28 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 3375

Merasa Terancam Keselamatannya, Masyarakat Keluhkan Anjing Lepas di Kelurahan Sudirejo II

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penataan hewan peliharaan ditengah-tengah masyarakat seketika menjadi polemik di Kelurahan Sudi Rejo II. Disana, terdapat warga yang memelihara anjing. Sayangnya, anjing tersebut dibiarkan lepas dan tidak diikat ataupun dibebasliarkan oleh pemiliknya.

Akibatnya, anjing yang tidak diikat atau dikandangkan tersebut kerap kali mengejar-ngejar para warga setiap kali melintas di depan rumah pemilik anjing. Selain dinilai sangat menggangu kenyamanan para warga, warga pun merasa terancam keselamatannya atas keberadaan anjing tersebut.

Hal itu terungkap dalam gelaran Reses masa sidang II tahun kedua TA 2021 yang digelar Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Gerindra, Dedy Aksyari Nasution ST di Jalan Tanjung Bunga II, Kelurahan Sudi Rejo II, Kecamatan Medan Kota, Senin (10/5/2021) sore.

“Apalagi kalau anak-anak yang melintas, kasihan pak, mereka lari kencang-kencang karena dikejar anjing. Kalau tak lari takut digigit, kita orang dewasa saja takut mendengar gong-gongannya, apalagi anak-anak. Tapi kalau lari, kita malah takut anak-anak jatuh. Ini kan sudah mengancam keselamatan. Mohon dibantu pak dewan,” ucap salah seorang warga, Sabruddin dalam pertemuan itu.

Menjawab Keluhan tersebut, Suyanto dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan mengatakan jika masalah anjing peliharaan kerap menjadi ‘boomerang’. Untuk itu ia menegaskan, jika memiliki hewan peliharaan, maka setiap pemilik wajib dan harus memiliki kandang.

“Jangan main lepas saja, ini jelas melanggar aturan dan merugikan masyarakat yang lain,” tegas Suyanto.

Untuk itu, Suyanto pun mempersilakan kepada setiap warga yang hadir dalam reses tersebut maupun seluruh masyarakat Kota Medan yang menghadapi masalah yang sama untuk menyampaikan keluh kesahnya tersebut ke kantor Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kota Medan.

“Kalau ada yang hendak menyampaikan keluh kesah soal binatang peliharaan itu, silakan saja lapor ke kantor kami di Jalan Selambo, nanti tim kita akan turun,” ujarnya.

Dalam reses yang dihadiri staf Kecamatan Medan Kota Nayaruddin, Lurah Sudi Rejo II Irawadi, dan Suyanto dari Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kota Medan, warga lainnya juga menyampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi, misalnya saja Susilawati.

Dalam kesempatan itu, Susilawati mengeluhkan adanya sampah yang menyumbat aliran drainase di Jalan Seksama. Sementara warga lainnya, Aisyah mengeluhkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang tak kunjung didapatkannya.

Menjawab masalah sampah tersebut, Anggota DPRD Medan sekaligus Ketua Pansus RTRW Dedy Aksyari mengaku akan segera berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Pasalnya saat ini, masalah sampah sudah dikelola oleh tiap-tiap kecamatan dan tidak lagi dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

“Kalau soal KIP, saat ini pemerintah sedang melakukan pendataan. Jadi nanti KIP, PKH dan bansos lainnya benar-benar diberikan kepada warga yang tidak mampu. Sebab selama ini, banyak temuan orang yang menerima PKH itu orang yang cukup mampu secara ekonomi,” kata Dedy.

Selain di Jalan Tanjung Bunga II, pada hari yang sama, Dedy Aksyari juga menggelar Reses di Jalan Seksama Gang Raja Aceh, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Senin (9/5/2021) siang. Disana Dedy juga mendengarkan berbagai keluhan soal sampah, khususnya tentang minumnya armada pegangkut sampah, sehingga sampah jarang diangkut dan menimbulkan bau.

Mendengar hal itu, Dedy pun mengaku akan berkoordinasi dengan Pemko Medan dan akan memasukkan keluhan tersebut dalam E-Pokir untuk dibahas dalam Paripurna laporan Reses di gedung DPRD Medan.

“Saya juga meminta kepada masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam mengelola sampah dengan baik dan benar. Jangan lagi buang sampah sembarangan, khususnya ke parit ataupun sungai,” kata Dedy dalam kegiatan yang memenuhi protokol kesehatan tersebut. (Map)

Sarana Distribusi Pangan di Medan, 42,2 Persen Tak Memenuhi Syarat dan Ketentuan

SAMPAIKAN: Kepala Balai Besar POM di Medan, I Made Bagus Gerametta (tengah) didampingi jajaran saat menyampaikan keterangan pers terkait hasil pengawasan terhadap sarana distribusi pangan selama tahun 2021, Senin (10/5). idris/sumutpos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 44,2% dari 34 sarana distribusi pangan tak memenuhi syarat di Medan dan sekitarnya tak memenuhi syarat (TMS) dan tidak memenuhi ketentuan (TMK). Temuan ini berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (Balai Besar POM) di Medan selama Tahun 2021.

SAMPAIKAN: Kepala Balai Besar POM di Medan, I Made Bagus Gerametta (tengah) didampingi jajaran saat menyampaikan keterangan pers terkait hasil pengawasan terhadap sarana distribusi pangan selama tahun 2021, Senin (10/5). idris/sumutpos.

Kepala Balai Besar POM di Medan, I Made Bagus Gerametta mengatakan, pengawasan dilakukan terhadap sarana distribusi terkait penanganan, pengolahan dan sarana di pasar ritel, pasar modern dan tradisional hingga pangan buka puasa atau takjil. Target pengawasan difokuskan pada pangan olahan tanpa izin edar (TIE)/ilegal, kedaluwarsa, dan rusak di sarana ritel dan distribusi pangan. Serta, pangan jajanan berbuka puasa (takjil) yang kemungkinan mengandung bahan berbahaya antara lain formalin, boraks, dan pewarna yang dilarang (rhodamin B dan methanyl yellow).

“Pelaksanaan intensifikasi pengawasan pangan dilakukan secara mandiri maupun terpadu bersama lintas sektor terkait. Berdasarkan pengawasan tersebut, ditemukan ada 44,2% dari dari 34 sarana distribusi tidak memenuhi syarat dan tidak memenuhi ketentuan,” kata Bagus Gerametta saat memberikan keterangan pers di kantornya, Senin (10/5).

Dijelaskannya, sarana ritel dan distribusi pangan yang diperiksa, terdapat sarana distribusi TMK karena menjual produk pangan rusak, pangan kedaluwarsa, dan pangan TIE. “Jika dibandingkan dengan data tahun 2020, terjadi kenaikan sarana distribusi yang sebelumnya 30% menjadi 44,12%,” terang dia.

Bagus Gerametta menyebutkan, untuk pangan jajanan berbuka puasa, hasil pengawasan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa dari 277 sampel yang diperiksa sebanyak 1% TMS. Temuan bahan berbahaya yang disalahgunakan adalah formalin. “Jika dibandingkan dengan data intensifikasi pangan tahun 2020, terjadi kenaikan persentase produk TMS. Pada tahun 2020, tidak ada pangan yang mengandung bahan berbahaya,” paparnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya produk pangan TMK selama ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Karena itu, Badan POM juga akan melakukan berbagai kegiatan antara lain sosialisasi serta Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Keamanan Pangan.

“Dengan pengawalan Badan POM terhadap keamanan pangan selama bulan ramadan, diharapkan dapat menjaga ketenangan dan kekhusyukan masyarakat muslim dalam beribadah. Badan POM tak henti meminta pelaku usaha untuk patuh terhadap peraturan perundang-undangan dalam menjalankan usahanya. Masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dalam memilih pangan aman dengan selalu melakukan cek KLIK (cek Kemasan, cek Label, cek Izin Edar, dan cek Kedaluwarsa) ketika akan membeli atau mengonsumsi produk pangan olahan dalam kemasan,” pungkasnya. (ris/ila)

THR Guru SMA Sudah Dibayar

ilustrasi THR

MEDAN, SUMUTPO.CO – Kadis Pendidikan Sumatera Utara, Prof Syaifuddin mengatakan, bahwa pihaknya sudah membayarkan tunjangan hari raya (THR) guru SMA/SMK sederajat. Terlambatnya pencairan THR guru-guru disebutnya dikarenakan kendala teknis di Bank Sumut. “Silapnya di Bank Sumut. Udah selesai,” katanya menjawab wartawan, Senin (10/5).

ilustrasi THR

Menurut dia, pembayaran THR guru-guru tersebut sudah dibayarkan sebelum Rabu pekan lalu. Hanya saja, dalam prosesnya terkendala di Bank Sumut. “Tanya Bank Sumut aja. Saya udah selesai,” ujarnya.

Ditanya berapa besaran nilai THR yang dibayarkan untuk para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut, pria yang beken disapa Prof Wan ini, mengaku tak tau detil pagu anggaran untuk itu. “Waduh gak tau saya. Ditanya aja ke Bank Sumut,” pungkasnya.

Soal belum dibayarkannya THR guru SMA/sederajat ini diungkap Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, Sabtu (8/5). Abyadi mengaku menerima keluhan sejumlah guru SMA/SMK sederajat dari kabupaten/kota yang mengaku belum menerima THR lebaran juga dana sertifikasi sebanyak satu bulan pada 2020.

Abyadi sendiri awalnya tidak percaya bila Pemprov Sumut belum mencairkan THR dan dana sertifikasi para guru tersebut. Karena menurut Abyadi, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekshah, tidak akan tega membiarkan para guru di bawah naungan Pemprov Sumut kesusahan menyambut hari bahagia Idul Fitri ini. Apalagi, tegas Abyadi, ini soal hak. Para guru hanya menuntut haknya di saat yang tepat, yakni menjelang Lebaran.

“Karena itu saya menduga, Pak Gubernur dan Pak Wagub tidak mengetahui persoalan belum dibayarnya THR dan dana sertifikasi para guru di bawah naungan Pemprov Sumut ini. Apalagi, yang saya tau, Pak Edy dan Pak Ijeck adalah dua sosok pemimpin yang taat azas. Taat aturan. Bila aturan sudah menetapkan itu hak para guru, maka Pak Edy dan Pak Ijeck pasti berharap segera dibayarkan. Apalagi ini jelang lebaran,” katanya seraya menduga, masalah ini hanya murni di Disdik Provinsi Sumut saja. (prn/ila)

Tak Patuhi PPKM Mikro di Pasar Belawan, Sepuluh Warga Dihukum Push Up

PUSHUP: Seorang warga dihukum push up karena tidak mengenakan masker di Pasar Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 10 warga terkena sanksi berupa push up karena tidak mematuhi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Pasar Belawan Medan, Sabtu (8/5). Umumnya warga yang terkena sanksi itu karena tidak memakai masker. Hal itu terjadi ketika Tim Pemko Medan meninjau penerapan (PPKM) Mikro PPKM di tempat-tempat keramaian salah satunya di Pasar Belawan, Jalan Veteran Kelurahan Belawan 1, Kecamatan Medan Belawan.

PUSHUP: Seorang warga dihukum push up karena tidak mengenakan masker di Pasar Belawan.

Pemantauan yang melibatkan unsur Pemko Medan dibantu TNI dan Polri ini guna melakukan imbauan dan sosialisasi terhadap para pedagang dan masyarakat sekitar agar menerapkan protokol kesehatan 5M diantaranya yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Tidak hanya memberikan imbauan, masyarakat yang kedapatan tidak menggunakan masker juga ditindak dengan memberikan hukuman push up dan diperingkatkan agar menggunakan masker. Peninjauan PPKM ini rutin dilakukan Pemerintah guna memastikan penerapan PPKM Mikro berjalan efektif sehingga mampu memutus penyebaran mata rantai virus covid-19 di Kota Medan. (map/ila)

Elemen Masyarakat Ikuti FGD Dukung Kehadiran PT Dairi Prima Mineral

DISKUSI: Camat Silima Pungga-Pungga, Horas Pardede, Kapolsek Parongil, Iptu Hotman Purba, Danramil Parongil, Kapt Inf Tumbur Aritonang, GM BRM, Ahmad Zulkarnaen serta Manager External PT DPM, Holly Nurachman saat diskusi bersama masyarakat sosialisasikan keberadaan PT DPM di Aula Kantor Camat, Sabtu (8/5).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Elemen masyarakat dan forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopincam) Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi mengikuti forum group discusion (FGD) membahas sekaligus memberikan dukungan terhadap kehadiran/operasional PT Dairi Prima Mineral berlokasi di Desa Sopokomil.

DISKUSI: Camat Silima Pungga-Pungga, Horas Pardede, Kapolsek Parongil, Iptu Hotman Purba, Danramil Parongil, Kapt Inf Tumbur Aritonang, GM BRM, Ahmad Zulkarnaen serta Manager External PT DPM, Holly Nurachman saat diskusi bersama masyarakat sosialisasikan keberadaan PT DPM di Aula Kantor Camat, Sabtu (8/5).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

FGD di fasilitasi pemerintah kecamatan dipimpin Camat Silima Pungga-Pungga, Horas Pardede di Aula Kantor Camat, Sabtu (8/5). Diskusi diikuti Kapolsek Parongil, Iptu Hotman Purba, Danramil Parongil Kapt Inf Tumbur Aritonang, Ketua Pemangku Hak Ulayat (PHU) marga Cibro, Saidup Cibro, tokoh perempuan, tokoh masyarakat, Kenan Sitorus, Sari Manurung, tokoh Pemuda, David Manurung.

Tokoh agama yakni Pendeta Rensius Sinaga dari GBI Kelurahan Parongil, Pendeta Osman Silaen dari Gereja Pentakosta Tabernakel Desa Bakkal Gajah, Ketua Asosiasi Kepala Desa Silima Pungga-Pungga, Wilman Sirait, Lurah Parongil, Tri Sinaga serta sejumlah Kades lingkar tambang dan undangan lainya.

Camat Horas Pardede menyampaikan, FGD dilaksanakan untuk mensosialisasikan kepada pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, agama, adat, pemuda serta perempuan terkait keberadaan tambang PT DPM.

Dimana, akhir-akhir ini banyak isu berkembang pasca PT DPM mengajukan adendum perubahan analisis dampak lingkungan (Amdal) ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ada kelompok masyarakat melakukan aksi unjukrasa menolak kehadiran tambang.

Masih lanjut Horas, forum diskusi ini sangat tepat kita adakan karena menghadirkan pihak PT DPM. Mereka kita harapkan bisa menjelaskan secara jelas kepada peserta, agar bisa disosialisasikan kepada masyarakat di kecamatan ini, katanya.

Dalam kesempatan itu, tokoh pemuda, David Manurung menyampaikan, mendukung PT DPM segera berproduksi. Karena kehadiran perusahaan akan berdampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan warga disana.

Namun, David meminta PT DPM memperbaiki infrastruktur jalan jurusan Sidikalang-Parongil yang sekarang kondisinya banyak rusak. Infrastruktur itu, merupakan kebutuhan masyarakat banyak bukan hanya lingkar tambang sehingga akan membawa dampak positif penilaian masyarakat terhadap perusahaan, ujarnya.

Pendeta Osman Silaen, minta perusahaan mengajak tokoh agama untuk mensosialisasikan keberadaan tambang kepada masyarakat. Osman juga minta PT DPM, selesaikan masalah gereja HKBP Sikhem.

Kapolsek Parongil Iptu Hotman Purba, meminta masyarakat tidak mudah termakan isu tidak benar terkait keberadaan tambang. Pemerintah tidak mungkin mencelakakan warganya.

“Termasuk keberadaan kami disini, untuk memberikan pemahaman kepada warga agar tidak mudah terprovokasi atas issu negatif terkait tambang yang sengaja dilakukan orang tidak bertanggungjawab untuk mengacaukan kondisi Kamtibmas,” ungkapnya.

General Manager Bumi Resorsis Mineral (BRM), Ahmad Zulkarnaen dan Manager External PT DPM, Holly Nurachman, dalam diskusi memaparkan kondisi terkini perusahaan sesuai fakta lapangan untuk membantahkan persepsi yang dibangun sekelompok orang untuk menakut-nakuti masyarakat lingkar tambang selama ini.

Holly menjelaskan, awal kontrak karya , luas wilayah konsesi PT DPM 27.420 hektare, namun telah dikurangi menjadi 24.797 hektare. Dan penambangan timah hitam hanya akan dibuka 53 hektare. Dan PT DPM hanya mempergunakan daerah aliran sungai (DAS) Sopokomil.

Zulkarnaen maupun Holly menyebut, saat ini perusahaan sedang mengajukan adendum perubahan Amdal.

“Perubahan Amdal karena tiga hal yakni adanya pemindahan portal / mulut tambang tadinya dari atas jadi kesamping untuk mengurasi kerusakan hutan. Selanjutnya, lokasi gudang bahan peledak (Handak) dipindahkan 100 meter dari titik awal serta tailing storage fasility (TSF) atau pengolahan limbah, tadinya dikawasan hutan lindung pindah keareal penggunaan lain (APL). Revisi Amdal ini untuk perbaikan dan bukan sebaliknya seperti diisukan diluar sana,” kata Holly.

Terkait usulan perbaikan infrastruktur Jalan Sidikalang-Parongil akan kita pertimbangkan. Untuk tenaga kerja, jika perusahaan beroperasi akan menyerap sekitar 1000 orang karyawan, PT DPM akan serap sekitar 500 orang.

“Sementara 500 orang lagi, kita harapkan dikelola pihak ketiga,” tambahnya.

Holly menyebut, sampai saat karyawan 60% adalah warga Dairi atau sekitar tambang, sisanya tenaga ahli dari Sumatera Utara dan luar Sumut. Jika sosialiasasi kita anggap kurang, kami siap melakukannya. PT DPM ditergetkan berproduksi akhir tahun 2022 mendatang.

Holly menambahkan, melalui dana community social responsibility (CSR), perusahaan telah banyak membantu masyarakat. CSR perusahaan mencakup delapan pilar antaralain, pendidikan, kesehatan, sektor riil dan tenaga kerja, kemandirian ekonomi lokal, sosial budaya, partisispasi publik dan lingkungan, kelembagaan lokal dan infrastruktur serta prasarana.

Sektor pendidikan, PT DPM telah memberikan beasiswa bagi lulusan SMA Parongil kuliah di China. Setelah lulus kuliah, mereka akan dipekerjakan di PT DPM. Memberikan bantuan laptop dan infocus ke SD yang ada di Parongil.

“Sektor kesehatan, peberian makanan tambahan bagi balita kerjasama dengan Puskesmas, pemberian bantuan bibit dan alat pertanian bagi kelompok tani serta baru-baru ini pembanguan jembatan di kecamatan Lae Parira dan masih banyak lagi yang sudah dilakukan perusahaan untuk membantu masyarakat,” tandasnya. (rud/ram)

Polairud Tembak Dua ABK Pencuri Ikan

Mancing-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Korps Kepolisian Air dan Udara Badan Pemeliharaan Keamanan (Korpolairud-Barharkam) Polri mengamankan dua kapal asing mencuri ikan di perairan Selat Malaka. Dua ABK ditembak saat dilakukan pengejaran.

Mancing-ilustrasi.

Penangkapan kedua kapal dengan nama KHF 1937 dan SLFA 3082 sempat terjadi penembakan, saat dilakukan pengejaran. Akibatnya, 2 ABK dari kapal tersebut mengalami luka tembak.

Kapolda Sumut, Irjend Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Senin (10/5), dalam temu pers mengatakan, kedua kapal asing yang diamankan merupakan hasil tangkapan dari Polairud Barharkam Polri. Untuk lebih jelas mengenai penangkapan kapal itu, Kapoldasu menyerahkan kepada Komandan Ditpolairud Barharkam Polri, Brigjend Pol Yassin untuk menjelaskan.

“Ini pengungkapan Barharkam Polri, maka saya persilahkan kepada Brigjend Pol Yassin untuk mempersilahkan,” ungkap Kapoldasu.

Menanggapi itu, Direktur Ditpolairud Barharkam Polri, Brigjend Pol Yassin menjelaskan, kedua kapal yang mereka amankan masing-masing, KHF 1937 turut diamankan nahkoda, Smarth (37) dan ABK-nya, Som Chai (39) dan Thawat Chai (35) warga Thailand serta Zin Maung (27) warga Myanmar dengan barang bukti lebih kurang 1 ton ikan.

“Kapal ini (KHF 1937) ditangkap Kapal Patroli Bisma-8001. Kapal yang ditangkap menggunakan alat tangkap trawl mencuri ikan di perairan Indonesia. Mereka ditangkap saat mencari ikan di malam hari pada Jumat tanggal 7 Mei 2021,” jelasn Yassin didampingi Kapoldasu.

Selain itu, pada tanggal 5 Mei 2021, pihaknya melalui Kapal Patroli Laksamana-7012 menangkap kapal ikan asing SLFA 3082 di perairan Indonesia. Dalam penangkapan itu turut diamankan lebih kurang 1 ton ikan.

Pada saat Kapal Patroli Laksamana 7012 melakukan penangkapan, sempat akan ditabrak kapal ikan asing tersebut. Sehingga petugas di lapangan melakukan tindakan tegas dengan menembak ke arah kapal itu. Akibatnya 2 orang ABK mengalami luka tembak. Kapal itu diawaki oleh nahkoda Wonna (32) dan ABK-nya, Yinmaungye (22), dan Boo (38) serta Tangyi (27).

“Dua ABK yang kena tembak sudah dirawat di rumah sakit Bhayangkara. Kondisinya sudah sehat, peluru yang mengenai lengannya telah dikeluarkan. Kasus ini sudah kita laporkan ke pihak pemerintah mereka,” jelas Yassin didampingi Direktur Polairud Sumut, Kombes Pol Dadan.

Perlu dijelaskan, lanjut Jenderal Bintang Satu ini, kapal KHF 1937 sudah beroperasi selama 5 tahun. Dari total selama beroperasi, negara mengalami kerugian Rp 7,2 miliar. Kemudian, kapal SLFA sudah beroperasi selama 11 tahun. Dengan demikian, negara mengalami kerugian mencapai Rp 158 miliar.

“Kegiatan illegal fishing oleh kedua kapal ini, telah memberikan dampak negatif. Sebab, hasil perikanan yang dapat dimanfaatkan nelayan kita malah diambil nelayan asing. Sehingga, hasil perikanan kita menurun memberikan dampak negatif kepada ekonomi nelayan serta ekonomi nasional. Ke depannya, kita tetap komitmen menegakkan tindakan hukum di laut,” tegasnya mengakhiri.

Kapoldasu, Irjend Pol RZ Panca Putra Simanjuntak sebelum menutup penjelasan itu menegaskan, proses hukum kedua kapal tersebut akan ditangani Poldas Sumut bersama lintas sektoral lainnya dari PSDKP Belawan.

“Perlu saya sampaikan, untuk tersangka yang terkena luka tembak sudah kita tangani perawatannya. Prinsipnya Polri akan tegas terhadap kegiatan ilegal di laut, jadi kita akan tindak tegas dengan instansi lainnya. Harapannya, kita bisa melakukan pengawasan di wilayah perairan kita yang sangat luas,” pungkasnya mengakhiri. (fac)

Bupati Serahkan 630 Paket Sembako kepada Kaum Duafa

SERAHKAN: Bupati Langkat, Terbit Rencana PA menyerahkan bantuan 630 paket sembako kepada kaum duafa.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA menyerahkan secara simbolis bantuan 630 paket sembako untuk kaum dhuafa, di Masjid Al Ikhsan, Kelurahan Bela Rakyat, Kecamatan Kuala, Langkat, baru-baru ini.

SERAHKAN: Bupati Langkat, Terbit Rencana PA menyerahkan bantuan 630 paket sembako kepada kaum duafa.

Paket sembako tersebut merupakan dari donasi Pengurus Daerah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PD. IPHI) Kabupaten Langkat bekerjasama dengan PT. Langkat Nusantara Kepong.

Sementara, Ketua IPHI Langkat H. Irfan Yusuf, mengatakan program ini telah berjalan dua tahun. Awalnya atas usulan Bupati Langkat.

Sembako dibagikan di tiga wilayah yakni Langkat Hulu 230 paket, Langkat Hilir 200 paket, dan Teluk Aru 200 paket, disalurkan melalui pengurus IPHI Kecamatan.

Bupati juga menyerahkan bantuan Rp690 juta untuk 46 masjid di Langkat, serta 240 paket sembako bagi kaum dhuafa disebar di 23 Kecamatan, di Masjid Jamik Al Ikhlas Kelurahan Bela Rakyat, Kec. Kuala, Langkat, Bantuan bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Langkat, bekerjasama dengan Pemkab Langkat.

Bupati Langkat mengatakan, masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Pemkab Langkat mengalokasikan bantuan. Semoga membantu pembangunan masjid dan kaum dhuafa. Setiap masjid mendapatkan Rp15 juta, yang beberapa diantaranya masih dalam proses melengkapi administrasi,

Sementara, Plt Ketua Baznas Langkat, Panjang Harahap, menjelaskan paket sembako Dhuafa Ramadhan, program kerjasama Baznas Langkat bersama pemerintah. Dananya bersumber dari zakat, infaq dan sedeqah para ASN Pemkab Langkat. (yas)

Bupati Tinjau SMP Laubaleng

SAMBUTAN: Bupati Karo, Cory Sebayang memberi kata sambutan saat meninjau SMP Laubaleng.SOLIDEO/SUMUT POS.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Cory S Sebayang meninjau SMP Negeri 2 Laubaleng, di Desa Kutambelin, Kecamatan Laubaleng, Jumat (7/5). Kedatangan Bupati Karo beserta rombongan disambut antusias oleh para camat, para guru, para kepala desa serta para masyarakat dan karang taruna sekitar wilayah Liang Melas Datas.

SAMBUTAN: Bupati Karo, Cory Sebayang memberi kata sambutan saat meninjau SMP Laubaleng.SOLIDEO/SUMUT POS.

Bupati Karo Cory S Sebayang menyebutkan, pemerintah Kabupaten Karo membangun SMP ini sebagai bentuk perhatian dan pelayanan pendidikan bagi masyarakat di sekitar wilayah Liang Melas Datas.Bupati Karo berharap kiranya dengan keberadaan SMP Negeri 2 Lau Baleng, anak-anak lulusan SD di desa sekitaran perbatasan Kecamatan Laubaleng, Kecamatan Kutabuluh, Kecamatan Tigabinanga dan Kecamatan Mardingding dapat meneruskan pendidikannya di SMP Negeri 2 Lau Baleng.

“Sehingga anak-anak kita di sekitar wilayah Liang melas Datas ini nantinya dapat melanjutkan pendidikan dari tingkat SD ke tingkat SMP tanpa perlu keluar dari wilayah ini. Sehingga kebutuhan pendidikan dasar 9 tahun dapat terpenuhi bagi masyarakat kita,”ungkapnya.

Untuk itu kepada masyarakat sudah bisa mendaftarkan anak anaknya ke SMP N 2 ini untuk tahun ajaran 2021/2022, tambah Cory. Selain itu, untuk meningkatkan sarana dan prasarana di SMP N 2 ini Bupati Karo juga menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo agar menambah setidaknya 3 ruang kelas baru dan membuat pagar di SMP N 2 Laubaleng ini.

Sementara itu, para kepala desa dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Bupati Karo yang telah hadir meninjau SMP N 2, rasa senang dan gembira atas berdirnya sekolah ini sehingga anak anak mereka sudah bisa melanjutkan pendidikan di SMP ini.

Menanggapi hal itu, Bupati Karo Cory S Sebayang mengajak dan menghimbau masyarakat untuk sama sama membangun dan memperhatikan keadaan daerah kita terlebih bersama sama dalam menjaga dan merawat sekolah ini.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kadis Pendidikan Eddi Surbakti, Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Kadis PUPR Edward Sinulingga, Kadis Kesehatan drg. Irna, Camat Laubaleng Asmona Peranginangin, Camat Tiga Binanga Mbela Tarigan, Camat Kuta Buluh Josua Sebayang, Camat Mardinding Hasbel Karo Sekali, Kabag Humas Protokol F. Leonardo Surbakti, Kabid Bina marga Mitcon Purba. (deo)

Salat Idul Fitri di Lapangan Merdeka Binjai Ditiadakan

RAPAT: Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah saat memimpin rapat terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri di Lapangan Merdeka.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Binjai tidak akan menggelar Salat Idul Fitri 1422 Hijriah di Lapangan Merdeka Binjai. Hal ini merupakan hasil keputusan rapat Wali Kota Binjai bersama dengan Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua MUI dan Kakan Kemenag di ruang rapat, Senin (10/5).

RAPAT: Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah saat memimpin rapat terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri di Lapangan Merdeka.

“Peniadaan Salat Idul Fitri ini sesuai dengan Instruksi Presiden dan saya juga sudah berkoordinasi dengan Gubernur memutuskan bahwasanya untuk Salat Idul Fitri di lapangan merdeka setiap kabupaten/kota ditiadakan,” kata Wali Kota Binjai, H Amir Hamzah.

Amir mengatakan, pengambilan kebijakan ini juga dikarenakan kembali terjadinya tren peningkatan penyebaran Covid-19 di Kota Binjai.

“Untuk pelaksanaan Salat Idul Fitri di masjid dan tempat-tempat lain yang sudah disepakati oleh masyarakat, silahkan saja tapi tetap patuhi protokol kesehatan”, katanya.

Ketua DPRD Binjai H Noor Sri Syah Alam Putra mengatakan, setuju dan mendukung atas kebijakan peniadaan Salat Idul Fitri di Lapangan Merdeka Binjai. “Pada prinsipnya saya selaku Ketua DPRD sangat mendukung dengan apa yang disampaikan oleh Pak Walikota. Ini merupakan upaya kita untuk menjaga agar tidak munculnya klaster baru penyebaran covid di kota Binjai,” ungkapnya.

Sementara, Dandim 0203 Langkat, Letkol Wisnu Joko Saputro menyarankan untuk mengurangi penyebaran covid -19 saat melaksanakan salat di masjid, agar pada saat salat agar isi khotbahnya dipersingkat. “Kita tekankan ke seluruh keluarga, kita prioritaskan untuk orang dewasa saja yang Salat Idul Fitri di masjid. Anak-anak yang belum aqil baliq atau di bawah usia 10 tahun, kita anjurkan di rumah. Ini sedikit banyak akan mengurangi jumlah orang,” tukasnya. (ted/han)

Manchester United vs Leicester, Tunda Pesta Rival Sekota

Paul Pogba, pemain Manchester United.

SUMUTPOS.CO – Manchester United menjadi satu-satunya tim yang bisa menunda pesta juara Manchester City. Dan The Red Devils butuh kemenangan pada laga lanjutan liga, untuk menggagalkan ambisi rival sekota mereka, dalam merengkuh trofi Premier League 2020/2021.

Paul Pogba, pemain Manchester United.

United bakal menjamu Leicester City pada pekan 36 Liga Inggris di Old Trafford, Rabu (12/5) tengah malam WIB. Namun, misi Setan Merah ini peluangnya memang sangat tipis untuk bisa terwujud.

Saat ini, The Citizens unggul 10 angka dari MU. City mengemas 80 poin dari 35 laga. Sedangkan United mengoleksi 70 poin dari 34 penampilan. Masih ada 12 poin dari sisa 4 pertandingan yang dimiliki The Red Devils dalam mengejar ketertinggalannya.

Di 2 pertandingan beruntun, bakal dilakoni tim besutan Ole Gunnar Solskjaer dalam tempo waktu 2 hari, sebelum City memainkan laga berikutnya. Selain menjamu Leicester, MU juga dijadwalkan meladeni Liverpool dalam partai tunda di Old Trafford, 2 hari kemudian.

Andai mampu memaksimalkan 2 laga kandang tersebut, setidaknya masih ada asa bagi United untuk menunda ‘pesta juara’ The Citizens. Seandainya United kalah dalam satu partai atau selalu bermain imbang ketika meladeni The Foxes dan The Reds, gelar juara berpeluang besar menjadi milik City. Karena itu, tidak ada kata lain bagi Bruno Fernandes dan kolega, selain mengamankan angka penuh saat bermain di markas sendiri ini.

“Selasa (kontra Leicester) akan menjadi pertandingan sulit. Untuk para pemain, saya tidak menuntut di luar kemampuannya. Kami bakal tampil seperti yang sudah kami tunjukkan selama ini,” ungkap Solskjaer, seperti dilansir laman resmi klub.

Kendati demikian, Leicester sebagai penantang MU tentu tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan angka. Apalagi Kasper Schmeichel dan kolega, juga sedang mengejar tiket menuju Liga Champions.

Dengan 63 poin dari 35 pertandingan, klub yang ditukangi Brendan Rodgers itu, menghuni urutan keempat. Finish 4 besar di akhir musim, bisa menjadi prestasi yang cukup apik bagi The Foxes di tengah persaingan ketat klub-klub papan atas Premier League.

Leicester diprediksi akan tetap tampil all out saat melayani Setan Merah, demi ambisi menuju pentas Eropa mendatang. Mereka juga hanya unggul 5 angka dengan West Ham yang tepat berada di atasnya dengan 3 laga yang tersisa.

“Kami harus terus melangkah dan memulihkan kondisi untuk menghadapi pertandingan nanti (lawan United). Semua peluang tergantung kepada performa kami,” pungkas Brendan Rodgers. (tid/saz)