26 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 3676

Tempat Hiburan di Deliserdang Abaikan Instruksi Gubsu

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Instruksi Gubernur Sumatera (Gubsu) terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19, tidak dipatuhi sejumlah tempat hiburan malam di Kabupaten Deliserdang. Itu terbukti dengan banyaknya yang beroperasi sampai dini hari, seperti karaoke My keluarga, The Monic, dan Gunung Mas (GM) di Jalan Sudirman/Ahmad Yani, Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang.

Dimana sebelumnya, instruksi Gubernur Sumut No 188.54/1/INST/2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Dalam Rangka Pengendalian Penyebaran Virus Covid-19. Salah satunya adalah pembatasan jam operasional karaoke keluarga sampai pukul 22.00 WIB. Akan tetapi, beberapa tempat hiburan malam itu tidak menutup usahanya sesuai dengan ketentuan.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Lubukpakam, Iptu Randy Anugrah Putranto STrK MH dikonfirmasi terkait sejumlah hiburan malam di wilayah hukumnya beroperasi sampai dini hari dengan bertentangan instruksi Gubernur Sumut, mengaku akan berkoordinasi dengan gugus tugas. “Kita koordinasi dengan gugus tugas ya, bang,” jawabnya melalui WhatsApp. Ketika ditanyakan perihal apakah sudah mengetahui instruksi Gubsu tentang PPKM. Iptu Randy Anugrah tidak berkomentar.

Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Deliserdang, Darwin Zein juga mengaku tidak mengetahui soal instruksi Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dalam PPKM tersebut mengatur pembatasan kegiatan masyarakat, baik di kantoran maupun operasional perusahaan guna mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19.

“Saya tidak tahu isi instruksi Gubernur Sumut tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” kata Darfwin Zein, Jumat (15/1).

Mantan Camat Labuhandeli ini pun mengaku belum menerima surat instruksi Gubernur Sumut No 188.54/1/INST/2021 tersebut. “Apa rupanya (isi) instruksi Gubernur Sumut itu? Kasih lah sama kita biar dibaca dulu. Kalau sudah ada baru bisa memberi keterangan,” ujar mantan Kadispenda Deli Serdang ini.

Untuk diketahui, instruksi Gubernur Sumut No 188.54/1/INST/2021 tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat adalah,

  1. Membatasi tempat/kerja kantoran dengan menerapkan WFH (work from home) 50 persen, dan 50 persen lagi memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketat.
  2. Sektor penting yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap beroperasi 100 persen dengan pengaturan jam operasional, kapasitas dan penerapan protokol kesehatan dengan lebih ketat.
  3. Pembatasan restoran (makan/minum) 50 persen dan untuk pesanan antar/dibawa pulang tetap diizinkan sesuai jam operasional restoran.
  4. Pembatasan jam operasional pusat perbelanjaan/mall hingga pukul 21.00 WIB.
  5. Pembatasan tempat hiburan seperti klab malam, diskotik, pub/live musik, karoke, bar, griya pijat, spa, mandi uap, bola gelinding, bola sodok, area permainan ketangkasan sampai pukul 22.00 WIB.
  6. Kegiatan konstruksi tetap diizinkan beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
  7. Kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan lainnya dilakukan pembatasan kapasitas 50 persen dengan protokol kesehatan ketat serta diupayakan dengan cara daring/online.
  8. Kembali diintensifkan protokol kesehatan mulai dari pemakaian masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
  9. Pemangku kepentingan diminta melakukan monitoring dan koordinasi secara berkala.
  10. Posko Satgas Covid-19 di tingkat Kabupaten/Kota sampai RT/RW dioptimalkan kembali dan untuk desa dapat menggunakan APBDes secara akuntabel, transparan dan bertanggung jawab. (bbs)

Membuat Macet dan Merusak Jalan, Truk Dilarang Masuk Jalan Ketaren Kabanjahe

SOILIDEO/SUMUT POS DITUTUP: Dishub Karo melakukan pemasangan portal di Jalan Selamat Ketaren Kabanjahe.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana mendukung pemasangan portal di Jalan Selamat Ketaren, Kabanjahe. Portal ini ditujukan untuk mencegah masuknya kendaraan jenis truk bermuatan berat.

SOILIDEO/SUMUT POS DITUTUP: Dishub Karo melakukan pemasangan portal di Jalan Selamat Ketaren Kabanjahe.

Dikatakan Terkelin, kendaraan jenis truk maupun truk gandeng yang melintas di Jalan Selamat Ketaran tidak saja menyebabkan kemacetan arus lalulintas, juga mempercepat rusaknya jalan. “Untuk itu, Dishub segera buatkan rambu bahwa jalan ini telah dipasang portal, agar para pengusaha mengingatkan sopir agar tidak melewati Jalan Selamat Ketaren lagi,” kata Terkelin Brahmana didampingi Kepala Dinas PUPR Karo Eduward Pontianus Sinulingga, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Karo Gelora Fajar dan Kabid Bina Marga PUPR Hendra Mitcon Purba, saat menyaksikan pemasangan portal di Jalan Selamat Ketaren, Rabu (13/1).

Kepala Dishub Karo Gelora Fajar menyebutkan, pemasangan portal tersebut lebih mudah memantau kendaraan jenis truk melalui Jalan Selamat Ketaren. Selama ini, kata Gelora, truk bermuatan berat itu melalui Jalan Selamat Ketaren pada malam hari, sehingga tidak terpantau.

Setelah pemasangan portal di Jalan Selamat Ketaren, Gelora menyarankan para sopir truk melalui rute yang telah direkayasa Dinas Perhubungan Karo, yakni melalui Jalan Kapten Pala Bangun, Jalan Mariam Ginting, lalu mengarah jalur Simpang Mesjid Agung, Kabanjahe, terus menuju Kota Medan.

Kepala Dinas PUPR Karo Eduward Pontianus Sinulingga mengatakan, pemasangan portal di Jalan Selamat Ketaren buntut dari seringnya kendaraan truk dengan muatan berat. Jalan Selamat Ketaren, kata Eduward, bukan jalan untuk truk.

“Pemasangan portal ini untuk mengendalikan agar Jalan Selamat Ketaren menjadi lebih tertib baik segi arus lalulintas dan segi aspek daya tahan jalan,” katanya. Ditambahkannya, portal yang dipasang juga dilengkapi lampu sebagai peringatan adanya portal bagi pengendara di malam hari. (deo/han)

Mobil Kontra Sepedamotor, Satu Tewas

OLAH TEMPAT KEJADIAN PERKARA: Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (Olah TKP) pengendara sepedamotor yang tewas ditabrak mobil angkutan di Jalan Binjai-Kuala Pasar VI, Desa Padangbrahrang, Selesai, Langkat, Kamis (14/1). TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Seorang pengendara sepeda motor tewas di tempat, setelah kendaraannya tabrakan dengan mobil angkutan di Jalan Binjai-Kuala Pasar VI, Desa Padangbrahrang, Selesai, Langkat, Kamis (14/1).

OLAH TEMPAT KEJADIAN PERKARA: Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (Olah TKP) pengendara sepedamotor yang tewas ditabrak mobil angkutan di Jalan Binjai-Kuala Pasar VI, Desa Padangbrahrang, Selesai, Langkat, Kamis (14/1). TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

Informasi diperoleh, pengendara sepedamotor jenis metik BK 5959 RAW dikemudikan oleh Sopian Ardi (25) warga Dusun XVI, Desa Tanjungjati, Kecamatan Binjai, Langkat. Sementara mobil angkutan kota BK 1141 PW disopiri Ricky Pranata (25) warga Desa Belarakyat, Kuala, Langkat.

Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting menguraikan, tabrakan bermula dari mobil penumpang berjalan dari arah Kuala menuju Binjai masuk ke jalur berlawanan. Sementara pengendara sepedamotor datang dari arah Binjai menuju Kuala.

“Saat di lokasi kejadian, tabrakan tak terhindarkan,” kata Siswanto, Jumat (15/1).

Kedua kendaraan tersebut terlibat laga kambing. Korban yang meninggal dunia setelah terlempar hingga ke drainase. “Korban meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Umum Delia. Sementara kendaraan yang terlibat kecelakaan, dibawa ke Kantor Unit Laka Satlantas Polres Binjai,” tukasnya.

Sopir angkutan umum mengalami luka robek pada kaki kiri dan lecet di hidung, yang kemudian mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Latersia. Sementara korban tewas mengalami luka patah terbuka pada bagian paha kanan, luka lecet atau memar di dada, luka robek di kepala belakang dan pendarahan di hidung. (ted/han)

Liverpool vs Man United: Uji Strategi Solkjear

PREMIER League pekan ke-19 bakal menyajikan duel panas bertajuk North-West Derby, Manchester United (MU) kontra Liverpool. Big match yang digelar di Anfield, Minggu (17/1) malam pukul 23.45 WIB nanti sangat krusial bagi dua kubu dengan rivalitas kental. Ole Gunnar Solskjaer pun sudah mengantongi strategi mematikan untuk habisi skuat Jurgen Klopp.

MU sekarang mengantongi 36 poin di posisi teratas. Mereka unggul tiga poin di atas rivalnya, Liverpool. Jika mampu mempecundangi tuan rumah di Anfield, maka pasukan Ole Gunnar Solskjaer akan melebarkan jarak dengan The Reds jadi enam angka.

Namun, Liverpool pasti takkan rela melihat skenario itu menjadi kenyataan. Terlebih lagi, tim besutan Jurgen Klopp itu sangat kuat di kandang.

Memang, Liverpool tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhirnya di Premier League (dua seri dan sekali kalah). Namun, Liverpool tak terkalahkan dalam 67 laga Premier League terakhir di Anfield. Mereka tentu siap berjuang demi meneruskan catatan positif itu saat bentrok dengan Red Devils nanti.

Jika mampu mengalahkan Setan Merah, maka Liverpool akan kembali menyamai perolehan poin mereka. Jika kalah, Liverpool bisa digeser Manchester City, Leicester City, atau Everton yang masing-masing memiliki 32 angka.

Liverpool maupun MU sama-sama punya banyak alasan untuk menolak kalah. Makanya, duel di Anfield ini diprediksi bakal berlangsung ketat.

Sejak resmi menggantikan Jose Mourinho 2018 lalu, Solskjaer sempat diragukan mampu membawa MU kembali mendominasi di Premier League. Maklum saja, hanya Sir Alex Ferguson yang setidaknya bisa membuat tim ini mampu sabet 13 trofi kasta atas Negeri Elizabeth.

Namun, bak pucuk dicinta ulam pun tiba, kesempatan besar akhirnya berhasil didapat Marcus Rashford cs. Musim ini, Setan Merah langsung melejit pada paruh musim usai meraih pucuk klasemen Liga Inggris.

Entah suatu kebetulan atau tidak, kedatangan Bruno Fernandes juga ikut ambil andil pada geliat Manchester United sepanjang musim ini. Sebagai contoh saja, dalam 11 pertandingan liga mereka masih tak terkalahkan kendati gagal masuk 16 besar Liga Champions.

Menghadapi Liverpool yang notebene juara bertahan pun dipastikan bakal membuat The Red Devils menggunakan inovasi baru. Mengutip laman berita Liverpool Echo, kabarnya Solskjaer akan andalkan formasi langka demi memutus dominasi tuan rumah.

Kerap gunakan 4-2-3-1, juru taktik asal Norwegia itu nampaknya akan beralih ke 4-4-2. Sempat buat RB Leipzig keok 5-0 dan dipakai kala keok lawan Arsenal 0-1, tipe formasi ini nyatanya bakal jadi salah satu senjata pamungkas.

Formasi tiga bek sejatinya juga akan ada di benak Solskjaer, meskipun pada akhirnya mereka sampai harus turun kasta di pentas Eropa. Taktik 3-4-1-2 yang sempat berefek hebat musim lalu, juga pasti bakal dicoba oleh tim jago tandang ini.

Beberapa formasi sendiri punya kesamaan, yakni Fernandes bermain sebagai kunci utama dua penyerang terdepan dan dipasangkan dengan Fred serta Nemanja Matic. Sementara itu Scott McTominay yang dirotasi dengan Paul Pogba punya peran pendukung.

Andalkan kekuatan lini tengahnya, The Baby Faced Assassin sepertinya mewaspadai crossing Trent Alexander Arnold dan Andy Robertson. Tidak lupa, skuat Jurgen Klopp juga punya maestro lapangan hijau yakni Thiago Alcantara.

Bisa dibilang kombinasi Liverpool juga tak kalah apik, belum lagi kekuatan magis Anfield yang selalu tak ramah bagi tim rival Liga Inggris. Bisakah Manchester United menang? Segalanya kini hanya bergantung pada taktik dan kemujuran Solskjaer. (bbs/adz)

Jam Operasional Mall & Restoran Dibatasi, Pemko Medan Terapkan WFH Mulai Senin

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan akan membatasi jam operasional mall, restoran, dan tempat hiburan malam. Selain itu, jumlah pegawai perkantoran juga dibatasi dengan menerapkan sistem kerja dari rumah atau Work from Home (WFH), 50 persen dari total pegawai yang bertugas di perkantoran dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Hal ini menindaklanjuti instruksi Gubernur Sumatera Utara melalui surat edaran No.188.54/1/INST/2021 menindaklanjuti Isntruksi Menteri Dalam Negeri No.1/2021 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dalam rangka pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Saat ini, Pemko Medan sedang mempersiapkan surat edarannya untuk menindaklanjuti instruksi gubernur tersebut.

“Ini sedang dipersiapkan (surat edaran dari Pemko) untuk penerapannya,” kata Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution kepada wartawan di Posko Satgas Covid-19 Kota Medan, Jumat (15/1).

Dikatakan Akhyar, Pemko Medan juga akan mengikuti instruksi gubernur, karena memang di Sumatera Utara, Kota Medan daerah dengan tingkat penyebaran Covid-19 tertinggi. “50 persen penyebaran Covid-19 itu ada di Kota Medan. Hampir separuh kasus yang ada di Sumut itu ya di Kota Medan, tentu kita ikuti instruksi Pak Gubernur,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam surat edaran Gubsu No.188.54/1/INST/2021 diatur tentang jam pembatasan kegiatan dan khususnya jam operasional untuk tempat-tempat usaha yang merupakan stakeholder dari Dinas Pariwisata Kota Medan seperti restoran/kafe, pusat perbelanjaan dan mall, serta tempat-tempat hiburan seperti diskotik, klab malam, live music, karaoke keluarga, BAR, Spa dan lain-lain. Untuk pusat perbelanjaan, diatur jam operasionalnya yang tidak boleh lebih dari pukul 21.00 WIB. Sedangkan untuk tempat hiburan malam dan sejenisnya, diatur jam operasionalnya hingga pukul 22.00 WIB saja.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, kepada Sumut Pos, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, H Agus Suriyono membenarkannya. Ia mengaku, Pemko Medan telah mendapatkan instruksi dari Gubernur Sumut tersebut. Hanya saja, hal itu belum dapat mereka terapkan di Kota Medan sejak Kamis (14/1) yang lalu seperti waktu berlakunya yang tertuang dalam surat edaran Gubsu dikarenakan belum adanya surat edaran Wali Kota medan sebagai tindaklanjut dari surat edaran Gubsu tersebut.

“Sudah kita terima kemarin (Kamis, 14/1) surat edaran dari Gubsu dan sudan kita persiapkan surat edarannya dari Plt. Wali Kota Medan. Saat ini sedang di proses,” kata Agus kepada Sumut Pos, Jumat (15/1).

Dikatakan Agus, begitu nantinya surat edaran yang dimaksud telah keluar dari Pemko Medan, maka aturan jam operasional para stakeholdernya tersebut sudah dapat diterapkan secepatnya. “Begitu nanti keluar SE (surat edaran) nya dari Plt Wali Kota, ya pasti langsung kita terapkan, baik itu jumlah pengunjungnya yang maksimal 50 persen dari kapasitas maupun jam operasionalnya,” jawabnya.

Senada dengan Agus, Kasatpol PP Kota Medan, Muhammad Sofyan juga mengatakan hal yang senada. Untuk menindaklanjuti surat edaran dari Gubsu tersebut, pihaknya sebagai penegak Perda butuh surat edaran dari Plt Wali Kota Medan. “Nanti begitu selesai SE dari Pak Plt (Walikota) tim kita akan langsung patroli untuk melihat situasi perkembangan penerapan instruksi tersebut. Jam operasional, semua akan kita pantau. Bila lewat dari jam yang ditentukan, maka akan langsung kita tindak dengan melakukan pembubaran,” katanya.

Mulai Senin, Pemko Medan Terapkan WFH

Selain itu, Pemko Medan juga akan melakukan pembatasan 50 persen jumlah pegawai dengan menerapkan WFH dan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan, Muslim Harahap mengatakan, Pemko Medan siap menerapkan sistem kerja 50 persen pegawai Pemko Medan, baik ASN maupun non ASN yang bertugas di perkantoran untuk wajib WFH.

“Iya, kita sudah baca itu. Suratnya baru sampai kemarin, jadi hari ini kita buat surat edaran dari Wali Kota Medan untuk kita teruskan nanti ke OPD-OPD, supaya nanti bisa dibuat sistem WFH sebanyak 50 persen,” jawab Muslim kepada Sumut Pos, Jumat (15/1).

Dijelaskan Muslim, sebenarnya ketentuan itu lebih kepada para pegawai yang bekerja di perkantoran lingkungan Pemko Medan, bukan untuk para pegawai yang bekerja di lapangan. “Sebab seperti para penyapu jalan, pengangkut sampah, petugas Dishub, Satpol PP, itu semua yang dilapangan tetap harus kerja, kalau gak ya berhenti lah semua kegiatan kita nanti. Tapi yang di kantor, itu yang dibatasi sampai 50 persen, itu nanti pimpinan OPD nya lah yang menentukan teknisnya,” jelasnya.

Begitu pun Muslim mengatakan, para pegawai yang WFH harus tetap dapat dipastikan sedang bekerja seperti biasanya, sistem absensi tetap akan berlaku untuk mereka yang menjalani WFH dengan sistem absensi online. “Nanti mereka yang WFH itu juga bisa saja di romantis kapan masuk kerja da kapan WFH, bukan berarti harus WFH terus. Sekali lagi, itu kebijakannya ada di masing-masing pimpinan OPD,” pungkasnya. (map)

Kasus Baru Covid-19 di Sumut Melonjak, Sehari Hampir 100 Orang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sempat stabil dalam beberapa bulan, kini penambahan angka terkonfirmasi Covid-19 di Sumut kembali melonjak. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut pada Jumat (15/1), kasus baru positif corona bertambah 98 orang.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah menyebutkan, penambahan angka positif terbanyak diperoleh dari Kota Medan sebanyak 58 orang, dan Kabupaten Deliserdang 16 orang. Selebihnya, Sibolga 6 orang, Tapteng 5 orang, Tebing Tinggi 3 orang, Binjai, Karo, dan Dairi masing-masing 2 orang. Kemudian, Pematangsiantar, Tanjungbalai, Asahan, dan Pakpak Bharat masing-masing 1 orang.

“Dengan penambahan 98 kasus baru, saat ini akumulasi positif Covid-19 menjadi 19.495 orang,” sebutnya.

Sementara itu, sambung Aris, angka kesembuhan bertambah 83 kasus baru. Paling banyak didapatkan dari Medan 59 orang. Sisanya, diperoleh dari Deliserdang 8 orang, Sergai 4 orang, Tebingtinggi 3 orang, Langkat, Toba, dan Batubara masing-masing 2 orangn

Serta Pematangsiantar, Asahan dan Humbahas masing-masing 1 orang. “Akumulasi angka kesembuhan saat ini 16.717 orang, setelah ditambah 83 kasus baru,” ungkap Aris.

Ia menambahkan, untuk angka kematian tidak ada penambahan dan jumlahnya masih tetap 707 orang. Sedangkan angka suspek bertambah 27 kasus baru, dan total sementara berjumlah 870 orang. “Dari-data tersebut, diketahui angka penderita Covid-19 di Sumut yang masih dan melakukan perawatan isolasi 2.071 orang,” imbuhnya.

Menyikapi melonjaknya kasus baru Covid-19, Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution meminta kepada seluruh pihak, terkhusus kepada warga Kota Medan untuk serius dan tidak main-main dalam menjalankan protokol kesehatan dengan melakukan 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan. “Faktanya, saat ini penyakit ini masih ada dan sedang mewabah di Kota kita ini. Jangan main-main,” tegas Akhyar.

Selain itu, Akhyar juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang kondisi pelayanan kesehatan di Kota Medan apabila kondisi pandemi ini terus meningkat. Pasalnya, walaupun saat ini sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19 masih relatif mampu menerima pasien-pasien baru. Tetapi tetap saja Pemko Medan mengalami kendala lainnya, yakni kurangnya fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang relatif terbilang masih kurang. “Rumah sakitnya cukup, namun fasilitas kesehatannya yang perlu ditambah, tenaga kesehatannya juga. Ini yang perlu, dan ini tidak gampang,” katanya.

Untuk itu, Akhyar betul-betul meminta kepada masyarakat Kota Medan agar serius menjaga kesehatannya supaya tidak sakit. “Saya minta kepada warga supaya jangan sakit. Sekali lagi, rumah sakit memang masih ada, ruangannya pun masih cukup. Cuma yang persoalan adalah peralatannya dan mendidik tenang para medis itu tidak mudah,” imbuhnya.

Apalagi, lanjutnya, saat ini kondisi para tenaga kesehatan telah berada di ambang kejenuhan. Sebab, kondisi ini telah berlangsung hampir satu tahun lamanya. “Mereka sudah sampai setahun menangani ini. Kejenuhan di kalangan mereka (tenaga kesehatan) juga tinggi. Jadi kepada semua masyarakat, ayo kita jaga diri kita dari penyebaran Covid-19 ini,” pungkasnya.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari ST meminta kepada Pemko Medan, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Medan untuk meningkatkan upayanya dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Medan. Sebab menurut politisi PAN tersebut, saat ini Dinas Kesehatan Kota Medan hanya berfokus dalam hal penanganan, namun terkesan tidak terlihat serius dalam hal pencegahan. “Penanganan yang dilakukan Dinkes sebenarnya tidak maksimal. Apalagi soal pencegahan, lebih tidak maksimal lagi,” ucap Sudari kepada Sumut Pos, Jumat (15/1).

Seharusnya, tegas Sudari, Dinkes Medan betul-betul serius dalam hal pencegahan penyebaran. Hal itu harus dilakukan dengan melakukan peningkatan kemampuan tracking, perbaikan sistem dan manajemen tracing, serta melakukan peningkatan fasilitas-fasilitas kesehatan yang betul-betul langsung berdampak dalam penekanan penyebaran virus antar pasien, antar nakes maupun pasien ke nakes dan sebaliknya.

“Ini yang kita lihat terus melakukan pencegahan justru Satpol PP di lapangan. Padahal, di faskes-faskes sendiri, potensi penularan juga sangat besar. Lalu untuk proses tracking juga kita tidak melihat bahwa Dinkes tidak mencari penyebaran dari hulu hingga hilir, padahal ini tidak boleh terjadi. Masyarakat terus diimbau untuk tetap menerapkan prokes, tetapi pemerintah juga seharusnya bisa memutus penyebaran virus dengan tracing yang serius,” tegasnya.

Tak cuma itu, Sudari yang juga merupakan anggota Pansus Covid-19 DPRD Kota Medan mengatakan. Selain Dinkes, Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kota Medan juga dibilang tidak maksimal dalam menjalani tugasnya dalam hal pencegahan pandemi ini.

“Di awal-awal dulu, kita sering melihat BPBD melakukan penyemprotan disinfektan. Saat ini, kita tidak melihat ada hal besar yang bisa dilakukan BPBD dalam tindak pencegahan. Padahal BPBD sendiri punya Tupoksi yang sangat besar dalam hal ini, tapi perannya seakan tidak kita lihat hari ini. Kita minta kedepannya, semua OPD di Pemko Medan sama-sama serius dalam pencegahan ini, jangan acuh tak acuh seperti selama ini,” pungkasnya. (ris/map)

34.840 Dosis Vaksin Covid Tiba di Sumut, Masih untuk Nakes

TERIMA: Sekdaprovsu R Sabrina menerima 34.840 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari personel Brimob di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (15/1). Vaksin ini rencananya masih dialokasikan untuk tenaga kesehatan di Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
TERIMA: Sekdaprovsu R Sabrina menerima 34.840 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari personel Brimob di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (15/1). Vaksin ini rencananya masih dialokasikan untuk tenaga kesehatan di Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 34.840 vial atau dosis vaksin Sinovac kembali diterima Provinsi Sumatera Utara, Jumat (15/1). Kebutuhan vaksin sebagai upaya memutus rantai penularan Covid-19 ini, masih diprioritaskan kepada para tenaga kesehatan (nakes) di wilayah Sumut. Namun, pendistribusiannya ke kabupaten kota di Sumut masih menunggu instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

TERIMA: Sekdaprovsu R Sabrina menerima 34.840 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari personel Brimob di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (15/1). Vaksin ini rencananya masih dialokasikan untuk tenaga kesehatan di Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.
TERIMA: Sekdaprovsu R Sabrina menerima 34.840 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dari personel Brimob di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Jumat (15/1). Vaksin ini rencananya masih dialokasikan untuk tenaga kesehatan di Sumut. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

Sekdaprovsu, R Sabrina kepada wartawan usai menerima vaksin tersebut mengatakan, sampai saat ini total vaksin yang telah diterima Sumut sebanyak 74.840 dosis. “Vaksin pertama kali yang kita terima itu sebanyak 40 ribu vial. Dan yang kedua ini, 34.840 vial. Jadi untuk jatah Sumut pada gelombang satu ini tercukupi,” kata Sabrina di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Jenderal Sudirman Medan.

Sabrina memastikan, vaksin Sinovac yang telah diterima akan diperuntukkan bagi seluruh nakes yang tersebar di 33 kabupaten dan kota yang ada. Diketahui jumlah nakes di Sumut sebanyak 72.451 orang. “Ini diutamakan untuk nakes kita yang sebanyak 72 ribuan. Tapi tentu saja kita berharap lagi selebihnya, sesuai dengan jadwal-jadwal yang diatur pusat,” tuturnya.

Menurut dia, vaksin yang diterima dengan sisa vaksin yang ada, rencana mulai akan didistribusikan pada Februari 2021. “Secara keseluruhan kabupaten/kota nanti akan kita sebarkan awal Februari, akan mencakup seluruh kabupaten/kota di Sumut,” ujarnya.

Terkait alat pendingin (cold storage) di kabupaten/kota, berdasarkan hasil pengamatan Dinas Kesehatan Sumut di setiap daerah, seluruhnya sudah memadai. “Ada sudah. Sebelumnya sudah lakukan survey awal. Kemudian kita lakukan supervisi supaya di tempat sana ada penyediaan. Karena nanti sia-sia vaksin kita, kalau tidak dipersiapkan saran dan prasarana penyimpanannya,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit menyampaikan, usai vaksinasi perdana, vaksinasi dilakukan di wilayah Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang). Selanjutnya, akan dilaksanakan di 30 kabupaten/kota di luar Mebidang.

Alwi mengatakan, selain menyiapkan cold storage, pihaknya juga telah melatih tenaga vaksinator sebanyak 1.500 orang. Jumlah tersebut akan terus bertambah. Pemprov juga telah berkoordinasi dengan kabupaten/kota mengenai kesiapan vaksinasi.

Dikatakan Alwi, tidak hanya memberikan vaksin, tenaga medis juga harus siap apabila terjadi kejadian ikutan dan reaksi simpang (KIPI). Adapun beberapa reaksi yang kemungkinan akan terjadi antara lain, nyeri, demam dan lain sebagainya. Namun hal tersebut masih wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. “Selain itu, kesiapan seperti, logistik vaksinator dan pendukung pelaksanaan vaksinasi juga sudah disiapkan,” ujar Alwi.

Usai diterima, vaksin kemudian dibawa ke Gudang Farmasi Dinkes Sumut di Jalan Thamrin Medan oleh sejumlah personel Brimob bersenjata. Sebelumnya, personel Brimob mengawal ketat distribusi vaksin mulai dari Bandara Kualanamu Internasional, hingga Posko Satgas Covid-19 Sumut di Jalan Sudirman Medan.

Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono mengatakan, ada 23 personel Brimob yang dikerahkan dengan dibantu personel Ditlantas dan Ditpamobvit Polda Sumut. “Kita terima sekitar pukul 10.30 WIB. Setelah kita cek, kita langsung bergerak ke rumah dinas gubernur yang diterima Sekda Pemprovsu dan setelah itu langsung ke tempat penyimpanan. Selama proses pengawalan tidak ada mendapatkan hambatan yang berarti,” ujar Heriyono di Gudang Farmasi Dinkes Sumut.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinkes Sumut, Sri Suriani Purnamawati menyampaikan, untuk alokasi dan distribusi 34.840 vial vaksin tersebut masih menunggu instruksi dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes RI. “Masih menungg, karena pemberian vaksin ini kan (dilakukan) dua kali,” kata Sri saat ditemui di kantornya, kemarin.

Sri mengatakan, dengan tambahan vaksin tersebut, totalnya Sumut telah menerima 74.840 vial. Sebelumnya, pada tahap satu termin satu telah menerima 40.000 vial pada Selasa (5/1), dan sudah didistribusikan 34.060 vial ke Medan, Binjai, Deli Serdang (Mebidang). “Sisanya (5.940 vial) masih disimpan digudang dan juga 34.840 vial yang baru diterima,” kata Sri.

enurut Sri, alokasi 74.840 vial tahap satu ini diperuntukkan kepada sekitar 37 ribu sumber daya manusia kesehatan (SDMK). Artinya, per orang diberikan 2 vaksin. “Jangkauan vaksinasi bagi SDMK telah melebar, sehingga bukan hanya ditujukan bagi tenaga kesehata saja melainkan juga ditambah SDM yang bekerja di bidang kesehatan. Namun, hingga saat ini proses pendataan masih terus dilakukan dan jumlahnya kemungkinan akan terus bertambah,” ujar dia.

Ia menambahkan, para SDMK nantinya kalau memenuhi kriteria akan menerima vaksin dan mendapatkan SMS. Sebab data yang masuk sejauh ini masih data awal. “Apabila (SDMK) ternyata memiliki komorbid, nanti akan terseleksi dan tidak akan mendapatkan SMS,” pungkas Sri. (prn/ris)

35 Meninggal, 637 Terluka Akibat Gempa Majene-Mamuju, BMKG: Waspadai Tsunami

AMBRUK Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) ambruk pasca-gempa bumi dengan Magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene, Sulbar, Jumat (15/1) dini hari pukul 02.24 WITA.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Dua gempa berkekuatan cukup besar mengguncang Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dalam 2 hari secara berturut-turut. Gempa pertama terjadi pada Kamis (14/1) pukul 14.45 WITA dengan kekuatan M 5,9 Gempa dengan kekuatan lebih besar kembali terjadi keesokan harinya, yakni pada Jumat (15/1) dini hari pukul 02.28 WITA.

AMBRUK Kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) ambruk pasca-gempa bumi dengan Magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene, Sulbar, Jumat (15/1) dini hari pukul 02.24 WITA.

Selain berkekuatan cukup besar, gempa ini juga menimbulkan banyak kerusakan, serta jatuhnya sejumlah korban jiwa. Petugas masih terus melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap para korban. Informasi terakhir, dilaporkan ada 35 orang yang tewas akibat peristiwa tersebut.

Selain itu, dilaporkan ada 637 orang luka-luka dan 15 ribu orang mengungsi akibat gempa magnitudo (M) 6,2 yang terjadi pada dini hari tadi. Sementara, di Kabupaten Mamuju, rumah sakit dan kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat.

“Terdapat 10 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Majene, antara lain di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua yang terdapat di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat (15/1).

Sementara itu di Kabupaten Mamuju, terdapat lima titik pengungsian yang berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro. Hingga kini, lanjut Raditya, jaringan listrik masih padam.

“Sampai saat ini jaringan listrik juga masih padam dan komunikasi selular tidak stabil pada dua kabupaten tersebut,” ungkap Raditya.

Terpisah, Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito menyampaikan, pihaknya telah mengerahkan tim SAR untuk melakukan evakuasi di lokasi terjadinya gempa, yakni Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. “Tim SAR dari Makassar KN SAR Kamajaya beserta rescuernya dan juga dari Balikpapan KN SAR Wisanggeni beserta rescuernya, dari Palu melalui jalan darat dan dari Jakarta tadi ada Hercules dari TNI AU yang berangkat ke Mamuju, kita ikut sertakan satu tim urban SAR dari pusat bersama dengan perlengkapan tambahan untuk melakukan evakuasi terurama pada bangunan-bangunan runtuh,” ujar Bagus.

Bagus menuturkan, tim SAR melakukan evakuasi terhadap korban yang tertimpa puing-puing bangunan akibat gempa magnitudo 6,2. Dia meminta masyarakat untuk mendoakan agar proses evakuasi berjalan lancar. “Mohon doanya didua, tiga, atau empat kegiatan bencana yang besar ini, ada lagi yang di Bandung, di Kalimantan Selatan semuanya bisa berjalan lancar,” pungkas Bagus.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, karena Mamuju Thrust yang masih sangat aktif. Hingga saat ini sudah ada 28 gempa susulan, dan BMKG mengenali 3 dari sumber gempa yang memiliki kesamaan dengan kejadian di masa lalu.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, penyebab gempa ini mirip dengan pembangkit gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2018. Sementara di Majene diduga kuat pemicu gempa ini adalah sesar naik Mamuju (Mamuju Thrust), yang terbukti dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik. Mamuju Thrust memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 mm per tahun, sehingga harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.

“Kalau ini robekan atau deepnya miring ke timur ke bawah Majene. Ini mirip sekali dengan gempa Lombok 2018, jadi sampai Flores itu juga mengalami deformasi slip ke arah selatan miring ke bawah Lombok,” jelas Daryono.

“Thrust Mamuju terlihat naik dari Mandar, Majene, Mamuju, dan ini merupakan sesar yang sangat aktif,” tambahnya. Meski ada potensi gempa susulan, dia mengharapkan gempa utama yang terjadi dini hari sudah terjadi sehingga gempa berikutnya tidak sekuat gempa utama.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa dan pihaknya mengimbau masyarakat, dan pemerintah daerah untuk mewaspadai gempa yang kecenderungannya semakin meningkat.

Untuk gempa Majene, dia menegaskan, masih ada potensi gempa susulan berikutnya yang masih kuat bisa mencapai kekuatan yang seperti terjadi 6,2 atau sedikit lebih tinggi. Pasalnya,batuan sudah diguncang 28 kali dan sudah rapuh dan pusat gempa ada di pantai. Sehingga ada kemungkinan terjadi longsor ke dalam laut, dan masih atau dapat berpotensi terjadi tsunami apabila ada gempa susulan berikutnya, terutama jika pusatnya di pantai atau pinggir laut.

“Kami mengimbau masyarakat tidak hanya menjauhi bangunan rentan, tetapi apabila kebetulan masyarakat di pantai dan merasakan guncangan gempa lagi, segera jauhi pantai tidak perlu menunggu peringatan tsunami. Kejadian bisa sangat cepat, catatannya tsunami pada menit 2-3 padahal peringatan dini baru pada setelahnya jadi sudah keduluan tsunaminya kalau terjadi lagi gempa,” katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya korban dalam bencana alam gempa bumi yang melanda wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (15/1), dini hari tadi. ‘’’Saya atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia menyampaikan duka yang mendalam atas korban yang meninggal dunia,’’ ujar Jokowi dalam keterangannya, Jumat (15/1).

Presiden pun langsung memerintahkan sejumlah jajarannya untuk bertindak cepat melakukan langkah-langkah tanggap darurat. Jokowi mengatakan pagi tadi dirinya juga bertelepon kepada Gubernur Sulawesi Barat dan saya juga telah memerintahkan kepada Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), kepada Menteri Sosial, kepada Kepala Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan), dan Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya, untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat. ’’Mencari dan menemukan korban, serta melakukan perawatan kepada korban yang luka-luka,’’ jelasnya.

Kepala Negara juga meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk-petunjuk yang disampaikan oleh petugas di lapangan. Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyampaikan dukacita yang mendalam atas korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Untuk penanganan longsor di Kabupaten Sumedang, Presiden juga telah memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera melakukan relokasi warga terdampak bencana.

’’Terakhir, saya mengimbau agar kita semuanya untuk terus meningkatkan  kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem baik berupa hujan lebat dan yang lainnya dan selalu memperhatikan peringatan dini mengenai cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika),’’ pungkasnya.(jpc/kps/bbs)

DP Mobil Ditukar Sabu, Tiga Sekawan Divonis 9 Tahun Penjara

SIDANG: Tiga terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Jumat (15/1).agusman/sumut pos.
SIDANG: Tiga terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Jumat (15/1).agusman/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mejalis hakim diketuai Denny Lumban Tobing memperberat hukuman Muliadi alias Muklis, Edwin Saragih dan Musliadi M Taher. Ketiganya dihukum 9 tahun penjara, karena terbukti bersalah menukar DP mobil dengan sabu 10 gram, dalam virtual di ruang cakra 4 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (15/1).

SIDANG: Tiga terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Jumat (15/1).agusman/sumut pos.
SIDANG: Tiga terdakwa kasus sabu, menjalani sidang putusan secara virtual di PN Medan, Jumat (15/1).agusman/sumut pos.

Tidak hanya itu, ketiganya juga dijatuhi denda sebesar Rp1 miliar dan apabila tidak dibayar diganti pidana penjara selama 6 bulan.

Dalam amar putusannya, ketiga terdakwa terbukti melanggar Pasal 114 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan atau menerima Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan tanaman,” kata hakim.

Vonis tersebut lebih berat dari tuntutan JPU Sri Delyanti, yang semula menuntut ketiganya selama 8 tahun penjara dan denda sebesar Rp1 miliar subsider 6 bulan penjara. Menanggapi putusan tersebut, ketiga terdakwa maupun JPU, kompak menyatakan pikir-pikir.

Mengutip surat dakwaan, pada 27 April 2020 lalu, saat Muliadi menghubungi Edwin agar menemaninya ke Aceh dengan janji upah Rp1 juta. Kemudian pada 28 April 2020, Edwin sampai di rumah Muliadi yang terletak di Dusun Alur Kacang Desa Jambu Reuhat Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timu, Mulyadi bertanya apakah ada mobil Honda City yang mau dijual.

Lalu, Edwin pun menghubungi Fandi (anggota polisi yang menyamar sebagai pembeli dan agen mobil) dan Fandi pun mengatakan ia memiliki mobil yang dimaksud. Lalu Edwin pun menawarkan apakah mau DP mobil tersebut diganti dengan sabu, namun untuk transaksi lebih lanjut Fandi menyuruh keduanya datang ke Pakam.

Selanjutnya, Muliadi pun meminta sabu 25 gram pada Anwar seharga Rp12.500.000. Setelah memperoleh sabu para terdakwa pun bertemu dengan Fandi, dan pada saat Edwin hendak menyerahkan sabu 10,2 gram tersebut, Fandi dan rekan kepolisian lainnya langsung melakukan penangkapan.

Adapun peran Edwin, yakni orang yang disuruh Muliadi untuk menyerahkan dan menukarkan narkotika jenis sabu dengan mobil. Sementara peran Taher, yakni orang yang menerima narkotika jenis sabu dari Muliadi dan menyerahkannya kembali kepada Edwin untuk ditukarkan dengan mobil. Sedangkan Muliadi, orang yang menerima sabu dari Anwar dan orang yang menyuruh Edwin menyerahkan dan menukarkan dengan mobil. Adapun upah yang Edwin peroleh apabila sabu tersebut berhasil ditukarkan dengan mobil maka sebesar Rp 1 juta. (man/azw)

Dugaan Pemerasan oleh AKP Dedi Jurniawan, Jefri Penuhi Panggilan Propam Polda Sumut

POLDA SUMUT: Muhammad Jefri Suprayudi (tengah) didampingi kuasa hukumnya untuk memenuhi panggilan Propam Polda Sumut, Jumat (15/1).
POLDA SUMUT: Muhammad Jefri Suprayudi (tengah) didampingi kuasa hukumnya untuk memenuhi panggilan Propam Polda Sumut, Jumat (15/1).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Muhammad Jefri Suprayudi memenuhi panggilan Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Bidpropam Polda Sumut), di Mapolda Sumut, Jumat (15/1). Pemanggilan Jefri terkait dugaan pemerasan Rp200 juta yang dilakukan AKP Dedi Jurniawan, semasa menjabat sebagai Wakapolsek Medan Helvetia.

POLDA SUMUT: Muhammad Jefri Suprayudi (tengah) didampingi kuasa hukumnya untuk memenuhi panggilan Propam Polda Sumut, Jumat (15/1).
POLDA SUMUT: Muhammad Jefri Suprayudi (tengah) didampingi kuasa hukumnya untuk memenuhi panggilan Propam Polda Sumut, Jumat (15/1).

Jefri didampingi Kuasa Hukumnya Roni Prima Panggabean, Jhon Feryanto Sipayung dan Irfan Viktor Gultom, memenuhi panggilan sebagai korban.

“Hari ini kami memenuhi panggilan untuk menindaklanjuti dari Biro Wabprof dan Biro Paminal Bidpropam Polda Sumut, dan kami sudah menghadirkan Jefri sebagai korban, Senin nanti, kami akan menindaklanjuti kembali dengan menghadirkan saksi-saksi,” ujarnya kepada Sumut Pos, saat ditemui di Mapolda Sumut, usai memenuhi panggilan Bidpropam Polda Sumut.

Roni menjelaskan, dalam hal ini dipastikan, bahwasanya upaya yang dilakukan tidak sampai di sini. “Kami akan melakukan upaya hukum di luar yang sudah kita lakukan, baik di Paminal maupun di Wabprof. Siapa pun oknum yang terlibat dalam hal ini, silahkan mempertanggungjawabkan perbuatan hukumnya,” tegasnya.

Pihaknya mengaku sudah mendapatkan atensi dari Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin dengan surat perintahnya, bahwa perkaranya sudah dilimpahkan dari Propam Polda Sumut ke Ditreskrimum Polda Sumut.

“Dalam hal ini kita juga sudah memenuhi panggilan dengan menghadirkan Jefri sebagai korban. Dan kami juga akan menghadirkan saksi-saksi serta bukti sesuai fakta hukum. Paling lambat pekan depan kita sudah memenuhi semuanya,” katanya.

Ia mengapresiasi Kapolda Sumut yang telah melakukan pencopotan, namun pihaknya akan memberikan apresiasi lebih besar lagi, setelah temuan dugaan tindak pidana tersebut dijatuhkan kepada oknum yang bersangkutan.

“Kami ingin membuktikan, bahwa di Sumut ini mampu menghadirkan keadilan yang seadil-adilnya bagi masyarakat yang dizolimi, yang dirampas haknya secara brutal,” pungkasnya.

Sebelumnya, Roni Prima Panggabean, kuasa hukum dari Muhammad Jefri Suprayodi, menunjukan mobil yang ditukar platnya oleh oknum Polsek Helvetia, dan kasus dugaan pemerasan uang Rp200 juta, saat ditemui di Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Selasa (15/12).

Wakapolsek Medan Helvetia AKP Dedi Kurniawan dicopot oleh Polda Sumatera Utara dalam rangka pemeriksaan kasus dugaan pemerasan senilai Rp 200 juta.

Menanggapi tindakan tersebut, kuasa hukum korban Muhammad Jefri Suprayudi Roni Prima Panggabean, mengucapkan terima kasih atas langkah yang dilakukan Propam Polda Sumut tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya mendukung penuh terkait proses hukum untuk memberantas oknum polisi yang nakal. (mag-1/azw)