25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 4233

Gubsu Edy Buka Doa Bersama Serentak, Tuhan-lah yang Dapat Mengakhiri Wabah

istimewa DOA BERSAMA: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, turut serta berdoa dalam Gerakan Doa Bersama Lintas Agama Hadapi Pandemi Covid-19, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut Medan, Kamis (14/5). Doa dipimpin oleh enam pemuka agama, yang membawakan doa menurut ajaran masing-masing.
istimewa DOA BERSAMA: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, turut serta berdoa dalam Gerakan Doa Bersama Lintas Agama Hadapi Pandemi Covid-19, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut Medan, Kamis (14/5). Doa dipimpin oleh enam pemuka agama, yang membawakan doa menurut ajaran masing-masing.
istimewa DOA BERSAMA: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, turut serta berdoa dalam Gerakan Doa Bersama Lintas Agama Hadapi Pandemi Covid-19, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut Medan, Kamis (14/5). Doa dipimpin oleh enam pemuka agama, yang membawakan doa menurut ajaran masing-masing.
DOA BERSAMA: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, turut serta berdoa dalam Gerakan Doa Bersama Lintas Agama Hadapi Pandemi Covid-19, di Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut Medan, Kamis (14/5). Doa dipimpin oleh enam pemuka agama, yang membawakan doa menurut ajaran masing-masing.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gerakan Doa Bersama secara serentak di seluruh Sumatera Utara, berlangsung Kamis (14/5) pukul 12.30-13.00 WIB, di rumah ibadah dan tempat masing-masing. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sebagai penggagas doa bersama mengatakan, hanya Tuhan Yang Maha Esa-lah yang bisa mengakhiri pandemi virus corona (Covid-19) di dunia, terkhusus di Sumut.

“VIRUS adalah makhluk Tuhan, ciptaan Tuhan. Berarti ini semua adalah kehendak Tuhan. Untuk itu kita memohon kepada Tuhan yang Maha Kuasa, Allah SWT, untuk segera dapat mengakhiri. Karena hanya Tuhan-lah yang dapat mengakhiri (pandemi)ini. Kita sebagai umat manusia hanya bisa berusaha dan memohon kepada Tuhan,” kata Gubernur saat membuka Doa Bersama secara serentak, di Pendopo Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman Medan.

Doa Bersama dilakukan lintas agama sesuai dengan 6 ajaran agama yang ada di Indonesia. Dari agama Konghucu dipimpin oleh Muslim Linggo, Hindu oleh M Monogren, Budha oleh Ditya jaya, Katholik oleh Beno Ola Tage, Kristen oleh Ngolu Parningotan Sitorus, Islam oleh Najamuddin, langsung dari Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Diponegoro, Medan.

Edy mengatakan manusia hanya bisa berusaha dalam menyelesaikan pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, atas kehendak Tuhan, virus corona ini baru dapat selesai.

Mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB juga meminta agar manusia introspeksi diri agar menjadi manusia yang lebih beriman. “Semoga Tuhan meridainya. Semoga Tuhan memberkatinya, dan berakhirlah musibah yang saat ini sedang kita alami bersama. Mari kita introspeksi diri dari kesalahan-kesalahan kita. Semoga kita menjadi umat yang beriman,” katanya.

Gubsu sebelumnya menerbitkan Surat Edaran Nomor 440/3859/2020. Dalam surat edaran yang ditujukan kepada jajaran Forkopimda, kepala daerah, lembaga pendidikan dan seluruh masyarakat Sumut tersebut, Edy Rahmayadi mengimbau untuk melakukan doa bersama, dilaksanakan di tempat masing-masing sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut.

Usai doa bersama, Gubernur juga mengajak masyarakat agar tetap berdoa dan berusaha menghadapi pandemi ini. Salahsatu usahanya adalah mengikuti instruksi pemerintah. Di antaranya menggunakan masker, menjaga jarak dan tetap berada di rumah. “Obatnya belum ada, obatnya ini individu, dengarkan instruksi pemerintah, meminta kepada Tuhan,” ujar Gubernur.

Pada kesempatan tersebut, anggota Forum Kerukunan Umat Beragama Sumut, Najamuddin, mengapresiasi gerakan doa bersama lintas agama. Najamuddin juga mengapresiasi tokoh agama yang ikut memimpin doa bersama tersebut.

“Terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Gubernur yang telah menginisiasi dan memfasilitasi gerakan doa bersama dalam menghadapi Covid-19 di Sumut yang kita cintai ini,” kata Najamuddin.

Pastor Katholik, Beno Ola Tage, berdoa agar Gubernur dapat menjadi sumber kekuatan masyarakat dalam menghadapi Covid-19. Beno juga mengajak agar masyarakat menyatukan hati dalam menyelesaikan pandemi ini.

“Kami berdoa agar Gubernur menjadi sumber kekuatan bagi kami. Ketuklah hati masyarakat agar mendengarkan instruksi pemerintah dengan memakai masker hingga menjaga jarak,” kata Beno.

Selain di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, zikir dan doa juga dilaksanakan di Masjid Gubsu, yang dihadiri oleh Gubernur Edy Rahmayadi, Wagub Sumut Musa Rajekshah, Ketua MUI Sumut Abdullah Syah, para tokoh dan pejabat lainnya.

Doa bersama juga dilakukan seluruh warga Sumut dari rumah atau tempat kerja masing-masing. Di lingkungan kantor Gubernur, para ASN juga melakukan doa bersama. Doa dipimpin oleh Kabag Agama Biro Sosial dan Kesejahteraan Setdaprovsu Muhammad D dari ruang sandi dan intel lantai 1 Kantor Gubernur Jalan Diponegoro Medan.

Informasi dihimpun, doa bersama juga digelar di Gedung Serbaguna Sarasi, Kompleks Perkantoran Pemkab Tapsel oleh seluruh ASN setempat. Juga dilaksanakan di halaman Kantor Camat Lahusa, Nias Selatan, usai simulasi penanganan Covid-19 oleh ASN dan masyarakat setempat.

Doa bersama juga digelar Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nias Selatan yang dipimpin oleh Ibu Pendeta Fatiria Laoli dari GKNI Telukdalam, serta di berbagai daerah di Sumut.

Imbau Doa Bersama Lewat ATCS

Mendukung imbauan Gubsu untuk doa bersama agar Sumut segera terbebas dari pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Medan meneruskan imbauan Gubsu kepada seluruh OPD di Kota Medan agar dapat berdoa secara personal.

Kepala Bagian (Kabag) Agama Pemko Medan, Adlan SPd MM, mengatakan Pemko Medan juga meneruskan imbauan Gubsu tersebut melalui beragam cara agar diketahui masyarakat Kota Medan. “Para ASN di jajaran Pemko Medan semua sudah mengetahui, karena suratnya sampai ke Pemko,” ucap Adlan kepada Sumut Pos, Kamis (14/5).

Doa bersama diimbau dilakukan setiap umat beragama di Kota Medan, dan dilakukan di tempat masing-masing. “Doa bersama itu tidak berkumpul, tetapi diminta doa di tempat masing-masing secara serentak,” jelasnya.

Dishub Medan turut menyosialisasikan dan menjaga kelancaran doa bersama, dengan memanfaatkan sistem ATCS (Area Traffic Control System). “Kita imbau masyarakat agar sejak pukul 12.30 hingga 13.30 WIB, berkenan mengurangi aktifitas di jalan, dan meluangkan waktu mendoakan Sumatera Utara dan Kota Medan khususnya, agar segera terhindar dari wabah Covid-19 ini,” ujar Iswar.

Imbauan lewat ACTS dilakukan sejak Kamis pagi hingga siang di seluruh persimpangan di Kota Medan, lengkap dengan alat pengeras suara.

“Alhamdulillah cukup efektif. Lalu-lintas juga tidak begitu padat pada jam itu. Kita bahkan sempat membuat seluruh lampu merah di Kota Medan saat itu merah semuanya. Walaupun tidak lama, tapi setidaknya semuanya berhenti dan sejenak meluangkan waktunya mendoakan Sumatera Utara,” katanya.

Tes Covid-19 Massal

Terpisah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut melalui tim penyelidikan epidemiologi, tengah mempersiapkan rencana melakukan pemeriksaan khusus di daerah episenter, kawasan penyebaran virus khususnya di Sumut. Tidak menutup kemungkinan, GTPP melakukan tes Covid-19 secara massal.

“Tim penyelidikan epidemiologi sedang menyusun langkah-langkah pemeriksaan khusus terhadap daerah yang kita duga sebagai episenter. Selain itu, kita juga akan melakukan tes massal di daerah yang diduga episenter tersebut,” ujar Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah, saat memberikan keterangan pers melalui video streaming, Kamis (14/5).

Hal itu disampaikannya menjawab mengapa belum ada rapid test secara massal di Medan? Padahal Kota Medan tertinggi kasus positif Covid-19 di Sumut.

Untuk itu, Aris meminta kerja sama masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan berbagai imbauan pemerintah.

“Kita meyakini kasus penularan di masyarakat masih terus terjadi. Untuk itu, tak henti-hentinya dilakukan upaya pencegahan bersama-sama dengan melakukan edukasi. Diharapkan kepada kepala keluarga untuk memberikan pembelajaran kepada seluruh anggota keluarganya dengan membiasakan atau rajin mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir. Jangan menyentuh wajah baik mulut, hidung dan mata sebelum mencuci tangan dengan sabun,” ungkapnya.

“Harus disadari betul penggunaan masker bukan hanya untuk yang sakit, tetapi juga yang sehat. Tetap menjaga jarak fisik saat berinteraksi ketika harus keluar rumah. Batasi waktu dan tidak berkerumun. Cara paling aman agar terhindar dari penularan virus corona adalah tetap di rumah, namun tetap produktif,” ucapnya.

Positif Tambah 2 Orang

Lebih lanjut Aris mengatakan, kasus orang yang terpapar Covid-19 di Sumut masih mengalami tren peningkatan. Kemarin, pasien positif bertambah 2 penderita menjadi 202 orang, dari hari sebelumnya 200 orang.

Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat juga mengalami peningkatan dari hari sebelumnya yaitu 162 orang menjadi 184 orang. Artinya, bertambah 22 orang.

“Untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penurunan dari hari sebelumnya 601 orang kini menjadi 587 orang. Sedangkan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh dan meninggal dunia tidak menunjukkan perubahan. Pasien Covid-19 sembuh berjumlah 53 orang, sedangkan pasien meninggal dunia sebanyak 24 orang,” bebernya.

Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19

Hingga kini, sudah sekiatr 90 jenazah dimakamkan di Simalingkar. Sementara, jumlah PDP yang meninggal dunia hingga kini tercatat sebanyak 85 orang yang dimakamkan dengan protokol kesehatan.

“Apabila dinyatakan negatif apakah bisa dipindahkan kuburannya? Berdasarkan organisasi kesehatan dunia atau WHO, jika seseorang meski berstatus PDP maka tetaplah dinyatakan Covid-19,” tandas dia.

Berdasarkan defenisi Badan Kesehatan Dunia atau WHO, pasien yang meninggal dalam masa penanganan Covid-19, maka disebut sebagai kematian Covid-19 walaupun berstatus ODP maupun PDP. Untuk itu, bukan hanya pasien positif yang harus mengikuti protokol pemakaman Covid-19, tetapi juga yang berstatus ODP maupun PDP. (prn/map/ris)

Bantu Lawan Covid-19, Daarut Tauhiid Peduli Berikan APD ke Gubsu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Yayasan Daarut Tauhiid (DT) Peduli menyalurkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD) ke Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid – 19 Sumatera Utara di Aula Kantor Gubernur, Jumat (8/5). Bantuan APD ini langsung diterima oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi beserta wakilnya Musa Rajekshah.

Adapun bantuan yang diberikan 29 paket disposable coverall gawn, medical google oxford, medical boots ando, N95 mask glove mask, head cover, shoes cover dan handsanitizer untuk tim medis yang bertugas di beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan Covid-19.

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengucapkan terima kasih kepada DT Peduli dan Aa Gym. “Terima kasih Aa, inilah ajaran tauhid, ini saya terima,” ungkapnya.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah juga mengucapkan terima kasih kepada DT Peduli atas partisipasinya dalam penanganan Covid – 19, “Terima kasih DT Peduli, semoga ini bermanfaat, dan mohon doanya agar ujian ini segera berlalu,” ungkapnya.

Pemberian bantuan tersebut merupakan bagian dari program DT Peduli dalam pencegahan Covid-19. Esty Iswahyuni berharap, APD yang diserahkan DT Peduli ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk turut menyumbang kepada tenaga medis. “Semoga program ini bisa menginspirasi banyak pihak untuk ikut memberikan bantuan ke tenaga medis,” harapnya. (rel)

Gerindra Sumut Salurkan APD ke 19 Puskesmas

SERAHKAN: Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan menyerahkan bantuan APD kepada perwakilan Puskesmas di Medan, Selasa (12/5). prans/sumutpos
SERAHKAN: Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan menyerahkan bantuan APD kepada perwakilan Puskesmas di Medan, Selasa (12/5). prans/sumutpos
SERAHKAN: Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan menyerahkan bantuan APD kepada perwakilan Puskesmas di Medan, Selasa (12/5). prans/sumutpos
SERAHKAN: Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan menyerahkan bantuan APD kepada perwakilan Puskesmas di Medan, Selasa (12/5). prans/sumutpos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satgas Covid-19 DPD Partai Gerindra Sumut menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) tenaga medis dan hand sanitizer ke-19 puskesmas di Medan dan Deliserdang, Selasa (12/5). Penyerahan bantuan ini berdasarkan tingkat kebutuhan dan zona penyebaran Covid-19.

Ketua Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu mengatakan, bantuan APD dan hand sanitizer ini adalah wujud kepedulian pihaknya dalam membantu para medis dan masyarakat dalam menghadapi pandemi corona. “Gerindra ingin para medis siap dengan kebutuhan pelindung dirinya ketika sedang melayani pasien Covid-19. Begitu juga dengan masyarakat, kami ingin masyarakat hidup bersih dan rajin menggunakan hand sanitizer dimana pun berada untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya.

Ketua Satgas Covid-19 Gerindra Sumut, Kamsir Aritonang menambahkan, bantuan APD dan hand sanitizer ini berasal dari DPP Gerindra, DPD Gerindra Sumut, para anggota DPR dan donasi yang dikelola Tim Satgas Covid-19 Gerindra Sumut. “Di tahap pertama ini ada 19 puskesmas yang kami beri bantuan berupa APD dan hand sanitizer. Sebanyak 18 puskesmas di Kota Medan dan 1 puskesmas di Deliserdang,” katanya.

Menurutnya, pembagian bantuan ini didasari atas tingkat kebutuhan dan peta penyebaran Covid-19. “Nantinya akan ada tahap berikutnya, dan tim satgas akan turun ke titik zona rawan penyebaran virus. Sesuai dengan arahan Pak Prabowo dan Pak Gus Irawan Pasaribu, satgas ini akan terus bergerak dan turun ke masyarakat sampai corona betul-betul hilang dan semuanya kembali normal,” pungkasnya.

Kegiatan kunjungan turut dihadiri para pengurus Gerindra Sumut, anggota DPRD kota dan provinsi serta oleh camat di masing-masing titik pengiriman bantuan. (rel/prn)

Putus Rantai Covid-19, GTPP Covid-19 Sumut Ajak Pers Berkontribusi

RAPAT: Plt Kadis Kominfo Sumut Irman Oemar saat rapat tim perumus di Pendopo Rumah Dinas Gubernur. istimewa/sumut pos
RAPAT: Plt Kadis Kominfo Sumut Irman Oemar saat rapat tim perumus di Pendopo Rumah Dinas Gubernur. istimewa/sumut pos
RAPAT: Plt Kadis Kominfo Sumut Irman Oemar saat rapat tim perumus di Pendopo Rumah Dinas Gubernur. istimewa/sumut pos
RAPAT: Plt Kadis Kominfo Sumut Irman Oemar saat rapat tim perumus di Pendopo Rumah Dinas Gubernur. istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam upaya memutus rantai penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Sumatera Utara (Sumut), Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumut gencar melakukan sosialisasi dan menyebarkan informasi kepada masyarakat.

Informasi atau sosialisasi yang gencar disebar saat ini berupa imbauan terkait protokol kesehatan diantaranya, tidak keluar rumah jika tidak diperlukan, menggunakan masker jika harus keluar rumah, hingga sering mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir. Sosialisasi tersebut disampaikan GTPP Covid-19 Sumut bekerjasama dengan perusahaan media cetak maupun daring di Sumut.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumut Irman mengatakan, pers sebagai pilar keempat demokrasi juga memiliki peran penting dalam memutus rantai Covid-19. Untuk itu GTPP mengajak pers agar ikut mensosialisasikan imbauan atau instruksi pemerintah pusat hingga daerah melalui medianya. “Kata gubernur, pers juga merupakan garda terdepan untuk mencerahkan masyarakat kita di tengah pandemi ini,” sebut Irman di Posko GTPP Covid-19, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (14/5).

Meski dalam krisis, pers sangat dibutuhkan perannya. Pers bisa memberikan informasi yang mencerahkan mengenai Covid-19, sehingga masyarakat tidak resah dan tahu apa saja yang harus dilakukan guna mencegah penularan. “Eksistensi pers sangat diperlukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini,” ujar Irman.

Selain publikasi media cetak dan daring, GTPP juga gencar melakukan sosialisasi dengan media luar ruang seperti baliho, siaran langsung di kanal youtube hingga siaran mobil keliling. Selain imbauan agar tidak terjangkit virus, GTPP juga gencar mengupdate informasi terbaru mulai dari data orang terpapar hinga kinerja GTPP yang terus berupaya menangani Covid-19 di Sumut.

“Kami mengajak segenap seluruh elemen masyarakat agar ikut menyebarkan informasi yang baik yang tidak menimbulkan kebingunan dan keresahan. Mari kita sebar informasi yang mencerahkan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata Irman.

Saat ini, GTPP sedang gencar mengimbau masyarakat agar tidak mudik ke kampung halaman. Apalagi saat ini banyak orang tanpa gejala (OTG) yang bisa membawa virus. Akhirnya ketika mudik, orang tersebut dapat menularkan virus kepada siapa saja. “Menjelang Idul Fitri, GTPP gencar mengimbau agar masyarakat tidak mudik ke kampung halamannya masing-masing. Kita menginginkan agar masyarakat menahan keinginan untuk mudik agar Covid-19 tidak menyebar lebih luas lagi,” kata Irman. (prn)

Edukasi Pentingnya Kenakan Masker, Satuan Brimob Sumut Gelar Patroli Berskala Besar

PATROLI: Personel Sat Brimob Polda Sumut melakukan patroli bersekala besar di Medan, Kamis (14/5).
PATROLI: Personel Sat Brimob Polda Sumut melakukan patroli bersekala besar di Medan, Kamis (14/5).
PATROLI: Personel Sat Brimob Polda Sumut melakukan patroli bersekala besar di Medan, Kamis (14/5).
PATROLI: Personel Sat Brimob Polda Sumut melakukan patroli bersekala besar di Medan, Kamis (14/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Brimob Polda Sumut kembali melaksanakan patroli berskala besar di Kota Medan. Hal ini sebagai langkah menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif. Saat patroli khusus itu, Polisi memberikan imbauan terhadap masyarakat tentang bahaya Covid-19.

Danki 4 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut AKP Budi Prayitno mengatakan, patroli itu dilakukan menyusul masih terjadinya peningkatan jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di wilayah tersebut. Petugas memberikan imbauan tentang pentingnya menggunakan masker di tengah pandemi Corona.

“Tujuan patroli ini untuk memberikan imbauan kepada masyarakat Kota Medan, untuk selalu waspada terkait dengan wabah virus Corona yang saat ini sedang melanda,” kata Budi di Medan, Rabu (13/5).

Hal itu menurut dia, sejalan dengan Peraturan Wali Kota (Perwal) Karantina Kesehatan sebagai upaya penanganan dan pencegahan Covid-19 yang mewajibkan warganya untuk menggunakan masker. “Kita lakukan imbauan kepada masyarakat yang masih kurang sadar terhadap pemakaian masker. Padahal masker di sini sangat penting bagi kesehatan untuk menjaga daripada penyebaran virus Corona,” ujar Budi.

Adapun, rute patroli dimulai dari Mako Brimob Polda Sumut menuju Jalan Mongonsi-Jalan Ir H Juanda-Jalan Brigjen Katamso-Jalan Pemuda. Selanjutnya menuju Jalan Balai Kota, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan KH Wahid Hasyim. (mag-1)

Tak Ada Pendaftaran Penerima Bansos di Kantor Dinsos, Kelurahan Diminta Layani Warganya

berdesakan : Ratusan masyarakat saling berdesak-desakan di depan Kantor Dinas Sosial Kota Medan, Rabu (13/5). Mereka mengabaikan social distancing atau physical distancing hanya untuk mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial senilai Rp600 ribu perbulan bagi warga terdampak Covid-19.
berdesakan : Ratusan masyarakat saling berdesak-desakan di depan Kantor Dinas Sosial Kota Medan, Rabu (13/5). Mereka mengabaikan social distancing atau physical distancing hanya untuk mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial senilai Rp600 ribu perbulan bagi warga terdampak Covid-19.
berdesakan : Ratusan masyarakat saling berdesak-desakan di depan Kantor Dinas Sosial Kota Medan, Rabu (13/5). Mereka mengabaikan social distancing atau physical distancing hanya untuk mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial senilai Rp600 ribu perbulan bagi warga terdampak Covid-19.
berdesakan : Ratusan masyarakat saling berdesak-desakan di depan Kantor Dinas Sosial Kota Medan, Rabu (13/5). Mereka mengabaikan social distancing atau physical distancing hanya untuk mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial senilai Rp600 ribu perbulan bagi warga terdampak Covid-19.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Membeludaknya masyarakat yang ingin mendaftar sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) langsung disikapi Dinas Sosial Kota Medan. Mereka langsung mengeluarkan surat edaran, meminta agar pihak kelurahan melayani warganya yang berhak mendapatkan bantuan. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu datang ke kantor Dinsos lagi.

Sekretaris Dinsos Kota Medan, Fakhruddin Harahap mengakui, membeludaknya masyarakat ke kantor Dinsos, bertolak belakang dengan semangat pencegahan penyebaran Covid-19 karena telah mengabaikan social distancing. “Sejujurnya kami pun tak mau seperti itu. Tiba-tiba banyak yang datang, katanya mau mengurus Bansos. Ya jujur saja, itu jelas sangat bertolak belakang dengan social distancing,” kata Fakhruddin Harahap kepada Sumut Pos, Kamis (14/5).

Namun kata Fakhruddin, pihaknya tidak dapat menolak warga yang sudah terlanjur datang, apalagi datang dengan membawa berkas untuk mengajukan permohonan itu. “Kalau kita bubarkan, pasti jadi semakin rumit dan kacau. Mereka sudah datang, bahkan ada yang jauh-jauh. Hari ini saja masih ada yang datang, tapi tak seramai kemarin,” ujarnya.

Sebenarnya, kata Fakhruddin, soal pengurusan yang bisa dilakukan lewat kepala lingkungan dan masing-masing kecamatan sudah pernah disampaikan sebelumnya lewat surat edaran di masing-masing kelurahan. Tapi entah mengapa, masyarakat tetap memilih datang ke kantor Dinsos.

“Oleh sebab itu, hari ini (kemarin) kami beri surat edaran yang kedua kepada Pak Sekda. Kabarnya hari ini ditandatangani Pak Sekda. Isinya adalah, instruksi kepada setiap kelurahan agar dapat melayani setiap warganya yang berhak untuk mendapatkan bantuan. Masyarakat tak perlu lagi datang ke Dinsos, nanti pihak kelurahan dan kecamatan saja yang akan berurusan dengan Dinsos. Kondisi ini pasti akan mengurai kerumunan massa,” katanya.

Oleh sebab itu, Fakhruddin meminta agar mulai saat ini, pihak kecamatan dan kelurahan lebih aktif dalam melayani masyarakatnya yang membutuhkan bantuan sosial. “Kita berharap (bagian) Tapem (Tata Pemerintahan) juga berperan aktif dalam memberikan instruksi dalam hal ini. Pengawasannya juga,” katanya.

250 Ribu KK Terdata

Terkait bantuan sosial dampak Covid-19 Pemko Medan tahap II, Fakhruddin membenarkan, direncanakan untuk didistribusikan mulai Sabtu ini, dengan total beras sebanyak 6.000 ton dan gula sebanyak 600 ton. “Iya, rencananya begitu, kalau tidak ada halangan. Totalnya 6.000 ton beras dan 600 ton gula,” tuturnya.

Bila per KK dijatah 20 kg beras dan 2 kg gula pasir, maka total tersebut akan habis dibagi untuk 300 ribu KK. Untuk itu, pihaknya pun mengaku telah mendata masyarakat yang akan menjadi penerima bantuan tahap kedua tersebut. “Sudah kita data 250 ribu KK yang akan menerima bantuan tahap kedua ini, jadi sisanya cadangan untuk masyarakat yang membutuhkan tapi belum kebagian. Jadi nanti kita minta Kepling jangan lagi ada yang bilang kalau bantuan sosial ini sudah habis kuota, kita masih punya cadangan 50 ribu paket,” tandasnya. (map)

Resmi Diserahterimakan kepada Kemenhub, Amplas dan Pinangbaris Bakal Jadi Terminal Modern

SERAH TERIMA: Kadis Perhubungan Medan Iswar, saat memimpin apel serah terima pengalihan pengelolaan Terminal Amplas dan Pinangbaris di pelataran parkir Terminal Amplas, Kamis (14/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terminal Terpadu Amplas dan Terminal Terpadu Pinang Baris akan direhab menjadi terminal yang memiliki standar seperti stasiun, bahkan bandara. Hal ini terungkap saat Pemko Medan melalui Dinas Perhubungan Kota Medan menyelenggarakan Apel Serah Terima Pengalihan Pengelolaan Terminal Tipe A Amplas dan Pinang Baris, di Pelataran Parkir Terminal Amplas, Kamis (14/5) pagi.

Serah terima pengelolaan terminal ini dilakukan sesuai amanat yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. Proses serah terima ini ditandai dengan pembacaan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Daerah Pemerintah Kota Medan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang telah ditandatangani pada 2 Januari 2020 dalam Apel yang dipimpin Kadis Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis dan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Provinsi Sumut, Putu Sumarjaya.

Selanjutnya, pengelolaan Terminal Amplas dan Pinangbaris menjadi wewenang Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Provinsi Sumut.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Provinsi Sumut, Putu Sumarjaya mengatakan, saat ini progres penyerahan Terminal Tipe A Amplas dan Pinangbaris telah sampai pada tahap pelimpahan personel, pendanaan, sarana dan prasarana serta dokumen (P3D). Artinya, setelah diserahkan tugas dan tanggung jawab terhadap terminal yang dulu dilaksanakan Pemko Medan sekarang menjadi wewenang dan akan dikelola Kementerian Perhubungan.

“Tugas berat menanti Kami setelah serah terima ini. Sesuai Visi Misi Menteri Perhubungan mewujudkan Terminal yang modern seperti Stasiun Kereta Api atau Bandara, baik itu fasilitas maupun pelayanan,” kata Putu.

Putu juga mengatakan, pihaknya terlebih dahulu akan merehab terminal Pinang Baris setaraf dengan stasiun. “Untuk terminal Pinang Barus tidak akan banyak perubahan, setelah fisiknya bagus, kita akan perbaiki tata kelola dan prasarananya minimal setaraf dengan stasiun. Sedangkan rehab Terminal Amplas mudah-mudahan dapat terselenggara tahun depan, fisiknya akan berubah. Kita akan persiapkan fasilitas seperti bandara, akan ada zona tiket sehingga nanti penumpang merasa nyaman. Luas terminal kurang lebih 2 hektar yang akan direhab,” jelas Putu.

Setelah perbaikan fisik, menurut Putu, Terminal Amplas diharapkannya dapat menjadi Ikon Kota Medan serta sebagai simpul Transportasi di Kota ketiga di Indonesia. “Oleh karenanya kami juga akan meningkatkan kualitas baik itu sumber daya manusianya maupun pelayanannya sehingga penumpang akan merasa nyaman berada di Terminal Amplas ini. Untuk menjalankan manajemen terminal kita juga akan merekrut personil dari lapangan dan jembatan timbang,” ungkap Putu.

Sementara itu, Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis menjelaskan bahwa serah terima pengalihan pengelolaan Terminal berdasarkan undang-undang seharusnya sudah dilakukan selambat-lambatnya pada tahun 2018. Akan tetapi karena berbagai faktor maka baru dapat dilakukan di tahun 2020. Tentunya proses panjang ini, Terminal Amplas dan Pinang Baris yang saat ini menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan akan semakin lebih baik. “Dengan perjuangan yang panjang, harapan kami tentunya tujuan untuk menjadikan Terminal lebih baik akan tercapai. Artinya secara fisik khususnya Amplas memiliki standar Internasional baik itu Sarana dan Prasarana maupun Pelayanan,” kata Iswar.

Menurut Iswar, selain Fisik, Fungsi dari Terminal juga harus tercapai, hal ini dapat dilakukan dengan managemen yang baik dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dalam hal ini BPTD Wilayah II Sumut. “Sebelum bangunan Fisik Jadi, sebaiknya Manajemen Terminal sudah terlaksana dengan baik, sehingga fungsi terminal tetap jalan. Dinas Perhubungan selaku yang pernah mengelola tentunya akan siap membantu jika diperlukan baik dari segi sumbangan pemikiran maupun tenaga personil jika memungkinkan. Kita akan bekerja sama demi kepentingan masyarakat Kota Medan,” harap Iswar.

Terkait dengan personil Dinas Perhubungan Kota Medan yang awalnya ditempatkan dikedua terminal tersebut, menurut Iswar, pihaknya akan menempatkan personil tersebut di wilayah-wilayah se Kota Medan. “Kota Medan ini sangat besar dan luas. Personil yang tadinya bekerja di kedua terminal tersebut akan disebar ke wilayah-wilayah untuk mengatur lalu lintas jalan. Kepada seluruh personil saya berpesan, secara administratif para personil tersebut tidak lagi bekerja di terminal Amplas maupun Pinang Baris. Tetapi seperti yang saya katakan jika dibutuhkan personil ini akan siap bekerja kembali di kedua terminal tersebut,” ucap Iswar.(map)

Perawat di Sumut Masih Terima Honor tak Sesuai UMR

Ilustrasi dokter
Ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perhatian pemerintah pusat terhadap perawat hingga saat ini dinilai masih sangat rendah. Mirisnya, masih banyak sekali perawat yang mendapat honor tak sesuai Upah Minimum Regional (UMR). Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumut 2020 sebesar Rp 2,499 juta, sedangkan UMK Medan Rp 3,222 juta.

Wakil Ketua DPW Persatuan Perawatan Nasional Indonesia Provinsi Sumut (PPNI Sumut), Hj Misrah Panjaitan SKep Ns MKep mengatakan, sekitar 500 lebih perawat yang bekerja di rumah sakit pemerintah maupun swasta se-Sumut masih menerima honor di bawah UMR. Parahnya, masih ada perawat yang menerima honor Rp 750.000 per bulannya.

“Kami sebagai pengurus PPNI dan seluruh senior keperawatan memiliki impian ke depan supaya perawat lebih dihargai dan diperhatikan pemerintah pusat maupun daerah,” kata Hj Misrah Panjaitan kepada wartawan di Medan, Kamis (14/5).

Ia menegaskan, di seluruh dunia perawat bekerja tanpa lelah untuk memberikan perawatan dan perhatian yang dibutuhkan orang. Kapanpun dan dimanapun membutuhkannya, perawat selalu membantu. Tak terkecuali perawat Indonesia begitu juga perawat di Sumut.

Diutarakannya, perawat memiliki peran unik, mereka bekerja dengan orang-orang sejak lahir sampai kematian, dan sangat diperlukan dalam pengambilan kebijakan kesehatan. Begitu juga pada masa pandemi saat ini, perawat, dokter serta tenaga kesehatan lainnya bekerja keras untuk menangani pandemi Covid-19 ini. “Banyak tantangan sejawat kami yang dihadapi di lapangan, tapi semangat mereka luar biasa untuk masyarakat tak pernah kendur. Semua ini untuk keselamatan masyarakat, dan tentunya untuk bangsa Indonesia,” tegasnya.

Misrah menyebutkan, menjadi perawat, dokter maupun tenaga kesehatan itu pilihan. Ketika sudah memilih perawat, artinya siap menahan air mata untuk melukis senyuman penuh kebahagiaan untuk orang lain. “Kami perawat, juga sama seperti yang lain punya keluarga, hati, harapan dan impian, yaitu untuk hidup layak, keluarga bahagia dan dapat memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak kami serta impian untuk dihargai,” tuturnya.

Menurut dia, perawat dan pasien seperti keluarga yang sama-sama berjuang. “Kami gantikan peran anda sebagai keluarganya yang selalu ada di setiap detik keinginannya. Bahkan, kami pikul pula tanggung jawab dalam wujudkan pelayanan prima serta memohon kesembuhan dalam doa dan ikhtiar bersama keluarga. Kami sadar kedekatan kami ini beresiko, tapi kami selalu sabar dalam setiap langkah pengabdian dalam merawat pasien. Kami sedekat ini karena mereka juga bagian keluarga kami. Mari kita semua gotong-royong untuk memutus mata rantai Covid-19,” ungkapnya.

Dia berharap terhadap perawat Indonesia agar mampu bersaing di tingkat internasional, baik dari bahasa, skill dan knowledge, serta kurikulum dan praktik pembelajaran di tingkat pendidikan keperawatan Indonesia setara dengan luar negeri. “Kami akan terus belajar, dan melatih untuk lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan keperawatan di Indonesia,” tandasnya.

Terpisah, salah seorang perawat salah satu rumah sakit swasta di Sumut mengakui, honor yang diterimanya setiap bulan masih di bawah standar. Meski begitu, ia tetap bekerja lantaran sulitnya mencari lapangan kerja. “Mau bagaimana lagi, kita terima ajalah daripada menganggur,” ucap perawat yang enggan disebutkan identitasnya. (ris)

Pedagang Dirampok, Leher dan 3 Jari Tangan Luka

DIRAWAT:Tenaga medis merawat Kesuma boru Siregar yang menjadi korban perampokan.
DIRAWAT:Tenaga medis merawat Kesuma boru Siregar yang menjadi korban perampokan.
DIRAWAT:Tenaga medis merawat Kesuma boru Siregar yang menjadi korban perampokan.
DIRAWAT:Tenaga medis merawat Kesuma boru Siregar yang menjadi korban perampokan.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Aksi perampokan terjadi di Dusun V Desa Sei Merah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang, Rabu (13/5) sekira pukul 22.30 WIB. Rumah milik Kesuma boru Siregar (68) menjadi sasaran perampokan itu. Wanita yang kesehariannya pedagang ini nyaris tewas, karena lehernya dan 3 jari tangannya mengalami luka tersayat pisau pelaku.

Informasi dihimpun, malam itu korban hendak mengambil air wudhu di belakang rumah korban. Tiba-tiba pada saat mengambil wudhu ada yang membekap mulut korban dan meletakan pesau di leher korban.

Korban melakukan perlawanan sehingga pelaku terjatuh dan korban mengalami luka dileher dan tangan korban. Korban lansung minta tolong kepada tetangga. Mendengar teriakan korban, pelaku langsung lari dan warga mengejarnya namun tak berhasil menangkap pelaku. Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit Mitra Sehat untuk di rawat.

Sampai sejauh ini, korban yang mengalami luka pada leher, tangan kiri jari kelingking jari tengah dan jari manis, belum membuat laporan pengaduan karena masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. (btr)

Serang Warga dan Lempar Masjid, Anggota Geng Motor Tewas Diamuk Massa

TEWAS: Korban tewas dianiaya warga, diduga merusak Mesjid Istiqomah.
TEWAS: Korban tewas dianiaya warga, diduga merusak Mesjid Istiqomah.
TEWAS: Korban tewas dianiaya warga, diduga merusak Mesjid Istiqomah.
TEWAS: Korban tewas dianiaya warga, diduga merusak Mesjid Istiqomah.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Segerombolan geng motor menyerang warga dan melempar Masjid Istiqomah di Jalan Veteran, Pasar VII, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli, Kabupaten Deliserdang, Kamis (14/3) pukul 03.00 WIB. Penyerangan itu mengakibatkan seorang geng motor belum diketahui identitasnya tewas setelah ditangkap dan diamuk oleh warga sekitar.

Peristiwa itu terjadi berawal dari beberapa remaja mesjid yang berkumpul tidak jauh dari mesjid didatangi segerombolan geng motor. Secara tiba-tiba, terjadi tawuran diantara mereka yang membuat remaja mesjid menyelamatkan diri dari serangan itu masuk ke Masjid Istiqomah.

Ternyata, geng motor itu terus melakukan penyerangan dengan melempar mesjid tersebut. Para remaja mesjid meminta pertolongan warga dengan berteriak dengan pengeras suara bahwa mesjid telah dilempari, mendengar itu warga sekitar berkeluaran rumah.

Warga mengejar sejumlah kelompok geng motor yang berusaha kabur dari lokasi. Nahas, seorang dari kelompok sepeda motor terjatuh, warga yang telah emosi mengamuk pria yang diperkirakan berusia 25 tahun itu hingga babak belur.

Suasana semakin heboh, petugas dari Polsek Medan Labuhan turun ke lokasi. Anggota geng motor yang terkapar dilarikan ke RSU Sinar Husni, setelah beberapa jam menjalani perawatan akhirnya anggota geng motor tersebut tewas.

“Selama ini warga sudah kesal dengan ulah mereka (geng motor), bahkan sudah sering mereka buat ulah. Makanya yang ditangkap itu langsung dipukuli warga,” beber Rudi warga sekitar.

Anggota geng motor yang tewas dengan mengenakan celana panjang warna biru dongker dengan lapisan dalam celana pendek biru merek adidas memakai baju kaos warna hitam berciri-ciri diperkirakan tinggi badan 165 cm, berat badan 55 kg dan kulit sawo matang telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Edy Safari dikonfirmasi mengatakan, kasus itu sudah mereka tangani, yang tewas hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

“Kita masih lakukan pengembangan di lapangan terkait kasus ini,” katanya. (fac/btr)