26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 4843

Syahnan Jadi Plt Kadis PU Medan

Khairul Syahnan
Khairul Syahnan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution menunjuk pelaksana tugas (Plt) Kadis PU pascaditangkapnya Kadis PU, Isa Ansari oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jabatan Plt Kadis PU diemban Asisten Ekbang Kota Medan, Khairul Syahnan.

“Pemko Medan tetap menjalankan tugas-tugas pemerintahannya, tadi saya sudah koordinasi dengan seluruh staf, kepemimpinan Dinas PU langsung di-take over. Secara de facto saya sudah tunjuk petugasnya Asisten Ekbang (Ekonomi dan Pembangunan) sebagai pelaksana tugas walaupun belum ada SK. Hal itu untuk menjaga performance dari Dinas PU agar bisa berjalan baik,” ujar Akhyar kepada para wartawan di Balai Kota, Kamis (17/10).

Seperti diketahui, Asisten Ekbang Kota Medan saat ini dijabat oleh Khairul Syahnan yang merupakan Kadis PU sebelum Isa Anshari. Dengan ditunjuknya Syahnan sebagai pelaksana tugas, maka Syahnan akan kembali bertugas di Dinas PU Kota Medan.

Tak hanya itu, Akhyar juga meyakinkan masyarakat Kota Medan, bahwa tertangkapnya Wali Kota Medan dan dua pejabat lainnya di lingkungan Pemko Medan tidak akan mengurangi kinerja Pemko Medan dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat Kota Medan.

“Semua akan tetap berjalan sebagaimana mestinya, kita akan tetap maksimalkan kinerja dan pelayanan bagi masyarakat Kota Medan. Tak hanya itu, kita juga akan perbaiki tata kelola pemerintahan ini,” pungkasnya. (map/ila)

Warga TKBM Usulkan Pemekaran Lingkungan, Rencananya jadi 4 Lingkungan

Fachril/sumut pos Komplek: Suasana di Komplek TKBM, Medan Labuhan. Warga di sini meminta pemekaran.
Komplek: Suasana di Komplek TKBM, Medan Labuhan. Warga di sini meminta pemekaran.
Komplek: Suasana di Komplek TKBM, Medan Labuhan. Warga di sini meminta pemekaran.
Fachril/sumut pos

MEDAN, SUMTPOS.CO – Warga yang menetap di Komplek Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM), Lingkungan XVIII, Kelurahan Seimati, Medan Labuhan mengusulkan pemekaran lingkungan.

Rencana pemekaran lingkungan dibahas telah dibahas dalam pertemuan musyawarah warga yang berlangsung di Komplek TKBM, Kelurahan Seimati, Kecamatan Medan Labuhann

Sekretaris Pantia Pemekaran Lingkungan, Syamsul Lubis, mengatakan, usulan pemekaran lingkungan berdasarkan hasil musyawarah masyarakat. Dasar pertimbangannya karena jumlah kepala keluarga (KK) di Lingkungan XVIII sudah mencapai 1.000 KK.

“Pemekaran lingkungan berdasarkan pemikiran bersama. Rencananya mau dimekarkan menjadi 4 lingkungan agar urusan administrasi masyarakat lebih mudah dan efesien dikerjakan kepala lingkungan,” kata Samsul, Kamis (17/10).

Tokoh Masyarakat Kelurahan Seimati ini menjelaskan, secara administrasi pengajuan ke kelurahan dan kecamatan sudah diajukan. Untuk Pemko Medan dan DPRD Medan masih tahap proses menunggu hasil musyawarah selanjutnya.

“Kami bermohon agar rencana pemekaran lingkungan ini dapat direspon dengan baik. Harapannya didukung oleh lurah dan camat, agar proses di Pemko Medan dan DPRD dapat berjalan dengan baik nantinya” kata Syamsul.

Sementara, Camat Medan Labuhan, Rudy Asriandi mengatakan, pihaknya sudah menerima usulan dari masyarakat. Untuk proses usulan itu akan menjalani mekanisme panjang dan perlu kajian sesuai dengan prosedur.

“Lurah ada meneruskam surat ke saya atas usulan masyarakat. Tapi, bagaimana kelanjutannya, syarat dan prosesnya harus dipenuhi. Nanti, akan dibahas di DPRD apakah diusulkan atau tidak tergantung proses berjalan nantinya,” ujar Camat. (fac/ila)

Sekolah Global Prima Bantu Korban Kebakaran Jalan S.Parman, Berikan Paket Sembako Plus Motivasi

bagus/sumut pos BERSAMA: Kepala SMA Global Prima, Indra Kesuma bersama rombongan, usai memberikan bantuan korban kebakaran di Jalan S.Parman.
BERSAMA: Kepala SMA Global Prima, Indra Kesuma bersama rombongan, usai memberikan bantuan korban kebakaran di Jalan S.Parman.
Bagus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Global Prima Charity Community ( GPCC) salah satu komunitas yang ada di Sekolah Global Prima menyerahkan bantuan paket sembako kepada korban kebakaran di Jalan S.Parman Gang Langgar dan Pasir Kelurahan Petisah Hulu.

Rombongan GPCC masing-masing Kepala SMA Global Prima, Indra Kesuma, S.Pd MM, Kepala SMP Global Prima Maria Linda S.Pd MM, Kepala SD Global Prima Yubaniar Pratiwi SS MM, Kepala Sekolah PG/TK Global Prima Loni Arti S Pd MM dan staf di jajaran Sekolah Global Prima diterima langsung kepala lingkungan Misli Lubis dan Lurah setempat Erwin Sibero.

Kepala SMA Global Prima, Indra Kesuma, S.Pd MM mengatakan, pihaknya turut prihatin atas kejadian ini. “Semoga keluarga yang ditimpa musibah tabah dan cepat bangkit untuk memperbaiki perekonomian yang sudah porak poranda, dan semoga bantuan dari GPCC dapat meringankan beban dan menjadi motivasi untuk memperbaiki keadaan yang sudah terjadi,” kata Idra Kesuman

Untuk masalah kemanusiaan, kata Indra Kesuma, tim GPCC sangat peduli dan bergegas langsung menjadi penyemangat atau memberikan motivasi kepada para korban.”Ketika sampai di lokasi, kami melihat seluruh raut wajah yang sangat senang menerima kehadiran kami,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Kepala SMP Global Prima Maria Linda S.Pd MM, bahwa kegiatan ini adalah untuk memberikan bantuan kemanusiaan peduli korban kebakaran. Hal ini juga dirasakan sesuai dengan komitmen Sekolah Global Prima. Dalam hal ini GPCC juga mendapat dukungan penuh dari Koordinator Sekolah Global Prima Dr Willy Tanjaya SH SKom MKn.

Maria Linda mengatakan, keluarga besar Global Prima turut prihatin atas kejadian ini.”GPCC hadir sebagai jembatan amal untuk sedikit membantu dan meringankan beban saudara kita yang sedang mengalami kesusahan,” katanya.

Sementara itu di tempat terpisah, Koordinator Sekolah Global Prima Dr Willy Tanjaya SH SKom MKn kepada wartawan, Kamis (17/10) mengatakan, keluarga besar Sekolah Global Prima turut berduka atas musibah kebakaran ini. Semoga yang mendapat musibah diberi kesabaran dan ketabahan.

Willy Tan Jaya menyebutkan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian GPCC dalam rangka membantu sesama, guna meringankan beban korban kebakaran.Semoga seluruh keluarga yang tertimpa musibah tidak berlarut dalam kesedihan namun segera bangkit kembali semangat untukmembangun.

“Bantuan dana diberikan juga untuk salah seorang guru Global Prima Tanjit Kaur, namun demikian beliau juga tergerak untuk berbagi kepada korban kebakaran,” kata Willy Tanjaya.

Pada kesempatan itu juga, Willy Tanjaya mengucapkan terimakasih kepada Lurah dan Kepala Lingkungan yang telah menyambut kedatangan rombongan GPCC dari Global Prima.

“Terima kasih juga kepada para guru dan orang tua siswa yang telah berpartisipasi dalam penggalangan dana untuk saudara kita yang sedang mengalami musibah kebakaran. Semoga amal baik kita berkenan diterim-Nya,” pungkas Willy.(gus/ila)

Pertambangan di Sumut Banyak Tak Berizin

prans/sumut pos SOSIALISASI: Kepala Dinas ESDM Sumut Zubaidi memberikan sosialisasi Pembinaan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara di Hotel Kanaya Medan, Selasa (15/10).
SOSIALISASI: Kepala Dinas ESDM Sumut Zubaidi memberikan sosialisasi Pembinaan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara di Hotel Kanaya Medan, Selasa (15/10).
SOSIALISASI: Kepala Dinas ESDM Sumut Zubaidi memberikan sosialisasi Pembinaan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara di Hotel Kanaya Medan, Selasa (15/10).
prans/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi telah menyurati bupati/wali kota se-Sumut pada 18 September 2019 dan meminta semua kepala daerah mendata usaha pertambangan berizin dan yang tidak berizin.

Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah pasti usaha pertambangan yang memiliki izin. Dengan usaha tambang berizin itu, akan dimaksimalkan penerimaan pendapatan daerah. Kemudian yang tidak berizin, akan ditertibkan karena merupakan usaha pertambangan ilegal yang berpotensi merusak lingkungan dan mengganggu operasional para pemegang IUP.

“Sekarang lagi berproses, kita lagi menunggu laporan data dari kabupaten/kota Pak Gubernur Edy Rahmayadi ingin agar setiap operasional usaha pertambangan, harus memberi kontribusi positif bagi daerah,” kata Faisal, Perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Sumut, dalam sosialisasi Pembinaan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Mineral dan Batubara di Hotel Kanaya Medan, Selasa (15/10).

Sebagai salah satu pemateri sosialisasi, Faisal menyebutkan dugaan masih banyaknya usaha pertambangan di Sumut yang tidak berizin. Karenanya atas dasar itu Gubsu menyurati seluruh kepala daerah agar menyikapi persoalan ini guna melakukan pendataan seluruh pemegang IUP.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumut, Zubaidi mengatakan, sebagai inisiator sosialisasi menyampaikan kegiatan itu memang dititikberatkan atas meningkatnya peran pemerintah provinsi di sektor mineral dan batubara sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Penerbitan IUP yang sebelumnya masih terbagi antara pemkab/pemko dan pemprov, kini sepenuhnya menjadi kewenangan provinsi. “Untuk itu perlu ada pembinaan bagi pemegang izin usaha pertambangan mineral dan batubara di Sumut,” kata Zubaidi.

Di Sumut, jumlah data pemegang IUP Operasi Produksi mencapai 278. Dari jumlah itu, sebanyak 127 IUP berada di wilayah Cabang Dinas ESDM I (Langkat, Medan, Deliserdang, Serdangbedagai) dan 30 IUP di wilayah Cabang Dinas ESDM I (Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Humbahas dan Samosir).

Zubaidi mengatakan data IUP itu masih sifatnya sementara, karena belum menggambarkan data sesungguhnya jumlah usaha pertambangan proses produksi yang ada di Sumut. “Masih disinyalir banyak usaha pertambangan tanpa izin,” paparnya.

Ia menambahkan, pendataan IUP itu juga sangat penting untuk pembinaan dalam konteks kewajiban pemegang IUP menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dan kewajiban penempatan jaminan reklamasi dan pascatambang.

Kewajiban-kewajiban itu, kata dia, merupakan amanat Peraturan Menteri ESDM Nomor 11/2018 tentang Tata Cara Pemberian Wilayah, Perizinan dan Pelaporan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. (prn/ila)

Wali Kota Medan Terjaring OTT KPK, Pelayanan Jangan Terganggu

DRAINASE: Pekerja dan alat berat membongkar drainase di salah satu jalan di Kota Medan, beberapa waktu lalu. Pascatertangkapnya Kadis PU Kota Medan, Isa Ansari oleh KPK, pelayanan untuk mengatasi banjir di Kota Medan diharapkan tetap berjalan tanpa terganggu. SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
DRAINASE: Pekerja dan alat berat membongkar drainase di salah satu jalan di Kota Medan, beberapa waktu lalu. Pascatertangkapnya Kadis PU Kota Medan, Isa Ansari oleh KPK, pelayanan untuk mengatasi banjir di Kota Medan diharapkan tetap berjalan tanpa terganggu
DRAINASE: Pekerja dan alat berat membongkar drainase di salah satu jalan di Kota Medan, beberapa waktu lalu. Pascatertangkapnya Kadis PU Kota Medan, Isa Ansari oleh KPK, pelayanan untuk mengatasi banjir di Kota Medan diharapkan tetap berjalan tanpa terganggu. SUTAN SIREGAR/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta untuk tetap memberikan pelayanan publik dengan profesional dan baik kepada masyarakat serta menjalani aktivitas seperti biasa, meski Wali Kota Medan, HT Dzulmi Eldin terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penegasan ini disampaikan Kepala Ombudsman RI Wilayah Sumut, Abyadi Siregar kepada Sumut Pos, Kamis (17/10) siang. Jangan sampai mengganggu pelayan yang ada di dinas-dinas di Pemko Medan. Biar lah itu, menjadi proses hukum tersendiri,” kata Abyadi.

Menurut Abyadi, bila Kepala Daerah tersangkut hukum, pemerintah masih mempunyai kewajiban untuk tetap memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dan haknya masyarakat mendapatkan pelayanan tersebut.

“Harus dilakukan seperti biasa atau ditunjukkan kinerja yang lebih baik lagi bahwa pelayanan birokrasi di Pemko Medan lebih baik,” tutur Abyadi.

Abyadi mendorong Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk segera mengambil langkah dengan menunjuk Wakil Wali Kota Medan, Akhyar untuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan.

“Harus ada antisipasi dan hal-hal batas-batasan serta wewenang, harus ditunjuk Plt oleh Mendagri. Makanya kita minta itu. Hal yang penting segara ditunjuk. Intinya, jangan menggangu pelayanan publik,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Wali Kota Medan, Drs Dzulmi Eldin, Kepala Dinas PUPR Kota Medan, Isa Ansyari dan Kepala Bagian Protokoler Kota Medan, Syamsul Fitri Siregar sebagai tersangka kasus suap tersebut.

Dalam operasi tangkap tangan atau OTT dilakukan KPK di Medan sejak Selasa (15/10) hingga Rabu (16/10) dini hari, petugas mengamankan 5 orang dan satu orang merupakan ajudan Eldin berhasil kabur dan buron.

Dari keseluruhan yang diamankan, KPK hanya menetapkan Eldin dan Syamsul sebagai tersangka dalam kasus suap dengan uang diamankan senilai Rp330 juta. Kedua dinyatakan penyidik sebagai penerima suap dan Ansyari sebagai pemberi suap.

Sekadar diketahui, sudah tiga Wali Kota Medan tersandung hokum. Pertama, Wali Kota Abdilllah dan Ramli. Keduanya, harus berurusan dengan penegak hukum di KPK karena kasus korupsi.

Kemudian, Wali Kota yang dijabat Rahudman Harahap yang juga harus menjalani atas kasus korupsi. Terkahir, Wali Kora Dzulmi Eldin. (gus/ila)

Pemerintah Pusat Lakukan Study Kelayakan, Pembangunan Tol Medan-Berastagi

PERBAIKAN: Kondisi Jalan Medan-Berastagi saat terjadi longsor, beberapa waktu lalu. Pemerintah pusat saat ini sedang melakukan Feasibility Study (FS) terkait pembangunan jalan tol Medan-Berastagi sepanjang 48 km. FS ini ditargetkan selesai pada Januari 2020.
PERBAIKAN: Kondisi Jalan Medan-Berastagi saat terjadi longsor, beberapa waktu lalu. Pemerintah pusat saat ini sedang melakukan Feasibility Study (FS) terkait pembangunan jalan tol Medan-Berastagi sepanjang 48 km. FS ini ditargetkan selesai pada Januari 2020.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah pusat saat ini sedang melakukan Feasibility Study (FS) atau study kelayakan, terkait pembangunan jalan tol Medan-Berastagi sepanjang 48 km. FS ini ditargetkan selesai pada Januari 2020.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan, Selamat Rasidi, mengatakan, setiap kegiatan yang nilainya besar, itu harus ada feasibility study yang nantinya bisa mengeluarkan rekomendasi iya atau tidak. “Karena di sana akan disebut apakah proyek tersebut feasibel atau tidak. Pembangunan jalan tol Medan-Berastagi ini memang termasuk kegiatan bermodal besar. Karena butuh biaya sebesar Rp200 miliar/km,” katanya, pada Lustrum XII dan Reuni Akbar Fakultas Teknik USU, di Auditorium USU, Kamis (17/10).

Selamat menjelaskan, kalau pembangunan jalan tol Medan-Berastagi dinilai feasibel, maka selanjutnya akan dilakukan Detail Engineering Design (DED) yang bisa memberikan 10-20 alternatif desain.

Setelah itu akan ada penetapan lokasi (penlok) yang akan dilakukan oleh kepala daerah. Baru akan mengikut dokumen lingkungan. Ada tidak daerah-daerah seperti taman margasatwa, ini nanti akan ada perlu izin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH). Makanya nanti diperlukan dokumen lingkungan.

Terakhir, soal lahannya. Jadi diperkirakan karena ini daerah perbukitan, membuat jalan tol di sana itu perlu dana sekitar Rp 200 miliar/km di luar biaya lahan. Kalau misalnya 48 km, totalnya hampir Rp 9,6 triliun. Dana ini cukup besar sehingga harus cari investor agar 2/3 biayanya dari investor dan 1/3 dibiayai oleh pemerintah. “Nah, investor kan mempunyai penilaian. Menguntungkan tidak. Jadi rasio yang ada sekarang, layak itu dibangun jika rasionya sekitar 12%. Sementara kita ini baru 5-6%,” kata Selamat.

Rasio 12%, terang Selamat, apabila dibandingkan yang lama dengan yang baru nanti, ada 12% nilainya. Tapi kalau tidak, belum layak. Jadi ini adalah internal rate of return (IRR). Modalnya tidak kembali jika IRR-nya di bawah 12%.

Karena itu, bukan pemerintah tidak mau membangun jalan tol Medan-Berastagi. Itu makanya diperlukan feasibility study yang teliti. “Kita tunggu saja. Pemerintah pusat melalui kementerian PUPR sedang buat feasibility study dan diharapkan ini akan selesai di bulan Januari 2020. Tapi dengan catatan FS itu keluarannya yes or no,” katanya.

Jika feasibility study-nya ‘Yes’, maka bisa dimulai dengan panjang 48 km. Ini nantinya jadi trans baru. Karena jalan tol tidak boleh mengganggu jalan yang tidak berbayar.

Ditanya terkait optimisme apakah jalan tol Medan-Berastagi bakal terwujud, tentu optimis sepanjang ada investor berminat. “Karena biasanya, investor bisa melihat yang tidak bisa kita lihat ya. Jadi melihat pengembangan wilayahnya, atau pengembangan lain yang dia bisa coba nanti, ada nilai tambah yang bisa dihitungnya,” katanya.

Begitupun, kata Selamat, soal jalan tol Medan-Berastagi ini juga terkendala di lahan karena disekitarnya hutan lindung dan merupakan daerah tangkapan air untuk Kota Medan. Jadi hal ini yang harus dipertimbangkan supaya tidak menimbulkan efek samping lebih besar. Jangan sampai pembangunannya mengganggu ekologi atau alamnya, karena kita tahu daerah Berastagi adalah daerah rawan longsor.

Ditanya terkait daerah yang sama persis dengan Berastagi, Selamat mengatakan ada di Jawa Tengah. Hanya saja penggunaannya di sana banyak karena berdekatan dengan provinsi lain “Jadi ini yang membuat interaksi antar daerah simpul-simpul usaha cepat dan ekonomi bisa bangkit Kalau kita lihat Medan-Berastagi paling ke Kabanjahe, Parapat dan Sidikalang. Jadi siapa yang mau bayar tol. Kan investor tidak mau rugi. Tapi tentu kita berharap ada investor yang tertarik,” pungkasnya. (mbo/ila)

Bank Syariah Mandiri Optimis Capai DPK Rp1,7 Triliun

istimewa BERSAMA: Head Mandiri Syariah Region I/ Medan Ahmad Zailani (kiri) bersama Group Head Corporate Secretary Ahmad Reza (kanan) memaparkan soal kinerja BSM hingga tiwulan III-2019 di Medan, Rabu (16/10)
BERSAMA: Head Mandiri Syariah Region I/ Medan Ahmad Zailani (kiri) bersama Group Head Corporate Secretary Ahmad Reza (kanan) memaparkan soal kinerja BSM hingga tiwulan III-2019 di Medan, Rabu (16/10)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Region I/Medan optimistis bisa mencapai target penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tahun 2019 sebesar Rp1,7 triliun.

“Keoptimisan mengacu pada realisasi hingga triwulan III sudah mencapai Rp1,4 triliun,” ujar Head Mandiri Syariah Region I/ Medan Ahmad Zailani di Medan, Rabu.

Menurut dia, DPK BSM Region I memang terus bertumbuh bahkan dengan pertumbuhan yang tinggi khususnya berupa deposito.

“DPK hingga triwulan III 2019 secara YoY (year on year) naik 18,5 persen.Kenaikan yang cukup menggembirakan,” katanya.

Dijelaskannya, BSM tengah fokus pada pembiayaan cicil emas dan gadai emas. Sebab produk emas tengah menjadi produk yang cukup mendapatkan peminat yang baik di masyarakat dan menjadi produk unggulan.

“Cicilan ringan, berkah dan syariah memenuhi kebutuhan dari masyarakat. Jadi bila masyarakat kita pengen punya emas tapi dananya belum mencukupi maka BSM bisa memfasilitasi. Mulai dari 10 gram sampai 250 gram emas antam yang bersertifikat,” tutur Ahmad.

Sementara itu, Area Mikro dan Pawning Manager Medan Kota Bank Mandiri Syariah Kanwil I, Herry Kristianta Tarigan untuk produk tersebut yakni cicil emas menggapai masa depan dengan harga hari ini. Contohnya saat ini bila punya uang Rp5 juta namun nilainya untuk membeli sesuatu di beberapa tahun ke depan akan menurun.

“Namun untuk harga emas ini bisa menjaga inflasi kita. Bisa juga menjadi persiapan untuk hari tua atau persiapan untuk kenaikan haji dan perjalanan ibadah. Bahkan persyaratannya sudah sangat gampang cukup isi formulir cicilan dan foto copy KTP saja dan bisa investasi emas minimal dari 10 gram,” tandasnya.(gus/ram)

Dukung Akselerasi Ekonomi Digital Indonesia, DANA Sinergi dengan JNE

istimewa M. Feriadi Presiden Direktur JNE (kiri) Vincent Iswara CEO DANA.
M. Feriadi Presiden Direktur JNE (kiri) Vincent Iswara CEO DANA.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – DANA sebagai dompet digital yang diandalkan penduduk Indonesia hari ini memperkaya portofolionya. Kali ini DANA mengumumkan kemitraan strategis dengan penyedia jasa layanan logistik di Indonesia, Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

“Pembayaran maupun logistik masih menjadi tantangan di industri e-commerce, maka dari itu kolaborasi ini menjadi salah satu solusi sangat baik untuk membantu mengatasi tantangan tersebut” ujar Vincent Iswara, CEO DANA pada media gathering yang diadakan di Capital Place, Jakarta Selatan, Selasa (15/10).

Kemitraan ini tentunya akan mampu menghadirkan pengalaman-pengalaman transaksi yang beragam kepada para pengguna.

“JNE berperan sebagai pilar logistik dalam ekosistem e-commerce berkomitmen untuk terus berinovasi. Meningkatkan kapabilitas, terutama di bidang IT dan infrastruktur untuk memungkinkan JNE menunjang maupun bekerja sama dengan pihak-pihak teknologi finansial dan online platform,” ujar M. Feriadi, Presiden Direktur JNE.

Kemitraan ini akan mendukung transaksi di layanan e-commerce yang mayoritas masih berbasis perbankan. Terlebih saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan (unbankable).

Kemitraan antara kedua perusahaan ini menghasilkan sebuah fitur yang memudahkan pengguna dalam bertransaksi, yaitu pembayaran nontunai.

Pembayaran nantinya dapat dilakukan melalui sinergi antara kurir dan pembayar dengan aplikasi DANA.

Pengguna tidak perlu khawatir apabila saldo DANA kurang karena aplikasi ini sudah mempersiapkan fitur card binding yang mana pengguna dapat menyimpan kartu debit dan kartu kredit terverifikasi bank penerbit di dompet digitalnya.

Selain praktis, melalui cara ini, keamanan juga lebih terjamin karena pengguna tidak perlu memberikan bentuk fisik kartu debit atau kartu kredit, yang sesungguhnya memiliki nomor yang harus diproteksi, yaitu nomor kartu dan CVV.

Dalam survei yang dilakukan oleh DANA pada bulan Mei hingga Juli 2019 di empat kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta, ditemukan bahwa mayoritas responden sudah menggunakan dompet digital dan sudah pernah berbelanja di e-commerce. Dari survei terhadap 757 orang responden itu, jumlah pengguna dompet digital terbesar terdapat di Bandung (69,4%), diikuti Jakarta (65,9%), Yogyakarta (63,8%), dan Surabaya (37,5%). Sementara, dari 1.046 orang responden, jumlah pengguna layanan e-commerce terbesar ada di Bandung (85,9%), diikuti Jakarta (82,8%), Yogyakarta (81,3%), dan Surabaya (76,9%).

Menurut Vincent, sektor perdagangan elektronik atau e-commerce adalah salah satu motor utama penggerak ekonomi digital Indonesia saat ini. Sektor ini digadang-gadang mampu menjadi pilar utama menguatnya perekonomian nasional dengan prakiraan nilai transaksi sebesar US$4,45 triliun pada 2021. Namun, dunia e-commerce sendiri saat ini masih harus menghadapi berbagai tantangan.

“Alat pembayaran untuk mendukung transaksi di platform-platform e-commerce mayoritas masih berbasis layanan perbankan. Ini menjadi tantangan jika melihat fakta masih banyaknya jumlah masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke layanan perbankan. Tantangan lain adalah logistik sehubungan dengan kondisi geografis Indonesia yang luas dan berbentuk kepulauan,” tutur Vincent.

Melalui kolaborasi DANA dan JNE, dompet digital DANA akan menjadi salah satu infrastruktur pembayaran digital yang bisa dimanfaatkan oleh pelanggan JNE atau pelanggan e-commerce, toko online maupun beragam marketplace, yang telah menggandeng JNE sebagai pendukung layanan ekspedisinya.

Bagi pelaku usaha kreatif berskala UMKM yang selama ini melakukan kegiatan pemasaran mandiri dan tidak tergabung dengan marketplace, dapat memanfaatkan sinergi DANA dan JNE ini untuk meningkatkan kualitas layanan dan kompetensinya. (rel/ram)

BRI Cabang Sidikalang Gelar Panen Hadiah Simpedes Semester I Tahun 2019, Adinan Maha Raih Hadiah Grand Price Mobil

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS. SIMBOLIS: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu secara simbolis menyerahkan duplikat kunci mobil hadiah grand price penarikan undian Simpedes kepada Pinca BRI Sidikalang, Ardhani Bagus Pinuntun untuk selanjutnya diberikan kepada nasabah, Adinan Maha.
SIMBOLIS: Bupati Dairi, Eddy KA Berutu secara simbolis menyerahkan duplikat kunci mobil hadiah grand price penarikan undian Simpedes kepada Pinca BRI Sidikalang, Ardhani Bagus Pinuntun untuk selanjutnya diberikan kepada nasabah, Adinan Maha.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk cabang Sidikalang Kabupaten Dairi menggelar Panen Hadiah Simpedes (PHS) semester I tahun 2019. Nasabah dari unit Terminal Sidikalang, Adinan Maha mendapatkan grand price berupa 1 unit mobil Honda Mobilio. Penyerahan hadiah ini dilaksanakan di gedung nasional Dajuli Manik Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Kamis (17/10).

Pimpinanan cabang (Pinca) BRI Sidikalang, Ardhani Bagus Pinuntun mengatakan, keberadaan BRI berperan aktif mendorong pembangunan di Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengusaha kecil dan menengah dengan penyaluran kredit Kupedes, KUR dan UMKM serta kredit program yang semuanya untuk memberikan dampak peningkatan pendapatan masyarakat.

“Dan program PHS ini sebagai wujud penghargaan BRI atas kesetaian dan loyalitas nasabah. BRI menyediakan total hadiah Rp362 juta lebih hadiah yang terdiri dari 1 unit mobil Honda, 3 unit sepeda motor Suzuki dan 41 barang elektronik dengan total 45 hadiah. Ardhani mengajak masyarakat menabung dan meningkatkan saldo tabungan Simpedes untuk menunjang pembangunan sekaligus menadapatkan hadiah,” ujarnya saat penyerahan hadiah PHS Semester I 2019.

Dikatakan Ardhani, perkembangan kredit yang disalurkan dari tahun ke tahun di 2 Kabupaten dimaksud terus meningkat. Dalam 3 tahun terakhir, perkembangan kredit, Kupedes, KUR dan UMKM serta kredit program yakni untuk tahun 2017 jumlah kredit sebesar Rp167,527 miliar dengan jumlah nasabah 8,861 (103,15%). Sementara di tahun 2018 meningkat menjadi Rp293,869 miliar dengan jumlah nasabah 10.683 (175,41%).

Dan untuk tahun 2019 hingga bulan Agustus jumlah kredit melejit ke angka Rp320,463 miliar dengan nasabah 11.283 (109,04%). Begtu juga dana nasabah. Dimana dalam 3 periode terakhir juga mengalami peningkatan. Untuk tahun 2017 jumlah dana atau tabungan simpedes sebesar Rp213,958 miliar dengan nasabah 63.320 orang (108,31%).

Sementara di tahun 2018 jumlah tabungan bertambah menjadi sebesar Rp247,108 miliar dengan nasabah 72.735 orang (115,49%). Begitu juga untuk tahun 2019 hingga akhir Agustus 2019 jumlah tabungan bertambah menjadi Rp266,880 miliar dengan jumlah nasabah 80,778 orang (108,00%),” ungkapnya.

Untuk memobilisasi dana BRI Sidikalang memperkenalkan simpanan kepada nasabah berupa Simpedes, Britama, Giro dan Deposito yang dalam pelaksanaanya dilayani oleh 1 Kantor cabang, 7 Kantor unit, 2 Kantor BRI teras dan 1 mobil teras keliling.

Sementara itu, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan apresiasi kepada BRI yang terus konsisten memberikan hadiah kepada masyarakat (nasabah) untuk memotivasi gemar menabung. BRI punya tanggungjawab social mendorong percepatan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

“Menabung bisa berhemat dan sistem keuangan terarah sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Selain Bupati dan Pimpinan Cabang, acara ini juga dihadiri Kepala Dinas Sosial Dairi, Sonta Purba, Notaris Binahar Hutapea serta undangan lainnya. Pinca BRI Sidikalang, Ardhani Bagus Pinuntun mengatakan, penarikan undian simpedes yang digelar adalah periode 1 Maret 2019-31 Agustus 2019 atau undian ke-63 di Kantor cabang Sidikalang. (rud/ram)

Dari 900 Ribu WNI yang Berobat ke Penang, Setengahnya Orang Sumut

Foto: Istimewa
Sherena Azli, CEO Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) saat jumpa media, Minggu (13/10/2019).

PENANG, SUMUTPOS.CO – Sepanjang 2018, warga negara asing yang berobat ke Malaysia, mencapai 1,2 juta. Dari jumlah itu, warga negara Indonesia mendominasi di angka 900 orang. Dan dari keseluruhan WNI itu, setengahnya merupakan warga Sumatera Utara. Destinasi favorit orang Sumut adalah rumah sakit di Penang.

“Bisa dikatakan, warga Medan, Sumatera Utaralah yang menjadi asal muasal tren berobat ke Penang di kalangan orang Indonesia. Dari Medan baru menjalar ke daerah lain, seperti Jakarta, Aceh dan Surabaya,” ungkap CEO Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), Sherene Azli, saat jumpa media Familiarisation Trip di St Wembley Georgetown, Penang, Malaysia, Minggu (13/10/2019).

Ada enam teratas jenis penyakit yang umumnya diperiksakan pasien asal Sumatera Utara. Mulai dari medical full check up, ortopedi, kardiologi, onkologi (cancer), IVF (bayi tabung), dan saraf (neurologi). Respons cepat dan diagnosis menyeluruh yang diberikan dari rumah sakit kepada para pasien dengan biaya yang relatif terjangkau, menurutnya, menjadi alasan utama para pasien datang berobat ke Malaysia. Biaya berobat ke Malaysia terjangkau karena pemerintah mengatur ketat mengenai biaya.

“Selain itu, adanya kesamaan budaya dan rumpun menjadi menyebabkan pasien Indonesia nyaman berobat di Penang. Jadi bisa aja fee jasa konsultasi itu tinggi. Tapi dengan pasien Indonesia, fee ini dijadikan lebih murah karena komunikasi lebih mudah dibandingkan ke pasien negara lain. Begitu juga dengan laporan medis, tidak perlu translate medical report. Sehingga tidak perlu pengeluaran biaya tambahan,” kata Sherene.

Selain itu, kampanye mulut ke mulut menjadikan rumah sakit di Malaysia makin dipercaya. “Sebelumnya ada pasien yang berobat di salahsatu rumah sakit di Penang. Karena puas, ia menceritakannya ke anggota keluarga atau tetangga. Kesaksian orang dekat biasanya lebih dipercaya,” kata Sherene yang tahun 2017 lalu terpilih sebagai salahsatu dari 30 Women Achievers and Leaders of Malaysia) yang  oleh the Golden Globe Tigers Award 2017.

Karena tingginya minat warga asing berobat ke rumah sakit di Penang dan Kualalumpur, pemerintahan Malaysia membentuk Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) pada tahun 2009 lalu, yang fokus memberikan pelayanan dan mempromosikan industri wisata kesehatan di Malaysia.

Foto: Istimewa
Sherena Azli, CEO Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) saat jumpa media, Minggu (13/10/2019).

Organisasi yang saat ini di bawah naungan Kementerian Keuangan Malaysia itu, bertanggung jawab mengelola perjalanan wisata kesehatan ke Malaysia. Melalui program MHTC, pemerintah Malaysia menghubungkan rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta dengan para pasien.

“Malaysia memiliki totalnya 200 rumah sakit swasta, tidak termasuk klinik gigi dan pusat kesehatan. Mitra Rumah Sakit MHTC terdiri dari 73 anggota rumah sakit swasta aktif untuk wisatawan kesehatan. Sebanyak 21 di antaranya terdiri dari anggota elite dan 52 anggota biasa,” kata Sherene.

RS elit incaran pasien antara lain Island Hospital, Penang Adventist Hospital, Gleneagles Hospital Penang, dan Loh Guan Lye Specialist Centre.

“MHTC memberikan pelayanan ‘end to end’ bagi pasien yang ingin berobat di Malaysia. Jadi sebelum pasien datang, kami sudah menyambut kedatangan mereka di bandara. Selepas dari rumah sakit, rehabilitasi, laporan medis untuk dokter di Indonesia juga, seluruhnya kami dampingi dan itu gratis. Jadi pasien yang datang tidak perlu lagi bingung mau ke mana,” jelasnya.

MHTC juga melayani pemberian informasi kepada calon pasien. Mulai dari tanya-tanya biaya, rumah sakit, dokter, hingga pilihan hotel bahkan pilihan transportasi. “Kami ada kerjasama dnegan Traveloka untuk memberikan diskon tiket bagi pasien,” katanya.

MHTC menyediakan concierge dan lounge di bandara, untuk pasien yang akan berobat ke Malaysia. Bahkan disediakan jalur cepat (fast track) di bandara untuk para pasien.

Kemudian, MHTC juga melibatkan pihak kementrian dan pihak imigrasi untuk pembuatan e-visa bagi pasien-pasien yang butuh waktu lama berada di Penang. “Bahkan ada jalur cepat (fast track) di bandara,” tambahnya manis.

Atas pelayanannya yang terigrasi, MHTC beberapa kali mendapatkan penghargaan internasional. Seperti penghargaan International Living (Global Retirement Index 2015, 2016, 2017, 2018, 2019), sebagai Best Country in the World for Healthcare.

MHTC memiliki situs sendiri yakni www.medicaltourism.com.my. Bahkan ada kantornya di PIC Jakarta. Tanya-tanya informasi boleh melalui Whatsapp di nomor 0812 897 100 29. “Semua gratis,” kata Sherene mengakhiri. (mea)