah pegawai yang boleh melakukan pada setiap ruangan di lingkungan USU dan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat.
Langkah-langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen USU dalam melindungi keselamatan dan kesehatan sivitas akademikanya. “Serta sebagai wujud kepedulian USU dalam upaya pencegahan penularan infeksi Covid-19 dan mengimbau agar kita senantiasa menerapkan protokol kesehatan . Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir,” tulis dalam surat edaran tersebut.
Amalia tidak membantah jika surat edaran tersebut dikeluarkan karena ada yang terpapar atau positif Covid-19. “Memang benar, ada yang terkonfirmasi positif Covid,” ungkap Amalia.
Disinggung yang terkonfirmasi Covid-19, apakah dosen atau pegawai dan berapa jumlahnya. Amalia enggan membeberkan data tersebut. Dengan alasan, tidak ada menerima laporan berupa data. “Saya tidak memiliki data berapa jumlah dosen atau pegawai yang terkonfirmasi Covid-19. Karena, tidak ada laporan juga dari pihak fakultas (di lingkungan USU),” tandasnya.(map/mag-1/gus)
DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Personel Satuan Reserse Narkoba Polresta Deliserdang menggerebek kampung narkoba di Dusun III Desa Selamat, Kecamatan Sibirubiru Deliserdang. Dalam penggerebakan ini, petugas mengamankan 12 orang yang terlibat penyalahgunaan sabu.
Sabu-Ilustrasi
Kasat Narkoba Polresta Deliserdang, Kompol Ginanjar Fitriadi mengatakan penggerebekan di kampung narkoba tersebut berawal dari laporan masyarakat terkait maraknya peredaran sabu di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru. Selanjutnya, petugas menuju lokasi untuk melakukan penyergapan, Jumat (28/5).
“Usai mendapat kabar yang akurat, kita langsung melakukan penyisiran di Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibirubiru, Deliserdang,” ujar Kompol Ginanjar Fitriadi, Minggu (30/5/2021).
Setiba di lokasi, petugas kemudian melakukan penggrebekan ke sejumlah titik, Alhasil, petugas mengamankan sebanyak 12 orang yang diduga terlibat penyalahgunaan narkoba.
“Sedangkan barang Bukti Narkoba yang berhasil diamankan berupa 18 paket sabu dengan berat bruto 3,49 gram, satu buah sekop shabu, lima buah alat hisap shabu atau bong, dan lima blok plastik klip kosong,” ujar Ginanjar.
Untuk di proses lebih lanjut, 12 orang tersebut saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Satres Narkoba Polresta Deliserdang.
”Saat ini mereka masih diperiksa intensif untuk selanjutnya diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” ucapnya. (bbs/azw)
Pelaku Pembunuhan: Dua Ibu Rumah IRT, Anaria Sipayung (40) dan Halimah Telaumbanua (45), warga Huta Tinggi, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, ditangkap Polda Sumut di Hotel Hawai, Jalan Jamin Ginting, Medan, kemarin.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut mengamankan dua Ibu Rumah Tangga (IRT), Anaria Sipayung (40) dan Halimah Telaumbanua (45) di Hotel Hawai, Jalan Jamin Ginting, Medan, Sabtu (29/5) malam. Kedua warga Hutatinggi Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun itu, diamankan karena diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan terhadap Korban Porta boru Tumanggor (52), warga Nagori Tanotinggir Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun.
Pelaku Pembunuhan: Dua Ibu Rumah IRT, Anaria Sipayung (40) dan Halimah Telaumbanua (45), warga Huta Tinggi, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, ditangkap Polda Sumut di Hotel Hawai, Jalan Jamin Ginting, Medan, kemarin.
Penangkapan terhadap kedua wanita tersebut, setelah petugas melakukan penyelidikan atas temuan mayat korban Porta boru Tumanggor (52), dalam posisi leher tergantung di pohon kopi dengan menggunakan kain panjang, Kamis (27/5) lalu. Kuat dugaan, korban Porta tewas dibunuh.
Dari hasil penyelidikan, Sabtu (29/5), polisi mengetahui keberadaan kedua pelaku sedang menginap di Hotel Hawai Medan.
Tak ingin kedua pelaku kabur lebih jauh, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, langsung memerintahkan anggota melakukan pengejaran ke Hotel Hawai Medan.
Sesampainya di lokasi, petugas mendapatkan kedua wanita saat berada di dalam kamar hotel dan mengamankannya. Saat diinterogasi, kedua tersangka pun mengakui perbuatannya telah menghabisi nyawa korban.
Dalam penangkapan itu petugas turut menyita barang bukti dua unit handphone yang baru dibeli dengan uang milik korban yang diambil dari tas, 2 cincin milik korban serta uang tunai Rp2,5 juta.
Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja melalui Kasubdit III Jatanras AKBP Taryono, ketika dikonfirmasi, Minggu (30/5), membenarkan penangkapan kedua wanita tersebut.
“Saat ini kasusnya masih dikembangkan lagi,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita paruh baya bernama Portan Tumanggor (52) ditemukan tewas dengan kondisi leher terikat di pohon kopi, Kamis (27/5) lalu. Jenazah korban ditemukan seorang petani di areal perladangan Dusun Tinggir di Desa Tano Tinggir, Kecamatan Purba. (mag-1/azw)
SAMOSIR, SUMUTPOS.CO – Ketua DPD AMPI Sumatera Utara, dr David Luther Lubis bersama Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom ST melakukan tabur bibit ikan sebanyak 25.000 ekor di Danau Toba, Sumatera Utara, Minggu (30/5).
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap ekosistem dan ketersediaan ikan di Danau Vulkanik terbesar di dunia itu tetap terjaga.
Termasuk juga jenis Ihan Batak (Ikan Batak) atau Neolissochilus sumatranus yang sangat erat hubungannya dengan adat Batak. Di mana ikan tersebut sudah mulai sulit didapati di Danau Toba.
“Ikan ini sangat familiar dalam adat Batak. Setiap acara adat dari sejak kelahiran sampai kematian selalu ada,” ungkap dr David.
Selain menjaga ketersediaan, tujuan lainnya untuk mengembalikan fungsi dan peran perairan umum daratan. Sebagai ekosistem yang seimbang, juga untuk mengoptimalkan potensi dan menambah stok ikan untuk konsumsi. Selain itu juga ikan-ikan di Danau Toba tidak punah.
Sementara itu Bupati Samosir mengapresiasi kegiatan tabur benih ikan di Danau Toba yang dilakukan AMPI.
“Benih itu akan menambah produksi ikan. Harapannya warga bersabar menunggu ikan itu besar baru dijala,” ujar Vandiko Timotius Gultom. (rel)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mampu mandiri dan berdaya merupakan sebuah keberhasilan bagi wanita di era modern ini. Namun, menjadi berdaya dan mampu mengajak kaum perempuan di lingkungan sekitarnya adalah sebuah kebanggaan. Pasalnya, hal ini mampu meningkatkan taraf hidup lebih banyak kaum perempuan dan membuka banyak ceruk bisnis bagi pelaku usaha.
Ieko Damayanti adalah perempuan yang mampu membuktikan hal tersebut. Perempuan berusia 33 tahun ini memiliki usaha CV Sahabat Alam, perusahaan handycraft dengan merek “Ratu Eceng” yang memberdayakan banyak kaum perempuan. Dia bercerita jalan hidupnya ini dimulai karena keresahan dirinya yang kesulitan untuk masuk ke dalam lingkungan kerja. Terlebih, tak banyak perusahaan yang mau merekrut gadis dengan bekal ijazah SMA ini. “Lulus SMA itu susah sekali mencari pekerjaan karena memang aku tidak sempurna yang bisa diterima oleh kantor-kantor atau perusahaan lain,” katanya.
Akhirnya Ieko pun memutuskan untuk usaha eceng gondok lantaran dia melihat peluangnya cerah di masa mendatang. Ieko berpendapat pilihan membuka usaha menjadi sangat relevan pada saat itu. Terlebih, dia memang memiliki cita-cita untuk mandiri dan memiliki usaha sendiri.
Ieko melanjutkan, upayanya dalam merintis usaha bukan perkara yang mudah. Sebagai kawula muda, dia mengaku tak banyak modal dan pengalaman yang dimiliki. Ieko sangat tertarik dengan kerajinan dari eceng gondok. Dengan modal Rp150.000 saja, Ieko membuka industri anyam kecil-kecilan dan mulai belajar semua hal usaha secara mandiri. “Memang seharusnya aku mendirikan perusahaan. Akhirnya aku menggeluti usaha ini secara otodidak,” imbuhnya.
Dia menuturkan proses merintis usaha eceng gondok ini pun tak langsung memberi hasil. Bahkan Ieko masih harus rela bekerja sampingan di sebuah toko konter gawai. Hal tersebut dilakukannya guna meningkatkan modal usaha dan mengembangkan terus usaha kecintaannya ini.
Di luar itu, Ieko mengatakan dirinya pun mendapat dukungan pembiayaan modal usaha dari BRI untuk mengembangan usahanya. Bahkan, dukungan ini menjadi pengungkit luar biasa bagi usaha kecilnya ini. Dia sangat senang dan berterima kasih bisa bekerjasama dengan BRI dan menilai BRI sangat mendukung sekali baik dari segi permodalan, pendampingan, dan pelatihan-pelatihan. “Saya berpikir ini tidak hanya cukup sampai di sini tapi bagaimana usaha ini terus berkembang dan terus bermanfaat bagi orang banyak. Terimakasih BRI atas support luar biasanya,” imbuh ibu dari satu anak ini.
Ieko meneruskan usaha Ratu Eceng-nya ini pernah mengikuti program BRI Incubator. Dari program tersebut usahanya masuk 10 besar di Indonesia. Berkat BRI Incubator ini pula usahanya dicarikan pembeli-pembeli luar negeri sehingga produknya bisa diekspor ke luar negeri. “Nah ketika BRILIANPRENEUR tahun lalu saya diundang dan lolos sehingga saya bisa menampilkan produk saya di event internasional tersebut. Dan disitulah saya akhirnya bertemu dengan buyer dari Los Angeles, pemasaran kita bukan hanya ke Los Angeles tapi pemasaran kita Alhamdulillah sudah ke Jepang,” ujar perempuan asal Tangerang ini.
Dengan raihan tersebut, Ieko pun akhirnya melakukan pembaruan dari tujuan usahanya, yakni memberdayakan perempuan sekitar. Dia merasa perlu membagi keterampilan menganyam eceng gondok ke perempuan lain.
Dia pun mencoba mengumpulkan superwoman lain di sekitarnya untuk menganyam eceng gondok. Ieko berharap dapat membantu para perempuan ikut menghasilkan pendapatan, dan berdaya di rumah tangga. Terlebih, keterampilan menganyam memang lebih tinggi dimiliki oleh para perempuan. Hal ini membuat produk Ratu Eceng menjadi lebih rapi dan berkualitas.
Seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya orderan, jumlah orang-orang yang Ieko ajarkan makin meningkat. Tidak hanya di wilayah Sindang Jaya saja tapi sudah ke daerah-daerah kecamatan Ciledug hingga Parung.
Terkait omset, Ieko mengaku saat ini usahanya mampu mencetak Rp15 juta hingga Rp 35 juta. Meski, capaian tersebut sudah sangat luar biasa untuk usaha kecil, Ieko tidak puas sampai situ saja. “Usaha ini bukan hanya untuk meraup keuntungan bagi diri saya sendiri, tapi untuk masyarakat banyak,” imbuhnya.
Dari usahanya yang sempat diremehkan orang, Ieko mampu membangun sebuah rumah baru, dan membuat rumah produksi anyam sendiri. Ke depan, perempuan berusia 33 tahun ini juga berencana memiliki gallery rumah cantik anyam berlantai 3.
Ieko merupakan salah satu nasabah BRI Unit Karang Tengah Ciledug yang memiliki kemauan dan kemampuan yang baik dalam mengembangkan suatu usaha. Berbekal kegigihan dan ketepatan waktu dalam melakukan pembayaran membuat dia bisa naik kelas dan diberikan fasilitas pinjaman KUR dengan pemberdayaan perempuan yang sekarang memang digalakkan oleh BRI.