TUNJUKKAN: Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rasly Turnip didampingi Kanit PPA Briptu Betri menunjukkan tersangka TT dan barangbukti dalam siaran pers, Sabtu (5/12).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
DAIRI, SUMUTPOS.CO – Seorang pria tua TT (76) warga Kecamatan Siempat Nempu Hilir Kabupaten Dairi mencabuli seorang gadis cilik sebut saja Bunga (6). Perbuatan tidak senonoh itu dilakukan tersangka di rumahnya, Kamis (12/11) lalu.
TUNJUKKAN: Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rasly Turnip didampingi Kanit PPA Briptu Betri menunjukkan tersangka TT dan barangbukti dalam siaran pers, Sabtu (5/12).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.
Kapolres Dairi AKBP Ferio Sano Ginting melalui Kasat Reskrim AKP Rasly Turnip didampingi Kanit PPA Briptu Betri Susi Erina dalam siaran pers, Sabtu (5/12) mengatakan, aksi bejat tersangka tertangkap tangan orangtua korban yakni GT.
Saat tersangka mau memperkosa, korban berteriak minta tolong. Teriakan korban didengar GT, lalu mendekati suara minta tolong. Pintu rumah pelaku sengaja dikunci, dan saat itu GT langsung mendobrak pintu rumah pelaku dan mendapati putrinya ditindih pelaku dari atas tanpa busana.
GT langsung membawa korban. Kesesokan harinya, GT langsung membuat laporan ke polisi.
Kasat Reskrim menerangkan, hasil penyelidikan dari korban dan sejumlah saksi, sebelum kejadian, korban sering bermain ke rumah pelaku yang sudah lama menduda.
Korban dan pelaku satu marga. Umtuk menjalankan aksinya, tersangka mengajak korban pacaran. Sore pas kejadian, korban disuruh tidur di lantai dalam rumah tersangka. Korban menolak, tapi tersangka terus memaksa korban membuka celana dan celana dalam.
Hasil visum, kemaluan korban mengalami lecet. Kondisi kesehatan korban sekarang ini sehat, tetapi secara psikis masih mengalami trauma.
“Sementara tersangka TT sudah kita tangkap dan sekarang diamankan di Mapolres Dairi,” terang Kasat Reskrim.
Barang bukti yang diamankan satu potong celana ponggol warna biru, satu potong baju kaos lengan pendek berkerah warna abu-abu, satu potong celana dalam warna hijau lumut, satu potong baju anak lengan panjang warna kuning bertuliskan Tobot serta satu potong shoot warga ungu.
Pasal yang dipersangkakan, pasal 82 ayat 1 Jo pasal 76 E dari Undang-Undang Nomor 17 tahun 2016 tentqng penetapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 1 tahun 2016 tentqng perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman di atas 6 tahun.(rud/azw)
DITANGKAP: Empat tahanan kabur yang sudah ditangkap dipaparkan
Polres Sergai, Sabtu (5/12).
SERGAI, SUMUTPOS.CO – Petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Serdang Bedagai (Sergai) menangkap empat dari delapan tahanan yang kabur melarikan diri pada Minggu (22/11) dini hari lalu. Keempatnya diamankan dari lokasi persembunyian mereka di berbagai lokasi berbeda di sekitar wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, Kota Medan dan Kabupaten Tanahkaro.
DITANGKAP: Empat tahanan kabur yang sudah ditangkap dipaparkan
Polres Sergai, Sabtu (5/12).
Adapun keempat tahanan yang berhasil ditangkap ini, masing-masing berinisial PAP alias Tama yang ditangkap di rumah orangtuanya di daerah Marelan Kota Medan, RP alias Reza yang diamankan di daerah Desa Karanganyar, MA alias Rifin diamankan di rumahnya di Kecamatan Teluk Mengkudu, serta ML alias Iwan yang diamankan di Kecamatan Merdeka di Kabupaten Tanah Karo.
Saat dilakukan penangkapan, petugas bahkan harus memberikan tindakan tegas dan terukur kepada salah seorang tahanan kabur tersebut, karena melakukan perlawanan pada saat akan ditangkap.
Dari pengakuan keempat tahanan ini, adapun motif mereka kabur adalah karena ruang tahanan yang sempit, Sementara jumlah tahanan sudah over kapasitas. Alasan lainnya, adalah karena selama di penjara mereka tidak pernah dijenguk oleh keluarga, sehingga mereka rindu dan ingin berjumpa dengan keluarga mereka.
Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Robin Simatupang, niat kabur ke delapan tahanan ini sudah direncanakan oleh mereka sejak seminggu sebelum peristiwa tersebut terjadi. “Para tahanan ini bekerjasama merusak terali besi dan atap kamar mandi setinggi empat meter dengan cara menggunakan gergaji,” kata Robin, Minggu (6/12).
Polis masih melakukan pendalaman, dari mana dan siapa yang membawa gergaji tersebut masuk ke ruang tahanan polisi (RTP).
Sementara empat tahanan lainnya yang masih kabur, kata Robin, pihaknya masih mengejar keempatnya.
Para tahanan yang kabur ini, terancam hukuman tambahan dengan dipersangkakan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. (bbs/azw)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peduli nasib korban banjir di Kota Medan, DPD AMPI Sumut terjun mengulurkan bantuan sembako ke 4 kecamatan.
Aksi peduli korban banjir ini langsung dikordinir Ketua DPD AMPI Sumut, David Luther Lubis. “Ini bencana yang terjadi tiba-tiba dan tak terduga. Kita selaku kaum muda harus bergerak cepat mengurangi penderitaan para korban yang terdampak,” ujar David Luther Lubis, Minggu (6/12) sore.
Penyerahan bantuan sembako itu langsung diterima korban dan dapur umum di lokasi banjir.
Tim peduli korban banjir bergerak mulai Sabtu (5/12) dan Minggu (6/12) dengan menyambangi 4 kecamatan, Medan Amplas, Maimun, Petisah dan Medan Sunggal.
“Harapan kita, bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban. Dan kita berdoa semoga banjir ini segera berakhir,” ucap David Luther Lubis didampingi Plt Ketua DPD AMPI Kota Medan, Amas Muda Siregar dan kader lainnya.
Seperti diketahui, banjir yang terjadi di Medan sejak Jumat (4/12) menyebabkan seratusan rumah terendam banjir. Bahkan dilaporkan 3 warga meninggal akibat hanyut. (*)
Isnaini, guru Bahasa Indonesia di SMPN 3 Kisaran, sedang menyusun Lotre Soal di atas selembar karton. Peserta didiknya boleh memilih amplop soal, untuk mendapat pertanyaan berbeda.
KISARAN, SUMUTPOS.CO – Seorang guru di SMPN 3 Kisaran, Sumatera Utara, mengajak peserta didiknya bermain Lotre Soal secara online. Ini menjadi salahsatu metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kreasinya, di tengah pandemi Covid-19. Komentar peserta didik: Seru!
Lotre Soal, maksudnya judi?
“Lotre dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia maknanya adalah undian. Nah, yang saya maksud mengajak peserta didik bermain lotre adalah bermain Lotre Soal, yang berarti undian soal,” jelas Isnaini, guru Bahasa Indonesia di SMPN 3 Kisaran, kepada Sumut Pos, kemarin.
Bagaimana caranya?
“Ketika saya memberi pembelajaran di kelas VII-1, saya merancang media berjudul: Lotre Soal. Mengapa kata lotre saya pakai? Karena saya menganggap anak-anak lebih tertarik dengan kata yang akrab di kehidupannya. Mereka semua tentu tahu kata lotre yang berarti undian. Menurut saya, kata lotre lebih greget daripada kata undian, dan lebih merangsang peserta didik untuk belajar sambil bermain,” jelasnya seraya tersenyum.
Lotre Soal digunakan salahsatu anggota fasilitator daerah komunikasi Asahan Program Pintar Tanoto Foundation ini, pada materi teks prosedur selama PJJ di tengah pandemi. Tujuannya, agar peserta didik mampu mengidentifikasi ciri tujuan dan isi teks prosedur.
“Lotre Soal saya rancang layaknya seperti lotre. Saya buat judulnya ‘Lotre Soal’ di atas kertas karton. Di atas karton tersebut saya tempelkan 16 amplop berisi soal. Setiap amplop saya beri angka 1 sampai 16. Soal dirancang dengan bentuk soal produktif. Sebanyak 16 contoh teks prosedur saya print dari internet,” kata Isnaini menjelaskan metodenya.
Selanjutnya, contoh teks prosedur tersebut dipotong-potong, dan di bawah teks ditulisnya soal sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Kemudian untuk merangsang anak didik agar semangat PJJ, Isnaini menyediakan amplop hadiah. Amplop hadiah berjumlah 16 buah, sama banyak dengan amplop Lotre Soal.
“Setiap amplop saya beri nomor 1 sampai 16. Kemudian dalam amplop saya isi dengan macam-macam kalimat. Contohnya: Selamat, Kamu Mendapat Dua Buah Pulpen. Atau buku, penggaris, bahkan masker. Ada juga saya beri kalimat Kamu Belum Berezeki. Semua saya rancang agar mereka dalam suasana bermain, tetapi ada unsur belajarnya. Harapan saya agar di ujung semester 1 PJJ ini semangat mereka tidak kendor, namun tetap menyala-nyala,” kata Isnaini bersemangat.
Proses pembelajaran di Kelas VII-1 diawali dengan mengondisikan peserta didik. Caranya dengan mengirimkan rekaman suara berisi sapaan, memandu peserta didik untuk selalu berdoa, memotivasi agar tetap semangat dan mengikuti protokol kesehatan.
Kemudian menanyakan pelajaran sebelumnya, dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan teknik permainan Lotre Soal.
Sebagai langkah pertama mengaktifkan peserta didik, Isnaini menyuruh anak didik membaca contoh teks prosedur yang ada di buku paket. Selesai membaca, dilanjutkan tanya jawab tentang bagaimana ciri tujuan dan isi teks prosedur.
Setelah anak didik dianggap paham tentang ciri tujuan dan isi teks prosedur, mereka diminta mengaplikasikan pemahaman mereka dengan menjawab soal- soal melalui Lotre Soal.
Untuk bermain, peserta didik disuruh berpasangan. Setelah berpasangan, Isnaini memberi satu kesempatan kepada setiap pasangan, untuk memilih satu nomor yang tertulis di amplop lotre.
“Bu… saya memilih soal nomor 5. Soalnya mana, Bu?” seru peserta didik, penuh semangat.
Setelah dipilih, Isnaini membuka amplopnya. Kemudian soal yang ada di amplop yang dipilih peserta didik, difotokan Isnaini dan dikirim ke mereka via WhastApp.
“Waktunya 3 menit,” kata Isnaini.
“Wow, ini seruuu,” respon peserta didik via Whatsapp, dan segera mengerjakan soal dengan antusias.
Bu guru Isnaini, menyerahkan hadiah-hadiah kepada peserta didik yang menjawab benar dalam Lotre Soal, dengan tetap menerapkan prokes 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan. dan menjaga jarak.
Anak-anak didik bahkan berlomba meminta ibu gurunya itu agar segera mengirim soal setelah memilih nomor tertentu, saat sang guru dianggap agak telat mengirim soal. “Hape saya sempat hang karena memori full. Saya menyesalkan persiapan saya yang kurang matang. Namun setelah saya jelaskan, mereka memaklumi. Saya begitu senang melihat dampak metode Lotre Soal ini bagi keasyikan dan semangat peserta didik saya untuk belajar,” jelasnya.
Pengumuman pemenang sempat ditunda karena sudah masuk jam salat Jumat. Usai salat Jumat, anak-anak didik berlomba menagih siapa yang berhasil menjawab soal dengan tepat.
“Saya umumkan, ada 3 pasangan yang menjawab dengan benar. Untuk menambah semangat mereka, saya suruh setiap pasangan memilih nomor yang disukai. Suasana di WA pun riuh dengan hadiah yang mereka dapat. Ada yang belum beruntung. Ada yang mendapat pulpen, pensil, dan buku. Pembelajaran diakhiri dengan memberikan penguatan dan refleksi,” tutur bu guru peserta pelatihan Pengembangan Budaya Baca Tanoto Foundation ini, kembali tersenyum manis.
Hasil refleksi yang dilakukan Isnaini, ternyata metode Lotre Soal cukup besar daya tarikmya dalam menambah semangat anak-anak selama PJJ. “Mereka semua mengaku sangat senang. Apalagi ada hadiahnya. Dunia anak memang dunia bermain. Kita harus mampu mengemas pembelajaran sambil bermain,” ungkapnya lugas. (mea)
DIABADIKAN: Peserta Diklat Kaderisasi Kualifikasi Utama dan Instruktur Pemuda Pancasila diabadikan bersama.
MEDAN, SUMUTPOS.CO-Setelah 3 hari 2 malam menempuh pendidikan dan mendapat siraman ilmu dalam Diklat Kaderisasi Kualifikasi Utama dan Instruktur, 12 orang fungsionaris utusan Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Sumatera Utara (MPW PP Sumut), dinyatakan lulus dan mendapat brevet Komando Inti Utama. Sebelumnya Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional (MPN) PP, Arif Rahman, membuka Pelatihan Instruktur Kualifikasi Utama Regional Sumatera, Rapat Koordinasi Badan Pengusaha PP Regional Sumatera, dan Rakerwil MPW & DPW Srikandi di Kepulauan Riau pada 29 November-2 Desember 2020 lalu. Adapun 12 fungsionaris MPW PP Sumut yang lulus dan mendapat brevet Komando Inti Utama, yakni Sodrul Fuad, Harry Butar-butar, El Adrian Shah, Chalid Nasution, Saiful Amri, Irwansyah, Edi Yusuf Sinaga, Sri Hastuti, Dini Hikmayani Nasution, OK Ashfihan, Budi Syahputra, dan Vera Azis. Mereka ditugaskan oleh Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah, dalam training of trainer dengan harapan bisa melakukan diklat kaderisasi di Sumut usai mengikuti pendidikan tersebut. Dari 12 kader yang diutus, 3 di antaranya merupakan pengurus DPD KNPI Sumut, yakni El Adrianshah selaku Ketua DPD KNPI Sumut, Budi Syahputra selaku Wakil Ketua, dan Syaiful Amri selaku Wakil Bendahara. Sebagai peserta, El Adrianshah mengucapkan terima kasih kepada Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah, yang telah memberikan kepercayaan untuk mengikuti diklat tersebut. El yang juga Ketua Badan Pengusaha PP Sumut, berharap, setiap kader PP terus berbenah dan mengembangkan diri dalam menghadapi tantangan zaman industri 4.0. “Selain itu, kader PP harus mampu memberi ide, gagasan, serta solusi, terhadap permasalahan yang ada di wilayahnya masing-masing, khususnya yang ada di Sumut,” ungkap El di Kota Medan, Minggu (6/12). El juga mengatakan, diklat tersebut nantinya akan dilaksanakan hingga ke tingkat ranting. “Jadi setiap kader PP harus bersiap-siap mengikuti diklat ini,” pungkasnya. (gus/saz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebuah video hoax telah beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang oknum yang sedang membagi-bagikan uang atau money politics untuk kontestasi politik.
Diketahui video yang diunggah di dalam Grup Facebook dengan nama “INI MEDAN BUNG”, diunggah oleh akun FB dengan nama “Adek Novri” pada Minggu (6/12/2020) siang.
Pada unggahan tersebut, akun “Adek Novri” menautkan tulisan singkat yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Medan.
Namun setelah diteliti lebih lanjut, ternyata video yang diunggah oleh Adek Novri tersebut terjadi di Berau, Kalimantan Timur.
“Amplop berjalan ketangkap lagi di Medan. Waduh ambisi amat karbitan yang mau duduk sampai mengorbankan orang untuk kepentingannya,” tulis akun “Adek Novri” pada unggahan videonya.
Video yang sama telah diunggah oleh channel YouTube “bnewstv beraunews” dengan judul “Bukan Money Politics, Hanya Uang Pelatihan Saksi, Benarkah?” pada Kamis (3/12/2020).
Video tersebut juga menampilkan teks yang secara jelas menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Berau, Kalimantan Timur. (rel)
SUMUTPOS.CO – DOSEN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal (STAIN Madina) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
STAIN MADINA: Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal di SMKN 2 Kotanopan.
Kegiatan bertema ”Workshop Pengenalan Platform Assessmen berbasis web Hot Potatoes” ini diadakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kotanopan baru-baru ini.
Syamsiah Depalina Siregar MPd, dosen Tadris Pendidikan Bahasa Inggris (TBI) STAIN Madina sebagai inisiator pelaksanaan PKM di SMKN 2 Kotanopan. Ia dibantu Dina Syarifah Nasution MPd Sartika Dewi MHum dan Apriyanti MHum.
SMKN ini memiliki Jurusan Tata Busana dan Otomotif dengan kepala sekolah Drs Sabarudin Ahmad. ”Alhamdulliah kegiatan ini berlangsung sukses sesuai dengan harapan. Tim kami disambut hangat oleh kepala sekolah dan guru SMKN 2 Kotanopan,” kata Syamsiah Depalina Siregar.
PKM berlangsung sehari dengan pengenalan platform assessmen berbasis web “Hot Potatoes”.
Syamsiah Depalina Siregar mengutarakan bahwa hot potatoes merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk membuat variasi dalam menyusun soal atau untuk menyediakan bank soal. Siswa akan mendapat pengalaman baru pada saat mengerjakan soal melalui bantuan hot potates ini.
”Aplikasi ini dibuat sebagai alat untuk mengeksplorasi soal agar tampilan soal tidak monoton. Hot Potatoes sering juga disebut sebagai alat pembuatan bank soal karena memang fokus aplikasi ini sebagai media pembelajaran untuk pembuatan soal. Hot Potatoes terdiri atas enam program untuk membuat materi pengajaran dan soal secara interaktif berbasis web. Ada lima variasi latihan yaitu JCloze, JQuiz, JCross, JMatch dan JMix,” rincinya.
Dosen TBI STAIN Madina mengatakan bahwa penggunaan aplikasi hot potatoes membantu menggurangi penggunaan kertas yang berlebihan. Sebab pengerjaan latihannya hanya menggunakan web, jadi peserta didik berkerja langsung diaplikasi yang disediakan.
Melalui kegiatan workshop ini, kami Dosen Tadris Pendidikan Bahasa Inggris STAIN Madina dalam tim pengabdian kepada masyarakat berharap guru-guru di SMKN 2 Kotanopan tetap semangat dalam berinovasi dimasa pandemi.
Kepala SMKN 2 Kotanopan sangat mengapsesiasi kegiatan-kegiatan yang bersifat mendukung pembelajaran. ”Kami menunggu kegiatan-kegiatan yang bersifat positif lainnya,” kata Kepala SMKN 2 Kotanopan Drs Sabarudin Ahmad. (dmp)
BERSAMA: Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Skim Dosen Mengabdi FK USU, Dr dr Aida Fitri SpS (K), bersama Anggota Tim Dr dr Alfansuri Kadri SpS (K), dr Fasihah Irfani Fitri MKed (Neu) SpS (K), dr Irina Kemala Nasution MKed(Neu) SpS, dan dr Chairil Amin Batubara MKed(Neu) SpS(K) menunjukkan cara berfoto dengan jumlah lebih dari satu saat di masa Pandemi Covid-19, di Medan, Minggu (6/12).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) kembali mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Medan Selayang. Hal ini bertujuan untuk mengetahui mengenai pemahaman warga di kecamatan tersebut terhadap upaya pencegahan Covid-19.
Angka kasus terkonfirmasi virus Corona (Covid-19) secara global setiap hari mengalami peningkatan. Pemutusan rantai penularan dengan isolasi, deteksi dini, dan melakukan proteksi dasar, adalah kunci menurunkan risiko terpapar penyakit ini. Oleh karena itu, tim pengabdian masyarakat merasa sangat perlu melakukan kegiatan ini,” ujar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Skim Dosen Mengabdi FK USU, Dr dr Aida Fitri SpS (K), didampingi Anggota Tim Dr dr Alfansuri Kadri SpS (K), dr Fasihah Irfani Fitri MKed (Neu) SpS (K), dr Irina Kemala Nasution MKed(Neu) SpS, dan dr Chairil Amin Batubara MKed(Neu) SpS(K) kepada Sumut Pos di Medan, Minggu (6/12).
Dijelaskannya, pada tahap awal, tim menyebarkan kuisioner kepada 195 orang warga di Kecamatan Medan Selayang. Dari hasil kuisioner diketahui, belum seluruh warga memahami mengenai upaya pencegahan Covid-19.
“Sehingga pada tahap berikutnya, tim melakukan sosialisasi upaya pencegahan Covid-19 untuk meningkatkan pemahaman pada seluruh warga di Kecamatan Medan Selayang tersebut,” ungkapnya.
Saat kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim ditemani oleh pegawai Kecamatan Medan Selayang, yaitu Irawaty.
Aida menjelaskan, pihaknya juga menyebarkan video yang ditayangkan melalui kanal YouTube, mengenai upaya pencegahan Covid-19 yang terdiri dari 3M (memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan).
Selain itu, tim juga memberikan penjelasan cara menggunakan masker yang benar, yakni menutup hidung, mulut, dan dagu. Sedangkan untuk penggunaan masker kain yang dianjurkan adalah maksimal 4 jam, sedangkan jarak minimal yang aman adalah 1 meter.
“Dalam masa pandemi ini, kita tidak dianjurkan untuk bersalaman dengan jabat tangan dan menyentuh mata, hidung, serta mulut dengan tangan yang belum bersih. Dianjurkan untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk/bersin,” tegasnya.
Ia juga menganjurkan, agar warga rajin mencuci tangan minimal selama 20 detik. Sebaiknya dengan menggunakan sabun dan di bawah air mengalir. Juga dianjurkan untuk berjemur di bawah sinar matahari sekitar pukul 9 pagi selama 5-15 menit.
“Dengan menerapkan hal-hal tersebut, diharapkan penularan Covid-19 dapat dicegah. Sehingga kasus Covid-19 dapat semakin menurun dan masa pandemi ini segera berlalu agar kita segera dapat beraktivitas seperti sediakala, sebelum virus Corona muncul,” tandasnya.
Pegawai Kecamatan Medan Selayang, Irawaty mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat baik, mengingat masih banyak warga masyarakat yang lalai dan mempunyai pemahaman yang salah tentang Covid-19.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, dapat membantu warga terutama di Kecamatan Medan Selayang menjadi lebih mawas diri, karena sampai saat ini kasus Covid-19 masih cukup tinggi,” pungkasnya. (mag-1/mea)
Derry/JawaPos.com
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, perolehan suara pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul 63 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya 37 persen.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap bantuan sosial virus Corona. Juliari pun dikabarkan sudah menyerahkan diri ke KPK. Bersamanya ada empat tersangka lain, yakni dua pejabat pembuat komitmen di Kementerian Sosial (Kemensos) Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono dan pihak swasta Ardian I M dan Harry Sidabuke.
PDI Perjuangan sebagai tempat Juliari bernaung mendukung sepenuhnya berbagai langkah pemberantasan korupsi yang secara simultan dilakukan oleh KPK. “Partai menghormati seluruh proses hukum yang sedang berlangsung. Hukum adalah jalan peradaban untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Siapapun wajib bekerja sama dengan upaya yang dilakukan oleh KPK tersebut,” kata Sekjend DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto dalam siaran persnya yang diterima SumutPos.Co, Mingggu (6/12/2020).
Atas beberapa kasus yang menimpa kadernya, Hasto menegaskan, PDI Perjuangan secara terus-menerus mengingatkan para kadernya untuk selalu menjaga integritas dan tidak mengalahgunakan kekuasaan, apalagi melakukan korupsi.
“Kami selalu tegaskan bahwa kekuasaan itu untuk rakyat. Partai melarang segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan, termasuk korupsi. Kalau sudah menyangkut hal tersebut, Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati selalu memberikan arahan kepada kadernya yang punya jabatan politik untuk tidak melakukan penyalahgunaan kekuasan, tidak korupsi. Tertib hukum adalah wajib bagi wajah pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi,” beber Hasto.
Dalam berbagai kesempatan, termasuk sekolah partai, bagi calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah, serta dalam forum resmi partai seperti Rakernas, sikap anti korupsi selalu ditanamkan. “Dalam tiga kali Sekolah Calon Kepala Daerah terakhir, PDI Perjuangan selalu mengundang pembicara dari KPK terkait pentingnya membangun kesadaran dan semangat anti korupsi tersebut” imbuhnya
PDI Perjungan mengambil pelajaran yang sangat berharga dari berbagai peristiwa tersebut. Dan partai terus membangun sistem pencegahan korupsi secara sistemik dan dengan penegakan disiplin agar berbagai kejadian yang ada benar-benar menciptakan efek jera. “Seluruh anggota dan kader Partai agar benar-benar mengambil pelajaran dari apa yang terjadi,” pungkasnya.(adz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO — Pengamat komunikasi, Ara Auza menekankan, wali Kota Medan ke depan harus memiliki kompetensi komunikasi. Sebab, komunikasi ini dibutuhkan untuk dapat menyampaikan pesan pembangunan.
Usai menyaksikan debat publik III Pilkada Medan 2020, Ara Auza menyatakan, dari dua paslon yang bertarung di Pilkada Medan, kandidat yang memiliki kompetensi komunikasi adalah paslon nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman.
“Kompetensi komunikasi khususnya komunikasi politik diperlukan oleh seorang wali kota dalam memimpin Kota Medan,” ujar Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Medan Area (UMA), Minggu (6/12/2020).
Komunikasi politik, katanya, tidak hanya diperlukan kepada masyarakat, media massa dan bawahan. Kompetensi komunikasi juga diperlukan dalam menjalin komunikasi dengan pemimpin daerah di sekitar Kota Medan seperti Deli Sedang, Binjai dan Karo (Mebidangpro), pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
“Kompetensi komunikasi diperlukan untuk menyelesaikan pesan pembangunan, supaya arah pembangunan di Kota Medan sesuai dengan perencanaan Mebidangpro, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” kata Ara.
Menurutnya, perlu adanya kompetensi komunikasi Wali Kota Medan untuk dapat menyampaikan kesesuaian pesan dengan pemerintah daerah Mebidangpro, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
“Apabila kemampuan dalam menghasilkan pesan yang sama, sehingga dapat menyelesaikan permasalahan banjir, macat, dan sampah di Kota Medan,” tuturnya.
Menyelesaikan masalah banjir, sambung Ara, perlu melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah Deli Serdang dan Karo, begitu juga kemacetan. Selain di pusat kota, kemacetan di Kota Medan terjadi di titik-titik pintu masuk Kota Medan yang berasal dari kawasan Deli Serdang dan Binjai.
“Intinya Wali Kota Medan ke depan harus memiliki kompetensi komunikasi untuk dapat menyampaikan pesan pembangunan, dalam mengatasi permasalahan di Kota Medan dengan melaksanakan komunikasi efektif kepada pemerintah daerah Mebidangpro, pemerintah provinsi dan terlebih pemerintah pusat,” tegas Ara.
Dari debat publik III, lanjut Ara, dapat disimpulkan bahwa paslon nomor urut 2 Bobby Nasution-Aulia Rachman mempunyai kompetensi komunikasi.
“Di kubu sebaliknya yakni Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dalam debat itu beberapa kali menyalahkan pihak lain dan terkesan mencari kambing hitam. Yang seperti ini tidak baik untuk kelanjutan pembangunan Kota Medan ke depan, malah bisa menimbulkan kekisruhan yang nantinya dapat berdampak ke daerah,” tutup Ara. (rel)