28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 4159

Wali Kota Tebingtinggi Dukung BPS Survei Podes

TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima audiensi BPS Kota Tebingtinggi di Balai Kota, Selasa (16/6). Pertemuan itu membahas pelaksanaan program survei Potensi Desa (Podes). SOPIAN/SUMUT POS.
TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima audiensi BPS Kota Tebingtinggi di Balai Kota, Selasa (16/6). Pertemuan itu membahas pelaksanaan program survei Potensi Desa (Podes). SOPIAN/SUMUT POS.
TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima audiensi BPS Kota Tebingtinggi di Balai Kota, Selasa (16/6). Pertemuan itu membahas pelaksanaan program survei Potensi Desa (Podes).  SOPIAN/SUMUT POS.
TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima audiensi BPS Kota Tebingtinggi di Balai Kota, Selasa (16/6). Pertemuan itu membahas pelaksanaan program survei Potensi Desa (Podes). SOPIAN/SUMUT POS.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima audensi Kepala Badan Pusat Stastistik (BPS) Kota Tebingtinggi, Intan Menggalawati di Balai Kota, Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi, Selasa (16/6). Pertemuan tersebut membahas persiapan pelaksanaan program kerja BPS dalam melaksanakan survei Potensi Desa (Podes).

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menyetujui dan sangat mendukung program survei Podes ini. “Saya segera melakukan rapat persiapan terkait hal ini dan akan menugaskan para camat dan lurah untuk mengikuti program ini dan melaksanakan tugas ini dengan sebaik baiknya,” papar Umar Zunaidi Hasibuan.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Tebingtinggi Intan Menggalawati Harahap Kota Tebingtinggi juga melaporkan pelaksanaan sensus penduduk 2020 di Kota Tebingtinggi diantaranya pelaksanaan sensus penduduk diundur sampai dengan September 2020.

“Selain hal tersebut, saya sampaikan bahwa pelaksanaan sensus penduduk 2020 saat ini masih perlu ditingkatkan karena masih mencapai 19,88 persen untuk Kota Tebingtinggi,” bilangnya.

Tampak hadir Kadis Kominfo Dedi Parulian Siagian, Kabag Perekonomian Zahidin, Kabag Pembangunan Abdul Halim Purba, Kabag Pemerintahan Sadama Yanto dan Kadis PMK. (ian)

Positif Covid-19, ASN Langkat Meninggal Dunia

BELASUNGKAWA: Bupati Langkat Terbit Rencana PA didampingi tim Satgas Covid-19 saat menyampaikan belangsungkawa atas meninggalnya ASN Langkat karena positif Covid-19, Selasa (16/6). ILYAS EFFENDY/SUMUT POS
BELASUNGKAWA: Bupati Langkat Terbit Rencana PA didampingi tim Satgas Covid-19 saat menyampaikan belangsungkawa atas meninggalnya ASN Langkat karena positif Covid-19, Selasa (16/6). ILYAS EFFENDY/SUMUT POS
BELASUNGKAWA: Bupati Langkat Terbit Rencana PA didampingi tim Satgas Covid-19 saat menyampaikan belangsungkawa atas meninggalnya ASN Langkat karena positif Covid-19, Selasa (16/6). ILYAS EFFENDY/SUMUT POS
BELASUNGKAWA: Bupati Langkat Terbit Rencana PA didampingi tim Satgas Covid-19 saat menyampaikan belangsungkawa atas meninggalnya ASN Langkat karena positif Covid-19, Selasa (16/6). ILYAS EFFENDY/SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Terbit Rencana PA mengingatkan seluruh jajaran aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat, benar-benar menerapkan protokol kesehatan serta terus waspada dalam aktivitas sehari-hari. Pasalnya, Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bisa kapan saja dan di mana saja menyerang manusia.

“Wabah ini belum berakhir. Kita tidak tahu dimana dan kapan virus itu menyerang. Untuk itu, kita semua harus terus berjuang memutuskan mata rantainya. Cepat atau lambat berakhirnya pandemi ini, berpulang dari diri kita,” kata Terbit Rencana PA kepada wartawan di Stabat, Selasa (16/6). Hal ini disampaikannya, menyikapi meninggalnya seorang ASN Pemkab Langkat berinisial RW (54), yang dinyatakan positif Covid-19 di RS Martha Friska Multatuli, Selasa (16/6) dini hari pukul 03.30 WIB.

“Saya atas nama pribadi dan Pemkab Langkat mengucapkan turut berdukacita. Kepada almarhum saya ucapkan terimakasih atas pengabdiannya,”kata Terbit Rencana PA.

Dia pun berharap, semoga keluarga almarhum diberikan ketabahan dan keikhlasan menghadapi cobaan ini. “Semoga amal ibadah almarhum diterima Allah, diberikan ampunan dan ditempatkan di sisi-Nya. Mari seluruh ASN Pemkab Langkat, bersama kita mendoakan untuk ampunan almarhum,” ajaknya.

Sementara, Jubir Gugus Tugas Covid-19 Langkat, Dr M Arifin Sinaga menyampaikan, almarhum RW telah dikebumikan secara protokol kesehatan di pemakaman Covid-19 Simalingkar, Medan. Berdasarkan surat keterangan kematian dari RS Martha Friska, No:025/SKM/RSMFRSMF-RVC/VI/2020, ditandatangani dr Franciscus Ginting. Almarhum RW didiagnosa terkonfirmasi positif Covid-19, positif TB Paru dan positif Hipertensi DM type 2.

Sebelumnya, almarhum sempat dirawat di RS GL Tobing Tanjungmorawa, kemudian dipindah ke RS Martha Friska pada 12 Juni 2020. Almarhum dinyatakan positif Covid-19 pada 8 Juni 2020. Arifin juga menjelaskan, awalnya, almarhum pada 27 Mei 2020 mengalami deman tinggi, setelah minum obat redah. Lalu pada 5 Juni 2020 mengalami batuk, sesak nafas, dan ada sputum yang berbercak darah.

Kemudian pada 7 Juni 2020, almarhum dibawa ke RS Latersia Binjai dirawat selama 2 hari. Lalu pada 8 Juni pukul 24:00 WIB, dirujuk ke RS GL Tobing. Akhirnya dirujuk ke RS Martha Friska dan meninggal di RS tersebut.

Kadis Kominfo Langkat, H Syahmadi menambahkan, sesuai dengan Surat Edaran Kemen PAN-RB Nomor 8 tahun 2020 terkait pengaturan shift jam kerja di lingkungan ASN. Bupati Langkat akan segera memberlakukan sistem kerja dalam 2 shift sehari, yang diatur dalam bentuk surat edaran bupati. “Surat edaran ini akan segera di terbitkan dalam minggu ini. Tujuannya, untuk menghindari terlalu banyaknya personil yang berkumpul di satu kantor,” terangnya.(yas)

Kelompok Masyarakat Sahabat Lutfi Fauzi Gelar Diskusi Online, dr Ade Taufiq: Covid-19 Bukan Hoax

virtual: dr Ade Taufiq bersama narasumber lainnya dalam diskusi online yang digelar kelompok masyarakat Sahabat Lutfi Fauzi (SALUT), Minggu (14/6) lalu.
virtual: dr Ade Taufiq bersama narasumber lainnya dalam diskusi online yang digelar kelompok masyarakat Sahabat Lutfi Fauzi (SALUT), Minggu (14/6) lalu.
virtual: dr Ade Taufiq bersama narasumber lainnya dalam diskusi online yang digelar kelompok masyarakat Sahabat Lutfi Fauzi (SALUT), Minggu (14/6) lalu.
virtual: dr Ade Taufiq bersama narasumber lainnya dalam diskusi online yang digelar kelompok masyarakat Sahabat Lutfi Fauzi (SALUT), Minggu (14/6) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Praktisi Kesehatan asal Sumatera Utara, dr Ade Taufiq SpOG menegaskan, wabah Covid-19 bukan hoax. Virus ini nyata dan benar-benar ada. Untuk itu, masyarakat harus bersikap waspada dengan tetap menjalankan protokoler kesehatan. 

HAL itu disampaikannya dalam diskusi online bertajuk “Politik Kesehatan: Topik Favorit Penyebar Hoax” yang diselenggarakan kelompok masyarakat Sahabat Lutfi Fauzi (SALUT), Minggu (14/6) lalu. Selain Ade Taufiq, acara virtual yang dipandu Hari Baron ini, juga menghadirkan narasumber Ketua DPW PAN Sumut, Ir H Yahdi Khoir Harahap MBA serta pakar komunikasi asal UMSU, Rudianto.

Menurut Ade Taufiq, perkembangan terakhir, jumlah pasien positif Covid-19 belum menunjukkan tren yang menurun. Bahkan, angkanya naik signifikan pasca-dilonggarkannya kran PSBB oleh pemerintah pusat. “Ini berarti wabah Covid-19 yang disebut-sebut sebagai konspirasi global, halusinasi yang digunakan untuk menakut-nakuti, dan sebagainya oleh sebagian masyarakat kita, nyata dan sudah lebih dari 36.000 orang yang terpapar,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Ade meluruskan berita-berita hoax yang beredar di-Covid-kan pasien seperti penderita TB paru dan jantung. “Tuduhan itu tidak benar. Sebab, dalam faktanya orang dengan penyakit tertentu seperti jantung, diabetes, dan TBC, paling rentan terinfeksi. Penyakit ini menjadi penyakit penyerta atau secara medis disebut komorbid,” tegasnya.

Sementara Rudianto mengatakan, pandemi Covid-19 yang juga mewabah hampir di seluruh daerah Indonesia, tidak akan tuntas apabila tidak ditangani secara serempak dan bersama-sama. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemerintah bersama semua pihak agar bencana non-alam ini dapat tuntas dengan segera. ”Jadi, harus serempak dan kompak. Misalkan wabah ini mereda di Sumatera Utara, tapi jumlah orang terpapar bertambah di daerah lain, ini namanya belum selesai,”terangnya.

Rudianto menguraikan, komunikasi  intensif dan konsisten serta keterbukaan informasi menjadi salah satu kunci penanganan wabah ini. Selain itu, dua unsur tersebut juga dapat dijadikan penangkal beredarnya hoax di tengah massa.  

Terkait dengan fenomena hoax yang beberapa waktu belakangan tampak semakin kuat mempengaruhi alam pikiran masyarakat, politisi PAN Sumut, Yahdi Khoir Harahap membagi kelompok masyarakat menjadi empat mazhab. Pertama, mazhab Kesehatan. Dalam pemaknaannya, masyarakat meyakini wabah Covid-19 benar-benar ada. Untuk itu, agar tidak tertular, protokoler kesehatan yang diatur pemerintah perlu dipatuhi. 

Kedua, mazhab ekonomi, yaitu mazhab yang menggolongkan masyarakat yang lebih mementingkan kehidupan ekonominya ketimbang bahaya wabah Covid-19. Ketiga, mazhab konspirasi. Aliran ini menggolongkan masyarakat yang meyakini kalau pandemi Covid-19 diciptakan untuk menjadi ladang bisnis bagi penguasan dunia. Sedangkan yang keempat, mazhab halusinasi. “Ada kelompok masyarakat kita yang menganggap wabah ini sebagai khayalan, halusinasi, dan sebagainya. Mereka menganggap Corona itu tidak ada,” tandas Yahdi.

Sementara itu, Luthfi Fauzi selaku Chief Executive Officer (CEO) SALUT menyebutkan, diskusi online yang berjalan sukses itu diikuti sekitar 65 peserta terdiri dari kalangan praktisi partai politik, praktisi kesehatan, akademik utamanya dari UMSU dan masyarakat umum. (adz)

BPBD Binjai Sebar 50 Perangkat Cuci Tangan

BINJAI, SUMUTPOS.CO – MENDUKUNG penerapan Peraturan Wali Kota Binjai Nomor 16 Tahun 2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Binjai telah membuat sarana cuci tangan. Ini dilakukan agar masyarakat Kota Rambutan dapat menjaga pola hidup bersih.

“Ada 50 unit perangkat cuci tangan yang telah kami buat demi tetap menjaga masyarakat agar terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” kata Kepala BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani, Selasa (16/6).

Yani menjelaskan, perangkat atau sarana cuci tangan ini sudah disalurkan ke sejumlah titik fasilitas umum yang strategis. Juga ke tempat-tempat pelayanan publik yang strategis.

“Seperti lapangan, stadion, dan pasar-pasar tradisional. Untuk masjid-masjid juga tapi untuk sementara, masjid yang besar dulu,” urai Yani.

Sementara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan razia masker terkait Perwal tersebut. Titik razia kali ini di seputaran Tugu Pahlawan Binjai, Jalan Sutomo, Binjai Utara. Puluhan pengendara terpaksa diberhentikan oleh tim gabungan karena tidak memakai masker yang bertentangan dengan wajib masker sesuai Perwal No 16/2020. Namun, penindakan yang dilakukan kali ini tidak langsung melakukan penahanan KTP terhadap warga yang terjaring.

Begitupun, tim sudah memberikan peringatan pertama sekaligus imbauan pembinaan kesadaran masyarakat. Tadi kami turun ke Jalan di depan Kantor Pos Binjai melakukan razia masker. Masih banyak yang belum sadar keselamatan mereka,” kata Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Binjai, Arif Sihotang.

“Jadi tadi diberi imbauan dan peringatan. KTP belum ditahan, masih bagian peringatan penegakan Perwal Nomor 16 Tahun 2020. Sekitar seminggu ke depan baru dilakukan penindakan menahan KTP,” pungkasnya. (ted)

Pj Bupati Pakpak Bharat Sampaikan 7 Ranperda ke DPRD

NOTA PENGANTAR: Pj Bupati Pakpak Bharat, Dr H Asren Nasution MA membacakan nota pengantar 7 Ranperda pada sidang paripurna DPRD Pakpak Bharat, Selasa (16/6). Tamba Tinendung/Sumut Pos
NOTA PENGANTAR: Pj Bupati Pakpak Bharat, Dr H Asren Nasution MA membacakan nota pengantar 7 Ranperda pada sidang paripurna DPRD Pakpak Bharat, Selasa (16/6). Tamba Tinendung/Sumut Pos.
NOTA PENGANTAR: Pj Bupati Pakpak Bharat, Dr H Asren Nasution MA membacakan nota pengantar 7 Ranperda pada sidang paripurna DPRD Pakpak Bharat, Selasa (16/6).  Tamba Tinendung/Sumut Pos
NOTA PENGANTAR: Pj Bupati Pakpak Bharat, Dr H Asren Nasution MA membacakan nota pengantar 7 Ranperda pada sidang paripurna DPRD Pakpak Bharat, Selasa (16/6). Tamba Tinendung/Sumut Pos.

PAKPAK BHARAT, SUMUTPOS.CO – Pj Bupati Pakpak Bharat Dr H Asren Nasution MA, membacakan Nota Pengantar Bupati atas 7 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kabupaten Pakpak Bharat dalam sidang paripurna DPRD Pakpak Bharat, Selasa (16/6).

Adapun ketujuh Ranperda tersebut, (1) Ranperda tentang Kabupaten Layak Anak; (2) Ranperda tentang Tata Kelola Pasar Rakyat dan Pasar Tradisional di Kabupaten Pakpak Bharat; (3) Ranperda tentang Pencabutan Perda Nomor 8/2006 Tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Umum; (4) Ranperda tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah tahun 2019-2025; (5) Ranperda tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas; (6) Ranperda tentang Badan Permusyawaratan Desa di Kabupaten Pakpak Bharat; dan (7) Ranperda tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 2/2016 Tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan Dan Pemberhentian Kepala Desa.

Secara gamblang dalam nota pengantar ini Pj Bupati menjelaskan tentang dasar hukum, maksud dan tujuan serta hal-hal yang berkaitan dengan perlunya dihadirkan ketujuh Ranperda ini. Dia juga berharap akan masukan dari DPRD untuk penyempurnaan Ranperda dimaksud, sehingga nantinya dapat disetujui menjadi Perda.

Dalam sidang paripurna yang dipimpin Wakil Ketua Mansehat Manik, DPRD Pakpak Bharat langsung membentuk 2 panitia khusus untuk membahas ketujuh Ranperda ini agar lebih maksimal. Sidang Paripurna diskors menjelang tengah hari dan akan dilanjutkan pada Sidang Paripurna berikutnya pada tanggal 1 Juli 2020 yang beragendakan Pemandangan Umum DPRD atas Nota Pengantar Bupati. (tam)

Kelahiran 1 Juli, Gratis Urus SIM di Sat Lantas Deliserdang

Ilustrasi
Ilustrasi

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Polisi menggratiskan pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi masyarakat yang kelahiran 1 Juli. Pemberian pengurusan SIM gratis itu dalam rangka bakti sosial menyambut hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli.

“SIM gratis bagi warga yang kelahiran tanggal 1 Juli, dengan KTP Deliserdang,” kata Kasat Lantas Polresta Deliserdang, Kompol Rina Tarigan SIK, Selasa (16/6).

Dijelaskannya, pemberian pengurusan SIM gartis tersebut hanya untuk yang mengurus perdana SIM A-C. Namun, terlebih dahulu harus melakukan pendaftaran pada 26 dan 27 Juni ke Sat Lantas Polresta Deliserdang di Lubukpakam.

Kata Rina, bagi warga yang ikut program SIM gratis ini harus mengikuti prosedur pengurusan SIM berupa melengkapi dokumen kependudukan berupa fotocopy KTP, mengurus surat keterangan kesehatan dari klinik yang dihunjuk. “Bagi warga yang ikut SIM gratis akan diajari simulasi mengemudi kendaran,” terangnya. (btr)

Kelulusan dan Kenaikan Kelas dari Nilai Semester

MASKER: Pelajar SD mengenakan masker di sekolahnya. Pada PPDB tahun ini, Disdik Deliserdang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
MASKER: Pelajar SD mengenakan masker di sekolahnya. Pada PPDB tahun ini, Disdik Deliserdang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
MASKER: Pelajar SD mengenakan masker di sekolahnya. Pada PPDB tahun ini, Disdik Deliserdang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
MASKER: Pelajar SD mengenakan masker di sekolahnya. Pada PPDB tahun ini, Disdik Deliserdang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Deliserdang serentak dimulai 22 Juni 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Untuk penerimaan siswa SD, masih menerapkan system manual, sedangkan untuk SMP menggunakan sistem online.

“Untuk penerimaan SD, datang saja ke sekolah yang dituju. Nantinya para guru di sekolah memberikan formulir pendaftaran dan akan dikembalikan secara antrean,” kata Kepala Dinas Pendidikan Deliserdang, Timur Tumanggor melalui Kabid Bina SD Samsuar Sinaga dan Kabid Bina SMP Emy Sinambela di Lubukpakam, Selasa (16/6).

Samsuar menerangkan, kelulusan siswa SD Kelas VI diumumkan mulai kemarin pukul 14.00 WIB di sekolah masing-masing. Untuk melihatnya, para siswa boleh hadir didampingi orangtua namun harus mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan jaga jarak.

“Sistem nilainya sesuai surat edaran menteri. Jadi kelulusan, diambil dari nilai 5 semester sebelumnya. Seperti nilai kelas 4 dua semester, kelas 5 dua semester dan kelas 6 satu semester, diambil rata-rata, lalu ditambah nilai semester terakhir (nilai ujian harian Januari dan Februari 2020) serta ujian tengah semester),” terang Samsuar.

Sementara untuk kenaikan kelas, diambil dari nilai harian sebelumnya ditambah nilai ujian tengah semester. Nilai tersebut dirata-ratakan untuk diambil sebagai patokan kenaikan kelas.

Sementara Emy menambahkan, penerimaan SMP menggunakan PPDB online. Anak-anak atau orang tua mendaftar melalui aplikasi yang dibuat Disdik Deliserdang. “Semua diisi termasuk zonasi (tempat tinggal ke sekolah) dan prestasi seperti kejuaraan-juaran O2SN dan lainnya, apermasi yaitu perpindahan kerja orangtua juga jadi pertimbangan dinas nantinya,” kata Emy.

Untuk kelulusan pelajar SMP tutur Emy, sudah selesai dilaksanakan. Bahkan hasilnya sudah ada digunakan untuk mendaftarkan ke SMA sederajat. “Kelulusan diambil dari nilai dua semester kelas VII dan dua semester kelas VIII ditambah satu semester kelas IX. Diambil rata-ratanya lalu ditambahkan dengan hasil ujian tengah semester akhir kelas IX. Hal itu dilakukan sesuai peraturan Permendikbud, ujian nasional dan ujian sekolah ditiadakan untuk mencegah penularan Covid-19,” pungkasnya. (btr)

Pembagian Masker Dinilai sebagai Kampanye Terselubung, Kadis Sosial Ajak Warga Binjai Berpikir Positif

SOSIALISASI: Wali Kota Binjai, M Idaham saat membagikan masker kepada masyarakat sebagai bentuk sosialisasi Perwal Nomor 16/2020 sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. TEDDY AKBARI/SUMUT POS.
SOSIALISASI: Wali Kota Binjai, M Idaham saat membagikan masker kepada masyarakat sebagai bentuk sosialisasi Perwal Nomor 16/2020 sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. TEDDY AKBARI/SUMUT POS.
SOSIALISASI: Wali Kota Binjai, M Idaham saat membagikan masker kepada masyarakat sebagai bentuk sosialisasi Perwal Nomor 16/2020 sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. TEDDY AKBARI/SUMUT POS.
SOSIALISASI: Wali Kota Binjai, M Idaham saat membagikan masker kepada masyarakat sebagai bentuk sosialisasi Perwal Nomor 16/2020 sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat. TEDDY AKBARI/SUMUT POS.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pembagian 18 ribu masker kain selama 3 hari sosialisasi Peraturan Wali Kota Binjai Nomor 16 Tahun 2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Virus Corona di Kota Binjai, menuai pro dan kontra dari kalangan masyarakat. Bahkan ada anggapan, pembagian masker tersebut merupakan aksi kampanye terselubung jelang Pilkada Binjai, dimana istri Wali Kota Binjai, Lisa Andriani Lubis bakal maju sebagai bakal calon wali kota.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Sosial Kota Binjai, Rudi Iskandar Baros angkat bicara terkait tudingan kampanye terselubung tersebut. “Memang, pembagian masker yang dilakukan selama 3 hari ini untuk mengkampanyekan dan mensosialisasikan Perwal Nomor 16 Tahun 2020. Dalam Pasal 14 butir 1 huruf c dijelaskan, masyarakat wajib menggunakan masker jika berada di luar rumah atau tempat umum,” kata Rudi kepada Sumut Pos, Selasa (16/6).

Terlebih, dia bilang, Kota Binjai juga tercatat sebagai zona merah. Jumlah yang positif Covid-19 sejauh ini sudah 15 orang. Karenanya, Perwal tersebut dilahirkan demi menjaga masyarakat agar tidak terkena Covid-19. Juga sebagai bentuk gerak cepat Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham melakukan percepatan penanganan pandemi tersebut. “Dalam hal ini, diminta juga kesadaran masyarakat. Dan karena memang Wali Kota juga menginstruksikan masyarakat untuk sadar akan bahaya Covid-19 ini,” beber mantan Kabag Humas Setda Kota Binjai ini.

Jika hal ini terus berlanjut, tentu akan merusak segala lini sendi kehidupan. Mulai dari kehidupan bersosial hingga perekonomian. “Maka dari itu, kita semua harus sabar untuk tetap menahan diri mengurangi aktifitas di luar rumah,” ujar dia.

Soal pembagian masker dituding kampanye terselubung, Rudi Baros mengembalikan hal tersebut kepada masyarakat. “Ya terserah mereka. Yang jelas, kami dari Dinsos dan segenap OPD lainnya bekerja ikhlas,” kata dia.

“Saya juga enggak tahu darimana nuansa politisnya. Kami kerja di panas-panasan,” sambungnya.

Dia juga heran, entah dari mana tudingan kampanye terselubung tersebut. “Saat sosiisasi, yang kami bawa alat peraga Covid-19. Tidak ada bakal calon,” kata dia.

“Mari kita doakan bersama agar yang menuding atau menuduh itu tetap sehat-sehat saja. Pemko Binjai tetap konsen menyelamatkan Binjai dari bahaya Covid-19,” seru dia.

Sejauh ini, Rudi menilai, 3 hari sosialisasi yang dilakukan pada 6 titik sudah berjalan baik. Menurut dia, masyarakat Kota Rambutan sudah banyak yang tahu. Terlebih, brosur imbauan Perwal No 16/2020 juga sudah disebar dan dipasang pada titik-titik strategis fasilitas umum serta kantor-kantor pelayanan publik. Idaham dan Ketua TP PKK Kota Binjai Hj Lisa Andriani M Idaham juga turut mensosialisasikan sekaligus mengkampanyekan Perwal No 16/2020.

Tak ayal, segenap OPD di Kota Binjai pun melakukan hal serupa. Bahkan, kampanye wajib masker terkait Perwal No 16/2020 yang dilakukan Ketua TP PKK Kota Binjai tidak hanya saat pembagian masker. Ya, Hj Lisa pun ikut turun tangan melihat kondisi jalannya pembagian bansos Covid-19 yang dilakukan Dinsos. Apakah sudah menerapkan protokol kesehatan atau tidak.

“Kami dari Dinsos juga mendapat bantuan masker dari Dinsos Provsu sebanyak 20 ribu. Karena diberi bantuan ini, ya kami salurkan kepada masyarakat dan pengguna jalan agar sadar serta serius untuk dapat mengurangi kegiatan di luar. Masyarakat juga supaya benar-benar dapat mematuhi protokol kesehatan,” urai dia.

Dia menambahkan, apa yang dilakukan Pemko Binjai tidak ada mengandung unsur kepentingan lain. Tapi, yang ada hanya ingin semata-mata agar masyarakat Kota Binjai selamat dari Pandemi Covid-19.

“Jangan digiring-giring karena ini tahun politik. Ini sama sekali murni, karena Wali Kota Binjai konsen menyelematkan warga. Mari kita berpikir positif dan sama-sama kita turun ke jalan untuk mensosialisasikan bersama,” pungkasnya. (ted)

Laporan Keuangan Pemprov Sumut 2019 Raih WTP dari BPK RI

RAIH: Gubsu menerima laporan hasil pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan Pemprovsu TA 2019. istimewa/sumutpos
RAIH: Gubsu menerima laporan hasil pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan Pemprovsu TA 2019. istimewa/sumutpos
RAIH: Gubsu menerima laporan hasil pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan Pemprovsu TA 2019. istimewa/sumutpos
RAIH: Gubsu menerima laporan hasil pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan Pemprovsu TA 2019. istimewa/sumutpos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus berupaya mempertahankan kinerja baik dalam penyajian laporan keuangan daerah. Hasilnya, Pemprov Sumut kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) untuk keenam kalinya sejak tahun 2014 hingga tahun 2019.

Raihan ini disampaikan Anggota V BPK RI Bahrullah Akbar melalui video konferensi, Selasa (16/6), pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Sumut dengan agenda Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Sumut Tahun Anggaran 2019, di Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan.

“Opini BPK atas LKPD Provinsi Sumut Tahun 2019 ialah Wajar Tanpa Pengecualian. Dengan ini, Pemprov Sumut meraih opini WTP enam kali berturut-turut sejak LKPD TA 2014. Kami sampaikan apresiasi, namun jangan lupa dengan tindak lanjut hasil pemeriksaan paling lambat 60 hari setelah laporan hasil pemeriksaan diterima,” ujar Bahrullah.

Pemantauan tindak lanjut hingga semester II Tahun 2019, kata Bahrullah, dari total 1.464 rekomendasi telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 1.190 atau 82,38%. Sisanya, sebanyak 274 rekomendasi belum selesai ditindaklanjuti 17,62%.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPK RI untuk opini terbaik yang diberikan atas laporan keuangan Pemprov Sumut. Harapannya, dapat menjadi semangat untuk terus berupaya meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan dan memberikan hasil kerja yang terbaik untuk rakyat.

“Hari-hari belakangan ini, konsentrasi, pikiran dan tenaga kita telah terkuras oleh tugas-tugas percepatan penanganan pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19). Namun, kondisi ini tidak menjadi alasan bagi kita untuk tidak maksimal dalam bekerja. Bersyukur dalam kondisi wabah ini, BPK selaku lembaga tinggi negara telah melakukan audit LKPD Sumut dengan hasil opini WTP. Mudah-mudahan ini akan terus kita pertahankan,” jelas Edy.

Laporan hasil pemeriksaan BPK RI atas LKPD Sumut Tahun Anggaran 2019 diserahkan Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Sumut Eydu Oktain Panjaitan kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting. Turut hadir dalam sidang istimewa tersebut Kapolda Sumut Martuani Sormin, perwakilan unsur Forkopinda Sumut, wakil ketua dan anggota DPRD Sumut, OPD Sumut, Auditor Utama Keuangan Negara V BKP RI Akhsanul Khaq, dan mewakili BPK RI Perwakilan Sumut. (rel)

Tagihan Rekening Listrik Melonjak, DPRD Sumut Terima Banyak Pengaduan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Sumatra Utara (Sumut) mencatat sejumlah kejanggalan atas kenaikan listrik yang fantastis dalam 3 bulan terakhir. Di antaranya, terdapat rumah kosong yang tagihannya melonjak, padahal penggunaan listrik nyaris tidak siginifikan, tapi justru melonjak.

Ada juga pemakaian listrik jika dikalikan dengan tarif, hasilnya tidak sama. Tagihannya di atas tarif bahkan ada yang naik sampai 200 persen.

“Kami di DPRD Sumut, banyak menerima keluhan dari konsumen dan masyarakat, khususnya dari dapil setiap anggota yang mengalami kesulitan dan terkaget kaget melihat tagihan listrik,” kata Ketua Komisi A DPRD Sumut, Hendro Susanto, Selasa (16/6)

Menurutnya, jika benar perhitungan berdasarkan angka rata-rata pemakaian selama 3 bulan terakhir, angkanya tidak mungkin melonjak secara drastis.

“Ini pasti ada faktor lain yang perlu dijelaskan PLN. Kondisi pandemi saat ini, dimana pemerintah meminta masyarakat agar di rumah aja, merupakan suatu yang tidak mudah dilakukan, mereka taat dan patuh. Dampak dan akibatnya beban ekonomi masyarakat makin berat, himpitan hidup saat ini sulit, ditambah lagi dengan kenaikan pembayaran listrik. Sudah jatuh ditimpa tangga pula,” jelas Hendro.

Hendro menyarankan agar ada sistem informasi online pemakaian listrik yang langsung terinput dan terhitung secara daring di internet, serta dapat dibaca langsung oleh konsumen. Dengan begitu, tidak muncul lagi keluhan di masyarakat atas kenaikan tarif yang dianggap tidak jelas.

Sementara itu, dikutip dari keterangan pers PT PLN (Persero, Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan, Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan, PLN memastikan tidak ada kenaikan tarif listrik. Kenaikan tagihan yang dialami pelanggan lebih disebabkan meningkatnya penggunaan listrik, akibat adanya pandemi corona yang membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah.

Sementara bagi pelanggan yang ingin menyampaikan pengaduan terkait tagihan listrik, PLN mengimbau pelanggan dapat menghubungi Contact Center PLN 123 yang siap melayani 24 jam.

“Silahkan menghubungi Contact Center 123 agar mendapatkan informasi yang jelas. Kami mohon jangan mudah percaya informasi yang sumbernya tidak terpercaya,” pungkas Yuddy. (mbo/ila)