25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 3367

Sabo Dam Jebol Diterjang Lahar Dingin Sinabung

TINJAU: Bupati Karo, Cory Seriwaty Sebayang didampingi Wakil Bupati Theopilus Ginting, dan sejumlah forkompimda Karo meninjau jalan kabupaten penghubung Kecamatan Tiganderket – Kuta Buluh yang rusak parah akibat diterjang lahar dingin dari gunung Sinabung, di Simpang Desa Sukatendel Kecamatan Tiganderket.

KARO, SUMUTPOS.CO – Tingginya curah hujan di sekitar lereng Gunung Sinabung menyebabkan lahar dingin kembali terkadi, Jumat (14/5). Kondisi ini diperparah lagi oleh erupsi dan guguran awan panas yang terus terjadi.

TINJAU: Bupati Karo, Cory Seriwaty Sebayang didampingi Wakil Bupati Theopilus Ginting, dan sejumlah forkompimda Karo meninjau jalan kabupaten penghubung Kecamatan Tiganderket – Kuta Buluh yang rusak parah akibat diterjang lahar dingin dari gunung Sinabung, di Simpang Desa Sukatendel Kecamatan Tiganderket.

Materi lahar dingin berupa  bongkahan kayu, batu dan pasir dalam jumlah yang cukup besar itu menyapu areal pertanian warga sekitar. Ironisnya, arus lahar tidak masuk ke jalur Sabo Dam yang sudah selesai dibangun Kementerian PUPR.

  Pasca kejadian, Bupati Karo, Cory Seriwaty Sebayang didampingi Wakil Bupati Theopilus Ginting, Kapolres AKBP Yustinus Setyo, Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto, Kepala Dinas PUPR, Edward Pontianus Sinulingga dan sejumlah Kadis OPD terkait lainnya langsung bergerak ke lapangan meninjau jalan kabupaten penghubung Kecamatan Tiganderket – Kuta Buluh yang rusak parah akibat diterjang lahar dingin dari gunung Sinabung, di Simpang Desa Sukatendel Kecamatan Tiganderket.

 Menurut Bupati Karo, pada kemiringan lereng curam, mengalirnya banjir lahar ke arah dataran lebih rendah berlangsung sangat cepat. Lanjutnya, daya kikis atau daya tumbuk arus banjir lahar terhadap tepi sungai akan semakin kuat. “Sayangnya arus laharan yang terjadi tidak terlokalisir ke area sabo dam, sehingga arus laharan ini meluap dan menyapu areal pertanian dan sempat menutup badan jalan,” katanya.

  Setelah kita tinjau, sabo dam yang dibangun Kementerian PUPR dengan dana yang tidak sedikit untuk mengendalikan jalur lahar dingin, tidak mampu mengakomodir arus lahar yang membawa material bongkahan kayu, batu, pasir dan kerikil dengan jumlah yang sangat banyak, beber Bupati.

 ”Sabo Dam jebol, akibat ganasnya terjangan arus aliran sungai Bakerah dari Gunung Sinabung, sabo dam yang kelihatan kokoh dan kuat jebol juga. Otomatis dampak laharan ini memunculkan persoalan baru. “Banjir lahar dingin Sinabung dari dulu memang memiliki daya rusak yang kuat,” ungkap Cory S Sebayang.

 Menyinggung solusi sementara, Bupati Karo langsung mengerahkan alat berat excavator, grader dan dumtruk untuk menormalisasikan 4 sabo dam maupun menormalisasi badan jalan penghubung Tiganderket – Kutabuluh yang sementara sulit dilalui kendaraan roda empat tanpa double cabin.

 Selain itu, alat berat ini akan membersihkan material berupa bongkahan batu kecil dan besar, kayu, pasir dan kerikil, guna antisipasi terburuk lahar dingin susulan, sebut Cory. Untuk tanaman pertanian warga yang diselimuti abu vulkanik, imbuh Cory S Sebayang, akan dibantu pembersihannya. “Sebanyak 40 unit blower direncanakan akan diturunkan. Alat ini nantinya akan dioperasikan oleh kelompok tani (Poktan) yang berada di desa terdampak,” ujar Bupati.

 Sekedar mengingatkan, dua paket proyek pengendali banjir lahar dingin Sinabung (Sabo Dam) mencapai Rp280 miliar (dua paket) dengan rincian, masing-masing memiliki nilai kontrak Rp170,92 miliar dan Rp111,18 miliar dibangun selama tiga tahun sejak tahun 2017 hingga 2019. (deo)

Forkopimda Nisel Antisipasi Mudik Lebaran, Monitoring Kapal Keluar-Masuk di Pulau Tello

MONITORING: Forkompinda Nisel saat monitoring mudik lebaran di Pulau Tello, Sabtu(15/5).

NISEL, SUMUTPOS.CO – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Nias Selatan melakukan monitoring antisipasi mudik lebaran Tahun 2021, di Pos Terpadu, Pelabuhan Pulau Tello, Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (15/5).

MONITORING: Forkompinda Nisel saat monitoring mudik lebaran di Pulau Tello, Sabtu(15/5).

“Kami sebagai Forkopimda yakni Bupati, Wabup, Dandim Nias bersama Danlanal Nias datang ke Pulau Tello dalam rangka monitoring ke Pos Terpadu yang sudah berjalan dari tanggal 6/5 sampai tanggal 17/5,” ujar Kapolres Nias Selatan, AKBP Arke Furman Ambat.

Dijelaskannya, antisipasi mudik lebaran dilakukan untuk memonitoring kapal-kapal yang keluar masuk di Pelabuhan Pulau Tello, baik dari Teluk Dalam maupun dari Sumatera Barat, serta mengecek dan memeriksa penumpang yang masuk  atau keluar di pelabuhan Pulau Tello. Hal itu dilakukan untuk mencegah dan menghindari penyebaran Covid-19.

Pemantauan yang dilakukan, antisipasi mudik lebaran tahun 2021 di Pulau Tello sudah berjalan dengan baik. “Untuk pelaksanaan pemeriksaan dan pemberian himbauan kepada masyarakat sudah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat sinergitas antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah serta pihak terkait lainnya sudah berjalan sebagaimana mestinya,” jelas Arke Furman Ambat.

Bupati Nias Selatan, Hilarius Duha mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. “Dengan pengalaman dan kondisi yang ada Nias Selatan masih dalam zona hijau. Itu semua berkat, usaha dan kerjasama kita bersama, sehingga untuk mempertahankan kondisi itu tetap menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, yakni pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan jaga imunitas tubuh,” imbau Bupati Nisel.(mag-11)

Empat Warga Binaan Lapas Binjai Dapat Remisi Bebas

REMISI: Salah satu warga binaan Lapas Binjai secara simbolis menerima remisi bebas usai mengikuti salat id Idul Fitri 1442 Hijriah.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak empat warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Binjai, menerima remisi bebas pada Idul Fitri 1442 Hijriah. Demikian disampaikan Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Lapas Binjai, Dekki Susanto, Minggu (16/5). 

REMISI: Salah satu warga binaan Lapas Binjai secara simbolis menerima remisi bebas usai mengikuti salat id Idul Fitri 1442 Hijriah.

Dia menyebutkan, sebanyak 1.109 warga binaan Lapas Binjai yang mendapat remisi khusus. “Dari jumlah ini, empat di antaranya mendapat remisi khusus II atau langsung bebas,” kata Dekki. 

Dia menambahkan, remisi merupakan hak warga binaan untuk memperolehnya yang diberikan oleh Negara. Pemberian remisi diharapkan dapat memotivasi narapidana untuk penyadaran diri.

Pemberian remisi atau pengurangan masa pidana juga diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Remisi juga diatur pada Peraturan Presiden (PP) No.32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan, Perubahan Pertama PP No.28 Tahun 2006, Perubahan Kedua PP No.99 Tahun 2012. Aturan lain, Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999 dan peraturan Menteri No.3 Tahun 2018 tentang pemberian Remisi kepada Wargabinaan Pemasyarakatan. (ted/han) 

Warga Denai Tewas Tenggelam di Sei Bingai

DiEVAKUASI: Maulana Malik Ibrahim, saat dievakuasi warga ke puskesmas terdekat.

SEIBINGAI, SUMUTPOS.CO – Maulana Malik Ibrahim, warga Jalan Rawa II, Gang Langgar, Medan Denai, ditemukan tak bernyawa usai hanyut di pemandian alam di tempat wisata Kolam Abadi, Dusun Delek Pucuk, Desa Rumah Galuh, Sei Bingai, Langkat, Sabtu (15/5). 

DiEVAKUASI: Maulana Malik Ibrahim, saat dievakuasi warga ke puskesmas terdekat.

Informasi dirangkum, pria yang masih berstatus lajang berusia 24 tahun ini datang bersama keluarga, untuk menikmati liburan pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah atau lebaran ketiga. Saat tengah asik bermain air, korban diduga terbawa arus dan hanyut.

Warga sekitar yang mengetahui ada orang hanyut, datang ke lokasi untuk melakukan pencarian. Tak lama berselang, jasad korban akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa.  Korban pun sempat dilarikan ke klinik atau puskesmas terdekat. Namun anehnya, Kanit Reskrim Polsek Sei Bingai, Ipda M Ketaren tidak mengetahui peristiwa tersebut. 

“Kurang tahu aku, enggak dapat laporan. Aku jaga pospam di Pangkal Namun Sira-sira,” kata Kanit ketika dikonfirmasi, Minggu (16/5). 

Meski demikian, keluarga korban telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban. Surat pernyataan tersebut juga dibubuhi tanda tangan oleh keluarga yang ikut berkerasi di atas materai enam ribu. Kini, jenazah korban sudah disemayamkam. (ted) 

Bupati Labura Ingatkan Warganya Bahaya Covid-19

IMBAU: Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus imbau masyarakat Labura patuhi Prokes Covid-19 pada salat id di Kecamatan Merbau. fajar/akbari/sumut pos.

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Bupati Labuhanbatu Utara, Hendriyanto Sitorus mengingatkan bahaya ancaman pandemi Covid-19 dan meminta masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

IMBAU: Bupati Labura, Hendriyanto Sitorus imbau masyarakat Labura patuhi Prokes Covid-19 pada salat id di Kecamatan Merbau. fajar/akbari/sumut pos.

“Saya minta Protokol Kesehatan (Prokes) terus dilakukan secara disiplin guna mencegah penularan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di bumi basimpul kuat babontuk elok,”ujar Hendriyanto kepada jamaah saat melaksanakan salat id bersama umat Islam, di Kecamatan Marbau, Kamis (13/5) pagi.

“Ancaman Covid-19 belum berakhir di Indonesia,” tegasnya kembali.

Pada kesempatan itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabuten Labura menyampaikan seluruh kaum muslimin dan muslimat bersama-sama mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid untuk mengagungkan kebesaran Allah SWT. Dengan merayakan Idul Fitri, sebagai lambang kemenangan, atas apa yang telah dijalani dari berbagai cobaan dan rintangan selama sebulan penuh. 

“Setelah menahan lapar dan haus  selama sebulan penuh di bulan suci Ramadan, semoga kita bisa mengambil hikmah di idul fitri yang suci ini dengan meningkatkan ibadah, dan ketaqwaan kepada Allah SWT,” ucapnya. 

Jadikan idul fitri ini sebagai wujud kesucian diri dengan saling maaf memaafkan dengan lapang dada dan membuka lembaran baru. “Allah Berfirman : Hendaklah Mereka Memberi Maaf Dan Melapangkan Dada, Tidakkah Kamu Ingin Diampuni Oleh Allah SWT. (Qur’an Surah An-nur : Ayat 22),” sebut Bupati.

Sebelumnya salat id diisi khotib Karim Parinduri dan turut dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Labuhanbatu Utara Ny Rama Dhona Hendriyanto Sitorus, wakil ketua TP PKK Ny Zuhriani Samsul Tanjung, Muspika Marbau, dan perangkat desa Se Kecamatan Marbau. (fdh/han)

Discotek CDI Beroperasi Lagi, Segel Penutupan Dirusak

DISEGEL: Petugas kepolisian dan Satpol PP Pemkab Diliserdang melakukan penyegelan CDI sebelum memasuki bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.

DELISERDANG, SUMUT.CO – Pemerintah Kabupaten Deliserdang resmi telah melakukan penyegelan terhadap Diskotek Cafe Duku Indah, di Jalan Salang Tunas, Dusun V, Desa Namorube Julu, Kutalimbaru, Jumat (9/4) lalu. Namun belakangan, usai bulan suci Ramadan, Kamis (13/5), tempat hiburan malam ini sudah kembali beroperasi.

DISEGEL: Petugas kepolisian dan Satpol PP Pemkab Diliserdang melakukan penyegelan CDI sebelum memasuki bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.

Camat Kutalimbaru, Faisal Nasution mengamini, tim gabungan yang terdiri dari unsur kepolisian dan instansi terkait di Pemkab Deliserdang telah melakukan penyegelan. Bahkan, kata dia, penyegelan dimaksud juga dilakukan dengan cara dilas pada pintu masuk diskotek yang dikelola oleh seorang pria bernama Kurnia. 

“Dilas juga kemarin penyegelannya. Ya, kami kemarin juga melakukan penyegelan bersama kepolisian dari Polrestabes Medan,” kata Camat ketika dikonfirmasi, Minggu (16/5). 

Dia menegaskan, Diskotek CDI merupakan tempat ilegal. Pasalnya, tempat dugem tersebut belum seutuhnya melengkapi izin. 

“TDUP yang belum ada. Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Ini perizinan satu pintu yang mengeluarkan dan teknisnya dari pariwisata,” beber dia. 

Informasi diperoleh, CDI sudah kembali beroperasi pada Lebaran kedua atau H+1 Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Disoal ini, Camat tidak mengetahuinya.

Menurut dia, kembali beroperasinya CDI sudah melanggar peraturan daerah. “Kalau jebolkan las yang disegel, itu sudah ranah kepolisian. Sebab, kami sama-sama melakukan penyegelan dengan kepolisian. Kalau sudah dirusak, sudah ranah kepolisian itu,” kata dia. 

Terpisah, manejemen CDI, Kurnia dicoba konfirmasi oleh wartawan. Sayangnya, Kurnia tidak menjawab panggilan telepon.

Begitu juga dengan pesan singkat yang dilayangkan, Kurnia tak meresponnya. (ted/han) 

Larangan Mudik Lebaran 6-17 Mei, Mudik Lokal Relatif Longgar

PEMAKAMAN: Petugas Satgas Covid-19 dan tim Damkar Dairi, melakukan pemakaman salah satu warga yang meninggal karena terpapar Covid-19. di TPU Sidiangkat, Kelurahan Sidiangkat, Kecamatan Sidikalang. DERMAWAN/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Larangan mudik Lebaran Idul Fitri 2021 yang digaungkan pemerintah berlaku periode 6-17 Mei, ternyata tidak terlalu ketat, terutama untuk pemudik lokal di Sumatera Utara. Penyekatan arus mudik lokal relatif longgar baik perjalanan siang maupun malam. Penyekatan hanya ketat di pos-pos perbatasan antarprovinsi.

HAL INI terungkap berdasarkan informasi yang dihimpun Sumut Pos dari sejumlah pemudik lokal antarkabupaten dan kota. “Pos penjagaan di wilayah-wilayah perbatasan antardaerah ada. Tapi kami berhasil lewat tanpa ada penyetopan,” ujar Faisal menjawab Sumut Pos, Sabtu (15/5). 

Ia mengaku sengaja melakukan perjalanan tengah malam dari Deliserdang menuju Kabupaten Asahan, karena khawatir terkena penyetopan oleh petugas di malam takbiran Lebaran.  “Alhamdulillah nggak ada distop, Bang. Petugas pun tidak ada terlihat berjaga di pos penjagaan,” ungkapnya. 

Pemudik lain pun mengungkapkan hal senada. Meski melakukan perjalanan pada siang hari saat Hari H Idul Fitri. “Ya, tidak ada distop. Petugas juga tidak ada terlihat selama kami dalam perjalanan menuju Kabupaten Batu Bara,” ungkap Iteng, warga Kota Medan. 

Namun karena biasanya melakukan perjalanan rute Medan-Batu Bara via tol Medan-Tebingtinggi, kali ini ia mengaku sengaja menghindari diputarbalik oleh petugas di pintu keluar tol Tebing Tinggi, dengan memilih jalan utama lintas Sumatera. 

“Iya.. ‘kan ada informasi di media bahwa di pintu keluar tol Tebing itu dijaga petugas. Katanya dilakukan penyekatan dan akan diputarbalik. Maka kami putuskan untuk lewat dari jalan lintas saja. Syukurnya kami sampai di kampung halaman tanpa diperiksa dan diputarbalik,” katanya. 

Pemudik lokal lain rute Medan-Batu Bara, bernama Anya, memilih berangkat tengah malam agar tak terkena penyekatan oleh petugas. Ia menyebut, sampai di daerah tujuan dengan lancar. “Sengaja (berangkat) tengah malam pas di malam kedua Lebaran, supaya nggak kena razia petugas. Syukurnya tidak ada distop dan jumpa petugas selama dalam perjalanan,” tuturnya. 

Pengakuan-pengakuan dari sejumlah pemudik ini mengungkapkan, bahwa aturan larangan mudik Lebaran tidak diawasi ketat antarkabupaten.

Mebidang juga Longgar

Larangan mudik yang relatif longgar juga terlihat di wilayah Mebidang (Medan, Binjai, Deliserdang).

Hingga Sabtu (15/5), penyekatan masih dilakukan di jalur masuk Kota Medan, tepatnya di kawasan Medan Tuntungan, Jalan Jamin Ginting. Penyekatan dilakukan aparat Pemerintah Kota (Pemko) Medan bersama tim gabungan dari Kepolisian dan TNI. Tujuannya guna mengontrol mobilitas masyarakat sebagai antisipasi dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Medan.

Pantauan di lapangan, petugas menghentikan angkutan umum maupun kendaraan pribadi yang memasuki Kota Medan. Tampak para penumpang diminta menjalani prosedur yang telah ditetapkan dalam operasi penyekatan di hari ketiga libur Hari Raya Idul Fitri tersebut.

“Kita lakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada para penumpang yang mau masuk ke Kota Medan. Bila suhu tubuhnya di atas 37 derajat, maka harus menjalani tes swab antigen. Sedangkan bila di bawah 37 derajat, maka tidak harus melakukan tes (swab antigen) yang dimaksud,” ucap Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar Lubis S.SiT MT kepada Sumut Pos, Sabtu (15/5).

Untuk para penumpang yang hasil swab-nya menunjukkan hasil negatif, diizinkan melanjutkan perjalanan. Sebaliknya, jika hasilnya positif, penumpang akan ditangani puskesmas terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

“Tadi ada satu penumpang yang hasil swab test-nya positif. Penumpang itu berangkat dari Berastagi dengan tujuan Medan. Maka langsung ditangani pihak Puskesmas,” ujarnya.

Sehari sebelumnya, Jumat (14/5), tim gabungan juga masih melakukan pemeriksaan kepada para pengendara yang masuk Ke Kota Medan. Para pengendara diperiksa dan menjalani Test Swab Antigen di pos cek point penyekatan Jalan Jamin Ginting.

Namun di dua titik penyekatan ke Kota Medan yakni kawasan Terminal Amplas Jalan Sisingamangaraja, dan kawasan Kampung Lalang, pos telah ditutup.

Pantauan Sumut Pos, Minggu (16/5) siang, penyekatan tidak lagi dilakukan di kawasan Kampung Lalang, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan. Para pemudik mengaku tidak mengalami kesulitan atau merasa cukup longgar untuk masuk ke Kota Medan. Sebab saat itu, tidak lagi tampak para petugas yang melakukan pemeriksaan.

“Kami dari Binjai, mau berlebaran ke rumah keluarga di Medan. Tadi nggak ada di-stop-stop. Lancar-lancar aja kok,” ungkap salah satu pemudik dengan kendaraan roda 4 saat berhenti di persimpangan kampung lalang.

Gubsu Minta Perketat Pos Penyekatan

Sementara itu, mengantisipasi arus balik Lebaran 2021, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi meminta para Kepala Daerah mengambil langkah mencegah peningkatan kasus positif Covid-19. Hal itu mengingat eskalasi penularan virus Covid-19 di provinsi ini masih tinggi.

Menindaklanjuti Surat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional pada 12 Mei 2021, Gubernur Edy Rahmayadi selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut menginstruksikan agar kepala daerah khususnya di 10 kabupaten untuk memperketat pos penyekatan pada masa arus balik Lebaran 2021.

“Kepada semua bupati, diminta agar melakukan pemeriksaan secara teliti dan cermat terhadap dokumen RT-PCR, swab test Antigen atau Genose setiap pelaku perjalanan masyarakat pada masa arus balik Idulfitri 1442 H/2021 M di setiap pos penyekatan di perbatasan,” ujar Gubernur, dalam instruksi tertulisnya kepada Satgas Covid-19 kabupaten.

Adapun yang menjadi prioritas pos penyekatan dimaksud, sebanyak 10 kabupaten yang posisinya berbatasan langsung dengan daerah di provinsi lain. Ditambah daerah pendukung guna memperketat penjagaan dari luar provinsi.

“Kepada Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten agar memberikan dukungan personel untuk melakukan swab test antigen di titik-titik pengecekan yang telah ditentukan. Dukungan alat rapid test disiapkan oleh Kementerian Kesehatan RI,” jelas Gubernur.

Sedangkan bagi pelaku perjalanan pada masa arus balik Lebaran kali ini, jika dinyatakan positif maka wajib dilakukan isolasi di tempat yang telah disediakan oleh Satgas Covid-19 daerah. Dukungan untuk langkah tersebut, ditanggung oleh Pemerintah Pusat.

Menurut Kadis Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut, Irman Oemar, 10 kabupaten prioritas yakni Langkat, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, dan Tapanuli Tengah yang berbatasan dengan Provinsi Aceh. Kemudian Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu, Padanglawas, Padanglawas Utara serta Madina yang perbatasan dengan Provinsi Riau dan Sumatera Barat.

“Untuk daerah lainnya, Pak Gubernur tetap meminta agar tidak melonggarkan penjagaan. Karena kondisinya, masih banyak masyarakat yang tetap melakukan perjalanan mudik sebelum lebaran walaupun sudah ada larangan dari pemerintah. Karena itu pada arus balik, antisipasi tetap dilakukan,” ujar Irman, Sabtu (15/5).

Dirinya juga menyebutkan, pos penyekatan telah berjalan sejak 6 Mei. Puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu 15 dan 16 Mei 2021, mengingat pada 17 Mei 2021, sebagian besar sudah kembali bekerja.

“Pak Gubernur memberikan perhatian pada pemudik yang mau melakukan perjalanan dari provisni lain. Namun yang dalam provinsi juga tidak boleh abai terhadap segala kemungkinan. Untuk itu kita minta disiplin menjalankan prokes,” katanya. (prn/map/mea)

Aktivitas KA Selama Larangan Mudik, Penumpang Non-Mudik Hampir 30 Ribu

MUDIK: Calon penumpang bersiap memasuki Kereta Api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Lebaran tahun ini, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan tidak menerapkan kebijakan pelarangan mudik seperti tahun lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selama larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dari tanggal 6 hingga 15 Mei 2021, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat aktivitas penumpang non mudik menggunakan jasa transportasi kereta api di Sumatera Utara (Sumut) hampir 30 ribu penumpang.

Ilustrasi.

“Total mencapai 25.971 penumpang. Untuk hari ini, Minggu 16 Mei 2021 saja berjumlah 3.718 orang,” ungkap Manager Humas PT KAI Divisi Regional (Divre) I Sumut, Mahendro Trang Bawono saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (16/5) soren

Berdasarkan data diperoleh, lonjakan penumpang pada liburan lebaran terjadi pada hari Minggu kemarin, yang naik tajam dibandingkan hari-hari sebelumnya. Lonjakan diduga karena libur lebaran tahun ini telah usai, dan akivitas perkantoran kembali aktif pada Senin (17/5) hari ini.

Mahendro menjelaskan, jumlah penumpang paling banyak KA Sri Lelawangsa rute jarak dekat yakni Kota Medan-Kota Binjai. Digunakan warga untuk melakukan perjalanan non mudik saat liburan lebaran ini. “Rute jarak dekat yang banyak menggunakan KA, yakni KA Sri Lelawangsa. Sedangkan, KA jarak menengah kondisi normal aja,” jelas Mahendro.

Untuk aktivitas penumpang, PT KAI menerapkan protokol kesehatan dengan ketat kepada seluruh penumpang. Mereka hanya menjual tiket sebanyak 70 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia.

Meski Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan mudik lebaran tahun ini, sejak tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. KAI hanya pengoperasian layanan perjalanan KA antar Kabupaten/Kota di Sumut untuk kepentingan non mudik, sesuai Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 dan Surat Direktur Jenderal Perkeretaapian Nomor HK.701/1/10/DJKA/2021 pada 30 April 2021.

“Betul, KAI akan mengoperasikan KA antar kota. Namun, bukan untuk orang-orang dengan keperluan mudik,” sebut Mahendro.

Anjlok hingga 85 Persen

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat, terjadi penurunan penumpang kereta api hingga 85 persen per hari selama larangan mudik Lebaran 2021.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan selama periode 6 Mei 2021 hingga 14 Mei 2021, terdapat 48.810 penumpang non-mudik yang menggunakan layanan kereta api. Jika dirata-ratakan, dalam sehari penumpang KAI hanya sekitar 5.423 pelanggan.

Joni menjelaskan, volume pelanggan tersebut turun 85 persen dibandingkan masa pengetatan pra-larangan mudik pada 22 April 2021 sampai dengan 5 Mei 2021 yaitu sebanyak 36.435 pelanggan per hari. Penurunan volume pelanggan ini dikarenakan adanya kebijakan larangan mudik dari pemerintah, sehingga masyarakat harus menunda perjalanannya.

“Pelanggan yang berangkat pada masa peniadaan mudik ini benar-benar memiliki kepentingan mendesak/non-mudik dan telah kami verifikasi. Proses verifikasi berkas-berkas syarat perjalanan kami lakukan dengan teliti, cermat, dan tegas,” tutur Joni dalam keterangan tertulis, Minggu (16/05).

Sementara pada periode 6 Mei 2021 sampai dengan 14 Mei 2021, terdapat 6 persen atau 3.295 calon penumpang yang tidak diizinkan naik KA karena surat izin perjalanannya tidak sesuai. Rinciannya adalah, 2.757 orang tidak membawa surat izin perjalanan dan 538 orang tidak membawa surat bebas Covid-19 yang masih berlaku.

KAI terus mengingatkan masyarakat agar memahami syarat-syarat naik KA Jarak Jauh pada masa peniadaan mudik sebelum membeli tiket. (gus/kps)

Covid-19 Sumut Selama Libur Lebaran, Satgas: Belum Terlihat Kenaikan Signifikan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perkembangan kasus baru Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) selama libur lebaran tahun 2021, diklaim belum menunjukkan kenaikan signifikan. Hingga Minggu (16/5), tercatat akumulasi angka terkonfirmasi positif corona sebanyak 30.476 orang. Jumlah tersebut setelah bertambah 168 kasus baru terhitung sejak Rabu (12/5).

Jubir Satgas Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di Sumut tetap harus disadari masih berada pada masa pandemi. Terbukti, masih ada pertambahan penderita positif yang baru setiap harinya. “Kasus positif baru tetap ada, tetapi belum terlihat kenaikan yang signifikan. Penambahan kasusnya kurang dari 86 orang per hari,” kata Aris saat dihubungi, Minggu sore.

Selain positif, kasus baru kematian akibat Covid-19 juga tetap ada. Namun penambahannya juga tidak signifikan. Aris menyebutkan, angka kematian Covid-19 saat ini sudah menembus lebih dari 1.000 orang. Paling banyak didapatkan dari Kota Medan 480 orang dan Deliserdang 159 orang. Sedangkan Nias, Nias Selatan, Nias Utara dan Nias Barat belum ada kasus kematian. ”Akumulasinya kini 1.007 orang, bertambah 10 kasus baru selama libur lebaran,” sebutnya.

Terkait angka kesembuhan, lanjut dia, perkembangannya juga tetap ada penambahan kasus selama libur lebaran. Sejauh ini, jumlahnya 27.239 orang dengan penambahan 286 kasus baru. “Kasus sembuh terbanyak diperoleh dari Medan 14.629 orang dan Deliserdang 3.796 orang,” ucap Aris.

Dia mengungkapkan, penderita Covid-19 aktif di Sumut kini berjumlah 2.386 orang, dengan rincian 950 orang dirawat di rumah sakit dan 1.436 orang isolasi mandiri. “Ruang isolasi masih tersedia, baik itu untuk pasien dengan gejala berat, sedang hingga ringan,” ungkapnya.

Namun Aris mengaku, tidak mengetahui secara pasti persentase BOR (bed occupancy rate) rumah sakit. “Keterisian rumah sakit, saya tak hafal. Tapi di Sumut total ada 85 rumah sakit. Ruang ICU ada yang penuh ada yang tidak, bervariasi. Masih tersedia. Beberapa rumah sakit juga tersedia ruang isolasinya,” ungkap mantan kepala Dinas Kesehatan Asahan itu.

 Disinggung mengenai ada tidaknya pasien Covid-19 di Sumut yang terjangkit kasus virus varian baru dari India, Aris menyatakan belum ada sama sekali. “Varian baru di Sumut belum ada,” sebutnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. “Protokol kesehatan harus melekat dalam setiap aktivitas kita. Tidak boleh lengah menjalankan 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” pungkasnya.

117 Pekerja Migran Tiba

Di sisi lain, pada momen Idulfitri 2021 ini, Sumut kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan warga negara asing (WNA) dari Kuala Lumpur Malaysia.

Dari data yang diinformasikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Irman Oemar, per 16 Mei sekira pukul 09.35 WIB, bertempat di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Kualanamu, telah mendarat pesawat Air Asia QZ125 dari Kuala Lumpur Malaysia, yang membawa 117 orang penumpang yang terdiri dari 114 orang PMI dan tiga orang WNA. 

Data penumpang PMI sejumlah 114 orang itu terdiri dari penumpang dewasa 108 orang; penumpang anak-anak lima orang; dan penumpang bayi satu orang. Sedangkan WNA sejumlah tiga orang dari warga negara Malaysia, dengan rincian penumpang dewasa dua orang, dan penumpang bayi satu orang. 

Adapun data WNA asal Malaysia tersebut yakni; Mohamad Nazrin Bin Abdul Rahman; Harun Nasir Bin Atan; Hafiz Almairi Bin Jamali.

Sebagai catatan untuk WNA atas nama Hafidz Almairi Bin Jamali, datang ke Indonesia bersama ibunya (seorang PMI) sehingga untuk karantina mengikuti karantina ibunya di LPMP Medan. 

Sehari sebelumnya, yakni pada Jumat kemarin, Sumut juga kembali kedatangan WNI dan WNA pada penerbangan luar negeri dari Singapura yang tiba di Bandara Kualanamu. Mereka berjumlah 17 orang dengan menaiki pesawat Singapura Airlines. Ke-17 orang tersebut merupakan WNI yang semuanya masuk kategori penumpang dewasa. 

Kedatangan mereka di Bandara Internasional Kualanamu turut dilakukan rangkaian pengecekan dimulai dari penyemprotan disinfektan di area Body Clean; pencatatan data penumpang oleh tim KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), dilanjutkan pengambilan test swab oleh tim KKP. Selanjutnya para penumpang menuju tim Imigrasi untuk pengecekan dan pencocokan data paspor, dan pengecekan barang bawaan penumpang oleh tim Bea Cukai. 

Khusus WNI diberangkatkan dengan menggunakan satu unit bus DAMRI menuju karantina pemerintah ke gedung LPMP Medan sebanyak 13 orang, dan karantina mandiri ke Hotel Grand Darussalam Medan sejumlah empat orang. Selama kegiatan diketahui berlangsung dalam keadaan aman.

Ruangan Covid-19 Over Kapasitas..

Untuk melihat kesiapan Pemerintah Kota Medan menghadapi prediksi lonjakan kasus Covid-19 pasca lebaran, Gabungan Fraksi NasDem dari DPR RI, DPRD Sumut dan DPRD Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa rumah sakit (RS) di Kota Medan, Senin (10/5) malam lalu.

Dari hasil kunjungan politisi Nasdem, yakni Afif Abdillah (Komisi II DPRD Medan), Dimas Tri Adji (Komisi E DPRD Sumut), OK Fachru Hidayat (TA DPR RI) dan Adli Tama Hidayat Sembiring (TA Komisi E DPRD Sumut) ke RS USU, RS Royal Prima, RS Bunda Thamrin dan RSUD Pirngadi Medan, dewan menemukan beberapa ruangan perawatan Covid-19 sudah over kapasitas.

“Bahkan, pihak rumah sakit sudah mengalihfungsikan IGD untuk merawat pasien Covid-19 karena ketiadaan tempat tidur,” ujar anggota DPRD Medan, Afif Abdillah kepada Sumut Pos, Rabu (12/5).

Diungkapkannya, hanya beberapa RS yang masih memiliki tempat tidur kosong untuk persiapan menghadapi lonjakan kasus. “Fakta yang kami temukan, salahsatu RS dalam satu waktu terpaksa menolak sampai tujuh ambulans berisikan pasien, karena tidak ada tempat lagi. Ini fakta, ngeri sekali kenaikan pasien Covid-19,” ucapnya. 

Dikatakan Ketua Fraksi NasDem DPRD Medan ini, saat ini ICU yang memiliki alat bantu pernafasan untuk kasus sedang dan berat Covid di sebagian besar RS juga sudah penuh. Jumlah perawat juga sangat tidak seimbang dengan jumlah pasien yang ada saat ini.

“Selain itu, banyak perawat yang menyampaikan pada saat jam kerja mereka sudah sangat panjang setiap hari dan tidak cukup istirahat karena RS kekurangan tenaga perawat. Sementara insentif mereka banyak yang belum bisa dicairkan oleh RS,” ujar Afif bernada prihatin.

Untuk itu, lanjut Ketua DPD Partai NasDem Kota Medan ini, pihaknya terus mendorong RS untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadapi prediksi lonjakan kasus saat maupun pasca lebaran ini.

“Berdasarkan data dari pihak rumah sakit, dari tahun lalu terjadi lonjakan kasus besar pada saat lebaran,” cetus Afif. Terkait persoalan ini, Fraksi NasDem melalui DPR RI akan mencoba menyampaikan ke Kementerian Kesehatan mengenai insentif nakes yang belum cair dari tahun lalu di Provinsi Sumatera Utara.

Afif juga mengajak seluruh warga Kota Medan untuk tetap menjaga diri maupun keluarga. “Tetap terapkan protokol kesehatan secara disiplin, baik di dalam rumah dan di luar rumah. Kita berharap dan berdoa semoga lebaran ini tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 lagi. Dan wabah ini diangkat Allah SWT dan dijauhkan dari kota kita dan negeri kita,” katanya.

Terkait kinerja Dinas Kesehatan Medan menurut penilaian dewan dari Dapil IV ini, sudah baik. Khususnya distribusi obat Covid 19. “Semua RS yang kita kunjungi mengatakan supply obat sudah baik dari Dinas Kesehatan. Hanya saja masalah di RS saat ini selain perawat, mereka sangat butuh ketersediaan alat HFNC untuk bantuan pernafasan. Mungkin bisa dibantu dari gugus tugas Sumut dan Medan. Kita juga apresiasi tim Gugus tugas Medan untuk supply obat yang baik,” pungkasnya. (ris/prn/mea/map) 

Israel vs Hamas Adu Kuat

SERANGAN UDARA: Gedung Al-Jalaa, tempat kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera berada, dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu (15/5/2021).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketegangan di Jalur Gaza, Jerusalem semakin memanas. Israel tengah adu kuat dengan kelompok Islam Palestina Hamas yang menguasai Gaza. Israel mengakui mendapat perlawanan sengit dari Hamas.

SERANGAN UDARA: Gedung Al-Jalaa, tempat kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera berada, dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu (15/5/2021).

Israel menyatakan, telah menghadapi serangan roket tertinggi di wilayahnya, selama konfrontasi terakhirnya dengan Hamas. Pengakuan diberikan oleh militer Israel pada Minggu (16/5) inin

Sejak Senin (10/5) lalu, kelompok bersenjata Hamas di Gaza telah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel. Komandan Garis Depan Israel Mayor Jenderal Ori Gordin menyatakan, serangan itu telah melampaui jumlah tembakan, yang terjadi selama ketegangan antara mereka dengan Hamas pada 2019 dan selama perang dengan Hizbullah Lebanon pada 2006 lalu.

Pasalnya kata Gordin, selama ketegangan yang terjadi pada November 2019 antara tentaranya dengan kelompok Jihad Islam, jumlah roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel dalam 3 hari konflik hanya mencapai 570.

Sementara itu, dalam perang dengan Hizbullah pada 2006 lalu total roket yang ditembakkan ke Israel dalam 19 hari peperangan mencapai 4.500.

Karena diserang Hamas dengan 3.000 roket, militer Israel membalas dengan membombardir wilayah Gaza, di Palestina, menggunakan peluru artileri pada Minggu (16/5). Israel menghancurkan satu gedung yang merupakan kantor sejumlah media termasuk kantor berita Associated Press dan Al Jazeera. Militer Israel menyebut gedung itu menampung “aset militer” milik kelompok Hamas.

Namun, pemilik gedung menyanggah bahwa ada militer Hamas di gedung tersebut, lapor wartawan BBC di Gaza, Rushdi Abualouf.

Pemilik gedung mengatakan gedung itu merupakan kantor berbagai media, bisnis dan juga 60 apartemen residensial.

Serangan terhadap gedung di Kota Gaza terjadi setelah pemilik gedung mendapat telepon dari militer Isael yang menyatakan gedung itu akan dihantam.

Jawad Mehdi, pemilik Jala Tower, mengatakan perwira intelijen Israel memperingatkannya bahwa ia hanya punya satu jam untuk evakuasi, lapor kantor berita AFP.

Al-Jazeera, jaringan media yang didanai pemerintah Qatar, menyiarkan serangan itu secara langsung dan menunjukkan gedung itu hancur.

Hamas kemudian membalas dengan meluncurkan puluhan roket ke berbagai kota, dan menewaskan satu pria di dekat Tel Aviv.

Sebagai informasi, ketegangan antara Israel dan Palestina dipicu oleh kerusuhan yang dipicu pencaplokan Israel terhadap wilayah di Yerusalem timur. Ketegangan itu telah mengakibatkan 181 orang Palestina termasuk 52 di antaranya adalah anak-anak. Jumlah ini merupakan akumulasi dari hasil pertempuran di jalur Gaza yang meletus sejak Senin lalu. Sementara dari pihak Israel ada 10 orang tewas.

Hingga kini, usaha dunia internasional untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut masih belum menunjukkan hasil. Konflik belum menunjukkan tanda akan mereda.

Paus Khawatir

Pemimpin Gereja Katolik Roma Vatikan, Paus Fransiskus menyatakan bentrokan antara aparat keamanan Israel dan warga Palestina di Yerusalem yang telah menewaskan lebih dari 100 orang merupakan peristiwa mengerikan dan tidak dapat dibenarkan.

Menurutnya, bentrokan tersebut pun berpotensi menjurus ke arah yang lebih buruk dan menyebabkan lebih banyak korban tewas.

“Pada hari-hari ini, bentrokan bersenjata yang kejam antara Jalur Gaza dan Israel telah mengambil alih, dan berisiko merosot menjadi spiral kematian dan kehancuran,” kata Paus sebagaimana dikutip dari AFP, Minggu (16/5).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan bahwa Israel dan Palestina harus segera menghentikan pertempuran yang terjadi dan melanjutkan pembicaraan jelang pertemuan darurat dengan sejumlah negara di Uni Eropa pada pekan ini.

Menurutnya, bentrokan itu berpotensi menyebabkan sebuah peristiwa yang tidak terduga. Ia pun berkata, potensi tersebut harus dicegah.

“Apa yang dibutuhkan sekarang adalah mengakhiri serangan roket, mengakhiri kekerasan, dan kembali ke pembicaraan antara Israel dan Palestina dan tentang solusi dua negara,” kata Maas.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dan membahas langkah yang bisa dilakukan Uni Eropa untuk mengakhiri bentrokan antara Israel dan Palestina.

Borrell mengatakan Uni Eropa telah melakukan upaya diplomatik yang intens untuk mencoba membantu meredakan konflik dengan mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Israel dan Palestina, serta para diplomat dari negara-negara tetangga.

“Prioritas dan pesan UE dalam konteks ini tetap jelas, kekerasan harus diakhiri sekarang,” katanya.

3 Usulan RI Atasi Konflik

Pemerintah Indonesia menyampaikan beberapa usulan dan langkah-langkah konkrit yang perlu dipertimbangkan untuk menghentikan agresi militer Israel ke Palestina. Usulan tersebut merupakan hasil komunikasi yang intens antara Indonesia dengan negara-negara lain di Asia Tenggara hingga Uni Eropa.

Usulan disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan virtual terkait hasil Pertemuan Tingkat Menteri Komite Eksekutif Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pada Minggu (16/5).

Pertama, memastikan adanya persatuan, di antara negara anggota OKI dan di semua pemangku kepentingan di Palestina. Ia mengatakan tanpa persatuan, OKI tidak mampu menjadi penggerak dalam menggalang dukungan internasional untuk Palestina, termasuk mencapai cita-cita kemerdekaannya.

Kedua, OKI harus mengupayakan gencatan senjata segera.

“Saya menyerukan agar masing-masing negara OKI menggunakan pengaruhnya untuk mendorong gencatan senjata secepatnya, dan semua tindakan kekerasan harus dihentikan,” katanya.

Ketiga, usul agar OKI tetap fokus membantu kemerdekaan bangsa Palestina.

“OKI harus lebih keras berupaya untuk mendorong dimulainya kembali negosiasi multilateral yang kredibel dan berpedoman pada parameter yang telah disetujui secara internasional, dengan tujuan mencapai perdamaian yang lestari berdasarkan solusi 2 negara,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Retno menggandeng menteri luar negeri negara-negara di dunia mulai dari Palestina, Malaysia, Brunei Darussalam, Yordania, Turki, Saudi Arabia, Qatar, Vietnam, India, Norwegia, Inggris dan juga The High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy dari Uni Eropa atau yang biasa disebut dengan HR/VP Uni Eropa untuk mendukung proses perdamaian di Palestina. (cnn)