25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 3366

PT PHPO KIM Salurkan Paket Sembako Idul Fitri, Fokus Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19

SALURKAN: Pimpinan PT PHPO Unit KIM, Bahri Hasibuan bersama Humas, Martua Muda Daulay, foto bersama usai menyalurkan bantuan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Permata Hijau Palm Oleo (PHPO) KIM kembali menyalurkan bantuan paket sembako kepada masyarakat Dusun 19, Desa Saentis, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Selasa (11/5). Bantuan melalui CSR Permata Ekonomi dan Sosial disalurkan kepada masyarakat yang akan merayakan Lebaran Idul Fitri 1442 H. 

SALURKAN: Pimpinan PT PHPO Unit KIM, Bahri Hasibuan bersama Humas, Martua Muda Daulay, foto bersama usai menyalurkan bantuan.

Pimpinan PT PHPO Unit KIM, Bahri Hasibuan mengatakan, bantuan paket sembako yang mereka salurkan merupakan program rutin dari perusahaan menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 H. “Bantuan paket sembako ini kita salurkan langsung kepada masyarakat.

Bantuan yang diberikan dapat berguna bagi masyarakat yang merayakan Lebaran Idul Fitri,” ujarnya didampingi Humasnya, Martua Muda Daulay.

Bahri menyadari, selama ini masyarakat harus menjalani ujian dampak dari wabah Covid-19, kesulitan harus dilewati dengan peduli kepada masyarakat. Oleh karenanya, PT PHPO secara rutin menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

“Mari kita doakan agar wabah Covid 19 ini cepat berlalu. Kita juga memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar operasional perusahaan semakin lancar dan maju. Sehingga, agenda rutin dalam penyelaluran dana CSR dapat terus terlaksana khususnya di Desa Saentis,” pungkas Bahri Hasibuan.

Humas PT PHPO, Martua Muda Daulay menambahkan, selama ini perusahaan terus menjalankan kegiatan sosial melalui bantuan CSR kepada masyarakat setiap tahunnya. 

“Program yang sudah kita laksanakan selama ini adalah, CSR Permata Sehat kegiatannya untuk pengobatan gratis dan sunat massal, CSR Pendidikan kegiatannya memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dan siswa yang kurang mampu, serta CSR penghijauan kegiatannya memberikan bibit-bibit tanaman kepada masyarakat,” jelasnya.

Selama pandemi Covid-19, lanjut Martua Muda Daulay, pihaknya lebih fokus membantu masyarakat terdampak Covid-19 bersinergi dengan pemerintah daerah. “Selama pandemi Covid-19, perusahaan telah melakukan program kepedulian bagi masyarakat terdampak Covid-19. Kegiatan ini terus berlanjut dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dusun 19, Yudo Irawan mengucapkan terima kepada PT PHPO yang telah berkomitmen dan bersinergi membantu masyarakat di Desa Saentis pada umumnya Kabupaten Deliserdang. “Selama ini, masyarakat di Desa Saentis secara rutin telah menerima bantuan CSR dari PT PHPO. Kami sangat mengapresiasi perusahaan yang telah berbuat baik kepada masyarakat. Semoga perusahaan tetap lancar dan sukses menjalankan usahanya,” pungkasnya. (fac/ila)

Anggaran Bantuan Bencana: Pemko Diminta Alokasikan per Kelurahan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Luapan Sungai Deli yang mengakibatkan rumah warga di pinggiran sungai terendam banjir diharapkan dapat memacu kepedulian aparatur yang ada di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam melayani masyarakat. 

Pasalnya di beberapa lokasi, kepedulian aparat Pemko Medan terhadap warga yang tertimpa musibah dinilai masih sangat minim dari yang diharapkan.

Padahal, Wali Kota Medan sudah menekankan soal pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat Kota Medan.

“Banjir di kawasan sungai Deli sudah menjadi langganan warga. Namun, aparat Pemko Medan dari tingkat Kepala Lingkungan, Lurah, Camat dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sepertinya kurang sigap dan tanggap,” ucap Anggota Komisi ICV DPRD Medan, Syaiful Ramadhan kepada wartawan, Minggu (16/5). 

Di sisi lain, politisi muda Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan ini mengapresiasi kunjungan yang dilakukan Wali Kota Medan ke sejumlah pemukiman warga Kota Medan yang terdampak musibah banjir. 

Namun Syaiful mengatakan, masyarakat yang terkena musibah seperti banjir di bantaran Sungai Deli mengharapkan kesigapan aparat seperti Kepling, Lurah, Camat dan Kepala Dinas agar sedini mungkin dapat memberikan perhatian dan bantuan kepada warga yang tertimpa musibah.  “Warga yang terkena musibah yang disibukkan dengan menyelamatkan harta benda, tak mungkin lagi menyiapkan makanan. Yang warga harapkan itu tidak banyak, dengan kepedulian apartur seperti menyiapkan makanan saja dirasanya sudah sangat cukup,” ujarnya. 

Terkait persoalan ini, pihaknya mengusulkan agar Pemko Medan dapat mengalokasikan anggaran bantuan bencana di setiap kelurahan yang terdampak banjir.  “Pengalokasian anggaran bantuan bencana di setiap kelurahan bagi warga yang terdampak banjir diharapkan bisa jadi solusi kedepan, sehingga apartur bisa lebih leluasa dalam memberikan bantuan kepada warga Kota Mesan yang tertimpa bencana,” pungkasnya. (map/ila)

Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bagi Pekerja Bukan Dalam Bentuk Uang

ILUSTRASI: Salah satu demo para karyawan yang di-PHK dari perusahaannya, beberapa waktu lalu. Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang akan digulirkan pemerintah pusat melalui BPJamsostek masih menunggu regulasi dari pusat.
Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan dan terdaftar dalam program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) BPJamsostek, akan dibantu namun bukan dalam berbentuk uang, melainkan dialihkan ke pekerjaan lain.

ILUSTRASI: Salah satu demo para karyawan yang di-PHK dari perusahaannya, beberapa waktu lalu. Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang akan digulirkan pemerintah pusat melalui BPJamsostek masih menunggu regulasi dari pusat.
ILUSTRASI.

Hal inilah yang sedang gencar dilakukan BPJamsostek melakukan sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2021 dan Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) kepada kepala daerah, khususnya yang ada di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh. Sosialisasi ini terkait implementasi JKP bagi pekerja, yaitu alih pekerjaan bukan dalam bentuk uang kembali.

Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Sumbagut Panji Wibisana menjelaskan, implementasi mengenai Program JKP ini sebagai jembatan yang melindungi peserta BPJamsostek di kantor cabang masing-masing daerah. Karenanya, ini menjadi kewajiban juga dari kantor cabang untuk mensosialisasikan apa yang menjadi dasar bisa mengklaim program JKP.

“JKP ini bisa saja tidak diberikan karena persyaratannya tidak lengkap. Supaya tidak ada miskomunikasi, makanya kami terus melakukan sosialisasi ini sampai bulan Agustus 2021. Terutama, pada peserta BPJamsostek yang ada di perusahaan-perusahaan,” terang Panji saat sosialisasi Inpres Nomor 2/2021 dan Program JKP di kantornya belum lama ini.

Panji mengungkapkan, tujuan utama adanya JKP agar bagaimana pekerja itu bisa kembali bekerja selama 6 bulan, setelah kehilangan pekerjaan. Pekerja tersebut dilakukan alih pekerjaan.

Misalnya, pekerja itu biasa bekerja di bagian administrasi. Namun pangsa pasar lagi membutuhkan jasa tukang las. Maka, pekerja boleh dilatih bagaimana sebagai ahli seorang las yang akan bekerja sama dengan lembaga pemerintah terutama Badan Latihan Kerja (BLK). “Jaminan yang diberikan bukan dalam bentuk uang kembali, tapi alih pekerjaan berdasarkan keputusan bersama,” ungkapnya.

Disebutkan Panji, iuran Program JKP tidak ada iuran tambahan atau dibebankan kepada peserta. Sebab, iurannya telah diambil atau direkomposisi dari iuran Program Jaminan Kematian (JKM) sebesar 0,14% dan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 0,10%, sehingga jumlahnya adalah 0,24%. “Total iuran JKP 0,46% persen. Maka dari itu, sisanya 0,22% menjadi tanggung jawab pemerintah,” sebut dia.

Lebih lanjut Panji mengatakan, ada JKP dan juga Inpres Nomor 2/2021 sebagai bentuk bahwa negara hadir melindungi pekerja yang ada di Indonesia. Yaitu, pekerja penerima upah, bukan penerima upah, migran Indonesia, dan jasa konstruksi. “Kenapa Inpres Nomor 2/2021 dikeluarkan, karena negara ingin semua pekerja mendapat perlindungan melalui jaminan sosial ketenagakerjaan. Karena itu, untuk mengoptimalkannya maka Presiden RI melalui Inpres tersebut memerintahkan kepada seluruh menteri, jaksa agung, gubernur, walikota, dan bupati,” ujarnya.

Jadi, masing-masing pemerintah daerah berperan meningkatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Namun, meningkatkannya bukan dari segi jumlah pekerjanya saja melainkan juga layanan jaminan sosial ketenagakerjaannya. ”Saat ini, kami menangani peserta jaminan sosial ketenagakerjaan bukan hanya ASN saja tetapi juga non ASN,” sambung Panji.

Dia menambahkan, progres dari JKP diminta laporannya oleh presiden melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan. Kementerian tersebut melaporkan setiap 6 bulan sekali. Akan tetapi, bisa saja sewaktu-waktu presiden meminta laporan pertanggungjawaban itu, bagaimana perkembangannya.

“Maka dari itu, kami sangat konsen merangkul Pemprovsu, Pemko Medan dan pemerintah daerah lainnya di wilayah Sumbagut. Selain itu, Kami juga telah melakukan sosialisasi ke kejaksaan tinggi baik di Sumut dan Aceh. Sinergitas ini telah kami lakukan karena sangat penting. Bahkan, kami juga memberikan sosialisasi kepada media dengan harapan agar sama persepsinya menyampaikan pada pemangku kepentingan dan para peserta BPJamsostek,” pungkasnya. (ris/ila)

1.345 Napi Lapas Klas 1 Medan Dapat Remisi Hari Raya Idul Fitri

Remisi-Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Medan, memberikan Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri kepada 1.345 Wargabinaan yang beragama muslim. Dari jumlah tersebut, enam wargabinaan diantaranya mendapat remisi bebas, Kamis (13/5) lalu.

Remisi-Ilustrasi

Namun, ke 6 wargabinaan ini tidak dapat langsung bebas lantaran harus menjalani subsider hukuman yang berlaku. Adapun besaran remisi yang di peroleh oleh wargabinaan Lapas Klas 1 Medan ini, berupa pengurangan masa hukuman selama 15 hari hingga 45 hari.

Pemberian remisi khusus Idul Fitri ini sendiri, diberikan secara langsung oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas 1 Medan, Erwedi Supriyatno yang juga di hadiri Kasi Registrasi Reymon Rumahorbo, Serta Kasi Bimbingan Kemasyarakatan, Sahat Sihombing.

Dalam sambutannya saat memberikan remisi, Kepala Lapas Klas 1 Medan, Erwedi Supriyatno mengatakan, jika kehidupan sebagai tahanan jangan di artikan sebagai derita selama menjalani masa pidana. “Lapas Klas 1 Medan ini, tempat untuk memperbaiki diri dari segala prilaku buruk yang dulu pernah dilakukan. serta, teruslah berbuat baik selama menjalani masa pidana,” ujarnya.

Selain itu, dalam perayaan Idul Fitri, Kalapas juga berpesan agar para tahanan yang ada di Lapas Klas 1 Medan dapat menjaga keamanan dan ketertiban yang berlaku. “Saya harap seluruh teman-teman yang tengah menjalani pidana dapat secara bersama menjaga ketentraman di rutan labuhan deli,” pungkasnya. (man)

Tinjau Banjir di Sejumlah Titik, Bobby Perkuat Kolaborasi dengan BWS

TINJAU BANJIR: Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, meninjau banjir di Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sabtu (15/5) dini hari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik banjir di Kota Medan yang terjadi pada Sabtu (15/5) dini hari. Pasalnya, sejumlah permukiman di Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan terdampak banjir kiriman dari hulu atau gunung pada Sabtu (15/5) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

TINJAU BANJIR: Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, meninjau banjir di Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sabtu (15/5) dini hari.

Mendengar adanya banjir, Bobby Nasution langsung meninjau beberapa titik pada pukul 04.00 WIB, diantaranya meninjau pintu kanal di Kecamatan Medan Johor dan permukiman yang terdampak banjir di tepi Sungai Deli, Kecamatan Medan Maimun.

“Sebenarnya malam ini hujan tidak terlalu deras, tapi ada kiriman dari hulu sehingga Sungai Deli meluap dan air masuk ke rumah-rumah warga. Tapi ini menjadi tanggungjawab Pemko Medan,” ucap Bobby kepada wartawan saat melakukan peninjauan tersebut.

Di lokasi itu, Bobby Nasution yang didampingi Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang (PKPPR) Kota Medan Benny Iskandar juga menegaskan kepada aparatur kecamatan dan kelurahan yang ada disana untuk membantu dengan sekuat tenaga masyarakat yang mengungsi akibat banjir.

Bobby Nasution juga memberi perintah untuk mendirikan dapur umum guna memastikan masyarakat yang mengungsi tidak kekurangan makanan. “Kita minta camat, lurah, dan kepling untuk membantu warga sekuat tenaga. Jangan sampai ada warga yang tidak makan. Setelah banjir surut, nanti kita juga minta seluruh aparatur gerak cepat membersihkan lingkungan,” tegasnya.

Sementara terkait peninjauan kanal yang selama ini menjadi gerbang terakhir untuk menghambat air kiriman dari hulu, Bobby Nasution mengungkapkan akan terus memperkuat kolaborasi dengan Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II.

“Dari awal kita telah berkolaborasi dengan BWS. Ke depan kita akan terus perkuat agar kita bisa semakin maksimal dalam mencegah banjir kiriman dari hulu,” ungkapnya.

Di sela-sela peninjauannya, Bobby Nasution juga turut memberikan bantuan berupa sembako dan makanan cepat saji kepada warga yang mengungsi karena rumahnya yang terkena banjir.

Menanggapi hal ini, Komisi IV DPRD Medan memberikan apresiasi kepada Wali Kota Medan yang berkenan melakukan peninjauan ke lokasi banjir pada waktu dini hari tersebut. DPRD menilai, apa yang dilakukan Bobby sebagai bentuk keseriusannya dalam memperhatikan nasib masyarakat Kota Medan yang terkena bencana.

“Tidak semua pemimpin mau turun tangan meninjau lokasi banjir jam 4 dini hari begitu, saya rasa kita semua patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk Wali Kota Medan. Ini jelas sebagai bukti kepedulian beliau kepada masyarakat,” kata Anggota Komisi IV DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution kepada Sumut Pos, Minggu (16/5).

Dikatakan Dedy, keseriusan dan kepedulian yang dilakukan Bobby kepada masyarakat Kota Medan sudah selayaknya ditindaklanjuti oleh OPD terkait di lingkungan Pemko Medan agar peristiwa banjir kiriman yang masuk ke Kota Medan dapat diminimalisir.

“Kita juga berharap agar kolaborasi yang dilakukan Pemko Medan dengan pihak BWS dapat terus diperkuat supaya peristiwa banjir kiriman seperti ini dapat cepat terselesaikan,” pungkasnya.

Sebelumnya juga, Bobby mengajak istrinya, Kahiyang blusukan meninjau terdampak banjir luapan Sungai Deli. Begitu mendengar ada ratusan rumah warga di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun terendam air karena meluapnya Sungai Deli pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu langsung turun meninjau lokasi banjir, Kamis (13/5).

Diketahui bahwa Sungai Deli mulai meluap sekitar pukul 03.00 WIB dan langsung memasuki rumah warga. Air baru surut selang tiga jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 06.00 WIB. 

Bobby Nasution dan Kahiyang tiba sekitar pukul 14.00 WIB dan langsung disambut gembira warga setempat. Selanjutnya, mereka langsung meninjau kondisi Sungai Deli yang baru selesai meluap tersebut.

Kemudian Bobby Nasution berdialog dengan sejumlah warga. Ia mengungkapkan bahwa dirinya mendapat informasi dari masyarakat sekitar pukul 23.00 WIB bahwasannya Sungai Deli, terutama yang di bantaran sungai. “Kedatangan kami kemari karena ingin memastikan langsung kondisi warga yang terdampak banjir tadi pagi. Kedatangan saya kesini juga ingin bersilaturahmi karena bertepatan dengan 1 syawal,” kata Bobby Nasution. (map/ila)

Inalum Tanam 500.000 Pohon di Sekitar Danau Toba

TANAM: Sebanyak 500.000 pohon ditanam PT Inalum di sekitar Danau Toba.

TOBA, SUMUTPOS.CO – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM menunjukkan kepeduliannya terhadap pelestarian alam khususnya Danau Toba. Hal ini terlihat dari komitmen INALUM sejak tahun 2015 hingga 2020 yang telah melakukan penghijauan terhadap sekitar 1.000 hektar lahan di sekitar Danau Toba. Terlebih Danau Toba merupakan destinasi wisata kelas satu dan masuk prioritas utama pembenahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nasional. 

TANAM: Sebanyak 500.000 pohon ditanam PT Inalum di sekitar Danau Toba.

Direktur Pelaksana INALUM, Sophia I. Watimena, mengatakan sebagai BUMN yang beroperasi di dekat Danau Toba, INALUM sangat peduli dengan kelestarian Danau Toba.  Dan  Inalum tentunya berkomitmen untuk ikut andil dalam usaha untuk penghijauan di sekitar Danau Toba, khususnya di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau toba.

“INALUM sejak tahun 2015 hingga 2020 telah melakukan penghijauan terhadap sekitar 1.000 hektar lahan di sekitar Danau Toba. Penghijauan ini dilakukan dengan menanam sekitar 500.000 pohon di tujuh Kabupaten sekitar Danau Toba,” tutur Sophia.

Lebih lanjut, Sophia menambahkan bahwa penghijauan tersebut, INALUM senantiasa secara aktif melibatkan stakeholder sekitar Danau Toba untuk ikut berperan dalam penghijauan Danau Toba. 

“INALUM secara aktif mengajak instansi di sekitar Danau Toba untuk bersinergi melakukan penghijauan di sekitar Danau Toba, PJT-1, Inhutani, Kodam I Bukit Barisan, Poldasu dan lain-lain kami ajak untuk bersinergi dalam penghijauan Danau Toba ini,” tambah Sophia.

Deputi Sekretaris Perusahaan INALUM, Mahyaruddin AR, juga menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan penghijauan Danau Toba ini, bukan hanya menanam pohon, INALUM juga melaksanakan berbagai upaya lain untuk penghijauan Danau Toba.

“Selain penanaman pohon, INALUM pada tahun 2021 ini akan membuat sumur resapan dan biopori, budidaya tanaman endemik, pembuatan embung baru di luar DTA Danau Toba dan lain-lain guna menjaga kelestarian alam Danau Toba,” terang Mahyaruddin.

Mahyaruddin menambahkan, pada tahun 2021 ini juga, INALUM juga akan terus bersinergi dengan instansi terkait demi menjaga kelestarian alam Danau Toba.

 ”INALUM akan terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh stakeholder untuk penghijauan Danau Toba, khususnya dengan tujuh Kabupaten yang berada di sekitar Danau Toba yaitu Humbang Hasundutan, Dairi, Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Simalungun dan Karo,” beber Mahyaruddin.(tri)

Jalan Desa Sinar Pagi Dairi Belum Tersentuh Aspal

BELUM DIASPAL: Kondisi jalan menuju Desa Sinar Pagi, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, belum pernah diaspal.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Meski sudah puluhan tahun terbentuk sebagai salah satu desa. Namun hingga saat ini, akses/jalan menuju Desa Sinar Pagi, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, belum pernah tersentuh aspal.

BELUM DIASPAL: Kondisi jalan menuju Desa Sinar Pagi, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, belum pernah diaspal.

Padahal sebenarnya, untuk menuju Desa Sinar Pagi bisa ditempuh lewat dua arah yakni, dari Desa Lae Luhung, Kecamatan Siempat Nempu Hilir serta dari Kecamatan Tanah Pinem. Tetapi, sampai saat ini jalan menuju Desa itu masih jalan tanah yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Salah satu warga, Nalsali, mengungkapkan, kondisi jalan tanah sudah puluhan tahun dilalui warga. Mereka harus berjalan kaki menembus hutan menuju Pasar Pardomuan, jika hendak membeli kebutuhan pokok pada saat pekan. “Sejak berdiri sampai saat ini, tak satupun akses menujubDesa kami diaspal, ucap Nalsali.

Desa Sinar Pagi memiliki 120 kepala keluarga (KK). Sumber mengatakan, kondisi jalan tanah itu sekarang sudah sangat parah. Badan jalan berparit akibat tergerus air hujan. “Jalan tidak rata, bahkan kendaraan roda dua sulit melintasi akses itu,” sebut Nalsali.

Ia memaparkan, untuk mengangkut hasil pertanian seperti jagung, cabai, jahe, durian dan lainnya harus menggunakan kendaraan gardan dua. 

Kendaraan itu dipergunakan saat hari pekan di Pardomuan, Kecamatan Siempat Nempu Hilir. Itupun penumpang harus naik turun dari mobil, akibat sulitnya medan jalan. 

“Penumpang lebih banyak jalan kakinya, dari pada naik angkutan karena kondisi jalan memprihatinkan”, paparnya.  “Bila dipaksakan kendaraan bisa rusak di tengah jalan,” pungkasnya.(rud)

Sepekan, Tiga Warga Dairi Meninggal Terpapar Covid-19

PEMAKAMAN: Petugas Satgas Covid-19 dan tim Damkar Dairi, melakukan pemakaman salah satu warga yang meninggal karena terpapar Covid-19. di TPU Sidiangkat, Kelurahan Sidiangkat, Kecamatan Sidikalang. DERMAWAN/SUMUT POS.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Dalam sepekan terakhir, sebanyak tiga orang warga Kabupaten Dairi, meninggal karena terpapar corona virus disiase 2019 (Covid-19). Ketiga warga meninggal dunia, dimakamkan dengan protokol kesehatan secara ketat oleh Satuan Tugas (Satgas) penanganan covid-19 Dairi di TPU Sidiangkat. 

PEMAKAMAN: Petugas Satgas Covid-19 dan tim Damkar Dairi, melakukan pemakaman salah satu warga yang meninggal karena terpapar Covid-19. di TPU Sidiangkat, Kelurahan Sidiangkat, Kecamatan Sidikalang. DERMAWAN/SUMUT POS.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka UPT) Damkar Dairi, Amudi Situmeang menerangkan, dalam seminggu terakhir Satgas telah menguburkan tiga orang warga Dairi yang terkonfirmasi Covid-19. “Mereka yang meninggal karena terinfeksi covid-19 itu, rata-rata sudah lanjut usia (Lansia),” kata Amudi. 

Ketiga warga meninggal dunia itu masing-masing BS (71) meninggal, Selasa (11/5), NH (75) meninggal, Kamis (13/5) keduanya warga Kecamatan Sidikalang serta MS (77) meninggal, Jumat (14/5) warga Kecamatan Siempat Nempu. BS dan NH sempat menjalani perawatan di rumah sakit Bina Kasih Medan.

Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Dairi, Rahmatsyah Munthe, Minggu (16/5) menyebutkan, angka penularan covid-19 di Kabupaten Dairi masih tinggi. Data hingga, Sabtu (15/5), jumlah warga Dairi terpapar covid-19, sebanyak 39 orang.  Dan kontak erat sebanyak 142 orang, mereka sekarang menjalani isolasi mandiri di rumah sakit dan di rumah masing-masing.

Rahmatsyah menambahkan, warga terpapar Covid-19 terdapat di sejumlah Kecamatan, di antaranya, di Kecamatan Sidikalang, Parbuluan 3 orang, Siempat Nempu 8 orang, Siempat Nempu Hulu 6 orang, Silahisabungan 1 orang, Sitinjo 1 orang serta Sumbul 3 orang, katanya. (rud)

Perayaan Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah: Tebingtinggi Tetap Laksanakan PPKM

RAKOR: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan bersama Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso bersama Forkompinda dalam kegiatan rakor penanganan PPPM.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19 pada perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah, Pemko Tebingtinggi melalui Satgas Covid-19 tetap memberlakukan Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Tebingtinggi.

RAKOR: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan bersama Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso bersama Forkompinda dalam kegiatan rakor penanganan PPPM.

Pembatasan itu seperti pawai takbiran keliling tidak boleh dilakukan, karena berpotensi mengumpulkan massa dan meningkatkan kemacetan.

Dan kegiatan salad id Idul Fitri hanya dilaksanakan di masjid dengan memuat 50 persen dari kapasitasnya. 

“Terkait kegiatan silaturahmi, masyarakat diimbau agar membatasi pertemuan fisik. Manfaatkan komunikasi virtual agar tetap menjaga jarak,” ujar Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan pada kegiatan Rapat Koordinasi bersama Forkompimda Tebingtinggi, Rabu (16/5).

Umar Zunaidi juga meminta masyarakat, agar membatasi pertemuan fisik dengan kerabat yang berbeda rumah, utamakan bersilaturahmi secara virtual. Jika harus bertemu tatap muka dimohon agar menerapkan Protokol Kesehatan (Proses) 5M demi kebaikan kita bersama.

“Masyarakat juga untuk tidak piknik atau berpergian ke tempat tempat keramaian seperti, ke tempat wisata, Mall, Supermarket dan tempat hiburan lainnya, rayakan Idul Fitri secara sederhana demi memutus penyebaran Covid-19 ini,” bilangnya.(ian/han)

Pemkab Dairi Kembali Raih WTP untuk ke Tujuh Kali

RAIH WTP: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu menerima dokumen WTP dari Kepala BPK Perwakilan Sumut, Eddu Octan Panjaitan di Kantor BPK Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (11/5).

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, selama tujuh tahun berturut-turut berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) perwakilan Sumatera Utara.

RAIH WTP: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu menerima dokumen WTP dari Kepala BPK Perwakilan Sumut, Eddu Octan Panjaitan di Kantor BPK Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (11/5).

Penghargaan WTP diserahkan Kepala BPK Sumut, Eddu Octan Panjaitan kepada Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu dan Ketua DPRD, Sabam Sibarani di Kantor BPK Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Selasa (11/5).

Kepala BPK, Eddu Octan Panjaitan menyampaikan, WTP kali ini adalah untuk ke-7 kalinya diraih Pemkab Dairi secara berturut-turut. Eddu mengatakan, pemberian WTP berdasarkan hasil pemeriksaan BPK. 

Bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa BPK telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Eddu menyebutkan, proses pemeriksaan laporan keuangan Pemkab Dairi tahun 2020 hingga hari ini masih 47 hari, jauh lebih cepat dari ketentuan UU yakni 60 hari, ucapnya. 

“Kami mengucapkan selamat kepada Pemkab Dairi telah meraih WTP selama 7 tahun berturut-turut. Semoga dapat dipertahankan dan mampu ditingkatkan”, ujar Eddu. 

Bupati Eddy KA Berutu mengatakan, opini WTP ini penting bagi Pemkab Dairj yang mengemban amanat rakyat dan menggunakan uang negara. WTP menunjukkan, bahwa laporan keuangan Pemkab Dairi selama 7 tahun berturut-turut sudah sesuai dengan prinsip dan standar berdasarkan pemeriksaan BPK.

“Kami bersyukur dinilai cakap dan berkomitmen tinggi dalam pelaporan keuangan 7 kali berturut-turut. Predikat ini semakin membuat kami optimis dalam wewujudkan Dairi Unggul”, ujar Eddy KA Berutu.

Eddy mengatakan, Pemkab Dairi dalam tahun anggaran 2020, sama seperti daerah lain menghadapi tantangan dan keterbatasan keuangan akibat pandemi Covid-19.

Ditambahkan Eddy, dalam rangka reformasi birokrasi termasuk efektifitas anggaran yang akuntabel. Pemkab Dairi menggulirkan program digitalisasi dan elektronifikasi anggaran, yaitu elektronisikasi transaksi pemerintah (ETP) yang diharapkan memberikan  dampak positif bagi perekonomian dan pembangunan ke depannya.

Ketua DPRD, Sabam Sibarani mengapresiasi capaian ini dan berharap akan semakin baik di masa yang akan datang. Hadir Kepala Sub Audit Sumut III, Syafruddin Lubis, Pengendali Teknis, Netty Sinaga dan Wakil Ketua DPRD Dairi, Halvensius Tondang, Wanseptember Situmorang, Sekretaris Daerah, Leonardus Sihotang, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Dekman Sitopu serta Inspektur, Budianta Pinem.(rud)