SIDANG: Sidang tuntutan Abdul Latif Lubis, terdakwa kasus pencurian berlangsung virtual di PN Medan, Kamis (26/11).gusman/sumut pos.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terdakwa Abdul Latif Lubis, warga Jalan Kedondong Kelurahan Sei Lalas, Kecamatan Medan Barat dituntut jaksa dengan hukuman 2 tahun dan 6 bulan penjara. Pria tamatan SD ini, dinilai terbukti melakukan pencurian barang-barang milik PT Kreasi Edulab Indonesia, dalam sidang virtual di Ruang Cakra 6 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Kamis (26/11).
SIDANG: Sidang tuntutan Abdul Latif Lubis, terdakwa kasus pencurian berlangsung virtual di PN Medan, Kamis (26/11).gusman/sumut pos.
“Meminta hakim yang menyidangkan perkara ini, agar menjatuhkan terdakwa dengan hukuman 2 tahun dan 6 bulan penjara,” kata jaksa penuntut umum (JPU) Elvinas Elisabeth Sianipar.
Di hadapan Hakim Ketua Dahlia Panjaitan, jaksa menyebutkan terdakwa bersalah melawan hukum memiliki barang sesuatu memiliki barang kepunyaan orang lain.
“Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana pasal 363 ayat (1) Ke-3 KUHP,” kata jaksa.
Atas tuntutan terdakwa diberi kesempatan untuk menyusun nota pembelaan.
Sebelumnya dalam dakwaan jaksa disebutkan, penangkapan terdakwa bermula pada Selasa23 Juni 2020 sekira pukul 20.00.
Terdakwa sedang melaksanakan tugas jaga malam dan menjaga aset-aset milik PT Kreasi Edulab Indonesia di Yayasan Kreasi Edulab Indonesia yang beralamat Jalan H Agus Salim No 4 Kelurahan Madras Hulu Kecamatan Medan Polonia
Kemudian saat itu timbul niat terdakwa untuk menggelapkan barang-barang milik PT Kreasi Edulab Indonesia yang berada di ruangan tidur terdakwa.
Barang-barang yang diambil berupa speaker ukuran besar, speaker ukuran sedang, satu unit laptop HP Compac 610, dan satu unit kamera Fujifilm XA20 Mirrorless.
Kemudian Microskop, tabung gas 12 Kg, dua unit TV, printer handphone, biola dan juga sepedamotor.
Kemudian terdakwa lansung pergi menjual beberapa barang tersebut dengan lelaki yang tidak dikenalnya dengan keuntungan sebesar Rp5 juta.
Namun, saat menjual sepeda motor dan biola pihak dari Kepolisian polsek Medan Baru langsung menangkap terdakwa dan menyita barang bukti berupa satu unit Sepeda motor Merk Yamaha Mio warna hitamdan satu unit biola.
Saat diinterogasi, terdakwa mengakui perbuatannya yang telah menggelapkan barang-barang milik PT Kreasi Edulab Indonesia. (man/azw)
TERSANGKA:CC, tersangka pencabulan anak tiri dipaparkan Polrestabes Medan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perbuatan pria berinsial CC warga Medan Barat benar-benar bejat dan tak patut dicontoh. Pria berusia 46 tahun ini mencabuli anak tirinya, CY, yang masih di bawah umur. Parahnya, sang bapak tiri tersebut melakukan perbuatan cabul berlangsung sejak 4 tahun lalu. Namun, ulah ayah tiri tersebut akhirnya terbongkar setelah CY memberanikan diri menceritakan kepada JI yang merupakan ibu kandungnya. CC pun kemudian diamankan petugas Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan usai dilaporkan, LP/ 2927 / XI / 2020 / SPKT Restabes Medan, 25 November 2020.
TERSANGKA:CC, tersangka pencabulan anak tiri dipaparkan Polrestabes Medan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Medan Kompol Martuasah Tobing menjelaskan, ibu kandung korban mengetahui putrinya telah disetubuhi dan dicabuli pada Selasa (24/11) malam sekira pukul 19.00 WIB.
Ketika itu, CY sambil menangis memanggil ibunya saat baru pulang kerja. “Ma, sini dulu ada yang mau aku omongin penting! Tapi, aku enggak berani ngomong ada bapak,” ujar Martuasah menirukannya cerita yang terjadi, Jumat (27/11).
Ibu korban kemudian penasaran. Lalu, berinisiatif menyuruh anaknya mengambil handphone dan mengetikkan semua yang ingin disampaikan.
“Ma, sebenarnya perawan saya sudah diambil bapak angkat sejak aku kelas empat SD! Dan, sekarang ini bapak mengancam saya lagi mau tiduri saya. Kalau tidak diladeni, bapak angkat mau sebari foto telanjang aku ke media sosial facebook dan whatsapp aku,” terang Martuasah menjabarkan.
Mengetahui hal tersebut, ibu korban marah dan langsung pergi dari rumah pura-pura beli sesuatu. Selanjutnya, menghubungi kepala lingkungan dan menceritakan kejadian yang dialami putrinya. Kemudian, meminta agar CC diproses hukum saja.
“Ibu korban diarahkan untuk membuat laporan ke kantor Polrestabes Medan. Dari laporan tersebut, dilakukan penyelidikan hingga menangkap tersangka CC,” kata Martuasah.
Ia menyebutkan, tersangka mengakui perbuatan persetubuhan terhadap anak tirinya sejak masih kelas IV SD dan terakhir kali dilakukan pada bulan Juni 2020. Perbuatan tersebut dilakukan di dalam rumah dan tidak ada yang melihat.
“Setiap melakukan perbuatan itu, kor ban tidak berani melaporkan kepada ibu kandungnya karena diancam oleh tersangka akan diusir dari rumah,” sebut mantan Kapolsek Medan Baru ini.
Martuasah menambahkan, saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. “Tersangka dikenakan pasal berlapis tentang perlindungan anak,” pungkasnya. (ris/azw)
PENGHARGAAN: Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Dadang Hartanto menyerahkan penghargaan kepada Kapolres Sergai, AKBP Robin Simatupang, di Aula Tribrata Poldasu, Kamis (26/11).
MEDAN-Polres Sergai kembali meraih penghargaan. Kali ini, mendapat peringkat V terbaik pelaksanaan tugas terbanyak Satgasda Nusantara periode Oktober 2020 di jajaran Polda Sumatera Utara.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Kapolres Serdangbedagai, AKBP Robin SH Mhum dari Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs. Martuani Sormin diwakili Wakapoldasu Brigjen Pol Dadang Hartanto pada acara kegiatan Gelar Operasional Aman Nusa II, Ops Mantap Praja Toba – 2020 serta Kesiapan Pengamanan Natal & Tahun Baru, di Gedung Rupatama Mako Polda Sumatera Utara, Kamis (26/11).
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Dadang Hartanto, dalam amanatnya mengatakan bagi Polres yang meraih penghargaan agar tidak berpuas diri.
“Tetap tingkatkan kinerjanya serta melakukan inovasi dalam melaksanaan operasi terpusat, terkhusus dalam penanganan Covid-19,”ujar Dadang.
Sementara itu, Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang mengungkapkan, penghargaan peringkat V Terbaik dalam pelaksanaan terbanyak Satgasda Nusantara Periode Oktober 2020, merupakan apresiasi dari Kapolda Sumut atas kegiatan Operasi Satgas Nusantara terbanyak, sehingga wilayah Polda Sumut aman serta kondusif dalam penanganan Covid-19 dan pengamanan Pilkada Serentak Tahun 2020.
“Atas kerja keras dan integritas mulai tingkat Pimpinan, PJU, dan anggota, sehingga kita bisa mendapat penghargaan dari Kapoldasu,”bilang Robin.
Robin Simatupang menambahkan, pihaknya tidak akan berpuas diri atas penghargaan yang didapat selama menjabat sebagai pimpinan Polri di Kabupaten Sergai tersebut.
“Tentunya dengan penghargaan yang diraih selama ini membuat kami semakin bersemangat dalam melaksanakan tugas, dan meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat demi Sergai yang aman dan kondusif,” ungkapnya.
Ia mengakui, bahwa dalam pelaksanaan tugas, ia selalu mendampingi anggota saat pelaksanaan tugas operasi kepolisian sehingga pelaksanaan tugas dapat dilakukan secara maksimal.
“Dalam pelaksanaan tugas saya selalu berada di depan anggota, dan selalu pulang belakangan, sehingga anggota maksimal dalam melaksanakan tugasnya,” tukasnya.
Sebelumnya, Polres Sergai dibawah pimpinan AKBP Robin Simatupang pernah mendapatkan berbagai penghargaan, di antaranya penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) terkait Pengungkapan Kasus Perjudian Terbanyak dalam 6 Bulan, Pemidanaan Kasus Anak Terbanyak dalam 6 bulan, penanganan kasus anak terbanyak dalam 6 bulan, piagam penghargaan Promoter Reward dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (LEMKAPI) atas Kinerja yang banyak melakukan Berbagai Inovasi di tengah masyarakat pada masa pandemi Covid – 19, dan terbaru juara ketiga dalam hal pencegahan pungutan liar di jajaran Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) sejajaran Provinsi Sumatera Utara.(mag-1/han)
UNJUKRASA: Puluhan orang yang mengatasnamakan P2SB berunjukrasa di depan Mapoldasu, meminta agar mengusut dugaan penyalagunaan refocusing anggaran di Sergai.
MEDAN, SUMUTPOS.CO- Puluhan orang mengatasnamakan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Peduli Serdangbedagai (P2SB) melakukan aksi demo, di depan Mapolda Sumut, Kamis (26/11). Mereka mendesak agar dugaan penyalahgunaan refocusing anggaran sebesar Rp17,7 miliar oleh Gustu Covid-19 di Sergai, diusut.
Koordinator aksi, Mardalis SH menggunakan alat pengeras suara meminta Kapolda Sumut segera mengaudit dugaan korupsi terkait penyalahgunaan refocusing anggaran sebesar Rp17,7 miliar yang dikelola gugus tugas Covid-19 di Kabupaten Serdangbedagai.
Menurutnya, fakta di lapangan, anggaran disebutkan telah habis digunakan untuk biaya operasional dan biaya kesehatan, sementara, sejumlah Puskesmas di Kabupaten Sergai sangat minim menerima bantuan alat kesehatan.
Selanjutnya, masyarakat Sergai tidak pernah menerima bantuan sosial dari anggaran dana refocusing sebesar Rp17,7 miliar, dan diduga anggaran itu disalahgunakan oleh oknum-oknum pejabat Sergai untuk kepentingan pribadi dan golongan.
“Kami juga telah melakukan aksi demo di Kejaksaan Negeri dan Polres Sergai beberapa waktu lalu, P2SB meminta agar Kapolda Sumut turut mengusut dan mengawal dugaan korupsi refocusing anggaran oleh Gustu Kab Sergei” teriak para pendemo.
Menanggapi aksi demo P2SB, Kompol T Matanari dari Bid Humas Polda Sumut menyebutkan, akan menyampaikan aspirasi massa ke pimpinannya, dimana nantinya akan segera ditindaklanjuti.
“Aspirasi dan pernyataan sikap adik-adik telah saya terima, dan akan disampaikan kepada pimpinan” terang Kompol T Matanari, selanjutnya para pendemo membubarkan diri dengan tertib. (mag-1/han)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) membukukan pendapatan sebesar USD 2.151.07 juta atau sekitar Rp 31,51 trilyun pada Triwulan III 2020 (kurs tengah rata-rata Triwulan III tahun 2020 sebesar Rp 14.647/USD).
Pendapatan tersebut sebagian besar berasal dari kinerja operasional penjualan gas, sehingga PGN Konsolidasi mencatat Laba Operasi sebesar USD 315,49 juta dan EBITDA sebesar USD 601,91 juta.
Ditengah tekanan kinerja dikarenakan kondisi eksternal, PGN tetap berupaya menjaga kinerja operasional dan keuangan khususnya dalam melayani kebutuhan gas bumi nasional.
Selama periode Januari – September 2020, PGN berhasil menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 BBTUD, volume transmisi sebesar 1.276 MMSCfD, lifting minyak dan gas sebesar 5.260 MBOE, transportasi minyak sebesar 2.780 MBOE, pemrosesan LPG sebesar 34.206 TON, dan regasifikasi sebesar 93 BBTUD.
Direktur Keuangan PGN, Arie Nobelta Kaban mengungkapkan bahwa pencapaian kinerja keuangan Triwulan III Tahun 2020 sangat dipengaruhi kondisi perekonomian saat ini yang masih belum pulih yaitu dampak pandemi COVID-19 masih berlanjut yang belum dapat meningkatkan demand gas bumi, harga migas dunia masih belum naik signifikan dan nilai kurs Rupiah terhadap USD masih fluktuatif.
“Triple shock tersebut berpengaruh kepada bisnis PGN yaitu demand terhadap gas bumi, sektor hulu yang tergantung pada market terutama harga minyak dan gas serta harga LNG,” ungkap Arie.
Adapun bisnis distribusi PGN, walaupun terdapat pengaruh kondisi perekonomian saat ini, namun penurunan pendapatan dapat diikuti dengan penurunan beban pokok pendapatannya. Di samping itu sepanjang 9 bulan tahun 2020 ini, perseroan telah melakukan upaya upaya efisiensi sehingga beban usaha perseroan dapat menurun sebesar USD 107,5 juta. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis inti PGN dalam bisnis gas bumi dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.
Faktor-faktor di atas menyebabkan laba konsolidasi yang diatribusikan ke entitas induk pada Triwulan III tahun 2020 menjadi sebesar USD 53,3 juta. Untuk saat ini sampai dengan akhir tahun, manajemen berupaya maksimal untuk meningkatkan pendapatan perseroan dan tetap disertai dengan efisiensi dari sisi biaya, sehingga di akhir tahun diharapkan kinerja keuangan menjadi lebih baik.
Arie menjelaskan, untuk posisi keuangan PGN konsolidasi saat ini dalam kondisi cukup baik dengan posisi Kas dan Setara Kas per 30 September 2020 sebesar USD 1,19 miliar. Posisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2019 yaitu sebesar USD 1,04 miliar.
Demikian juga kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya, masih baik dengan Current Ratio per 30 September 2020 sebesar 268%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan Current Ratio per 31 Desember 2019 sebesar USD 197 %.
Di tengah tantangan bisnis dan perlambatan ekonomi global maupun nasional, PGN berupaya untuk mengoptimalkan setiap peluang yang ada untuk memperkuat bisnis perusahaan. Pembangunan infrastruktur gas bumi untuk menjangkau pasar-pasar baru terus dilakukan di berbagai daerah. PGN juga melibat anak perusahaan maupun afiliasi untuk menyediakan layanan terintegrasi yang yang mengedepankan kemudahan untuk pelanggan.
Dampak pandemik Covid-19 sempat menjadi kendala dalam pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi. Namun, PGN tetap melaksanakan pembangunan sehingga pada periode Januari-September 2020, sehingga total pelanggan PGN tercatat lebih dari 422.000 pelanggan.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama menambahkan, PGN juga akan terus membangun dan memperluas infrastruktur gas bumi secara berkesinambungan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional di berbagai sektor bisnis dan pemulihan ekonomi nasional.
PGN telah melaksanakan implementasi Kepmen ESDM 89K/ 2020 menyalurkan gas dengan harga khusus sebesar USD 6 per MMBTU ke tujuh sektor industri tertentu.
“Kami mengharapkan dengan semakin membaiknya kondisi demand 7 sektor industri khusus dapat diwujudkan dalam penyerapan gas bumi yang semakin optimal sampai akhir tahun sesuai jumlah volume yang ditetapkan Kepmen ESDM 89.K/2020. Kami telah mendapatkan konfirmasi bahwa beberapa sektor industri khusus telah menggeliat produksinya bahkan sampai kembali ekspor dan berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan mereka,” imbuh Rachmat.
Dengan demikian, PGN akan terus mengupayakan yang terbaik dengan integrasi infrastruktur untuk ketahanan pasokan, efisiensi dan tingkat layanan juga semakin baik. Dukungan dari seluruh stakeholder juga diharapkan dapat mempermudah PGN dalam upaya memperluas pengembangan infrastruktur dan layanan gas bumi. (rel/ram)
UNDANGAN: Calon Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menghadiri undangan silaturahim dengan warga dan ibu-ibu Nurul Ikhsan Lingkungan 8, Medan Labuhan, Kamis (26/11).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Calon Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution menghadiri silaturahmi perwiritan ibu-ibu Nurul Ikhsan di Kelurahan Besar, Medan Labuhan dan warga Gang Keluarga Jalan Platina V, Titi Papan, Kamis (26/11/2020).
Di kesempatan itu, Akhyar mengakui, kondisi perekonomian warga yang sedang mengalami kesulitan. Begitupun, Akhyar berkeyakinan dapat mengatasinya dengan memberlakukan proses belajar mengajar tatap muka.
“Jadi, selama masa pandemi ini ada siklus ekonomi yang terputus. Makanya, tahun depan kita akan membuka kembali pembelajaran tatap muka, tapi dimulai dari perguruan tinggi. Kita ketahui juga di Medan pada umumnya covid ini sudah semakin terkendali dan kalau semakin baik, kita akan berlakukan pembelajaran tatap muka,” ucap Akhyar.
Untuk menjamin warga tak kelaparan, Akhyar menyampaikan, pihaknya akan menempatkan ATM beras ke setiap rumah ibadah. Di mana, pengurus rumah ibadah yang ditunjuk untuk mengelolanya termasuk mendata warga yang kurang mampu di sekitaran itu.
“Berasnya dari mana? Berasnya dari jamaah yang ada. Siapa yang ingin bersedekah, bisa memanfaatkan ini. Jadi pemerintah tidak memberi ikan, tapi kailnya,” ujarnya.
Tak hanya itu, Akhyar juga menerangkan jaminan kesehatan bagi lansia, BPJS Kesehatan untuk warga pra sejahtera/pekerja informal yang tidak bisa bayar BPJS dibantu bayar premi. Kemudian berobat tanpa ngantri, layanan dokter setiap rumah selama 24 jam, gerakan makan sayur dan gizi seimbang di posyandu, pengaktifan rumah sakit tipe C di Utara Medan, optimalisasi puskesmas, ambulans gratis, dan kampanye sehat bersepeda bagi warga ke tempat kerja.
Pada pertemuan yang diinisiasi Sabar Community itu, ibu-ibu perwiritan di sana juga berharap agar jalan mereka dapat ditangani ketika nanti sudah duduk menjadi Wali Kota Medan.
“Kami harap jalan kami ini dibagusi ya pak,” pinta emak emak di sana. Akhyar pun mengamini akan membantu penanganan jalan yang diinginkan warga. “Jika amanah itu sampai, saya akan menurunkan tim untuk mengecek dan membetuli apa yang perlu dibenahi,” akunya.
Mendengar komitmen Akhyar, emak-emak semakin kompak untuk memenangkan Akhyar – Salman (AMAN) pada 9 Desember mendatang.
“Siap kita menangkan Pak Akhyar dan Ustad Salman ibu-ibu?,” tanya pengurus Sabar Community, Salman dan diikuti jawaban kompak ‘Siap’oleh ibu ibu yang lain. (*)
TST: Calon Wali Kota Medan Ir H Akhyar Nasution MSi menghadiri undangan TST bareng dengan relawan Sekampuang Famili di Jalan Bromo, Medan, Kamis (26/11).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Calon Walikota Medan, Ir Akhyar Nasution menghadiri temu ramah sekaligus TST bareng warga minang yang tergabung dalam Sakampuang Famili, Kamis (26/11/2020) di TST Bang Jamal Jalan Bromo, Kelurahan Tegal Sari III, Medan Denai.
Tiba di TST ini, Plt Walikota Medan yang tengah cuti ini disambut yel yel untuk kemenangan AMAN (Akhyar – Salman) pada Pilkada 9 Desember 2020 nanti.
“AMANNNNNNNN.. Menang. AMANNNNNN.. Menang. AMANNNNNN.. Menang,” teriak puluhan warga secara serempak menyambut kehadiran Akhyar.
Pemilik TST, Jamal menyampaikan dukungan mereka untuk kemenangan Akhyar – Salman. “Jadi sama sama kita nanti menangkan Pak Akhyar – Salman. Di sini umumnya itu UKM pak. Kami berharap, Pak Akhyar dapat memajukan UKM, karena majunya UKM, majunya perekonomian warga,” ucap Jamal di dampingi Sekjen Sakampung Famili, Choki.
Akhyar sangat yakin warga minang yang tergabung dalam Sakampuang Famili mendukung dan memenangkan Akhyar – Salman. “Saya yakin saudara-saudara semua memilih pasangan Akhyar – Salman. Kenapa saya yakin? Karena Salman adalah orang Bromo, jadi takkan mungkin orang Bromo tak mendukung orang Bromo. Pertemuan hari ini menambah kekuatan dan keyakinan kita di 9 Desember nanti,” ucap Akhyar.
Agar keinginan UKM dapat tersampaikan, Akhyar meminta komunikasi yang intens nantinya setelah amanah itu diberikan kepada dirinya dan mantan Wakil Ketua DPRD Sumut. Sebab, hal ini untuk menyelaraskan program pemerintah dengan kebutuhan para pelaku usaha.
“Saya minta bantuan komunikasi dengan para UKM agar harapan dengan yang disiapkan pemerintah itu bisa nyambung. Ke depan ini, kita tidak hanya sekadar pelatihan saja, namun lebih dari itu,” terangnya. Akhyar juga menyadari, UKM di Kota Medan harus kuat, agar perekonomian warga semakin kokoh. “Kalau UKM kuat, pasti kita ini semakin baik,” timpalnya. Di tempat yang sama, salah seorang perwakilan Sakampuang Famili, Wahyu meminta Akhyar agar dapat mewujudkan koperasi masjid. “Selama ini masjid hanya dijadikan tempat ibadah, tapi ini bisa juga dikembangkan sebagai tempat perekonomian. Kalau koperasi masjid bisa didirikan, kemungkinan besar UKM terbantu. Beberapa bulan lalu kami ketemu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan. Dalam pertemuan itu, kesimpulannya masih sulit untuk mewujudkannya. Jadi kami harap pemerintah dapat mengambil alih untuk mendirikan koperasi masjid,” pinta Wahyu. Akhyar pun sepakat dengan pernyataan Wahyu. Dia bilang, masjid tidak hanya untuk tempat beribadah saja, namun masjid itu dia bilang The Centre of Excellentces. “Ini menjadi rencana kita bersama ke depan. Sederhana saja pak. Kalau kita cek, setiap mesjid itu punya saldo 20 juta rupiah. Ada berapa masjid di Medan ini. Itu kan uang sedekah, uang umat. Kalau 5 juta saja, itu sudah sangat membantu UKM. Namun ini tidak mudah,” ucapnya. Untuk mengarah ke sana, tahap awal nanti Akhyar akan menyediakan ATM beras yang akan ditempatkan di masjid masjid. Sedangkan berasnya adalah jemaah yang ingin bersedekah. “Untuk mengurusnya, kita bebas tugaskan kepling, kita serahkan ini ke pengurus masjid. Untuk tahap pertama, ide itu yang harus kita kembangkan. Saya sepakat mengenai koperasi masjid itu, problemnya bukan enggak ada duit, tapi saling enggak percaya di antara kita semua. Nanti ini kita kembangkan. Untuk tahap awal ini ATM beras dulu,” jelasnya. “Kalau bapak jadi Walikota, kami akan datang lagi ke bapak untuk membuat konsepnya ini,” timpal Wahyu. Usai temu ramah, warga minang beramai ramai mengajak Akhyar untuk berfoto bersama. Dengan menerapkan protokol kesehatan, Akhyar meladeni keinginan warga. Bahkan, orang yang melintas di Jalan Bromo tampak antusias melihat kehadiran Akhyar. (*)
BERBINCANG: Anggota DPRD Karo Dodi Sinuhaji saat berbincang dengan Bupati Karo, Terkelin Brahmana.IST/SUMUT POS.
KARO, SUMUTPOS.CO – Hingga kini Pemkab Karo belum juga merealisasikan tempat sementara untuk pedagang terdampak kebakaran Pasar Berastagi, di Jalan Penghasilan, Kelurahan Tambak Lau Mulgap II, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo,pada Selasa dinihari lalu.
BERBINCANG: Anggota DPRD Karo Dodi Sinuhaji saat berbincang dengan Bupati Karo, Terkelin Brahmana.IST/SUMUT POS.
Anggota DPRD Karo dari Fraksi PDIP, Dodi Sinuhaji meminta Bupati Karo Terkelin Brahmana segera merealisasikan penyediaan tempat penampungan sementara (TPS) bagi pedagang. Diungkapnya, adanya informasi (simpang siur) di masyarakat tempat sementara pedagang.
“Selaku anggota DRPD, menampung keluhan warga. Terlebih daerah pemilihan saya di Berastagi. Kapan Pemkab Karo bangun TPS. Jangan ditunda-tunda lagi. Ini sangat didambakan pedagang, karena menyangkut kelangsungan hidup,” tutur Dodi saat bertemu dengan Bupati Karo Terkelin Brahmana, kemarin.
Bupati Karo Terkelin Brahmana menegaskan penyediaan tempat sementara (TPS) bagi pedagang tetap dilaksanakan. “Masalah lokasi pembangunan TPS, titiknya sudah jelas. Dinas terkait kini lakukan survei, menentukan layak tidak layak sesuai kajian yang ada. TPS tetap dilaksanakan, hanya menunggu hari dan minggu saja. Ini sudah komitmen eksekutif dan legislatif,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Karo Edison Karo-karo menjelaskan, berdasarkan hasil rapat OPD Pemkab Karo dengan DPRD Karo, tempat sementara bagi pedagang memanfaatkan kembali bangunan bekas terbakar. Hanya saja, sebut Edison, pemanfaatan bangunan itu memerlukan rekomendasi ahli.
“Harus ada rekomendasi ahli menyatakan bangunan tersebut dapat digunakan. Dalam hal ini sudah diajukan ke pihak USU, tinggal menuggu jawaban,” katanya. Edison memahami keinginan para pedagang untuk segera kembali berdagang.
“Ini kami sikapi dengan segera membangun TPS dalam waktu dekat ini. Kios TPS akan dibangun di tiga; di Jalan Perniagaan, Jalan Perdangangan dan Jalan Penghasilan. Semuanya di Berastagi,” ujarnya. (deo/han)
IKUTI: Sekdakab Langkat, Indra Salahuddin mengikuti penilaian Smart City tahap 1 tahun 2020.
ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI), yang telah kembali memilih Langkat menjadi salah satu Kabupaten dalam program Gerakan Menuju 100 Smart City.
IKUTI: Sekdakab Langkat, Indra Salahuddin mengikuti penilaian Smart City tahap 1 tahun 2020.
ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS.
Hal tersebut disampaikan Setdakab Langkat, Dr.H Indra Salahudin saat mengikuti penilaian evaluasi Smart City Tahap I tahun 2020 Kabupaten Langkat bersama Kemkominfo RI secara Virtual dari ruang LCC Kantor Bupati Langkat, Stabat, Selasa (24/11)
Kembali terpilihnya Langkat sebagai Gerakan Menuju 100 Smart City, menambah motivasi dan semangat Pemkab Langkat untuk menjadikan Langkat lebih baik.
Pada kesempatan itu, Indra Salahuddin memberikan gambaran umum berdasarkan geografis dan demografis kepada tim penilai Evaluasi Smart City Kemkominfo RI. Wilayah Langkat seluas 6.263,69, jumlah kecamatan sebanyak 23, 37 Kelurahan 37, 240 desa dan 5 pulau.
Wilayah tersebut dibagi tiga, yakni Langkat Hulu dengan jumlah 7 Kecamatan, Langkat Hilir jumlah kecamatannya sebanyak 10 dan Teluk Haru jumlah kecamatannya 6. Dengan batas wilayahanya Utara berbatasan dengan Provinsi Aceh, Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo, Barat berbatasan dengan Provinsi Aceh dan Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kota Binjai,
Sekdakab Langkat juga memaparkan program unggulan Smart City yang ada di Langkat di antaranya, wisata Mangruve Lubuk Kertang dan berbagai fasilitasnya.
Selain itu, lanjut Indra Salahuddin, Langkat juga memiliki aplikasi E-Pasar, dengan usaha yang sudah terdaftar 506 Pelaku UMKM, sedangkan produknya sebanyak 457 produk.
Keunikan Inovasinya, Market listing E-Pasar merupakan plaform pendataan dan promosi gratis bagi pelaku usaha yang ingin menampilkan usaha. Pelaku usaha yang terdaftar di E-Pasar akan memiliki akses yang mudah ke berbagai pelayanan pemerintah dan swasta.(yas/han)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan memang belum mengetahui sudah masuk laporan resmi apa belum kepada pihaknya soal billboard diduga ilegal milik PT Multigrafindo Adv di Jalan AH Nasution, simpang Jalan Brigjend Zein Hamid Medan. Tiang reklame tersebut juga diduga mencatut satu gambar pasangan calon Pilkada Medan 2020.
Menurut Sekretaris Satpol PP Kota Medan, Rakhmat Adi Syahputra Harahap, mengenai laporan ihwal masalah dimaksud tetap menjadi atensi pihaknya sembari mengeroscek kembali. “Belum monitor, coba kami ricek kembali ya. Terima kasih informasinya,” ungkap Rakhmat, Kamis (26/11).
Pihaknya menegaskan, setiap laporan atau aduan warga baik lisan maupun tertulis kepada Satpol PP Medan atas dugaan pelanggaran seperti ini, akan ditindaklanjuti secara cermat dan seksama.
“Tentu. Kami siap untuk tindak lanjut semua laporan warga Medan. Nanti saya info soal laporan masuk itu ya,” imbuhnya.
Ketua Umum Relawan Lintas Suku (Relis) Bobby Nasution For Medan, Dofuzogamon Gaho, berteri makasih atas laporan warga ke Polrestabes Medan serta mengecam jika adanya indikasi pencatutan nama dan gambar Bobby Nasution dilakukan perusahaan advertising tersebut.
“Kami minta aparat hukum dan Satpol PP Medan bertindak, jika billboard diduga tak berizin itu mencatut gambar dan nama Bobby Nasution yang terkesan menjadikannya tameng. Bobby Nasution pemuda taat aturan, taat adsmintrasi dan ikon/panutan pemuda Medan saat ini, jangan rusak citranya pada situasi pesta demokrasi saat ini,” tegasnya.
Kata dia, pihak perusahaan advertising Multigrafindo harus taat terhadap peraturan yang ada. Jangan tunjukkan sikap menantang aparat hukum. Apalagi reklame liar sudah berhasil ditertibkan dan ditata Sekda Kota Medan Wirya Al Rahman dan Kabaharkam Mabes Polri Irjen Pol Agus Andrianto, di saat menjabat Kapolda Sumut kala itu.
“Pengusaha reklame jangan suburkan lagi prilaku pemasangan tiang billboard tak berizin di Medan yang berkah ini. Jangan kotori nama baik paslon kami demi memuluskan perilaku pelanggaran yang dilakukan. Situasi politik saat ini, jangan jadikan pencatutan gambar dan nama tersebut menjadi mainan tim rival,” ujarnya.
Informasi ini sebelumnya diketahui Sumut Pos dari Arief Dermawan, warga Jalan Karya Wisata A, Gang Eka Kencana No 23. Arief melaporkan perusahaan periklanan PT Multigrafindo Adv ke Polrestabes Medan Nomor: STTLP/2776/K/XI/YAN : 2.5/2020/SPKT RESTABES MEDAN atas laporan larangan menguasai tanah tanpa seizin yang berhak atau kuasanya pada 7 November 2020.
“Saya selaku keluarga pemilik tanah dan juga pernah menempati bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut, merasa dirugikan dengan adanya tiang billboard reklame diduga tak berizin itu berdiri. Keberadaan tiang itu di lahan kami, tanpa seizin kami. Sehingga pekan lalu sudah saya laporkan,” tuturnya, Jumat (20/11) lalu.
Diceritakan Arief, kronologis diketahuinya plang billboard diduga tak berizin di atas lahan milik mereka, berdiri di Jalan AH Nasution simpang Jalan Brigjend Zein Hamid No 4, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor, sekitar 2 bulan lalu. Tapi, keterangan warga yang menyampaikan info itu kepada dirinya, menyebutkan bilboard itu justru berdiri sudah tahunan.
“Artinya, selain kami pemilik lahan dirugikan, Pemko Medan dalam hal ini juga, diduga sudah dirugikan atas setoran retribusi atau pajak atas iklan-iklan yang mereka tayangkan selama ini. Kami menduga, retribusi dan pajak atas iklan-iklan yang sudah pernah tayang tak ada setoran retribusi dan pajaknya ke kas daerah atau dikenal istilahnya indikasi pengemplangan,” pungkasnya. (prn/saz)