Pemaparan: Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memaparkan pengungkapan 66 kasus tindak pidana narkotika dari Februari 2020 hingga Maret 2021, di Mapoldasu, Rabu (14/4). Sumut Pos/ ist.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Ditnarkoba Polda Sumut) mengungkap sebanyak 66 kasus tindak pidana narkotika dari Februari 2020 hingga Maret 2021.
Pemaparan: Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memaparkan pengungkapan 66 kasus tindak pidana narkotika dari Februari 2020 hingga Maret 2021, di Mapoldasu, Rabu (14/4). Sumut Pos/ ist.
Dalam pengungkapan itu, Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut menyita barang bukti sabu seberat 205,392,84 gram, pil ekstasi 23 butir dan ganja 5Kg.
Selain barang bukti narkoba yang disita, petugas juga mengamankan 110 tersangka yang sudah ditahan di sel tahanan Dit Res Narkoba Polda Sumut.
Sebagai bentuk tindak tegas dalam memberantas peredaran narkoba, Dit Res Narkoba Polda Sumut memusnahkan barang bukti sabu, pil ekstasi dan ganja menggunakan mesin incenerator milik BNN Sumut.
Pemusnahan barang bukti itu dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak bersama Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, serta pejabat Forkopimda lainnya di depan Aula Tribrata Mapolda Sumut, Rabu (14/4) sore.
Usai pemusnahan barang bukti narkoba itu, Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, mengatakan pemusnahan barang bukti hasil tangkapan narkoba sebagai bentuk keseriusan Polda Sumut dalam memberantas peredaran gelap narkotika di Sumatara Utara.
“Dengan dimusnahakannya barang bukti narkotika ini, Polda Sumut berhasil menyelamatkan jutaan jiwa generasi penerus bangsa dari penyalahgunaan narkoba,” katanya.
Panca juga menambahkan, Polda Sumut juga telah melaksanakan Deklarasi Tolak Narkoba bersama Forkopimda Sumut sebagai upaya mencegah peredaran narkoba. Diharapkan dengan adanya deklarasi bersama ini, Sumatera Utara bebas dari narkoba.
“Saya juga meminta kepada Kejaksaan untuk tidak segan-segan memberikan hukuman mati kepada para bandar dan pengedar narkoba di Sumatera Utara,” pungkasnya. (mag-1)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Empat terdakwa kurir narkotika dituntut maksimal. Keempatnya dituntut mati karena dinilai terbukti membawa sabu seberat 23 kilogram (kg) dari Medan tujuan Jakarta, dalam sidang virtual di Ruang Cakra 7 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (14/4).
Ilustrasi-sabu
Keempat terdakwa masing-masing Chairul Aswad alias Irul, Afri Andi alias Kodok, Viktor Yudha Aritonang, dan Daniel Edi Johannes dinyatakan melanggar Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1 UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
“Meminta kepada majelis hakim yang menyidangkan, menuntut Chairul Aswad, Afri Andi, Victor Yudha dan Deniel Edi Johannes masing-masing dengan pidana mati,” tegas Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dwi Meily Nova, dalam nota tuntutannya.
Menurutnya, perbuatan para terdakwa dinilai tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas narkotika. Sedangkan hal yang meringankan nihil.
Usai mendengarkan tuntutan, hakim ketua Safril Batubara memberikan kesempatan kepada penasihat hukum terdakwa untuk menyampaikan nota pembelaan (pledoi) terdakwa, pada sidang pekan depan.
Mengutip surat dakwaan, kasus ini bermula pada 12 Juni 2020, terdakwa Daniel Edi dihubungi oleh Robet alias Michele alias Om alias Papi, membicarakan pekerjaan untuk membawa paket sabu dari Medan tujuan Jakarta.
Setelah pekerjaan diterima pada 13 Juni 2020, terdakwa Daniel bertemu dengan Chairul Aswad di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut membicarakan tentang pekerjaan pengiriman paket sabu tersebut.
Kemudian, terdakwa mengatakan bahwa upah Chairul Aswad apabila paket sabu berhasil sampai di Jakarta maka terdakwa akan memberikan upah sebesar Rp50 juta. Lebih lanjut, pada 15 Juni 2020, terdakwa Daniel bersama Chairul Aswad langsung berangkat dari Jakarta menuju ke Medan dengan menggunakan mobil rental Toyota Avanza B 2436 SKQ.
Saat tiba di Pelabuhan Merak terdakwa Daniel mendapat telephone dari bos Papi, yang intinya mengabari bahwa paket sabu telah sampai di Medan dan terdakwa disuruh untuk mengambilnya di Deli Hotel Jalan Abdullah Lubis Medan.
Kemudian, terdakwa Daniel menyuruh Viktor Yudha Aritonang untuk mengambil paket sabu dan akan ada orang yang menghubunginya. Setelah itu, terdakwa Daniel bersama dengan Chairul Aswad langsung berangkat menuju Medan,
Singkat cerita, pada 18 Juni 2020, terdakwa Daniel menyuruh Chairul ke Medan untuk mengurus truk mengangkut kol. Terdakwa Daniel yang tiba lebih dahulu, kemudian menemui Afri Andi alias Kodok dirumahnya di Jalan Eka Suka, Medan Johor. Berselang kemudian, Chairul tiba dirumah yang sama.
Daniel kemudian menghubungi Viktor Yudha menyuruh untuk menjemput paket sabu menggunakan mobil Avanza di depan Asrama Haji Medan. Setelah paket sabu diterima, Chairul dan Afri Andi membawa mobil yang berisi paket sabu ke gudang kol di Seribu Dolok. Lalu terdakwa Daniel memberikan uang Rp7,5 juta kepada Viktor Yudha, setelah terdakwa Daniel pergi ke kos Chairul di Siantar.
Pada 19 Juni 2020, Chairul dan Afri Andi tiba di kost dan mengatakan bahwa paket sabu sudah berada di truk pengangkut sayur kol. Menurut rencana, paket sabu itu akan mereka bawa ke Jakarta keesokan harinya. Namun sekira pukul 23.00 Wib, saat terdakwa sedang berada di depan kost, tiba-tiba datang petugas Kepolisian langsung melakukan penangkapan terhadap Daniel.
Sebelumnya petugas telah melakukan penangkapan terhadap Chairul Aswad, Afri Andi dan Viktor Yudha Aritonang, sebutnya. Dari hasil penangkapan, petugas menemukan 3 karung goni berisi sabu seberat 23 kg bertuliskan Guanyingwang dari dalam mobil Avanza. (man/azw)
KUCING MILIK KORBAN: Kucing bernama Tayo, milik Sonia Rizkika, warga Jalan Tangguk Bongkar III, Medan Denai. Tayo ditemukan Rizkika di dalam karung sudah tak bernyawa.
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Pelaku jagal kucing milik Sonia Rizkika warga Jalan Tangguk Bongkar III, Medan Denai ditangkap Polsek Medan Area. Pelaku disebut-sebut ditangkap pada pekan lalu.
KUCING MILIK KORBAN: Kucing bernama Tayo, milik Sonia Rizkika, warga Jalan Tangguk Bongkar III, Medan Denai. Tayo ditemukan Rizkika di dalam karung sudah tak bernyawa.
Kuasa hukum Sonia, Francine Widjojo menyatakan, pelaku jagal kucing berinisial RS alias N yang telah ditetapkan sebagai tersangka pada 3 April dan dilakukan penahanan sejak 9 April. “Pelaku jagal kucing tersebut terancam sanksi pidana 5 tahun penjara atas dugaan tindak pidana pencurian berdasarkan Pasal 362 KUHP. Selain itu, juga terancam 2 tahun 8 bulan penjara atas dugaan tindak pidana penganiayaan hewan berpemilik hingga menyebabkan kematian berdasarkan Pasal 406 ayat (2) jo Pasal 302 ayat (2) KUHP,” kata Francine usai mendatangi Mapolsek Medan Area, Rabu (14/4).
Dikatakannya, Sonia tidak bersedia berdamai dengan pelaku. Karena itu, korban meminta agar perkara pidana ini tetap diproses sesuai ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. “Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019, kucing adalah hewan nonpangan atau bukan untuk dikonsumsi karena tidak berasal dari sumber hayati produk peternakan maupun kehutanan. Di samping itu, kucing adalah hewan peliharaan yang seharusnya kita lindungi agar bebas dari penganiayaan hewan,” tegas Francine.
Lebih lanjut dia mengatakan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan, bahwasanya pemotongan terhadap hewan pangan wajib memperhatikan kesejahteraan hewan agar tidak terjadi penganiayaan hewan. “Serta, memperhatikan higiene dan sanitasi untuk melindungi kesehatan masyarakat, menjamin keamanan pangan, dan menghindari risiko zoonosis,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru Tona berharap agar berkas perkara kasus ini bisa segera P21 dan disidangkan. Kata dia, kasus ini akan menjadi langkah maju dalam perlindungan hewan termasuk hewan domestik. “Kasus ini menjadi efek jera agar manusia tidak semena-mena terhadap hewan dan semakin sadar bahwa tanggung jawab kita bersama untuk melindungi hewan. Kita semua tidak akan tinggal diam dan terus memperjuangkan hal ini,” ujar Doni.
Terpisah, Kapolsek Medan Area Kompol Faidir Chaniago mengaku pihaknya belum ada mengamankan pelaku. Namun demikian, diakui penyidik telah menetapkan tersangka. “Penetapan tersangkanya sudah dilakukan, (tapi) belum diamankan,” katanya singkat.
Seperti diketahui, kasus jagal kucing sebelumnya viral di media sosial ketika pemilik akun instagram @soniarizkikarai memposting kehilangan kucingnya bernama Tayo, pada 27 Januari 2021. Dalam postingannya, video kucingnya diduga sengaja dicincang dan dijagal.
Postingan Sonia spontan menjadi perhatian netizen. Atas hal itu, Polsek Medan Area menerjunkan anggotanya dengan melakukan pengecekan ke loksi dan menemukan karung goni berisi kepala kucing dan organ tubuh kucing. Kemudian, diamankan dan dibawa ke Mapolsek Medan Area. Sonia pun sudah membuat laporan ke Polsek Medan Area dengan nomor, LP/71/K/I/2020 tanggal 28 Januari 2021. (ris/azw)
Laung Lubis, Supervisor Education, Community bersama staf pengajar SMK Negeri 2 Batangtoru, Tapanuli Selatan. PTAR bersama dengan PT United Tractors Tbk, berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan vokasi melalui Program SOBAT. Tak hanya itu, PTAR juga memberikan dukungan pembangunan akses jalan sekolah.
BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Masyarakat lokal di sekitar Tambang Emas Martabe, dalam banyak hal merupakan kelompok pemangku kepentingan terpenting bagi PT Agincourt Resources (pengelola tambang). Masyarakat yang hidup dan bekerja dekat dengan lokasi tambang merupakan orang-orang yang paling berpotensi terpengaruh oleh kegiatan sehari-hari perusahaan. Dukungannya juga paling penting bagi operasional perusahaan yang berkelanjutan. “Selain menjadi faktor penting yang menentukan izin sosial perusahaan untuk beroperasi, masyarakat lokal juga menyumbang sebagian besar tenaga kerja di tambang. Perusahaan mampu mempertahankan kinerja dan pertumbuhannya secara berkelanjutan, karena adanya kontribusi langsung dan penting dari masyarakat lokal,” kata Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono, seperti dikutip Sumut Pos dari Laporan Keberlanjutan 2019 PTAR berjudul Bersama dalam Keberagaman, yang dikutip Sumut Pos kemarin. Karena itulah, 15 desa yang berada di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, ditetapkan sebagai Desa yang Terkena Dampak Langsung atau Directly Affected Villages (DAV), yakni desa yang kemungkinan terkena dampak dari operasi Tambang Emas Martabe. Secara total, desa-desa ini terdiri dari sekitar 23.500 populasi. “Perusahaan melaksanakan program pengembangan masyarakat secara luas, mencakup desa-desa terdekat atau Ring 1. Berikutnya wilayah sekitar lainnya termasuk Muara Batangtoru dan Tapanuli Selatan di Ring 2. Serta daerah lain di tingkat nasional atau Ring 3. Namun dukungan perusahaan untuk pemberdayaan masyarakat fokus pada 15 desa yang terdampak langsung (DAV), yakni meliputi kecamatan-kecamatan di Batangtoru dan Muara Batangtoru,” jelas Katarina. PTAR, lanjutnya, telah menjalankan program pengembangan masyarakat untuk 100% DAV yang berlokasi di Ring 1 area operasional perusahaan. Penerima manfaat merupakan masyarakat dengan berbagai latar belakang kondisi sosial-ekonomi. Meliputi tingkat pendidikan yang rendah, pengangguran yang tinggi, akses terbatas terhadap layanan kesehatan, dan ketergantungan pada pertanian sebagai sumber mata pencaharian. “Seluruh desa DAV termasuk dalam program pelibatan, penilaian risiko, dan pengembangan masyarakat,” kata dia. Saat ini, pertanian adalah sektor pekerjaan yang paling signifikan di desa-desa tersebut. Komoditas yang paling banyak ditanam adalah beras dan jagung. Selain itu, singkong, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang hijau juga ditanam. Beberapa penduduk lokal juga bekerja, atau mengerjakan perkebunan karet dan kelapa sawit. Setelah pertanian, industri perdagangan dan jasa adalah sumber pekerjaan paling penting berikutnya. Di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru terdapat banyak bisnis ritel kecil dan perusahaan komersial lainnya yang mendukung sektor usaha masyarakat, seperti bank dan penyedia transportasi. Kondisi sosial ekonomi dalam masyarakat lokal digunakan sebagai referensi utama untuk menyusun program pengembangan masyarakat perusahaan. Program-program pengembangan masyarakat fokus pada kesehatan, pendidikan, infrastruktur, pertanian, dan pembangunan ekonomi, serta dukungan untuk nilai-nilai budaya dan adat istiadat setempat. “Kami menjalin hubungan yang harmonis dan saling berbagi dengan masyarakat di sekeliling kami, yang juga merupakan bagian dari keluarga besar PTAR. Kami bermitra dengan institusi pendidikan dan kelompok masyarakat khususnya para kaum muda untuk memberikan pemahaman atas praktik-praktik pertambangan yang baik (good mining practices) dan manfaat hasil tambang bagi kehidupan,” lanjutnya. Pemahaman tersebut diharapkan dapat memunculkan rasa peduli untuk turut menjaga area pertambangan, yang merupakan objek vital nasional. “Kami pun sangat menghargai kehadiran masyarakat yang senantiasa membuka kesempatan untuk berkomunikasi dan berdiskusi sebagai sebagai bagian dari keterlibatan pemangku kepentingan. Diskusi dan komunikasi ini menjadi kunci untuk mempertahankan kebersamaan dalam menjaga kegiatan operasional PTAR sebagai salah satu perusahaan tambang yang unggul,” katanya. Pemberdayaan masyarakat adalah proses yang dirancang untuk menciptakan kondisi kemajuan ekonomi dan sosial bagi masyarakat secara keseluruhan, dengan melibatkan partisipasi dan inisiatif aktif masyarakat. Melalui program pemberdayaan masyarakat, PTAR memastikan pemangku kepentingan terpentingnya mendapat manfaat langsung dari pengoperasian Tambang Emas Martabe. (mea)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah telah melarang mudik lebaran tahun ini. Jika masyarakat tetap ngotot mudik, maka risikonya adalah kasus positif Covid-19 akan kembali melonjak.
“Saat ini vaksinasi massal belum dilakukan sehingga bila banyak mobilisasi risiko akan terjadi kenaikan kasus lagi. Protokol kesehatan harus gencar terus dilakukan,” kata ahli penyakit tropik dan infeksi, dr Erni Juwita Nelwan kepada wartawan, Rabu (14/4/2021).
Menurut Erni, ada beberapa hal yang bisa pemerintah lakukan untuk mencegah masyarakat yang bersikeras mudik. “Edukasi risiko dan manfaat, lakukan tindakan yang simpatik dalam melarang, dan ada aturan yang tegas buat semua,” ujarnya.
Erni mengatakan, pencegahan agar masyarakat tidak mudik tidak bisa hanya oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah pun harus berupaya mencegah masyarakat mudik. Koordinasi antar daerah bisa jadi salah satu cara.
“Lakukan sistem isolasi sebelum keluar masuk suatu daerah, bahkan yang ekstrem swab buat semua pendatang yang biayanya bisa sharing,” ujarnya.
Tempat wisata seharusnya tidak boleh dibuka selama ada larangan mudik Lebaran. “Kalau tidak boleh mudik, tidak boleh juga wisata ya,” kata Erni.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman juga mengatakan Indonesia akan menghadapi lonjakan kasus positif Covid-19 jika mudik tidak bisa dikendalikan.
“Itu suatu hal yang tidak bisa dibantah. Itu satu hukum biologi. Bahwa kasusnya terlihat atau tidak, itu lain soal,” ujar Dicky Budiman.
Menurut Dicky bahwa tidak terlihat bukan berarti tidak ada kasus. “Ini yang harus dipahami. Apalagi sekarang ada strain baru begitu cepat menular, bukan berarti tidak terjadi infeksi penularan ketika arus mobilisasi relatif tinggi, itu tetap terjadi,” kata Dicky.
Menurut Dicky, pemerintah bisa memperkuat regulasi untuk mencegah banyaknya masyarakat yang ngotot mudik Lebaran. “Misalnya perkantoran, ASN, BUMN, BUMD, perusahaan-perusahaan juga diimbau untuk tidak mudik, kecuali lebih banyak sifatnya stafcation aja,” ujar Dicky.
Selain itu, kata Dicky, pemerintah juga bisa membangun narasi bahwa kehadiran fisik bisa merugikan atau membahayakan. Dia berpendapat, masyarakat bisa mengirimkan makanan atau benda ke keluarga di kampung halaman tanpa melakukan mudik.
“Gunakan juga keterlibatan tokoh masyarakat, tokoh agama, selain pemerintah sendiri pejabat publiknya memberikan contoh langsung nyata bahwa dia tidak pulang kampung. Karena mencegah sama sekali sulit. Yang harus dilakukan adalah membangun kesadaran dan meminimalisir risiko,” jelas Dicky.
Dia berpendapat, pemerintah daerah seharusnya berperan mencegah masyarakat mudik. “Pemerintah daerah juga berperan dalam imbauan kepada warganya yang merantau, memberikan pesan pada yang tidak bisa mudik,” tuturnya.
Dia juga tidak sepakat tempat wisata dibuka selama ada larangan mudik. Menurut Dicky, sanksi bisa diberikan untuk pengelola tempat wisata maupun pengunjung. “Sistem sanksi bagi pengelola dan denda misalnya bagi pengunjung bisa diterapkan untuk menjamin itu,” kata Dicky.(bbs/adz)
MEDAN, SUMUTPOS- Solidaritas Indonesia Tionghoa Demokrasi (SOLITD kembali menggelar bantuan kemanusiaan di Bulan Ramadan 1442 Hijriah. Pada Ramadan kedua, Rabu (14/4/21), SOLITD bersama Mitra Lanud dan Total Charity, membagikan 300 paket takjil kepada umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan, tepatnya di depan rumah Tjong A Fie.
“Ini sebagai bentuk cinta kasih kita kepada siapapun, termasuk umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Sebab, SOLITD itu hadir dari sebuah kebhinekaan,” sebut Ketua Umum DPP SOLITD, Drs Herri Zulkarnaen Hutajulu SH MSi.
Sealing berkolaborasi dengan organisasi lain, pembagian takjil ini juga dilakukan bersama cucu atau generasi ketiga Tjong A Fie, Mimi Tjong. “Pembagian takjil ini sekaligus merayakan ulang tahun para Penasehat SOLITD Pak Apo, Pak Soeherman Gatot dan Ms Angelina Putri,” terang Herri lagi.
Pembagian takjil ini juga dirangkaikan dengan renovasi rumah Tjong A Fie. “Tadi tukang juga sudah mulai menyisip kayu-kayu yang dimakan rayap, agar bangunan heritage ini tampak lebih indah lagi. Harapannya, rumah Tjong A Fie yang menjadi cagar budaya ini tetap berdiri kokoh sampai kapan pun,” tandasnya.
Pembagian paket takjil yang diberikan, seperti bubur sumsum, gorengan, kue basah, bika ambon, kurma dan air mineral ini, juga diikuti Korwil DPP Ferry SE, Bendum DPP Angel, Ketua Sumut Riana, Korwil Sumut Leo Pratama SE, Sekertaris Sumut Hengky, dan Penasehat Sumut Thamrin SE. serta Ketua Medan Agus Salim dan DPAC-DPAC se-Kota Medan.
“Untuk hari ini, ada 300 paket takjil yang kita bagikan, 50 paket diantaranya dikirim ke anak-anak pinggir sungai yang diantar Pak Thamrin dan Pak Hengky Cong,” tundasnya.(bbs/adz)
Para siswa MTs. N 2 Asahan, Sumatera Utara belajar bahasa Inggris dengan membuat drama secara berkelompok dan diperankan dalam Voice Note, di bawah bimbingan gurunya, Rehana Nasty.
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Belajar daring (dalam jaringan) selama pandemi Covid-19, tak selamanya mesti monoton. Untuk membuat belajar daring ini menarik, seorang guru Bahasa Inggris di MTs. N 2 Asahan, Rehana Nasty, menciptakan metode belajar yang berhasil menarik minat siswa-siswinya, bahkan turut membuat orang tua masing-masing bangga.
“Kepada siswa MTs. N 2 Asahan kelas lX semester 2 pada Kompetensi Berbicara, saya memilih kompetensi dasar (KD) pada pokok bahasan Narrative Text. Saya meminta para siswa membuat sebuah drama secara berkelompok. Saya mencoba merancang pembelajaran aktif dengan unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, Refleksi), agar siswa aktif dan bekerja sama dengan teman-temannya untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih maksimal,” kata Rehana kepada Sumut Pos, Rabu (14/4).
Dalam tugas drama berkelompok ini, Rehana menugaskan siswa kelas IX A, B, E, dan F untuk membuat sebuah drama Narrative Text dalam bahasa Inggris, dengan tenggang waktu dari tanggal 15 Maret s/d 27 Maret 2021.
“Siswa per kelas ‘kan rata-rata berjumlah 32 orang. Saya bagi dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok memilih judul drama berbentuk Narrative Text yang telah disajikan guru menggunakan aplikasi grup WhatsApp melalui Voice Note,” terang salahsatu Fasilitator Daerah Komunikasi Asahan Program Pintar Tanoto Foundation ini menjelaskan metode pembelajaran yang diterapkannya.
Sebelum para siswa membuat konsep drama dengan berkelompok, Rehana terlebih dahulu membagikan beberapa video praktek drama alumni MTs Negeri 2 Asahan ke grup WhatsApp sebagai contoh.
Setelah mempelajari sejumlah video yang diberikan, para siswa berdiskusi dan melakukan interaksi sesama teman untuk menentukan siapa ketua, narrator, dll dalam kelompok masing-masing.
Yang cukup unik, menurut Rehana, adalah interaksi para siswa di kelas IX F. Di grup ini, para siswa aktif berkomentar dalam bahasa Inggris di Grup WhatsApp melalui Voice Note, membahas kisah drama berjudul ‘Cinderella’.
“Ada yang kagum dengan pemerannya. Mereka bertanya dan berkomentar dengan sesama teman. Saya mendengarkan dan menyimak pembicaraan mereka melalui Voice Note. Saya juga meminta siswa memberi komentar tentang video drama Cinderella. Tanggapan mereka bermacam-macam. Beberapa di antara mereka bahkan menginginkan peran Cinderella. Karena banyak yang berminat, akhirnya mereka memutuskan agar saya yang memilihkan siapa pemeran Cinderella,” kisah Rehana seraya tersenyum manis.
Sebagai guru, ia mengaku senang melihat para siswa berinteraksi satu sama lain, tanpa sadar telah melakukan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam bahasa Inggris.
Selama proses pembuatan drama, Rehana menganjurkan para siswa agar berkreasi dan menampilkan yang terbaik sesuai dengan apa yang diperankan. Ia juga memberikan kebebasan judul drama yang akan mereka pilih, namun tetap harus sesuai dengan Narrative Text. Tujuannya, agar anak-anak bisa berinteraksi dengan teman-temannya satu kelompok.
Siswa rebutan untuk memerankan tokoh Cinderella, dan antusias berperan bak aktris film.
Untuk mewujudkan komunikasi dengan orang tua, Rehana juga membagikan pesan ke grup orang tua siswa, agar dapat mendampingi serta membantu anak anak dalam proses pembuatan drama tersebut.
“Melalui pembelajaran aktif dengan unsur MIKIR yang saya pelajari dari Tanoto Foundation, para peserta didik lebih termotivasi dalam belajar, khususnya pada masa Belajar Dari Rumah. Para siswa benar benar dapat melakukan pembelajaran dengan baik, sesuai dengan panduan yang diberikan oleh guru,” kisahnya menceritakan pengalamannya.
Salahseorang siswa bernama Aulia, juga mengakui hal senada. “Saya merasa saat belajar membuat drama itu sangat menyenangkan. Apalagi saat Belajar Dari Rumah. Saya tertantang harus bisa berbicara, karena peran saya sebagai narator. Untungnya bunda membantu saya berlatih saat saya berbicara,” akunya bangga.
Rehana pun ikut bangga dengan kreativitas para siswa, yang menurutnya wajib diberi reward dan diacungkan jempol. “Karya-karya drama mereka diupload ke YouTube. Walaupun masih ada beberapa siswa yang salah dalam pronunciation (pengucapan), serta ada yang agak kaku dalam memerankan tokoh yang disandangnya, tetapi kekurangan itu bisa tertutupi oleh pemeran lainnya yang tampil bak aktor film,” kekehnya.
Peran orang tua siswa pun, menurutnya sangat luar biasa. Terbukti, waktu 12 hari pembuatan drama yang disepakati, bisa dipenuhi seluruh siswa. Hasil video praktek anak-anak di-share-nya ke grup WA orang tua, membuat para orangtua bangga dan terharu serta semakin mendukung minat dan bakat anak-anak mereka.
Salahsatu orang tua siswa, Rismawati, mengatakan, melihat semangat anak-anak membuat drama dengan aktif mencari beberapa sumber dan mendiskusikan dengan teman-temannya. “Menurut saya, upaya anak-anak itu memuaskan. Karena menunjukkan para siswa serius berusaha menyempurnakan videonya,” ucap Rismawati.
Saat melakukan refleksi, Rehana bertanya apa kesan para siswa selama pembelajaran berlangsung. Secara umum, siswa mengaku sangat senang, karena bisa berbicara dalam Bahasa Inggris walaupun masih sebatas saat drama. “Mereka berharap, agar pembelajaran berikutnya juga menyenangkan seperti saat itu,” ungkapnya dengan wajah berbinar.
Dukungan juga datang dari Kepala Sekolah MTsN2 Asahan, Drs. Daman Huri Lubis. Kasek yang menonton video siswa MTsN 2 Asahan di YouTube, mengatakan pandemi Covid-19 bukan merupakan hambatan bagi anak anak belajar secara aktif. “Kemauan dan kreativitas guru sangat dituntut guna menarik minat anak untuk aktif dalam pembelajaran. Anak-akan merasa bangga ketika kreativitas mereka ditonton khalayak ramai, dan secara tidak langsung mereka telah mampu membuat drama virtual,” katanya.
Sebagai Guru Bahasa Inggris, Rehana berharap seluruh peserta didik dapat berkarya lebih baik lagi ke depannya, dan mampu berbicara dalam bahasa Inggris dengan baik. “Semoga metode belajar itu dapat menjadi motivasi bagi siswa lainnya,” harapnya. (rel/mea)
MEDAN, SUMUTPOS.CO,— Warna dan shades rambut dapat menjadi instrumen statement nyata dalam mendorong penampilan seseorang, hingga menjadi semakin memesona dan menambah kepercayaan diri. Terlebih lagi ketika warna tersebut terinspirasi dari tren make up global smoky eye yang glamor.
Brand General Manager L’Oréal Professionnel, Hendra Purjaka, menjelaskan L’Oréal Professionnel, sebagai brand nomor satu paling dipercaya oleh konsumen kini hadir mempersembahkan sebuah kreasi teranyar yang diberi nama Smoky Hair. Produk ini sebagai manifestasi nyata dari brand market leader dengan pangsa pasar tertinggi.
“Terdiri dari TOP 3 servis pewarnaan rambut yang menggunakan rangkaian Majifashion, yaitu Smoky Ash, Smoky Beige, dan Smoky Plum untuk mendapatkan total 9 shades intens dan memukau, Smoky Hair merupakan sebuah ajakan bagi konsumen Indonesia untuk kembali menikmati pengalaman ritual di salon favorit,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Sumut Pos, Rabu (14/4/2021).
Untuk itu, lanjutnya, merayakan peluncuran kreasi Smoky Hair yang bold dan brave, maka L’Oréal Profesionnel mengadakan acara virtual talk show interaktif seru spesial di kanal YouTube L’Oréal Professionnel Indonesia pada Rabu, 21 April pukul 16.30 WIB.
“Acara tersebut akan dihadiri dan dimeriahkan oleh Kiefer Lippens, Lie Kuang, Veronika Twins, Athena Thalia, dan Vionitta Wijaya. Catat tanggal mainnya dan menangkan puluhan hadiah sepanjang acara,” ucapnya.
Dipaparkan Hendra, berdasarkan data riset Kantar, Ipsos, dan L’Oreal Indonesia Consumer Connect, teknik make up smoky eye adalah look paling populer di dunia saat ini. Secara global, kata kunci smoky eye mencapai 3,7 juta Instagram post dan 53 juta Google search. Kemudian, data yang sama juga memaparkan bahwa pencarian kategori hair color buzz juga turut menanjak 57 persen. Pencarian Fashion Colors meningkat hingga 20 persen, dengan warna Grey, Purple, Brown, dan Ash mendominasi TOP 5.
“Hal ini menunjukkan bahwa hair color masih sangat digemari, dan konsumen Indonesia masih mencari inspirasi dalam mewarnai rambut,” katanya.
Head of Education L’Oréal Professionnel, Indra Tanudarma menegaskan, rangkaian look Smoky Hair mengajak para hairdresser Indonesia untuk terus menjadikan karya kreatif sebagai statement jati diri. Selain itu, hasil pewarnaan Smoky Hair ini juga memiliki kecocokan dengan kulit wanita Indonesia yang cukup beragam.
“Tidak hanya itu saja, Smoky Hair menjadi sebuah opportunity bagi konsumen agar percaya lagi dan kembali menikmati pengalaman ritual ke salon-salon favorit yang telah menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin tinggi,” ucapnya.
Owner Lie Kuang & Co. Innovative Salon 2020 Winner Majifashion Ambassador, Lie Kuang, menanggapi untuk memaksimalkan look Smoky Hair yang menjadi kunci penampilan unggul penuh nuansa glamor, maka konsumen harus berkolaborasi dengan hairdresser.
“Journey dan proses menuju hasil shade pewarnaan rambut ideal merupakan hasil kerjasama yang harmonis antara hairdresser dan konsumen,” imbuhnya.
Sementara Celebrity Hairdresser, Kiefer Lippens, yang telah menjadi langganan Cinta Laura, Raissa, AgnezMo, dan masih banyak lagi, menyatakan sungguh bersemangat dapat menjadi bagian dari acara peluncuran virtual Smoky Hair dari L’Oréal Professionnel.
“Saya mengundang para penggemar tren pewarnaan rambut dari seluruh Indonesia untuk tidak melewatkan kesempatan bertemu sapa dan menyaksikan keseruan bincang-bincang bersama para bintang tamu dalam acara virtual yang pastinya akan seru dan spektakuler ini,” tutupnya. (rel/prn)
Pusat gempa berlokasi di laut pada jarak 133 km arah Barat Daya Kota Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gempa tektonik mengguncang wilayah Nias, Rabu (14/4/2021) pukul 17.55.15 WIB. Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempabumi ini memiliki magnitudo M=5,6 kemudian diupdate menjadi magnitudo Mw=5,5.
“Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,14 LU dan 96,65 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 133 km arah Barat Daya Kota Lahomi, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, M.Si, dalam rilis yang diterima Sumut Pos, hari ini.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi, menurutnya, merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas tektonik di zona outer-rise. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” ungkapnya.
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Sirombu II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Hingga pukul 18.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” katanya. (rel/mea)
Seorang petugas melakukan transfer aluminium Ingot. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM yang diakuisisi oleh Pemerintah Indonesia pada 2013 dan kemudian ditunjuk menjadi Holding BUMN Industri Pertambangan pada 2017 lalu, mempunyai prospek yang luar biasa.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Industri aluminium di Sumatera Utara memiliki prospek yang sangat luar biasa. Kebutuhan produk-produk berbahan aluminium yang sangat tinggi di Indonesia, menjadi peluang bagi INALUM yang merupakan satu-satunya pabrik peleburan aluminium di Sumatera Utara dan Indonesia untuk meningkatkan produksinya.
Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. DR. Isfenti Sadalia, SE, ME menyebutkan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM yang diakuisisi oleh Pemerintah Indonesia pada 2013 dan kemudian ditunjuk menjadi Holding BUMN Industri Pertambangan pada 2017 lalu, tentunya mempunyai nilai lebih dan prospeknya tentu sangat luar biasa.
“Prospek INALUM untuk menjadi perusahaan peleburan aluminium terkemuka sangat luar biasa, apalagi sejak menjadi Holding BUMN Industri Pertambangan dan akusisi PT Freeport Indonesia. Ini benar-benar harus diusahakan menjadi lebih baik ke depannya,” ujar Prof Isfenti Sadalia yang juga merupakan Ketua Pascasarjana USU ini.
Selain itu, selanjutnya, kebutuhan produk berbahan aluminium di tengah masyarakat Indonesia saat ini sangat tinggi, tentunya ini akan menjadi peluang yang harus dikejar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Berdasarkan data, kebutuhan akan aluminium di Indonesia saat ini telah mencapai 700.000 ton per tahun. Sedangkan saat ini kapasitas produksi pabrik peleburan aluminium INALUM baru mencapai 250.000 ton per tahun. Tentunya ini menjadi peluang bagi industri aluminium di Sumut untuk berkembang dan meningkatkan produksinya dalam memenuhi kebutuhan di dalam negeri bahkan luar negeri dengan kualitas terbaik,” tambahnya.
“Kapasitas produksi aluminium saat ini tentunya bisa ditingkatkan lagi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Apalagi mereka sangat serius dalam pengembangan bisnis aluminium ke depannya sesuai tujuan dari diambilalihnya INALUM menjadi BUMN pada tahun 2013 yaitu untuk menjadi perusahaan aluminium yang lebih berkembang, mampu memasok kebutuhan aluminium dalam negeri dan memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan, ” ujarnya.
Prof Isfenti Sadalia, Ketua Pascasarjana USU.
INALUM Aset Bangsa Indonesia
Menurutnya, ini suatu aset yang memang pasti harus dikembangkan, meskipun saat ini kapasitas produksinya belum bisa memenuhi kebutuhan nasional, namun secara pelan-pelan pasti akan terus ditingkatkan.
“Ini merupakan salah satu aset yang wajib kita pelihara, dibina untuk pengembangan bisnis selanjutnya. Itu sebenarnya yang luar biasa dari INALUM ini, terlebih INALUM memiliki pengalaman yang tidak diragukan di bidang industri aluminium. Lalu dengan adanya dukungan dari perusahaan anggota holding lainnya saya yakin INALUM mampu mempercepat pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung sebagai kawasan industri aluminium,” tegasnya.
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut tahun 2020, impor barang-barang aluminium dari luar negeri ke Sumut mencapai 5.488 ton dengan nilai US$13.148 ribu, hal ini menunjukkan INALUM masih mempunyai potensi pasar aluminium di Sumut sendiri,” jelasnya.
Dia menyebutkan, Kawasan Industri Kuala Tanjung yang akan terdapat industri-industri berbasis aluminium atau perusahaan pendukung INALUM, diharapkan mampu menyerap produksi aluminium dari INALUM dan menjadikannya menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi.
“Saya sangat berharap terbangunnya industri-industri pendukung berbasis aluminium sebagai perusahaan hilirisasi dari produknya INALUM. Harapannya bukan hanya sekedar perusahaan yang baru, tetapi perusahaan yang memang sudah berproduksi bahan jadi dari produk aluminium. Sehingga Kawasan Industri Kuala Tanjung ini dapat dikatakan sangat tepat untuk pembangunan industri aluminium dari hulu ke hilir, karena selain dekat dengan sumber bahan baku, juga akan mengurangi biaya produksi, biaya transportasi, biaya penyimpanan, dan sebagainya,” ujarnya.
Storage yard di pabrik INALUM di Bataubara, Sumut. INALUM memiliki pengalaman yang tidak diragukan di bidang industri aluminium.
Prospek Luar Biasa
Prospek luar biasa lainnya, Kawasan Industri Kuala Tanjung ini akan memberikan multiplier effect atau dampak positif. Pastinya akan banyak tenaga kerja yang bisa direkrut. Kemudian dampak bagi masyarakat sekitarnya juga pasti. INALUM mempunyai program CSR (Corporate Social Responsibility) yang bisa membantu masyarakat sekitar dalam meningkatkan perekonomian warga sekitar.
“Potensi penyerapan ribuan tenaga kerja di industri aluminium ini sudah sangat luar biasa. Saya rasa prospek INALUM akan sangat luar biasa tidak hanya bagi INALUM sendiri, tetapi juga bagi masyarakat sekitar dan pemerintah daerah, khususnya Provinsi Sumatera Utara,” sebutnya.
Secara sosial PT INALUM (Persero) berperan serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar Perusahaan, seperti di bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat, olahraga dan kebudayaan, agama, fasilitas umum, dan bantuan sosial lainnya.
“INALUM harus tetap komit menjalankan operasional sesuai dengan tujuan visi-misinya untuk dijalankan. Hal ini adalah kekayaan negara yang memang harus dilestarikan, tetapi tetap komitmen dengan tata kelola, tata lingkungan, begitu juga kepedulian terhadap masyarakat, serta jangan sekedar perusahaan yang mengejar profit, tetapi juga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Bukan sekedar perusahaan yang mengejar profit, tetapi memberikan dampak sosial yang baik bagi masyarakat sekitar,” harap Prof. Isfenti.
Menurutnya, komitmen INALUM dalam melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan sudah cukup bagus, hal ini tentunya sudah dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang diperoleh selama ini.
Pada 2017, INALUM meraih 2 penghargaan sekaligus, yaitu untuk kategori TOP Leader on CSR Commitment dan Top CSR Improvement dalam ajang Anugerah TOP CSR 2017. Kemudian pada 2019, INALUM meraih penghargaan pada 8 kategori dalam ajang penganugerahan Indonesia SDG’s Award (ISDA) 2019. Terbaru, INALUM juga meraih penghargaan di ajang “TOP CSR Awards 2020”.
Drs. Sahala Siallagan, M.Sc., Ph.D, dosen Manajemen Industri, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Sangat Bagus
Sementara itu, Drs. Sahala Siallagan, M.Sc., Ph.D, dosen Manajemen Industri, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan (Unimed) juga menyebutkan, industri aluminium ini memiliki prospek yang sangat bagus. Apalagi didukung dengan adanya kawasan Industri Kuala Tanjung yang menjadi kawasan hilirisasi produk-produk berbasis aluminium.
“Karena apa? Kalau kita bandingkan, aluminium ini dijual langsung atau diekspor langsung dalam bentuk bahan mentah daripada diproses menjadi barang jadi baru dijual, pastinya akan memberikan nilai tambah yang besar jika diproses menjadi barang jadi maupun setengah jadi,” sebutnya.
Selain itu, lanjutnya, kebutuhan dalam negeri akan kebutuhan aluminium ini juga cukup besar dan masyarakat Indonesia juga cukup luas.
Doktor di bidang Manajemen Industri ini menyebutkan, INALUM sendiri direncanakan akan memperbesar smelting plant (pabrik pengolahan mineral mentah) untuk pengolahan bahan bakunya, seperti di Kalimantan. Dan targetnya nanti 60-80% barang jadi maupun barang setengah jadi. Karena memang aluminium sangat diperlukan di masyarakat, seperti untuk membuat konstruksi bangunan, peralatan rumah tangga, kabel, komponen otomotif, dan masih banyak lagi.
“Kalau kita analogikan, ini sama seperti CPO, minyak mentah. Selama ini diekspor dalam bentuk minyak mentah. Padahal kalau diolah menjadi barang jadi nilai tambahnya cukup besar. Jadi seperti INALUM ini mereka kalau menjadikan produk barang jadi atau setengah jadi, itu 10 sampai 100% nilai tambahnya. Kalau menjadi barang jadi akan lebih besar lagi nilai tambahnya 60 hingga 300%,” sebutnya.
Percetakan aluminium Ingot di pabrik peleburan INALUM di Batubara.
Potensial
Selain itu, lanjutnya, kebutuhan aluminium di Indonesia sendiri sangat besar dibandingkan dengan kapasitas produksi yang dihasilkan oleh INALUM. Tentunya saat ini masih harus diimpor dari luar negeri untuk memenuhi kekurangan kebutuhan produk-produk aluminium di dalam negeri.
“Saat ini kebutuhan aluminium di dalam negeri belum terpenuhi. Artinya kita masih mengimpor. Kenapa ini tidak betul-betul dimanfaatkan. Jadi ini cukup potensial prospeknya bagi industri aluminium di Sumut,” tegasnya.
Dengan adanya Kawasan Industri Kuala Tanjung ini, nantinya akan berdiri industri-industri hilir aluminium seperti industri otomotif, kabel, dan lain-lain. Tentunya ini akan memberikan multiplier effect, seperti terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, dan bertambahnya penerimaan pajak bagi pemerintah, dan sebagainya.
“Bukan tidak mungkin akan berdiri pabrik-pabrik lain yang merupakan turunan produk INALUM di Kawasan Industri Kuala Tanjung, dan ini bisa menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat kita. Kenapa di Malaysia itu bisa banyak membutuhkan tenaga kerja, karena industri-industri itu memang mereka galakkan sampai perusahaan dari luar Malaysia datang ke sana. Kenapa kita tidak bisa? Kita memiliki sumber daya manusianya banyak, sumber daya alamnya cukup, kenapa tidak dari dulu,” ujarnya.
Semoga, lanjutnya, pemerintah baik daerah maupun pusat terus mendukung INALUM menjadi lebih baik lagi ke depan. Sehingga keberadaan INALUM ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan perekonomian di Sumut.
“Harapan kita, pemerintah harus betul-betul ini dilaksanakan. Jangan ganti pemerintahan kemudian ganti kebijakan. Sekarang sudah bagus rencananya, dan baik untuk pengolahan industri dan multiplier effectnya juga banyak seperti terciptanya lapangan pekerjaan baru,” pungkasnya. (*/Rel)