map/sumut pos
BERSAMA: Direktur Prasarana Dirjen Perhubungan Darat, Rizal Wasal (tengah), Kadishub Medan, Iswar Lubis (kanan) dan Kepala BPTD Sumut, Putu Sumarjaya (kiri) di Terminal Amplas, Kamis (19/9).
BERSAMA: Direktur Prasarana Dirjen Perhubungan Darat, Rizal Wasal (tengah), Kadishub Medan, Iswar Lubis (kanan) dan Kepala BPTD Sumut, Putu Sumarjaya (kiri) di Terminal Amplas, Kamis (19/9). map/sumut pos
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dirjen Perhubungan Darat melakukan peninjauan ke Terminal Amplas, Kamis (19/9) siang. Kunjungan tersebut untuk memastikan proses percepatan pembangunan terminal tipe A di Kota Medan n yakni Terminal Terpadu Amplas.
Rencananya, kedua terminal tersebut mulai dibangun pada Januari 2020 “Saya datang dan meninjau langsung ke Terminal Amplas ini untuk memastikan proses percepatan pembangunan Terminal Amplas,” ujar Direktur Prasarana Dirjen Perhubungan Darat, Rizal Wasal didampingi kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Iswar Lubis dan Kepala BPTD Sumut, Putu Sumarjaya kepada Sumut Pos, Kamis (19/9) di Terminal Amplas usai melakukan tinjauan.
Rizal mengatakan, bahwa proses penyerahan aset dua terminal tipe A Kota Medan, yakni Amplas dan Pinangbaris sedang berjalan dan sedang dalam pembahasan. “Gak lama lagi sudah selesai proses penyerahan asetnya dari Pemko Medan ke pemerintah pusat,” ujarnya.
Untuk itu, kata Rizal pihaknya di pusat tengah membuat konsep yang tepat untuk Terminal Amplas, agar dapat menjadi terminal yang jauh lebih baik, lebih maju dan berkelas.
“Begitu sudah selesai proses peralihan aset itu, maka akan segera kami lelang proses pembangunannya di akhir tahun ini, tepatnya di Desember. Bukan hanya untuk Amplas, tapi juga untuk Terminal Pinangbaris. Walaupun, target penataan awal di Terminal Amplas,” tuturnya.
Disebutkannya, ada dua konsep yang akan diajukan untuk pembangunan Terminal Amplas, yakni murni dana APBN dan menggaet investor. Namun begitu, kata Rizal, pihak pemerintah pusat telah menyediakan anggaran sekitar Rp40 Miliar untuk masing-masing Terminal (Amplas dan Pinangbaris) apabila tidak mendapatkan investor.”Kalau investor yang bangun, pengelolannya tetap di pemerintah pusat. Kalau tidak, ya tentu pakai APBN, toh sudah dianggarkan di APBN 2020,” paparnya.
Rizal dengan tegas mengatakan pada Januari 2020 kedua terminal tersebut mulai dibangun. “Kita lelang di Desember (2019) tentu akan kita kerjakan di Januari (2020) atau selambat-lambatnya di Tri Wulan pertama 2020. Seperti yang saya bilang, target penataan awal di Amplas, tapi Pinangbaris juga kita upayakan untuk segera dikerjakan. Kalau ada investor, tentu Pinangbaris bisa dikerjakan berbarengan dengan Amplas,” jelasnya.
Harapannya, lanjut Rizal, setelah kedua terminal ini dibangun dengan begitu baik, lengkap dengan segala fasilitasnya hingga membuatnya menjadi terminal kelas dunia, seluruh angkutan dapat dengan tertib kembali masuk kedalam terminal.
“Kita yakin terminal ini akan menjadi terminal yang berkelas, kita akan tata secara menyeluruh dan nantinya akan kita terapkan ‘by the service’ untuk setiap angkutan umum yang dilengkapi dengan ITS (Intelligent Transportation System) serta ATCS supaya Kota Medan bisa tertib. Saya percaya, Medan bisa tertib,” tegasnya.
Pembangunan terminal ini juga nantinya diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi Pemerintah Kota Medan. “Adanya fasilitas-fasilitas lain di dalam kedua terminal ini, nantinya akan dapat menyerap begitu banyak tenaga kerja sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para supir angkutan itu sendiri. Dan satu lagi, akan berdampak pada ketertiban para angkutan umum, itu yang paling penting,” pungkasnya. (map/ila)
M IDRIS/sumut pos
BEASISWA: Manager CSR PT Inalum, Ismail Midi, Ketua Dewan Pengurus Yayasan KSE, Marsangap P Tamba, memberikan beasiswa kepada mahasiswi.
a/i 3 PTN saat pelatihan kepemimpinan yang digelar di Raz Residence, Medan, Kamis (19/9). ()
BEASISWA: Manager CSR PT Inalum, Ismail Midi, Ketua Dewan Pengurus Yayasan KSE, Marsangap P Tamba, memberikan beasiswa kepada mahasiswi. a/i 3 PTN saat pelatihan kepemimpinan yang digelar di Raz Residence, Medan, Kamis (19/9). M IDRIS/sumut pos
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum kembali menunjukkan kepeduliannya dalam sektor pendidikan. Kali ini, perusahaan plat merah tersebut bekerja sama dengan Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) memberikan beasiswa kepada 100 mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi negeri (PTN) di Sumutn
Adapun 100 mahasiswa/i itu dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed) dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU). Selain diberikan beasiswa, para mahasiswa tersebut diberikan pelatihan kepemimpinan dengan tema ‘Inalum Leadership Camp I Batch 1’ di Raz Residence, Medan, selama 8 hari mulai tanggal 18 hingga 25 September 2019.
Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Inalum, Dante Sinaga melalui Manager CSR Ismail Midi mengatakan, salah satu resources yang menjadi kekuatan besar bagi bangsa Indonesia adalah sumber daya manusia (SDM). SDM tersebut adalah salah satunya mahasiswa.
“Generasi muda perlu kita berikan kesempatan lebih luas untuk mengembangkan dirinya. Ini penting, mengingat dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan mereka akan menjadi pemimpin yang produktif dalam membangun Indonesia,” ujarnya, Kamis (19/9).
Melalui program beasiswa Inalum, lanjut Ismail, pihaknya berharap akan lahir generasi unggul, memiliki integritas, cerdas, berwawasan kebangsaan dan memiliki jiwa sosial kemasyarakatan. “Inalum mengalokasikan dana CSR untuk pendidikan mencapai Rp5 miliar. Namun, dalam program ini diberikan Rp2 miliar untuk mahasiswa penerima beasiswa yang dikelola Yayasan KSE untuk tahap I,” bebernya.
Diutarakan dia, program CSR di sektor pendidikan terdahulu dan saat ini juga masih berjalan. Yaitu, di tingkat sekolah dasar (SD) hingga D3 di 10 kabupaten/kota di Sumut. “Beasiswa ini diberikan dengan latar belakang prestasi akademik maupun non akademik yang baik serta karena keterbatasan ekonomi. Selain beasiswa reguler berbentuk dukungan finansial, Inalum juga memberikan pelatihan kepemimpinan yang disebut Inalum Leadership Camp,” paparnya.
Ismail menjelaskan, pelatihan ini diberikan berjenjang, meliputi pembentukan karakter pemimpin, pengenalan dan motivasi diri, peningkatan kreativitas dan jiwa sosial serta manajemen skills. Selain itu, berkesempatan untuk mengenal sistem, prosedur dan budaya kerja perusahaan melalui pelatihan langsung di lapangan maupun pemberdayaan. “Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri, membentuk karakter disiplin dan tangguh, cinta tanah air, mandiri serta siap untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara,” paparnya.
Sementara, Ketua Dewan Pengurus Yayasan KSE, Marsangap P Tamba mengatakan, peserta akan menerima materi yang meliputi pengembangan karakter, personal grooming, teknik berkomunikasi, disiplin, perencanaan bina desa, sosial kemasyarakatan, wawasan kebangsaan dan bela negara. “Materi kegiatan akan memberikan gambaran lebih mendalam bagi mahasiswa bagaimana memacu dirinya untuk menjadi pemimpin yang berkualitas,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini KSE telah bekerja sama dengan 32 PTN dari Sabang sampai Merauke untuk menyalurkan beasiswa, di antaranya dari berbagai perusahaan yang salah satunya adalah Inalum. Oleh karena itu, Yayasan KSE juga membuka kesempatan lebih luas lagi bagi mahasiswa S1 yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk memperoleh beasiswa. “Kita berharap dengan adanya PT Inalum mengalokasikan dana CSR-nya, maka akan ada banyak perusahaan lain berpartisipasi aktif membangun generasi muda,” pungkasnya. (ris/ila)
TEDDY/SUMUT POS
RESMIKAN: Wali Kota Binjai, HM Idaham dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat memotong pita tanda diresmikannya Bangunan Kandang Komunal Sapi Bantuan BI.
RESMIKAN: Wali Kota Binjai, HM Idaham dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat memotong pita tanda diresmikannya Bangunan Kandang Komunal Sapi Bantuan BI. TEDDY/SUMUT POS
BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai HM Idaham bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat meresmikan bangunan kandang komunal sapi yang diberikan kepada kelompok tani Harapan Tani di Kelurahan Tanah Merah, Binjai Selatan, Kamis (19/9). Selain itu, juga diberikan bantuan traktor roda dua kepada Kelompok Tani Jaya, Kelompok Waringin dan Kelompok Tani Sederhana.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut Wiwiek menjelaskan, program sosial BI melalui pembangunan kandang komunal sapi tersebut merupakan salah satu wujud kepedulian perbankan dalam rangka pengembangan ekonomi daerah terutama kepada para petani.
“Kami berharap kandang komunal ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, sehingga bisa memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan petani,” ujar dia.
“Mohon untuk bantuan yang diberikan agar dikelola dengan baik, dipelihara dan digunakan secara optimal,” sambung Wiwiek.
Sementara, Wali Kota Binjai HM Idaham mengucapkan terimakasih kepada BI perwakilan Provinsi Sumatera Utara atas kontribusinya dan perhatian yang diberikan selama terhadap keberhasilan sektor pertanian dan UMKM kota Binjai.
“Terkait dengan peresmian kandang sapi komunal ini, saya mengajak kepada anggota Kelompok Harapan Tani untuk dapat mengelola dan memanfaatkan kandang sapi ini dengan baik dan profesional agar kuantitas dan kualitasnya dapat kita tingkatkan kedepan,” seru dia.
“Kepada Direktorat Jenderal Sarana Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian RI atas bantuan traktor roda dua nya. Kiranya dengan bantuan ini semakin menambah semangat dan meningkatkan hasil pertanian petani. Mudah-mudahan kedepan bantuan serupa dapat kita berikan kepada kelompok tani lainnya yang ada di kota Binjai,” tandas Idaham.
Pada kesempatan ini ditandatangani nota kesepahaman antara Bank Indonesia dengan Kelompok Harapan Tani dan penandatanganan prasasti peresmian program Sosial BI. (ted/han)
BAMBANG/SUMUT POS
DISITA: Petugas menyita elang bondol dari salah satu wisma yang berada di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Kamis (19/9).
DISITA: Petugas menyita elang bondol dari salah satu wisma yang berada di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Kamis (19/9). BAMBANG/SUMUT POS
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tim gabungan Polres Langkat bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Stabat dan Yayasan Scorpion Indonesia menyita empat Elang Bondol (Haliastur indus) dari warga Pangkalan Brandan, Langkat, Kamis (19/9).
Petugas Balai Besa Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II Adi Maulana menjelaskan, penyitaan dilakukan setelah mereka menerima laporan masyarakat adanya hewan satwa dilindungi yakni 4 ekor burung Elang Bondol di wisma Sutomo Jalan Sutomo, Pangkalan Brandan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat.
“Untuk penyitaan kami berkoordinasi dengan Kanit Tipidter Polres Langkat dan berkoordinasi dengan Kasiwil II Stabat untuk melakukan penindakan bersama. Lalu terjun langsung ke lokasi,” katanya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Teuku Fathir Mustafa mengatakan, pihaknya bersama tim gabungan menemukan empat ekor Elang Bondol berada di halaman wisma.
Menurut penjaga wisma, keempat burung elang tersebut sudah dipelihara selama 4 bulan. “Burung Elang Bondol ditu dititipkan di PPS Sibolangit,”ujar Teuku Fathir.(bam/han)
Tamba Tinendung/Sumut Pos
PUKUL GONG: Sekda Kabupaten Pakpak Bharat, Sahat Banurea, didampingi Wakil Ketua DPRD, Kadri Tumangger, Wakil Ketua I MPW PP Sumut, Yusmansyah dan Ketua MPC PP Pakpak Bharat, Anthony Effendi Berutu, memukul gong tanda dibukanya Muscab Pemuda Pancasila Kabupaten Pakpak Bharat di Bale Persinabul Salak, Kamis (19/9).
PUKUL GONG: Sekda Kabupaten Pakpak Bharat, Sahat Banurea, didampingi Wakil Ketua DPRD, Kadri Tumangger, Wakil Ketua I MPW PP Sumut, Yusmansyah dan Ketua MPC PP Pakpak Bharat, Anthony Effendi Berutu, memukul gong tanda dibukanya Muscab Pemuda Pancasila Kabupaten Pakpak Bharat di Bale Persinabul Salak, Kamis (19/9). Tamba Tinendung/Sumut Pos
PAKPAK BHARAT, SUMUTPOS.CO – Pj. Bupati Pakpak Bharat, Dr. H. Asren Nasution MA melalui Sekdakab, Sahat Banurea, SSos, MSi meminta Pemuda Pancasila sebagai komponen yang punya andil dalam sejarah, menjadi garda terdepan dalam mengawal pembangunan di Kabupaten Pakpak Bharat.
Hal itu disampaikan Sekdakab Pakpak Bharat saat membuka secara resmi Musyawarah Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Pakpak Bharat di Bale Persinabul (Gedung Serbaguna) Salak, Kamis (19/9).
Muscab MPC PP tersebut dihadiri Wakil Ketua DPRD Pakpak Bharat, Kadri Tumangger, Wakil Ketua I MPW PP Sumut, Yusmansyah, Ketua MPC PP Pakpak Bharat, Anthony Effendi Berutu, dan perwakilan Forkopimda.
“Inilah saatnya Pemuda Pancasila menunjukkan karya nyata untuk mendukung percepatan pembangunan”, sebut Sahat Banurea seraya meminta, agar para kader PP menunjukkan eksistensi pada negara dengan menghindari hal-hal yang negatif semisal penyalahgunaan narkoba, miras serta paham-paham yang menyimpang.
Sementara itu, Yusmansyah menyampaikan bahwa pelaksanaan muscab sebagai proses mempersiapkan rencana kerja selama 4 tahun ke depan PP, serta penentuan pucuk pimpinan pada MPC PP pada periode 2019-2023.
Yusmansyah juga menegaskan, bahwa PP telah berubah paradigma, ibarat sebuah pisau tajam tetapi tidak melukai. Paradigma baru ini mengajak semua kader untuk pintar-pintar membawa dan mengembangkan diri di era penuh dinamika saat ini.
Dalam kesempatan ini, Ketua MPC PP Pakpak Bharat mengajak semua kader tetap menjaga keutuhan Pancasila dan menegakkan dasar negara. “Jangan mau dipecah belah untuk kepentingan yang ada dan jangan mau dikotak-kotakkan, serta mari kita tetap merapatkan barisan”, tegas Anthony Berutu.
Pada kesempatan tersebut Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pakpak Bharat, Tamba Tinendung, SE. menyambut baik terlaksananya Muscab MPW PP, dan berharap kedepan geliat dan semangat berorganisasi para pemuda-pemudi di kabupaten Pakpak Bharat semakin meningkat. (tam/han)
PALAS, SUMUTPOS.CO – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Padang Lawas (Palas) dinilai tidak transparan. Kepala Desa (Kades) Aek Buaton nonaktif dan masa jabatannya sudah berakhir, HMN dapat kembali bertarung dalam bursa calon Pilkades.
Padahal, HMN sudah dinonaktifkan sebagai Kades Aek Buaton oleh Pemerintah Kabupaten Palas, karena dugaan kasus penyalahgunaan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) tahun 2017.
Menurut informasi, HMN yang telah dinonaktifkan sebagai Kades Aek Buaton bisa lolos seleksi sehingga layak sebagai calon Pilkades ditempat yang pernah dijabatnya (Desa Aek Buaton,red).
Dugaan penyalahgunaan dana desa oleh HMN itu berdasarkan Laporan Hasil Pemeruksaan (LHP) Inspektorat Pemkab Palas Nomor : 713/547/LHP/2018 tanggal 06 Juli 2018 ditandatangani Wakil Bupati Palas, H Ahmad Zarnawi Pasaribu.
Dimana LHP tersebut, tentang pemeriksaan reguler pada penggunaan APBDes Desa Aek Buaton, Kecamatan Aek Nabara Barumun, Kabupaten Palas TA 2017, oleh tim inspektorat Kabupaten Palas dari tanggal 30 April 2018 hingga selesai.
Berdasat LHP penggunaan APBDes Desa Aek Buaton, tim indpektorat Pemkab Palas menemui beberapa hal, di antaranya perangkat desa belum bertugas sesuai uraian tugas seperti bendahara belum melakukan penatausahaan keuangan desa.
Terdapat belanja APBDes Desa Aek Buaton yang belum dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti lengkap dan sah sebesar Rp185.201.000. Dan terdapat juga, pertanggungjawaban yang belum lengkap dan bukti-bukti pendukung sebesar Rp42.800.000, adanya kekurangan bayar pajak negara belum disetor Rp 17.423.268.
Kemudian, adanya kekurangan pajak daerah belum disetor Rp6.651.150, kekurangan volume pada kegiatan Pant Pasang dan MCK Rp18.393.000.
Atas temuan tersebut, tim inspektorat Kabupaten Palas meminta kepada HMN selaku Kades Aek Buaton kala itu, mempertanggungjawabkan belanja APBDes sebesar Rp185.201.000, pengeluaran keuangan Rp42.800.000, kekurangan bayar pajak negara ke kas negara Rp17.423.268.
Kemudian kekurangan bayar pajak daerah Rp6.651.150 dan menyelesaikan kekurangan volume pekerjaan Pant Pasang dan MCK Rp18.393.000.
Atas LHP Inspektorat tersebut, Pemkab Palas menonaktifkan HMN sebagai Kades Aek Buaton, karena diduga telah menyalahgunakan wewenang dan penyelewengan dana APBDes TA 2017.
Kades Aek Buaton non aktif, HMN ketika dikonfirmasi wartawan via selulernya, Kamis (19/9) tidak bersedia mengangkat. Pesan singkat via WhatsApp juga belum dijawab.
Kepala Inspektorat Kabupaten Palas, Parmohonan Lubis dikonfirmasi melalui selulernya, Kamis (19/9) mengatakan, permasalahan ini sudah dilimpahkan ke Polres Tapanuli Selatan (Tapsel).
“Iya, itu limpahan dari Polres Tapsel kita disuruh untuk mengauditnya, karena didalam LHP sebelumnya ada kesalahan dalam penulisan Desa Aek Buaton Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Palas dan yang sebenarnya Desa Aek Buaton, Kecamatan Aek Nabara Kabupaten Palas.
Sekarang konfirmasi aja ke pihak Polres Tapsel karena kasus ini sudah kita serahkan kepada pihak Polres Tapsel untuk menindak lanjutinya,” tandas Parmohonan. (azw)
PERALATAN: Kabid BKSDA Wilayah III Padangsidimpuan Gunawan Alza (kiri) foto bersama Bupati Tapsel Syahrul M.Pasaribu (tengah) dan Communications and External Relation Direktor PT NSHE, Firman Taufik (kanan), usai menerima bantuan dari PT. NSHE secara simbolis.
TAPSEL, SUMUTPOS.CO – PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) selaku pengelola pembangunan PLTA Batangtoru memberikan bantuan perlengkapan berupa 10 unit kamera trap, satu unit sepeda motor trail dan satu unit kandang umpan khusus untuk binatang buas, kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Padangsidimpuan.
Bantuan tersebut diserahkan Communications and External
Realation Director PT NSHE Firman Taufik bersama Bupati Tapsel H.Syahrul M.
Pasaribu pada acara puncak peringatan hari Harimau dan hari Orangutan se dunia
di aula kantor Bupati Tapsel di Sipirok baru-baru ini.
Firman Taufik dalam kesempatan itu mengatakan, bantuan yang
diberikan PT NSHE kiranya dapat digunakan BKSDA wilayah III Padangsidimpuan
untuk memperlancar kerjanya. “Bantuan untuk menyukseskan kerja konservasi,”
katanya.
Kepala Bidang (Kabid) BKSDA Wilayah III Padangsidimpuan
Gunawan Alza S.Hut mengucapkan terimakasih kepada PT NSHE yang telah memberikan
bantuan berbagai fasilitas pendukung kerja untuk mensukseskan tugas-tugas
lapangan khususnya dalam bidang konservasi di wilayah III Padangsidimpuan.
“Kamera trap sangat banyak manfaatnya bagi kami,
terutama untuk merekam dan mengetahui sejauh mana keberadaan jumlah, perilaku
dan gerakgerik satwa dalam hutan, kereta trail sangat menolong tugas-tugas
pengawasan, penelitian dan konservasi, sedangkan kandang umpan dapat digunakan
untuk menangkap hewan buas seperti harimau yang masuk kampung di Kabupaten
Palas,” ujarnya.
BKSDA mengucapkan terimakasih atas atensi yang diberikan PT NSHE. (rel)
BUTA LAWAN
Juan Mata dan kawan-kawan buta kekuatan lawannya Astana FC pada laga pembuka Grup L Liga Europa 2019/2020, Jumat (20/9) dini hari WIB.
BUTA LAWAN
Juan Mata dan kawan-kawan buta kekuatan lawannya Astana FC pada laga pembuka Grup L Liga Europa 2019/2020, Jumat (20/9) dini hari WIB.
MANCHESTER United bakal menjamu Astana di Old Trafford pada matchday pertama Grup L Liga Europa 2019/2020, Jumat (20/9) dini hari WIB. United kembali ke Liga Europa, kompetisi yang mereka juarai pada musim 2016/2017 lalu. Dan Lawan pertama tim peringkat 6 Premier League 2018/2019 ituyakni kampiun Kazakhstan, Astana.
United bisa dibilang buta tentang kekuatan Astana. Pasalnya, mereka tak pernah bertemu sebelumnya. Selain itu, ini adalah pertemuan pertama United dengan klub asal Kazakhstan. Ini juga akan menjadi pertemuan pertama Astana dengan klub asal Inggris di Eropa.
United cukup percaya diri menatap laga ini. Kepercayaan diri itu berasal dari kemenangan atas Leicester City di Premier League akhir pekan lalu. Meski cuma menang tipis 1-0 lewat penalti Marcus Rashford, kemenangan itu bisa untuk membangkitkan kembali moral pasukan Ole Gunnar Solskjaer, yang dalam 3 laga sebelum itu, cuma mampu meraup 2 poin.
United belum sepenuhnya meyakinkan. Namun, jika lawannya hanya sekelas Astana, dan main kandang, The Red Devils seharusnya mampu melalui matchday pertama ini dengan hasil memuaskan.
Meski demikian, United tak bisa begitu saja meremehkan Astana. Ada satu pemain mereka yang sangat berbahaya. Pemain tersebut adalah Marin Tomasov. Winger 32 tahun asal Kroasia itu, bisa memainkan beberapa peran berbeda, dan hampir selalu bisa mencetak gol di posisi mana pun dia berada. Dan 7 gol dalam 6 penampilan di kualifikasi Liga Europa musim ini, adalah satu buktinya.
United harus ‘mematikannya’. Itu merupakan satu jalan untuk mengamankan kemenangan.
Di partai lainnya Grup L, Partizan Belgrade akan menjamu AZ Alkmaar di waktu yang sama. (bln/saz)
fajar dame harahap/sumut pos
TERBAKAR: Warga menunjukkan kebun sawit yang terbakar di Labuhanbatu, Rabu (18/9).
TERBAKAR: Warga menunjukkan kebun sawit yang terbakar di Labuhanbatu, Rabu (18/9). fajar dame harahap/sumut pos
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Di tengah karhutla di Riau, puluhan hektare lahan perkebunan kelapa sawit milik warga terbakar di Dusun Bomban Bidang B Desa Sennah, Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu. Kebakaran terjadi sejak Senin (16/9) dan terus berlanjut hingga Rabu kemarin.
Akibat kebakaran itu, ribuan batang sawit milik delapan warga setempat ikut hangus.
“Di Desa Sennah puluhan hektare lahan masyarakat terbakar selama tiga hari terakhir,” ungkap salah seorang warga, Famsa Manik, Rabu (18/9) kepada Sumut Pos.
Meminimalisir sebaran api, pihak pemadam kebakaran Pemkab Labuhanbatu, Manggala Agni, petugas kebakaran perkebunan PT RSK, dan masyarakat setempat bahu membahu melakukan upaya pemadaman api.
“Upaya pemadaman melibatkan banyak pihak. Bahkan Kapolsek Bilah Hilir turun langsung berjibaku untuk memadamkan api,” ujarnya.
Kepala Desa Sennah, Horas Lumban Gaol ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Katanya, lahan yang terbakar tersebut seluas lebih 22 hektare.
Untuk memadamkan api, Satpol PP dan Damkar menerjunkan dua unit mobil damkar. Selain itu sebanyak 150-an orang terlibat upaya penjinakan api. “Ada 150-an orang ikut membantu. Termasuk staf perkebunan PT RSK. Karena lokasi kebakaran bersebelahan dengan perkebunan mereka,” ujar Horas.
Saat ini api sudah dapat dikuasai. Ketersediaan air di parit lokasi kebakaran membantu petugas dalam aksi cepatnya.
Belum diketahui pasti penyebab sumber api. Namun Kades Horas menduga api berasal dari para pencari ikan yang kerap memancing di parit bekoan.
Kebakaran lahan sawit itu menyebabkan naiknya produksi asap. “Angin lumayan kencang. Sempat menyebabkan asap tebal,” paparnya. Asap dari kebakaran itu diduga menambah efek asap dari Riau. (mag-13)
DISELIMUTI ASAP:
Kabut asap diduga dari kebakaran hutan dan lahan di Riau menyelimuti Kota Medan, Rabu (18/9).
DISELIMUTI ASAP:
Kabut asap diduga dari kebakaran hutan dan lahan di Riau menyelimuti Kota Medan, Rabu (18/9).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabut asap diduga dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau mulai memasuki langit Sumatera Utara. Wilayah Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang terlihat diselimuti oleh kabut asap, Rabu (18/9/2019). Beberapa hari sebelumnya, kabut asap terlihat telah menutupi langit pesisir timur Sumut.
LAPORAN dihimpun dari lapangan, kabut asap sudah tiba di Sumut sejak Kamis (12/9) lalu. Daerah yang terpapar berada di pesisir timur, seperti Kota Padangsidimpuan, Tapanuli Selatan, dan Labuhanbatun
Saat itu, kabut relatif masih tipis. Namun semakin hari ketebalan kabut asap semakin memburuk.
Rabu (18/9) kemarin, kabut telah menyebar ke Tebingtinggi, Deliserdang, hingga ke Kota Medan. Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebutkan, Kota Medan terdampak kabut asap sejak pagi hingga sore. Cuaca terlihat seperti mendung. Tak hanya Medan, Deliserdang juga terdampak.
Kepala BBMKG Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, menyampaikan, saat ini memang terdapat 6 titik panas (hotspot) di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Berdasarkan pantauan satelit Terra dan Aqua, keenam titik panas ini dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen di daerah Asahan, Humbahas, Paluta dan Labuhanbatu.
“Pola angin di Sumatera Utara bertiup dari arah tenggara hingga barat daya. Mengakibatkan wilayah Kota Medan dan Deliserdang terdampak asap dari 4 daerah tersebut,” jelasnya.
Dari pengamatan yang dilakukan, saat ini kelembaban udara cukup tinggi (RH 80%) dan suhu 27°C. “Hal ini mengindikasikan adanya kabut akan bertahan pada pagi hingga siang hari, karena hujan diperkirakan akan terjadi pada malam hingga dini hari,” jelasnya.
Namun begitu, menurut Edison, jarak pandang saat ini masih tergolong aman bagi penerbangan. Tercatat di Bandara Kualanamu dan Aek Godang jarak pandang sejauh 3 km. Sedangkan di Bandara FL Tobing Sibolga dan Binaka Nias masih diatas 10 km. “Tapi untuk wilayah Sumatera Utara masih aman,” tandasnya.
Disebutkan Edison, dari pengamatan yang dilakukan pihaknya kelembaban udara cukup tinggi dengan RH 80 persen dan jarak pandang ada pada 7 km pada pukul 13.00 WIB. Sedangkan, suhu udara sekitar 27 derajat celsius. Namun, adanya kabut tersebut tidak bertahan lama karena diprediksi hujan akan terjadi pada malam hingga dini hari. “Kota Medan dan sekitarnya diprediksi akan terjadi hujan pada malam hari. Untuk jarak pandang masih kategori aman, termasuk bagi penerbangan di wilayah Sumut,” tukasnya.
Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Terkait kondisi cuaca, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, dr Edwin Effendy mengimbau agar masyarakat dapat meminimalisir risiko kabut asap dengan mengurangi aktifitas di luar rumah. Sebab, masalah kabut asap ini sudah menjadi prioritas pihaknya hingga ke pusat.
“(Kabut asap) masih relatif cukup aman di Medan, namun diimbau demi kesehatan maka pada masyarakat diminta mengenakan masker saat keluar rumah. Bahkan, kalau bisa kurangi aktifitas yang tidak penting di luar rumah,” ujarnya.
Selain itu, Edwin menyarankan agar masyarakat menjaga pola hidup sehat dan perbanyak minum air putih serta istirahat yang cukup. “Peran keluarga merupakan yang terpenting untuk melakukan pencegahan sedini mungkin. Hal ini agar masyarakat terhindar dari risiko yang ditimbulkan kabut asap, seperti penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA),” sebutnya.
Edwin menyatakan, jika nantinya kondisi kabut asap ini dianggap menimbulkan risiko yang cukup parah, maka Dinkes Medan segera bertindak. “Demi kesehatan masyarakat, maka kita akan mengambil langkah-langkah penting apabila kabut asap ini sangat berisiko,” tukasnya.
Tebingtinggi & Labuhanbatu Terpapar
Dari Tebingtinggi dilaporkan, kabut asap mulai menyelimuti Kota Lemang itu sejak dua hari belakangan. Jarak pandang dilaporkan hanya berkisar 800 meter, Rabu (18/9).
Kabut asap terlihat tebal di waktu pagi dan sore hari. Cahaya matahari hanya terlihat merah tertutupi kabut asap. Para pengendara motor yang mengemudi di jalan umum mengaku, mata terasa pedas jika tidak menggunakan tutup helm.
Salah seorang pengguna motor, Very (42) warga Jalan KL Yos Sudarso menuturkan kabut asap mulai menyelimuti Kota Tebingtinggi selama dua hari ini, kemarin tidak begitu tampak pekat. Tapi pada Rabu kemarin, langit tampak putih dan jarak padang hanya kisaran 800 meter saja.
Very juga menuturkan, warga sekitar sudah mengeluhkan penyakit batuk. Karena itu, warga mulai menggunakan masker sebagai penutup mulut dan hidung. “Semakin hari semakin tebal asapnya. Biasanya sudah ada yang bagi-bagi masker. Ini kok belum ada,” papar Very.
Kadis Kesehatan Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia, mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kesehatan, yaitu dengan menggunakan masker. Apabila ada masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan, agar segera memeriksakannya ke pelayanan kesehatan yang ada di kecamatan masing masing.
“Perbanyak minum air putih dan kurangi aktivitas di luar rumah, khususnya kepada balita dan orang lanjut usia,” jelasnya.
Terkait pembagian masker kepada masyarakat, Nanag menjelaskan, akan berkoordinasi dengan instansi terkait. “Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup sudah sampai di mana pencemaran udara yang ada di Kota Tebingtinggi akibat dari dampak asap,” ujarnya.
Dari Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu dan sekitarnya dilaporkan, kabut asap makin menebal Rabu (18/9/2019) sejak pukul 07.00 Wib.
Kabut asap sendiri sebenarnya telah melanda daerah itu sejak dua minggu terakhir. Namun kemarin kabut asapnya bertambah parah dan mulai mengganggu aktifitas warga. “Diperparah intensitas curah hujan yang minim,” kata Nana Ariani, warga Kota Rantauprapat.
Sejumlah warga memilih berdiam diri di rumah. Pasalnya, polusi asap membuat jarak pandang semakin rendah, dan mata terasa perih serta tenggorokan terasa gatal. Suhu udara juga terasa gerah dan panas. Yang melakukan aktifitas luar ruang terlihat mengenakan masker.
Meski demikian, jarak pandang masih relatif aman bagi pengemudi kendaraan. Walaupun banyak kendaraan yang menyalakan lampunya di siang hari.
Fadli, warga Labuhanbatu mengimbau pemerintah daerah agar memantau kondisi warga yang berpotensi terdampak ISPA akibat paparan asap.
Dalam dua pekan terakhir, Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara terpapar polusi asap dengan ketebalan bervariasi. Secara geografis, daerah kawasan Pantai Timur Sumatera ini juga bersebelahan dengan Provinsi Riau dekat dengan perairan Selatan Malaka.
8 Penerbangan dari Kualanamu Ditunda
Akibat menebalnya kabut asap di Kota Medan dan Deliserdang, sejumlah jadwal penerbangan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, tertunda.
Manager of Branch Communication & Legal Bandara Kualanamu, Wishnu Budi Setianto, mengatakan penundaan dan pembatalan penerbangan dilakukan karena jarak pandang yang pendek.
“Dari data Bandara Kualanamu menunjukkan ada delapan penerbangan yang tertunda keberangkatannya. Ditambah dua penerbangan yang dibatalkan dengan tujuan Penang, Malaysia,” terang Wisnu, Rabu (18/9).
Delapan penerbangan yang tertunda keberangkatannya yakni dua penerbangan tujuan Pekanbaru dan lima penerbangan ke Penang. “Lalu satu penerbangan rute Singapura-Penang yang dialihkan (divert) ke Kualanamu,” imbuhnya.
Salahsatu maskapai yang batal terbang adalah maskapai Wings Air batal terbang, seharusnya dari Bandara Kuala Namu Medan menuju Bandara Sultan Malikussaleh, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (18/9/2019).
Kepala Tata Usaha, Bandara Sultan Malikussaleh, Niswan, dihubungi per telepon, menyebutkan, bandara sudah menerima surat pembatalan terbang dari maskapai yang menggunakan pesawat jenis ATR dengan kapasitas penumpang 70 kursi itu. “Sudah pasti batal terbang. Barusan saya menerima informasi resmi dari pihak Wings Air,” kata Niswan.
Dia memastikan batal terbang itu disebabkan kabut asap yang semakin tebal di Aceh dan Sumatera Utara. Seluruh penumpang dikembalikan uang pembelian tiket sebesar 90 persen. Setelah diumumkan pembatalan terbang, penumpang langsung diarahkan untuk mengambil uang pengembalian tiket di loket wings Air di bandara tersebut.
“Proses pengembalian uang tiket sedang berlangsung. Semoga hujan turun dan kabut asap hilang. Sehingga besok atau lusa bandara bisa melayani penumpang lagi,” pungkas Niswan.
Selain Sumut, kabut asap juga melanda sejumlah daerah di Aceh. Jarak pandang hanya dua sampai empat kilometer.
Hasil analisis BBMKG) Wilayah I Medan, kabut asap tidak memberi dampak serius pada penerbangan. Jarak pandang di Bandara Kualanamu saat ini, masih cukup jauh sekitar 3 km.
Begitu juga di Bandara Aek Godang (Padang Lawas Utara). Sedangkan di Bandara Binaka (Nias) dan FL Tobing (Tapanuli Tengah) jarak pandang sekitar 10 km. (ris/ian/mag-13/bbs)